Anda di halaman 1dari 7

ARDUINO UNO

Arduino Uno adalah papan mikrokontroler populer yang biasa digunakan untuk membuat berbagai
proyek elektronik. Ini didasarkan pada mikrokontroler ATmega328P dan dilengkapi dengan pin
input/output digital dan analog, serta komunikasi USB bawaan untuk pemrograman dan komunikasi
dengan komputer. Ini adalah platform yang bagus bagi pemula untuk belajar tentang pemrograman
dan elektronik.

Sejarah Nama Arduino


Menurut jurnal sejarah Arduino, semua bermula dari Kota Ivrea. yaitu sebuah kota di Italia
Utara yang cukup terkenal dengan sejarah kerajaan dan raja yang memerintah di sana.

Pada tahun 1002 Masehi, Ivrea diperintah oleh seorang raja bernama Arduin. Lalu dua tahun
kemudian ia digantikan oleh Raja Henry II dari Jerman.
Nah, di Kota Ivrea ini ada sebuah bar yang bernama “Bar Di Re Arduino” yang artinya Bar
Raja Arduino. Nama tersebut diambil dan digunakan oleh pemilik bar dengan maksud
mengenang sang raja Arduin.

Kebetulan, bar tersebut adalah tempat yang paling sering dikunjungi oleh sang pengembang
Arduino. Yaitu Massimo Banzi dan rekan-rekannya untuk melakukan pertemuan.

Sebagai bentuk rasa hormat kepada tempat tersebut, Massimo Banzi memberi nama Arduino
ke perangkat yang sedang ia kembangkan bersama rekan-rekannya. Dari situlah asal Arduino.

Selain itu, istilah Arduino adalah bahasa Italia yang apabila diterjemahkan ke bahasa
Indonesia berarti “Teman yang berani”.

Sejarah Perkembangan Arduino


# Penggunaan Basic Stamp
Sejarah perkembangan mikrokontroler diawali dari Basic Stamp, yaitu mikrokontroler
yang diprogram dengan bahasa pemrograman basic dan dikembangkan oleh salah satu
perusahaan di California bernama Parallax.

produknya berupa servo atau servo controller.

Sekilas, Basic Stamp terdiri atas papan sirkuit yang dikemas secara rapi dan
dilengkapi power supply, mikrokontroler, memori, serta port input/output yang
memungkinkannya terhubung dengan perangkat lain.

# Kekurangan Basic Stamp

Menurut Massimo Banzi, Basic Stamp memiliki beberapa kelemahan yaitu:

o Pengguna harus memiliki kemampuan coding yang cukup.


o Harga yang terlalu mahal.
o Tidak Support di berbagai sistem operasi.

# Membangun konsep Pemrograman yang sederhana

Suatu konsep pemrograman yang sederhana atau disebut juga friendly programming
language berhasil dikembangkan oleh teman Banzi yaitu Casey Reas di MIT.

Konsep pemrograman yang disebut processing ini semakin berkembang pesat dan
mendapatkan popularitas baik karena memudahkan pengguna.

Dengan processing, bahkan seorang amatir pun bisa memvisualisasikan data yang
kompleks dengan tampilan yang baik dan menarik.

# Peran Hernando Barrágan Arduino

Hernando Barragan adalah mahasiswa kebangsaan Kolombia yang pertama kali


mengambil langkah awal dalam menciptakan aplikasi atau platform yang mirip
dengan processing.

Dalam tesisnya di tahun 2004 yang berjudul “Arduino-La rivoluzione dell’open


Hardware” atau dalam bahasa inggrisnya “Arduino – The Revolution of Open
Hardware”), Hernando mengembangkan platform yang diberi nama “Wiring” dan
kebetulan pembimbingnya adalah Massimo Banzi dan Casey Reas.

Platform wiring ini terdiri atas aplikasi pengontrol yang di dalamnya sudah ada
fungsi library guna mempermudah pemrograman mikrokontroler.

Selain itu, wiring juga terdiri dari papan sirkuit siap pakai yang di dalamnya
menggunakan mikrokontroler Atmega 128 sebagai pemrosesnya.
Jadi penemu Arduino adalah Hernando Barragan Arduino.

Berlandaskan tesis Hernando ini, Massimo Banzi berharap bisa membuat suatu
platform yang jauh lebih murah, sederhana dan mudah untuk digunakan. Inilah asal
mula Arduino dibuat di negara Italia.

# Siapa Sajakah yang Termasuk Dalam Tim Inti Pengembang


Arduino?

Tim inti pengembang Arduino terdiri atas 5 orang yaitu:

o Massimo Banzi (kanan depan yang tidak pakai kacamata)


o David Cuartielles (tengah)
o Tom Igoe (kanan belakang)
o Gianluca Martino (kiri depan)
o David Mellis (kiri belakang)

Prototype Pertama

Mikrokontroler Arduino dikembangkan pertama kali pada tahun 2005 di Italia oleh
Massimo Banzi, David Mellis (mahasiswa DII saat itu), dan David Cuartielles dengan
menambahkan dukungan mikrokontroler Atmega 8 untuk Wiring.

Tetapi proyek itu tak mereka lanjutkan. Melainkan menyalin kode sumber wiring lalu
mengembangkan proyek terpisah bernama Arduino.
Beberapa hal yang diupayakan oleh Massimo Banzi dalam Arduino adalah:

o Harganya murah
o Software dan hardware-nya mudah dipelajari
o Dapat berjalan di berbagai sistem operasi
o Software dan hardware-nya open source

# Mengapa Mereka Memilih Model Open Source?

Banzi dan rekan-rekan berpikir bahwa akan jauh lebih baik bila platform Arduino ini
dibuat open source agar proses pengembangannya bisa dilakukan secara cepat.

Selain itu, alasan lainnya adalah karena IDII tak memiliki dana yang cukup untuk
terus mendukung proyek ini bahkan terancam menghentikan pendanaannya karena
takut proyek ini tak akan bertahan lama.

Proses Banzi dan Timnya Membuat Arduino Agar Bisa


Dibagikan ke Publik
Model open source mungkin sudah wajar untuk perangkat lunak.

Namun untuk perangkat keras Banzi harus menemukan solusi lisensi yang tepat dan bisa
berlaku untuk papan sirkuitnya.
Setelah melakukan berbagai investigasi, Banzi dan timnya memutuskan untuk menggunakan
lisensi dari Creative Commons, yaitu sebuah kelompok non profit yang biasanya digunakan
untuk karya-karya budaya seperti karya tulis dan musik.

Menurut Banzi, hardware ini juga adalah bagian dari budaya jadi harus dibagikan kepada
orang lain.

Berikut ini adalah poin-poin penting dari sejarah mikrokontroler yang perlu kamu tahu.

# Tahap Pembuatan Awal

Tim Banzi melakukan beberapa perbaikan spesifikasi dari papan sirkuit kemudian
menjualnya dengan harga US $30 atau sekitar Rp. 467.587. Harga ini sangat jauh
lebih murah dibandingkan mikrokontroler Basic Stamp.

Banzi menetapkan harga itu karena menurutnya Arduino ini harus menjangkau semua
kalangan. Selain itu, Banzi ingin membuat papan Arduino mereka benar-benar terlihat
unik memberikan suatu konsep menonjol dan kelihatan keren.
Kalau papan sirkuit yang diproduksi di tempat lain biasanya berwarna hijau, mereka
justru membuatnya berwarna biru.

Beberapa produsen lain ada yang mengurangi jumlah pin papan sirkuit mereka, tim
Arduino justru menambahkan pin untuk papan sirkuit mereka.

Keunikan lain dari papan sirkuit yang dibuat oleh Banzi adalah adanya gambar peta
kecil Italia di belakang papan sirkuit mereka.

Produk dari tim Arduino mengusung konsep papan sirkuit dengan komponen-
komponen yang mudah ditemukan dan murah seperti Atmega 328.

Jadi bukanlah hal yang sangat sulit jika ada yang mau merakit sendiri papan
sirkuitnya.

Konsep lain yang juga diterapkan oleh tim Arduino adalah konsep “plug and play”.
Papan sirkuit Arduino dapat dihubungkan ke PC melalui jalur port USB.

Seperti yang kita tahu bahwa port USB adalah sebuah terobosan penghubung
komputer dengan perangkat lunak dengan konsep plug and play.

Bila sebelumnya komputer masih menggunakan port parallel atau port serial, maka
kini keduanya telah digantikan dengan port USB.

# Filosofi Arduino

David Cuartielles mengungkapkan filosofi Arduino yang kira-kira bunyinya:

Jika kamu mau belajar elektronik maka kamu harus belajar dari hari pertama
dan tentu saja kamu harus paham tentang aljabar. Sedangkan dengan
Arduino kamu akan belajar sejak hari pertama.
Intinya kamu akan mampu belajar elektronik dengan mahir di hari pertama dengan
menggunakan Arduino.

Filosofi ini kemudian diuji dengan membagikan 300 PCB polos kepada mahasiswa
IDII (Interaction Design Institute Ivrea) dengan instruksi sederhana.

“Carilah instruksi di internet, buat papan sirkuit tersebut, dan buatlah sebuah proyek
yang menggunakan papan sirkuit tersebut."

Salah satu mahasiswa berhasil membuat proyek jam tangan yang memiliki fitur alarm.
Melihat hal tersebut, banyak orang yang sangat menginginkan papan sirkuit itu.

Teman Banzi menjadi seorang pembeli pertama yang memesan satu unit Arduino.

Karena sebegitu menariknya, bahkan Arduino sangat cepat menyebar secara online,
tanpa pemasaran, dan tanpa periklanan. Arduino mengambil alih dunia DIY layaknya
sebuah badai.

# Pemasaran dan Penyebarluasan Arduino

Sebagai suatu langkah pengembangan, tim juga berusaha mengintegrasikan Arduino


ke dalam sistem pendidikan di sekolah menengah atas hingga perguruan tinggi.
Beberapa diantaranya adalah Universitas Carnegie Mellon dan Stanford.

Salah satu anggota tim inti Arduino, David Mellis mengundang 8 sampai 10 orang ke
laboratorium MIT sambil memberinya tugas menyelesaikan proyek selama sehari.

Beberapa proyek yang selesai antara lain proyek pembuatan speaker Ipod, radio FM,
dan mouse komputer dengan beberapa komponen yang sama dengan yang digunakan
pada Arduino seperti resistor, kapasitor, dan sebagainya.

Sampai saat ini sudah ada lebih dari 200 distributor produk Arduino di seluruh dunia
termasuk perusahaan besar seperti Sparkfun Electronics.

Konon katanya ada seorang pria di Portugal yang berhenti dari pekerjaannya di
perusahaan telepon hanya untuk menjual produk Arduino di rumahnya.

# Proses Produksi Massal Arduino

Dengan menjadikan kualitas sebagai hal utama yang wajib diutamakan, tim Arduino
mampu memproduksi sekitar 100 sampai 300 board Arduino Uno dalam sehari
dengan kondisi papan sirkuit yang dijamin kualitasnya.

Bahkan tim juga menjamin untuk mengganti papan sirkuit yang tidak bisa bekerja
sebagai mana mestinya.

Gianluca Martino, salah satu anggota tim inti yang mengawasi proses produksi dan
distribusi mengatakan bahwa sistem pengujian yang diterapkan saat ini memiliki
tingkat kegagalan produksi di bawah 1%.

Jadi kualitas dari board Arduino Uno ini sudah tak diragukan lagi.

Karena sifatnya yang open source, saat ini sudah banyak lahir perangkat-perangkat
baru sejenis Arduino.

Diantaranya yaitu Freeduino, CipaDuino yang dibuat oleh


SKIR70, MurmerDuino yang dibuat Robot Unyil, dan AviShaDuino yang salah
satunya dibuat oleh admin kelas robot.
# Mendapat Support Dari Google

Dukungan yang luar biasa didapatkan Arduino ketika Google merilis sebuah papan
pengembang berbasiskan Arduino yang support untuk Android.

Namanya Google Android ADK (Accessory Development Kit), yaitu platform yang
memungkinkan smartphone Android berinteraksi dengan motor, sensor, dan
perangkat lainnya.

Dengan adanya ADK ini kamu bisa membuat aplikasi Android yang menggunakan
kamera ponsel, sensor gerak, layar sentuh, dan konektivitas internet untuk mengontrol
sebuah robot atau sistem tertentu. Dalam hal ini tentunya kamu akan bisa lebih bebas
dalam berkreasi.

Bukan hanya Google saja loh, bahkan NASA (National Aeronautics and Space
Administration) juga menggunakan Arduino untuk membuat prototyping.

# Bagaimana Kondisi Bar Arduino Ivrea Sekarang?

Bar di Ivrea tersebut saat ini semakin bertambah ramai. Para fans Arduino banyak
yang berdatangan ke bar tersebut. Baik hanya untuk melihat-lihat, maupun sekedar
minum-minum.

Anehnya, para pekerja bar di sana bahkan tak tahu alasan para pengunjung tersebut
datang ke sana adalah karena platform Arduino yang sedang jadi bahan perbincangan
dunia.

Anda mungkin juga menyukai