Anda di halaman 1dari 5

TANGGAPAN FRAKSI GOLKAR-HANURA

TERHADAP
PENDAPAT BUPATI ATAS DIAJUKANNYA
RANCANGAN PERATURAN DAERAH
PENGARUSUTAMAAN GENDER
KABUPATEN BANYUWANGI

Assalaamu’alaikum Warahmatullah Wabarakaatuh.


Selamat siang dan salam sejahtera bagi kita semua

Yth. Sdr. Bupati dan Wakil Bupati Banyuwangi

Yth. Sdr. Pimpinan dan Segenap Anggota Dewan

Yth. Sdr. Anggota Forum Koordinasi Pimpinan Daerah Kabupaten Banyuwangi

Yth. Sdr. Sekretaris Daerah, Staf Ahli dan Para Asisten, Kepala Dinas / Badan /
Kantor, Pimpinan Instansi Vertikal serta Komponen Pemerintah Daerah
Kabupaten Banyuwangi, Para Camat , Kepala Kelurahan dan Kepala Desa
Se Kabupaten Banyuwangi
Rekan-rekan wartawan yang kami banggakan.

Pada siang hari ini, kita bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah

memberikan karunia berupa kesempatan dan kesehatan olehNya sehingga kita

berbahagia bisa hadir disini, dalam rangka melaksanakan tugas.

Kami memberikan apresiasi kepada Saudara Bupati atas pendapat dan

kesepahaman terhadap raperda inisiatif yang diajukan oleh DPRD, untuk dibahas lebih

lanjut.

Semua saran dan pendapat yang disampaikan oleh Bupati tentunya akan menambah

kesempurnaan atas kekurangan yang ada pada raperda yang sedang dibahas, sebelum

ditetapkan menjadi peraturan daerah.

Tanggapan Fraksi Golkar-Hanura terhadap Pendapat BUPATI Kabupaten Banyuwangi 1


Rapat Paripurna DPRD yang terhormat.

Selanjutnya terkait dengan substansi RAPERDA PENGARUSUTAMAAN GENDER,

Fraksi GOLKAR-HANURA berpendapat :

1. Terhadap hasil pencermatan Eksekutif, judul yang lebih tepat untuk raperda ini

adalah “Penyelenggaraan Pengarusutamaan Gender”, kami sepaham, mengingat

materi muatan yang diatur dalam batang tubuh raperda, memang menyiratkan hal

tersebut, untuk itu disampaikan terimakasih.

2. Kami sependapat dan diucapkan terimakasih terhadap usulan Eksekutif atas

penambahan dasar hukum pada konsideran mengingat yaitu:

A. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan

Perundang-Undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor

82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234) sebagaimana

telah diubah dua kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2022

tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang

Pembentukan Peraturan Perundang–Undangan (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2022 Nomor 143, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 6801);

B. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 80 Tahun 2015 tentang Pembentukan

Produk Hukum Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor

2036) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor

120 Tahun 2018 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor

80 Tahun 2015 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah (Berita Negara

Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 157);

Tanggapan Fraksi Golkar-Hanura terhadap Pendapat BUPATI Kabupaten Banyuwangi 2


C. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 9 Tahun 2019 tentang

Pengarusutamaan Gender (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Timur Tahun 2019

Nomor 7 Seri D, tambahan Lembaran Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 96);

3. Terkait pendapat Eksekutif pada Bab I pasal 1 angka 24 tentang definisi kekuatan,

kelemahan, peluang dan ancaman yang selanjutnya disingkat KKPA, bahwa tidak

perlu dicantumkan karena bukan merupakan batasan pengertian atau definisi,

singkatan atau akronim, dan hal-hal lain yang bersifat umum yang berlaku bagi pasal

berikutnya serta tidak dimuat dalam substansi/materi raperda, pada dasarnya kami

sependapat, namun akan kita masukkan saja pada penjelasan pasal demi pasal, yang

terkait dengan kata-kata dimaksud.

4. Kami sepaham dan disampaikan terimakasih, bahwa pada pasal 2, Eksekutif

memandang perlu untuk menambahkan satu asas, yaitu asas berkelanjutan dengan

tujuan dalam penyelenggaraan pengarusutamaan gender dapat dilaksanakan secara

terus-menerus dan berkesinambungan.

5. Pandangan Eksekutif, bahwa pada pasal 6 ayat (2) tentang rencana kebijakan,

program, kegiatan dan sub kegiatan pengarusutamaan gender yang dituangkan dalam

RPJPD, RPJMD, dan RKPD, perlu untuk ditambahkan RPJM Desa dan RKP Desa dalam

rencana program tersebut, sangat kami apresiasi dan kami sependapat serta

diucapkan terimakasih.

6. Kami sepaham dengan usulan Eksekutif bahwa pada Bab III Pelaksanaan, perlu

penambahan pasal yang memuat tentang peran DPRD sehingga tercipta kerangka

kerja yang kokoh untuk mendorong implementasi yang efektif dan berkelanjutan, serta

memastikan tanggung jawab penuh dan akuntabilitas dalam mencapai tujuan

kesetaraan gender.

Tanggapan Fraksi Golkar-Hanura terhadap Pendapat BUPATI Kabupaten Banyuwangi 3


7. Disampaikan apresiasi atas usulan Eksekutif pada pasal 18, agar dimasukkan unsur

Perguruan Tinggi atau Akademisi dalam Susunan Tim Teknis dengan pertimbangan

sebagai berikut:

a) keahlian dan pengetahuan yang memadai;

b) objektivitas dan independensi;

c) penelitian dan analisis yang mendalam;

d) inovasi dan pembaruan pemikiran; dan

e) keterhubungan dengan jaringan akademik dan profesional,

dengan harapan dapat menghasilkan kebijakan dan program yang lebih efektif,

didukung oleh bukti dan penelitian yang kuat, dalam rangka mencapai kesetaraan

gender secara menyeluruh.

Kami Fraksi Golkar Hanura kurang sependapat mengingat bahwa ketentuan tentang

Tim Teknis telah diatur dalam pasal 11 Permendagri Nomor 15 Tahun 2008 tentang

Pedoman Umum Pelaksanaan Pengarusutamaan Gender Di Daerah sebagaimana telah

diubah pada Permendagri Nomor 67 Tahun 2011 tentang Perubahan Atas Peraturan

Menteri Dalam Negeri Nomor 15 Tahun 2008 Tentang Pedoman Umum Pelaksanaan

Pengarusutamaan Gender Di Daerah yang berbunyi :

Pasal 11

(1) Tim Teknis sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 huruf j beranggotakan aparatur

yang memahami analisis anggaran yang responsif gender.

8. Hal-hal yang bersifat lebih teknis dan redaksional dari substansi raperda tersebut, kami

sepaham untuk dibahas lebih lanjut pada rapat pansus DPRD.

Tanggapan Fraksi Golkar-Hanura terhadap Pendapat BUPATI Kabupaten Banyuwangi 4


Rapat Paripurna DPRD yang terhormat.

Demikian Jawaban Fraksi Golkar-HANURA, atas perhatiannya disampaikan


terimakasih.

Wassalammu’alaikum Warahmatullah Wabarakaatuh.

Banyuwangi, 08 Juni 2023


FRAKSI GOLKAR-HANURA
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH
KABUPATEN BANYUWANGI

Ketua, Juru Bicara,

UMI KULSUM, SH ………………………………..

Tanggapan Fraksi Golkar-Hanura terhadap Pendapat BUPATI Kabupaten Banyuwangi 5

Anda mungkin juga menyukai