Anda di halaman 1dari 3

Para pakar mempunyai perspektif yang berbeda dalam memahami implementasi.

Dari hasil

penelitian yang dilakukan para pakar terhadap implementasi kebijakan dapat diidentifikasi

beberapa pendekatan yang dapat dikelompokkan ke dalam 3 generasi yang mempunyai

perbedaan dalam karakteristik maupun capaiannya (P. deLeon dan L deLeon, 2002 dalam

Purwanto dan Sulistyastuti, 2012 : 34).

Generasi Pertama (1970-an) yang dipelopori Pressman dan Wildavsky menggunakan

pendekatan studi kasus dalam implementasi kebijakan. Mereka mengasumsikan implementasi

kebijakan sebagai masalah yang terjadi antara kebijakan dan eksekusinya, untuk itu dilakukan

investigasi terhadap implementasi kebijakan secara mendalam yang dilaksanakan pada suatu

lokasi tertentu.Tujuan studi untuk mengetahui dan mencari jawaban mengapa implementasi

tersebut gagal dilaksanakan.

Generasi kedua (1980-an), memanfaatkan banyak teori yang merupakan peninggalan

dari Generasi pertama. Karena telah memiliki teori atau model maka studi implementasi yang

dilakukan menjadi lebih kompleks dan telah menggunakan metode yang lebih ketat dengan

pemenuhan terhadap berbagai kaidah yang di syaratkan bagi suatu penelitian ilmiah. Generasi

kedua mengembangkan pendekatan dari atas ke bawah (top-down perspective) dalam

implementasi kebijakan. Diklasifikasikan sebagai pendekatan top-down karena mereka

memulai kerjanya dengan tahapan memahami kebijakan dan melihat efektivitas capaian

kebijakan tersebut secara nyata. Hal inilah yang disebut sebagai pendekatan Command and

Control yang bermakna memberi komando dan mengawasi segala aktivitas yang dilakukan.

(P. deLeon dan L. deLeon (2002) dalam Purwanto dan Sulistyastuti ( 2012 : 39 ). Disebut

Command and Control karena adanya asumsi bahwa dalam implementasi kebijakan kejelasan

perintah serta pengawasan dari atasan terhadap bawahan sangat berpengaruh terhadap

keberhasilan implementasi kebijakan. Mazmanian dan Sabatier dianggap paling lengkap

dalam menyajikan variabel implementasi sehingga menjadi sebuah model implementasi


melalui pendekatan top-down (Purwanto dan Sulistyastuti, 2012 : 40). Variabel-variabel

tersebut meliputi :

Tractability of the problem, yang merupakan tingkat kesulitan masalah yang harus

dipecahkan melalui implementasi suatu kebijakan. Semakin kompleks dan sulitnya

permasalahan yang terjadi akan berpengaruh terhadap capaian keberhasilan implementasi .

2. Ability of statue to structure implementation, yang merupakan kemampuan kebijakan

dalam merespon masalah yang akan dipecahkan. Proses implementasi akan berhasil

manakala didukung oleh kejelasan tujuan, sumber daya dan lain-lain.

3. Non Statutory Variable, yang merupakan variabel yang di luar kebijakan (non kebijakan).

Jika dukungan dari lingkungan kebijakan besar maka peluang kesuksesan akan semakin

dalam implementasi kebijakan akan semakin besar pula. Oleh sebab itu variabel ini sering

juga disebut sebagai Variabel Konteks dan Lingkungan Kebijakan.

Dalam era yang bersamaan muncul pendekatan bottom-up sebagai akibat ketidakpuasan

terhadap pendekatan top-down yang dianggap terlalu menyederhanakan masalah dan

cenderung instrumentalis karena hanya menaruh perhatian terhadap efektivitas implementasi

kebijakan. Padahal menurut penganut bottom-up ini realitas implementasi kebijakan bisa jadi

lebih kompleks dan tidak hanya berkepentingan dengan issu efektivitas atau efisiensi

implementasi suatu kebijakan saja.

Generasi ketiga (1990-an) muncul karena anggapan adanya kelemahan terhadap

model implementasi yang dihasilkan Generasi kedua. Oleh sebab itu para ahli mencoba

mengembangkan metode yang dianggap lebih baik agar hasil penelitian mereka menjadi lebih

dapat diandalkan. Para peneliti Generasi kedua mendukung terhadap pendekatan bottom-up

yang telah dirintis Generasi kedua, dan mereka berusaha untuk mengembangkan studi

implementasi ke arah yang lebih baik.


Generasi ketigayang dipelopori oleh Malcolm L. Goggin berasumsi bahwa perilaku

pelaksana implementasi kebijakan menjadi penentu keberhasilan implementasi kebijakan.

Anda mungkin juga menyukai