Anda di halaman 1dari 11

Empat Pilar Kebangsaan

1.Pancasila

Oleh : Nor Zannah (220101040873)


Pancasila

Secara harfiah pancasila berarti lima prinsip.


Istilah ini berasal dari bahasa Sansekerta, yaitu
“Panca” artinya lima, dan “Sila” artinya prinsip.
Pancasila memiliki konsep, prinsip dan nilai yang
merupakan kristalisasi dari
belief system yang terdapat di wilayah Indonesia,
sehingga memberikan jaminan
kokoh kuatnya Pancasila sebagai pilar kehidupan
berbangsa dan bernegara.
Sejarah Pancasila

Sejarah awal lahirnya Pancasila yaitu dimulai saat pembentukan Badan


Penyelidik Usaha Persiapan Kemeredekaan Indonesia (BPUPKI), yang dibentuk
pada tanggal 29 April 1945. Saat itu Perdana Menteri Kyoso menjanjikan bahwa
Indonesia akan mendapatkan kemerdekaan di hari yang akan datang. Maka untuk
mewujudkan janji tersebut, dibentuklah BPUPKI yang salah satu tugasnya yaitu
berdiskusi mengenai dasar negara Indonesia. BPUPKI terdiri dari 67 anggota, 60
orang diantaranya adalah orang Indonesia, dan 7 orang lainnya adalah orang
Jepang.
Sejarah Pancasila

Sidang pertama BPUPKI dimulai pada 29 Mei hingga1 Juni 1945. Agenda
yang dilaksanakan dalam pertemuan ini adalah memperhatikan pidato dari tiga
sosok utama pergerakan Nasional, yaitu Prof. Mohammad Yamin, S.H., Prof. Dr.
Soepomo, dan Ir. Soekarno. Kemudian dilanjutkan dengan sidang kedua BPUPKI
yang berlangsung pada 10 Juli hingga 16 Juli 1945. Dalam sidang kedua ini
mencentuskan Dasar Negara yang di sepakati yaitu Pancasila, Bentuk Negara
Republik, Wilayah Indonesia yang meliputi Hindia Belanda, Timor Timur, dan
Malaka, dan dibentuknya 3 (tiga) panitia kecil.
Sejarah Pancasila

Dalam proses merumuskan Pancasila sebagai Dasar Negara Indonesia yang resmi,
diperoleh juga usulan-usulan pribadi para tokoh yang dikemukakan yaitu : Lima Dasar
oleh Muhammad Yamin yang berpidato pada tanggal 29 Mei 1945, kemudian Panca Sila
oleh Ir. Soekarno yang dikemukakan pada tanggal 1 Juni 1945 yang kemudian di kenal
dengan Hari Lahirnya Pancasila. Soekarno memperkenalkan 5 sila yang terdiri dari
Kebangsaan Indonesia, Internasionalisme atau Peri Kemanusiaan, Mufakat atau
Demokrasi, Kesejahteraan Sosial,dan ketuhanan Yang maha Esa. Tak berhenti disitu,
BPUPKI membentuk Panitia Sembilan untuk merumuskan lebih rinci rumusan Pancasila
Sebagai Dasar Negara dan pembuatan UUD 1945.
Sejarah Pancasila
Pada 22 Juni hasil pembahasan Panita sembilan tertuang dalam Piagam Jakarta(jakarta
Charter) : 1. Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-
pemeluknya; 2.Kemanusiaan yang adil dan beradab; 3.Persatuan Indonesia; 4.Kerakyatan yang
dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan; 5.Keadilan sosial
bagi seluruh rakyat Indonesia.
Pada saat itu timbul perdebatan antara kelompok kebangsaan dan kelompok islam yang
memperdebatkan sila pertama. Setelah melalui berbagai kompromi pada rapat Panitia
Persiapan Kemerdekaan Indonesia(PPKI), pada tanggal 18 Agustus 1945 Moh. Hatta
menyebutkan perubahan sila pertama Pancasila menjadi “Negara berdasarkan ke-Tuhanan
yang Maha Esa”.
Disiplin Nilai

Pancasila merupakan karya bersama yang dihasilkan melalui konsensus bersama. Pancasila bukanlah
konsep pemikiran semata, melainkan sebuah perangkat tata nilai untuk diwujudkan sebagai panduan
serta menjadi landasan etika dan moral dalam membangun pranata politik, pemerintahan, ekonomi,
pembentukan dan penegakan hukum, politik, sosial budaya, dan berbagai aspek kehidupan lainnya.
Lima dasar negara terdapat di dalam Pembukaan alinea keempat, akan tetapi nama Pancasila tidak
terdapat secara eksplisit. Pancasila merupakan suatu perjanjian luhur yang harus dijadikan pedoman
bagi bangsa, pemerintah dan seluruh rakyat Indonesia. Itu pulalah bentuk dan corak masyarakat yang
hendak kita capai atau wujudkan, yaitu masyarakat Indonesia modern, adil, dan sejahtera. Dari sejarah
ketatanegaraan kita terbukti bahwa pancasila mampu mempersatukan bangsa kita yang majemuk.
Kedudukan Pancasila

1.Pancasila Sebagai Pandangan Hidup Bangsa 2.Pancasila Sebagai Dasar Negara Republik
Indonesia 3.Pancasila Sebagai Ideologi
Merupakan nilai-nilai luhur yang menjadi tolak ukur dalam
hal kebaikan yang bersifat
a. Pancasila sebagai dasar negara adalah Bangsa dan Negara Indonesia
sumber dari segala sumber a. Pancasila merupakan hasil
mendasar dan abadi dalam kehidupan manusia. Pancasila
hukum.
sebagai Perenungan seseorang atau
b. Menjadi sumber kebatinan atau kerohanian
Pandangan hidup bangsa dirumuskan dari pandangan dari UUD 1945. kelompok
hidup masyarakat c. Sumber cita-cita hukum bagi hukum dasar b. Pancasila merupakan nilai
yang kemudian dicerminkan dalam sikap hidup pribadi negara (Tertulis atau tidak). yang diangkat dari nilai adat
warganegaranya. d. Mengandung norma dalam UUD 1945
istiadat, kebudayaan dan religius
• Pancasila sebagai Pandangan Hidup Masyarakat, contoh : yang mewajibkan seluruh
pemerintah dan lainnya melaksanakan cita-
bangsa Indonesia.
Hukum Adat dan Kebudayaan c. Pancasila merupakan causa
cita moral rakyat yang
• Pancasila sebagai Pandangan Hidup Nasional, contoh : luhur. (Pokok pikiran keempat Pembukaan prima dari pandangan hidup
adanya asas Bhinneka Tunggal Ika UUD 1945). masyarakat
• Pancasila sebagai Pandangan Hidup Negara, contoh : Sila e. Sumber semangat bagi UUD 1945 dalam
Indonesia.
ke-4 tentang dasar dalam demokrasi penyelenggaraan negara dan
negara. lainnya. (Kaelan; 111).
Fungsi Pancasila
Kedudukan dan fungsi Pancasila merupakan dua makna yang tidak dapat dipisahkan, tetapi
memiliki arti yang berbeda. Fungsi dapat berarti tugas yang terkandung dari nilai Pancasila,
sedangkan kedudukan menunjukkan tingkatan yang dimiliki oleh nilai Pancasila baik dalam negara,
masyarakat dan bangsa Indonesia. Berikut fungsi Pancasila :

1. Pancasila berfungsi sebagai kerangka


acuan, baik dalam menata kehidupan 2. Merupakan tolok ukur kebaikan dalam
pribadi, masyarakat dan lingkungannya. kehidupan manusia.

3. Merupakan sumber moral dari ideologi 4. Pancasila sebagai sumber nilai, norma dan
bangsa dan negara. kaidah moral maupun hukum negara.
Referensi

Inti Sari Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. (2019). Indonesia:


Prenadamedia Group. Hlm 49-56

Badri Khaeruman & A. Muhtar Ghazali, 4 Pilar Wawasan Kebangsaan: Pancasila, UUD
1945, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika (Bandung: LP2M UIN Sunan Gunung Djati
Bandung, 2020) hlm 86-87
i m a k a s i h
Ter :)

Anda mungkin juga menyukai