I. PESERTA
Peserta Edukasi Kesehatan Prolanis Klub DM & HT
Peserta yang datang pada saat kegiatan berjumlah 117 orang (dari 127 yang mendafar )
Tehnik pelaksanaan edukasi dibagi menjadi 6 kelompok masing-masing 21 orang.
sedang pendaftarannya melalui Wa Grup berjumlah 127 orang terdaftar
Notulen Kegiatan :
1. Pendahuluan
Meskipun PPKM telah dicabut namun Covid-19 belum sepenuhnya pulih dari
serangan virus Covid-19 saat ini dalam transisi dari pandemi menuju endemi
sehingga diperlukan kehati-hatian. Oleh karena itu perlu tetap menerapan protokol
kesehatan dilakukan.
A. Diabetes Melitus,
Penyakit komorbid atau penyakit penyerta adalah kondisi dimana seseorang memiliki dua
atau lebih penyakit pada saat bersamaan dengan penyakit lainnya. Penyakit kronis (jangka
panjang) seperti diabetes dan hipertensi sering disebut sebagai penyakit penyerta
Stroke adalah manifestasi klinis akut disfungsineurologis. Pada seluruh /sebagian otak yang
menetap lebioh 2jam atau menimbilkan kematian akibat gangguan pembuluh darah.
Diabetes melitus menyebabkan kadar lemak darah meningkat karena konversi lemak tubuh
yang terganggu. Bagi penderita diabetes melitus peningkatan kadar lemak darah sangat
meningkatkan resiko penyakit stroke.
Baik Diabetes 1 atau 2, pengidapnya harus menjaga kesehatan melalui diet dan olahraga.
Untuk pengidap dibetes 2, direkomendasikan untu menurunkan berat badan dan menjadi
lebih aktif.
Pola makan yan sehat juga dianjurkan untuk diterapkan supaya pengidapnya dapat
mengontrol gula darah dan mengurangi isiko stroke. Selain itu, juga aghar memperbanyak
konsumsi sayir dan buah-buahan. Juga berolahraga setidak-tidaknya setiap 20 menit per
harinya.
Oleh karena itu skrining kesehatan merupakan kegiatan untuk mendeteksi sedini
mungkin. Diagnosis DM dengan pemeriksaan gula darah puasa dan gula darah 2 jam
sesuah makan. Untuk itu BPJS Kesehatan mempunyai program skrining DM
BPJS Kesehatan terus berusaha meningkatkan pelayanannya melalui program Jaminan
Kesehatan Nasional (JKN). Salah satu upayanya adalah dengan menjalankan skrining
riwayat kesehatan yang bisa dilakukan secara mandiri..
Skrining ini adalah langkah awal untuk mengetahui seberapa jauh kondisi kesehatan
tubuh seseorang. Kini masyarakat juga bisa melakukan skrining kesehatan secara online
dan tidak perlu mendatangi fasilitas kesehatan.
Dengan skrining kesehatan bisa dapat mengetahui lebih awal dan mengatisipasi
penyakit-penyakit yang tidak diinginkan, apalagi di usia yang semakin bertambah,
menjaga pola hidup sehat adalah kewajiban.
Seluruh peserta JKN usia di atas 15 tahun dapat melakukan skrining melalui Aplikasi
Mobile JKN pada fitur skrining riwayat kesehatan, tautan https://webskrining.bpjs-
kesehatan.go. id
Mulai 12 Juli 2023 semua peserta BPJS wajib mgisi SRK sebelum mendapatkan
pelayanan.
3. Tanya Jawab
Pada sessi tanya jawab narasumber memberi kesempatan pada peserta untuk bertanya
materi yang disampaikan dan ternyata setiap peserta sangat antusias untuk bertanya.
VII. PENUTUP
Demikian laporan kegiatan ini dibuat sebagai pertanggungjawaban Kegiatan Edukasi
Kesehatan Prolanis bulan Agustus 2023 di Klinik Rawat Inap St. Elisabeth.
Penanggungjawab kegiatan,
I. PESERTA
Peserta Edukasi Kesehatan Prolanis Klub DM
Peserta yang datang pada saat kegiatan berjumlah 52 orang (dari 60 orang yang diundang)
Notulen Kegiatan :
Pendahuluan
Berhubung adanya Pandemi Covid-19, kegiatan Prolanis mulai Januari 2021 bentuk
kegiatan mengacu pada Protokol Kesehatan (Prokes). Untuk itu dari peserta terdaftar
melalui on line berjumlah 60 orang dibagi menjadi 4 kelompok masing-masing 15 orang.
Hal ini untuk menjaga keamanan dan kenyamanan peserta yang rata-rata lansia dan
ternyata mereka penuh semangat dan antusias untuk hadir dalam kegiatan prolanis.
Penanggungjawab kegiatan,
dr. Henry Adrian