Anda di halaman 1dari 4

MODUL 2

PENGALAMATAN DAN KONFIGURASI IP ADDRESS (IP)

2.1 Tujuan Pratikum

1. Memahami alamat IP Version 4


2. Memahami alokasi IP Public dengan metode Classless Addressing (CIDR)

2.2 Dasar Teori

Ip address (IP) adalah alamat yang diberikan pada jaringan komputer dan
peralatan jaringan yang menggunakan protocol TCP/IP. TCPIP adalah sekelompok
protocol yang mengatur komunikasi data komputer di internet (Arifin 2011:50).
Setiap komputer yang terhubung ke internet dan alamat IP itu sendiri harus unik
karena tidak boleh ada komputer/server/perangkat jaringan lainnya yang
menggunakan alamat IP yang sama di internet (Winaro 2010:61-62). Untuk
memudahkan hal itu, maka digunakan protocol TCP/IP pada setiap komputer. Setiap
komputer yang menggunakan protocol ini harus memiliki nomor yang disebut
sebagai alamat IP, sehingga untuk melakukkan koneksi kita tinggal menggunakan
nomor IP komputer yang tentunya hal ini lebih mudah dari pada menggunakan nomor
ID kartu jaringan. Penomoran IP hanya digunakan untuk memudahkan saja karena
untuk berkomunikasi antara komputer yang satu dengan yang lainnya tetap
menggunakan no ID kartu jaringan yang sudah diakomodasi oleh protocol TCP/IP.

Untuk IPv4 nomor IP terdiri atas 32 bit dan dibagi menjadi 2 field,yaitu :

1) Net id yang menunjukan jaringan kemana host dihubungkan


2) Host id yang memberikan suatu pengenal unik pada setiap host pada suatu
jaringan
Metode classless addressing (pengalamatan tanpa klas) banyak diterapkan, yakni
dengan pengalokasian Ip address dalam notasi (CIDR). Istilah lain yang digunakan
untuk menyebut bagian IP address yang menunjuk suatu jaringan secara lebih
spesifik, disebut juga dengan Network Prefix. Biasanya dalam menuliskan Network
Prefix suatu kelas IP Address digunakan tanda garis miring (Slash) “/”, diikuti
dengan angka yang menunjukkan panjang Network Prefix ini dalam bit, jadi CIDR
merupakan teknik pendistribusian IP Address dari IP Public.

Classless Inter Domain Routing (CIDR) pada dasarnya adalah metode yang
digunakan oleh ISP (Internet Service Provider) untuk mengalokasikan sejumlah
alamat pada suatu perusahaan, ke setiap tempat para pengguna layanan dari ISP
tersebut, dalam hal ini ISP menyediakan alamat dalam ukuran blok (blok size)
tertentu. Dari mulanya CIDR dikembangkan untuk penggabungan network yang
dibentuk oleh beberapa router internet dan lazimnya CIDR diimplementasikan oleh
provider Internet, jika diperlukan CIDR dapat juga diimplementasikan untuk
keperluan LAN, sepanjang sistem operasi atau protocol yang digunakan sudah
mendukung CIDR.

2.3 Pratikum

1. Bahan
a. Cisco paket Tracert
2. Uji coba teknik subnetting dengan konsep CIDR
1. Buka aplikasi Cisco paket Tracert
2. Kilik icon end devices pada menu untuk menambahkan beberapa PC,
kemudian buat satu hub dari icon switches
3. Hubungkan PC dan hub menggunakan kabel straight, klik PC dan pilih
fastethernet lalu klik hub dan pilih fastethernet
4. Klik PC1 kemudian pilih config-> isi IP 192.168.1.1 dan subnetmasaknya
klik aja akan muncul otomatis lalu klik PC2 kemudian pilih config-> isi IP
192.168.1.7 dan subnetmasaknya klik aja akan muncul otomatis
5. Klik close untuk menyimpan
6. Untuk mengujinya klik salah satu PC kemudian klik command prompt lalu
ketik ping 192.168.1.7
3. Hasil ping 192.18.1.7

Gambar 2.1 Hasil ping 192.18.1.7

2.4 Kesimpulan dan Saran


1. Kesimpulan
IPV4 adalah sebuah jenis pengalamatan jaringan yang digunakan didalam
protocol jaringan TCP/IP yang menggunakan protocol IP versi 4. IP versi ini
memiliki keterbatasan yakni hanya mampu mengalamati sebanyak 4 miliar
host komputer di seluruh dunia.
2. Saran
Penggunaan IP Address ini harus digunakan secara baik dan optimal agar
saling menguntungkan pengguna dan juga tidak merugikan sesama.
LEMBAR PENGESAHAN

JUDUL : PENGALAMATAN DAN KONFIGURASI IP

NAMA : RIFDAH ARIANTO

NIM : 0701212179

PROGRAM STUDI : ILMU KOMPUTER

Medan, 11 April 2023

Menyetujui,

Asisten Laboraturium

Ananda Sarbaini Firin

Mengetahui,

Laboran

Muhammad Fahri Syuhada, M.Kom

Anda mungkin juga menyukai