Disusun oleh:
i
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN ORIENTASI PENGENALAN NILAI DAN ETIKA PADA INSTANSI
BAGI PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
PEMERINTAH KABUPATEN SUKOHARJO TAHUN 2023
NOMOR DAFTAR : 92
HADIR
Mentor Peserta
ii
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadhirat Allah SWT, serta berkat
rahmat dan hidayahNya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan Laporan
Orientasi Pengenalan Nilai dan Etika Instansi Pemerintah bagi Pegawai Pemerintah
dengan Perjanjian Kerja Rumah Sakit Umum Daerah Ir. Soekarno Kabupaten
Sukoharjo.
Penyusunan laporan ini sebagai salah satu komponen penilaian dari Orientasi
Pengenalan Nilai dan Etika Instansi Pemerintah Bagi Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja Rumah Sakit Umum Daerah Ir. Soekarno Kabupaten Sukoharjo Tahun
2023
Terselesaikannya laporan ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh
karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang tak terhingga
kepada:
1. Ibu Hj. Etik Suryani, SE, MM, selaku Bupati Kabupaten Sukoharjo yang telah
mendukung pelaksanaan kegiatan orientasi pengenalan nilai dan etika instansi
pemerintah bagi pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja.
2. Ibu Sumini, S.E, MM, selaku Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan
Sumber Daya Manusia Kabupaten Sukoharjo beserta jajarannya yang telah
memberikan pelayanan yang optimal selama pelaksanaan orientasi pengenalan nilai
dan etika instansi pemerintah bagi pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja.
3. Bapak Priyono Budi Raharjo, AMK selaku Kepala Puskesmas Weru Kabupaten
Sukoharjo beserta jajarannya yg telah memberikan dukungan dan perhatian
sehingga orientasi pengenalan nilai dan etika instansi pemerintah bagi pegawai
pemerintah dengan perjanjian kerja dapat terlaksana
4. Ibu Eko Damayanti, S.Kep.Ns selaku Kepala Ruang IGD Puskesmas Weru yang
telah banyak memberikan bimbingan, arahan dan memotivasi penulis dalam
menyusun Rancangan Aktualisasi.
5. Seluruh Widyaiswara yang telah memberikan ilmu dan bimbinganya kepada
penulis selama melaksanakan Orientasi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian
Kerja Pemerintah kabupaten Sukoharjo tahun 2023.
iii
6. Seluruh rekan - rekan peserta orientasi pengenalan nilai dan etik instansi
pemerintah bagi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja.
7. Keluarga besarku yang tanpa terkecuali yang telah memberikan dukungan,
motivasi, semangat, perhatian dan doa kepada penulis.
Penulis menyadari bahwa laporan orientasi PPPK ini masih jauh dari
kesempurnaan, Oleh karena itu penulis berharap kritik dan saran yang membangun
untuk perbaikan laporan ini. Semoga laporan ini bermanfaat dan menjadi pegangan
rencana kerja tahunan PPPK.
iv
DAFTAR ISI
v
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................38
LAMPIRAN ................................................................................................................41
vi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Berdasarkan UU No. 5 Tahun 2014 pasal 1 disebutkan bahwa Aparatur Sipil
Negara atau yang selanjutnya disingkat ASN adalah profesi bagi pegawai negeri sipil
(PNS) dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) yang bekerja pada
instansi pemerintah. Pegawai ASN adalah pegawai negeri sipil dan pegawai
pemerintah dengan perjanjian kerja yang diangkat oleh pejabat pembina
kepegawaian dan diserahi tugas dalam suatu jabatan pemerintah atau diserahi tugas
negara lainnya dan digaji berdasarkan peratutan perundang-undangan.
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) adalah warga negara
Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, yang diangkat berdasarkan perjanjian kerja
untuk jangka waktu tertentu dalam rangka melaksanakan tugas pemerintahan.
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan Pegawai ASN yang
profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih
dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme.
Peran serta PPPK dalam melaksanakan tugas pemerintah, sehingga perlu
dibekali materi pengenalan tugas dan fungsi sebagai ASN dan juga nilai dan etika
yang berlaku pada instansi pemerintahan. Hal ini dilakukan dalam bentuk orientasi
bagi PPPK agar dapat menjalankan tugasnya di dalam pemerintahan sesuai dengan
nilai dan etika yang berlaku dengan baik dan benar.
Pemerintah Kabupaten Sukoharjo selaku Organisasi Pemerintah Daerah
(OPD) yang membuka rekrutmen PPPK juga memiliki kewajiban melakukan
orientasi. Dasar hukumnya adalah Keputusan Kepala LAN No.289/K/PDP.07/2022
tentang Pedoman Orientasi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja.
Penjelasan dari Bab IV ketentuan lain – lain Pasal 31 sebagai berikut:
1. Instansi Pemerintah wajib menyelenggarakan Orientasi bagi PPPK.
2. Orientasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak termasuk bentuk
pelaksanaan Pengembangan Kompetensi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5
ayat (2).
3. Orientasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan sesuai kebutuhan
1
Instansi Pemerintah.
2
Tujuan dari Orientasi Pengenalan Nilai dan Etika Instansi Pemerintah Bagi
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja Kabupaten Sukoharjo di Rumah Sakit
Umum Daerah Kabupaten Sukoharjo adalah sebagai berikut:
1. Pengenalan tugas dan fungsi ASN.
2. Pengenalan nilai dan etika pada Instansi Pemerintah.
Pemahaman dan penyediaan informasi kepada Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja yang baru diangkat.
3. Diharapkan mampu mengaktualisasikan nilai-nilai dasar ASN BERAKHLAK
serta dapat melaksanakan tugas yang menjadi kewajibannya dalam
melaksanakan program pemerintah di unit kerja.
3
BAB II
NILAI DAN ETIKA PEMERINTAH
KABUPATEN SUKOHARJO
4
2. Sasaran
Sasaran adalah hasil yang diharapkan dari suatu tujuan yang
diformulasikan secara terukur, spesifik, mudah dicapai, rasional, untuk dapat
dilaksanakan dalam jangka waktu 5 (lima) tahun kedepan, yaitu:
a. Meningkatnya kualitas penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik
yang responsif dan akuntabel
b. Meningkatnya Kualitas Kesehatan Masyarakat
c. Meningkatnya Kualitas Pendidikan
d. Meningkatnya pengendalian penduduk
e. Meningkatnya akses dan kualitas hidup, perlindungan terhadap perempuan,
anak, kesetaraan gender dan pemuda
f. Meningkatnya kearifan budaya lokal
g. Meningkatnya kualitas hidup penduduk miskin
h. Meningkatnya pertumbuhan produktifitas
i. Meningkatnya kemandirian desa
j. Meningkatnya kualitas infrastruktur
k. Meningkatnya Kualitas Lingkungan
l. Meningkatnya kualitas ketentraman dan ketertiban masyaraka
m. Meningkatnya Kesatuan Bangsa Dan Bernegara
5
i. Penguatan dan Pemulihan Ekonomi Pasca Pandemi Covid-19
j. Penguatan Produksi Petani,
k. Pngembangan Pariwisata Berbasis Ekonomi Kreatif
l. Penguatan Infrastruktur Daerah
Dalam Peraturan Bupati tentang kedudukan, susunan organisasi, tugas dan fungsi,
serta tatakerja Dinas Daerah Sukoharjo dalam pasal 1 Peraturan Bupati no. 74 tahun
2022 ini yang dimaksud adalah :
1. Daerah adalah Kabupaten Sukoharjo.
2. Pemerintah Daerah adalah Bupati sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan
Daerah yang memimpin pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi
kewenangan Daerah otonom.
7
3. Bupati adalah Bupati Sukoharjo.
4. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Kabupaten Sukoharjo.
5. Perangkat Daerah adalah unsur pembantu Bupati dan Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah dalam penyelenggaraan Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan
Daerah.
6. Dinas Daerah adalah Dinas Daerah Kabupaten Sukoharjo.
7. Unit Pelaksana Teknis Daerah yang selanjutnya disingkat adalah organisasi yang
melaksanakan kegiatan teknis operasional dan/atau kegiatan teknis penunjang
tertentu pada Dinas;
8. Jabatan Fungsional adalah sekelompok jabatan yang berisi fungsi dan tugas
berkaitan dengan pelayanan fungsional yang berdasarkan pada keahlian dan
keterampilan tertentu.
9. Kelompok Jabatan Fungsional adalah sejumlah tenaga dalam jenjang fungsional
yang terdiri dalam berbagai kelompok sesuai dengan keahliannya.
10. Koordinator adalah PNS yang diberikan tugas untuk membantu Pejabat Pimpinan
Tinggi Pratama dalam menyusun perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian,
pemantauan dan evaluasi, serta pelaporan kegiatan pada unit kerjanya sesuai
lingkup tugas dan fungsinya dan ditunjuk oleh Kepala Perangkat Daerah;
11. Sub Koordinator adalah PNS yang diberikan tugas untuk membantu Kepala
Bidang/Sekretaris/Koordinator dalam menyusun perencanaan, pelaksanaan dan
pengendalian, pemantauan dan evaluasi, serta pelaporan kegiatan pada unit
kerjanya sesuai lingkup tugas dan fungsinya dan ditunjuk oleh Kepala Perangkat
Daerah;
DINAS DAERAH dalam pasal 2 Peraturan Bupati no 74 tahun 2022 terdiri dari :
8
3) Bidang;
4) Unit Organisasi Bersifat Khusus;
5) Unit Organisasi Bersifat Fungsional;
6) Unit Pelaksana Teknis Daerah;
7) Kelompok Jabatan Fungsional.
b. Sekretariat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b terdiri atas :
1) Subbagian Perencanaan;
2) Subbagian Keuangan;
3) Subbagian Umum dan Kepegawaian.
c. Bidang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c, meliputi:
1) Bidang Kesehatan Masyarakat;
2) Bidang Kefarmasian dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan;
3) Bidang Pelayanan Kesehatan, Pencegahan dan Pengendalian Penyakit;
4) Bidang Mutu Tenaga Kesehatan dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan;
d. Bagan Susunan Organisasi Dinas Kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) tercantum dalam Lampiran II yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari
Peraturan Bupati ini.
3. Dinas Pekerjaan Umum Dan Penataan Ruang Tipe A menyelenggarakan urusan
pemerintahan bidang pekerjaan umum, penataan ruang dan pertanahan;
4. Dinas Perumahan Dan Kawasan Permukiman Tipe B menyelenggarakan urusan
pemerintahan bidang perumahan dan kawasan permukiman;
5. Satuan Polisi Pamong Praja Tipe A menyelenggarakan urusan pemerintahan bidang
ketentraman dan ketertiban umum serta perlindungan masyarakat sub urusan
ketentraman dan ketertiban umum dan sub urusan kebakaran;
6. Dinas Sosial Tipe A menyelenggarakan urusan pemerintahan bidang sosial;
7. Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan
Dan Perlidungan Anak, Tipe A menyelenggarakan urusan pemerintahan bidang
pengendalian penduduk dan keluarga berencana dan bidang pemberdayaan
perempuan dan perlidungan anak;
8. Dinas Pangan Tipe B menyelenggarakan urusan pemerintahan bidang pangan;
9. Dinas Lingkungan Hidup Tipe A menyelenggarakan urusan pemerintahan bidang
lingkungan hidup;
9
10. Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil Tipe A menyelenggarakan urusan
pemerintahan bidang administrasi kependudukan dan pencatatan sipil;
11. Dinas Pemberdayaan Masyarakat Dan Desa Tipe B menyelenggarakan urusan
pemerintahan bidang pemberdayaan masyarakat dan desa;
12. Dinas Perhubungan Tipe B menyelenggarakan urusan pemerintahan bidang
perhubungan;
13. Dinas Komunikasi Dan Informatika Tipe B menyelenggarakan urusan
pemerintahan bidang komunikasi dan informatika, bidang persandian, dan bidang
statistik;
14. Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu menyelenggarakan
urusan pemerintahan bidang penanaman modal dan pelayanan terpadu satu pintu;
15. Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata Tipe B menyelenggarakan urusan
pemerintahan bidang kepemudaan dan olahraga, dan bidang pariwisata;
16. Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Tipe C menyelenggarakan urusan pemerintahan
bidang perpustakaan dan bidang kearsipan;
17. Dinas Pertanian dan Perikanan Tipe A menyelenggarakan urusan pemerintahan
bidang pertanian dan bidang perikanan;
18. Dinas Koperasi, Usaha Kecil Dan Menengah dan Perdagangan Tipe A
menyelenggarakan urusan pemerintahan bidang koperasi, usaha kecil dan
menengah, dan bidang perdagangan;
19. Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja Tipe A menyelenggarakan urusan
pemerintahan bidang perindustrian, bidang tenaga kerja dan bidang transmigrasi.
10
dan ketentuan undang-undang.
Manajemen Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) diatur berdasarkan
Peraturan Pemerintah nomor 49 tahun 2018 yang terdapat pada:
1. Pasal 3 (Manajemen PPPK)
a. Penetapan kebutuhan
b. Pengadaan
c. Penilaiankinerja
d. Penggajian dan tunjangan
e. Pengembangankompetensi
f. Pemberian penghargaan
g. Disiplin
h. Pemutusan hubungan kerja
i. Perlindungan
11
a. Jangka waktu perjanjian kerja berakhir
b. Meninggal dunia
c. Atas permintaan sendiri
d. Dihukum penjara
e. Melakukan pelanggaran disiplin
f. Melakukan penyelewangan terhadap Pancasila dan Undang-Undang Dasar RI
tahun 1945
F. ASN BerAKHLAK
Nilai-nilai dasar ASN yaitu BerAKHLAK, adapun maknanya adalah
sebagai berikut: Berorientasi pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal,
Adaptif dan Kolaboratif. BerAKHLAK merupakan panduan perilaku bagi ASN.
Nilai dasar yang harus dijalankan dengan penuh tanggung jawab, dan menjadi
fondasi budaya kerja ASN yang profesional. Adapun detil dari nilai-nilai tersebut
adalah:
1. Berorientasi Pelayanan:
Memahami dan memenuhi kebutuhan masyarakat. Ramah, cekatan, solutif, dan
dapat diandalkan, serta melakukan perbaikan tiada henti.
2. Akuntabel:
Melaksanakan tugas dengan jujur, bertanggung jawab, cermat, serta disiplin dan
berintegritas tinggi. Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara
bertanggung jawab, efektif dan efisien, dan tidak menyalahgunakan kewenangan
jabatan.
3. Kompeten
Meningkatkan kompetensi diri untuk menjawab tantangan yang selalu berubah.
Membantu orang lain belajar, dan melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik.
4. Harmonis
Menghargai setiap orang apapun latar belakangnya. Suka menolong orang lain,
dan membangun lingkungan kerja yang kondusif.
12
5. Loyal
Memegang teguh ideologi Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945, setia kepada NKRI serta pemerintahan yang
sah, menjaga nama baik sesama ASN, pimpinan, instansi dan negara, serta
menjaga rahasia jabatan dan negara.
6. Adaptif
Cepat menyesuaikan diri menghadapi perubahan. Terus berinovasi dan
mengembangkan kreativitas, dan bertindak proaktif.
7. Kolaboratif
Memberi kesempatan kepada berbagai pihak untuk berkontribusi, terbuka dalam
bekerja sama untuk menghasilkan nilai tambah, dan menggerakkan pemanfaatan
berbagai sumber daya untuk tujuan bersama.
13
BAB III
NILAI DAN ETIKA PERANGKAT DAERAH
PUSKESMAS WERU
14
Gambar Puskesmas Weru
15
C. Tugas Fungsi Organisasi
a. Tugas Puskesmas
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun
2019, puskesmas mempunyai tugas melaksanakan kebijakan
kesehatan untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan di wilayah
kerjanya dengan mengintegrasikan program yang dilaksanakannya
dengan pendekatan keluarga guna meningkatkan jangkauan sasaran
dan mendekatkan akses pelayanan kesehatan di wilayah kerjanya
dengan mendatangi keluarga.
b. Fungsi Puskesmas
Fungsi Puskesmas sesuai dengan Permenkes No. 43 Tahun
2019 meliputi penyelenggaraan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM)
tingkat pertama dan Upaya Kesehatan Perseorangan (UKP) tingkat
pertama di wilayah kerja puskesmas yang dilaksanakan secara
terintegritas dan berkesinambungan.
1) Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM)
Penyelenggaraan Upaya Kesehatan Masyarakat meliputi
UKM esensial dan UKM pengembangan.
a) Upaya Kesehatan Masyarakat Esensial
1. Pelayanan Promosi Kesehatan termasuk UKS
2. Pelayanan Kesehatan Lingkungan
3. Pelayanan KIA KB yang bersifat UKM
4. Pelayanan Gizi yang Bersifat UKM
5. Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
b) Upaya Kesehatan Masyarakat Pengembangan
1. Pelayanan Kesehatan Jiwa
2. Pelayanan Kesehatan Gigi Masyarakat
3. Pelayanan Kesehatan Tradisional Komplementer
4. Pelayanan Kesehatan Olahraga
5. Pelayanan Kesehatan Indra
16
6. Pelayanan Kesehatan Lansia
7. Pelayanan Kesehatan Kerja
2) Upaya Kesehatan Perseorangan (UKP) meliputi :
1. Pelayanan Pemeriksaan Umum
2. Pelayanan Kesehatan gigi dan Mulut
3. Pelayanan KIA/KB yang bersifat UKP
4. Pelayanan Infeksi Menular Seksual (IMS)
5. Pelayanaan Kegawat Daruratan
6. Pelayanan Gizi yang bersifat UKP
7. Pelayanan Persalinan
8. Pelayanan Kefarmasian
9. Pelayanan Laboratorium
10. Pelayanan Fisioterapi
17
Gambar 1. 3 Bagan SOTK Puskesmas Weru Tahun 2023
18
E. Visi Misi Organisasi
Puskesmas Weru berkontribusi dalam mewujudkan visi dan misi
Kabupaten Sukoharjo yang tertuang dalam Peraturan Daerah Kabupaten
Sukoharjo Nomor 3 Tahun 2021 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Menengah DaerahTahun 2021-2026 sebagai berikut :
1. Visi
Visi Kabupaten Sukoharjo adalah “Mewujudkan
masyarakatSukoharjo yang lebih makmur”
2. Misi
Misi Kabupaten Sukoharjo adalah sebagai berikut:
a. Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik
melaluipercepatan reformasi birokrasi
F. Tujuan Organisasi
Puskesmas Weru bertujuan untuk mewujudkan masyarakat yang:
1) Memiliki perilaku sehat yang meliputi kesadaran,
kemauan dankemampuan hidup sehat
2) Mampu menjangkau pelayanan kesehatan bermutu
19
tahun 2019 maka ditetapkan Tata nilai Puskesmas Weru “IKHLAS”
sesuai yang tertera di Profil Kesehatan Puskesmas Weru Tahun 2021
dengan penjabaran sebagai berikut :Inovatif : ada kegiatan
inovasi sesuai kebutuhan dan
harapan masyarakat
a) Kreatif : mempunyai daya cipta yang berbeda dari kegiatan yang
sudahada
b) Harmonis : kondisi yang kompak, saling mengisi , menghargai dan
salingmembutuhkan antara petugas dan pelanggan disetiap kegiatan
c) Luwes : sikap petugas yang bisa menyesuaikan diri di segala situasi
baiksikap dan penampilan dalam kegiatan dan pelayanan
d) Amanah : setiap bertindak dan bersikap sesuai
prosedur sertabertanggung jawab
e) Sabar : kemampuan pengendalian diri dan tidak mudah
terpengaruhsituasi disetiap kegiatan di dalam pelayanan masyarakat
20
5) Memberikan oksigenasi sederhana
6) Memberikan tindakan keperawatan pada kondisi
gawatdarurat/bencana/ kritikal
7) Memfasilitasi suasana lingkungan yang tenang dan aman serta
bebasrisiko penularan infeksi
8) Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana
pada areamedikal bedah
9) Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana
di areaanak
10) Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana
di areamaternitas
11) Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana
di areakomunitas
12) Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana di
area jiwa
13) Melakukan tindakan terapi komplementer/ holistic
14) Melakukan tindakan keperawatan pada pasien dengan
intervensipembedahan pada tahap pre/ intra/post operasi
15) Memberikan perawatan pada pasien dalam rangka
melakukanperawatan paliati
16) Memberikan dukungan/fasilitasi kebutuhan
spiritual pada kondisikehilangan/berduka/ menjelang ajal
dalam pelayanan keperawatan
17) Melakukan perawatan luka
18) Melakukan dokumentasi tindakan keperawatan
21
BAB IV
22
4. Mendokumenta 4. Adanya 4. kolaboratif
sikan data dokumentasi
2. Pertama Mengajarkan 1. Kontrak waktu 1. Kesediaan 1. Kompeten
tehnik cuci dengan pasien pasien dan
tangan CTPS dan keluarga keluarga untuk
pada pasien dilakukan
edukasi cuci
tangan CTPS
2. Tersedianya
leaflet cuci
tangan CTPS
2. Menyiapkan 2. Kompeten
media: leaflet, 3. Pasien dan
handrub. keluarga
3. Menerangkan memahami 3. Harmonis
tentang teknik teknik cuci
cuci tangan tangan CTPS
CTPS 4. Pasien dan
keluarga
mampu
4. Memeragakan mempraktekkan
Langkah- dan 4. kolaboratif
langkah cuci memperagakan
tangan 5 harus cuci tangan
6 benar dengan benar
23
MATERI
1. EDUKASI CUCI TANGAN
Enam langkah cuci tangan yang benar menurut WHO yaitu :
a. Tuang cairan handrub pada telapak tangan kemudian usap dan gosok kedua
telapak tangan secara lembut dengan arah memutar.
b. Usap dan gosok juga kedua punggung tangan secara bergantian
c. Gosok sela-sela jari tangan hingga bersih
d. Bersihkan ujung jari secara bergantian dengan posisi saling mengunci
e. Gosok dan putar kedua ibu jari secara bergantian
f. Letakkan ujung jari ke telapak tangan kemudian gosok perlahan
24
2. Cuci Tangan CTPS
25
3. Form Edukasi
26
4. SOP Cuci Tangan
27
28
BAB V
PENUTUP
Kegiatan Orientasi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja tahun 2023 yang
diselenggarakan oleh Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah dari tanggal
27 Februari 2023 samapi dengan tanggal 1 Maret 2023 menghasilkan kesimpulan dan
saran sebgai berikut :
A. Kesimpulan
1. Memahami peran dan fungsi sebagai pegawai PPPK
2. Pengenalan nilai dan etika pada instansi pemerintah
3. Pemahaman dan penyediaan informasi kepada PPPK yang baru diangkat
4. Diharapkan mampu mengaktualisasikan nilai-nilai ASN Ber-AKHLAK serta
dapat melaksanakan tugas yang menjadi kewajibannya dalam melaksanakan
program pemerintah di unit kerjanya.
5. Terlaksananya kegiatan Edukasi Cuci Tangan.
B. Saran
Diharapkan adanya dukungan penuh,saling bersinergi, dan kontribusi dari
seluruh pihak di lingkungan sekolah dalam memajukan dan mencapai tujuan
sekolah. Selain itu, diharapkan kebijakan-kebijakan dan aturan teknis terkait
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) segera disusun sehingga lebih
jelas dalam masa depannya kelak.
29
DAFTAR PUSTAKA
30
BERITA ACARA
SEMINAR LAPORAN ORIENTASI PENGENALAN NILAI DAN ETIKA PADA
INSTANSI BAGI PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
Telah diseminarkan Laporan Orientasi Pengenalan Nilai Dan Etika Pada Instansi
Bagi Pegawai Pemerintah Dengan Perjanjian Kerja Pemerintah Kabupaten
Sukoharjo Tahun 2023.
MENTOR PESERTA
Mengetahui
NIP.
31
FOTO KEGIATAN
Orientasi
32
LAMPIRAN
RESUME MATERI HARI PERTAMA
SESI I
Judul Materi : Pembekalan Penyusunan Laporan Orientasi
Nara Sumber : Dra Siti Aminah Zuliah, MM
(Widyaiswara BPSDMD Provinsi Jawa Tengah)
CP : 08163683047
Hari/ Tanggal : Senin, 27 Februari 2023
Pukul : 09.15 s/d 11.30 WIB
33
c. Waktu dan Tempat
d. Bab. II Nilai dan Etika Pemerintah Kabupaten Sukoharjo
e. Visi dan Misi
f. SOTK OPD/Unit Kerja
g. Manajemen Kepegawaian dan Penilaian Kinerja PPPK
2. Bab. III Nilai dan Etika Organisasi Perangkat Daerah
e. Renstra OPD/Unit Kerja
f. SOTK OPD/Unit Kerja
g. Tupoksi PPPK
3. Bab. IV Rencana Kerja PPPK
4. Bab. V Penutup
34
RESUME MATERI HARI PERTAMA
SESI II
Judul Materi : Anti Korupsi (Revolusi Mental)
Nara Sumber : Siti Aminah Zuriah,MM (Widyaiswara BPSDMD Provinsi Jawa
Tengah ) Hari/ Tanggal : Senin, 27 Februari 2023
Pukul : 13.00 s/d 15.15 WIB
B. ANTI KORUPSI
1. Tujuan Diklat
Setelah mengikuti pembelajaran, diharapkan peserta membentuk
perilaku yang amanah dan jujur serta berperan dalam pencegahan korupsi di
lingkungan.
2. Definisi Korupsi :
Korupsi berasal dari Bahasa Latin Corruptio. Kata kerja dari kata ini
adalah corrumpere yang artinya busuk, rusak, menggoyahkan, memutar
balik atau menyogok. Bahasa latin ini turun ke banyak bahasa di Eropa,
seperti Bahasa Inggris yaitu Corruption, corrupt. Bahasa Prancis yaitu
35
corruption dan Bahasa Belanda yaitu corruptie, korruptie. Dari Bahas
Belanda inilah kata itu turun ke Bahasa Indonesia Korupsi.
Menurut hukum di Indonesia Korupsi adalah perbuatan melawan
hukum dengan maksud memperkaya diri sendiri atau orang lain, baik
perorangan maupun Corporasi yang dapat merugikan keuangan negara/
perekonomian negara. Korupsi merupakan kejahatan luar biasa/ Ekstra
Ordinary Crime
Dampak masif korupsi :
1. Dampak Ekonomi
2. Dampak Sosial dan Kemiskinan
3. Dampak Birokarasi Pemerintahan
4. Dampak Politik dan Demokrasi
5. Dampak Terhadap Penegakan Hukum
6. Dampak Terhadap Hankam
7. Dampak Kerusakan Lingkungan
Berdasarkan UU No 31 tahun 1999 Juncto UU No 20 Tahun 2001.
Ada 30 delik tindak pidana korupsi yang dikategorikan menjadi 7 jenis.
Kerugian keuangan negara, penyuapan, pemerasan, penggelapan dalam
jabatan, kecurangan, benturan kepentingan dalam pengadaan barang dan
jasa serta gratifikasi.
Nilai-nilai anti Korupsi :
1. Nilai Inti
a. Jujur
b. Disiplin
c. Tanggungjawab
2. Nilai Sikap
a. Adil
b. Berani
c. Peduli
3. Nilai Etos Kerja
a. Kerja keras
b. Mandiri
36
c. Sederhana
3. Bentuk-bentuk Korupsi :
a. Penyalahan kewenangan
b. Penggelapan dalam jabatan
c. Perbuatan curang
d. Benturan kepentingan dalam pengadaan
e. Gratifikasi
4. Penyebab Korupsi:
a. Keserakahan
b. Kesempatan
c. Kebutuhan
d. Pengungkapan
e. Terpaksa
f. Memaksa
g. Dipaksa
Kesimpulan :
Tindak pidana korupsi adalah Tindakan orang yang secara sengaja melawan
hukum, memperkaya sendiri/orang lain atas suatu korporasi yang dapat merugikan
keuangan negara atau perekonomian negara.
------ Kejujuran tidak bisa diajarkan tapi harus dihidupkan (hakim Artidjo) ------
37
RESUME MATERI HARI PERTAMA
SESI III
Judul Materi : Visi dan Misi Kebijakan Pemerintah
39
4. Arah Kebijakan Pembangunan Kabupaten Sukoharjo Tahun 2024
Visi : “Mewujudkan Masyarakat Sukoharjo Yang Lebih Makmur
Misi :
a. Mewujudkan Tata Kelola Pemerintahan Yang Baik Melalui Percepatan
Reformasi Birokrasi
b. Meningkatkan Sumber Daya Manusia Yang Berkualitas
c. Memperkuat Perekonomian Rakyat Yang Berdaya Saing Tinggi
d. Memperkuat Pembangunan Infrastruktur Berwawasan Lingkungan
e. Meningkatkan Kualitas Kehidupan Sosial dan Keagamaan
Tema Tahun 2024:
“Penguatan Kesejahteraan Dan Perekonomian Masyarakat
Didukung Penguatan Daya Saing Ekonomi Daerah
Prioritas Pembangunan Tahun 2024:
a. Memperkuat Ketahanan Ekonomi untuk Pertumbuhan yang
Berkualitas dan Inklusif.
b. Penguatan kualitas sumber daya manusia yang unggul, berkarakter
dan berdaya saing secara inklusif dan merata
c. Pengurangan Kemiskinan
d. Peningkatan Infrastruktur Wilayah yang Berwawasan Lingkungan
dan Penguatan Ketahanan Bencana
e. Perkuatan tata kelola pemerintahan yang baik, bersih, dan
berwibawa, kondusivitas wilayah, dan peningkatan kapasitas fiskal
daerah serta kolaborasi yang inklusif
5. Target IKU Kabupaten Sukoharjo Tahun 2024
a. Indeks Reformasi Birokrasi 70
b. Indeks Pembangunan Manusia 78,06
c. Indeks Pembangunan Gender 96,53
d. Indeks Pembangunan Pemuda 46,48
e. Angka Kemiskinan 7,6-7,4 persen;
f. Pertumbuhan Ekonomi 4,9-5,3 persen
g. Tingkat Pengangguran Terbuka 4,57-4,48 persen
h. Pendapatan perkapita 47,362 juta rupiah
40
i. Indeks Pembangunan Infrastruktur 68,26
j. Indeks Kualitas Lingkungan Hidup 61,32
k. Indeks Resiko Bencana (IRB) 92,50
l. Persentase Penanganan Gangguan Keamanan, Ketentraman
Masyarakat, dan Ketertiban Umum 87,97 persen
41
RESUME MATERI HARI KEDUA
SESI I
Judul Materi : Manajemen Kepegawaian
Narasumber :Ahmad Fajar Romdhoni, S.Sos.MH.( Kabid Mutasi BKPSDM
Kab.Sukoharjo )
Hari/ Tanggal : Selasa, 7 Februari 2023
Pukul : 07.30 s/d 10.15 WIB
43
c. mempererat persatuan dan kesatuan
Jabatan ASN yaitu:
1). Jabatan Administrator (Ekselon 30)
a. Administrator
b. Jabatan Pengawas
c. Jabatan Pelaksana
2). Jabatan Pimpinan Tinggi
a. Jabatan Pimpinan Tinggi Utama
b. Jabatan Pimpinan Tinggi Madya
c. Jabatan Pimpinan tinggi Pratama
3). Jabatan Fungsional
a. Ahli utama
b. Ahli Madya
c. Ahli Muda
d. Ahli Pertama
4). Jabatan Fungsional Ketrampilan:
a. Mahir
b. Terampil
c. Pemula
Jabatan yang bisa diisi PPPK yaitu jabatan fungsional dan jabatan pimpinan
tinggi yang ada dikementerian pusat.
44
RESUME MATERI HARI KEDUA
SESI II
Judul Materi : Disiplin ASN
Narasumber : Bapak Subroto, S.Sos. M. Hum
(BKPSDM Kab. Sukoharjo)
45
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; dan
h. Bersedia ditempatkan di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik
Indonesia
B. PNS Wajib (Pasal 6) :
a. menghadiri dan mengucapkan sumpah/ janji PNS
b. menghadiri dan mengucapkan sumpah/janji jabatan;
c. mengutamakan kepentingan negaradan Daerah daripada kepentingan pribadi,
seseorang, dan/ atau golongan;
d. melaporkan dengan segera kepada atasannya apabila mengetahui ada hal
yang dapat membahayakan keamanan negara atau merugikan keuangan
negara;
e. melaporkan harta kekayaan kepada pejabat yang berwenang sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan;
f. Masuk Kerja dan menaati ketentuan jam kerja;
g. Menggunakan dan memelihara barang rnilik negara dengan sebaik-baiknya;
h. Menolak segala bentuk pemberian yang berkaitan dengan tugas dan fungsi
kecuali penghasilan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
i. Melaporkan dengan segera kepada atasannya apabila mengetahui ada hal
yang dapat membahayakan atau merugikan negara atau Pemerintah Daerah
terutama di bidang keamanan, keuangan, dan materiil;
j. Mengenakan pakaian dinas sesuai dengan ketentuan perundang-undangan;
k. Menaati ketentuan perkawinan dan perceraian sesuai dengan ketentuan PNS;
l. Melaksanakan kode etik dan kode perilaku Pegawai ASN;
m. Mencapai kinerja tahunan sekurang-kurangnya berpredikat baik;
n. Memberikan pelayanan sebaik-baiknya kepada masyarakat; dan
o. Menaati peraturan kedinasan yang ditetapkan oleh pejabat yang berwenang;
C. LARANGAN ASN
a. Menyalahgunakan wewenang;
b. Menjadi perantara untuk mendapatkan keuntungan pribadi dan/ atau orang
lain dengan menggunakan kewenangan orang lain yang diduga terjadi konflik
kepentingan dengan jabatan;
c. Menjadi pegawai atau bekerja untuk negara lain;
46
d. Bekerja pada lembaga atau organisasi internasional tanpa izin atau tanpa
ditugaskan oleh Pejabat Pembina Kepegawaian;
e. Bekerja pada perusahaan asing, konsultan asing, atau lembaga swadaya
masyarakat asing kecuali ditugaskan oleh Pejabat Pembina Kepegawaian;
f. Memiliki, menjual, membeli, menggadaikan, menyewakan, atau
meminjamkan
g. barang baik bergerak atau tidak bergerak, dokumen, atau surat berharga milik
negara secara tidak sah;
h. Melakukan pungutan di luar ketentuan;
i. Melakukan kegiatan yang merugikan negara dan Daerah;
j. Menghalangi berjalannya tugas kedinasan;
k. Menerima hadiah yang berhubungan dengan jabatan dan/ atau pekerjaan;
l. Meminta sesuatu yang berhubungan dengan jabatan
m. Melakukan tindakan atau tidak melakukan tindakan yang dapat
mengakibatkan kerugian bagi yang dilayani;
n. Menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik
Memberikan dukungan kepada calon Presiden/Wakil Presiden, calon Kepala
Daerah/Wakil Kepala Daerah, calon anggota Dewan Perwakilan Rakyat, calon
anggota Dewan Perwakilan Daerah, atau calon anggota Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah dengan cara:
1. Ikut kampanye;
2. Menjadi peserta kampanye dengan menggunakan atribut partai atau atribut ASN;
3. Sebagai peserta kampanye dengan mengerahkan ASN lain
4. Sebagai peserta kampanye dengan menggunakan fasilitas negara;
5. Membuat keputusan dan/atau tindakan yang menguntungkan atau merugikan
salah satu pasangan calon sebelum, selama, dan sesudah masa kampanye;
6. Mengadakan kegiatan yang mengarah kepada keberpihakan terhadap pasangan
calon yang menjadipeserta pemilu sebelum, selarna, dan sesudah masa kampanye
meliputi pertemuan, ajakan, himbauan, seruan, atau pemberian barang kepada
ASN dalam lingkungan unit kerjanya, anggota keluarga, dan masyarakat; dan/
atau
7. Memberikan surat dukungan disertai fotokopi Kartu Tanda Penduduk atau Surat
47
Keterangan Tanda Penduduk
8. tergabung dalam organisasi terlarang atau kegiatan terkait radikalisme; dan
9. melakukan kegiatan bersama dengan atasan, teman sejawat, atau orang lain di
dalam maupun di luar lingkungan kerjanya dengan tujuan untuk keuntungan
pribadi, golongan, atau pihak lain, yang secara langsung atau tidak langsung
merugikan Daerah;
D. TINGKAT DAN JENIS HUDIS ASN
1. PNS
Hudis Tingkat Ringan:
a. Teguran lisan
b. Teguran tertulis
c. Pernyataan tdk puas scr tertulis
HUDIS TK. SEDANG
a. pemotongan tunjangan kinerja sebesar 25% (duapuluh lima persen)
selama 6 (enam) bulan
b. pemotongan tunjangan kinerja sebesar 25% (duapuluh lima persen)
selama 9 (sembilan) bulan
c. pemotongan tunjangan kinerja sebesar 25% (duapuluh lima persen)
selama 12 (dua belas) bulan
HUDIS TK. BERAT
a. penurunan jabatan setingkat lebih rendah selama12 (dua belas) bulan
b. pembebasan dari jabatannya menjadi JabatanPelaksana selama 12 (dua
belas) bulan
c. pemberhentian dengan hormat tidak atas permintaan sendiri sebagai PNS
2. PPPK
HUDIS TK. RINGAN
a. Teguran lisan
b. Teguran tertulis
c. Pernyataan tdk puas scr tertulis
HUDIS TK. SEDANG
a. Penundaan kenaikan gaji berkala selama 1 (satu) tahun
b. Penurunan golongan setingkat lebih rendah selama 1 (satu) tahun
48
HUDIS TK. BERAT
a. pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat
b. pemutusan hubungan Perjanjian Kerja dengan hormat tidak atas
permintaan sendiri
c. pemutusan hubungan Perjanjian Kerja tidak dengan hormat
E. Pelanggaran dan Tingkat Hukuman Disiplin
a. Hukuman Disiplin tingkat ringan merugikan diri sendiri, HUDIS tingkat
sedang merugikan Daerah, HUDIS tingkat berat Merugikan Negara -
Pelanggaran terhadap larangan pasal 7 kategori HUDIS sedang dan Berat -
Pejabat yang berwenang menghukum yaitu atasan langsung
b. Tata cara pemanggilan, pemeriksaan, penjatuhan, dan penyampaian keutusan
hukuman disiplin.
1. Pemanggilan dalam waktu 7 hari, apabila tidak hadir dilakukan
pemanggilan ke2
2. Pemeriksaan bisa dilakukan secara tertutup dan virtual. Harus dibuat
berita acara
F. PENGELOLAAN KINERJA ASN BERDASARKAN PERMENPAN 6
TAHUN 2022
1. Transformasi Pengelolaan Kinerja Pegawai ASN sudah perilaku kerja
BerAKHLAK, SKP normatifnya dari atas ke bawah, SKP dan angka kredit
sekarang tidak ada kaitannya dengan angka kredit.
2. Poin-poin Detail Perubahan PermenPANRB 8/2021 menjadi PermenPANRB
6 / 2022
49
Tahapan 1. Perencanaan Kinerja 1. Perencanaan kinerja
yang meliputi yang meliputi penetapan
perencanaan dan dan klarifikasi Ekspektasi
penetapan SKP
2. Pelaksanaan,pemantauan,
2. Pelaksanaan,
dan pembinaan kinerja
Pemantauan, dan
Pegawai yang meliputi
pembinaan kinerja
pendokumentasian
pegawai yang
kinerja, pemberian
meliputi bimbingan
Umpan Balik
dan konseling
Berkelanjutan, dan
kinerja
pengembangan kinerja
3. Penilaian Kinerja
Pegawai
yang meliputi
3. Penilaian kinerja Pegawai
penilaian SKP dan
yang meliputi evaluasi
perilaku kerja
kinerja Pegawai dan
4. Tindak Lanjut Hasil
Penilaian Kinerja yang 4. Tindak lanjut hasil
meliputi penghargaan evaluasi kinerja
dan sanksi kinerja Pegawai yang meliputi
pemberian penghargaan
dan sanksi.
50
Standar Standar Perilaku kerja Panduan perilaku pada
perilaku kerja ditetapkan sesuai Core Values ASN tanpa
jenjang jabatan dalam pelevelan dan dapat
bentuk level (1 – 7) diberikan
ekspektasi khusus
pimpinan atas perilaku
ASN
51
Ketentuan Manajemen kinerja Pegawai periode bulan Juli sampai
53
RESUME MATERI HARI KEDUA
SESI III
Judul Materi : Penilaian Kinerja Pegawai ASN
Narasumber : Heri Setyawan, SE, MH
Hari/ Tanggal : Selasa, 28 Februari 2023
Pukul : 12.30 s/d 14.50 WIB
54
6) SKP penilaian hasil kerja dan perilaku kerja (2 unsur)
7) Penilaian Kinerja menggunakan kuadran kinerja
8) Per 1 Januari 2022 sudah menggunakan aturan yang baru
c. Sistem Pengelolaan Kinerja Pegawai
1) Yang diukur target kinerja perilaku kerja dan hasil kerja
2) Rencana hasil kerja pada SKP dituliskan dalam Bahasa pencapaian
(hsilkerja)
d. Isu-Isu Kinerja Pegawai
1) Reformasi Kinerja Individu (Kerja menjadi Kinerja)
2) Sistem Merit (Skema Remunerasi Pegawai)
3) Evaluasi Reformasi Birokrasi ( Keselarasan kinerja organisasi dengan
kinerjaindividu)
e. Kelemahan Kinerja Pegawai
1) Pemahaman Indikator Kinerja (harus tahu apa yang diinginkan dari
atasankita dan kita harus melaksanakannya)
2) Sistem manajemen Kinerja (atasan punya kewajiban bagaimana
mengembangkan kinerja bukan sebatas menila)
3) Leadership - Dialog Kerja (kesepakatan antara atasan denganbawahan)
f. Prinsip dan Gambaran Umum Pengelolaan Kinerja Pegawai
1) Penetapan dan Klarifikasi Ekspektasi
2) Pengembangan Kinerja Pegawai Melalui On Going Feedback
3) Evaluasi Kinerja Pegawai
4) Pemberian Penghargaan Berdasarkan Kinerja Pegawai
g. Memberikan umpan balik secara berkala
1) Apa : Umpan balik berkala meliputi hal-hal yang sudah baik atau yang
perlu diperbaiki pegawai kapanpun dibutuhkan.
2) Sapa : Wajib dilakukan oleh pimpinan / pejabat penilai kinerja
3) Kapan : Umpan balik berkala dapat diberikan kapan saja atas inisiatif
pemberiumpan balik atau inisiatif pegawai sesuai kebutuhan.
h. Penyelarasan Kinerja Organisasi ke Kinerja Individu
i. Rencana Kinerja Hasil Kerja
1) Kinerja Organisasi
55
2) Dialog Kerja
3) Kinerja Individu
j. Skema pertanggungjawaban dilakukan secara berkala
k. Penjelasan Rating Kinerja Pegawai
1) Di atas Ekspektasi : Pegawai secara konsisten menjalankan core
values ASN untuk diri sendiri dan orang lain.
2) Sesuai Ekspektasi : Pegawai secara konsisten menjalankan core
valuesASN untuk diri sendiri
3) Di bawah Ekspektasi : Pegawai belum secara konsisten
menjalankancore values ASN
l. Penetapan Predikat Pegawai
1) Istimewa : Melampaui trajectory target
2) Baik : Sesuai trajectory target
3) Cukup : Sudah berprogres namun butuh perbaikan
4) Kurang : Realisasi di bawah target
5) Sangat Kurang : Realisasi jauh di bawah target
56
RESUME MATERI HARI KEDUA
SESI IV
Judul Materi : Employer Branding ASN Core Value BerAKHLAK
Narasumber : Santoso Budi Utomo
Hari/ Tanggal : Selasa, 28 Februari 2023
Pukul : 16.05 s/d 17.45 WIB
57
C. FONDASI BARU BAGI ASN
Pada Hari Selasa, 27 Juli 2021 Presiden Joko Widodo meluncurkan fondasi
baru nilai-nilai dasar bagi ASN yaitu Core Value BerAkhlak, dengan mengenalkan
Employes Branding ASN “Bangga melayani Bangsa”.
D. HARAPAN MASYARAKAT DALAM PELAYANAN PUBLIK
Untuk mencapai kepuasan dan kebahagiaan publik, maka harapan
masyarakat dalam pelayanan publik yaitu:
1. Lebih Baik (Better),
2. Lebih Cepat (Faster),
3. Lebih Baru (Newer),
4. Lebih Murah (Cheaper),
5. Lebih Sederhana (More Simple).
E. IMPLEMENTASI CORE VALUES DAN EMPLOYER BRANDING
APARATUR SIPIL NEGARA.
Dalam surat edaran Menpan No. 20 Tahun 2021 tentang Implementasi
Core Values dan Employer Branding Aparatur Sipil Negara diuraikan tentang
keseragaman nilai-nilai dasar ASN. ASN harus berperilaku yang BerAkhlak
yaitu Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal dan
Kolaboratif.
1. Berorientasi Pelayanan
“Komitmen memberikan pelayanan prima demi kepuasan masyarakat”
2. Akuntabel
“Bertanggung jawab atas kepercayaan yang diberikan”
3. Kompeten
“Terus belajar dan mengembangkan kapabilitas”
4. Harmonis
“Saling peduli dan menghargai perbedaan”
5. Loyal
“Berdedikasi dan mengutamakan kepentingan Bangsa dan Negara”
6. Adaptif
“Terus berinovasi dan antusias dalam menggerakkan ataupun menghadapi
perubahan”
58
7. Kolaboratif
“Membangun kerja sama yang sinergis”
59
LAMPIRAN
RESUME MATERI HARI KETIGA
SESI I
Judul Materi : Struktur Organisasi dan Tata Daerah Pemerintah Kabupaten
Sukoharjo
Narasumber : Bapak Joko Purwanto, S.Sos.M.Si
(Kepala Bagian Organisasi Setda Kab. Sukoharjo)
Hari/ Tanggal : Rabu, 1 Maret 2023
Pukul : 07.30 s/d 09.45 WIB
60
b. Meningkatkan kualitas pelayan publik, melalui pengurangan
➢ Dasar Pembentukan Organisasi Perangkat Daerah (Pasal 208, 217 dan pasal 219
UU 23/ 2014 JO PP
a. Pasal 208 UU 23/2014:
Kepala daerah dan DPRD dalam menyelenggarakan Urusan Pemerintahan
dibantu oleh Perangkat Daerah
b. Pasal 217 UU 23/2014:
Dinas dibentuk untuk melaksanakan Urusan Pemerintahan yang menjadi
kewenangan Daerah.
c. Pasal 219 UU 23/2014:
Badan dibentuk untuk melaksanakan fungsi penunjang Urusan Pemerintahan
yang menjadi kewenangan Daerah.
➢ Urusan pemerintahan konkuren wajib pelayanan dasar ( Pasal 11 UU 23/2014)
a. Urusan Pemerintahan Wajib Pelayanan Dasar
b. Urusan Pemerintahan Wajib Non Pelayanan Dasar
c. Urusan Pemerintahan Pilihan
➢ Lembaga tertentu (UU 23/2014 JO Psl 46 (5) PP 18/2016)
Ketentuan pasal 231 UU 23/2014 : Dalam hal ketentuan peraturan perundang
undangan memerintahkan pembentukan lembaga tertentu di Daerah, lembaga
tersebut dijadikan bagian dari Perangkat Daerah yang ada setelah
dikonsultasikan kepada Menteri dan menteri yang menyelenggarakan Urusan
Pemerintahan bidang pendayagunaan aparatur negara
➢ Proses pembentukan perangkat daerah
a. Pemetaan urusan pemerintahan
b. Tipe perangkat daerah
c. Kriteria tipelogi perangkat daerah
d. Kriteria variabel umum
e. Kriteria variabel teknis
➢ Perumpunan perangkat daerah
a. Penggabungan Urusan Pemerintahan
b. Perumpunan Urusan Pemerintahan
c. Pengabungan urusan pemerintahan paling banyak 3 (tiga) urusan
61
pemerintahan
➢ Tipelogi dinas dan badan
a. Dinas/badan tipe a apabila hasil perhitungan nilai variabel lebih dari 800
(delapan ratus);
b. Dinas/badan tipe b apabila hasil perhitungan nilai variabel lebih dari 600
(enam ratus) sampai dengan 800 (delapan ratus);
c. Dinas/badan tipe c apabila hasil perhitungan nilai variabel lebih dari 400
(empat ratus) sampai dengan 600 (enam ratus);
d. Menjadi bidang apabila hasil perhitungan nilai variabel lebih dari 300 (tiga
ratus) sampai dengan 400 (empat ratus);
e. Menjadi subbidang atau seksi pada bidang apabila hasil perhitungan nilai
variabel kurang dari atau sama dengan 300 (tiga ratus)
➢ Susunan organisasi perangkat daerah dinas kabupaten/kota (pasal 81 s.d 83)
I. TIPE A :
• Terdiri dari 1 Sekretariat,
• Seretariat terdiri atas 3 Sub Bagian
• Bidang terdiri paling banyak 4 Bidang
II. TIPE B :
• Terdiri dari 1 Sekretariat,
• Seretariat terdiri atas 2 Sub Bagian
• Bidang terdiri paling banyak 3 Bidang
III. TIPE C :
• Terdiri dari 1 Sekretariat, paling banya 2 Bidang
• Seretariat terdiri atas 2 Sub Bagian
• Bidang terdiri paling banyak 2 Bidang
➢ Fungsi dinas & badan
1. Dinas Daerah merupakan pelaksana fungsi inti (operating core) bidang
Urusan Pemerintahan yang diserahkan kepada Daerah, baik urusan
wajib maupun urusan pilihan
2. Badan Daerah melaksanakan fungsi penunjang (technostructure) untuk
menunjang kelancaran pelaksanaan fungsi inti (operating core). ➢
Pembentukan dan susunan perangkat daerah.
62
Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Pemerintah Kabupaten
Sukoharjo berdasarkan :
a. Perda Nomor 12 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan
Perangkat Daerah.
b. Perda Nomor 7 Tahun 2022 tentang Perubahan Atas Perda Nomor 12
Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah.
63
RESUME MATERI HARI KETIGA
SESI II
Judul Materi : Wawasan Kebangsaan
Narasumber :
Bapak Gunawan Wibisono, S.Sos. ( Kepala Kesbangpol Kab. Sukoharjo)
Bapak Roki Aprisdianto
Bapak Agus Widanarko
Hari/ Tanggal : Rabu, 1 Maret 2023
Pukul : 10.00 s/d 12.30
MEMBANGUN KARAKTER
KEBANGSAAN BAGI GENERASI MUDA
Nasionalisme = kesetiaan
Bentuk -bentuk nasionalisme :
a. Cinta tanah air
b. Mematuhi aturan
c. Mematuhi hukum yang berlaku
d. Melestarikan budaya indonesaia
Ciri-ciri Nasionalisme:
Belanegara = kesadaran
64
Tujuan belanegara yaitu
1. Mempertahankan negara
2. Menjaga keutuhan negara
3. Menjaga identitas negara
Wawasan kebangsaan adalah:
1. Cara pandang yang dilandasi akan kesadaran diri sebagai warga bagi
negara akan diri dan lingkungannya di dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara.
2. Cara pandang bangsa Indonesia mengenai diri dan lingkungannya,
mengutamkan kesatuan dan persatuan wilayah dalam penyelenggaraan
kehidupan bermasyarakat, berbangsa danbernegara (Prof. Muladi, 2014)
Wawasan kebangsaan bagi generasi muda:
Bagi generasi muda merupakan upaya untuk ikut ihtiar berperan aktif
dalam menjaga persatuan dan kesatuan bangsa kelangsungan dan
kesinambungan Negara Kesatuan RepublikIndonesia (NKRI)
Wawasan kebangsaan penting untuk menjadi bekal kepada generasi muda
dalam menjaga NKRI
Karakter Bangsa Indonesia adalah nilai-nilai kehidupan nyata bangsa
Indonesiayangmerupakan perwujudan pengamalan pancasila
• Membangun karakter bangsa dapat dilakukan dengan membentuk
kebiasaan baik
• Dasar dalam pembentukan karakter bangsa yaitu melalui nilai-nilai
PancasilaPeranPemuda Dalam Membangun Karakter Bangsa
• Generasi muda harus mempunyai karakter yang kuat untuk membangun
bangsa dan negara, memilikikepribadian yang tinggi, semangat
nasionalisme, berji saing, mampu memahami pengetahuan dan teknologi
guna bersaing secara global
• Generasi muda adalah generasi harapan bangsa. Generasi bangsa yang
cerdas selalu mengisi waktu dengan hal-hal positip
Ideologi Pancasila sebagai ideologi negara merupakan sarana pemersatu
masyarakat dan pengarah motivasi bangsa untuk mencapai cita-cita.
Fungsi Ideologi Pancasila:
65
a. Sebagai pemersatu bangsa Indonesia, memperkukuh, dan memelihara dan
persatuan
b. Membimbing dan mengarahkan bangsa Indonesia untuk mencapai tujuan
c. Memberikan motivasi untuk menjaga dan memajukan jati diri bangsa
Indonesia
d. Menjadikan pedoman hidup bangsa Indonesia untuk menjaga keutuhan
negara
e. Menumbuhkan jiwa nasionalisme dan patrionisme
f. Menunjukkan jalan serta mengawasi dalam upaya mewujudkan cita-cita
yang terkandung dalam Pancasila
Tujuan Ideologi Pancasila:
a. Untuk memiliki sikap religius, memeluk agama sesuai dengan keyakinan
dan taat kepada Tuhan
b. Menanamkan dan menjungjung tinggi rasa saling menghargai dan
menghormati HAM
c. Mendahulukan kepentingan umum untuk kesejahteraan bersama
d. Menciptakan bangsa yang adil
Pengamalan Pancasila dalam kehidupan sehari hari.
Sila Pertama
1. Mengembangkan sikap saling menghormati antar pemeluk agama.
2. Membina kerukunan hidup di antara sesame umat beragama.
3. Menunjukkan sikap saling toleran sesama antar pemeluk agama.
Sila Kedua
1. Membantu korban bencana alam
2. Membantu adik belajar
3. Membantu orang tua
4. Membantu teman yang kesusahan
Sila Ketiga
1. Menggunakan bahasa Indonesia dalam pergaulan sehari-hari
2. Menghargai produk-produk dalam negeri agar dapat mendukung
perekonomian dalam negeri
3. Mengembangkan diri agar dapat membanggakan negeri lewat prestasi
66
4. Mengenal dan menghargai keberagaman dalam masyarakat Indonesia,
seperti suku, ras, agama, dan kebudayaan
Sila Keempat
1. Mengutamakan pengambilan keputusan dengan musyawarah untuk
mencapai mufakat
2. Mengutamakan kepentingan bersama daripada kepentingan pribadi
dalam bermusyawarah dan bertindak
3. Mengikuti pemilihan umum (pemilu) dan mengajak orang
lain untuk menggunakan hak pilihnya
4. Menghargai pendapat orang lain
Sila Kelima
1. Menjunjung semangat kekeluargaan dan gotong royong
2. Menjaga keseimbangan hak dan kewajiban diri sendiri
3. Menghormati hak dan kewajiban orang lain
4. Tidak melakukan perbuatan yang merugikan orang lain, seperti merusak
fasilitas umum, mengganggu ketenangan dan keamanan orang lain di
sekitar rumah dan sekolah
Peluang di Dunia Digital
1. Menyaring ideologi asing yang masuk ke Indonesia
2. Menyebarkan kebaikan yang sesuai dengan nilai Pancasila
3. Motivasi sebagai dasar dalam pengembangan IPTEK
4. Landasan pembutan regulasi dunia digital untuk keamanan
Tantangan Di Dunia Digital
1. Kurang pengawasan dalam penggunaan teknologi
2. Kurang mempelajari dan memahami nilai-nilai Pancasila
3. Adanya kabar tidak benar atau HOAKS
4. Adanya ujaran kebencian yang bisa mempengaruhi generasi muda
5. Kurangnya kesadaran generasi muda akan me menjaga nilai-nilai
Pancasila
67
RESUME MATERI HARI KETIGA
SESI III
Judul Materi : Pengenalan SOTK di Dinas Kesehatan
Narasumber : Bapak Mardiyo, SKM, Msi
Hari/ Tanggal : Rabu, 1 Maret 2023
Pukul: 13.00 – 15.30 WIB
68
d. Unit Organisasi bersifat khusus
e. Unit Organisasi bersifat fungsional
f. Unit Pelaksanaan teknis daerah
g. Kelompok Jabatan fungsional
Pelayanan publik
Menurut UU No.25 tahun 2009 pasal 1 pelayanan publik adalah kegiatan atau
rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang,
jasa, dan / atau pelayanan adminitrative yang disediakan oleh penyelenggara
pelayanan publik.
69