Anda di halaman 1dari 75

LAPORAN ORIENTASI PENGENALAN NILAI DAN ETIKA

INSTANSI PEMERINTAH BAGI PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN


PERJANJIAN KERJA

PADA PUSKEMAS WERU KABUBATEN SUKOHARJO

Disusun oleh:

NAMA : SANTI RAHAYU, A.Md.Kep

NIPPPK : 19890423 202221 2 001

JABATAN : TERAMPIL - PERAWAT

INSTANSI : PUSKESMAS WERU

BADAN KEPEGAWAIAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA


MANUSIA PEMERINTAH KABUPATEN SUKOHARJO
TAHUN 2023

i
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN ORIENTASI PENGENALAN NILAI DAN ETIKA PADA INSTANSI
BAGI PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
PEMERINTAH KABUPATEN SUKOHARJO TAHUN 2023

DISUSUN OLEH : SANTI RAHAYU,A.Md.Kep

NOMOR DAFTAR : 92
HADIR

JABATAN : Terampil - Perawat

INSTANSI : PUSKESMAS WERU

Sukoharjo, 7 Maret 2023

Mentor Peserta

Eko Damayanti,S.Kep.Ns Santi Rahayu,A.Md.Kep

NIP. 19711015 199503 2 003 NIPPPK. 19890423 20222 1 2001

ii
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadhirat Allah SWT, serta berkat
rahmat dan hidayahNya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan Laporan
Orientasi Pengenalan Nilai dan Etika Instansi Pemerintah bagi Pegawai Pemerintah
dengan Perjanjian Kerja Rumah Sakit Umum Daerah Ir. Soekarno Kabupaten
Sukoharjo.
Penyusunan laporan ini sebagai salah satu komponen penilaian dari Orientasi
Pengenalan Nilai dan Etika Instansi Pemerintah Bagi Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja Rumah Sakit Umum Daerah Ir. Soekarno Kabupaten Sukoharjo Tahun
2023
Terselesaikannya laporan ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh
karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang tak terhingga
kepada:
1. Ibu Hj. Etik Suryani, SE, MM, selaku Bupati Kabupaten Sukoharjo yang telah
mendukung pelaksanaan kegiatan orientasi pengenalan nilai dan etika instansi
pemerintah bagi pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja.
2. Ibu Sumini, S.E, MM, selaku Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan
Sumber Daya Manusia Kabupaten Sukoharjo beserta jajarannya yang telah
memberikan pelayanan yang optimal selama pelaksanaan orientasi pengenalan nilai
dan etika instansi pemerintah bagi pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja.
3. Bapak Priyono Budi Raharjo, AMK selaku Kepala Puskesmas Weru Kabupaten
Sukoharjo beserta jajarannya yg telah memberikan dukungan dan perhatian
sehingga orientasi pengenalan nilai dan etika instansi pemerintah bagi pegawai
pemerintah dengan perjanjian kerja dapat terlaksana
4. Ibu Eko Damayanti, S.Kep.Ns selaku Kepala Ruang IGD Puskesmas Weru yang
telah banyak memberikan bimbingan, arahan dan memotivasi penulis dalam
menyusun Rancangan Aktualisasi.
5. Seluruh Widyaiswara yang telah memberikan ilmu dan bimbinganya kepada
penulis selama melaksanakan Orientasi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian
Kerja Pemerintah kabupaten Sukoharjo tahun 2023.

iii
6. Seluruh rekan - rekan peserta orientasi pengenalan nilai dan etik instansi
pemerintah bagi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja.
7. Keluarga besarku yang tanpa terkecuali yang telah memberikan dukungan,
motivasi, semangat, perhatian dan doa kepada penulis.
Penulis menyadari bahwa laporan orientasi PPPK ini masih jauh dari
kesempurnaan, Oleh karena itu penulis berharap kritik dan saran yang membangun
untuk perbaikan laporan ini. Semoga laporan ini bermanfaat dan menjadi pegangan
rencana kerja tahunan PPPK.

Sukoharjo, 7 Maret 2023

Santi Rahayu, A.Md.Kep

iv
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .................................................................................................... i


LEMBAR PENGESAHAN ......................................................................................... ii
KATA PENGANTAR.................................................................................................. iii
DAFTAR ISI ................................................................................................................ v
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................................................... 1
B. Maksud dan Tujuan ............................................................................................ 2
C. Waktu dan Tempat ............................................................................................. 3
BAB II NILAI DAN ETIKA PEMERINTAH KABUPATEN SUKOHARJO
A. Visi dan Misi Kabupaten Sukoharjo .................................................................. 4
B. Tujuan dan Sasaran ............................................................................................ 4
C. Program Unggulan Kabupaten Sukoharjo ......................................................... 5
D. SOTK (Struktur Organisasi dan Tata Kerja) ........................................................ 6
E. Manajemen Kepegawaian dan Penilaian Kinerja PPPK .................................. 10
F. ASN Berakhlak ................................................................................................. 11
BAB III NILAI DAN ETIKA ORGANISASI PERANGKAT DAERAH
A. Gambaran umum organisasi .............................................................................. 13
B. Dasar Hukum Organisasi ................................................................................. 14
C. Tugas Fungsi Organisasi .................................................................................. 15
D. Struktur Organisasi dan Tata Kerja .................................................................. 16
E. Visi Misi Organisasi ......................................................................................... 17
F. Tujuan Organisasi ............................................................................................ 17
G. Nilai – nilai Budaya Organisasi ....................................................................... 17
H. Manajemen Tupoksi PPPK Puskesmas Weru ................................................. 19
BAB IV RENCANA KERJA PPPK
Rencana kerja PPPK Puskesmas Weru ........................................................... 21
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ....................................................................................................... 28
B. Saran .................................................................................................................. 28

v
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................38

BERITA ACARA ........................................................................................................39

FOTO KEGIATAN .....................................................................................................40

LAMPIRAN ................................................................................................................41

vi
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Berdasarkan UU No. 5 Tahun 2014 pasal 1 disebutkan bahwa Aparatur Sipil
Negara atau yang selanjutnya disingkat ASN adalah profesi bagi pegawai negeri sipil
(PNS) dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) yang bekerja pada
instansi pemerintah. Pegawai ASN adalah pegawai negeri sipil dan pegawai
pemerintah dengan perjanjian kerja yang diangkat oleh pejabat pembina
kepegawaian dan diserahi tugas dalam suatu jabatan pemerintah atau diserahi tugas
negara lainnya dan digaji berdasarkan peratutan perundang-undangan.
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) adalah warga negara
Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, yang diangkat berdasarkan perjanjian kerja
untuk jangka waktu tertentu dalam rangka melaksanakan tugas pemerintahan.
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan Pegawai ASN yang
profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih
dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme.
Peran serta PPPK dalam melaksanakan tugas pemerintah, sehingga perlu
dibekali materi pengenalan tugas dan fungsi sebagai ASN dan juga nilai dan etika
yang berlaku pada instansi pemerintahan. Hal ini dilakukan dalam bentuk orientasi
bagi PPPK agar dapat menjalankan tugasnya di dalam pemerintahan sesuai dengan
nilai dan etika yang berlaku dengan baik dan benar.
Pemerintah Kabupaten Sukoharjo selaku Organisasi Pemerintah Daerah
(OPD) yang membuka rekrutmen PPPK juga memiliki kewajiban melakukan
orientasi. Dasar hukumnya adalah Keputusan Kepala LAN No.289/K/PDP.07/2022
tentang Pedoman Orientasi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja.
Penjelasan dari Bab IV ketentuan lain – lain Pasal 31 sebagai berikut:
1. Instansi Pemerintah wajib menyelenggarakan Orientasi bagi PPPK.
2. Orientasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak termasuk bentuk
pelaksanaan Pengembangan Kompetensi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5
ayat (2).
3. Orientasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan sesuai kebutuhan

1
Instansi Pemerintah.

Sedangkan penjelasan Pasal 32 seperti berikut:


1. Orientasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 31 ayat (1) dilaksanakan paling
lambat 1 (satu) bulan terhitung sejak diangkat pertama kali sebagai PPPK.
2. Pelaksanaan Orientasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi:
a.pengenalan tugas dan fungsi ASN; dan b. pengenalan nilai dan etika pada
Instansi Pemerintah.
3. Orientasi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a dilakukan oleh Instansi
Pemerintah yang pelaksanaannya berdasarkan pada Kurikulum dan
menggunakan sistem informasi yang ditetapkan oleh LAN.
4. Orientasi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a dilaksanakan hanya untuk
1 (satu) kali sepanjang berstatus sebagai PPPK.
Masa orientasi bagi pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK)
yang telah dilakukan selama 3 hari sejak tanggal 27 Februari-1 Maret 2023.
Pemateri diisi oleh BPSDMD Prov.Jateng, Bapedda, Sekretaris Daerah,
BKPSDM, Biro Organisasi Sekda, Kesbangpol, dan Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan.
Oleh karena itu, penulis bermaksud untuk menyusun laporan orientasi dan
rencana kerja yang diberi judul “Laporan Orientasi Pengenalan Nilai dan Etika
Instansi Pemerintah Bagi PPPK Pemerintah Kabupaten Sukoharjo .”

B. Maksud dan Tujuan


Kegiatan orientasi PPPK memiliki maksud:
1. Peserta mampu memahami program Orientasi serta Mengenal Nilai dan Etika
Instansi Pemerintah dalam mendukung pelaksanaan tugas jabatannya dalam
mendukung pencapaian visi misi organisasi
2. Peserta mampu mengaktualisasikan nilai-nilai dasar ASN BERAKHLAK.

2
Tujuan dari Orientasi Pengenalan Nilai dan Etika Instansi Pemerintah Bagi
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja Kabupaten Sukoharjo di Rumah Sakit
Umum Daerah Kabupaten Sukoharjo adalah sebagai berikut:
1. Pengenalan tugas dan fungsi ASN.
2. Pengenalan nilai dan etika pada Instansi Pemerintah.
Pemahaman dan penyediaan informasi kepada Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja yang baru diangkat.
3. Diharapkan mampu mengaktualisasikan nilai-nilai dasar ASN BERAKHLAK
serta dapat melaksanakan tugas yang menjadi kewajibannya dalam
melaksanakan program pemerintah di unit kerja.

C. Waktu dan Tempat


Orientasi Pengenalan Nilai dan Etika pada Instansi Pemerintah Bagi
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) Tahun 2022
1. Waktu
Orientasi Pengenalan Nilai dan Etika pada Instansi Pemerintah Bagi Pegawai
Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) Tahun 2023.
a. Agenda I, tanggal 20 Januari 2023 pembukaan orientasi pegawai
pemerintah dengan perjanjian kerja, di Aula Hotel Istana Hapsari Bulakrejo
Sukoharjo.
b. Agenda II, tanggal 27, 28 Februari- 1 Maret 2023, on the job training
orientasi pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja pemerintah
Kabupaten Sukoharjo dengan materi SOTK OPD Pemerintah Kabupaten
Sukoharjo, Pendidikan anti korupsi dan manajemen kepegawaian di Ruang
Meeting Hotel Istana Hapsari Bulakrejo Sukoharjo.
2. Tempat
Tempat pelaksanaan orientasi PPPK di Hotel Istana Hapsari, Bulakrejo
Sukoharjo.

3
BAB II
NILAI DAN ETIKA PEMERINTAH
KABUPATEN SUKOHARJO

A. Visi dan Misi


1. Visi
Visi pembangunan Kabupaten Sukoharjo tahun 2021-2026 merupakan
implementasi dari visi Bupati dan Wakil Bupati Sukoharjo periode tahun 2021
- 2026 yaitu: “Mewujudkan Masyarakat Kabupaten Sukoharjo yang lebih
makmur”
2. Misi
Dalam rangka upaya menuju pencapaian visi pembangunan daerah Kabupaten
Sukoharjo tahun 2021 - 2026, ditetapkan misi pembangunan daerah yaitu:
a. Mewujudkan tata Kelola Pemerintahan yang baik melalui percepatan
Reformasi Birokrasi
b. Meningkatkan Sumber Daya Manusia Yang Berkualitas
c. Memperkuat Perekonomian Rakyat Yang Berdaya Saing Tinggi
d. Memperkuat Pembangunan Infrastruktur Berwawasan Lingkungan
e. Meningkatkan Kualitas Kehidupan Sosial dan Keagamaan.

B. Tujuan dan Sasaran


1. Tujuan
Tujuan adalah pernyataan-pernyataan tentang hal- hal yang perlu
dilakukan untuk mencapai visi, melaksanakan misi dengan menjawab isu
strategis daerah dan permasalahan pembangunan daerah. Adapun tujuannya
yaitu :
a. Terwujudnya tata kepemerintahan yang professional
b. Terwujudnya Sumber Daya Manusia yang sehat, cerdas, inovatif, dan
berkarakter
c. Terwujudnya pertumbuhan ekonomi yang berkualitas dan Insklusif
d. Terwujudnya masyarakat Sukoharjo yang aman dan nyaman
e.

4
2. Sasaran
Sasaran adalah hasil yang diharapkan dari suatu tujuan yang
diformulasikan secara terukur, spesifik, mudah dicapai, rasional, untuk dapat
dilaksanakan dalam jangka waktu 5 (lima) tahun kedepan, yaitu:
a. Meningkatnya kualitas penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik
yang responsif dan akuntabel
b. Meningkatnya Kualitas Kesehatan Masyarakat
c. Meningkatnya Kualitas Pendidikan
d. Meningkatnya pengendalian penduduk
e. Meningkatnya akses dan kualitas hidup, perlindungan terhadap perempuan,
anak, kesetaraan gender dan pemuda
f. Meningkatnya kearifan budaya lokal
g. Meningkatnya kualitas hidup penduduk miskin
h. Meningkatnya pertumbuhan produktifitas
i. Meningkatnya kemandirian desa
j. Meningkatnya kualitas infrastruktur
k. Meningkatnya Kualitas Lingkungan
l. Meningkatnya kualitas ketentraman dan ketertiban masyaraka
m. Meningkatnya Kesatuan Bangsa Dan Bernegara

C. Program Unggulan Kabupaten Sukoharjo


Secara khusus Bupati dan Wakil Bupati Sukoharjo terpilih 2021-2026
membuat Program Unggulan yang harus diimplementasikan/diwujudkan yaitu:
a. Reformasi Birokrasi yang Dinamis Berbasis Teknologi Informasi dan Sistem
Layanan Terintegrasi,
b. Penguatan Kapasitas Desa/Kelurahan
c. Pemberian Bantuan Sarana dan Prasarana Kepada Kader Pembangunan Daerah
d. Pemberian Bantuan Sarana dan Prasarana Keagamaan
e. Penerapan Pendidikan bagi Semua yang Terjangkau,
f. Penguatan Sistem Kesehatan dan Penanganan Pandemi Covid-19
g. Jaringan Pengaman Sosial Pasca Pandemi Covid-19
h. Pengembangan Keolahragaan dan Pengembangan Generasi Muda

5
i. Penguatan dan Pemulihan Ekonomi Pasca Pandemi Covid-19
j. Penguatan Produksi Petani,
k. Pngembangan Pariwisata Berbasis Ekonomi Kreatif
l. Penguatan Infrastruktur Daerah

D. Struktur Organisasi dan Tata Kerja (SOTK)


Berikut adalah Bagan Susunan Organisasi Sekertariat Daerah Kabupaten
Sukoharjo:

Gambar 1. 1 SOTK Kabupaten Sukoharjo

Dasar Pembentukan Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Sukoharjo:


1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;
2. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah- Daerah
Kabupaten dalam Lingkungan Provinsi Jawa Tengah sebagaimana telah diubah
dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1965 tentang Pembentukan Daerah
Tingkat II Batang dengan mengubah UndangUndang No. 13 Tahun 1950 tentang
6
Pembentukan Daerah- Daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Propinsi Jawa
Tengah (Lembaran Negara Tahun 1965 Nomor 52, Tambahan Lembaran Negara
Nomor 2757);
3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir
dengan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 245, Tambahan lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 6573);
4. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5887) Sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 72 Tahun 2019 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah
Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2019 Nomor 187, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 6402);
5. Peraturan Daerah Kabupaten Sukoharjo Nomor 12 Tahun 2016 tentang
Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten
Sukoharjo Tahun 2016 Nomor 12, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten
Sukoharjo Nomor 236);Pembentukan UPT dan Cabang Dinas (Pasa 19, 22, 41 PP
18/2016)
6. Peraturan Daerah Kabupaten Sukoharjo Nomor 7 Tahun 2022 Tentang Perubahan
Atas Peraturan Daerah Nomor 12 Tahun 2016 Tentang Pembentukan dan Susunan
Perangkat Daerah.

Dalam Peraturan Bupati tentang kedudukan, susunan organisasi, tugas dan fungsi,
serta tatakerja Dinas Daerah Sukoharjo dalam pasal 1 Peraturan Bupati no. 74 tahun
2022 ini yang dimaksud adalah :
1. Daerah adalah Kabupaten Sukoharjo.
2. Pemerintah Daerah adalah Bupati sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan
Daerah yang memimpin pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi
kewenangan Daerah otonom.

7
3. Bupati adalah Bupati Sukoharjo.
4. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Kabupaten Sukoharjo.
5. Perangkat Daerah adalah unsur pembantu Bupati dan Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah dalam penyelenggaraan Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan
Daerah.
6. Dinas Daerah adalah Dinas Daerah Kabupaten Sukoharjo.
7. Unit Pelaksana Teknis Daerah yang selanjutnya disingkat adalah organisasi yang
melaksanakan kegiatan teknis operasional dan/atau kegiatan teknis penunjang
tertentu pada Dinas;
8. Jabatan Fungsional adalah sekelompok jabatan yang berisi fungsi dan tugas
berkaitan dengan pelayanan fungsional yang berdasarkan pada keahlian dan
keterampilan tertentu.
9. Kelompok Jabatan Fungsional adalah sejumlah tenaga dalam jenjang fungsional
yang terdiri dalam berbagai kelompok sesuai dengan keahliannya.
10. Koordinator adalah PNS yang diberikan tugas untuk membantu Pejabat Pimpinan
Tinggi Pratama dalam menyusun perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian,
pemantauan dan evaluasi, serta pelaporan kegiatan pada unit kerjanya sesuai
lingkup tugas dan fungsinya dan ditunjuk oleh Kepala Perangkat Daerah;
11. Sub Koordinator adalah PNS yang diberikan tugas untuk membantu Kepala
Bidang/Sekretaris/Koordinator dalam menyusun perencanaan, pelaksanaan dan
pengendalian, pemantauan dan evaluasi, serta pelaporan kegiatan pada unit
kerjanya sesuai lingkup tugas dan fungsinya dan ditunjuk oleh Kepala Perangkat
Daerah;

DINAS DAERAH dalam pasal 2 Peraturan Bupati no 74 tahun 2022 terdiri dari :

1. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Tipe A menyelenggarakan urusan pemerintahan


bidang pendidikan dan bidang kebudayaan;
2. Dinas Kesehatan Tipe A menyelenggarakan urusan pemerintahan bidang kesehatan
a. Susunan organisasi Dinas Kesehatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2
huruf b, terdiri dari :
1) Kepala;
2) Sekretariat;

8
3) Bidang;
4) Unit Organisasi Bersifat Khusus;
5) Unit Organisasi Bersifat Fungsional;
6) Unit Pelaksana Teknis Daerah;
7) Kelompok Jabatan Fungsional.
b. Sekretariat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b terdiri atas :
1) Subbagian Perencanaan;
2) Subbagian Keuangan;
3) Subbagian Umum dan Kepegawaian.
c. Bidang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c, meliputi:
1) Bidang Kesehatan Masyarakat;
2) Bidang Kefarmasian dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan;
3) Bidang Pelayanan Kesehatan, Pencegahan dan Pengendalian Penyakit;
4) Bidang Mutu Tenaga Kesehatan dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan;
d. Bagan Susunan Organisasi Dinas Kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) tercantum dalam Lampiran II yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari
Peraturan Bupati ini.
3. Dinas Pekerjaan Umum Dan Penataan Ruang Tipe A menyelenggarakan urusan
pemerintahan bidang pekerjaan umum, penataan ruang dan pertanahan;
4. Dinas Perumahan Dan Kawasan Permukiman Tipe B menyelenggarakan urusan
pemerintahan bidang perumahan dan kawasan permukiman;
5. Satuan Polisi Pamong Praja Tipe A menyelenggarakan urusan pemerintahan bidang
ketentraman dan ketertiban umum serta perlindungan masyarakat sub urusan
ketentraman dan ketertiban umum dan sub urusan kebakaran;
6. Dinas Sosial Tipe A menyelenggarakan urusan pemerintahan bidang sosial;
7. Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan
Dan Perlidungan Anak, Tipe A menyelenggarakan urusan pemerintahan bidang
pengendalian penduduk dan keluarga berencana dan bidang pemberdayaan
perempuan dan perlidungan anak;
8. Dinas Pangan Tipe B menyelenggarakan urusan pemerintahan bidang pangan;
9. Dinas Lingkungan Hidup Tipe A menyelenggarakan urusan pemerintahan bidang
lingkungan hidup;

9
10. Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil Tipe A menyelenggarakan urusan
pemerintahan bidang administrasi kependudukan dan pencatatan sipil;
11. Dinas Pemberdayaan Masyarakat Dan Desa Tipe B menyelenggarakan urusan
pemerintahan bidang pemberdayaan masyarakat dan desa;
12. Dinas Perhubungan Tipe B menyelenggarakan urusan pemerintahan bidang
perhubungan;
13. Dinas Komunikasi Dan Informatika Tipe B menyelenggarakan urusan
pemerintahan bidang komunikasi dan informatika, bidang persandian, dan bidang
statistik;
14. Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu menyelenggarakan
urusan pemerintahan bidang penanaman modal dan pelayanan terpadu satu pintu;
15. Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata Tipe B menyelenggarakan urusan
pemerintahan bidang kepemudaan dan olahraga, dan bidang pariwisata;
16. Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Tipe C menyelenggarakan urusan pemerintahan
bidang perpustakaan dan bidang kearsipan;
17. Dinas Pertanian dan Perikanan Tipe A menyelenggarakan urusan pemerintahan
bidang pertanian dan bidang perikanan;
18. Dinas Koperasi, Usaha Kecil Dan Menengah dan Perdagangan Tipe A
menyelenggarakan urusan pemerintahan bidang koperasi, usaha kecil dan
menengah, dan bidang perdagangan;
19. Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja Tipe A menyelenggarakan urusan
pemerintahan bidang perindustrian, bidang tenaga kerja dan bidang transmigrasi.

E. Manajemen Kepegawaian dan Penilaian Kinerja PPPK


Berdasarkan UU Nomor 5 tahun 2014 ,ASN dibagi menjadi dua :
1. Pegawai Negeri Sipil (PNS)
PNS merupakan pegawai ASN yang diangkat sebagai pegawai tetap oleh
Pejabat Pembina Kepegawaian dan memiliki nomor induk kepegawaian secara
nasional.
2. Pegawai Pemerintah Dengan Perjanjian Kerja (PPPK)
Merupakan pegawai ASN yang diangkat sebagai pegawai dengan perjanjian
kerja oleh Pejabat Pembina Kepegawaian sesuai kebutuhan istansi pemerintah

10
dan ketentuan undang-undang.
Manajemen Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) diatur berdasarkan
Peraturan Pemerintah nomor 49 tahun 2018 yang terdapat pada:
1. Pasal 3 (Manajemen PPPK)
a. Penetapan kebutuhan
b. Pengadaan
c. Penilaiankinerja
d. Penggajian dan tunjangan
e. Pengembangankompetensi
f. Pemberian penghargaan
g. Disiplin
h. Pemutusan hubungan kerja
i. Perlindungan

2. Pasal 7 (Pengadaan PPPK )


a. Pengadaan calon PPPK merupakan kegiatan untuk memenuhi kebutuhan pada
instansi pemerintah.
b. Pengadaan PPPK dilakukan dengan tahapan:
1) Perencanaan
2) Pengumuman lowongan
3) Pelamaran
4) Seleksi
5) Pengumuman hasil seleksi
6) Pengangkatan menjadi PPPK
3. Pasal 29 (Pengangkatan PPPK)
a. Pelamar yang lulus seleksi diangkat sebagai calon PPPK
b. Pengangkatan calon PPPK ditetapkan dengan keputusan Bupati
c. PPPK wajib menanda tangani perjanjian kerja
4. Pasal 33 (Perjanjian Kerja)
Perjanjian kerja paling kurang memuat tugas, target kerja, masa perjanjian kerja,
hak dan kewajiban, larangan dan sanksi
5. Pasal 33 (Pemutusan Perjanjian Kerja)

11
a. Jangka waktu perjanjian kerja berakhir
b. Meninggal dunia
c. Atas permintaan sendiri
d. Dihukum penjara
e. Melakukan pelanggaran disiplin
f. Melakukan penyelewangan terhadap Pancasila dan Undang-Undang Dasar RI
tahun 1945

F. ASN BerAKHLAK
Nilai-nilai dasar ASN yaitu BerAKHLAK, adapun maknanya adalah
sebagai berikut: Berorientasi pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal,
Adaptif dan Kolaboratif. BerAKHLAK merupakan panduan perilaku bagi ASN.
Nilai dasar yang harus dijalankan dengan penuh tanggung jawab, dan menjadi
fondasi budaya kerja ASN yang profesional. Adapun detil dari nilai-nilai tersebut
adalah:

1. Berorientasi Pelayanan:
Memahami dan memenuhi kebutuhan masyarakat. Ramah, cekatan, solutif, dan
dapat diandalkan, serta melakukan perbaikan tiada henti.
2. Akuntabel:
Melaksanakan tugas dengan jujur, bertanggung jawab, cermat, serta disiplin dan
berintegritas tinggi. Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara
bertanggung jawab, efektif dan efisien, dan tidak menyalahgunakan kewenangan
jabatan.

3. Kompeten
Meningkatkan kompetensi diri untuk menjawab tantangan yang selalu berubah.
Membantu orang lain belajar, dan melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik.
4. Harmonis
Menghargai setiap orang apapun latar belakangnya. Suka menolong orang lain,
dan membangun lingkungan kerja yang kondusif.

12
5. Loyal
Memegang teguh ideologi Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945, setia kepada NKRI serta pemerintahan yang
sah, menjaga nama baik sesama ASN, pimpinan, instansi dan negara, serta
menjaga rahasia jabatan dan negara.
6. Adaptif
Cepat menyesuaikan diri menghadapi perubahan. Terus berinovasi dan
mengembangkan kreativitas, dan bertindak proaktif.
7. Kolaboratif
Memberi kesempatan kepada berbagai pihak untuk berkontribusi, terbuka dalam
bekerja sama untuk menghasilkan nilai tambah, dan menggerakkan pemanfaatan
berbagai sumber daya untuk tujuan bersama.

13
BAB III
NILAI DAN ETIKA PERANGKAT DAERAH
PUSKESMAS WERU

A. Gambaran Umum Organisasi


Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan No. 43 Tahun 2019 tentang
Puskesmas menjelaskan bahwa Pusat Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya
disebut dengan Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan
perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan
preventif diwilayah kerjanya. Puskesmas Weru merupakan unit pelaksana teknis
dari Dinas Kesehatan Kabupaten Sukoharjo yang beralamat di Jalan Beringin No.
09 Dusun Ngreco, Kecamatan Weru, Kabupaten Sukoharjo Jawa Tengah 57562,
dengan alamat Email : sik_weru@yahoo.com.
Luas wilayah kerja Puskesmas Weru adalah 41,98 km2 yang terdiri dari
13 Desa yaitu Grogol, Karangtengah, Karangwuni, Krajan, Jatingarang,
Karanganyar, Alasombo, Karangmojo, Weru, Karakan, Tegalsari, Tawang, dan
Ngreco. Batas wilayah Kecamatan Weru yaitu sebelah Utara berbatasan dengan
Kecamatan Tawangsari, sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Semin
DIY, sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Klaten,sedangkan sebelah Timur
berbatasan dengan Kecamatan Manyaran Wonogiri. Puskesmas Weru memiliki 5
Puskesmas Pembantu yaitu Puskesmas Pembantu Tegalsari, Karangtengah,
Krajan, Jatingarang dan Alasombo.

14
Gambar Puskesmas Weru

B. Dasar Hukum Organisasi


Dasar hukum Puskesmas yaitu Peraturan Bupati Sukoharjo Nomor 77
Tahun 2021 Tentang Pembentukan Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas Dan
Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Daerah KabupatenSukoharjo.

15
C. Tugas Fungsi Organisasi
a. Tugas Puskesmas
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun
2019, puskesmas mempunyai tugas melaksanakan kebijakan
kesehatan untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan di wilayah
kerjanya dengan mengintegrasikan program yang dilaksanakannya
dengan pendekatan keluarga guna meningkatkan jangkauan sasaran
dan mendekatkan akses pelayanan kesehatan di wilayah kerjanya
dengan mendatangi keluarga.

b. Fungsi Puskesmas
Fungsi Puskesmas sesuai dengan Permenkes No. 43 Tahun
2019 meliputi penyelenggaraan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM)
tingkat pertama dan Upaya Kesehatan Perseorangan (UKP) tingkat
pertama di wilayah kerja puskesmas yang dilaksanakan secara
terintegritas dan berkesinambungan.
1) Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM)
Penyelenggaraan Upaya Kesehatan Masyarakat meliputi
UKM esensial dan UKM pengembangan.
a) Upaya Kesehatan Masyarakat Esensial
1. Pelayanan Promosi Kesehatan termasuk UKS
2. Pelayanan Kesehatan Lingkungan
3. Pelayanan KIA KB yang bersifat UKM
4. Pelayanan Gizi yang Bersifat UKM
5. Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
b) Upaya Kesehatan Masyarakat Pengembangan
1. Pelayanan Kesehatan Jiwa
2. Pelayanan Kesehatan Gigi Masyarakat
3. Pelayanan Kesehatan Tradisional Komplementer
4. Pelayanan Kesehatan Olahraga
5. Pelayanan Kesehatan Indra

16
6. Pelayanan Kesehatan Lansia
7. Pelayanan Kesehatan Kerja
2) Upaya Kesehatan Perseorangan (UKP) meliputi :
1. Pelayanan Pemeriksaan Umum
2. Pelayanan Kesehatan gigi dan Mulut
3. Pelayanan KIA/KB yang bersifat UKP
4. Pelayanan Infeksi Menular Seksual (IMS)
5. Pelayanaan Kegawat Daruratan
6. Pelayanan Gizi yang bersifat UKP
7. Pelayanan Persalinan
8. Pelayanan Kefarmasian
9. Pelayanan Laboratorium
10. Pelayanan Fisioterapi

D. Struktur Organisasi dan Tata Kerja


Struktur organisasi dan uraian tugas Puskesmas Weru tertuang pada keputusan
Kepala Puskesmas Weru Nomer 449.1 / 0115 / I / 2023 tentang Struktur
Organisasi dan Uraian Tugas Puskesmas Weru.

17
Gambar 1. 3 Bagan SOTK Puskesmas Weru Tahun 2023

18
E. Visi Misi Organisasi
Puskesmas Weru berkontribusi dalam mewujudkan visi dan misi
Kabupaten Sukoharjo yang tertuang dalam Peraturan Daerah Kabupaten
Sukoharjo Nomor 3 Tahun 2021 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Menengah DaerahTahun 2021-2026 sebagai berikut :
1. Visi
Visi Kabupaten Sukoharjo adalah “Mewujudkan
masyarakatSukoharjo yang lebih makmur”
2. Misi
Misi Kabupaten Sukoharjo adalah sebagai berikut:
a. Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik
melaluipercepatan reformasi birokrasi

b. Terwujudnya pertumbuhan ekonomi yuang bekualitas dan inklusif


c. Meningkatkan pemerataan pembangunan
infrastruktur yangberkelanjutan
d. Meningkatkan kualitas kehidupan sosial dan keagamaan

F. Tujuan Organisasi
Puskesmas Weru bertujuan untuk mewujudkan masyarakat yang:
1) Memiliki perilaku sehat yang meliputi kesadaran,
kemauan dankemampuan hidup sehat
2) Mampu menjangkau pelayanan kesehatan bermutu

3) Hidup dalam lingkungan sehat

4) Memiliki derajat kesehatan yang optimal, baik individu,


keluarga,kelompok dan masyarakat

G. Nilai-Nilai Budaya Organisasi


Untuk mewujudkan nilai-nilai budaya kerja Pemerintah Daerah
Kabupaten Sukoharjo yang tertera di Peraturan Bupati Sukoharjo No 62

19
tahun 2019 maka ditetapkan Tata nilai Puskesmas Weru “IKHLAS”
sesuai yang tertera di Profil Kesehatan Puskesmas Weru Tahun 2021
dengan penjabaran sebagai berikut :Inovatif : ada kegiatan
inovasi sesuai kebutuhan dan
harapan masyarakat
a) Kreatif : mempunyai daya cipta yang berbeda dari kegiatan yang
sudahada
b) Harmonis : kondisi yang kompak, saling mengisi , menghargai dan
salingmembutuhkan antara petugas dan pelanggan disetiap kegiatan
c) Luwes : sikap petugas yang bisa menyesuaikan diri di segala situasi
baiksikap dan penampilan dalam kegiatan dan pelayanan
d) Amanah : setiap bertindak dan bersikap sesuai
prosedur sertabertanggung jawab
e) Sabar : kemampuan pengendalian diri dan tidak mudah
terpengaruhsituasi disetiap kegiatan di dalam pelayanan masyarakat

H. Manajemen PPPK Puskesmas Weru

Berdasarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara


dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 35 tahun 2019
tentang Jabatan Fungsional Perawat, Perawat adalah ASN yang
diberi tugas, tanggung jawab, 15 wewenang dan hak secara penuh
oleh pejabat yang berwenang untuk melaksanakan pelayanan
keperawatan. Rincian kegiatan perawat terampil adalah sebagai
berikut :
1) Melakukan pengkajian keperawatan dasar pada individu
2) Melakukan komunikasi terapeutikdalam pemberian asuhan
keperawatan
3) Melaksanakan edukasi tentang perilaku hidup bersih dan sehat
dalam rangka melakukan upaya promotif
4) Memfasilitasi penggunaan alat-alat pengamanan/ pelindung
fisik pada pasien untuk mencegah risiko cedera pada individu
dalam rangkaupaya preventif

20
5) Memberikan oksigenasi sederhana
6) Memberikan tindakan keperawatan pada kondisi
gawatdarurat/bencana/ kritikal
7) Memfasilitasi suasana lingkungan yang tenang dan aman serta
bebasrisiko penularan infeksi
8) Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana
pada areamedikal bedah
9) Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana
di areaanak
10) Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana
di areamaternitas
11) Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana
di areakomunitas
12) Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana di
area jiwa
13) Melakukan tindakan terapi komplementer/ holistic
14) Melakukan tindakan keperawatan pada pasien dengan
intervensipembedahan pada tahap pre/ intra/post operasi
15) Memberikan perawatan pada pasien dalam rangka
melakukanperawatan paliati
16) Memberikan dukungan/fasilitasi kebutuhan
spiritual pada kondisikehilangan/berduka/ menjelang ajal
dalam pelayanan keperawatan
17) Melakukan perawatan luka
18) Melakukan dokumentasi tindakan keperawatan

21
BAB IV

RENCANA KERJA PPPK

A. Rencana Kerja Tahunan

Rencana kerja secara umum disusun berdasarkan identifikasi beberapa isu


yang ditemukan dalam melaksanakan tugas sebagai perawat di ruang IGD
Puskesmas Weru Kabupten Sukharjo. Sumber isu yang diangkat dapat berasal dari
individu, unit kerja, maupun organisasi. Isu adalah adanya atau disadarinya suatu
fenomena atau kejadian yang dianggap penting atau dapat menjadi menarik
perhatian orang banyak, sehingga menjadi bahan yang layak untuk didiskusikan.

Unit Kerja : Puskesmas Weru

Jabatan : Terampil - Perawat

Masa Kontrak : Tahun 2022-2026

Tujuan Instansi / Unit : Optimalisasi kepatuhan cuci tangan CTPS pada


Kerja Mandiri perawat dan pasien

No. Tahun Kegiatan Tahap Kegiatan Output/Hasil Penerapan


Kontrak kegiatan dan nilai-nilai
tahapan berakhlak

1. Pertama Melakukan 1. Mengumpulkan 1. Terkumpulanya 1. Adaptif


pengkajian data data dari pasien
keperawatan dan keluarga
dasar kepada 2. Melakukan 2. Didapatkan 2. Harmonis
keluarga analisa data data hasil
analisa
3. Menentukan 3. Ditemukannya 3. Berorientasi
masalah masalah pelayanan

22
4. Mendokumenta 4. Adanya 4. kolaboratif
sikan data dokumentasi
2. Pertama Mengajarkan 1. Kontrak waktu 1. Kesediaan 1. Kompeten
tehnik cuci dengan pasien pasien dan
tangan CTPS dan keluarga keluarga untuk
pada pasien dilakukan
edukasi cuci
tangan CTPS
2. Tersedianya
leaflet cuci
tangan CTPS
2. Menyiapkan 2. Kompeten
media: leaflet, 3. Pasien dan
handrub. keluarga
3. Menerangkan memahami 3. Harmonis
tentang teknik teknik cuci
cuci tangan tangan CTPS
CTPS 4. Pasien dan
keluarga
mampu
4. Memeragakan mempraktekkan
Langkah- dan 4. kolaboratif
langkah cuci memperagakan
tangan 5 harus cuci tangan
6 benar dengan benar

3. Pertama Melakukan Mengisi form Adanya paraf Adaptif


dokumentasi edukasi keluarga dan paraf
tindakan petugas di lembar
keperawatan edukasi

23
MATERI
1. EDUKASI CUCI TANGAN
Enam langkah cuci tangan yang benar menurut WHO yaitu :
a. Tuang cairan handrub pada telapak tangan kemudian usap dan gosok kedua
telapak tangan secara lembut dengan arah memutar.
b. Usap dan gosok juga kedua punggung tangan secara bergantian
c. Gosok sela-sela jari tangan hingga bersih
d. Bersihkan ujung jari secara bergantian dengan posisi saling mengunci
e. Gosok dan putar kedua ibu jari secara bergantian
f. Letakkan ujung jari ke telapak tangan kemudian gosok perlahan

2. LEAFLET CUCI TANGAN


1. Cuci tangan 6 langkah

24
2. Cuci Tangan CTPS

25
3. Form Edukasi

26
4. SOP Cuci Tangan

27
28
BAB V
PENUTUP

Kegiatan Orientasi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja tahun 2023 yang
diselenggarakan oleh Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah dari tanggal
27 Februari 2023 samapi dengan tanggal 1 Maret 2023 menghasilkan kesimpulan dan
saran sebgai berikut :

A. Kesimpulan
1. Memahami peran dan fungsi sebagai pegawai PPPK
2. Pengenalan nilai dan etika pada instansi pemerintah
3. Pemahaman dan penyediaan informasi kepada PPPK yang baru diangkat
4. Diharapkan mampu mengaktualisasikan nilai-nilai ASN Ber-AKHLAK serta
dapat melaksanakan tugas yang menjadi kewajibannya dalam melaksanakan
program pemerintah di unit kerjanya.
5. Terlaksananya kegiatan Edukasi Cuci Tangan.

B. Saran
Diharapkan adanya dukungan penuh,saling bersinergi, dan kontribusi dari
seluruh pihak di lingkungan sekolah dalam memajukan dan mencapai tujuan
sekolah. Selain itu, diharapkan kebijakan-kebijakan dan aturan teknis terkait
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) segera disusun sehingga lebih
jelas dalam masa depannya kelak.

29
DAFTAR PUSTAKA

1. BKKBN (2018). Laporan Akuntabilitas Kinerja Onstansi Pemerintah Badan


Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Tahun 2017.
2. Bupati Sukoharjo Provinsi Jawa Tengah. Peraturan Bupati Sukoharjo Nomor 37
Tahun 2022 tentang Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Sukoharjo.
3. Bupati Sukoharjo Provinsi Jawa Tengah. Peraturan Bupati Sukoharjo Nomor 74
Tahun 2022 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas Dan Fungsi Serta
Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Sukoharjo.
4. Bupati Sukoharjo Provinsi Jawa Tengah. Peraturan Bupati Sukoharjo Nomor 76
Tahun 2022 tentang pembentukan Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas Dan
Fungsi Serta Tata Kerja Unit Organisasi Bersifat Khusus RSUD Ir Sukarno
Kelas B.
5. Depkes RI. 2011. Biasakan Mencuci Tangan Menggunakan Sabun pada lima
6. Peraturan Pemerintah nomor 18 tahun 2016 tantang Perangkat Desa.
7. Peraturan Pemerintah nomor 49 tahun 2018 tantang Manajemen PPPK.
8. Perda Kabupaten Sukoharjo nomor 7 tahun 2022 tentang Pembentukan Dan
Susunan Perangkat Daerah.
9. PERDA Kabupaten Sukoharjo nomor 72 tahun 2019 tentang Perangkat Desa.
10. PERMENPAN RB nomor 20 tahun 2021 tentang Impementasi Core Values dan
Employer Branding ASN.
11. PERMENPAN RB Nomor 36 Tahun 2019 tentang Jabatan Fungsional Bidan
12. UU nomor 5 tahun 2014 tentang ASN.
13. UU nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah.

30
BERITA ACARA
SEMINAR LAPORAN ORIENTASI PENGENALAN NILAI DAN ETIKA PADA
INSTANSI BAGI PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA

Pada hari : …………………..


Tanggal : …………………..
Pukul : …………………..
Tempat : …………………..

Telah diseminarkan Laporan Orientasi Pengenalan Nilai Dan Etika Pada Instansi
Bagi Pegawai Pemerintah Dengan Perjanjian Kerja Pemerintah Kabupaten
Sukoharjo Tahun 2023.

Atas Nama : Santi Rahayu, A.Md.Kep


Nomor Daftar Hadir : 092
Jabatan : Terampil - Perawat
Instansi : Puskesmas Weru

MENTOR PESERTA

Eko Damayanti,S.Kep.Ns Santi Rahayu, A.Md.Kep

NIP. 19711015 199503 2 003 NIPPPK. 19890423 202221 2 001

Mengetahui

Kepala Puskesmas Weru

Priyono Budi Raharjo, AMK

NIP.

31
FOTO KEGIATAN

Orientasi

Konsul dengan Mentor

32
LAMPIRAN
RESUME MATERI HARI PERTAMA

SESI I
Judul Materi : Pembekalan Penyusunan Laporan Orientasi
Nara Sumber : Dra Siti Aminah Zuliah, MM
(Widyaiswara BPSDMD Provinsi Jawa Tengah)
CP : 08163683047
Hari/ Tanggal : Senin, 27 Februari 2023
Pukul : 09.15 s/d 11.30 WIB

A. PEMBEKALAN PENYUSUNAN LAPORAN ORIENTASI

Kerangka Pembuatan Penyusunan Laporan Orientasi


a. Cover
b. Lembar Pengesahan
c. Kata Pengantar
d. Daftar Isi
1. Bab. I Pendahuluan
a. Latar Belakang
b. Maksud dan Tujuan

33
c. Waktu dan Tempat
d. Bab. II Nilai dan Etika Pemerintah Kabupaten Sukoharjo
e. Visi dan Misi
f. SOTK OPD/Unit Kerja
g. Manajemen Kepegawaian dan Penilaian Kinerja PPPK
2. Bab. III Nilai dan Etika Organisasi Perangkat Daerah
e. Renstra OPD/Unit Kerja
f. SOTK OPD/Unit Kerja
g. Tupoksi PPPK
3. Bab. IV Rencana Kerja PPPK
4. Bab. V Penutup

34
RESUME MATERI HARI PERTAMA

SESI II
Judul Materi : Anti Korupsi (Revolusi Mental)
Nara Sumber : Siti Aminah Zuriah,MM (Widyaiswara BPSDMD Provinsi Jawa
Tengah ) Hari/ Tanggal : Senin, 27 Februari 2023
Pukul : 13.00 s/d 15.15 WIB

B. ANTI KORUPSI

1. Tujuan Diklat
Setelah mengikuti pembelajaran, diharapkan peserta membentuk
perilaku yang amanah dan jujur serta berperan dalam pencegahan korupsi di
lingkungan.

2. Definisi Korupsi :
Korupsi berasal dari Bahasa Latin Corruptio. Kata kerja dari kata ini
adalah corrumpere yang artinya busuk, rusak, menggoyahkan, memutar
balik atau menyogok. Bahasa latin ini turun ke banyak bahasa di Eropa,
seperti Bahasa Inggris yaitu Corruption, corrupt. Bahasa Prancis yaitu
35
corruption dan Bahasa Belanda yaitu corruptie, korruptie. Dari Bahas
Belanda inilah kata itu turun ke Bahasa Indonesia Korupsi.
Menurut hukum di Indonesia Korupsi adalah perbuatan melawan
hukum dengan maksud memperkaya diri sendiri atau orang lain, baik
perorangan maupun Corporasi yang dapat merugikan keuangan negara/
perekonomian negara. Korupsi merupakan kejahatan luar biasa/ Ekstra
Ordinary Crime
Dampak masif korupsi :
1. Dampak Ekonomi
2. Dampak Sosial dan Kemiskinan
3. Dampak Birokarasi Pemerintahan
4. Dampak Politik dan Demokrasi
5. Dampak Terhadap Penegakan Hukum
6. Dampak Terhadap Hankam
7. Dampak Kerusakan Lingkungan
Berdasarkan UU No 31 tahun 1999 Juncto UU No 20 Tahun 2001.
Ada 30 delik tindak pidana korupsi yang dikategorikan menjadi 7 jenis.
Kerugian keuangan negara, penyuapan, pemerasan, penggelapan dalam
jabatan, kecurangan, benturan kepentingan dalam pengadaan barang dan
jasa serta gratifikasi.
Nilai-nilai anti Korupsi :
1. Nilai Inti
a. Jujur
b. Disiplin
c. Tanggungjawab
2. Nilai Sikap
a. Adil
b. Berani
c. Peduli
3. Nilai Etos Kerja
a. Kerja keras
b. Mandiri

36
c. Sederhana

3. Bentuk-bentuk Korupsi :
a. Penyalahan kewenangan
b. Penggelapan dalam jabatan
c. Perbuatan curang
d. Benturan kepentingan dalam pengadaan
e. Gratifikasi

4. Penyebab Korupsi:
a. Keserakahan
b. Kesempatan
c. Kebutuhan
d. Pengungkapan
e. Terpaksa
f. Memaksa
g. Dipaksa

 Kesimpulan :
Tindak pidana korupsi adalah Tindakan orang yang secara sengaja melawan
hukum, memperkaya sendiri/orang lain atas suatu korporasi yang dapat merugikan
keuangan negara atau perekonomian negara.
------ Kejujuran tidak bisa diajarkan tapi harus dihidupkan (hakim Artidjo) ------

37
RESUME MATERI HARI PERTAMA

SESI III
Judul Materi : Visi dan Misi Kebijakan Pemerintah

Nara Sumber : Bapak Prihantono, ST.,MT

Hari/ Tanggal : Senin, 27 Februari


2023 Pukul : 15.30 s/d 17.15 WIB

C. Visi-Misi dan Kebijakan Pemerintah Kabupaten Sukoharjo

1. Capaian Indikator Makro Kabupaten Sukoharjo


a. Pertumbuhan ekonomi
b. Tingkat Pengangguran Terbuka
c. Angka kemiskinan
d. Indeks Pembangunan manusia

2. Capaian Tujuan dan Sasaran Pembangunan Tahun 2022


a. capaian tujuan pembangunan tahun 2022
1) Terwujudnya Tata Kepemerintahan Yang Profesional
2) Meningkatnya Sumber Daya Manusia Yang Sehat, Cerdas, Inovatif,
Dan Berkarakter
3) Meningkatnya Pertumbuhan Ekonomi Yang Berkualitas Dan
Inklusif
4) Terwujudnya Pemerataan Pembangunan Infrastruktur Yang
38
Berkelanjutan
5) Terwujudnya Masyarakat Sukoharjo Yang Aman Dan Nyaman
b. Capaian Sasaran Pembangunan Tahun 2022
1) Meningkatnya Penyelenggaraan Pemerintahan Yang Akuntabel,
Efektif, dan efisien.
2) Meningkatkan Kualitas Kesehatan Masyarakat Efisien
3) Meningkatnya Kualitas Pendidikan
4) Meningkatkan Pengendalian Penduduk
5) Meningkatnya Akses Dan Kualitas Hidup, Perlindungan Terhadap
Perempuan Dan
6) Anak Serta Kesetaraan Gender
7) Meningkatnya Kearifan Budaya LokalMeningkatnya Kualitas
Penduduk Miskin
8) Meningkatnya Pertumbuhan Produktivitas
9) Meningkatnya Kemandirian Desa
10) Meningkatnya Kualitas Infrastruktur
11) Meningkatnya Kualitas Lingkungan
12) Meningkatnya Kualitas Ketentraman Dan Ketertiban Masyarakat
13) Meningkatnya Kesatuan Bangsa Dan Bernegara

3. Isu Strategis Pembangunan Kabupaten Sukoharjo


a. Ketahanan Ekonomi untuk Pertumbuhan yang Berkualitas (Sumber
Daya Manusia yang Berkualitas, Berkarakter dan Berdaya Saing,
Tantangan kondisi global, ancaman resesi dunia, inflasi, pangan,
energy, ancaman pada sektor pertanian, industry, perdagangan,
investasi, ekspor)
b. Sumber Daya Manusia yang Berkualitas, Berkarakter dan Berdaya
Saing
c. Penanggulangan Kemiskinan
d. Penguatan Infrastruktur dengan memperhatikan Daya Dukung
Lingkungan dan Kelestarian Sumber Daya Alam
e. Tata Kelola Pemerintahan dan Kondusivitas Wilayah

39
4. Arah Kebijakan Pembangunan Kabupaten Sukoharjo Tahun 2024
Visi : “Mewujudkan Masyarakat Sukoharjo Yang Lebih Makmur
Misi :
a. Mewujudkan Tata Kelola Pemerintahan Yang Baik Melalui Percepatan
Reformasi Birokrasi
b. Meningkatkan Sumber Daya Manusia Yang Berkualitas
c. Memperkuat Perekonomian Rakyat Yang Berdaya Saing Tinggi
d. Memperkuat Pembangunan Infrastruktur Berwawasan Lingkungan
e. Meningkatkan Kualitas Kehidupan Sosial dan Keagamaan
Tema Tahun 2024:
“Penguatan Kesejahteraan Dan Perekonomian Masyarakat
Didukung Penguatan Daya Saing Ekonomi Daerah
Prioritas Pembangunan Tahun 2024:
a. Memperkuat Ketahanan Ekonomi untuk Pertumbuhan yang
Berkualitas dan Inklusif.
b. Penguatan kualitas sumber daya manusia yang unggul, berkarakter
dan berdaya saing secara inklusif dan merata
c. Pengurangan Kemiskinan
d. Peningkatan Infrastruktur Wilayah yang Berwawasan Lingkungan
dan Penguatan Ketahanan Bencana
e. Perkuatan tata kelola pemerintahan yang baik, bersih, dan
berwibawa, kondusivitas wilayah, dan peningkatan kapasitas fiskal
daerah serta kolaborasi yang inklusif
5. Target IKU Kabupaten Sukoharjo Tahun 2024
a. Indeks Reformasi Birokrasi 70
b. Indeks Pembangunan Manusia 78,06
c. Indeks Pembangunan Gender 96,53
d. Indeks Pembangunan Pemuda 46,48
e. Angka Kemiskinan 7,6-7,4 persen;
f. Pertumbuhan Ekonomi 4,9-5,3 persen
g. Tingkat Pengangguran Terbuka 4,57-4,48 persen
h. Pendapatan perkapita 47,362 juta rupiah

40
i. Indeks Pembangunan Infrastruktur 68,26
j. Indeks Kualitas Lingkungan Hidup 61,32
k. Indeks Resiko Bencana (IRB) 92,50
l. Persentase Penanganan Gangguan Keamanan, Ketentraman
Masyarakat, dan Ketertiban Umum 87,97 persen

41
RESUME MATERI HARI KEDUA

SESI I
Judul Materi : Manajemen Kepegawaian
Narasumber :Ahmad Fajar Romdhoni, S.Sos.MH.( Kabid Mutasi BKPSDM
Kab.Sukoharjo )
Hari/ Tanggal : Selasa, 7 Februari 2023
Pukul : 07.30 s/d 10.15 WIB

 Undang Undang Nomor 5 Tahun 2014 Tentang ASN


 UU Nomor 5 Tahun 2014
Pasal 2 Asas Penyelenggaraan Kebijakan dan Manajemen ASN:
a. kepastian hukum;
b. profesionalitas;
c. proporsionalitas;
d. keterpaduan;
e. delegasi;
f. netralitas;
g. akuntabillias;
h. efektif dan efisien;
i. keterbukaan;
42
j. nondiskriminatif;
k. persatuan dan kesatuan;
l. keadilan dan kesetaraan ;
m. kesejahteraan
 PASAL 3
ASN sebagai profesi berlandaskan pada prinsip :
a. nilai dasar;
b. kode etik dan kode perilaku;
c. komitmen, integritas moral, dan tanggung jawab pada pelayanan publik;
d. kompetensi yang diperlukan sesuai dengan bidang tugas;
e. kualifikasi akademik;
f. jaminan perlindungan hukum dalam melaksakan tugas; dan
g. profesionalitas jabatan.
 ASN sebagai profesi berlandaskan pada prinsip :
a. nilai dasar;
b. kode etik dan kode perilaku;
c. komitmen, integritas moral, dan tanggung jawab pada pelayanan publik;
d. kompetensi yang diperlukan sesuai dengan bidang tugas;
e. kualifikasi akademik;
f. jaminan perlindungan hukum dalam melaksakan tugas; dan
g. profesionalitas jabatan.
 Kode etik dan kode perilaku bertujuan menjaga martabat ASN
ASN ada 2 yaitu PNS (sebagai pegawai tetap) dan PPPK (sebgai dengan
perjanjian kerja).
 Fungsi ASN yaitu :
a. sebagai pelaksana kebijakan public
b. sebagai pelayan public
c. perekat dan pemersatu bangsa

 Tugas ASN yaitu:


a. melaksanakan kebijakan public
b. memberikan pelayanan public

43
c. mempererat persatuan dan kesatuan
 Jabatan ASN yaitu:
1). Jabatan Administrator (Ekselon 30)
a. Administrator
b. Jabatan Pengawas
c. Jabatan Pelaksana
2). Jabatan Pimpinan Tinggi
a. Jabatan Pimpinan Tinggi Utama
b. Jabatan Pimpinan Tinggi Madya
c. Jabatan Pimpinan tinggi Pratama
3). Jabatan Fungsional
a. Ahli utama
b. Ahli Madya
c. Ahli Muda
d. Ahli Pertama
4). Jabatan Fungsional Ketrampilan:
a. Mahir
b. Terampil
c. Pemula
Jabatan yang bisa diisi PPPK yaitu jabatan fungsional dan jabatan pimpinan
tinggi yang ada dikementerian pusat.

44
RESUME MATERI HARI KEDUA

SESI II
Judul Materi : Disiplin ASN
Narasumber : Bapak Subroto, S.Sos. M. Hum
(BKPSDM Kab. Sukoharjo)

Hari/ Tanggal : Selasa, 7 Februari 2023


Pukul : 10.30 s/d 12.30 WIB

A. DISIPLIN ASN PNS wajib (Pasal 5) :


a. Setia dan taat sepenuhnya kepada Pancasila, UndangUndang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan
Pemerintah;
b. Menjaga persatuan dan kesatuan bangsa;
c. Melaksanakan kebijakan yang ditetapkan oleh pejabat pemerintah yang
berwenang;
d. Menaati ketentuan peraturan perundang-undangan;
e. Melaksanakan tugas kedinasan dengan penuh pengabdian, kejujuran,
kesadaran, dan tanggung jawab;
f. Menunjukkan integritas dan keteladanan dalam sikap, perilaku, ucapan, dan
tindakan kepada setiap orang, baik di dalam maupun di luar kedinasan;
g. Menyimpan rahasia jabatan dan hanya dapat mengemukakan rahasia jabatan

45
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; dan
h. Bersedia ditempatkan di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik
Indonesia
B. PNS Wajib (Pasal 6) :
a. menghadiri dan mengucapkan sumpah/ janji PNS
b. menghadiri dan mengucapkan sumpah/janji jabatan;
c. mengutamakan kepentingan negaradan Daerah daripada kepentingan pribadi,
seseorang, dan/ atau golongan;
d. melaporkan dengan segera kepada atasannya apabila mengetahui ada hal
yang dapat membahayakan keamanan negara atau merugikan keuangan
negara;
e. melaporkan harta kekayaan kepada pejabat yang berwenang sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan;
f. Masuk Kerja dan menaati ketentuan jam kerja;
g. Menggunakan dan memelihara barang rnilik negara dengan sebaik-baiknya;
h. Menolak segala bentuk pemberian yang berkaitan dengan tugas dan fungsi
kecuali penghasilan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
i. Melaporkan dengan segera kepada atasannya apabila mengetahui ada hal
yang dapat membahayakan atau merugikan negara atau Pemerintah Daerah
terutama di bidang keamanan, keuangan, dan materiil;
j. Mengenakan pakaian dinas sesuai dengan ketentuan perundang-undangan;
k. Menaati ketentuan perkawinan dan perceraian sesuai dengan ketentuan PNS;
l. Melaksanakan kode etik dan kode perilaku Pegawai ASN;
m. Mencapai kinerja tahunan sekurang-kurangnya berpredikat baik;
n. Memberikan pelayanan sebaik-baiknya kepada masyarakat; dan
o. Menaati peraturan kedinasan yang ditetapkan oleh pejabat yang berwenang;
C. LARANGAN ASN
a. Menyalahgunakan wewenang;
b. Menjadi perantara untuk mendapatkan keuntungan pribadi dan/ atau orang
lain dengan menggunakan kewenangan orang lain yang diduga terjadi konflik
kepentingan dengan jabatan;
c. Menjadi pegawai atau bekerja untuk negara lain;

46
d. Bekerja pada lembaga atau organisasi internasional tanpa izin atau tanpa
ditugaskan oleh Pejabat Pembina Kepegawaian;
e. Bekerja pada perusahaan asing, konsultan asing, atau lembaga swadaya
masyarakat asing kecuali ditugaskan oleh Pejabat Pembina Kepegawaian;
f. Memiliki, menjual, membeli, menggadaikan, menyewakan, atau
meminjamkan
g. barang baik bergerak atau tidak bergerak, dokumen, atau surat berharga milik
negara secara tidak sah;
h. Melakukan pungutan di luar ketentuan;
i. Melakukan kegiatan yang merugikan negara dan Daerah;
j. Menghalangi berjalannya tugas kedinasan;
k. Menerima hadiah yang berhubungan dengan jabatan dan/ atau pekerjaan;
l. Meminta sesuatu yang berhubungan dengan jabatan
m. Melakukan tindakan atau tidak melakukan tindakan yang dapat
mengakibatkan kerugian bagi yang dilayani;
n. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik
Memberikan dukungan kepada calon Presiden/Wakil Presiden, calon Kepala
Daerah/Wakil Kepala Daerah, calon anggota Dewan Perwakilan Rakyat, calon
anggota Dewan Perwakilan Daerah, atau calon anggota Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah dengan cara:
1. Ikut kampanye;
2. Menjadi peserta kampanye dengan menggunakan atribut partai atau atribut ASN;
3. Sebagai peserta kampanye dengan mengerahkan ASN lain
4. Sebagai peserta kampanye dengan menggunakan fasilitas negara;
5. Membuat keputusan dan/atau tindakan yang menguntungkan atau merugikan
salah satu pasangan calon sebelum, selama, dan sesudah masa kampanye;
6. Mengadakan kegiatan yang mengarah kepada keberpihakan terhadap pasangan
calon yang menjadipeserta pemilu sebelum, selarna, dan sesudah masa kampanye
meliputi pertemuan, ajakan, himbauan, seruan, atau pemberian barang kepada
ASN dalam lingkungan unit kerjanya, anggota keluarga, dan masyarakat; dan/
atau
7. Memberikan surat dukungan disertai fotokopi Kartu Tanda Penduduk atau Surat

47
Keterangan Tanda Penduduk
8. tergabung dalam organisasi terlarang atau kegiatan terkait radikalisme; dan
9. melakukan kegiatan bersama dengan atasan, teman sejawat, atau orang lain di
dalam maupun di luar lingkungan kerjanya dengan tujuan untuk keuntungan
pribadi, golongan, atau pihak lain, yang secara langsung atau tidak langsung
merugikan Daerah;
D. TINGKAT DAN JENIS HUDIS ASN
1. PNS
Hudis Tingkat Ringan:
a. Teguran lisan
b. Teguran tertulis
c. Pernyataan tdk puas scr tertulis
HUDIS TK. SEDANG
a. pemotongan tunjangan kinerja sebesar 25% (duapuluh lima persen)
selama 6 (enam) bulan
b. pemotongan tunjangan kinerja sebesar 25% (duapuluh lima persen)
selama 9 (sembilan) bulan
c. pemotongan tunjangan kinerja sebesar 25% (duapuluh lima persen)
selama 12 (dua belas) bulan
HUDIS TK. BERAT
a. penurunan jabatan setingkat lebih rendah selama12 (dua belas) bulan
b. pembebasan dari jabatannya menjadi JabatanPelaksana selama 12 (dua
belas) bulan
c. pemberhentian dengan hormat tidak atas permintaan sendiri sebagai PNS
2. PPPK
HUDIS TK. RINGAN
a. Teguran lisan
b. Teguran tertulis
c. Pernyataan tdk puas scr tertulis
HUDIS TK. SEDANG
a. Penundaan kenaikan gaji berkala selama 1 (satu) tahun
b. Penurunan golongan setingkat lebih rendah selama 1 (satu) tahun

48
HUDIS TK. BERAT
a. pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat
b. pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas
permintaan sendiri
c. pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat
E. Pelanggaran dan Tingkat Hukuman Disiplin
a. Hukuman Disiplin tingkat ringan merugikan diri sendiri, HUDIS tingkat
sedang merugikan Daerah, HUDIS tingkat berat Merugikan Negara -
Pelanggaran terhadap larangan pasal 7 kategori HUDIS sedang dan Berat -
Pejabat yang berwenang menghukum yaitu atasan langsung
b. Tata cara pemanggilan, pemeriksaan, penjatuhan, dan penyampaian keutusan
hukuman disiplin.
1. Pemanggilan dalam waktu 7 hari, apabila tidak hadir dilakukan
pemanggilan ke2
2. Pemeriksaan bisa dilakukan secara tertutup dan virtual. Harus dibuat
berita acara
F. PENGELOLAAN KINERJA ASN BERDASARKAN PERMENPAN 6
TAHUN 2022
1. Transformasi Pengelolaan Kinerja Pegawai ASN sudah perilaku kerja
BerAKHLAK, SKP normatifnya dari atas ke bawah, SKP dan angka kredit
sekarang tidak ada kaitannya dengan angka kredit.
2. Poin-poin Detail Perubahan PermenPANRB 8/2021 menjadi PermenPANRB
6 / 2022

Perubahan PermenPANRB 8/2021 PermenPANRB 6/2022

Ruang lingkup PNS ASN (PNS dan PPPK

49
Tahapan 1. Perencanaan Kinerja 1. Perencanaan kinerja
yang meliputi yang meliputi penetapan
perencanaan dan dan klarifikasi Ekspektasi
penetapan SKP
2. Pelaksanaan,pemantauan,
2. Pelaksanaan,
dan pembinaan kinerja
Pemantauan, dan
Pegawai yang meliputi
pembinaan kinerja
pendokumentasian
pegawai yang
kinerja, pemberian
meliputi bimbingan
Umpan Balik
dan konseling
Berkelanjutan, dan
kinerja
pengembangan kinerja
3. Penilaian Kinerja
Pegawai
yang meliputi
3. Penilaian kinerja Pegawai
penilaian SKP dan
yang meliputi evaluasi
perilaku kerja
kinerja Pegawai dan
4. Tindak Lanjut Hasil
Penilaian Kinerja yang 4. Tindak lanjut hasil
meliputi penghargaan evaluasi kinerja
dan sanksi kinerja Pegawai yang meliputi
pemberian penghargaan
dan sanksi.

Perilaku kerja 1. Orientasi Pelayanan Core Values ASN


2. Komitmen merupakan pengembangan
3. Inisiatif Kerja PP 30/2019 Yaitu ASN
4. Kerjasama “Berakhlak”
Kepemimpinan

50
Standar Standar Perilaku kerja Panduan perilaku pada
perilaku kerja ditetapkan sesuai Core Values ASN tanpa
jenjang jabatan dalam pelevelan dan dapat
bentuk level (1 – 7) diberikan
ekspektasi khusus
pimpinan atas perilaku
ASN

Format SKP 1. Terdapat 2 model 1. Model SKP mengunakan


SKP yakni model pendekatan indikator
Dasar dan Model kuantitatif atau kualitatif
Pengembangan dengan 2. SKP adalah rencana
pendekatan kuantitatif kinerja yang memuat hasil
2. SKP adalah rencana kerja dan perilaku kerja
kinerja (hasil kerja)
saja

Penilaian 1. Penggunaan rumus 1. Penggunaan kuadran


kinerja matematis kinerja
2. Pembobotan metode 2. Metode cascading
cascading direct dan merupakan panduan dalam
non-direct menyusun kinerja
3. Pembobotan kinerja 3. Tanpa ada persyaratan
utama dan tambahan pembobotan tertentu pada
kinerja

Hubungan Kinerja JF masih Kinerja JF tidak lagi


SKP JF dan dikaitkan dengan butir dikaitkan dengan butir
angka kredit kegiatan dan angka kegiatan dan angka kredit
kredit

51
Ketentuan Manajemen kinerja Pegawai periode bulan Juli sampai

peralihan dengan bulan Desember Tahun 2021 tetap dilaksanakan


berdasarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 8 Tahun 2021
tentang Sistem Manajemen Kinerja Pegawai Negeri Sipil.

 Kita merancang kinerja dalam waktu 1 tahun, atasan memberikan


ekspektasi.
 Penilaiannya secara periodik (6 bulanan) dilakukan di akhir tahun
 Penilaian Kinerja evaluasi kinerja
 Standar perilaku kerjanya setiap indikator evaluasi akan diberikan
penilaian disetiap indikatornya
 Perubahan Format menggunakan pendekatan indikator kuantitatif
 SKP penilaian hasil kerja dan perilaku kerja (2 unsur)
 Penilaian Kinerja menggunakan kuadran kinerja
 Per 1 Januari 2022 sudah menggunakan aturan yang baru
3. Sistem Pengelolaan Kinerja Pegawai
a. Yang diukur target kinerja perilaku kerja dan hasil kerja
b. Rencana hasil kerja pada SKP dituliskan dalam Bahasa pencapaian (hasil
kerja)
4. Isu-Isu Kinerja Pegawai
a. Reformasi Kinerja Individu (Kerja menjadi Kinerja)
b. Sistem Merit (Skema Remunerasi Pegawai)
c. Evaluasi Reformasi Birokrasi (Keselarasan kinerja organisasi dengan
kinerja individu)
5. Kelemahan Kinerja Pegawai
a. Pemahaman Indikator Kinerja (harus tahu apa yang diinginkan dari atasan
kita dan kita harus melaksanakannya)
b. Sistem manajemen Kinerja (atasan punya kewajiban bagaimana
mengembangkan kinerja bukan sebatas menilai)
c. Leadership - Dialog Kerja (kesepakatan antara atasan dengan bawahan)
6. Prinsip dan Gambaran Umum Pengelolaan Kinerja Pegawai
52
a. Fokus pada Peningkatan Kinerja, bukan sekedar penilaian kinerja •
Pemenuhan Eskpektasi Kinerja yang dinamis dan berkelanjutan •
Peningkatan Intensitas Dialog Kinerja dan umpan balik yang
berkesinambungan
b. Kinerja Individu mendukung Kinerja Organisasi
c. Kinerja Pegawai Mencerminkan Hasil Kerja Bukan Sekedar Uraian Tugas
Serta Perilaku Yang Ditunjukkan Selama Bekerja Dan Berinteraksi
Dengan Orang Lain

53
RESUME MATERI HARI KEDUA

SESI III
Judul Materi : Penilaian Kinerja Pegawai ASN
Narasumber : Heri Setyawan, SE, MH
Hari/ Tanggal : Selasa, 28 Februari 2023
Pukul : 12.30 s/d 14.50 WIB

Penilaian Kinerja Pegawai ASN


Pengelolaan Kinerja Pegawai ASN berdasarkan Permen PAN 6 Tahun 2022
a. Transformasi Pengelolaan Kinerja Pegawai ASN sudah perilaku kerja
BerAKHLAK, SKP normatifnya dari atas ke bawah, SKP dan angka
kreditsekarang tidak ada kaitannya dengan angka kredit.
b. Poin-poin Detail Perubahan Dengan PERMENPANRB 6/ 2022
1) Kita merancang kinerja dalam waktu 1 tahun, atasan memberikan
ekspektasi.
2) Penilaiannya secara periodik (6 bulanan) dilakukan di akhir tahun
3) Penilaian Kinerja evaluasi kinerja
4) Standar perilaku kerjanya setiap indikaot evaluasi akan diberikna
penilaiandisetip indikatornya
5) Perubahan Format menggunakan pendekatan indikator kuantitatif

54
6) SKP penilaian hasil kerja dan perilaku kerja (2 unsur)
7) Penilaian Kinerja menggunakan kuadran kinerja
8) Per 1 Januari 2022 sudah menggunakan aturan yang baru
c. Sistem Pengelolaan Kinerja Pegawai
1) Yang diukur target kinerja perilaku kerja dan hasil kerja
2) Rencana hasil kerja pada SKP dituliskan dalam Bahasa pencapaian
(hsilkerja)
d. Isu-Isu Kinerja Pegawai
1) Reformasi Kinerja Individu (Kerja menjadi Kinerja)
2) Sistem Merit (Skema Remunerasi Pegawai)
3) Evaluasi Reformasi Birokrasi ( Keselarasan kinerja organisasi dengan
kinerjaindividu)
e. Kelemahan Kinerja Pegawai
1) Pemahaman Indikator Kinerja (harus tahu apa yang diinginkan dari
atasankita dan kita harus melaksanakannya)
2) Sistem manajemen Kinerja (atasan punya kewajiban bagaimana
mengembangkan kinerja bukan sebatas menila)
3) Leadership - Dialog Kerja (kesepakatan antara atasan denganbawahan)
f. Prinsip dan Gambaran Umum Pengelolaan Kinerja Pegawai
1) Penetapan dan Klarifikasi Ekspektasi
2) Pengembangan Kinerja Pegawai Melalui On Going Feedback
3) Evaluasi Kinerja Pegawai
4) Pemberian Penghargaan Berdasarkan Kinerja Pegawai
g. Memberikan umpan balik secara berkala
1) Apa : Umpan balik berkala meliputi hal-hal yang sudah baik atau yang
perlu diperbaiki pegawai kapanpun dibutuhkan.
2) Sapa : Wajib dilakukan oleh pimpinan / pejabat penilai kinerja
3) Kapan : Umpan balik berkala dapat diberikan kapan saja atas inisiatif
pemberiumpan balik atau inisiatif pegawai sesuai kebutuhan.
h. Penyelarasan Kinerja Organisasi ke Kinerja Individu
i. Rencana Kinerja Hasil Kerja
1) Kinerja Organisasi

55
2) Dialog Kerja
3) Kinerja Individu
j. Skema pertanggungjawaban dilakukan secara berkala
k. Penjelasan Rating Kinerja Pegawai
1) Di atas Ekspektasi : Pegawai secara konsisten menjalankan core
values ASN untuk diri sendiri dan orang lain.
2) Sesuai Ekspektasi : Pegawai secara konsisten menjalankan core
valuesASN untuk diri sendiri
3) Di bawah Ekspektasi : Pegawai belum secara konsisten
menjalankancore values ASN
l. Penetapan Predikat Pegawai
1) Istimewa : Melampaui trajectory target
2) Baik : Sesuai trajectory target
3) Cukup : Sudah berprogres namun butuh perbaikan
4) Kurang : Realisasi di bawah target
5) Sangat Kurang : Realisasi jauh di bawah target

56
RESUME MATERI HARI KEDUA

SESI IV
Judul Materi : Employer Branding ASN Core Value BerAKHLAK
Narasumber : Santoso Budi Utomo
Hari/ Tanggal : Selasa, 28 Februari 2023
Pukul : 16.05 s/d 17.45 WIB

A. CORE VALUE BerAKHLAK


Core Value BerAKHLAK adalah nilai-nilai dasar yang harus dipegang
oleh ASN. Tujuan Pelatihan yaitu memfasilitasi pembentukan ASN yang mampu
mengaktualisasikan nilai Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten,
Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif dalam pelaksanakan tugas dan jabatannya.
Dengan mengenalkan Employer Branding ASN “Bangga Melayani Bangsa”.
Latar belakang core value BerAKHLAK adalah adanya nilai-nilai dasar
serta kode etik dan kode perilaku ASN yang tertuang pada Undang-Undang No.5
Tahun 2014
B. INDIKATOR PEMBELAJARAN
Mampu memberikan contoh perilaku ASN yang mengaktualisasikan nilai
nilai berorientasi pelayanan, akuntabel, kompeten, harmonis, loyal, adaptif, dan
kolaboratif dalam pelaksanaan tugas dan jabatannya dan Bangga Menjadi ASN
yang Mampu menjadi Pelayanan Masyarakat dan Bangsa.

57
C. FONDASI BARU BAGI ASN
Pada Hari Selasa, 27 Juli 2021 Presiden Joko Widodo meluncurkan fondasi
baru nilai-nilai dasar bagi ASN yaitu Core Value BerAkhlak, dengan mengenalkan
Employes Branding ASN “Bangga melayani Bangsa”.
D. HARAPAN MASYARAKAT DALAM PELAYANAN PUBLIK
Untuk mencapai kepuasan dan kebahagiaan publik, maka harapan
masyarakat dalam pelayanan publik yaitu:
1. Lebih Baik (Better),
2. Lebih Cepat (Faster),
3. Lebih Baru (Newer),
4. Lebih Murah (Cheaper),
5. Lebih Sederhana (More Simple).
E. IMPLEMENTASI CORE VALUES DAN EMPLOYER BRANDING
APARATUR SIPIL NEGARA.
Dalam surat edaran Menpan No. 20 Tahun 2021 tentang Implementasi
Core Values dan Employer Branding Aparatur Sipil Negara diuraikan tentang
keseragaman nilai-nilai dasar ASN. ASN harus berperilaku yang BerAkhlak
yaitu Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal dan
Kolaboratif.
1. Berorientasi Pelayanan
“Komitmen memberikan pelayanan prima demi kepuasan masyarakat”
2. Akuntabel
“Bertanggung jawab atas kepercayaan yang diberikan”
3. Kompeten
“Terus belajar dan mengembangkan kapabilitas”
4. Harmonis
“Saling peduli dan menghargai perbedaan”
5. Loyal
“Berdedikasi dan mengutamakan kepentingan Bangsa dan Negara”
6. Adaptif
“Terus berinovasi dan antusias dalam menggerakkan ataupun menghadapi
perubahan”

58
7. Kolaboratif
“Membangun kerja sama yang sinergis”

59
LAMPIRAN
RESUME MATERI HARI KETIGA

SESI I
Judul Materi : Struktur Organisasi dan Tata Daerah Pemerintah Kabupaten
Sukoharjo
Narasumber : Bapak Joko Purwanto, S.Sos.M.Si
(Kepala Bagian Organisasi Setda Kab. Sukoharjo)
Hari/ Tanggal : Rabu, 1 Maret 2023
Pukul : 07.30 s/d 09.45 WIB

Struktur Organisasi dan Tata Daerah Pemerintah Kabupaten Sukoharjo


➢ Dasar Hukum
• UU No 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
• PP Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah.

• PP Nomor 72 Tahun 2019 tentang Perubahan Atas PP No. 18 Tahun 2016.


• Permendagri No. 12 Tahun 2017 tentang Pedoman Pembentukan dan
Klasifikasi Cabang Dinas dan UPT Daerah;
• Permendagri No. 99 Tahun 2018 tentang Pembinaan dan Pengendalian
Penataan Perangkat Daerah
➢ Tujuan Penataan Perangkat Daerah
a. Membentuk perangkat daerah yang rasional, proposional, efektif dan efisien,
sehingga tepat fungsi dan tepat ukuran

60
b. Meningkatkan kualitas pelayan publik, melalui pengurangan
➢ Dasar Pembentukan Organisasi Perangkat Daerah (Pasal 208, 217 dan pasal 219
UU 23/ 2014 JO PP
a. Pasal 208 UU 23/2014:
Kepala daerah dan DPRD dalam menyelenggarakan Urusan Pemerintahan
dibantu oleh Perangkat Daerah
b. Pasal 217 UU 23/2014:
Dinas dibentuk untuk melaksanakan Urusan Pemerintahan yang menjadi
kewenangan Daerah.
c. Pasal 219 UU 23/2014:
Badan dibentuk untuk melaksanakan fungsi penunjang Urusan Pemerintahan
yang menjadi kewenangan Daerah.
➢ Urusan pemerintahan konkuren wajib pelayanan dasar ( Pasal 11 UU 23/2014)
a. Urusan Pemerintahan Wajib Pelayanan Dasar
b. Urusan Pemerintahan Wajib Non Pelayanan Dasar
c. Urusan Pemerintahan Pilihan
➢ Lembaga tertentu (UU 23/2014 JO Psl 46 (5) PP 18/2016)
Ketentuan pasal 231 UU 23/2014 : Dalam hal ketentuan peraturan perundang
undangan memerintahkan pembentukan lembaga tertentu di Daerah, lembaga
tersebut dijadikan bagian dari Perangkat Daerah yang ada setelah
dikonsultasikan kepada Menteri dan menteri yang menyelenggarakan Urusan
Pemerintahan bidang pendayagunaan aparatur negara
➢ Proses pembentukan perangkat daerah
a. Pemetaan urusan pemerintahan
b. Tipe perangkat daerah
c. Kriteria tipelogi perangkat daerah
d. Kriteria variabel umum
e. Kriteria variabel teknis
➢ Perumpunan perangkat daerah
a. Penggabungan Urusan Pemerintahan
b. Perumpunan Urusan Pemerintahan
c. Pengabungan urusan pemerintahan paling banyak 3 (tiga) urusan

61
pemerintahan
➢ Tipelogi dinas dan badan
a. Dinas/badan tipe a apabila hasil perhitungan nilai variabel lebih dari 800
(delapan ratus);
b. Dinas/badan tipe b apabila hasil perhitungan nilai variabel lebih dari 600
(enam ratus) sampai dengan 800 (delapan ratus);
c. Dinas/badan tipe c apabila hasil perhitungan nilai variabel lebih dari 400
(empat ratus) sampai dengan 600 (enam ratus);
d. Menjadi bidang apabila hasil perhitungan nilai variabel lebih dari 300 (tiga
ratus) sampai dengan 400 (empat ratus);
e. Menjadi subbidang atau seksi pada bidang apabila hasil perhitungan nilai
variabel kurang dari atau sama dengan 300 (tiga ratus)
➢ Susunan organisasi perangkat daerah dinas kabupaten/kota (pasal 81 s.d 83)
I. TIPE A :
• Terdiri dari 1 Sekretariat,
• Seretariat terdiri atas 3 Sub Bagian
• Bidang terdiri paling banyak 4 Bidang
II. TIPE B :
• Terdiri dari 1 Sekretariat,
• Seretariat terdiri atas 2 Sub Bagian
• Bidang terdiri paling banyak 3 Bidang
III. TIPE C :
• Terdiri dari 1 Sekretariat, paling banya 2 Bidang
• Seretariat terdiri atas 2 Sub Bagian
• Bidang terdiri paling banyak 2 Bidang
➢ Fungsi dinas & badan
1. Dinas Daerah merupakan pelaksana fungsi inti (operating core) bidang
Urusan Pemerintahan yang diserahkan kepada Daerah, baik urusan
wajib maupun urusan pilihan
2. Badan Daerah melaksanakan fungsi penunjang (technostructure) untuk
menunjang kelancaran pelaksanaan fungsi inti (operating core). ➢
Pembentukan dan susunan perangkat daerah.

62
Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Pemerintah Kabupaten
Sukoharjo berdasarkan :
a. Perda Nomor 12 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan
Perangkat Daerah.
b. Perda Nomor 7 Tahun 2022 tentang Perubahan Atas Perda Nomor 12
Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah.

63
RESUME MATERI HARI KETIGA

SESI II
Judul Materi : Wawasan Kebangsaan
Narasumber :
 Bapak Gunawan Wibisono, S.Sos. ( Kepala Kesbangpol Kab. Sukoharjo)
 Bapak Roki Aprisdianto
 Bapak Agus Widanarko
Hari/ Tanggal : Rabu, 1 Maret 2023
Pukul : 10.00 s/d 12.30

MEMBANGUN KARAKTER
KEBANGSAAN BAGI GENERASI MUDA

 Nasionalisme = kesetiaan
 Bentuk -bentuk nasionalisme :
a. Cinta tanah air
b. Mematuhi aturan
c. Mematuhi hukum yang berlaku
d. Melestarikan budaya indonesaia
 Ciri-ciri Nasionalisme:
 Belanegara = kesadaran

64
 Tujuan belanegara yaitu
1. Mempertahankan negara
2. Menjaga keutuhan negara
3. Menjaga identitas negara
 Wawasan kebangsaan adalah:
1. Cara pandang yang dilandasi akan kesadaran diri sebagai warga bagi
negara akan diri dan lingkungannya di dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara.
2. Cara pandang bangsa Indonesia mengenai diri dan lingkungannya,
mengutamkan kesatuan dan persatuan wilayah dalam penyelenggaraan
kehidupan bermasyarakat, berbangsa danbernegara (Prof. Muladi, 2014)
 Wawasan kebangsaan bagi generasi muda:
 Bagi generasi muda merupakan upaya untuk ikut ihtiar berperan aktif
dalam menjaga persatuan dan kesatuan bangsa kelangsungan dan
kesinambungan Negara Kesatuan RepublikIndonesia (NKRI)
 Wawasan kebangsaan penting untuk menjadi bekal kepada generasi muda
dalam menjaga NKRI
 Karakter Bangsa Indonesia adalah nilai-nilai kehidupan nyata bangsa
Indonesiayangmerupakan perwujudan pengamalan pancasila
• Membangun karakter bangsa dapat dilakukan dengan membentuk
kebiasaan baik
• Dasar dalam pembentukan karakter bangsa yaitu melalui nilai-nilai
PancasilaPeranPemuda Dalam Membangun Karakter Bangsa
• Generasi muda harus mempunyai karakter yang kuat untuk membangun
bangsa dan negara, memilikikepribadian yang tinggi, semangat
nasionalisme, berji saing, mampu memahami pengetahuan dan teknologi
guna bersaing secara global
• Generasi muda adalah generasi harapan bangsa. Generasi bangsa yang
cerdas selalu mengisi waktu dengan hal-hal positip
 Ideologi Pancasila sebagai ideologi negara merupakan sarana pemersatu
masyarakat dan pengarah motivasi bangsa untuk mencapai cita-cita.
 Fungsi Ideologi Pancasila:

65
a. Sebagai pemersatu bangsa Indonesia, memperkukuh, dan memelihara dan
persatuan
b. Membimbing dan mengarahkan bangsa Indonesia untuk mencapai tujuan
c. Memberikan motivasi untuk menjaga dan memajukan jati diri bangsa
Indonesia
d. Menjadikan pedoman hidup bangsa Indonesia untuk menjaga keutuhan
negara
e. Menumbuhkan jiwa nasionalisme dan patrionisme
f. Menunjukkan jalan serta mengawasi dalam upaya mewujudkan cita-cita
yang terkandung dalam Pancasila
 Tujuan Ideologi Pancasila:
a. Untuk memiliki sikap religius, memeluk agama sesuai dengan keyakinan
dan taat kepada Tuhan
b. Menanamkan dan menjungjung tinggi rasa saling menghargai dan
menghormati HAM
c. Mendahulukan kepentingan umum untuk kesejahteraan bersama
d. Menciptakan bangsa yang adil
 Pengamalan Pancasila dalam kehidupan sehari hari.
Sila Pertama
1. Mengembangkan sikap saling menghormati antar pemeluk agama.
2. Membina kerukunan hidup di antara sesame umat beragama.
3. Menunjukkan sikap saling toleran sesama antar pemeluk agama.
Sila Kedua
1. Membantu korban bencana alam
2. Membantu adik belajar
3. Membantu orang tua
4. Membantu teman yang kesusahan
Sila Ketiga
1. Menggunakan bahasa Indonesia dalam pergaulan sehari-hari
2. Menghargai produk-produk dalam negeri agar dapat mendukung
perekonomian dalam negeri
3. Mengembangkan diri agar dapat membanggakan negeri lewat prestasi

66
4. Mengenal dan menghargai keberagaman dalam masyarakat Indonesia,
seperti suku, ras, agama, dan kebudayaan
Sila Keempat
1. Mengutamakan pengambilan keputusan dengan musyawarah untuk
mencapai mufakat
2. Mengutamakan kepentingan bersama daripada kepentingan pribadi
dalam bermusyawarah dan bertindak
3. Mengikuti pemilihan umum (pemilu) dan mengajak orang
lain untuk menggunakan hak pilihnya
4. Menghargai pendapat orang lain
Sila Kelima
1. Menjunjung semangat kekeluargaan dan gotong royong
2. Menjaga keseimbangan hak dan kewajiban diri sendiri
3. Menghormati hak dan kewajiban orang lain
4. Tidak melakukan perbuatan yang merugikan orang lain, seperti merusak
fasilitas umum, mengganggu ketenangan dan keamanan orang lain di
sekitar rumah dan sekolah
Peluang di Dunia Digital
1. Menyaring ideologi asing yang masuk ke Indonesia
2. Menyebarkan kebaikan yang sesuai dengan nilai Pancasila
3. Motivasi sebagai dasar dalam pengembangan IPTEK
4. Landasan pembutan regulasi dunia digital untuk keamanan
Tantangan Di Dunia Digital
1. Kurang pengawasan dalam penggunaan teknologi
2. Kurang mempelajari dan memahami nilai-nilai Pancasila
3. Adanya kabar tidak benar atau HOAKS
4. Adanya ujaran kebencian yang bisa mempengaruhi generasi muda
5. Kurangnya kesadaran generasi muda akan me menjaga nilai-nilai
Pancasila

67
RESUME MATERI HARI KETIGA

SESI III
Judul Materi : Pengenalan SOTK di Dinas Kesehatan
Narasumber : Bapak Mardiyo, SKM, Msi
Hari/ Tanggal : Rabu, 1 Maret 2023
Pukul: 13.00 – 15.30 WIB

Dinas Kesehatan Tipe A menyelenggarakan urusan pemerintah Bidang Kesehatan


Dinas Kesehatan mempunyai fungsi:
a. Perumusan kebijakan teknis di bidang Kesehatan
b. Pelaksanaan kebijakan di bidang Kesehatan
c. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang Kesehatan
d. Pelaksanaan administrasi Dinas Kesehatan
e. Pengendalian penyelenggaraan tugas
f. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Bupati terkait dengan tugas dan
fungsinya.
Dasar Hukum SOTK Dinas Kesehatan: Peraturan Bupati Sukoharjo No.74
tahun 2022 tentang kedudukan, kebijakan organisasi, tugas dan fungsi, serta tata
kerja Dinas Daerah Kabupaten Sukoharjo.
Susunan organisasi Dinas Kesehatan, terrdiri dari:
a. Kepala
b. Sekretariat
c. Bidang

68
d. Unit Organisasi bersifat khusus
e. Unit Organisasi bersifat fungsional
f. Unit Pelaksanaan teknis daerah
g. Kelompok Jabatan fungsional

Pelayanan publik
Menurut UU No.25 tahun 2009 pasal 1 pelayanan publik adalah kegiatan atau
rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang,
jasa, dan / atau pelayanan adminitrative yang disediakan oleh penyelenggara
pelayanan publik.

Jenis layanan publik Dinas Kesehatan, berupa:


a. Ijin toko alat Kesehatan
b. Ijin operasional RS kelas C, kelas D, dan RS khusus kelas C
c. Ijin Operasional klinik
d. Ijin apotek
e. Ijin took obat
f. Ijin optic
g. Ijin penyelenggara pengendali vector dan binatang pembawa penyakit
h. Ijin usaha mikro obat tradisional (UMOT)
i. Sertifikat PRT (produksi rumah tangga) Alat Kesehatan dan PKRT
(Pembekalan Kesehatan rumah tangga) tertentu
j. Sertifikat produksi pangan industry rumah tangga

69

Anda mungkin juga menyukai