Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN KEGIATAN EDUKASI KESEHATAN PROLANIS

KLINIK RAWAT INAP ST. ELISABETH


KLUB PROLANIS DM-HT
Bulan : AGUSTUS 2023

I. PESERTA
Peserta Edukasi Kesehatan Prolanis Klub DM & HT
Peserta yang datang pada saat kegiatan berjumlah 117 orang (dari 127 yang mendafar )
Tehnik pelaksanaan edukasi dibagi menjadi 6 kelompok masing-masing 21 orang.
sedang pendaftarannya melalui Wa Grup berjumlah 127 orang terdaftar

II. WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN


Edukasi Kesehatan dilaksanakan pada:
Hari / Tanggal : Sabtu, 26 Agustus 2023
Tempat : Klinik Rawat Inap St. Elisabeth
Waktu : 06.00 - 09.30

III. PELAKSANAAN KEGIATAN

Pembicara/Narasumber : dr. Henry Adrian


Judul Materi Edukasi : “DM dan Stroke”

Notulen Kegiatan :

1. Pendahuluan
Meskipun PPKM telah dicabut namun Covid-19 belum sepenuhnya pulih dari
serangan virus Covid-19 saat ini dalam transisi dari pandemi menuju endemi
sehingga diperlukan kehati-hatian. Oleh karena itu perlu tetap menerapan protokol
kesehatan dilakukan.

2. Intisari penyampaian Topik yang diberikan :


Dalam sessi edukasi dibagi menjadi 2 bagian yaitu Diabetes Melitus dan Stroke serta
Skring Riwayat Kesehatan (SRK)

A. Diabetes Melitus,
Penyakit komorbid atau penyakit penyerta adalah kondisi dimana seseorang memiliki dua
atau lebih penyakit pada saat bersamaan dengan penyakit lainnya. Penyakit kronis (jangka
panjang) seperti diabetes dan hipertensi sering disebut sebagai penyakit penyerta

Stroke adalah manifestasi klinis akut disfungsineurologis. Pada seluruh /sebagian otak yang
menetap lebioh 2jam atau menimbilkan kematian akibat gangguan pembuluh darah.
Diabetes melitus menyebabkan kadar lemak darah meningkat karena konversi lemak tubuh
yang terganggu. Bagi penderita diabetes melitus peningkatan kadar lemak darah sangat
meningkatkan resiko penyakit stroke.
Baik Diabetes 1 atau 2, pengidapnya harus menjaga kesehatan melalui diet dan olahraga.
Untuk pengidap dibetes 2, direkomendasikan untu menurunkan berat badan dan menjadi
lebih aktif.
Pola makan yan sehat juga dianjurkan untuk diterapkan supaya pengidapnya dapat
mengontrol gula darah dan mengurangi isiko stroke. Selain itu, juga aghar memperbanyak
konsumsi sayir dan buah-buahan. Juga berolahraga setidak-tidaknya setiap 20 menit per
harinya.

Faktor Risiko Stroke


 Faktor risiko stroke yang tidak dapat dapat diuabah : umur ≥ 55 tahu, pria, ras
tertentu , roowayat keluarga stroke
 Faktor resiko yang bisa diubah : hipertensi , DM, obestas, dislipidemia, penakit
jantung, dan pembuluh darah, merokok, sters metal fsik, migrain, krang aktivitas
fisik, , konsumsi alkohol, dll

Target Terapi Stroke Akut


Pada terapi stroke iskemik akut, penumbra (area hipoperfusi pada sistem saraf)
hypoperfusion dipertimbangkan sebagai target terapi primer. Penumbra sebaiknya
diselamatkan sesegera mungkin karena area ini dapat menjadi area yang mati beberapa jam
setelah serangan stroke akibat aliran darah yang sangat rendah di area tersebut.

Point-point lainnya yang disampaikan antar lain :


 Jenis strooke
 Illustrasi stroke sumbbatan
 DM dan stroke
 Target terapi

B. Skring Riwayat Kesehatan (SRK)


Peraturan BPJS Kesehatan Nomor 2 Tahun 2019 tentang Pelaksanaan Skrining Riwayat
Kesehatan dan Pelayanan Penapisan atau Skrining Kesehatan Tertentu serta
Peningkatan Kesehatan bagi Peserta Penderita Penyakit Kronis Dalam Program Jaminan
Kesehatan

Oleh karena itu skrining kesehatan merupakan kegiatan untuk mendeteksi sedini
mungkin. Diagnosis DM dengan pemeriksaan gula darah puasa dan gula darah 2 jam
sesuah makan. Untuk itu BPJS Kesehatan mempunyai program skrining DM
BPJS Kesehatan terus berusaha meningkatkan pelayanannya melalui program Jaminan
Kesehatan Nasional (JKN). Salah satu upayanya adalah dengan menjalankan skrining
riwayat kesehatan yang bisa dilakukan secara mandiri..

Skrining ini adalah langkah awal untuk mengetahui seberapa jauh kondisi kesehatan
tubuh seseorang. Kini masyarakat juga bisa melakukan skrining kesehatan secara online
dan tidak perlu mendatangi fasilitas kesehatan.
Dengan skrining kesehatan bisa dapat mengetahui lebih awal dan mengatisipasi
penyakit-penyakit yang tidak diinginkan, apalagi di usia yang semakin bertambah,
menjaga pola hidup sehat adalah kewajiban.
Seluruh peserta JKN usia di atas 15 tahun dapat melakukan skrining melalui Aplikasi
Mobile JKN pada fitur skrining riwayat kesehatan, tautan https://webskrining.bpjs-
kesehatan.go. id
Mulai 12 Juli 2023 semua peserta BPJS wajib mgisi SRK sebelum mendapatkan
pelayanan.

3. Tanya Jawab
Pada sessi tanya jawab narasumber memberi kesempatan pada peserta untuk bertanya
materi yang disampaikan dan ternyata setiap peserta sangat antusias untuk bertanya.

IV. Rincian Biaya


Konsumsi Peserta yang hadir 117 x @ Rp 10.000,- : Rp. 1.117.000-
Jasa Narasumber : Rp 500.000,-
Total : Rp.1..617.000,-
V. DAFTAR HADIR PESERTA (terlampir)
VI. INFORMASI
Kegiatan edukasi bulan depan akan diselenggarakan Sabtu, 23 September 2023

VII. PENUTUP
Demikian laporan kegiatan ini dibuat sebagai pertanggungjawaban Kegiatan Edukasi
Kesehatan Prolanis bulan Agustus 2023 di Klinik Rawat Inap St. Elisabeth.

Semarang, 27 Agustus 2023

Penanggungjawab kegiatan,

dr. Henry Adrian


LAPORAN KEGIATAN EDUKASI KESEHATAN PROLANIS
KLINIK RAWAT INAP ST. ELISABETH
KLUB PROLANIS DM
Bulan : April 2021

I. PESERTA
Peserta Edukasi Kesehatan Prolanis Klub DM
Peserta yang datang pada saat kegiatan berjumlah 52 orang (dari 60 orang yang diundang)

II. WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN


Edukasi Kesehatan dilaksanakan pada:
Hari / Tanggal : Sabtu, 3 April 2021 (4 Kelompok)
Tempat : Klinik Rawat Inap St. Elisabeth
Waktu : 06.00 - 09.15

III. HASIL PELAKSANAAN KEGIATAN

Pembicara/Narasumber : dr. Henry Adrian


Judul Materi Edukasi : “DM dan Ibadah Puasa”

Notulen Kegiatan :

Pendahuluan
Berhubung adanya Pandemi Covid-19, kegiatan Prolanis mulai Januari 2021 bentuk
kegiatan mengacu pada Protokol Kesehatan (Prokes). Untuk itu dari peserta terdaftar
melalui on line berjumlah 60 orang dibagi menjadi 4 kelompok masing-masing 15 orang.
Hal ini untuk menjaga keamanan dan kenyamanan peserta yang rata-rata lansia dan
ternyata mereka penuh semangat dan antusias untuk hadir dalam kegiatan prolanis.

Jalannya kegiatan edukasi :


Pukul 06.00 tepat acara edukasi dimulai setiap kelompok waktu edukasi 45 menit
Sebelum peserta menempatkan diri pada tempat duduk yang disediakan. Oleh narasumber
peserta diwajibkan untuk cuci tangan, mengisi daftar hadir, menandatangani SPP dan yang
terpenting pada waktu menunggu giliran cek darah agar tertib dan tidak boleh
berkerumum, setelah selesai cek darah langsung pulang.

Pemantauan status kesehatan peserta Prolanis dilakukan bersamaan dengan kegiatan


edukasi . Jenis pemantauan status kesehatan fisik yang dilakukan diantaranya : Berat
badan, tinggi badan tekanan darah
Pengantar edukasi
Ibadah puasa di bulan Ramadhan merupakan salah satu kewajiban umat Muslim di seluruh
dunia. Namun bagi penderita diabetes, diperlukan beberapa persiapan sebelum puasa agar
tidak menimbulkan komplikasi yang membahayakan kesehatan akibat proses metabolisme
yang terganggu.
Pada prinsipnya, penderita diabetes boleh saja menjalankan ibadah puasa, asalkan kadar
gula darahnya terkontrol baik dan tidak memiliki penyakit serius lainnya, seperti penyakit
jantung atau ginjal.
Bagi penderita diabetes, pengaturan pola makan, aktivitas fisik, dan jadwal minum obat
penting untuk diperhatikan selama berpuasa. Hal ini dilakukan untuk mencegah terjadinya
komplikasi berupa kadar gula darah turun secara drastis (hipoglikemia) atau justru menjadi
sangat tinggi (hiperglikemia).
Gejala yang dapat dirasakan akibat hipoglikemia dan hiperglikemia adalah sakit kepala,
pusing, lemas, sering haus, kejang, hingga tidak sadarkan diri. Keduanya merupakan kondisi
yang berbahaya pada penderita diabetes dan perlu segera mendapatkan penanganan
medis.
Seusai edukasi, peserta diberikan kesempatan tanya jawab

Setelah itu dilanjutkan pemeriksaan darah oleh petugas Labn Prodia.


Secara keseluruhan dari 56 peserta (4 kelompok) acara kegiatan Prolanis berakhir sekitar
pkl. 09.15

Demikian notulen kegiatan yang dapat kami sampaikan.

IV. Rincian Biaya

Konsumsi Peserta yang hadir 52 x @ Rp 8.-000,- : Rp. 416.000,-


Jasa Narasumber : Rp 250.000,-
Total : Rp. 666.000,-
IV. DAFTAR HADIR PESERTA
(terlampir)
V. PENUTUP
Demikian laporan kegiatan ini dibuat sebagai pertanggungjawaban Kegiatan Edukasi
Kesehatan Prolanis di Klinik Raewat Inap St. Elisabeth

Semarang, 25 April 2021

Penanggungjawab kegiatan,
dr. Henry Adrian

Anda mungkin juga menyukai