Anda di halaman 1dari 13

Profesi Keguruan

KODE ETIK GURU


DI INDONESIA
Kelompok 6
Nur Rizqi Abdiah (220101040066)
Muhammad Fajar Hidayat (220101040453)
Elna Khairani (220101040629)
Ridho Al Khairi (220101040794)
Pirma Sopamarwa (220101040827)
Pengertian Kode Etik
Secara etimologis, kode etik berarti pola aturan, tata cara, tanda,
pedoman etis dalam melakukan suatu kegiatan atau pekerjaan.
Dengan kata lain, kode etik merupakan pola aturan atau tata
cara etis sebagai pedoman berperilaku. Etis berarti sesuai
dengan nilai-nilai, dan norma yang dianut oleh sekelompok
orang atau masyarakat tertentu. Dalam kaitannya dengan
istilah profesi, kode etik merupakan tata cara atau aturan yang
menjadi standar kegiatan anggota suatu profesi. Jika kode etik
dijadikan standar aktivitas anggota profesi, kode etik tersebut
sekaligus sebagai pedoman.
Fungsi dan Tujuan Kode Etik
Kode etik dapat berfungsi ganda, yaitu sebagai perlindungan
dan pengembangan bagi profesi itu dan sebagai perlindungan
bagi masyarakat pengguna jasa pelayanan suatu profesi.
Tujuan suatu profesi menyusun kode etik adalah untuk
menjunjung tinggi martabat profesi, menjaga dan memelihara
kesejahteraan para anggota, meningkatkan mutu profesi dan
mutu organisasi profesi.
Kode Etik Guru Di Indonesia
Kode etik guru indonesia dapat dirumuskan sebagai himpunan
nilai-nilai dan norma-norma profesi guru yang tersusun dengan
baik dan sistematik dalam suatu sistem yang utuh dan bulat.
Fungsi kode etik guru Indonesia adalah sebagai landasan moral
dan pedoman tingkah laku setiap guru warga PGRI dalam
menunaikan tugas pengabdiannya sebagai guru, baik didalam
maupun diluar sekolah serta dalam kehidupan sehari-hari
dimasyarakat. Dengan demikian, kode guru indonesia
merupakan alat yang sangat penting untuk pembentukkan
sikap profesional para anggota profesi keguruan.
Penerapan Kode Etik Guru

1. Penerapan Kode Etik Guru Dalam Pelaksanaan tugasnya


2. Penerapan Kode Etik Guru Dalam Masyarakat
3. Penerapan Kode Etik Guru Dalam Bidang Kehidupan
Contoh Penerapan Kode Etik
Guru Di Indonesia
Kode Etik Guru
“Guru berbakti membimbing peserta didik seutuhnya untuk membentuk manusia
pembangunan yang ber-Pancasila”. Inilah bunyi kode etik guru yang pertama.
Istilah “berbakti membimbing” mengandung makna berupa mengabdi tanpa
pamrih dan tidak pandang bulu dengan cara membantu (tanpa ada paksaan).
Istilah “seutuhnya” bermakna lahir batin, secara fisik dan psikis, serta integritas
pribadi. Jadi, guru harus berupaya mengabdikan diri kepada siswa dengan
tanpa pamrih melalui bantuannya membimbingnya, baik lahir maupun batin
agar ia menjadi manusia pembangunan yang ber-Pancasila, yaitu manusia
pembanguna yang senantiasa menjadikan nilai-nilai pancasila sebagai
pedomannya. Artinya, guru senantiasa harus melaksanakan tugas
kependidikannya didasarkan pada nilai-nilai pancasila, misalnya, mendidik anak
berbudi pekerti luhur dengan tidak melanggar harkat dan martabat anak,
mengajarkan kejujuran, menanamkan nila-nilai nasionalisme, memupuk
semangat persatuan dan kesatuan, dan sebagainya.
Contoh Penerapan Kode Etik
Guru Di Indonesia
Kode Etik Guru Pembimbing/Konselor Sekolah

“Konselor harus menghormati harkat pribadi, integritas, dan keyakinan kliennya”.


Itulah bunyi kode etik guru pembimbing (konselor sekolah) dalam kegiatan
profesional. Kalau kode etik itu diterapkan maka ketika konselor/penyuluhan
mengembangkan hubungan dengan klien, ia harus sanggup menerima klien
apa adanya, tidak membuat klien tersinggung karena perbedaan keyakinan dan
menerimanya dengan penuh penghargaan.
sitif
us Po
kas Kasus Positif Dan Negatif
Kode Etik Guru Di Indonesia
Tim PKM UNP Berikan Pelatihan Implementasi Kurikulum
Merdeka Bagi Guru SMP Padang Panjang.
Tim Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Departemen Pendidikan IPA FMIPA UNP memberikan pelatihan
implementasi Kurikulum Merdeka kepada guru-guru SMP di Kota Padang Panjang. Ketua tim PKM Rani
Oktavia, M.Pd mengungkapkan bahwa kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari kunjungan yang dilakukan
oleh perwakilan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) awal bulan Maret 2023 ke Departemen
Pendidikan IPA untuk yang menginginkan adanya pelatihan untuk mengoptimalkan persiapan guru-guru
SMP se Kota Padang Panjang dalam menjalankan Kurikulum Merdeka. Kegiatan pelatihan dilaksanakan di
Aula Senja Kenangan (Sentra Jajanan, kerajinan, dan makanan) milik Dinas Perdagangan Kota Padang
Panjang pada tanggal 26 Agustus 2023 lalu, ujarnya. Kegiatan pelatihan diusung dengan konsep “Training
of Trainer” dimana kegiatan ini diikuti oleh guru perwakilan setiap mata pelajaran di SMP dan MTs yang ada
di Kota Padang Panjang. Harapannya guru-guru yang mengikuti pelatihan ini dapat membantu
memberikan pelatihan serupa untuk guru-guru di MGMP masing-masing. Antusiasme peserta terlihat dari
banyaknya peserta yang mengikuti kegiatan ini yaitu sebanyak 55 orang. Acara ini dibuka langsung oleh
Kepala Dinas Pendidikan Kota Padang Panjang sebagai bentuk dukungan penuh beliau terhadap kegiatan
ini. Beliau mengungkapkan bahwa guru-guru harus aktif dalam mempelajari Kurikulum Merdeka karena
bagaimanapun Kurikulum ini akan diterapkan secara penuh di Kota Padang Panjang.
sitif
us Po
kas Kasus Positif Dan Negatif
Kode Etik Guru Di Indonesia
Perjuangan Guru Mengajar Dengan Tulus, Rela Jalan Kaki 6
Km Pulang Pergi.
Guru adalah pahlawan tanpa tanda jasa. Seperti itulah potret yang tergambar pada Surono, guru di
Gunungkidul, Yogyakarta, yang rela berjalan kaki pulang pergi ke sekolah. Setiap hari dia berjalan 6
kilometer dari rumah ke sekolah atau sebaliknya, demi memberi ilmu kepada anak didiknya. Di hari
kemerdekaan RI, dia berjalan kaki dari rumahnya menuju ke tempat upacara. Dengan membawa bendera
merah putih, sang guru berjalan melintasi sungai dan pedesaan selama kurang lebih satu setengah jam
untuk sampai di tempat upacara. Kebiasaan tersebut sudah rutin dilakukan setiap tahun sejak tahun 2015.
Surono adalah warga desa Rejosari, kecamatan Semin, kabupaten Gunungkidul. Dia memilih memaknai
hari kemerdekaan dengan cara berjalan kaki dari rumah menuju ke tempat upacara. Surono merupakan
seorang guru agama SMP. Jarak rumah dengan tempat pelaksanaan upacara kurang lebih enam
kilometer. Kurang lebih dia harus berjalan selama kurang lebih 1,5 jam. Surono juga melewati jalan kecil
serta sungai. Sesekali dia harus beristirahat dan duduk terlebih dahulu sambil meneguk air putih lalu
melanjutkan perjalanannya. Surono mengaku terinspirasi dari sosok pahlawan Jendral Sudirman yang
sering melakukan gerilya saat melawan penjajah. Dia juga ingin memberikan contoh kepada murid-
muridnya bahwa dibutuhkan perjuangan untuk mencapai sebuah tujuan. Bagi Surono bukan soal seberapa
jauh jarak yang mampu ditempuh, namun niat semangat perjuangan serta konsistensi yang harus selalu
dijaga. Dia berharap Indonesia semakin maju dan mensejahterakan para guru.
atif
Neg
asus Kasus Positif Dan Negatif
k
Kode Etik Guru Di Indonesia
Kronologi 2 Guru SMA 8 Medan Berkelahi Dalam Kelas Hanya
Karena Masalah Sepele, Disaksikan Muridnya.
Video pendek perkelahian antara sesama guru dalam ruang kelas gegerkan warga Kota Medan, Sumatera
Utara. Kejadian ini terekam kamera amatir salah satu siswa hingga viral di media sosial. Informasi yang
dirangkum iNews, duel sesama tenaga pengajar ini melibatkan oknum guru PNS berinisial HM dan guru
honorer inisial DP sekaligus anak dari kepala sekolah. Peristiwa ini terjadi di SMAN 8 Medan. Dalam rekaman
video yang beredar luas, tampak guru honorer mendatangi ruang kelas tempat guru HM sedang mengajar.
Mereka adu mulut di hadapan para siswa. Sejurus kemudian, DP menempeleng HM. Perseteruan keduanya
berlanjut dengan saling dorong dan adu jotos. Para murid laki-laki yang ada dalam ruang kelas langsung
memisahkan keduanya. Guru DP terdesak hingga keluar kelas. Namun amarahnya belum tuntas. Saat di
lokasi parkiran sekolah, anak kepala sekolah ini melihat motor milik HM dan langsung merusaknya. Dia juga
membanting helm milik HM.
Kasus tersebut sudah jelas melanggar kode etik guru ke-7 yang mana seharusnya guru memelihara
hubungan seprofesi, semangat kekeluargaan dan kesetiakawanan. Selain itu juga kode etik ke-4 yang
berbunyi, guru menciptakan suasana sekolah sebaik-baiknya yang menunjang berhasilnya proses belajar
mengajar. Semua pihak di sekolah terlebih guru atau tenaga pendidik yang seharusnya menjadi teladan
bagi siswa siswinya kini malah sebaliknya menjadi contoh yang tidak baik. Dengan adanya kejadian
tersebut juga dapat menganggu proses belajar mengajar.
atif
Neg
sus Kasus Positif Dan Negatif
ka Kode Etik Guru Di Indonesia
Rambut Anak Dicukur Paksa, Wali Murid di Banyuwangi
Laporkan Oknum Guru Olahraga.
Oknum guru olahraga SDN 2 Patoman, Kecamatan Blimbingsari mencukur paksa rambut 22 siswanya yang duduk di
bangku kelas 3 sampai kelas 6 saat mereka mengikuti ekstrakurikuler silat di lingkungan sekolah pada Jumat (8/3/2019)
lalu. Bahkan, akibat pencukuran paksa tersebut, beberapa murid mengalami luka di bagian telinga dan kulit kepala.
Padahal, rambut anaknya sudah pendek dan rapi. Menurutnya, saat latihan silat pertama kali pada dua minggu yang lalu,
anaknya bercerita jika diingatkan oleh gurunya untuk memotong pendek rambutnya. "Karena diingatkan jadi ya anak saya
potong rambut pendek sampai satu senti. Terus pulang dari latihan silat minggu kedua rambut anak saya rusak.
Potongannya asal, seperti anak saya ini penjahat yang tertangkap saja saja," kata Aryono. Setelah kejadian pencukuran
paksa tersebut, di hari yang sama, para wali murid yang anaknya dicukur paksa berkumpul dan mempertanyakan
tindakan yang dilakukan oleh oknum guru olahraga yang berinisial A tersebut ke sekolah. Hingga jam 7 malam, setelah
dimediasi oleh kepala sekolah, oknum guru olahraga serta tiga pelatih silat yang melakukan cukur paksa meminta maaf
kepada wali murid dan kasus tersebut dinyatakan damai. Namun, emosi para wali murid tidak terbendung saat
mengetahui A, oknum guru olahraga, malam itu juga melaporkan salah satu wali murid yang anaknya menjadi korban
cukur paksa karena dianggap melakukan kekerasan kepadanya. Aryono mengakui saat itu salah satu wali murid yang
merupakan anggota TNI sempat menempeleng A karena emosi akibat tidak terima anaknya dicukur paksa.
Menurut keterangan dari berita di atas, kasus tersebut melanggar kode etik guru ke-5 yakni guru memelihara hubungan
baik dengan orangtua murid dan masyarakat sekitarnya untuk membina peran serta tangung jawab bersama terhadap
pendidikan. Yang mana guru berakibat melanggar kode etik tersebut karena membuat orangtua murid marah dan
hampir memperkarakan kejadian
Terima
Kasih!

Anda mungkin juga menyukai