Anda di halaman 1dari 12

AYU

FARAIRA
XI MIPA 2
PENGERTIAN BREAK
EVEN POINT
Berdasarkan laman Investopedia, break even
point (BEP) adalah suatu titik dimana jumlah
pendapatan yang diterima sama dengan jumlah
biaya yang dikeluarkan. Dalam kata lain, BEP
merupakan suatu titik dimana suatu usaha atau
kegiatan tidak menghasilkan keuntungan
maupun rugi.
DASAR-DASAR BREAK
EVEN POINT
>Biaya dan pendapatan
>Klasifikasi biaya
>Hubungan antara biaya, pendapatan, dan volume penjualan
>Penghitungan BEP
>Interpretasi hasil BEP
>Penggunaan BEP dalam pengambilan keputusan
TUJUAN ANALISA
BREAK EVEN POINT
=> Menghitung jumlah penjualan minimum yang diperlukan
untuk menutupi biaya produksi dan operasional perusahaan
=> Mengidentifikasi margin keamanan (safety margin) atau
ruang lingkup keuntungan (profit scope)
=> Menentukan harga jual yang tepat
=> Mengetahui tingkat efisiensi operasional
MANFAAT ANALISA BREAK
EVEN POINT

>Memahami jumlah penjualan minimum yang dibutuhkan


>Menentukan harga jual yang tepat
>Meningkatkan efisiensi operasional
>Mengidentifikasi margin keamanan atau ruang lingkup
keuntungan
>Membantu perencanaan bisnis
PEMBENTUK BREAK
EVEN POINT
1.Biaya Tetap (fixed cost): Biaya
tetap adalah biaya yang tidak
berubah meskipun volume produksi
atau penjualan berubah.
2.Biaya Variabel (variable cost):
Biaya variabel adalah biaya yang
berubah sesuai dengan volume
produksi atau penjualan.
PEMBENTUK BREAK
EVEN POINT
METODE DAN CARA
PERHITUNGAN BREAK EVEN
POINT

BEP per unit BEP Nilai BEP dengan satuan


mata uang
penjualan
BEBERAPA FAKTOR YANG MAMPU
MENINGKATKAN BREAK EVEN POINT
PERUSAHAAN

1.Kenaikan biaya produksi: Apabila biaya produksi meningkat, maka perusahaan harus menjual lebih
banyak unit produk untuk mencapai titik impas, sehingga BEP akan naik.
2.Penurunan harga jual produk: Jika harga jual produk turun, maka perusahaan harus menjual lebih
banyak unit produk untuk mencapai titik impas, sehingga BEP akan naik.
3.Kenaikan biaya variabel: Biaya variabel merupakan biaya yang berubah-ubah sesuai dengan jumlah
produksi yang dihasilkan.
4.Penurunan penjualan: Jika penjualan turun, maka perusahaan harus menjual lebih banyak unit
produk untuk mencapai titik impas, sehingga BEP akan naik.
5.Penambahan investasi yang tidak menghasilkan laba: Jika perusahaan menambahkan investasi yang
tidak menghasilkan laba, maka BEP akan naik.
6.Kenaikan biaya tetap: Biaya tetap merupakan biaya yang tidak berubah meskipun jumlah produksi
meningkat atau menurun.
7.Perubahan kebijakan pajak: Perubahan kebijakan pajak dapat meningkatkan biaya perusahaan,
sehingga perusahaan harus menjual lebih banyak unit produk untuk mencapai titik impas, sehingga
BEP akan naik.
CARA MENGURANGI BREAK
EVEN POINT
1.Menurunkan biaya produksi: Perusahaan dapat menekan biaya produksi dengan mengurangi
penggunaan bahan baku, mengefisienkan proses produksi, atau menggunakan teknologi yang lebih
efektif.
2.Meningkatkan harga jual produk: Perusahaan dapat meningkatkan harga jual produk untuk
meningkatkan margin keuntungan, sehingga BEP dapat ditekan.
3.Meningkatkan volume penjualan: Perusahaan dapat meningkatkan volume penjualan untuk
mencapai BEP lebih cepat.
4.Mengurangi biaya tetap: Perusahaan dapat mengurangi biaya tetap seperti biaya sewa atau gaji
karyawan dengan mengefisienkan operasional perusahaan.
5.Memperbaiki manajemen keuangan: Perusahaan harus mengelola keuangan dengan baik, seperti
menunda pembayaran atau mengurangi utang, untuk mengurangi beban keuangan dan BEP.
6.Menjalin kemitraan: Perusahaan dapat menjalin kemitraan dengan perusahaan lain untuk membagi
biaya produksi atau memperluas jangkauan pasar sehingga dapat meningkatkan volume penjualan
dan menurunkan BEP.
7.Mengoptimalkan penggunaan aset: Perusahaan harus memastikan bahwa aset seperti mesin
produksi atau peralatan lainnya digunakan secara optimal agar tidak ada biaya yang tidak perlu.
KESIMPULAN
THANKYOU

Anda mungkin juga menyukai