Anda di halaman 1dari 45

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini akan dijelaskan hasil dan pembahasan yang mengenai hasil

perhitungan harga satuan masing-masing pekerjaan dengan menggunakan rumus-

rumus yang ada pada bab 2 dan dengan menggunakan metodologi dibab 3 untuk

Metode Pelaksanaan yang digunakan tergantung dari pada jenis pekerjaan yang

akan dilaksanakan, misalnya pekerjaan galian biasa, timbunan pilihan dari sumber

galian, penyiapan badan jalan, bahu jalan agregat B, pekerjaan lapisan pondasi

bawah (LPB) agregat B, lapisan pondasi atas (LPA) agregat A, lapis resap

pengikat (Prime Coat) dan laston lapis antara (AC-BC).

4.1 Hasil Estimasi


Jadi hasil yang didapatkan dari perhitungan RAP seperti tabel dibawah ini:

Tabel 4.1 Analisa Harga Satuan Pekerjaan


No Uraian Pekerjaan Jumlah Harga
1 Galian Biasa Rp. 294.508.004,13
2 Timbunan Pilihan dari Sumber Galian Rp. 346.235.581,72

3 Penyiapan Badan Jalan Rp. 13.401.635,84

4 Bahu Jalan Agregat Kelas B Rp. 81.762.838,27

5 Lapis Pondasi Bawah Rp. 298.1295.155,56

6 Lapis Pondasi Atas Rp. 668.412.557,53

7 Lapis Resap Pengikat Rp. 55.675.229,88

8 Laston Lapis Antara (AC-BC). Rp.1.216.977.447,77

JUMLAH Rp.2.975.268.450,70

TOTAL KESELURAH Rp.2.975.268.000,00

54
55

4.1.1 Galian Biasa

Pekerjaan Galian Biasa dengan Volume 1.631.39 M³ yang dikerjakan

dengan menggunaka alat berat Excavator dan Dump Truck, yang bekerja secara

berurutan. Untuk biaya total pekerjaan Galian Biasa adalah sebesar : 1.631,39 M³

x Rp.180.525,81,- = RP.294.508.004,13,- untuk lebih jelasnya dilihat pada Tabel

L. 4.1 H.104.

4.1.2 Timbunan Pilihan Dari Sumber Galian

Pekerjaan Timbunan Pilihan dengan Volume 589.00 M³ yang dikerjakan

dengan menggunakan alat berat Motor Grader dan Dump Truck, yang bekerja

secara berurutan. Untuk biaya total pekerjaan Timbunan Pilihan adalah sebesar :

589 M³ x Rp.587.836,30,- = Rp.346.235.581,72,- untuk lebih jelasnya dilihat pada

Tabel L. 4.2 H. 107.

4.1.3 Penyiapan Badan Jalan

Pekerjaan Penyiapan Badan Jalan dengan Volume 1.243.25 M³ yang

dikerjakan dengan menggunakan alat berat Motor Grader dan Vibrator Roller,

yang bekerja secara berurutan. Untuk biaya total pekerjaan Timbunan Pilihan

adalah sebesar : 124325 M2 x Rp.10.779,52,- = Rp.13.401.635,84,- untuk lebih

jelasnya dilihat pada Tabel L. 4.3 H.111.

4.1.4 Bahu Jalan

Pekerjaan Bahu Jalan dengan Volume 257.40 M³ yang dikerjakan dengan

menggunakan alat berat Motor Grader dan Vibrator Roller, yang bekerja secara

berurutan. Untuk Biaya total pekerjaan Bahu Jalan adalah sebesar : 25740 M³ x
56

Rp.317.648,94,- = Rp.81.762.838,27,- untuk lebih jelasnya dilihat pada Tabel L.

4.4 H. 114.

4.1.5 Lapisan Pondasi Agregat Kelas B

Pekerjaan Lapis Pondasi Agregat Kelas B dengan volume Agregat 844.96

M³ yang dikerjakan dengan menggunakan alat berat Wheel Loader, Dump Truck,

Motor Grader, Vibrator Roller dan Water Tank yang bekerja secara berurutan

untuk memadatkan agregat kelas B. Selama pemadatan berlangsung sekelompok

pekerja merapikan tepi hamparan dengan menggunakan alat bantu.

a) Tenaga Kerja

Tenaga kerja yang dibutuhkan pada pekerjaan ini berjumlah 8 orang

dengan rincian 7 orang pekerja 1 orang mandor, mereka bekerja 7 jam dalam

sehari, adapun biaya upah mereka dalam 1 M³ Rp.911,21,- Tabel L. 4.6 H.122.

b) Material Agregat Kelas B

Material yang digunakan pada pondasi Agregat Kelas B adalah agregat

kelas B dengan faktor kehilangan material 1,05. Harga materialnya adalah Rp.

226.549,67,- Tabel L.4.6 (122).

c) Peralatan Lapis Pondasi Agregat Kelas B

Pada pekerjaan Lapis Pondasi Agregat Kelas B Perlatan yang

dipergunakan Wheel Loader, Dump Truck, Motor Grader, Vibrator Roller dan

Water Tank secara bersama-sama bekerja memadatkan pekerjaan lapisan pondasi

bawah. Adapun biaya peralatan per M³ sebesar Rp.79.520,63,- Tabel L.4.6

H.122.
57

d) Harga Satuan Pekerjaan Lapis Pondasi Agregat Kelas B

Jumlah harga satuan pekerjaan Lapis Pondasi Agregat Kelas B Per meter

kubik (M³) = (Rp.911,21,-+ Rp.226.549,67,- + Rp.79.520,63,-)

= Rp.306.981,50 ,- x 15% = Rp.46.047,23,-

Jumlah harga pekerjaan Lapis Pondasi Agregat Kelas B + Overhead dan Profit

= Rp.306.981,50,- + Rp.46.047.23,- = Rp.353.028,73,-

Untuk Biaya Total Base B dengan volume 844.96 M³ adalah sebesar :

844.96 M³ x Rp.353.028,73,- = Rp.298.1295.155,56,- untuk lebih jelasnya bisa

dilihat pada Tabel L. 4.6 H.122.

4.1.6 Lapisan Pondasi Agregat Kelas A

Pekerjaan Lapis Pondasi Agregat Kelas A dengan volume Agregat

1.448.68 M³ yang dikerjakan dengan menggunakan alat berat Wheel Loader,

Dump Truck, Motor Grader, Vibrator Roller dan Water Tank yang bekerja secara

berurutan untuk memadatkan agregat kelas A. Selama pemadatan berlangsung

sekelompok pekerja merapikan tepi hamparan dengan menggunakan alat bantu.

a) Tenaga Kerja

Tenaga kerja yang dibutuhkan pada pekerjaan ini berjumlah 8 orang

dengan rincian 7 orang pekerja 1 orang mandor, mereka bekerja 7 jam dalam

sehari, adapun biaya upah mereka dalam 1 M³ Rp.911,21,- Tabel L.4.5 H.118.

b) Material Agregat Kelas A

Material yang digunakan pada pondasi Agregat Kelas A adalah agregat

kelas A dengan faktor kehilangan material 1,05. Harga materialnya adalah

Rp.276.894,04,- Tabel L.4.5 H.118.


58

c) Peralatan Lapis Pondasi Agregat Kelas A

Pada pekerjaan Lapis Pondasi Agregat Kelas A Perlatan yang

dipergunakan Wheel Loader, Dump Truck, Motor Grader, Vibrator Roller dan

Water Tank secara bersama-sama bekerja memadatkan pekerjaan lapisan pondasi

atas. Adapun biaya peralatan per M³ sebesar Rp.123.407,10,- Tabel L.4.5 H.118.

d) Harga Satuan Pekerjaan Lapis Pondasi Agregat Kelas A

Jumlah harga satuan pekerjaan lapis pondasi Agregat Kelas A Per meter

kubik (M³) = (Rp.911,21,- + Rp.276.894,04,- + Rp.123.407,10,-)

= Rp.401.212,35,- x 15% = Rp.60.181,85,-

Jumlah harga pekerjaan Lapis Pondasi Agregat Kelas A + Overhead dan Profit

=Rp.401.212,35,- + Rp.60.181,85,- = Rp.461.394,21,-

Untuk Biaya Total Base A dengan volume 1.448.68 M³ adalah sebesar :

1.448.68 M³ x Rp.461.394,21,- = Rp.668.412.557,53,- untuk lebih jelasnya bisa

dilihat pada Tabel L.4.5 H.118.

4.1.7 Lapis Resap Pengikat – Prime Cout

Pekerjaan Lapis Resap Pengikat dengan volume 8.230.26 liter yang

dikerjakan dengan menggunakan alat berat Aspal Distributor, Compresor, Asphal

dan minyak flux dicampur dan dipanaskan sehingga menjadi campuran aspal cair,

permukaan yang akan dilapisi dibersihkan dari debu dan kotoran dengan

menggunakan ala berat Compresor. Campuran asphal cair disemprotkan dengan

asphal distributor ke ats permukaan yang akan dilapisin.


59

a) Tenaga kerja

Tenaga kerja yang dibutuhkan pada pekerjaan ini berjumlah 12 orang

dengan rincian 10 orang pekerja 2 orang mandor, mereka bekerja 7 jam dalam

sehari, adapun biaya upah mereka dalam 1 M³ Rp.40,16,- Tabel L.4.7 H.126.

b) Material Lapis Resap Pengikat-Asphal Cair

Material yang dipergunakan pada Lapis Resap Pengikat adalah Asphal,

minyak Flux dengan faktor kehilangan material 1,03. Harga materialnya adalah

Rp.5.633,85,- Tabel L.4.7 H.126.

c) Perelatan Lapis Resap Pengikat-Asphal Cair

Pada pekerjaan Lapis Resap Pengikat Perlatan yang dipergunakan Asphal

Distributor dan Compresor. Adapun biaya peralatan per Liter sebesar Rp.208,33,-

Tabel L.4.7 H.126.

d) Harga Satuan Pekerjaan Lapis Resap Pengikat-Asphal Cair

Jumlah harga satuan pekerjaan Lapisan Resap Pengikat-Asphal Cair

(Liter) = (Rp.40,16,- + Rp.5.633,85,- + Rp.208,33,-)

= Rp.5.882,35,- x 15% =Rp.882,35,-

Jumlah harga pekerjaan Lapis Resap Pengikat + Overhead dan Profit

= Rp.5.882,35,- + Rp.882,35,- = Rp.6.764,70,-

Untuk Biaya Total Lapis Resap Pengikat dengan volume 8.230.26 Liter

adalah sebesar : 8.230.26 Liter x Rp.6.764,70,- = Rp.55.675.229,88,- untuk lebih

jelasnya bisa dilihat pada Tabel L. 4.7 H.126.


60

4.1.8 Laston Lapis Antara (AC-BC)

Pekerjaan Laston Lapis Antara (AC-BC) dengan volume 1416.82 Ton

yang dikerjakan dengan menggunakan alat berat Wheel Loader, AMP, Dump

Truck, Asphal Finisher, Tandem Roller, Pneumatic Tire Roller, dan alat bantu

yang bekerja secara berurutan untuk menghamparkan Laston Lapis Antara (AC-

BC) dan memadatkannya serta dibantu oleh tenaga kerja untuk mengatur lalu

lintas jalan.

a) Tenaga Kerja

Tenaga kerja yang dibutuhkan pada pekerjaan ini berjumlah 11 orang

dengan rincian 10 orang pekerja 1 orang mandor, mereka bekerja 7 jam dalam

sehari, adapun biaya upah mereka dalam 1 M³ Rp.1.570,12,- Tabel L.4.8 H.128.

b) Material Laston Lapis Antara (AC-BC)

Material yang dipergunakan pada Laston Lapis Antara (AC-BC) adalah

Agregat Kasar, Agregat Mesin Pecah, Semen dan Asphal. Harga Satuan material

adalah Rp.278.738,51,- Tabel L. 4.8 H.129.

c) Perelatan Laston Lapis Antara (AC-BC)

Pada pekerjaan Laston Lapis Antara (AC-BC) Perlatan yang dipergunakan

Wheel Loader, AMP, Dump Truck, Aspal Finisher, Tandem Roller, Pneumatic

Tire Roller, dan Alat bantu. Adapun biaya peralatan sebesar Rp.466.606,35,-

Tabel L.4.8 H.129.

d) Harga Satuan Pekerjaan Laston Lapis Antara (AC-BC)

Jumlah harga satuan pekerjaan Laston Lapis Antara (AC-BC)

= (Rp.1.570,12,- + Rp.278.738,51,- + Rp.466.606,35,-


61

= Rp.746.912,99,- x 15% =Rp.112.036,95,-

Jumlah harga pekerjaan Laston Lapis Antara (AC-BC) + Overhead dan Profit

=Rp.746.912,99,- + Rp.112.036,95,- = Rp.858.949,94,-

Untuk Biaya Total Laston Lapis Antara (AC-BC) dengan volume 1416.82

Ton adalah sebesar = 1416.82 Ton x Rp.858.949,94,- = Rp.1.216.977.447,77,-

untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada Tabel L. 4.8 H.129.

4.2 Pembahasan

4.2.1 Pekerjaan Galian Biasa

Untuk mendapatkan hasil Pekerjaan Galian Biasa diatas tersebut jumlah

harga tenaga kerja ditambah dengan jumlah harga bahan ditambah jumlah harga

peralatan (A+B+C), dan biaya satuan sudah termasuk pengeluaran seluruh pajak

yang berkaitan, dapatlah hasil harga satuan pekerjaan Galian Biasa dan untuk

harga keseluruhannya volume dikalikan dengan hasil harga satuan pekerjaan.

Untuk lebih jelasnya cara untuk mendapatkan hasil perhitungan dapat dilihat pada

Tabel L.4.1 H.104.

4.2.2 Timbunan Pilihan dari Sumber Galian

Untuk mendapatkan hasil Pekerjaan Timbunan Pilihan dari Sumber Galian

diatas tersebut jumlah harga tenaga kerja ditambah dengan jumlah harga bahan

ditambah jumlah harga peralatan (A+B+C), dan biaya satuan sudah termasuk

pengeluaran seluruh pajak yang berkaitan, dapatlah hasil harga satuan pekerjaan

Timbunan pilihan dari Sumber Galian dan untuk harga keseluruhannya volume
62

dikalikan dengan hasil harga satuan pekerjaan. Untuk lebih jelasnya cara untuk

mendapatkan hasil perhitungan dapat dilihat pada Tabel L. 4.2 H.107.

4.2.3 Penyiapan Badan Jalan

Untuk mendapatkan hasil Pekerjaan Penyiapan Badan Jalan diatas tersebut

jumlah harga tenaga kerja ditambah dengan jumlah harga bahan ditambah jumlah

harga peralatan (A+B+C), dan biaya satuan sudah termasuk pengeluaran seluruh

pajak yang berkaitan, dapatlah hasil harga satuan pekerjaan Penyiapan Badan

Jalan dan untuk harga keseluruhannya volume dikalikan dengan hasil harga satuan

pekerjaan. Untuk lebih jelasnya cara untuk mendapatkan hasil perhitungan dapat

dilihat pada Tabel L.4.3 H.111.

4.2.4 Bahu Jalan

Untuk mendapatkan hasil Pekerjaan Bahu Jalan diatas tersebut jumlah

harga tenaga kerja ditambah dengan jumlah harga bahan ditambah jumlah harga

peralatan (A+B+C), dan biaya satuan sudah termasuk pengeluaran seluruh pajak

yang berkaitan, dapatlah hasil harga satuan pekerjaan Bahu Jalan dan untuk harga

keseluruhannya volume dikalikan dengan hasil harga satuan pekerjaan. Untuk

lebih jelasnya cara untuk mendapatkan hasil perhitungan dapat dilihat pada Tabel

L. 4.4 H.114.

4.2.5 Lapis Pondasi Agregat Kelas B

Untuk mendapatkan hasil Pekerjaan Lapis Pondasi Agregat Kelas B diatas

tersebut jumlah harga tenaga kerja ditambah dengan jumlah harga bahan ditambah

jumlah harga peralatan (A+B+C), dan biaya satuan sudah termasuk pengeluaran
63

seluruh pajak yang berkaitan, dapatlah hasil harga satuan pekerjaan Lapis Pondasi

Agregat Kelas B dan untuk harga keseluruhannya volume dikalikan dengan hasil

harga satuan pekerjaan. Untuk lebih jelasnya cara untuk mendapatkan hasil

perhitungan dapat dilihat pada Tabel L. 4.6 H.122.

Metode Pelaksanaan pekerjaan Lapis Pondasi Bawah tahap pekerjaanya

dimulai dengan penghamparan material dilanjutkan pemadatan, waktu

pelaksanaan lapis pondasi bawah adalah 9 hari.

4.2.6 Lapis Pondasi Agregat Kelas A

Untuk mendapatkan hasil Pekerjaan Lapis Pondasi Agregat Kelas A diatas

tersebut jumlah harga tenaga kerja ditambah dengan jumlah harga bahan ditambah

jumlah harga peralatan (A+B+C), dan biaya satuan sudah termasuk pengeluaran

seluruh pajak yang berkaitan, dapatlah hasil harga satuan pekerjaan Lapis Pondasi

Agregat Kelas A dan untuk harga keseluruhannya volume dikalikan dengan hasil

harga satuan pekerjaan. Untuk lebih jelasnya cara untuk mendapatkan hasil

perhitungan dapat dilihat pada Tabel L.4.5 H.118.

Metode Pelaksanaan pekerjaan Lapis Pondasi Atas tahap pekerjaanya

dimulai dengan penghamparan material dilanjutkan pemadatan, waktu

pelaksanaan lapis pondasi bawah adalah 8 hari.

4.2.7 Lapis Resap Pengikat – Prime Coat

Untuk mendapatkan hasil Pekerjaan Lapis Resap Pengikat diatas tersebut

jumlah harga tenaga kerja ditambah dengan jumlah harga bahan ditambah jumlah

harga peralatan (A+B+C), dan biaya satuan sudah termasuk pengeluaran seluruh
64

pajak yang berkaitan, dapatlah hasil harga satuan pekerjaan Lapis Resap Pengikat

dan untuk harga keseluruhannya volume dikalikan dengan hasil harga satuan

pekerjaan. Untuk lebih jelasnya cara untuk mendapatkan hasil perhitungan dapat

dilihat pada Tabel L. 4.7 H.126.

Metode Pelaksanaan pekerjaan Lapis Resap Pengikat tahap pekerjaanya

dimulai dengan Pembersihan badan jalan dan selajutnya penyemprotan lapis resap

pengikat, waktu pelaksanaan lapis resap pengikat adalah 2 hari.

4.2.8 Laston Lapis Antara (AC-BC)

Untuk mendapatkan hasil Pekerjaan Laston Lapis Antara (AC-BC) diatas

tersebut jumlah harga tenaga kerja ditambah dengan jumlah harga bahan ditambah

jumlah harga peralatan (A+B+C), dan biaya satuan sudah termasuk pengeluaran

seluruh pajak yang berkaitan, dapatlah hasil harga satuan pekerjaan Laston Lapis

Antara (AC-BC) dan untuk harga keseluruhannya volume dikalikan dengan hasil

harga satuan pekerjaan. Untuk lebih jelasnya cara untuk mendapatkan hasil

perhitungan dapat dilihat pada Tabel L. 4.8 H.129.

Metode Pelaksanaan pekerjaan Laston Lapis Antara (AC-BC) tahap

pekerjaanya dimulai dengan penyiapan campuran lapis permukaan, dilanjutkan

penghamparan diikuti pemadatan lapis permukaan, waktu Laston Lapis Antara

(AC-BC) adalah 4 hari. Untuk jelasnya dapat dilihat pada lampiran.


65

4.3 Metode Pelaksanaan

4.3.1 Metode Pelaksanaan Pada Pekerjaan Galian Biasa

1. Metode Kerja

Tanah yang dipotong umumnya berada disisi jalan Penggalian dilakukan

dengan menggunakan Excavator. Selanjutnya Excavator menuangkan material

hasil galian kedalam Dump Truck, Dump Truck membuang material hasil galian

keluar lokasi jalan sejauh 1.50 km.

2. Peralatan

- Excavator

- Dump Truck

- Sekop, dan alat bantu lainnya

Pengangkutan Material diangkut


galian oleh menggunakan
Excavator Dump Truck
Gambar 4.1 : Proses Pengerjaan Galian Biasa

Sumber : CV. Fathoni Brother’s (2015)


66

4.3.2 Metode Pelaksanaan Timbunan Pilihan Dari Sumber Galian

1. Bahan

Timbunan hanya boleh diklasifikasikan sebagai Timbunan Pilihan bila

digunakan pada lokasi atau untuk maksud dimana timbunan pilihan telah

ditentukan atau disetujui secara tertulis oleh Direksi Pekerjaan. Seluruh timbunan

lain yang digunakan harus dipandang sebagai timbunan biasa (atau drainase

porous bila ditentukan atau disetujui sesuai dengan Seksi 2.4 dari Spesifikasi).

Dengan jumlah bahan

2. Peralatan

- Whell Loader

- Dump Truck

- Motor Grader

- Vibrator Roller

- Water Tank Truck

- Sekop, dan alat bantu lainnya

3. Penyiapan Formasi untuk Pondasi

a) Timbunan Pilihan diangkut menggunakan Dump Truck dari sumber

galian menuju kelapangan dengan jarak 5,00 km dan kemudian

dituangkan dilokasi pekerjaan yang sudah digali oleh Excavator.

b) Pada pekerjaan penyiapan ini dipadatkan waktu selama 15 hari.


67

4. Penghamparan menggunakan Motor Grader

a) Kemudian penghamparan menggunakan Motor Grader dengan

ketebalan 0,20 m dan jumlah pasing sebanyak 4 kali passing sampai

permukaan benar-benar rata dan selevel.

b) Panjang hamparan pada saat setiap section yang dipadatkan sesuai

dengan kondisi lapangan. Lebar penghamparan disesuaikan dengn

kondisi lapangan dan tebal penghamparan sesuai dengan spesifikasi,

semua tahapan pekerjaan hamparan dan tebal berdasarkan petunjuk dan

persetujuan dari Direksi Pekerjaan.

c) Pada pekerjaan penghamparan ini dipadatkan waktu selama 5 hari.

5. Pemadatan menggunakan Vibrator Roller

a) Setelah itu dipadatkan menggunakan Vibrator Roller sebanyak 8 kali

passing berjarak sesuai dengan keadaan dilapangan dan diikuti dengan

penyiraman menggunakan Water Tank Truck berkapasitas 4000 liter

air, pemadatan ini dilakukan sampai memperoleh keteblan maksimum

dan menjaga konsistensi ketebalan.

b) Setiap lapisan bahan yang dihampar harus dipadatkan seperti yang

diisyaratkan, diuji kepadatannya sebelum lapisan berikutnya

dihamparkan.

c) Pada pekerjaan pemadatan dipadatkan waktu selama 5 hari.


68

6. Quality Control

a) Pengujian Test Pit dilakukan untuk melihat ketebalan yang dikerjakan

b) Pengukuran kemiringan badan jalan, lebar dan panjang jalan yang

dikerjakan

c) Pada Quality Control dibutuhkan waktu selama 2 hari.

Pemadatan
menggunakan
Vibrator
Roller

Gambar 4.2 : Proses Pengerjaan Timbunan Pilihan

Sumber : CV. Fathoni Brother’s (2015)


69

4.3.3 Metode Pelaksanaan Penyiapan Badan Jalan

1. Metode Kerja

Motor Grader meratakan permukaan hasil galian diikutin Vibrator Roller

memadatkan permukaan yang telah dipotong/diratakan oleh Motor Grader.

Kemudian sekelompok pekerja akan membantu meratakan badan jalan dengan

alat bantu.

2. Peralatan

- Motor Grader

- Vibrator Roller

- Sekop, dan alat bantu lainnya

Gambar 4.3 : Proses Pengerjaan Penyiapan Badan Jalan

Sumber : CV. Fathoni Brother’s (2015)


70

4.3.4 Metode Pelaksanaan pada Pekerjaan Bahu Jalan Agregat Kelas B

1. Bahan

Material agregat yang digunakan untuk pondasi bawah adalah dari batu

pecah (Crusher Stones) yang bergradasi >5 mm- < 40 mm. Batu pecah tersebut

kemudian diproses melalui suatu tahap pemprosesan yang meliputi pemecahan,

penyaringan, pemisahan dan pencampuran sehingga menghasilkan suatu bahan

yang sesuai dengan persyaratan-persyaratan dari spesifikasi yang telah ditentukan.

Dengan jumlah bahan yang digunakan yaitu :

- Agregat B 257,40 M³

2. Peralatan

- Stone Crusher

- Whell Loader

- Dump Truck

- Motor Grader

- Vibrator Roller

- Water Tank

- Kerata dorong, Sekop, Garpu, dan alat bantu lainnya

3. Penyiapan Formasi untuk Pondasi

a) Material Agregat Kelas B diangkut menggunakan Dump Truck dari

Base Camp yang telah dicampur oleh Wheel Loader yang berada di

Base Camp PT. JASA KUBINA CEMERLANG yang berada di

Simpang Elak, Lhokseumawe. Dump Truck mengangkut material

dengan jarak 12.58 Km dan kemudian dituangkan dilokasi pekerjaan,


71

dengan jarak tumpukan kurang lebih 10 m, setiap Dump Truck

menumpukan material dua kali tumpukan dengan kapasitas 5 M³

pertumpuk.

b) Pada pekerjaan penyiapan ini didapatkan waktu selama 9 hari.

4. Penghamparan Menggunakan Motor Grader

a) Penghamparan menggunakan Motor Grader dengan ketebalan lapis

pondasi bawah 15 cm dan jumlah passing sebanyak 6 kali passing

sampai permukaan benar-benar rata dan selevel.

b) Panjang hamparan pada saat setiap section yang dipadatkan 50 m.

Lebar penghamparan 2,40 m dan tebal penghamparan sesuai dengan

spesifikasi, semua tahapan pekerjaan hamparan dan tebal hamparan

berdasarkan petunjuk dan persetujuan dari Direksi pekerjaan.

c) Pada pekerjaan penghamparan ini dipadatkan waktu selama 3 hari

5. Pemadatan Menggunakan Vibrator Roller

a) Setelah itu dipadatkan menggunakan Vibrator Roller sebanyak 6 pasing

berjarak 50 m dengan cara maju mundur dan di ikuti dengan

penyiraman menggunakan Water Tank berkapasitas 4000 liter air,

pemadatan ini dilakukan sampai memperoleh ketebalan maksimum dan

untuk menjaga konsisten ketebalan.

b) Setiap lapisan material yang dihampar harus dipadatkan seperti yang

diisyaratkan,diujikepadatannyasebelumlapisan berikutnya dihamparkan.

c) Pada pekerjaan pemadatan didapatkan waktu selama 3 hari.


72

6. Quality Control

a) Selanjutnya dilakukan pengujian Test Pit, tujuan pengujian ini adalah

untuk melihat ketebalan yang dikerjakan

b) Pengujian Sand Cone bertujuan untuk menguji kepadatan dari Agregat

kelas B tersebut

c) Pengukuran kemiringan badan jalan, lebar dan panjang jalan yang

dikerjakan.

d) Pada Quality Control dibutuhkan waktu 2 hari

Pemadatan
menggunakan
Vibrator
Roller

Gambar 4.4 : Proses pengerjaan Bahu Jalan Agregat Kelas B

Sumber : CV. Fathoni Brother’s (2015)


73

4.3.5 Metode Pelaksanaan Pada Pekerjaan Lapisan Pondasi Bawah

1. Bahan

Material agregat yang digunakan untuk pondasi bawah adalah dari batu

pecah (Crusher Stones) yang bergradasi >5 mm- < 40 mm. Batu pecah tersebut

kemudian diproses melalui suatu tahap pemprosesan yang meliputi pemecahan,

penyaringan, pemisahan dan pencampuran sehingga menghasilkan suatu bahan

yang sesuai dengan persyaratan-persyaratan dari spesifikasi yang telah ditentukan.

Dengan jumlah bahan yang digunakan yaitu :

- Agregat B 844.96 M³

2. Peralatan

- Stone Crusher

- Whell Loader

- Dump Truck

- Motor Grader

- Vibrator Roller

- Water Tank

- Kerata dorong, Sekop, Garpu, dan alat bantu lainnya

3. Penyiapan Formasi untuk Pondasi

a) Material Agregat Kelas B diangkut menggunakan Dump Truck dari

Base Camp yang telah dicampur oleh Wheel Loader yang berada di

Base Camp PT. JASA KUBINA CEMERLANG yang berada di

Simpang Elak, Lhokseumawe. Dump Truck mengangkut material

dengan jarak 12.58 Km dan kemudian dituangkan dilokasi pekerjaan,


74

dengan jarak tumpukan kurang lebih 10 m, setiap Dump Truck

menumpukan material dua kali tumpukan dengan kapasitas 5 M³

pertumpuk.

b) Pada pekerjaan penyiapan ini didapatkan waktu selama 9 hari.

4. Penghamparan Menggunakan Motor Grader

a) Penghamparan menggunakan Motor Grader dengan ketebalan lapis

pondasi bawah 15 cm dan jumlah passing sebanyak 6 kali passing

sampai permukaan benar-benar rata dan selevel.

b) Panjang hamparan pada saat setiap section yang dipadatkan 50 m.

Lebar penghamparan 2,40 m dan tebal penghamparan sesuai dengan

spesifikasi, semua tahapan pekerjaan hamparan dan tebal hamparan

berdasarkan petunjuk dan persetujuan dari Direksi pekerjaan.

c) Pada pekerjaan penghamparan ini dipadatkan waktu selama 3 hari

5. Pemadatan Menggunakan Vibrator Roller

a) Setelah itu dipadatkan menggunakan Vibrator Roller sebanyak 6 pasing

berjarak 50 m dengan cara maju mundur dan di ikuti dengan

penyiraman menggunakan Water Tank berkapasitas 4000 liter air,

pemadatan ini dilakukan sampai memperoleh ketebalan maksimum dan

untuk menjaga konsisten ketebalan.

b) Setiap lapisan material yang dihampar harus dipadatkan seperti yang

diisyaratkan, diuji kepadatannya sebelum lapisan berikutnya

dihamparkan.

c) Pada pekerjaan pemadatan didapatkan waktu selama 3 hari.


75

6. Quality Control

a) Selanjutnya dilakukan pengujian Test Pit, tujuan pengujian ini adalah

untuk melihat ketebalan yang dikerjakan

b) Pengujian Sand Cone bertujuan untuk menguji kepadatan dari Agregat

kelas B tersebut

c) Pengukuran kemiringan badan jalan, lebar dan panjang jalan yang

dikerjakan.

d) Pada Quality Control dibutuhkan waktu 3 hari

Pemadatan
menggunakan
Vibrator
Roller

Gambar 4.5 : Proses Pengerjaan Lapisan Pondasi Bawah

Sumber : CV. Fathoni Brother’s (2015)


76

4.3.6 Metode Pelaksanaan Pada Pekerjaan Lapisan Pondasi Atas

1. Bahan

Material agregat yang digunakan untuk pondasi atas adalah dari batu pecah

(Crusher Stones) yang bergradasi >5 mm- < 40 mm. Batu pecah tersebut

kemudian diproses melalui suatu tahap pemprosesan yang meliputi pemecahan,

penyaringan, pemisahan dan pencampuran sehingga menghasilkan suatu bahan

yang sesuai dengan persyaratan-persyaratan dari spesifikasi yang telah ditentukan.

Dengan jumlah bahan yang digunakan yaitu :

- Agregat B 1.448.68 M³

2. Peralatan

- Stone Crusher

- Whell Loader

- Dump Truck

- Motor Grader

- Vibrator Roller

- Water Tank

- Kerata dorong, Sekop, Garpu, dan alat bantu lainnya

3. Penyiapan Formasi untuk Pondasi

a) Material Agregat Kelas A diangkut menggunakan Dump Truck dari

Base Camp yang telah dicampur oleh Whell Loader yang berada di

Base Camp PT. JASA KUBINA CEMERLANG yang berada di

Simpang Elak, Lhokseumawe. Dump Truck mengangkut material

dengan jarak 12.58 Km dan kemudian dituangkan dilokasi pekerjaan,


77

dengan jarak tumpukan kurang lebih 10 m, setiap Dump Truck

menumpukan material dua kali tumpukan dengan kapasitas 5 M³

pertumpuk.

b) Pada pekerjaan penyiapan ini didapatkan waktu selama 8 hari.

4. Penghamparan Menggunakan Motor Grader

a) Penghamparan menggunakan Motor Grader dengan ketebalan lapis

pondasi bawah 15 cm dan jumlah passing sebanyak 6 kali passing

sampai permukaan benar-benar rata dan selevel.

b) Panjang hamparan pada saat setiap section yang dipadatkan 50 m.

Lebar penghamparan disesuaikan dengan kondisi dan tebal

penghamparan sesuai dengan spesifikasi, semua tahapan pekerjaan

hamparan dan tebal hamparan berdasarkan petunjuk dan persetujuan

dari Direksi pekerjaan.

c) Pada pekerjaan penghamparan ini dipadatkan waktu selama 3 hari

5. Pemadatan Menggunakan Vibrator Roller

a) Setelah itu dipadatkan menggunakan Vibrator Roller sebanyak 6 pasing

berjarak 50 m dengan cara maju mundur dan diikuti dengan penyiraman

menggunakan Water Tank berkapasitas 4000 liter air, pemadatan ini

dilakukan sampai memperoleh ketebalan maksimum dan untuk menjaga

konsisten ketebalan.

b) Setiap lapisan material yang dihampar harus dipadatkan seperti yang

diisyaratkan, diuji kepadatannya sebelum lapisan berikutnya

dihamparkan.
78

c) Pada pekerjaan pemadatan didapatkan waktu selama 4 hari.

6. Quality Control

a) Selanjutnya dilakukan pengujian Test Pit, tujuan pengujian ini adalah

untuk melihat ketebalan yang dikerjakan

b) Pengujian Sand Cone bertujuan untuk menguji kepadatan dari Agregat

kelas A tersebut

c) Pengukuran kemiringan badan jalan, lebar dan panjang jalan yang

dikerjakan.

d) Pada Quality Control dibutuhkan waktu 1 hari

Pemadatan
menggunakan
Vibrator
Roller

Gambar 4.6 : Proses Pengerjaan Lapisan Pondasi Atas

Sumber : CV. Fathoni Brother’s (2015)


79

4.3.7 Metode Pelaksanaan Pada Pekerjaan Lapis Resap Pengikat

1. Bahan

Material Lapis Resap Pengikat yang digunakan untuk disebarkan diatas

Lapis Pondasi Agregat Kelas A adalah suatu campuran Aspal AC-10 atau AC-20,

Korosene, Minyak Flux dan Pencair. Kemudian diproses meliputi pencampuran

dan pemanasan sehingga mencapai suhu yang diperkenakan untuk disemprotkan

pada lapisan Agregat Kelas A.

2. Peralatan

- Asphal Distributor

- Air Compresor

- Pekerja dan mandor

3. Tahapan Pelaksanaan Pekerjaan

a) Lapis Resap Pengikat akan disebarkan diatas permukaan lapis pondasi

agregat kelas A yang telah ditentukan direksi, dimana lapisan

permukaan tersebut harus benar-benar padat dan kering.

b) Permukaan lapis pondasi kelas A dibersihkan dengan menggunakan

Compressor dan diberi pembatas antara bahu jalan dengan lebar badan

jalan yang telah ditentukan dengan cara menarik benang dan ditandai

dengan menggunakan cat.

c) Cairan resap pengikat diangkat dari Base Camp dengan menggunakan

Dump Truck ke lokasi pekerjaan lalu dipanaskan hingga mencapai

temperatur yang sesuai dengan spesifikasi. Kemudian disemprotkan

dengan menggunakan alat Asphal Distributor diatas permukaan Kelas


80

A hingga merata (kadar lapis resap pengikat per meter luas sesuai

dengan yang ditentukan spesifikasi). Pada saat penyemprotan Pick up

menarik Air Compresor.

d) Pada pekerjaan Lapis Resap pengikat didapatkan waktu selama 2 hari.

Gambar 4.7 : Proses Pengerjaan Lapis Resap Pengikat

Sumber : CV. Fathoni Brother’s (2015)


81

4.3.8 Metode Pelaksanaan Pada Pekerjaan Laston Lapis Antara (AC-BC)

1. Bahan

a) Agregat Kasar

Bagian agregat yang tertahan pada saringan No.8 dan terdiri dari batu

pecah atau kerikil pecah disebut agregat kasar, merupakan satu macam

agregat kasar yang boleh digunakan kecuali atas persetujuan pengawas.

Batu pecah atau kerikil pecah harus terdiri dari bahan yang bersih, kuat,

awet dan bebas dari kotoran- kotoran atau bahan lain yang tidak

diperbolehkan dan harus memenuhi persyaratan sebagai berikut :

- Kehilangan berat akibat abrasi sesudah 500 putaran maks, 40%

- Bila digunakan kerikil pecah, berat agregat yang tertahan saringan

No.4 yang mempunyai paling sedikit 1 bidang pecah : min 50%

- Indek kepipihan (BS) maks. 25%

- Peresapan terhadap air maks. 3%

- Berat jenis semu/apparent min. 2,5%

- Gumpalan-gumpalan

b) Agregat Halus

Bagian agregat lolos saringan N0. 8 disebut agregat halus teridir dari

pasir bersih atau bahan hasil pemecahan batu atau kombinasi dari bahan-

bahan tersebut. Agregat halus terdiri dari bahan yang bersih,kuat,

berbidang kasar, bersudut tajam dan bebas dari gumpulan-gumpulan

lempung atau bahan-bahan lain yang tidak dikehendaki.

Agregat halus harus memnuhi persyaratan sebagai berkut:


82

- Nilai sand equivalent min. 50

- Berat jenis semu min. 2,50

- Bebas atterberg maks.3%

c) Filler

Apabila Filler diperlukan, maka Filler tersebut harus terdiri dari debu

batu kapur, debut dolmit, semen portland atau bahan non plastis lainnya

dari sumber yang disetujui pengawas. Bahan tersebut harus bebas dari

kotoran atau bahan lain yang tidak dikehendaki dan harus kering.

d) Aspal Cair Emulsi

Apabila pengawas tidak menentukan lain untuk keperluan lapis resap

pengikat dapat digunakan aspal cair atau aspal emulsi.

2. peralatan

- Mesin Pecampur

- Feeder

- Pengering

- Saringan

- Bin

- Unit Kontrol Aspal

- Termometer

- Penampung Debu

- Alat Kontrol Waktu Pecampuran

- Laboratorium Lapangan
83

3. Cara Pelaksanaan

a) Cuaca

Campuran hanya boleh dihampar apabila permukaan jalan benar-benar

kering, cuaca tidak berkabut atau hujan serta apabila permukaan jalan

dalam keadaan memuaskan.

b) Kecepatan Kerja

Pekerjaan tidak boleh diselenggarakan apabila peralatan pengangkutan

mesin penghampar dan mesin gilas dalam keadaan buruk serta tidak

memungkinkan untuk menjamin pecampuran dapat bekerja dengan

kecepatan produksi minimum 60% kapasitasnya.

c) Persiapan Aspal

Aspal harus dipanaskan dalam katel atau tangki. Temperatur yang

diisyaratkan pen 60: 130ͦ C - 165ᵒ C. Pen 80: 124ᵒC- 162ᵒC. Dan harus

dihindarkan pemanasan aspal tersebut serta diusahakan agar secara

menerus dapat melayani pengaduk.

d) Persiapan Agregat

Sebelum pengadukan agregat yang akan digunakan dalam campuran

harus dikeringkan dan dipanaskan. Bunga api untuk pengeringan dan

pemenasan hendaknya diatur sedemikian rupa agar agregat tidak

menjadi rusak atau terselimuti jelaga. Setelah dipanaskan agregat

disaring menjadi 3 fraksi atau lebih dan diangkut ke bin-bin yang

terpisah serta siap dicampur dengan aspal. Pecampuran hendaknya

dilakukan pada temperatur yang disyaratkan dan bagaimanapun


84

termperatur agregat harus lebih tinggi (perbedaan maksimum 15ͦ C).

Temperatur aspal filler bila diperlukan dapat ditakar tersendiri atau

bersama-sama dengan agregat halus lainnya. Filler tidak dizinkan untuk

disebarkan atau dijatuhkan dari tempat ketinggian.

e) Persiapan Pengadukan

Agregat yang telah disiapkan seperti tersebut ditakar sesuai ruus

pencampuran. Bahan aspal ditakar dalam jumlah yang tepat serta

ditetapkan oleh pengawas dan dimasukan kedalam campuran. Bila

menggunkan batching plan, campuran agregat terlebih dahulu harus

diaduk, kemudian aspal dalam jumlah yang telah ditetapkan

ditambahkan untuk campuran itu dan keseluruhannya diaduk paling

sedikit 45 detik atau bila perlu lama agar semua butir agregat telah

terselimuti dengan aspal.

f) Pengangkutan Aspal Beton

Campuran harus diangkut dengan kendaraan beroda karet (Pneumatic

Tire Roller) dan mempunyai konstruksi yang kokoh tidak banyak

bergetar serta sebelum digunakan baknya harus selalu dibersihkan dari

kotoran atau bahan-bahan lepas lainnya. Pengangkutan campuran harus

diatur agar kedatangannya.


85

g) Penghamparan dan peralatan

a. Persiapan penghamparan

Menjelang penghamparan material permukaan jalan harus dibersihkan

dari bahan-bahan lepas dan kotoran lainnya. Penghamparan hendaknya

dimulai posisi yang terjauh dari kedudukan unit pecampuran tersebut.

b. Mesin Penghampar

Penempatan dan peralatan campuran harus dikerjakan pada suatu

potongan jalan yang mempunyai panjang tidak lebih dari 1.0 km.

c. Perataan Secara Manual

Pada tempat-tempat dimana mesin penghampar tidak mungkin

digunakan secara sempurna atas persetujuan pengawas. Penghamparan

dan peralatan dapat dikerjakan secara manual.

h) Pemadatan

Setelah campuran dihampar pada permukaannya harus segera diperiksa

untuk mengontrol keretaan, bentuk dan tebalnya, dimana bila perlu

harus segera diperbaiki. Pemadatan dapat dilaksanakan apabila

hamparan sudah benar-benar dalam kondisi yang dikehendaki.

Pemadatan awal dikerjakan pada temperatur 110ͦ (+10ͦ C) dengan mesin

gilas tandem 2 atau 3 as yang bekerja dibelakang alat penghampar dan

yang mempunyai berat sedemikian agar adukan tidak melendut atau

harus menggelombang. Setelah pemadatan awal selesai (temperatur 70ͦ

C) lapisan tadi dipadatkan dengan mesin gilas roda karet. Pemadatan

akhir harus dikerjakan dengan mesin gilas tandem (berat minimum 8


86

ton) pada temperatur kira-kira 60ͦ C. Pemadatan hendaknya dimulai dari

tepi, berangsur-angsur bergeser ketengah arah sejajar as jalan dan jejak

roda harus saling menutup pada lebar jalan yang cukup (over lap).

i) Sambungan

Penghamparan dan pemadatan sejauh mungkin diusahakan sejauh

mungkin diusahakan agar berlangsung kontinue dan tidak nampak

sambungan.Mesingilas hanya boleh menginjak garis akhir

penghamparan apabila atas persetujuan pengawas. Bila sambungan

harus diadakan perbaikan hendaknya diperhatikan agar dicapar

pelekatan yang sempurna pada seluruh tebal lapisan. Untuk menambah

pada bidang kontk sambungan hendaknya bidang kontak tersebut diberi

lapis pengikat.

j) Tebal yang diisyaratkan

Tebal lapisan padat harus sesuai dengan toleransi -5 mm atau

sebagaimana yang ditetapkan oleh pengawas. Pengukuran tebal lapisan

hendaknya sebelum dan sesudah lapisan gilas agar diperolah gambaran

hubugan antara tebal penghamparan dan tebal akhir lapisan. Tebal

lapisan kemudian dikontrol dengan pengukuran tebal lapisan yang baru

dihampar dibelakang mesin penghampar.

k) Penghamparan Permukaan

Setelah pemadatan awal permukaan harus segera diperiksa dengan mal

lengkung (template) dan mal datar (straightedges) 4 m yag harus

disediakan oleh pelaksana masing- masing untuk memeriksa kerataan


87

arah melintang dan arah memanjang. Perbedaan dalam hal ini harus

segera ditambah atau dipotong sesuai kebutuhannya, kemudian

pemadatan dilanjutkan hingga selesai. Permukaan akhir harus juga

diperiksa dengan cara tersebut. Bila masih terjadi perbaikan, maka cara

pelaksaannya harus sesuai dengan petunjuk pengawas.

Gambar 4. 8 : Proses Pengerjaan Lapisan Laston Antara (AC-BC)

Sumber : CV. Fathoni Brother’s (2015)


88

4.4 Analisis

4.4.1 Analisis Pekerjaan Galian Biasa

Pada pekerjaan Galian Biasa jam kerja efektif selama 7 jam dimulai dari

jam 08:00 sd 17:00 dengan volume 1,631.39 M3. Adapun faktor pengembangan

bahan 1,2 termasuk tanah biasa dan berat volume tanah (lepas) sebesar 1,6

Ton/m3 termasuk tanah lempung dan lanau. Alat digunakan pada pekerjaan

Galian Biasa ini menggunakan alat Excavator dengan kapasitas bucket 0,93 M3

dengan merek 80-140 komatsu, dan faktor bucket sebesar 1 karena sedang tanah

biasa kering dan berpasir, dan alat yang digunakan dengan faktor efisien 0,83

baik, karena pada saat pekerjaan kondisi cuaca baik, kondisi alat baik, dan

keahlian operator ahli dalam menggendarai Excavator.

Kemudian Excavator menuangkan hasil galian kedalam Dump Truck, lalu

Dump Truck membuang hasil galian keluar lokasi jalan sejauh 1,50 km. Kapasitas

bak Dump Truck 3,5 Ton memakai Dump Truck merek Hercules karena jalan

menuju kelapangan hanya Hercules yang bisa melawati. Pada saat Dump Truck

membawa material kecepatan rata-rata hanya 20,00 km/jam sebab jalan menuju

kelapangan menanjak dan menurun kontruksi beraspal. Dan Dump Truck yang

digunakan baik 0,83 karena pada saat pekerjaan kondisi cuaca baik,kondisi alat

baik dan keahlian operator menggendarai Dump Truck ahli. Lampiran P.4 H.105.
89

4.4.2 Analisis Timbunan Pilihan dari Sumber Galian

Pada pekerjaan Timbunan Pilihan dari Sumber Galian jam kerja efektif

selama 7 jam dimulai dari jam 08:00 sd 17:00 dengan volume sebesar 589,00 M3.

Pekerjaan dilakukan secara mekanis dan faktor pengembangan bahan 1,20

termasuk ketanah biasa, berat volume lepas 1,60 Ton/m3 termasuk tanah lempung

dan lanau. Adapun alat yang digunakan yaitu Wheel Loader dengan kapasitas

bucket sebesar 1,50 M3 dengan merek Caterpillar 1,0-1,6 M, faktor bucket 0,85

lepas kondisi sedang. Wheel Loader yang digunakan baik 0,83 karena pada saat

pekerjaan kondisi cuaca baik, kondisi alat baik dan keahlian operator

menggendarai Wheel Loader ahli.

Kemudian Wheel Loader memuat kedalam Dump Truck, dan DumpTruck

mengangkut kelapangan dengan jarak sumber galian kelapangan 5,00 km, dengan

kapasitas bak 3,50 Ton menggunakan merek Hercules karna hanya Hercules yang

bisa masuk menuju kelapangan. Dump Truck mengangkut tanah asli kelepas 1,25

berupa tanah liat dengan kecepatan rata-rata bermuatan 20,00 km/jam karena jalan

menuju kelapangan menanjak dan menurun kontruksi beraspal, Dump Truck

digunakan dengan kondisi Baik 0,83 karena pada saat pekerjaan kondisi cuaca

baik, kondisi alat baik dan keahlian operator menggendarai Dump Truck ahli. Lalu

Motor Grader menghampar material sepanjang 50,00 m, jarak tersebut lebih

efektif baik untuk hamparan dan peralatan agar tidak menganggu pengguna jalan

yang melawati jalan tersebut, lebar efektif kerja blade sepanjang 2,40 m tindihan

setiap mata blade berkerja, dan lebar overlap 0,30 m hanya untuk penyisipan.

Kecepatan rata-rata Motor Grader 4,00 km/jam supaya material yang dihampar
90

merata dengan seluruhnya, jumlah lintasan pada pekerjaan Timbunan Pilihan ini

adalah 4 lintasan 1 x bolak-balik, dan lajurnya 2 lajur untuk meratakan. Motor

Grader yang digunakan baik 0,83 karena pada saat pekerjaan kondisi cuaca baik,

kondisi alat baik dan keahlian operator menggendarai Motor Grader ahli.

Kemudian hamparan diapadatkan menggunakan Vibrator Roller dengan

kecepatan rata-rata 1,50 km/jam agar pemadatan lebih sempurna, lebar efektir

pemadatan 1,20 m sesuai kebutuhan dilapangan. Vibrator Roller membutuhkan 8

lintasan 1x bolak-balik dengan 2 lajur untuk memadatkan dan lebar overlap 0,30

m. Alat yang digunakan baik 0,83 karena pada saat pekerjaan kondisi cuaca baik,

kondisi alat baik dan keahlian operator menggendarai Vibrator Roller ahli.

Kemudian hamparan disiram menggunakan Water Tank Truck dengan volume

tangki sebesar 4000 liter dan kapasitas pompa air sebesar 100,00 liter/menit agar

menyedot air dengan baik maka menggunakan 0,83 agar pada saat pekerjaan

kondisi cuaca baik, kondisi alat baik dan keahlian operator menggendarai Water

Tank Truck ahli. Selama pemadatan sekelompok pekerja akan merapikan tepi

hamparan dan level permukaan dengan menggunakan alat bantu. Lampiran P.5

H.108.

4.4.3 Analisis Penyiapan Badan Jalan

Pada pekerjaan Penyiapan Badan Jalan dilakukan secara mekanis, kondisi

jalan jelek/belum padat, jam kerja efektif selama 7 jam dimulai dari jam 08:00 sd

17:00 alat yang digunakan pada pekerjaan ini yaitu Motor Grader dengan panjang

operasi sekali jalan 50,00 m, jarak efektif baik untuk hamparan dan perelatan agar

tidak menganggu pengguna jalan, dan lebar efektif kerja blade 2,40 M, tindihan
91

setiap mata blade bekerja, dan lebar overlap sebesar 0,30 hanya untuk penyisipan

untuk dihampar secara utuh, kecepatan rata-rata Motor Grader 4,00 km/jam

supaya material merata dan cukup, dan jumlah lintasan yang diperlukan 4 lintasan

1 x bolak-balik dengan jumlah lajur 2 untuk meratakan, dan alat yang digunakan

baik 083, agar pada saat pekerjaan kondisi cuaca baik, kondisi alat baik dan

keahlian operator menggendarai Motor Grader ahli.

Diikuti oleh Vibro Roller memadatkan permukaan yang telah

dipotong/diratakan oleh Motor Grader, dengan kecepatan rata-rata 4,00 km/jam

agar pemadatan lebih sempurna dengan lebar efektif pemadatan 1,20 M sesuai

kebutuhan dilapangan, Vibrator Roller memerlukan 6 lintasan 1 x bolak-balik

dengan jumlah 3 lajur untuk memadatkan lebar overlap 0,30 hanya untuk

pemadatan. Dan alat yang digunakan baik 0,83 agar pada saat pekerjaan kondisi

cuaca baik, kondisi alat baik dan keahlian operator menggendarai Vibrator Roller

ahli. Sekelompok pekerja akan membantu meratakan badan jalan dengan alat

bantu. Lampiran P.6 H.108.

4.4.4 Analisis Bahu Jalan Agregat Kelas B

Pada pekerjaan Bahu Jalan Agregat Kelas B kondisi jalan sedang, jam

kerja efektif selama 7 jam dimulai dari jam 08:00 sd 17:00. Alat yang digunakan

yaitu Wheel Loader dengan kapasita bucket 1,50 M3 caterpillar 1,0-1,6 M3 dan

faktor bucket Wheel Loader 0,85 pemuatan lepas sedang, proposi campuran

Agregat pecah mesin 20-30 mm 18,00% dan Agregat pecah mesin 5-10 & 10-20

mm 22,00%, Fraksi lolos scalping screen 0-5 mm 60,00%, Gradasi harus

memenuhi spesifikasi hasil Job Mix lab. Berat volume agregat lepas 1,51 Ton/M3
92

untuk Agregat B 1,05. Alat yang digunakan 0,83 baik agar pada saat pekerjaan

kondisi cuaca baik, kondisi alat baik dan keahlian operator menggendarai Wheel

Loader ahli. Lalu Wheel Loader mencampur dan memuat Agregat kedalam Dump

Truck dengan jarak rata-rata dari Base Camp kelokasi pekerjaan 12,58 km dengan

kapasitas bak 3,50 Ton karena hanya Dump Truck merek Hercules yang bisa

masuk menuju kelapangan dengan kecepatan rata-rata 20,00 km/jam kondisi jalan

menuju kelapangan menanjak dan menurun kontruksi beraspal. Dump Truck yang

digunakan baik 0,83 karena pada saat pekerjaan kondisi cuaca baik, kondisi alat

baik dan keahlian operator menggendarai Dump Truck ahli.

Kemudian Motor Grader meratakan hamparan sepanjang 50,00 m jarak

efektif baik untuk hamparan dan peralatan agar tidak menganggu pengguna jalan,

dengan lebar efektif kerja blade 2,40 m tidinhan setiap mata blade bekerja dan

lebar overlap 0,30 M hanya untuk penghamparan secara utuh, kecepatan rata-rata

Motor Grader 4,00 km/jam supaya material merata seluruhnya dengan tebal lapis

agregat padat 0,15 m dengan jumlah 2 lintasan 1 x bolak-balik dan 1 lajur untuk

meratakan, alat yang digunakan baik 0,83 karena pada saat pekerjaan kondisi

cuaca baik, kondisi alat baik dan keahlian operator menggendarai Motor Grader

ahli. Diikuti oleh Vibro Roller memadatkan permukaan yang telah diratakan oleh

Motor Grader, dengan kecepatan rata-rata 4,00 km/jam agar pemadatan lebih

sempurna dengan lebar efektif pemadatan 1,20 M sesuai kebutuhan dilapangan,

Vibrator Roller memerlukan 2 lintasan 1 x bolak-balik dengan jumlah 1 lajur

untuk memadatkan lebar overlap 0,30 hanya untuk pemadatan. Dan alat yang

digunakan baik 0,83 agar pada saat pekerjaan kondisi cuaca baik, kondisi alat baik
93

dan keahlian operator menggendarai Vibrator Roller ahli. Kemudian hamparan

disiram menggunakan Water Tank Truck dengan volume tangki sebesar 4000 liter

dan kapasitas pompa air sebesar 100,00 liter/menit agar menyedot air dengan baik

maka menggunakan 0,83 agar pada saat pekerjaan kondisi cuaca baik, kondisi alat

baik dan keahlian operator menggendarai Water Tank Truck ahli. Selama

pemadatan sekelompok pekerja akan merapikan tepi hamparan dan level

permukaan dengan menggunakan alat bantu. Lampiran P.7 H.115.

4.4.5 Analisis Lapis Pondasi Agregat Kelas A

Pada pekerjaan Lapis Pondasi Agregat Kelas A kondisi jalan sedang, jam

kerja efektif selama 7 jam dimulai dari jam 08:00 sd 17:00. Alat yang digunakan

yaitu Wheel Loader dengan kapasita bucket 1,50 M3 caterpillar 1,0-1,6 M3 dan

faktor bucket Wheel Loader 0,85 pemuatan lepas sedang, proposi campuran

Agregat pecah mesin 20-30 mm 28,00% dan Agregat pecah mesin 5-10 & 10-20

mm 42,00%, Fraksi lolos scalping screen 0-5 mm 30,00%, gradasi harus

memenuhi spesifikasi hasil Job Mix lab. Berat volume agregat lepas 1,51 Ton/M3

untuk Agregat B 1,05. Alat yang digunakan 0,83 baik agar pada saat pekerjaan

kondisi cuaca baik, kondisi alat baik dan keahlian operator menggendarai Wheel

Loader ahli. Lalu Wheel Loader mencampur dan memuat Agregat kedalam Dump

Truck dengan jarak rata-rata dari Base Camp kelokasi pekerjaan 12,58 km dengan

kapasitas bak 3,50 Ton karena hanya Dump Truck merek Hercules yang bisa

masuk menuju kelapangan dengan kecepatan rata-rata 20,00 km/jam kondisi jalan

menuju kelapangan menanjak dan menurun kontruksi beraspal. Dump Truck yang
94

digunakan baik 0,83 karena pada saat pekerjaan kondisi cuaca baik, kondisi alat

baik dan keahlian operator menggendarai Dump Truck ahli.

Kemudian Motor Grader meratakan hamparan sepanjang 50,00 m jarak

efektif baik untuk hamparan dan peralatan agar tidak menganggu pengguna jalan,

dengan lebar efektif kerja blade 2,40 m tidinhan setiap mata blade bekerja dan

lebar overlap 0,30 M hanya untuk penghamparan secara utuh, kecepatan rata-rata

Motor Grader 4,00 km/jam supaya material merata seluruhnya dengan tebal lapis

agregat padat 0,15 m dengan jumlah 6 lintasan 1 x bolak-balik dan 3 lajur untuk

meratakan, alat yang digunakan baik 0,83 karena pada saat pekerjaan kondisi

cuaca baik, kondisi alat baik dan keahlian operator menggendarai Motor Grader

ahli. Diikuti oleh Vibro Roller memadatkan permukaan yang telah diratakan oleh

Motor Grader, dengan kecepatan rata-rata 1,50 km/jam agar pemadatan lebih

sempurna dengan lebar efektif pemadatan 1,20 M sesuai kebutuhan dilapangan,

Vibrator Roller memerlukan 6 lintasan 1 x bolak-balik dengan jumlah 3 lajur

untuk memadatkan lebar overlap 0,30 hanya untuk pemadatan. Dan alat yang

digunakan baik 0,83 agar pada saat pekerjaan kondisi cuaca baik, kondisi alat baik

dan keahlian operator menggendarai Vibrator Roller ahli. Kemudian hamparan

disiram menggunakan Water Tank Truck dengan volume tangki sebesar 4000 liter

dan kapasitas pompa air sebesar 100,00 liter/menit agar menyedot air dengan baik

maka menggunakan 0,83 agar pada saat pekerjaan kondisi cuaca baik, kondisi alat

baik dan keahlian operator menggendarai Water Tank Truck ahli. Selama

pemadatan sekelompok pekerja akan merapikan tepi hamparan dan level

permukaan dengan menggunakan alat bantu. Lampiran P.8 H.119.


95

4.4.6 Analisis Lapis Pondasi Agregat Kelas B

Pada pekerjaan Lapis Pondasi Agregat Kelas B kondisi jalan sedang, jam

kerja efektif selama 7 jam dimulai dari jam 08:00 sd 17:00. Alat yang digunakan

yaitu Wheel Loader dengan kapasita bucket 1,50 M3 caterpillar 1,0-1,6 M3 dan

faktor bucket Wheel Loader 0,85 pemuatan lepas sedang, proposi campuran

Agregat pecah mesin 20-30 mm 28,00% dan Agregat pecah mesin 5-10 & 10-20

mm 42,00%, Fraksi lolos scalping screen 0-5 mm 30,00%, gradasi harus

memenuhi spesifikasi hasil Job Mix lab. Berat volume agregat lepas 1,51 Ton/M3

untuk Agregat B 1,05. Alat yang digunakan 0,83 baik agar pada saat pekerjaan

kondisi cuaca baik, kondisi alat baik dan keahlian operator menggendarai Wheel

Loader ahli. Lalu Wheel Loader mencampur dan memuat Agregat kedalam Dump

Truck dengan jarak rata-rata dari Base Camp kelokasi pekerjaan 12,58 km dengan

kapasitas bak 3,50 Ton karena hanya Dump Truck merek Hercules yang bisa

masuk menuju kelapangan dengan kecepatan rata-rata 20,00 km/jam kondisi jalan

menuju kelapangan menanjak dan menurun kontruksi beraspal. Dump Truck yang

digunakan baik 0,83 karena pada saat pekerjaan kondisi cuaca baik, kondisi alat

baik dan keahlian operator menggendarai Dump Truck ahli.

Kemudian Motor Grader meratakan hamparan sepanjang 50,00 m jarak

efektif baik untuk hamparan dan peralatan agar tidak menganggu pengguna jalan,

dengan lebar efektif kerja blade 2,40 m tidinhan setiap mata blade bekerja dan

lebar overlap 0,30 M hanya untuk penghamparan secara utuh, kecepatan rata-rata

Motor Grader 4,00 km/jam supaya material merata seluruhnya dengan tebal lapis

agregat padat 0,15 m dengan jumlah 6 lintasan 1 x bolak-balik dan 3 lajur untuk
96

meratakan, alat yang digunakan baik 0,83 karena pada saat pekerjaan kondisi

cuaca baik, kondisi alat baik dan keahlian operator menggendarai Motor Grader

ahli. Diikuti oleh Vibro Roller memadatkan permukaan yang telah diratakan oleh

Motor Grader, dengan kecepatan rata-rata 3,00 km/jam agar pemadatan lebih

sempurna dengan lebar efektif pemadatan 1,20 M sesuai kebutuhan dilapangan,

Vibrator Roller memerlukan 6 lintasan 1 x bolak-balik dengan jumlah 3 lajur

untuk memadatkan lebar overlap 0,30 hanya untuk pemadatan. Dan alat yang

digunakan baik 0,83 agar pada saat pekerjaan kondisi cuaca baik, kondisi alat baik

dan keahlian operator menggendarai Vibrator Roller ahli. Kemudian hamparan

disiram menggunakan Water Tank Truck dengan volume tangki sebesar 4000 liter

dan kapasitas pompa air sebesar 100,00 liter/menit agar menyedot air dengan baik

maka menggunakan 0,83 agar pada saat pekerjaan kondisi cuaca baik, kondisi alat

baik dan keahlian operator menggendarai Water Tank Truck ahli. Selama

pemadatan sekelompok pekerja akan merapikan tepi hamparan dan level

permukaan dengan menggunakan alat bantu. Lampiran P.9 H.123.

4.4.7 Analisis Lapis Resap Pengikat

Pada pekerjaan Lapis Resap Pengikat jam kerja efektif 7 jam dimulai dari

jam 08:00 sd 17:00 dengan menggunakan alat Aspalt Distributor lebar

penyemprotan 3,00 M supaya merata permukaan Base A dan kecepatan

penyemprotan 30,00 m/menit kapasitas pompa aspal 100 liter/menit. Dengan jarak

rata-rata dari Base Camp kelapangan 12,58 km dan faktor kehilangan 1,03 dan

komposisi campuran aspal pen 60 atau pen 80 64% dan Korosene 36% kemudian

berat jenis bahan aspal pen 60 atau 80 1,03 kg/liter dan minyak Flux 0,80 kg/liter
97

bahan dasar aspal dan minyak semuanya diterima dilokasi pekerjaan. Alat yang

digunakan baik 0,83 karna pada saat pekerjaan kondisi cuaca baik, kondisi alat

baik dan keahlian operator menggendarai Aspal Distributor ahli. Lalu Air

Compresor mengikuti Aspal Distributor. Lampiran P.10 H.127.

4.4.8 Analisis Laston Lapis Antara (AC-BC)

Pada pekerjaan Laston Lapis Antara (AC-BC) kondisi jalan rusak dan jam

efektif 7 jam dimulai dari 08:00 sd 17:00 alat yang digunakan yaitu Wheel Loader

dengan kapasitas bucket 1,50 M3 caterpillar 1,0-1,6 M3 dan faktor bucket 0,85

pemuatan lepas kondisi sedang. Faktor kehilangan material agregat 1,05 dan aspal

1,03 dengan berat isi agregat padat 1,81 Ton/M3 dan agregat lepas 1,51 Ton/M3

lalu campuran AC-BC Agregat pecah mesin 5-10&10-20 mm 46,75% dan

Agregat pecah mesin 0-5 mm 46,75% dan semen 0,90% dan anti stripping agent

0,30% dengan berat isi bahan AC-BC 2.32 Ton/M3 dan Agregat pecah mesin 5-

10&10-2- mm 1,42 Ton/M3 dan Agregat pecah mesin 0-5 mm 1,57 Ton/M3. Alat

yang digunakan baik 0,83 karna pada saat pekerjaan kondisi cuaca baik, kondisi

alat baik dan keahlian operator menggendarai Wheel Loader ahli.

Kemudian Asphalt Mixing Plant dengan kapasitas bucket 60,00 Ton/jam

dengan faktor efisien alat baik 0,83 karna pada saat pekerjaan kondisi cuaca baik,

kondisi alat baik dan keahlian operator menggendarai AMP ahli. Lalu dimuat

kedalam Dump Truck dengan kapasitas bak 3,50 Ton karena hanya hercules yang

bisa masuk menuju kelapangan dengan kecepatan raata-rata bermuatan 20,00

km/jam jalan menuju kelapangan menanjak dan menurun kontruksi beraspal.

Kemudian Dump Truck membawa aspal menuju Asphalt Finisher dengan


98

kecepatan menghampar 5,00 M/menit dengan lebar hamparan 3,15 Meter sesuai

kebutuhan dilapangan. Lalu diikuti Tandem Roller dengan kecepatan rata-rata

1,50 km/jam dengan lebar efektif pemadatan 1,48 M, dengan jumlah lintasan 6, 2

awal dan 4 akhir memerlukan 3 lajur untuk memadatkan, lebar overlap 0,30 M

dengan faktor efisien alat baik 0,83 karna pada saat pekerjaan kondisi cuaca baik,

kondisi alat baik dan keahlian operator menggendarai Tandem Roller ahli. Diikuti

oleh Pneumatic Tire Roller dengan kecepatan rata-rata 2,50 Km/Jam dengan lebar

efektif pemadatan 1,99 M, dan jumlah lintasan yang diperlukan 6 lintasan dan 3

lajur untuk memadatkan, alat yang digunakan baik 0,83 karna pada saat pekerjaan

kondisi cuaca baik, kondisi alat baik dan keahlian operator menggendarai PTR

ahli. Selama pemadatan sekelompok pekerja akan merapikan tepi hamparan dan

level permukaan dengan menggunakan alat bantu. Lampiran P.11 H.130.

Anda mungkin juga menyukai