Fgolkar - Jawaban Fraksi - Perda Pug
Fgolkar - Jawaban Fraksi - Perda Pug
TERHADAP
PENDAPAT BUPATI ATAS DIAJUKANNYA
RANCANGAN PERATURAN DAERAH
PENGARUSUTAMAAN GENDER
KABUPATEN BANYUWANGI
Yth. Sdr. Sekretaris Daerah, Staf Ahli dan Para Asisten, Kepala Dinas / Badan /
Kantor, Pimpinan Instansi Vertikal serta Komponen Pemerintah Daerah
Kabupaten Banyuwangi, Para Camat , Kepala Kelurahan dan Kepala Desa
Se Kabupaten Banyuwangi
Rekan-rekan wartawan yang kami banggakan.
Pada siang hari ini, kita bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah
kesepahaman terhadap raperda inisiatif yang diajukan oleh DPRD, untuk dibahas lebih
lanjut.
Semua saran dan pendapat yang disampaikan oleh Bupati tentunya akan menambah
kesempurnaan atas kekurangan yang ada pada raperda yang sedang dibahas, sebelum
1. Terhadap hasil pencermatan Eksekutif, judul yang lebih tepat untuk raperda ini
materi muatan yang diatur dalam batang tubuh raperda, memang menyiratkan hal
telah diubah dua kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2022
Produk Hukum Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor
2036) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor
120 Tahun 2018 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor
Nomor 7 Seri D, tambahan Lembaran Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 96);
3. Terkait pendapat Eksekutif pada Bab I pasal 1 angka 24 tentang definisi kekuatan,
kelemahan, peluang dan ancaman yang selanjutnya disingkat KKPA, bahwa tidak
singkatan atau akronim, dan hal-hal lain yang bersifat umum yang berlaku bagi pasal
berikutnya serta tidak dimuat dalam substansi/materi raperda, pada dasarnya kami
sependapat, namun akan kita masukkan saja pada penjelasan pasal demi pasal, yang
memandang perlu untuk menambahkan satu asas, yaitu asas berkelanjutan dengan
5. Pandangan Eksekutif, bahwa pada pasal 6 ayat (2) tentang rencana kebijakan,
program, kegiatan dan sub kegiatan pengarusutamaan gender yang dituangkan dalam
RPJPD, RPJMD, dan RKPD, perlu untuk ditambahkan RPJM Desa dan RKP Desa dalam
rencana program tersebut, sangat kami apresiasi dan kami sependapat serta
diucapkan terimakasih.
6. Kami sepaham dengan usulan Eksekutif bahwa pada Bab III Pelaksanaan, perlu
penambahan pasal yang memuat tentang peran DPRD sehingga tercipta kerangka
kerja yang kokoh untuk mendorong implementasi yang efektif dan berkelanjutan, serta
kesetaraan gender.
Perguruan Tinggi atau Akademisi dalam Susunan Tim Teknis dengan pertimbangan
sebagai berikut:
dengan harapan dapat menghasilkan kebijakan dan program yang lebih efektif,
didukung oleh bukti dan penelitian yang kuat, dalam rangka mencapai kesetaraan
Kami Fraksi Golkar Hanura kurang sependapat mengingat bahwa ketentuan tentang
Tim Teknis telah diatur dalam pasal 11 Permendagri Nomor 15 Tahun 2008 tentang
diubah pada Permendagri Nomor 67 Tahun 2011 tentang Perubahan Atas Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 15 Tahun 2008 Tentang Pedoman Umum Pelaksanaan
Pasal 11
(1) Tim Teknis sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 huruf j beranggotakan aparatur
8. Hal-hal yang bersifat lebih teknis dan redaksional dari substansi raperda tersebut, kami