Anda di halaman 1dari 9

C.

Pengungkit jenis ketiga

Pengungkit jenis ketiga adalah pengungkit yang posisi titik kuasa berada di antara titik beban dan
titik, pada pengungkit jenis ke tiga, kuasa (f) terletak di antara beban(w) dan titik tumbuh (o) ,
panjang lengan kuasa selalu lebih pendek dibandingkan panjang lengan beban, prinsip kerja
pengungkit adalah melipatgandakan gaya kuasa dan mengubah arah gaya kuasa , keuntungan
mekanik (KM) adalah bilangan yang menunjukkan berapa kali pesawat dapat menggandakan gaya ,
keuntungan mekanik dapat diketahui dengan menghitung besar perbandingan beban (w) dengan
kuasa (f) yang diperlukan atau perbandingan panjang lengan kuasa (L) dengan panjang lengan beban
(L)

Contoh pengungkit jenis ketiga:

1. Penjepit es
2. Pemotong roti
3. Kail
Rumus rumus pengungkit jenis ketigaPada pengungkit ini terdapat bagian lengan kuasa (Lk)
dan lengan beban (Lb). Lengan kuasa adalah daerah yang digunakan untuk memberikan gaya
kuasa, sedangkan lengan beban adalah wilayah lengan yang diberikan beban.
Jadi pengungkit ini memanfaatkan panjang lengan dari suatu batang untuk dapat
memudahkan kerja. Semakin panjang lengan kuasa dan semakin pendek lengan beban, maka
akan semakin kecil gaya yang dibutuhkan.

Untuk dapat menghitung besaran gaya yang dibutuhkan untuk mengangkat beban dengan
pengungkit adalah:

F = w x Lb / Lk

Keterangan:

F = Gaya Kuasa (N)

W = berat beban (N)

Lk = Lengan kuasa (m)

Lb = Lengan beban (m)

Sedangkan rumus untuk menghitung keuntungan mekanisnya adalah:

KM = w / F

Keterangan:

KM = Keuntungan mekanis

Keuntungan mekanis pesawat sederhana adalah perbandingan antara gaya beban dan gaya
kuasa atau lengan beban dan lengan kuasa.

Contoh pengungkit jenis ketiga

Contoh Soal 1

Untuk mengangkat beban 1.000 N digunakan tuas yang panjangnya 300 cm dan lengan beban
50 cm. Hitunglah gaya yang diperlukan mengangkat beban tersebut!

Penyelesaian:

Soal ini merupakan tuas jenis pertama, di mana titik tumpu berada di antara beban dan kuasa.
Maka:

W = 1.000 N

Lb = 50 cm
Jika panjang tuas dan panjang lengan beban (lb) diketahui maka panjang lengan kuasa (lk)
dapat dicari dengan cara mengurangkan panjang tuas dengan lengan kuasa. Maka:

Lk = 300 cm – lb

Lk = 300 cm – 50 cm

Lk = 250 cm

Gaya yang diperlukan untuk mengangkat beban yakni:

W . lb = F . lk

1.0 N . 50 cm = F . 250 cm
2.0

F = 1.000 N . 50 cm/250 cm

F = 200 N

Contoh Soal 2

Sebuah linggis yang panjangnya 1,5 m digunakan untuk mencabut paku yang tertancap
disebuah tembok. Linggis ditumpu 25 cm dari paku yang akan di cabut. Untuk melepaskan
paku dari tembok diperlukan gaya sebesar 9,4 x 104 N. Berapa gaya lekat paku pada kayu?
Berapa keuntungan mekanisnya?

Penyelesaian:

Contoh Soal 2 ini cara pengerjaannya sama seperti contoh soal 1. Soal ini merupakan tuas jenis
pertama, di mana titik tumpu berada di antara beban dan kuasa. Maka diketahui:
Fk = 9,4 x 104 N

Lb = 25 cm

Panjang linggis = 1,5 m = 150 cm

Panjang lengan kuasa dapat dicari yakni dengan cara mengurangkan panjang linggis dengan
lengan beban, maka:

Lk = panjang linggis – lb

Lk = 150 cm – 25 cm

Lk = 125 cm

Gaya lekat paku pada kayu yakni:

Fb . lb = F . lk

Fb . 25 cm = 9,4 x 104 N . 125 cm

Fb = 9,4 x 104 N . 125 cm/25 cm

Fb = 4,7 x 105 N

Keuntungan mekanis pengungkit atau tuas yakni:


KM = Fb/Fk

KM = lk/lb

KM = 125 cm/25 cm

KM = 5

Contoh Soal 3

Dua orang anak yaitu Budi dan Iwan diberikan sebuah roda dan papan yang panjangnya 3 m
yang akan digunakan untuk mengangkat sebuah benda yang massanya 30 kg (jika percepatan
gravitasi ditempat tersebut 10 m/s2). Budi menyusun papan tersebut seperti gambar (a)
sedangkan iwan menyusun papan tersebut seperti gambar (b) di bawah ini. Siapa yang
memerlukan gaya paling kecil unuk mengangkat benda tersebut? Jelaskan! Berapa keuntungan
mekanis masing-masing sistem?

Penyelesaian:

Untuk mengetahui siapa yang memerlukan gaya paling kecil, harus dicari gaya angkat untuk
masing-masing sistem. Untuk sistem gambar (a) merupakan tuas atau pengungkit jenis
pertama, di mana titik tumpu berada di antara beban dan kuasa, maka:

M = 30 kg

Lb = 1 m

Lk = 2 m

G = 10 m/s2
Gaya yang diperlukan untuk mengangkat beban yakni:

W . lb = F . lk

M . g . lb = F . lk

30 kg. 10 m/s2. 1 m = F . 2 m

300 N.m = F . 2 m

F = 300 N.m/2 m

F = 150 N

Keuntungan mekanis untuk sistem (a) yakni:

KM = w/F

KM = 300 N/150 N

KM = 2

Untuk sistem gambar (b) merupakan tuas atau pengungkit jenis kedua, di mana beban berada
di antara titik tumpu dan kuasa, maka:

M = 30 kg

Lb = 1 m
Lk = 3 m

G = 10 m/s2

Gaya yang diperlukan untuk mengangkat beban yakn:

W . lb = F . lk

M . g . lb = F . lk

30 kg. 10 m/s2. 1 m = F . 3 m

300 N.m = F . 3 m

F = 300 N/3

F = 100 N

Keuntungan mekanis untuk sistem (b) yakni:

KM = w/F

KM = 300 N/100 N

KM = 3

Jadi, yang mengeluarkan gaya paling kecil adalah Iwan yaitu 100 N sedangkan Budi
mengeluarkan gaya 150 N. Keuntungan mekanis untuk sistem gambar (a) adalah 2, sedangkan
keuntungan mekanis untuk sistem gambar (b) adalah 3.

Anda mungkin juga menyukai