Disertasi Teroi Generasi I II III HLM 41-43
Disertasi Teroi Generasi I II III HLM 41-43
Dari hasil
penelitian yang dilakukan para pakar terhadap implementasi kebijakan dapat diidentifikasi
perbedaan dalam karakteristik maupun capaiannya (P. deLeon dan L deLeon, 2002 dalam
kebijakan sebagai masalah yang terjadi antara kebijakan dan eksekusinya, untuk itu dilakukan
investigasi terhadap implementasi kebijakan secara mendalam yang dilaksanakan pada suatu
lokasi tertentu.Tujuan studi untuk mengetahui dan mencari jawaban mengapa implementasi
dari Generasi pertama. Karena telah memiliki teori atau model maka studi implementasi yang
dilakukan menjadi lebih kompleks dan telah menggunakan metode yang lebih ketat dengan
pemenuhan terhadap berbagai kaidah yang di syaratkan bagi suatu penelitian ilmiah. Generasi
memulai kerjanya dengan tahapan memahami kebijakan dan melihat efektivitas capaian
kebijakan tersebut secara nyata. Hal inilah yang disebut sebagai pendekatan Command and
Control yang bermakna memberi komando dan mengawasi segala aktivitas yang dilakukan.
(P. deLeon dan L. deLeon (2002) dalam Purwanto dan Sulistyastuti ( 2012 : 39 ). Disebut
Command and Control karena adanya asumsi bahwa dalam implementasi kebijakan kejelasan
perintah serta pengawasan dari atasan terhadap bawahan sangat berpengaruh terhadap
tersebut meliputi :
Tractability of the problem, yang merupakan tingkat kesulitan masalah yang harus
dalam merespon masalah yang akan dipecahkan. Proses implementasi akan berhasil
3. Non Statutory Variable, yang merupakan variabel yang di luar kebijakan (non kebijakan).
Jika dukungan dari lingkungan kebijakan besar maka peluang kesuksesan akan semakin
dalam implementasi kebijakan akan semakin besar pula. Oleh sebab itu variabel ini sering
Dalam era yang bersamaan muncul pendekatan bottom-up sebagai akibat ketidakpuasan
kebijakan. Padahal menurut penganut bottom-up ini realitas implementasi kebijakan bisa jadi
lebih kompleks dan tidak hanya berkepentingan dengan issu efektivitas atau efisiensi
model implementasi yang dihasilkan Generasi kedua. Oleh sebab itu para ahli mencoba
mengembangkan metode yang dianggap lebih baik agar hasil penelitian mereka menjadi lebih
dapat diandalkan. Para peneliti Generasi kedua mendukung terhadap pendekatan bottom-up
yang telah dirintis Generasi kedua, dan mereka berusaha untuk mengembangkan studi