Anda di halaman 1dari 12
RSUD PALEMBANG BARI RSUD PALEMBANG BARI Jin, Panca Usaha, No. 1, Kel. 5 Ulu, Kec. Seberang Ulu 1, Kota Palembang, Provinsi Sumatera Selatan, Telp. 0711 514165, Kode Pos 30254 Email : tu@rsudpbari@gmail.com pn can LEMBAR PENGESAHAN PANDUAN SKRINING PASIEN RAWAT INAP RSUD PALEMBANG BARI TAHUN 2022 DISETUJUI DAN DISAHKAN DIREKTUR RSUD PALEMBANG BARI’ ‘9Dr. Hj. MAK M.M..MARS > Pembina Utama Muda NIP 196504131996032001 BABI PENDAHULUAN Skrining merupakan metode untuk mengetahui kebutuhan Pelayanan pasien secara cermat dan tepat. Pelayanan yang sesuai dengan kebutuhan pasien selain meningkalkan kepuasan pasion dan keluarga, juga akan meningkatkan mutu pelayanan serta menggptimalkan efisiensi biaya pelayanan. Untuk itu, dibutuhkan Pengumpulan informasi yang memadai di saat pasien pertama kali mengakses pelayanan. Informasi yang dikumpulkan saat proses skrining Pasien membantu dalam pengambilan keputusan yang sesuai tentang kriteria pasien, yaitu mana yang dapat dilayani dan mana yang tidak Mampu dilayani, dengan mempertimbangkan fasilitas yang dimiliki di rumah sakit RSUD Palembang Bari Skrining dibagi dalam dua cara, yaitu pra-hospital dan intra- hospital. Keputusan untuk menerima pasien yang melewati skrining pra- hospital ini harus disertai kepastian bahwa pasien akan mendapatkan pelayanan di rumah sakit yang dituju, dengan identiikasi pelayanan yang ada di rumah sakit tujuan, sehingga akan dapat meminimalisir rujukan berulang ke rumah sakit lainnya kembali, menurunkan keterlambatan pelayanan, mengurangi mortalitas dan morbiditas, mengurangi biaya yang dibebankan kepada pasien, serla meningkatkan kenyamanan pasien. Skrining intrachospital bisa dilakukan saat pasien telah mencapai rumah sakit. Baik pada pasien rawat jalan maupun gawat darurat. Dalam melakukan proses skrining bagi pasien yang membutuhkan pelayanan gawat darurat dilaksanakan dengan metode triage yang didalamnya terdapat pemeriksaan fisik, psikologik dan diagnostik penunjang. Dokter melakukan pelayanan medis, identifikasi kebutuhan pelayanan khusus, menerima konsultasi dan penilaian Keputusan pasien apakah di rawat inap-kan, dipulangkan atau dirujuk BABI RUANG LINGKUP Skrining dapat dikatakan sebagai suatu upaya mengidentifikasi Penyakit atau kelainan pasien melalui serangkaian tes berupa pemeriksaan @tau prosedur tertentu yang dapat digunakan secara tepat sehingga didapatkan keterangan tentang kondisi dan kebutuhan pasien saat kontak pertama, apakah benar-benar membutuhkan pelayanan sesuai diagnosa dan kondisi pasien. Keterangan hasil skrining digunakan untuk mengambil keputusan untuk menerima pasien rawat inap atau pasien rawat jalan dan merujuk ke pelayanan kesehatan lainnya dengan menyesuaikan kebutuhan pasien dengan misi dan sumber daya rumah sakit. Skrining pada kasus emergensi atau instalasi gawat darurat dilaksanakan melalui metode triage, evaluasi visual atau pengamatan, pemeriksaan fisik, psikologik, laboratorium ki atau diagnostik imaging ‘sebelumnya. Pengkajian riwayat pasien dalam proses skrining dilakukan melalui autoanamnesa dan heteroanamnesa. Skrining intra-hospital bisa dilakukan saat pasien telah mencapai rumah sakit. Baik pada pasien rawat jalan maupun gawat darurat. Pada area rawat jalan, baik tenaga medis maupun paramedis wajib untuk segera mengidentifikasi kebutuhan pelayanan bagi pasien yang membutuhkan, baik saat pasien mendaftar di poliklinik maupun menunggu di ruang tunggu. Ruang lingkup skrining rawat inap Ruang IGD Ruang Rawat inap Ruang intensif Bidang pelayanan Bers BABII TATA LAKSANA A. Skrining penerimaan pasien masuk Rawat Inap meliput 1. Kebutuhan pasien yang berkenaan dengan _pelayanan Preventif Paliatit kuratif dan rehabilitative di prioritaskan Skrining pasien rawat inap dapt di lakukan oleh dokter umum melalui IGD (Poliklinik umum dan oleh dokter Spesialis, Pasien akan masuk pada kriteria preventif,Paliatif,kuratif,dan Fehabilitative yang indikasi rawat inap.memerlukan kamar isolasi atau rawat jalan Preventif Preventit adalah upaya untuk mencegah perburukan / komplikasi ‘suatu penyakit dengan deteksi dini factor resiko a. Pemerksaan Kesehatan di lakukan berkala (pemeriksaan kehamilan, bala) b. Deteksi dini kasus,factor resiko maternal dan balita c. Imunisasi / vaksin pada bayi ,anak, dewasa dan ibu hamil id. Kasus luka tusuk di berikan Anti Tetanus Serum 'e. Kasus luka bakar derajat Berat di masukkan ke unit luka bakar Dokter atau perawat wajib memberikan informasi penjadwalan controvimunisasi lanjutan Paliatif Perawatan Paliatif adalah perawatan Kesehatan terpadu yang bersifat_ mengurangi penderitaan pasien,memperpanjang usia dan meiningkatkan kualitas hidup.Contoh kasus yang memerlukan perawatan paliatif : kanker,penyakit degeneratif,ppok.cystic fibrosis.stroke lama,Parkinson,Penyakit genetikadan _penyakit HIVIAIDS,penderita lansia pasca rawat inap di RS yang masih memerlukan pelayanan,Pasien-pasien di atas dapat di rawat inap jika ferdapat masalah fisik seperti : a. Gangguan ABC b. Nyeri hebat ‘c. Penurunan berat badan drastis 4. Perubahan status mental.dll ‘Contoh Pasien Paliatif yang masuk indikas| rawal inap @. CHF Kriteria /indikasi rawat inap 4) Edema perifer 2) Dyspnoe 3) Pembesaran hati 4) Emboii paru 5) Kardiomegali 6) Disaritmia b. CKD Kriteria / indikasi rawat inap 1) Mual, muntah beriebihan 2) Perubahan status Mental 3) Sesak Napas 4) Asidosis. 3. Kuratif Perawatan kuratif merupakan upaya serangkaian yang di tujukan untuk penyembuhan _penyakit,pengurangan penderitaan akibat penyakit. Pasien Kuralif yang memerlukan rawat Inap a. Katarak senilis Kriteria /indikasi rawat inap 4) Pre op dengan penyulit 2) DM 3) Hiprtrensi 4) Anatomi mata kecil b. Trauma mata Kriteria findikasi rawat inap 1) Laserasi kornea 2) Laserasi bulbus oculi 3) Mengancam visual - Glaukaoma akut Kriteria findikasi rawat inap 4) Penurunan penglihatan 2) Edema korea 3) TlO>21 4) Gangguan Airway Peritonsilar abses Kriteria Jindikasi rawat inap 1) Gangguan abses 2) Resiko sepsis 3) Distagia 4) Nyari hebat . Epistaksis Kiteria /indikasi rawat inap 4) Perdarahan massif 2) Hipertens! tak terkontro! 3) Observasi perdar Hipertrofpi tonsil an Lanjut i rawat inap 4) Pre operatic treatment |. Prolonged pregnancy Kriteria /indikasi rawat inap 4) Hamil > 41 minggu Myoma Uteri Kriteria findikasi rawat inap 4) Ukuran Myoma uteri 8 om 2) Telah terjadi perdarahan berulang 3) HB $8,0 mg/d! Pre eclamsia Kriteria /indikasi rawat inap 1) Tekanan darah = 160/140 mmhg 2) Proteinuria = +2 3) Terdapat tanda awal kejang 4) IUGR 5) Peningkatan SGPT/SGOT 6) Penurunan AT |. Abortus kriteria /indikasi rawat inap 1) Perdarahan 2 150 cc 2) Keluar jaringan 3) Syock hemoragic Hemiparesis Gravidarum Kriteria /indikasi rawat inap 4) Keton urin + 2) Keadaan umum lemah 3) Intake tidak adekuat |. Abnormal Uterine Bleeding Kriteria /indikasi rawat inap 1) HB <8 mgidl DHF Kiteria indikasi rawat inap 1) Trombosit < 100,000 2) Tekanan darah ¢ 100/70: mmHg (presyock) 3) Perdarahan spontan 4) Muntah Dyspepsia Kriteria Jndikasi rawat inap 4) Muntah 2) Nyeri dada karena gastro esophageal reflux desease 3) Dehidrasi Diare Kriteria Jindikasi rawat inap 4) Dehidrasi ringan = berat 2) Muntah sampai obat tidak bisa masuk 3) Pre- syock TDs100/60 mmHg 1. ASMA Kriteria findikasi rawat inap 1) Keluhan tidak membaik dengan 2 x nebulizer 2) Respirasi rate = 40 xm 9. Periapical abscess without sinus Kriteria findikasi rawat inap 1) Suhu tinggi 2) Susah netan 3) Nadi cepat Periapical abscess with sinus Kriteria findikasi rawat inap 4) Suhu tinggi 2) Susah nelan 3) Nadi cepat 4) Nafas cepat Pasien yang memertukan tindakan kuratif tapi tidak masuk indikasi rawat inap maka dokter wajib memberikan pendidikan kesehatan dan di dokumentasikan dalam form instruksi paisen pulang. Selanjutnya form tersebut akan di bawa pulang dan menjadi pedoman perawatan asien dan keluarga di rumah, . Rehabilitatit Perawatan rehabilitatif adalah upaya promosi kesehatan untuk memelihara dan memulihkan kondisi/ mencegah kecacatan sasarannya adalah kelompok orang yang baru sembuh dari penyakit. Tujuannya adalah pemulihan dan pencegahan kecacatan(tertiary prevention).Conth tindakan rehabilitative adalah fisioterapi. Tindakan fisioterpi biasa di lakukan di area rawat jalan (tidak memerlukan rawat inap) Kecuali pada kasus penyerta sebagai contoh pengerjaan fisioterapi untuk pemulihan pasca operasi. Pernilihan kriteria pasien yang harus di fistoterapi di lakukan oleh dokter spesialis.sedangkan untuk jenis fisioterapi yang akan dilakukan akan di skrining oleh dokter rehabilasi medis Setelah dokter spesilais tehabilasi medis memberikan diagnosa BaBIV DOKUMENTASI ‘Audit dan Jaminan Mutu 4. . Dokumentasi Catalan medis pasien saat pertama kali berobat sampai di rawat di RSUD Palembang BAR! harus di ketahui dan di tandatangani olen DPJP yang merawat akan di gunakan sebagai acuan data dasar dan sarana audit Acuan data dasar ini di dalam status Reka Medis RSUD Palembang BARI bertanggung jawab untuk menjaga bertangsungnya proses pelayanan medis RSUD Palembang BARI dengan menggunakan Protokol standar BABY PENUTUP Demikianlah panduan skrining baik di dalam maupun di lar rumah ‘sakit inay agar dapat dijadikan acuan dalam penyelenggaraan pelayanan yang bermutu, aman, efektif dan efisien dengan mengutamakan keselamatan pasien. Untuk kesempurnaan dalam pembuatan panduan ini sangat diharapkan semua pembaca dapat memberikan masukan dan tanggapan. Semoga panduan skrining penerimaan pasien rawat inap ini dapat bermanfaat dan memudahkan semua pihak yang terkait dengan pelayanan pasien di RSUD Palembang BARI. Palembang, “oma! 2022 DIREKTUR RSUD PALEMBANG BARI Gr). MAKIANES-H_NTNT, MARS, Pembina'Utama Muda NIP.196504131996032001 Is Ce RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PALEMBANG BARI 2d Jin, Panca Usaha No, 1 3 ‘Seberang Ulu | Palembang Telp. (0711) 514165 - 519211 ‘SURAT PERAWATAN Dikirim oleh de Dirawat Tal ‘Nama Lengkap denis Kelamin No. RM Kelas Ruang (0 tWoaK ana’ © sruspeirnpat Oo ow Kepesortaan Jaminan Diagnosa Kategori Penyakit / Kasus. Parawatan Umum ( infeksi N. Infeksi Paru / isolasi) BEDAH (Trauma | N, Trauma) OB SYARAF TNA (fol ( flekPSE/ sls!) ‘Tanggal Rencana Operes! ee os ‘* Keperiuan Keadaan Um (KU) Pasion csookm Rencana Operasi = Dipertukan / Tidak oi Pertukan #) Hast : Ada i Tidak ada ‘Ada / Tidak ada Laboratorium = Has! Ragiologi Yang Menunjang ‘Tanga! Rencana Transtusi# , ‘ w8 ® ~— Hasil Laboratorium (indikasi/Tidak Indika: ‘Ada* @ Darah yang akan di transfusi ‘Ada [Tidak ada © Kebutuhan Pelayanan CO Prevent = (F) Paliatit O - We icetawe Poy Kura [ Rehabittant Palembang... 3/1. *) Diisi oleh Administrasi Rawat nap a) Bila di poriukan maka MRS bersifat prioritas reservasi normal reguler b) Coret yang tidak sesuai .¢) Cort yang tidak sesuai pemyataan yang ada 6) dalam kurung Untuk kasus-kasus yang MRS hanya untuk memasukkan darah ke pasion

Anda mungkin juga menyukai