Anda di halaman 1dari 11

Jurnal Ilmiah Ibnu Sina, 8(1), Maret 2023, 114-124

p-ISSN: 2502-647X; e-ISSN: 2503-1902

OPTIMASI FORMULA DAN UJI AKTIVITAS SECARA IN VITRO


LOTION O/W SENYAWA KALKON SEBAGAI TABIR SURYA

Khansa Labibah*, Abdul Karim Zulkarnain


Fakultas Farmasi, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta

Email: akarimzk@ugm.ac.id

Artikel diterima: 16 Januari 2023 ; Disetujui: 06 Maret 2023


DOI: https://doi.org/10.36387/jiis.v8i1.1272

ABSTRAK
Kalkon merupakan golongan flavonoid yang memiliki aktivitas sebagai tabir
surya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui formula optimum lotion o/w
kalkon, sifat dan stabilitas fisik formula optimum lotion o/w, dan aktivitas tabir
surya formula optimum lotion o/w kalkon secara spektrofotometri. Formula
optimum diperoleh dengan metode Simplex Lattice Design (SLD) software Design
Expert® versi 10. Uji sifat fisik lotion o/w yang dilakukan meliputi uji daya sebar,
uji daya lekat, dan viskositas. Uji stabilitas fisik lotion o/w dilakukan dengan uji
cycling test. Aktivitas tabir surya lotion o/w ditentukan secara spektrofotometri
dengan menentukan SPF, %Transmisi Eritema, dan %Transmisi Pigmentasi. Data
dianalisis dengan t-test dan One Way ANOVA dengan taraf kepercayaan 95%.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa formula optimum lotion kombinasi 2,40%
setil alkohol, 0,36% carbopol, dan 5,74% gliserin. Formula optimum lotion kalkon
memiliki viskositas 73,48 ± 6,18 dPas, daya lekat 7,14 ± 1,26 sekon, dan daya sebar
24,99 ± 1,11 cm2. Hasil analisis menunjukkan bahwa lotion memiliki stabilitas yang
cukup baik. Aktivitas sebagai tabir surya pada konsentrasi kalkon dalam lotion
0,05% dengan nilai SPF sebesar 36,93 dan dapat memberikan perlindungan
terhadap eritema dan pigmentasi.

Kata kunci: Kalkon, Optimasi, Tabir Surya, Lotion

ABSTRACT
Chalcone is flavonoids class that have activity as sunscreen. The objective of
this research is to find out the optimum formula of chalcone lotion, physical
properties and stability of optimum formula lotion o/w, and sunscreen activity by
spectrofotometry. The optimum formula was obtained by Simplex Lattice Design
(SLD) method using Design Expert® version 10. To determine the optimum formula
used three responses, namely viscosity, spreading, and adhessiveness. The physical
properties of the lotion o/w were carried out including spreading test,
adhessiveness test, and viscosity. The physical stability test of lotion o/w was done
by cycling test. The sunscreen lotion activity o/w is determined by
spectrophotometry by determining SPF, %Erythema Transmission, and
%Pigmentation Transmission. Data were analyzed by t-test and One Way ANOVA
with 95% confidence level. The results showed that the optimum lotion formula was

Khansa Labibah & Abdul Karim Zulkarnain | 114


Jurnal Ilmiah Ibnu Sina, 8(1), Maret 2023, 114-124
p-ISSN: 2502-647X; e-ISSN: 2503-1902

found in combination of 2.40% cetyl alcohol, 0.36% carbopol, and 5.74% glycerin.
The optimum formula of chalcone lotion has a viscosity of 73.48 ± 6.18 dPas,
adhesiveness of 7.14 ± 1.26 seconds, and a spreading power of 24.99 ± 1.11 cm2.
The results of statistical analysis showed that the lotion has a pretty good stability.
Lotion has activity as sunscreen at concentration of chalcone in lotion 0,05% with
SPF 36,927 and can provide protection against erythema and pigmentation.

Keywords: Chalcon, Optimation, Sunscreen, Lotion.

PENDAHULUAN sunburn dan kanker kulit. Tabir surya


Sinar ultraviolet memiliki tiga
melindungi kulit dari sinar UV baik
jenis (Draelos, dan Thaman, 2006),
secara kimia maupun fisika dengan
yaitu sinar UV A, sinar UV B, dan
cara menyerap sinar UV dan
sinar UV C. Sinar UV A (λ 320 – 400
menghalangi terjadinya penetrasi
nm) tingkat penetrasinya lebih dalam
sinar UV ke lapisan epidermis
dibandingkan dengan UV B (λ 280 –
(Elmarzugi, 2013; Fisher, et al.,
315) dan dapat menyebabkan mutasi
2014). Tabir surya krim bahan alam
pada kulit sehingga menginisiasi
dari ekstrak biji buah kupa 0,5%
terjadinya kanker kulit. Penetrasi UV
memiliki nilai SPF 4,96 (Rahmiyati,
B sampai ke lapisan epidermis,
et.al. 2022).
menyebabkan kulit terbakar dan
Penelitian tentang penggunaan
memiliki peranan dalam
suku Compositae sebagai tabir surya
perkembangan kanker kulit. Sinar UV
banyak dilakukan, senyawa yang
C panjang gelombangnya paling
terkandung dalam suku Compositae
pendek (λ 100 – 280 nm), memiliki
adalah senyawa kalkon (Harborne,
energi yang paling besar dan bersifat
1987). Senyawa kalkon merupakan
karsinogenik, sinar tersebut tersaring
prekursor flavonoid dan hasil sintesis
oleh lapisan ozon sehingga tidak
asetofenon yang memiliki fungsi
sampai ke permukaan bumi
sebagai antioksidan dan diduga dapat
(Elmarzugi, 2013). Sinar UV dapat
menyerap sinar UV (Patil, et. al.,
memacu sintesis melanin pada kulit
2009).
yang dapat menyebabkan pigmentasi.
Umumnya, tabir surya berupa
Tabir surya merupakan cara
sediaan lotion dan termasuk salah satu
utama dalam pencegahan terjadinya
jenis skin care cosmetics(Arakane, K.

Khansa Labibah & Abdul Karim Zulkarnain | 115


Jurnal Ilmiah Ibnu Sina, 8(1), Maret 2023, 114-124
p-ISSN: 2502-647X; e-ISSN: 2503-1902

N., 2016). Lotion merupakan sediaan


cair berupa emulsi minyak dalam air ( METODOLOGI
(Depkes RI, 1987). Sediaan lotion Alat dan bahan
memiliki konsistensi rendah, Alat: Neraca analitik
penyebaran merata, mudah dicuci, (AdventurerTM Ohaus), viskosimeter
dan tidak lengket di kulit. Brookfield (DV-I Prime), Ultra
Formula lotion tabir surya perlu Turrax® T25 (Ika Labortechnik),
diperhatikan agar dapat stopwatch, kaca bulat berskala, alat
mengoptimalkan aktivitas sun uji daya lekat, spektrofotometri UV-
protection factor (SPF). Pengaturan Vis (Hitachi U-2900®), dan pH meter
terhadap emulgator perlu dilakukan (Hanna HI 5211).
untuk menjaga stabilitas emulsi. Bahan: Kalkon dari MIPA
Pengaturan tersebut dilakukan dengan UGM, setil alkohol, carbopol, asam
cara melakukan optimasi terhadap stearat, trietanolamin, tween 80,
formulasi lotion. Optimasi formula gliserin, metil paraben, propil
dilakukan dengan metode simplex paraben, dan semuanya berderajat
lattice design (SLD). Metode ini farmasi.
cocok digunakan dalam optimasi Formula lotion o/w
formula yang jumlah total dari bahan Sediaan yang dikembangkan
berbeda adalah konstan (Bolton, dari formula (Niazi, 2004). Penentuan
2010). Ada penelitian lain dari optimasi formula dengan 3 variabel
(Nabillah, et. al., 2022). Konsentrasi bebas dilakukan menggunakan
Carbopol berpengaruh terhadap pH, software Design Expert® versi 10
viskositas, daya sebar, dan daya dengan metode simplex lattice design.
lekat. konsentrasi carbopol 980 ideal Hasil Design Expert® versi 10 dengan
0,5%. Konsentrasi Carbopol 980 3 replikasi, didapat 13 formula
tidak berpengaruh terhadap dengan dan terdapat 3 pasang
homogenitas sediaan. formula.

Khansa Labibah & Abdul Karim Zulkarnain | 116


Jurnal Ilmiah Ibnu Sina, 8(1), Maret 2023, 114-124
p-ISSN: 2502-647X; e-ISSN: 2503-1902

Tabel 1. Variasi komposisi campuran untuk menentukan formula optimum


Bahan F1 F2 F3 F4 F5 F6 F7 F8 F9 F10 F11 F12 F13
Kalkon 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5
Setil
2,4 2 2,4 2,4 2,13 2,4 2,26 2,26 2,4 2,26 2 2,26 2,13
alkohol
Carbopol 0,36 0,5 0,23 0,1 0,36 0,5 0,5 0,23 0,1 0,36 0,5 0,36 0,5
Tween
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
80
TEA 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
Gliserin 5,73 6 5,86 6 6 5,6 5,73 6 6 5,86 6 5,86 5,86
Asam
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
stearat
Nipasol 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1
Nipagin 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2
Akuades
100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
ad

Pembuatan lotion Uji viskositas lotion


Carbopol dikembangkan Pemeriksaan viskositas dengan
dengan sebagian air. Kalkon menggunakan alat viskosimeter
dilarutkan dalam sebagian air dan Brookfield spindel 6 dengan cara
disonifikasi. Carbopol yang sediaan dimasukkan ke dalam wadah
mengembang ditambahkan dengan gelas sloki dan dipasang pada
akuades dan TEA dan dipanaskan di portable viscotester. Viskositas
atas penangas air. Gliserin, metil diketahui dengan melihat angka
paraben, dan sisa akuades dicampur viskositas yang tertera pada layar
dan dipanaskan di atas penangas air. (Marchaban, et. al., 2015).
Setil alkohol dilelehkan di atas Uji daya sebar lotion
penangas air hingga larut, kemudian Lotion sebanyak kurang lebih
ditambahkan tween 80, asam stearat, 0,5 gram diletakan di tengah kaca
dan propil paraben. Fase minyak dan bulat berskala yang telah disiapkan
fase air masing-masing dicampur dan sebagai bagian dari alat uji daya
dipanaskan pada waterbath. Fase sebar. Alat kaca bulat yang lain
minyak ditambahkan pada fase air diletakkan di atas sediaan dan
sambil diaduk dengan ultra turrax T25 dibiarkan selama satu menit.
hingga homogen. Sediaan lotion yang Selanjutnya dihitung diameter lotion
dimasukkan ke dalam wadah tertutup. yang menyebar. Beban selanjutnya

Khansa Labibah & Abdul Karim Zulkarnain | 117


Jurnal Ilmiah Ibnu Sina, 8(1), Maret 2023, 114-124
p-ISSN: 2502-647X; e-ISSN: 2503-1902

ditambahkan sampai beban akhir 250 selama 3 siklus (1 siklus = 24 jam


gram pada setiap menit. Setiap kali pada suhu 50°C dan 24 jam pada suhu
penambahan beban adalah 50 gram 8°C).
dan didiamkan selama 1 menit, Pengukuran SPF lotion secara in
dicatat diameter penyebarannya vitro
(Marchaban, et al., 2015). Sebanyak 0,25 gram; 0,50
Uji daya lekat lotion gram; 0,75 gram; 1,00 gram; dan 1,25
Lotion ditimbang kurang lebih gram sampel dimasukkan ke dalam
100 mg dioleskan pada gelas obyek 4 labu takar 10 mL, kemudian
x 2 cm. diletakkan gelas obyek yang dilarutkan ke dalam campuran etanol
lain di atas sediaan dan ditekan dan kloroform 1:1, lalu disonifikasi
dengan beban 1 kg selama lima menit. selama 5 menit. Selanjutnya disaring
Selanjutnya dipasang pada alat uji dengan kertas saring. Filtrat diukur
daya lekat yang sudah dipasang beban absorbansi dengan spektrofotometer
seberat 10 gram pada ujungnya. UV-Vis. Blankonya hanya digunakan
Dicatat waktu yang diperlukan kedua larutan campuran etanol dan
gelas obyek terlepas (Marchban, et kloroform 1:1.
al., 2015). Nilai SPF didapatkan dari
Uji stabilitas fisik lotion mengukur serapan sampel dengan
Lotion diamati stabilitas fisik spektrofotometer UV-Vis tiap 5 nm
selama 4 minggu penyimpanan pada rentang panjang gelombang dari
meliputi pengukuran pH, pengujian 290 nm – 400 nm dan dilakukan tiga
viskositas, daya lekat dan daya sebar. kali penentuan tiap poinnya. (Mansur,
Uji stabilitas dipercepat 1986).
Stabilitas sediaan diuji dengan
metode cycling test yaitu lotion
disimpan pada suhu ekstrim 8° – Pengukuran %Te dan %Tp lotion
45°C (Shovyana dan Zulkarnain, Sebanyak 0,25 gram; 0,50
2013). Uji dilakukan dengan gram; 0,75 gram; 1,00 gram; dan 1,25
pemberian kondisi stres pada suhu gram sampel dimasukkan ke dalam
50°C dan 8°C secara bergantian labu takar 10 mL, dilarutkan dalam

Khansa Labibah & Abdul Karim Zulkarnain | 118


Jurnal Ilmiah Ibnu Sina, 8(1), Maret 2023, 114-124
p-ISSN: 2502-647X; e-ISSN: 2503-1902

campuran etanol dan kloroform 1:1 HASIL DAN PEMBAHASAN


dan disonifikasi terus disaring dengan Penentuan formula optimum lotion
kertas saring. Absorbansinya diukur Penentuan formula optimum
menggunakan spektrofotometer UV- dengan software Design Expert® versi
Vis. Blanko yang digunakkan adalah 10. Respon daya lekat, daya sebar,
campuran etanol dan kloroform 1:1. dan viskositas digunakan sebagai
Pengukuran nilai % transmisi eritema dasar dalam penentuan formula
(%Te) dan pigmentasi (%Tp) dengan optimum.
spektrofotometer UV-Vis tiap 5 nm Uji viskositas, daya lekat, dan
pada panjang gelombang dar 292,5 – daya sebar ditentukan dalam in range
372,5 nm (Cumpelik,1972). sehingga penetapan formula yang
disarankan akan memberikan nilai
%Te = =
yang berada dalam rentang nilai

%Tp = = minimize dan maximize yang


diharapkan.

Design-Expert® Software A: Setil Alkohol A: Setil Alkohol A: Setil Alkohol


Component Coding: Actual 2 2 2
Highs/Lows inverted by U_Pseudo coding 2 2 2
Viskositas (dPas) Design-Expert® Software
Design Points
133,4 Component Coding: Actual
23,56 Highs/Lows inverted by U_Pseudo coding
20

X1 = A: Setil Alkohol
All Responses
X2 = B: Carbopol
X3 = C: Gliserin
Design Points
40
1,000 20

6 0,5 6 0,5 6
0,000 0,8

2 2 Desirability 0,977 2 Prediction 18,0


0,6
60 X1 = A: Setil Alkohol 0 0,4 0,4
80
120 0
X2 = B: Carbopol 0,2 0,6
0
40
80 100 X3 = C: Gliserin 0,8
60

60
2 2 2
0,1 2,4 5,6 0,1 2,4 5,6 0,1 2,4
B: Carbopol C: Gliserin B: Carbopol C: Gliserin B: Carbopol
Viskositas (dPas) Desirability Daya Sebar (cm2)

a) b) c) 2
2
d)
A: Setil Alkohol A: Setil Alkohol
2
2

Gambar 1. Contourplot a) viskositas, b) daya sebar, c) daya lekat, dan d) super


imposed lotion o/w
6 0,5 6
10
Prediction 80 20 Prediction 21,8
2 2

60
120

40 100
80
2 2
0,1 2,4 5,6 0,1 2,4
B: Carbopol C: Gliserin B: Carbopol
Viskositas (dPas) Daya Lekat (sekon)

Gambar 2. Overlay plot respon viskositas, daya sebar, dan daya lekat pada
formula optimum lotion o/w senyawa kalkon.

Khansa Labibah & Abdul Karim Zulkarnain | 119


Jurnal Ilmiah Ibnu Sina, 8(1), Maret 2023, 114-124
p-ISSN: 2502-647X; e-ISSN: 2503-1902

Prediksi yang dihasilkan adalah optimum percobaan disajikan pada


nilai desirability 0,977 dengan Tabel 2.
konsentrasi carbopol 0,36%, setil Hasil uji sifat fisik lotion o/w
alkohol 2,39%, dan gliserin 5,73%. dibandingkan dengan prediksi
Prediksi respon dari formula didapat nilai yang berbeda bermakna
optimum yaitu viskositas 70,369 untuk respon viskositas dan daya
dPas, daya lekat 6,787 sekon, dan lekat dengan nilai signifikan > 0,05.
daya sebar 27,16 cm2. Grafik overlay Nilai yang berbeda bermakna untuk
plot formula optimum tersaji pada repon daya sebar dengan nilai
Gambar 2. signifikan < 0,05.
Verifikasi hasil optimasi dan Hasil ini menunjukkan bahwa
analisis statistik respon viskositas dan daya lekat hasil
Hasil uji sifat fisik lotion o/w percobaan sesuai dengan respon
dibandingkan dengan respon prediksi prediksi. Hasil organolepsis sediaan
serta hasil uji satu sampel untuk yang dismpan selama empat minggu
menguji perbedaan rata-rata data dari awal sampai minggu ke empat
dengan nilai hipotesis. Hasil uji-t satu diperoleh hasil yang baik yaitu Warna
sampel respon formula optimum Kuning kecoklatan, Bau Khas
prediksi dibandingkan formula karbopol, tekstur Halus, lembut,
homogen dan pH sebesar 6,88.

Tabel 2. Hasil uji t satu sampel respon hasil prediksi dengan hasil percobaan
lotion o/w
Nilai
Respon Nilai Percobaan Signifikansi Keterangan
Prediksi
Berbeda tidak
Viskositas 70,369 73,48 ± 6,18 0,389
bermakna
Berbeda tidak
Daya lekat 6,787 7,14 ± 1,26 0,611
bermakna
Daya sebar 27,16 24,99 ± 1,11 0,03 Berbeda bermakna

Tabel 3. Hasil uji stabilitas sifat fisik formula optimum lotion o/w
Minggu ke- Daya Sebar (cm2) Daya Lekat (sekon) Viskositas (dPas)
0 23,22 ± 1,01 7,31 ± 0,75 49,83 ± 2,37
1 24,85 ± 1,74 6,14 ± 0,67 66,98 ± 1,43
2 24,62 ± 1,80 8,21 ± 2,18 59,48 ± 3,54
3 23,77 ± 1,58 7,10 ± 1,33 62,38 ± 6,45
4 24,25 ± 1,18 7,53 ± 1,96 56,73 ± 6,27

Khansa Labibah & Abdul Karim Zulkarnain | 120


Jurnal Ilmiah Ibnu Sina, 8(1), Maret 2023, 114-124
p-ISSN: 2502-647X; e-ISSN: 2503-1902

Uji stabilitas fisik meliputi stabil. Hasil uji ANOVA didapatkan


organoleptis, daya sebar, daya lekat, nilai signifikan > 0,05 yang
dan viskositas. menunjukkan bahwa data tidak
Uji stabilitas fisik formula berbeda bermakna, artinya daya sebar
optimum lotion stabil selama penyimpanan.
Formula optimum lotion o/w Uji daya lekat lotion o/w
adalah carbopol 0,36%, setil alkohol Hasil uji daya lekat formula
2,39%, dan gliserin 5,73%. diuji optimum lotion o/w (Zulkarnain, dan
stabilitas fisiknya selama 4 minggu. Pratama, 2015), Sediaan selama
Uji organoleptis lotion o/w penyimpanan cenderung stabil. Hasil
Hasil organoleptis selama uji statistik sediaan adalah stabil
penyimpanan 4 minggu: tidak ada selama penyimpanan.
perubahan warna, bau, tekstur, Uji stabilitas dipercepat
homogenitas, dan pH. Uji stabilitas dengan metode
Uji viskositas lotion o/w cycling test yaitu memberikan
Hasil uji viskositas lotion o/w perlakuan lotion pada stress condition
selama penyimpanan 4 minggu (Suwandi, 2012; Zulkarnain, et al.,
menunjukkan nilai yang tidak stabil. 2015). Hasil uji cycling test bila
Sediaan gel kombinasi lain yaitu terlihat adanya pemisahan emulsi
karbopol, lidah buaya dan TEA, hasil setelah perlakuan ditunjukkan dari
riset Santoso dan Nurcahyo (2021) nilai rasio volume pemisahan. Rasio
ternyara stabil selama penyimpanan. volume pemisahan sama dengan 1
Lotion o/w tidak stabil dapat atau stabil.
dikarenakan carbopol yang belum Uji pH lotion
mengembang sempurna sehingga gel Hasil uji pH lotion o/w
yang didapat kurang baik serta dapat optimum adalah 6,88, berarti aman.
melepas air saat disimpan. Uji SPF lotion o/w senyawa kalkon
Uji daya sebar lotion o/w secara in vitro
Uji daya sebar lotion o/w Hasil uji SPF lotion o/w dapat
selama penyimpanan dari minggu ke- dilihat pada tabel 4.
0 hingga minggu ke-4 cenderung

Khansa Labibah & Abdul Karim Zulkarnain | 121


Jurnal Ilmiah Ibnu Sina, 8(1), Maret 2023, 114-124
p-ISSN: 2502-647X; e-ISSN: 2503-1902

Tabel 4. Penentuan nilai SPF lotion o/w senyawa kalkon


Kadar lotion Kadar Nilai SPF %Tp %Te Keterangan
(%) kalkon(mg)
2,5 0,0125 33,09 14,270 0,0758 Proteksi ultra
5,0 0,0250 33,98 5,271 0,0561 Proteksi ultra
7,5 0,0375 34,45 1,532 0,0349 Proteksi ultra
10,0 0,0500 36,93 0,626 0,0344 Proteksi ultra

Uji %Te dan %Tp lotion o/w – 296, Boca Raton: CRC
Press.
senyawa kalkon
Arifin, A., Intan, Ida, N., 2022,
Nilai persentase transmisi Formulasi dan Uji Stabilitas
eritema, lotion o/w adalah %Te < 1. Fisik Gel Anti-jerawat Ekstrak
Etanol Daun Suruhan
Nilai persentase transmisi pigmentasi
(Peperomia pellucida L.), Jurnal
lotion o/w adalah %Tp < 40. Hasil uji Ilmiah Ibnu Sina, 7(2), 280-289
menunjukkan kategori sunblock. Bolton, S., 2010, Pharmaceutical
Statistics Practical and Clinical
Tabir surya bila mampu menghalangi Applications, Fifth Edition,
semua sinar matahari (sunblock) jika 439, 493, Taylor & Francis
Group, US.
memiliki nilai %Te < 1 dan nilai %Tp Cumpelik, B., 1972, Analytical
3 – 40. Procedures and Evaluation of
Sunscreens, J.Soc. Cosmt.
Chem., 23, 333 – 345.
KESIMPULAN Depkes RI, 1987, Farmakope
Indonesia edisi III, Departemen
Formula optimum lotion o/w Kesehatan RI, Jakarta.
adalah pada kombinasi 2,40% setil Draelos, Z. D., dan Lauren A.
alkohol, 0,36% carbopol, dan 5,74% Thaman, 2006, Cosmetic
Formulation of Skin Care
gliserin. lotion o/w kurang stabil Product, 362, Taylor and
ditinjau dari respon viskositas. Lotion Francis Group, New York.
o/w stabil ditinjau dari organoleptis, Elmarzugi, N. A., 2013, The Relation
between Sunscreen and Skin
daya sebar, daya lekat, dan rasio Pathochanges Mini Review,
pemisahan. Lotion o/w memiliki nilai International Journal of
Pharmaceutical Science
SPF 36,927. Invention, 2(7), 43 – 52.
Fisher, D. E., Chen, H., Weng QY.,
DAFTAR PUSTAKA 2014, UV Signaling Pathways
Arakane, K. N., 2016, UV Care, within the Skin, Journal of
dalam R. J. Sivamani, Investigative Dermatology,
Cosmeceuticals and Active 134, 2080–2085.
Cosmetics Third Edition, 281

Khansa Labibah & Abdul Karim Zulkarnain | 122


Jurnal Ilmiah Ibnu Sina, 8(1), Maret 2023, 114-124
p-ISSN: 2502-647X; e-ISSN: 2503-1902

Harborne, J. B., 1987, Metode Rahmiyani, I., Anindita, WND.,


Fitokimia, Edisi II, ITB Press, Pratita, TK., Shaleha, RR.,
Bandung. 2022, Formulasi Krim Ekstrak
Mansur, J. D. D., et al., 1986, Biji Kupa (Syzygium polycephalum)
Determinac, aodo fator de da n P e ne nt ua n N i l a i SPF (Sun
protec, ao solar por Protection Factor) Secara In Vitro,
espectrofotometria, An. Bras. Jurnal Ilmiah Ibnu Sina, 7(2),
Dermatol, 61, 121 – 124, Cit 2022, 328-339.
Costa, S.C.C., Detoni, C. B., et Patil, B., Mahajan, SK., Katti SA.,
al., 2015, In Vitro 2009, Chalcone: A Versatile
Photoprotective Effects of Molecule, Journal of
Marcetia taxifolia Ethanolic
Pharrmaceutical Sciences and
Extract and Its Potential for Research, 1(3), 11 – 22.
Sunscreen Formulation,
Brazilian Journal of Rowe, R. C., Sheskey, P. J., dan
Pharmacognosy, 25, 413 – 418. Quinn, M. E., 2006, Handbook
of Pharmaceutical Excipients,
Marchaban, Fudholi, A., Sulaiman,
Sixth Edition, 155, 301, 418
T.N.S., Mufrod, Martin, R., and ,466, 471, 508, 629, 737 –
Bestari, A.N., 2015, Buku 739, Pharmaceutical Press,
Praktikum Teknologi Farmasi: London.
Teknologi Formulasi Sed.
Cair Semi Padat, Lab. Shovyana, H. H., dan Zulkarnain, A.
Teknologi Farmasi FF UGM, K., 2013, Physical Stability and
Yogyakarta Activity of Cream W/O Etanolik
Fruit Extract Mahkota Dewa
Nabillah, S., Noval, Hidayah N., [Phaleria macrocarph (Scheff.)
2022, Formulasi dan Evaluasi Boerl,] as Sunscreen,
Nano hidrogel Ekstrak Daun Traditional Medicine Journal,
Serunai (Chromolaena odorata L.) 18 (2), 109 – 117.
dengan Variasi Konsentrasi
Polimer Carbopol 980. Jurnal Suwandi, A. O., Pramono, S.,
Ilmiah Ibnu Sina, 7(2), 340-349 Mufrod, 2012, Pengaruh
Konsentrasi Ekstrak Daun
Niazi, 2004, Handbook of Kepel (Stelecho carpus
Pharmaceutical Manufacturing burahol (BL) Hook f. & Th.)
Formulation, Liquid Products, Terhadap Aktivitas Anti
volume 3, CRC Press, Boca
oksidan dan Sifat Fisik
Raton London New York, Sediaan Krim, Majalah Obat
Washington D.C. Tradisional, 17(2), 27 – 33.
Rohmani, S dan Putri, TR., 2022, Santoso J dan Nurcahyo H., 2021,
Formulasi Antiaging Cream Azeloyl Optimasi gel Hand Sanitizer
diglycinate terhadap Stabilitas Oleum Citri dengan Kombinasi
Fisika Kimia Krim dengan Variasi Carbopol, Lidah Buaya dan
Konsentrasi Trietanolamin sebagai TEA Menggunakan Simplex
Emulgator, Jurnal Ilmiah Ibnu
Lattice Design, Jurnal Ilmiah
Sina, 7(2), 310-319. Ibnu Sina, 6(1), Maret 2021, 21-28

Khansa Labibah & Abdul Karim Zulkarnain | 123


Jurnal Ilmiah Ibnu Sina, 8(1), Maret 2023, 114-124
p-ISSN: 2502-647X; e-ISSN: 2503-1902

Zulkarnain, A. K., Marchaban, Indonesian Journal Pharmacy,


Wahyuono S., Susidarti RA., 26 (4), 210 – 218.
2015, Sun Protector Factor Zulkarnain, A. K., dan Pratama, W.
(SPF) In Vitro And the Physical A., 2015, Uji SPF In Vitro dan
Stability Of O/W Cream Sifat Beberapa Produk Tabir
Optimal Formula from The Surya yang Beredar di
Partition Product of Mahkota Pasaran, Majalah Farmaseutik,
Dewa Leaves [Phaleria 11 (1), 275 – 283.
macrocarpa (Scheff) Boerl],

Khansa Labibah & Abdul Karim Zulkarnain | 124

Anda mungkin juga menyukai