Materi Inisiasi 4 (Aplikasi Fungsi Linier Dalam Ekonomi)
Materi Inisiasi 4 (Aplikasi Fungsi Linier Dalam Ekonomi)
Qd = f(Px, I, Py, T, E)
Dalam analisis teori mikro ekonomi, hubungan yang dikaji terutama adalah
hubungan antara jumlah barang yang diminta (Qd) dengan harga barang itu sendiri (Px),
dengan membuat asumsi faktor-faktor lain yang mempengaruhi permintaan selain harga
dianggap tidak berubah (cateris paribus). Penyederhanaan ini bertujuan agar fungsi
permintaan lebih mudah untuk dianalisis serta dapat dijelaskan menggunakan kurva.
Berdasarkan asumsi cateris paribus, fungsi permintaan didefinisikan sebagai berikut:
Fungsi permintaan Fungsi atau persamaan matematis yang menunjukkan hubungan
atau keterkaitan antara harga (price) suatu produk/barang dengan jumlah (quantity)
barang yang diminta atau bersedia dibeli oleh konsumen.
Hukum permintaan menyatakan jika harga barang meningkat maka jumlah
barang yang diminta akan berkurang. Dengan demikian, hukum permintaan
menjelaskan adanya hubungan yang berbanding terbalik antara harga dan jumlah yang
diminta. Semakin tinggi harga barang, maka semakin sedikit jumlah barang yang akan
dibeli konsumen, dan sebaliknya. Oleh karena itu fungsi permintaan mempunyai
kemiringan (slope) yang negatif. Bentuk umum fungsi permintaan dengan jumlah
barang yang diminta (Qd) dinyatakan sebagai fungsi dari harga (Px) atau Qd = f(Px)
adalah sebagai berikut:
Qd = f(Px) = a – bPx
Jika harga (Px) dinyatakan sebagai fungsi dari jumlah barang yang diminta (Qd) atau Px
= f(Q) maka fungsi permintaannya menjadi:
1 | Matematika Ekonomi/ESPA4122
Pengembang: Marhazni, SE., MM
Email: Marhazni01@gmail.com
INISIASI 4
APLIKASI FUNGSI LINIER
DI BIDANG EKONOMI
a/b
Kurva Permintaan
Qd
0 a
Jika harga (Px) dinyatakan sebagai fungsi dari jumlah barang yang ditawarkan (Qs),
maka fungsi penawarannya menjadi:
Kurva Penawaran
a/b
Qs
-b 0
Dengan menggunakan metode dua titik (dua koordinat), fungsi penawaran dan
fungsi permintaan di atas dapat ditentukan sebagai berikut:
P – P1 Q – Q1 Q2 – Q1
= Atau Q – Q1 = x (P – P1)
P2 – P1 Q2 – Q1 P2 – P1
Contoh Kasus 1: Pada harga Rp 50, jumlah barang yang ditawarkan produsen
sebanyak 120 unit, sedangkan jumlah yang diminta pembeli sebanyak 150 unit. Ketika
harga naik menjadi Rp. 80 jumlah barang yang ditawarkan produsen meningkat menjadi
150 unit, sedangkan jumlah yang diminta pembeli turun menjadi 120 unit. Tentukan
fungsi penawaran dan fungsi permintaan barang tersebut!
Penyelesaian:
▪ Fungsi penawaran produk
P1 = 50 Q1 = 120
P2 = 80 Q2 = 150
3 | Matematika Ekonomi/ESPA4122
Pengembang: Marhazni, SE., MM
Email: Marhazni01@gmail.com
INISIASI 4
APLIKASI FUNGSI LINIER
DI BIDANG EKONOMI
P - 50 Q - 120
Qs = =
80 - 50 150 - 120
P - 50 Q - 120
Qs = =
30 30
30(P – 50) = 30(Q – 120)
30P – 1500 = 30Q – 3600
30P = 30Q – 3600 + 1500
30P = 30Q – 2100
P = -70 + Q atau Q = 70 + P Fungsi Penawaran
▪ Fungsi permintaan produk:
P1 = 50 Q1 = 150
P2 = 80 Q2 = 120
P - 50 Q - 150
Qs= =
80 - 50 120 - 150
P - 50 Q - 150
Qs = =
30 -30
-30(P – 50) = 30(Q – 150)
-30P + 1500 = 30Q – 4500
-30P = 30Q – 6000
P = 200 – Q atau Q = 200 – P Fungsi Permintaan
Contoh Kasus 2: Pada harga sebesar 500, jumlah barang yang ditawarkan produsen
sebanyak 200 unit, sedangkan jumlah yang diminta pembeli sebanyak 125 unit. Ketika
harga turun menjadi Rp. 400 jumlah barang yang ditawarkan produsen menjadi 175
unit, sedangkan jumlah yang diminta pembeli turun menjadi 150 unit. Tentukan fungsi
penawaran dan fungsi permintaan barang tersebut!
Penyelesaian:
▪ Fungsi penawaran produk
P1 = 500 Q1 = 200
P2 = 400 Q2 = 175
P - 500 Q - 200
Qs = =
400 - 500 175 - 200
P - 500 Q - 200
Qs = =
-100 -25
-25(P – 500) = -100(Q – 200)
-25P + 12500 = -100Q + 20000
4 | Matematika Ekonomi/ESPA4122
Pengembang: Marhazni, SE., MM
Email: Marhazni01@gmail.com
INISIASI 4
APLIKASI FUNGSI LINIER
DI BIDANG EKONOMI
P - 500 Q - 125
Qs = =
400 - 500 150 - 125
P - 500 Q - 125
Qs = =
-100 25
25(P – 500) = -100(Q – 125)
25P - 12500 = -100Q +12500
25P = -100Q + 25000
P = 1000 – 4Q atau Q = 250 – 0.25P Fungsi Permintaan
2. Keseimbangan Pasar
Pasar berada pada posisi keseimbangan (equilibrium) apabila jumlah barang yang
diminta oleh konsumen di pasar sama dengan jumlah barang yang ditawarkan oleh
penjual atau pada saat harga yang bersedia dibayar konsumen sama dengan harga yang
diinginkan oleh penjual. Secara matematis, keseimbangan pasar terjadi pada saat fungsi
permintaan (Qd) sama dengan fungsi penawaran (Qs) atau Qd = Qs. Jika fungsi
permintaan dinyatakan dengan Qd = a – bP dan fungsi penawaran dinyatakan dengan
Qs = -a + bP, maka keseimbangan pasar secara matematis adalah:
Qd = Qs
a – bP = -a + bP
5 | Matematika Ekonomi/ESPA4122
Pengembang: Marhazni, SE., MM
Email: Marhazni01@gmail.com
INISIASI 4
APLIKASI FUNGSI LINIER
DI BIDANG EKONOMI
Qs
E
PE
Qd
Q
0 QE
500
E
PE = 300
166,67
Q
0 QE = 400 1000
6 | Matematika Ekonomi/ESPA4122
Pengembang: Marhazni, SE., MM
Email: Marhazni01@gmail.com
INISIASI 4
APLIKASI FUNGSI LINIER
DI BIDANG EKONOMI
Contoh Kasus 4: Misalkan fungsi permintaan pasar terhadap suatu produk ditunjukkan
oleh P = 15 – Q, sedangkan fungsi penawarannya ditunjukkan oleh P = 3 + 0,5Q.
Tentukan keseimbangan pasar dan gambarkan kurvanya.
Penyelesaian:
Fungsi Permintaan: P = 15 – Q Q = 15 – P
Fungsi Penawaran : P = 3 + 0,5Q Q = -6 + 2P
Kuantitas keseimbangan (QE):
Ps = Pd
15 – Q = 3 + 0,5Q
12 = 1,5Q
Q = 8 Jadi kuantitas keseimbangan QE = 8
Harga Keseimbangan (PE):
P = 15 – Q
P = 15 – 8 = 7 Jadi harga keseimbangan PE = 7
Dengan demikian keseimbangan pasar akan tercapai pada tingkat harga (PE) sebesar
7/unit, dan jumlah yang diperjualbelikan (QE) sebanyak 8 unit. Grafik keseimbangan
pasarnya adalah sebagai berikut:
P
15 Qs
E
PE = 7
3 Qd
Q
0 QE = 8 15
Q = f(P) = -a + bP
Setelah adanya pajak spesifik sebesar t per unit, maka fungsi penawaran di atas berubah
menjadi sebagai berikut:
Q = f(P - t) = -a + b(P - t)
Q = f(P - t) = -a + bP - bt
Jika fungsi penawaran dinyatakan dengan persamaan P sebagai fungsi dari Q atau P =
f(Q), maka bentuk fungsi penawarannya adalah sebagai berikut:
Setelah adanya pajak spesifik sebesar t per unit, maka fungsi penawarannya menjadi
sebagai berikut:
9 | Matematika Ekonomi/ESPA4122
Pengembang: Marhazni, SE., MM
Email: Marhazni01@gmail.com
INISIASI 4
APLIKASI FUNGSI LINIER
DI BIDANG EKONOMI
3 Qd
Q
0 6 8 15
P = a + bQ + tP
P – tP = a + bQ
(1 – t)P = a + bQ
P = (a / 1 – t) + (b / 1 – t)Q
Jika dinyatakan dalam bentuk Q sebagai fungsi P, maka fungsi penawarannya menjadi
sebagai berikut:
Q = -a/b + (1 – t / b)P
Contoh Kasus 5: Dengan menggunakan fungsi permintaan dan fungsi penawaran pada
contoh kasus 4 sebelumnya, yaitu fungsi permintaan P = 15 – Q dan fungsi penawaran P
= 3 + 0,5Q. Misalkan sekarang pemerintah mengenakan proporsional sebesar 25% dari
10 | Matematika Ekonomi/ESPA4122
Pengembang: Marhazni, SE., MM
Email: Marhazni01@gmail.com
INISIASI 4
APLIKASI FUNGSI LINIER
DI BIDANG EKONOMI
harga jual atau Tx = 0,25P. Tentukanlah keseimbangan pasar (PE dan QE) sesudah ada
pajak proporsional tersebut.
Penyelesaian:
Fungsi permintaan P = 15 – Q Q = 15 – P
Fungsi penawaran sebelum pajak P = 3 + 0,5Q Q = -6 + 2P
Fungsi penawaran setelah pajak dalam bentuk P = f(Q) dihitung sebagai berikut:
P = 3 + 0,5Q + 0,25P
P – 0,25P = 3 + 0,5Q
(1 – 0,25)P = 3 + 0,5Q
0,75P = 3 + 0,5Q
P = (3/0,75) + (0,5 / 0,75)Q
P = 4 + 2/3Q Fungsi penawaran setelah pajak
Jika dinyatakan dalam bentuk Q = f(P) maka dihitung sebagai berikut:
Q = -6 + 2(P – 0.25P)
Q = -6 + 2P – 0.5P
Q = -6 + 1,5P Fungsi penawarab setelah pajak
3 Qd
Q
-6 0 6,6 8 15
11 | Matematika Ekonomi/ESPA4122
Pengembang: Marhazni, SE., MM
Email: Marhazni01@gmail.com
INISIASI 4
APLIKASI FUNGSI LINIER
DI BIDANG EKONOMI
12 | Matematika Ekonomi/ESPA4122
Pengembang: Marhazni, SE., MM
Email: Marhazni01@gmail.com
INISIASI 4
APLIKASI FUNGSI LINIER
DI BIDANG EKONOMI
13 | Matematika Ekonomi/ESPA4122
Pengembang: Marhazni, SE., MM
Email: Marhazni01@gmail.com
INISIASI 4
APLIKASI FUNGSI LINIER
DI BIDANG EKONOMI
2
Qd
Q
0 4 6 12
14 | Matematika Ekonomi/ESPA4122
Pengembang: Marhazni, SE., MM
Email: Marhazni01@gmail.com
INISIASI 4
APLIKASI FUNGSI LINIER
DI BIDANG EKONOMI
C = a + bY
C=Y
0 Y
Kurva Fungsi Konsumsi
15 | Matematika Ekonomi/ESPA4122
Pengembang: Marhazni, SE., MM
Email: Marhazni01@gmail.com
INISIASI 4
APLIKASI FUNGSI LINIER
DI BIDANG EKONOMI
Bagian dari kenaikan pendapatan yang tidak dikonsumsi akan dialokasikan oleh rumah
tangga sebagai tabungan (S). Karena tidak semua kenaikan pendapatan rumah tangga
digunakan untuk menambah konsumsi, maka ketika pendapatan meningkat maka hal
tersebut juga akan menyebabkan kenaikan pada tabungan rumah tangga. Secara
matematis fungsi tabungan juga dinyatakan dalam fungsi linier dengan kemiringan
(slope) yang positif.
Besar kecilnya kenaikan jumlah tabungan rumah tangga sebagai akibat naiknya
tingkat pendapatan ditentukan/dibatasi oleh nilai kecondongan menabung marjinal atau
Marginal Propensity to Saving (MPS). MPS adalah rasio perubahan jumlah tabungan
terhadap perubahan pendapatan atau MPS = ∆S/∆Y = 1 – b. Secara matematis fungsi
tabungan dapat dinyatakan sebagai berikut:
S = -a + (1 – b)Y
Dimana: S adalah jumlah tabungan; -a adalah nilai tabungan pada saat Y = 0;
sedangkan (1 – b) adalah nilai MPS atau ∆S/∆Y yang merupakan kemiringan dari kurva
fungsi konsumsi. Secara grafis hubungan antara pendapatan dan tabungan rumah tangga
dapat digambarkan sebagai berikut:
S
S = -a + (1-b)Y
0 Y
-a
16 | Matematika Ekonomi/ESPA4122
Pengembang: Marhazni, SE., MM
Email: Marhazni01@gmail.com
INISIASI 4
APLIKASI FUNGSI LINIER
DI BIDANG EKONOMI
C,
CS
Y=C+S
C = a + bY
C=Y
S = -a + (1-bY)
a
0 Y
-a
17 | Matematika Ekonomi/ESPA4122
Pengembang: Marhazni, SE., MM
Email: Marhazni01@gmail.com
INISIASI 4
APLIKASI FUNGSI LINIER
DI BIDANG EKONOMI
S = -10 + 0,4Y
▪ Perpotongan kurva C dan kurva Y terjadi ketika:
Y=C
Y = 10 + 0,6Y
Y – 0,6Y = 10
0,4Y = 10
Y = 10 / 0,4 = 25
▪ Pada saat Pendapatan Nasional sebesar 250 triliun maka:
C = 10 + 0,6(250)
C = 10 + 150
C = 160
S = -10 + 0,4(250)
S = -10 + 100
S = 90
S = -a + (1 – b)(Y – t)
S = -a + (Y– bY) – (t - bt)
S = -a + (1 – b)Y – (1 – b)t Fungsi tabungan setelah pajak.
Contoh Kasus 2: Misalkan fungsi konsumsi sebelum ada pajak adalah C = 800 +
0,75Y. Kemudian pemerintah mengenakan pajak tetap sebesar 50. Tentukanlah fungsi
konsumsi dan fungsi tabungan setelah ada pajak tetap tersebut. Gambarkan kurvanya.
Penyelesaian:
Diketahui:
C = 800 + 0,75Y
S = -800 + (1 – 0,75)Y
Tx = t = 50
▪ Fungsi konsumsi setelah pajak tetap:
C = 800 + 0,75Yd
C = 800 + 0,75(Y – 50)
C = 800 + 0,75Y – 37,5
C = 800 – 37,5 + 0,75Y
C = 762,5 + 0,75Y Fungsi konsumsi setelah pajak
▪ Fungsi tabungan setelah pajak:
S = -800 + (1 – 0,75)Yd
S = -800 + (1 – 0,75)(Y – 50)
S = -800 + (1 – 0,75)Y – (1 – 0,75)50
S = -800 + (1 – 0,75)Y – 12,5
S = (-800 – 12,5) + 0,75Y
S = -812,5 + 0,75Y Fungsi tabungan setelah pajak
C = a + b(Y – tY)
C = a + bY – btY Fungsi konsumsi setelah pajak proporsional
S = -a + (1 – b)Yd
S = -a + (1 – b)(Y – tY)
S = -a + (Y – bY) – (tY – btY)
S = -a + (1 – b)Y – (1 – b)tY
20 | Matematika Ekonomi/ESPA4122
Pengembang: Marhazni, SE., MM
Email: Marhazni01@gmail.com