Anda di halaman 1dari 2

H. LOGIKA KUMULATIF, LOGIKA ALTERNATIF DAN LOGIKA KUMULATIF ALTERNATIF.

Logika kumulatif

Logika kumulatif adalah logika yang disandar kan pada aktifitas pembukaan undang undang dan
aktifitas tersebut memiliki alasan alas an historis, sosiologis, yuridis dan politis.

Undang Undang dibentuk oleh Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) yang didasari oleh “kehendak”
politik. Rancangan undang undang yang diajukan akan dibahas DPR dan Presiden untuk
mendapatkan persetujuan bersama (UUD pasal 20 ayat 2). Berlakunya undang undang terkadang
menimbulkan perdebatan. Hal ini dikarenakan adanya perbedaan pendapat mengenai kata
penghubung “dan”. Kata “dan” menurut kamus besar bahsa Indonesia versi online adalah
penghubung satuan bahasa (kata, klausa, frasa dan kalimat) yang setara dan dan termasuk tipe serta
memiliki fungsi yang tidak berbeda. Maka kata “dan” adalah Kumulatif.

Contoh: pasal 5 uu 12 tahun 2011.

Logika alternatif

Logika alternatif ditandai dengan adanya kata “atau”. Menurut kamus besar bahasa Indonesia versi
online, kata “atau” adalah kata penghubung untuk menandai piliha diantara beberapa hal (pilihan).

Logika Kumulatif-Alternatif

Logika Kumulatif-Alternatif menggunakan kata “dan/atau”. “dan/atau” dalam kamus besar bahasa
Indonesia tidak ada. Namun kata “dan/atau” banyak ditemukan dalam undang undang. Kata
“dan/atau” merupakan kumulatif alternatif, yaitu bisa dilakukan salah satunya atau keduanya.
Maksudnya dapat diperlakukan sebagai “dan” serta dapat diperlakukan sebagai “atau”.

Ketiga logika yang telah diuraikan diatas, merupakan logika praktis atau terapan. Hal ini dikarenakan
penggunaan ketiga macam logika tersebut semata mata merujuk pada kegiatan praktis penyusunan
peraturan perundang undangan, baik yang dilakukan pemerintah maupun parlemen.

Kata “dan” bisa memberatkan risiko bagi subjek hukm tertentu atau meringankan bagi subjek hukum
lainnya, tetapi kata “atau” bisa meringankan dengan pilihan karena ia menjadi choice bagi penegak
hukum. Sementara “dan/atau” akan membuat subjek hukum terjerat lebih jauh karena 2 jenis
kejahatan sekaligus.

G. MENYUSUN ARGUMENTASI HUKUM YANG LOGIS

Sunmary

Sunmary adalah catatan ringkas terhadap satu kasus atau peristiwa hukum. Kadang kadang Sunmary
juga disebut sebagai Policy Brief atau Policcy Peaper. Policy Brief lebih tepat digunakan dalam
konteks menyusun kerangka argumentatif di saat menyusun naskah akademis perancanaan
peraturan perundang undangan atau semacamnya.

Fakta Umum

Fakta Hukum adalah hal yang berupa hal, yang berupa keadaan atau peristiwa yang merupakan
kenyataan, sesuatu yang benar benar ada ataupun terjadi. Fakta hukum atau peristiwa hukum
adalah fakta atau peristiwa yang telah diuji kebenarannya dengan alat bukti alat bukti di persidangan
dan telah memenuhi batas minimal pembuktian.
Dalam hukum pidana ada sebuah istilah yaitu Judex Facti dan Judex Juris. Judex Facti secara singkat
adalah pemeriksaan fakta hukum di pengadilan negri dan pengadilan tinggi,. Judex Juris adalah
memeriksa atas penerapan hukum dalam arti apakah Judes Facti telah menerapkan hukum akan
sebuah fakta yang telah ditetapkan.

Isu Hukum

Isu hukum adalah kemungkinan kemungkinan yang dapat dianalisis dari suatu peristiwa hukum yang
terjadi. Satu peristiwa hukum dapat dapat dibuatkan sejumlah isu hukum untuk dijawab dan
dicarikan jawabannya. Isu hukum muncul karena adanya dua prosisi hukum yang saling
berhubungan satu sama lainnya. Hubungan bersifat kausalitas memuat proposisi yang satu
dipikirkan sebagai penyebab yang lain. Salah dalam mengidentifikasi isu hukum akan berakibat salah
dalam mencari jawaban atas isu hukum tersebut dan selanjutnya akan salah pula dalam melahirkan
suatu argumentasi yang diharapkan dapat memecah isu hukum tersebut.

Analisis Hukum

Menurut KBBI, analisis adalah penyelidikan terhadap suatu peristiwa untuk mengetahui keadaan
yang sebenarnya(sebab-musabab, duduk-perkaranya, dan sebagainya). Dalam melakukan analisis,
analisis terbagi 2 yaitu analisis deduktif dan analisis induktif.

Analisis Deduktif adalah penetapan kebenaran suatu pernyataan dengan menunjukan bahwa
pernyataan itu telah tercakup dalam pernyataan lain yang telah ditetapkan kebenarannya.

Analisis Induktif adalah penerapan kebenaran suatu hal atau perumusan umum mengenai suatu
gejala dengan cara mempelajari kasus atas kejadian khusus yang berhubbungan dengan hal itu.

Dalam melakukan analisis dikenal pula analisis SWOT. SWOT singkatan dari

-Strengths ( kekuatan )

-Weakness ( kelemahan )

-Opportunities ( peluang ), dan

-Threats ( ancaman ).

Kesimpulan

Tahapan terakhir dari penulisan argumentasi hukum adalah penarikan kesimpulan terhadap suatu
peristiwa yang telah dianalisis. Kesimpulan merupakan ringkasan singkat terhadap pembahasan yang
dilakukan sebelumnya, dimana yang diambil adalah pokok pembahasan.

Anda mungkin juga menyukai