Anda di halaman 1dari 7

PEDOMAN PEMBELAJARAN (DARURAT) DI MASA PANDEMI COVID-19

SMP NEGERI 3 BENDOSARI


SEMESTER I TAHUN PELAJARAN 2020/2021

A. PENGANTAR
Keselamatan dan kesehatan lahir batin siswa, guru, kepala sekolah dan seluruh warga
sekolah menjadi pertimbangan utama dalam pelaksanaan pembelajaran dalam kondisi darurat
(PDKD). Kegiatan PDKD dilaksanakan untuk memberikan pengalaman belajar yang bermakna
bagi siswa, tanpa terbebani tuntutan menuntaskan seluruh capaian kurikulum. PDKD di SMP
Negeri 3 Bendosari tetap difokuskan pencapaian standar kompetensi lulusan, dengan
memperhatikan pendidikan kecakapan hidup terkini sesuai dengan era kenormalan baru, antara
lain mengenai bagimana menghadapi pandemi COVID-19. Aktivitas dan penugasan selama
PDKD sangat memperhatikan protokol kesehatan masa pandemi. Hasil belajar siswa selama
PDKD diberi umpan balik bersifat kuantitatif, kualitatif, dan berguna dari guru disesuaikan
keperluannya. PDKB mengedepankan pola interaksi dan komunikasi yang positif antara guru
dengan siswa dan guru dengan orang tua/wali.

B. LANDASAN
1. Keputusan Bersama Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan, Kementerian Agama,
Kementerian Kesehatan, dan Kementerian Dalam Negeri, tentang Panduan Penyelenggaraan
Pembelajaran Pada Tahun Ajaran Dan Tahun Akademik Baru Di Masa Pandemi Corona
Virus Disease (covid-19) tertanggal 15 juni 2020;
2. Surat Edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 4 Tahun 2020 tentang
Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan Dalam Masa Darurat Covid 19;
3. Surat Edaran Gubernur Jawa Tengah Nomor 420/0005956 Tentang Pencegahan Penyebaran
Corona Virus disease (Covid-19) Pada Satuan Pendidikan Di JawaTengah;
4. Surat Edaran Pemda Kabupaten Sukoharjo No. 420/1448/2020, tertanggal Covid-19 di
Kabupaten Sukoharjo, tertanggal 15 Juni 2020. Tentang Penyelenggaraan Pendidikan Dalam
Rangka Pencegahan Penularan Dan Penyebaran Infeksi Corona Virus Disease (Covid-19) Di
Kabupaten Sukoharjo
5. Rakor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sukoharjo dengan Kepala SMP tentang
Persiapan Pelaksanaan Tahun Pelajaran 2020/2021 tanggal 9 Juli 2020
6. Rapat Dewan Guru SMP Negeri 3 Bendosari dengan agenda Pelaksanaan Pembelajaran
Dalam Kondisi Darurat, tanggal 10 Juli 2020.

C. PROTOKOL PEMBELAJARAN DALAM KONDISI DARURAT (PDKD)


1. Kondisi Sekolah
a. SMP Negeri 3 Bendosari menggunakan pembelajaran secara Daring melalui WAG,
Google Classroom, maupun Google Form dan Luring yang dikelola oleh seluruh Guru.
b. Sekolah memiliki tim gugus tugas covid-19 yang terdiri atas unsur Kepala Sekolah,
pengurus komite, guru, tata usaha, dan siswa.
c. Selama kondisi Pembelajaran Tatap Muka (PTM) tidak memungkinkan, maka sistem
pembelajajaran diatur sebagai berikut:
i. Hari Rabu dan Sabtu, secara bergiliran siswa datang ke sekolah untuk mengambil
dan atau mengumpulkan bukti fisik hasil perkerjaan/tugas diberikan oleh Guru yang
bersngkutan atau untuk konsultasi kepada Guru Mapel.
 Pukul 07.30 – 08.00 : Kelas VII (No. Absen 1 – 15)
 Pukul 08.00 – 08.30 : Kelas VII (No. Absen 16 – …)
 Pukul 08.30 – 09.00 : Kelas VIII (No. Absen 1 – 10)
 Pukul 09.00 – 09.30 : Kelas VIII (No. Absen 11 – …)
 Pukul 09.30 – 10.00 : Kelas IX (No. Absen 1 – 10)
 Pukul 10.30 – 11.00 : Kelas IX (No. Absen 11 – …)
ii. Hari Rabu mengumpulkan tugas yang berikan pada hari Sabtu, Senin, dan Selasa
iii. Hari Sabtu mengumpulkan tugas yang berikan pada hari Rabu, Kamis, dan Jumat
iv. Selama di sekolah Guru dan Siswa wajib mematuhi protokol kesehatan
v. Proses Pembelajaran selanjutnya dilaksanakan secara Daring
d. Selama kondisi PTM memungkinkan, maka kegiatan pembelajaran tatap muka akan
dilaksanakan dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat.
e. Dalam pembelajaran tatap muka di sekolah, maka kepala sekolah memastikan keadaan
lingkungan sekolah dalam keadaan bersih, sehat, terpantau, dan terkendali, antara lain:
1) Sekolah memastikan titik tempat penurunan dan penjemputan siswa dengan
memaksimalkan tidak terjadi penumpukan;
2) Di setiap depan ruang kelas dan kantor terdapat sanitasi tempat cuci tangan dengan
air mengalir berserta sabun tangan;
3) Menyiapkan alat pengukur suhu tubuh dan petugasnya di depan pintu
masuk/gerbang sekolah;
4) Menyiapkan cadangan masker, jika terdapat siswa atau pendidik tidak membawa
masker/masker rusak;
5) Menjaga kebersihan gagang pintu, kebersihan keyboard, kebersihan komputer,
kebersihan kelas, meja dan kursi belajar dengan disinfeksi setiap hari, termasuk
lingkungan sekolah;
6) Meniadakan penjualan makanan di kantin sekolah, dan menganjurkan siswa untuk
membawa makanan dari rumah atau makan dan minum di rumah masing-masing;
7) Meniadakan atau menutup tempat bermain atau berkumpul;
8) Sekolah menyiapkan dukungan Unit Kesehatan Sekolah (UKS);
9) Sekolah menyiapkan kotak sampah khusus untuk pembuangan masker;
10) Mengatur tempat duduk siswa di setiap kelas dengan jarak minimal 1,5 m;
11) Sekolah membuat jadwal pembelajaran dengan menggunakan sistem 4 kelompok,
a) Kelompok I: siswa kelas VII dengan No. Absen 1 s.d 12, belajar secara tatap
muka dari pukul 07.15 – 09.55 (2 jam 40 menit = 2,67 jam). Kelompok 1 setiap
hari Senin, Selasa, dan Rabu.
b) Kelompok II: siswa kelas VII dengan No. Absen 13 s.d 25, belajar secara tatap
muka dari pukul 10.00 – 12.40 (2 jam 40 menit = 2,67 jam). Kelompok II setiap
hari Senin, Selasa, dan Rabu.
c) Kelompok III: siswa kelas VIII (20 siswa), belajar secara tatap muka dari pukul
07.15 – 09.55 (2 jam 40 menit = 2,67 jam). Kelompok II setiap hari Kamis,
Jumat, dan Sabtu.
d) Kelompok IV: siswa kelas IX (16 siswa), belajar secara tatap muka dari pukul
10.00 – 12.40 (2 jam 40 menit = 2,67 jam). Kelompok II setiap hari Kamis,
Jumat, dan Sabtu.
Catatan: Khusus hari jumat KBM diakhiri pk. 11.15
12) Sekolah meniadakan kegiatan diskusi kelompok, ibadah berjamaah, upacara
bendera, olahraga, dan ekstrakurikuler.

2. Kondisi Siswa
a. Siswa membuat surat pernyataan kesiapan mengikuti pembelajaran tatap muka dengan
mengikuti protokol kesehatan.
b. Siswa memastikan standar kesiapan dalam rangka mengikuti pembelajaran di sekolah,
antara lain:
1) Siswa dalam keadaan sehat, jika mempunyai penyakit seperti obesitas, diabetes,
penyakit jantung, paru dan pembuluh darah. Kanker, atau daya tahan tubuh lemah
atau menurun, tidak disarankan untuk mengikuti kegiatan pembelajaran di sekolah;
2) Sebelum berangkat sekolah untuk sarapan pagi terlebih dahulu agar kondisi badan
tetap stabil;
3) Membawa dan selalu menggunakan masker serta hand sanitizer;
4) Tidak menggunakan jam tangan atau perhiasan;
5) Membawa bekal makanan dan minuman dari rumah;
6) Membawa buku, perlengkapan/alat tulis sendiri menghindari meminjam pada
teman.

3. Guru dan Staf Tata Usaha


Guru dan staf tata usaha memastikan standar kesiapan dalam rangka mengikuti pembelajaran
di sekolah, antara lain:
a. Guru dan staf tata usaha dalam keadaan sehat;
b. Jika mempunyai penyakit seperti obesitas, diabetes, penyakit jantung, paru dan
pembuluh darah, kehamilan, kanker, atau daya tahan tubuh lemah atau menurun/tidak
disarankan untuk mengikuti kegiatan belajar mengajar di sekolah;
c. Sebelum berangkat sekolah untuk sarapan pagi terlebih dahulu agar kondisi badan tetap
stabil;
d. Membawa dan selalu menggunakan masker serta hand sanitizer;
e. Tidak menggunakan jam tangan atau perhiasan;

4. Standar Operasional
Standar operasional yang harus dijalankan peserta didik mulai keberangkatan dari rumah ke
sekolah sampai dengan kembali ke rumah, antara lain:
a. Orang tua/wali memastikan putra/putrinya berangkat dari rumah menuju ke sekolah
dalam keadaan sehat;
b. Berangkat lebih awal untuk menghindari jam sibuk dengan tetap menggunakan masker;
c. Transportasi yang digunakan menjamin terlaksananya standar protokol kesehatan;
d. Dilarang membawa kendaran bermotor roda dua untuk menuju ke sekolah;
e. Bagi yang diantar/dijemput oleh orang tua dengan kendaraan pribadi wajib memenuhi
ketentuan penumpang kendaraan maksimum 50% dari bangku yang tersedia;
f. Siswa tidak diijinkan berkerumun pada titik penurunan siswa di depan gerbang sekolah;
g. Di pintu gerbang sekolah siswa sebelum masuk ke dalam kelas diukur suhu tubuh oleh
petugas, kemudian mencuci tangan menggunakan sabun di air mengalir yang telah di
sediakan sekolah, kemudian masuk ke dalam kelas dengan tetap menjaga jarak'.
h. Mengikuti proses belajar di dalam kelas dengan tetap menjaga jarak kursi minimal 1,5
meter dan protokol kesehatan;
i. Siswa tidak diperkenankan meminjam alat tulis/belajar sesama teman di kelas;
j. Selesai pembelajaran, siswa keluar kelas dan kembali mencuci tangan pakai sabun di air
mengalir;
k. Siswa menuju titik penjemputan/pulang menuju ke rumah dengan kendaraan
antar/jemput ataupun di jemput oleh orang tua/wali dengan tetap menjaga jarak;
l. Sesampai di rumah:
a) siswa segera membuka sepatu sebelum masuk ke dalam rumah;
b) siswa menyemprotkan disinfektan pada barang-barang yang dibawa;
c) siswa langsung mencuci tangan dan cuci kaki pakai sabun di air mengalir;
d) siswa membuka pakaian sekolah dan langsung masukkan ke tempat cucian pakaian
kotor;
e) siswa jangan menyentuh benda apapun kecuali setelah mencuci tangan;
f) siswa jangan langsung beristirahat, segera mandi dengan sabun;
g) siswa kembali berpakaian yang bersih dan melanjutkan aktivitas di rumah, makan,
beribadah, belajar, dan beristirahat.

D. STRUKTUR KURIKULUM
Struktur kurikulum disusun dengan mempertimbangkan:
1. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2016
tentang Standar Kompetensi Lulusan;
2. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 37 Tahun 2018
Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Nomor 24 Tahun
2016 Tentang Kompetensi Inti Dan Kompetensi Dasar Pelajaran Pada Kurikulum 2013 Pada
Pendidikan Dasar Dan Pendidikan Menengah;
3. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 22 tahun 2016
tentang Standar Proses;
4. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 23 tahun 2016
tentang Standar Penilaian Pendidikan;
Dengan mempertimbangkan standar kompetensi lulusan, standar isi, standar proses, dan
standar penilaian maka jumlah jam pelajaran yang diterapkan dalam pembelajaran darurat covid-
19 ini mengacu pada kebutuhan alokasi waktu belajar minimal siswa di mana 1 jam pelajaran
(JP) dalam struktur kurikulum standar ditambah dengan 50% beban belajar mandiri terstruktur.
Sebagai contoh mata pelajaran A memiliki jam pelajaran sebanyak 2 JP, maka total belajar siswa
adalah 2 JP + 1 JP = 3 JP per minggu atau setara 3 x 40 menit = 120 menit per minggu.
Dalam struktur kurikulum berikut, perhitungannya menggunakan 1 JP setara 40 menit,
alokasi waktu untuk kegiatan Tatap Muka (IN) mata pelajaran, muatan lokal, dan pengembangan
diri adalah sama yaitu 1 JP (40 menit) sehingga kegiatan belajar online (ON) diperhitungkan
berdasarkan sisa waktu sesuai standar waktu dalam kurikulum K-13 status normal.
ALOKASI ALOKASI
NO MUATAN KURIKULUM WAKTU TATAP WAKTU JUMLAH
MUKA (IN) (ON)
A. MATA PELAJARAN
1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 1 3,5 4,5
2 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 1 3,5 4,5
3 Bahasa Indonesia 1 8 9
4 Matematika 1 6,5 7,5
5 Ilmu Pengetahuan Alam 1 6,5 7,5
6 Ilmu Pengetahuan Sosial 1 5 6
7 Bahasa Inggris 1 5 6
8 Seni Budaya 1 3,5 4,5
9 Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan 1 3,5 4,5
10 Prakarya 1 2 3
B. MUATAN LOKAL
11 Mulok Bahasa Jawa 1 2 3
C. PENGEMBANGAN DIRI
1 Bimbingan dan Konseling 1 - -
Jumlah 12 49 51
*) Dilaksanakan sesuai agama yang dianut siswa.
E. PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
1. Waktu Pembelajaran
Pembelajaran semester 1 tahun pelajaran 2020/2021 akan dimulai tanggal 13 Juli 2020.
Guru menyiapkan pembelajaran mulai tanggal 11 Juli 2020. Guru menyiapkan program
tahunan, program semester, analisis standar isi, silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran
model blended learning (pembelajaran bauran antara tatap muka dan e-learning), dan
perangkat pendukung lainnya seperti perhitungan alokasi waktu, program penilaian, modul,
dan lain-lain.
2. Metode Pembelajaran
Metode pembelajaran yang diterapkan menggunakan 2 metode yaitu:
a. Pembelajaran tatap muka (in service learning) atau selanjutnya disebut IN, yaitu guru dan
siswa melakukan pertemuan tatap muka di sekolah. Selama kegiatan ini, partisipasi dan
sikap siswa dinilai oleh guru. Hasil yang diharapkan selama kegiatan IN disesuaikan
dengan materi yang disampaikan, baik teori maupun praktik, serta tugas/tagihan yang
harus dikerjakan oleh siswa selama ON.
b. Pembelajaran mandiri di rumah (on the job learning) atau selanjutnya disebut ON, yaitu
pembelajaran jarak jauh dalam jaringan/online (daring), siswa yang memiliki gawai
(gadget/ponsel pintar android) atau laptop dan kuota internet dapat menggunakannya
untuk mengakses materi Daring. Bagi siswa yang tidak memilikinya, maka siswa dapat
mengaksesnya di laboratorium komputer sekolah atau secara offline yaitu guru
menyediakan modul belajar mingguan yang diberikan saat IN dan diserahkan kepada
guru saat IN minggu berikutnya. Dalam ON, siswa juga dapat menambah pengalaman
belajar menggunakan televisi, radio, buku siswa, dan media belajar dari benda di
lingkungan sekitar. Modul yang dimaksud sekurangnya berisi materi pelajaran, contoh
soal dan pembahasan, serta soal-soal latihan untuk dikerjakan siswa secara mandiri.

3. Peran Kepala Sekolah


a. Menetapkan model pengelolaan pembelajaran darurat yang diterapkan dan menentukan
sistem pembelajaran
b. Membuat rencana keberlanjutan pembelajaran
c. Melakukan pembinaan dan pemantauan kepada guru
d. Memastikan ketersediaan sarana prasarana yang dimiliki guru dalam memfasilitasi
pembelajaran jarak jauh
e. Membuat program pengasuhan untuk mendukung orang tua/wali dalam mendampingi
anak selama PDKD.
f. Membentuk Tim Siaga Darurat untuk penanganan Covid-19 di sekolah dan melakukan
koordinasi serta pembinaan terhadap tim.
g. Berkoordinasi dan Memberikan laporan secara berkala kepada Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan Kabupaten Lampung Tengah dan pihak terkait lainnya.

4. Peran Guru
Peran pokok guru dalam PDKD adalah:
a. Guru memfasilitasi pembelajaran tatap muka di sekolah (ON) dengan menerapkan
protokol yang ketat.
b. Guru memfasilitasi kegiatan pembelajaran siswa di rumah (IN) secara daring dan
luring.

Guru dalam masa PDKD, harus:


a. Membuat mekanisme untuk berkomunikasi dengan orang tua/wali dan siswa.
b. Membuat RPP yang mempertimbangkan minat dan kondisi siswa.
c. Menghubungi orang tua untuk mendiskusikan rencana pembelajaran yang inklusif sesuai
kondisi siswa.
d. Memfasilitasi adanya konten rekreasional dalam pembelajaran.

Memastikan proses pembelajaran berjalan dengan lancar:


a. Memastikan persiapan untuk siswa.
b. Melakukan refleksi dengan siswa.
c. Menjelaskan materi yang akan diajarkan.
d. Memfasilitasi tanya jawab atau diskusi daring.
e. Mengoordinasikan kegiatan PDKD dengan wali kelas, kepala sekolah/wakil,
orangtua/wali.

Pada kegiatan pra-pembelajaran, guru:


a. Menyiapkan RPP.
b. Menyiapkan bahan ajar, jadwal, dan penugasan kemudian mengirimkannya ke
siswa/orang tua/ wali.
c. Memastikan semua siswa telah mendapatkan lembar jadwal dan penugasan.
d. Jadwal pembelajaran dan penugasan belajar diambil oleh orang tua/wali siswa sekali
seminggu di akhir minggu dan atau disebarkan melalui media komunikasi yang tersedia.
e. Guru dan orang tua/wali siswa yang bertemu untuk menyerahkan jadwal dan penugasan
diwajibkan melakukan prosedur keselamatan pencegahan COVID-19.
Pada saat pembelajaran, guru:
a. Pembelajaran luring dibantu orang tua/wali siswa sesuai dengan jadwal dan
penugasan yang telah diberikan.
b. Guru dapat melakukan kunjungan ke rumah siswa untuk melakukan pengecekan dan
pendampingan belajar. Jika ini dilaksanakan, wajib melakukan prosedur pencegahan
penyebaran COVID-19.
c. Berdoa bersama sebelum dan sesudah belajar.

Pada saat usai pembelajaran, guru:


a. Setiap siswa mengisi lembar aktivitas sebagai bahan pemantauan belajar harian.
b. Orang tua/wali siswa memberikan tandatangan pada tiap sesi belajar yang telah tuntas di
lembar pemantauan harian.
c. Penugasan diberikan sesuai dengan jadwal.
d. Muatan penugasan adalah pendidikan kecakapan hidup, antara lain mengenai pandemi
COVID-19. Selain itu, perlu dipastikan adanya konten rekreasional dan ajakan
melakukan olahraga/ kegiatan fisik dalam upaya menjaga kesehatan mental dan fisik
siswa selama periode BDR.
e. Hasil penugasan berikut lembar pemantauan aktivitas harian dikumpulkan setiap akhir
minggu sekaligus mengambil jadwal dan penugasan untuk minggu berikutnya. Ini dapat
juga dikirim melalui alat komunikasi.

5. Peran siswa
a. Menyiapkan perangkat pembelajaran (buku, alat tulis, dan media lainnya).
b. Memastikan dapat berkomunikasi secara lancar dengan guru.
c. Mengajak orang tua untuk mendukung proses pembelajaran.
d. Menyiapkan tempat di rumah yang cukup nyaman untuk belajar.
e. Memahami jadwal pembelajaran serta tujuan pembelajaran.
f. Aktif dalam diskusi dengan guru.
g. Menyelesaikan tugas dari guru, mengajak orang tua untuk diskusi.
h. Mengumpulkan tugas dan foto pembelajaran (jika ada).
i. Menyampaikan ke guru atau orangtua jika ada kesulitan saat kegiatan belajar setiap hari.
j. Menuliskan rencana kegiatan sesudah belajar setiap hari.
6. Peran Orang Tua
Orang tua/wali siswa harus:
a. Menyepakati cara untuk berkomunikasi dengan pihak sekolah
b. Mendiskusikan rencana pembelajaran yang inklusif bersama guru sesuai kondisi siswa.
c. Menyiapkan perangkat pembelajaran
d. Memastikan anak didik siap mengikuti pembelajaran
e. Menyiapkan waktu untuk mendukung proses pembelajaran daring
f. Mendorong anak agar aktif selama proses pembelajaran
g. Memastikan anak mengisi lembar aktivitas sebagai bahan pemantauan belajar harian
h. Mengumpulkan foto lembar aktivitas dan penugasan setiap hari
i. Secara aktif berdiskusi dengan guru terkait tantangan dan kendala yang dihadapi selama
proses pembelajaran daring
j. Memastikan tempat dan fasilitas belajar nyaman

F. DAFTAR KEBUTUHAN PENERAPAN PDKD


Pengadaan oleh sekolah:
1. Pengadaan termometer gun dan disinfektan.
2. Tempat sampah khusus masker bekas pakai.
3. Keran air mengalir di setiap depan kelas.
4. Wadah sabun dan sabun untuk mencuci tangan.
5. Kuota internet guru administrator untuk pembimbingan guru.
6. Kuota internet guru untuk pembimbingan siswa.
7. Kuota internet siswa untuk pembelajaran khusus bagi siswa tidak mampu.

Pengadaan oleh orang tua/wali:


1. Masker siswa.
2. Lap meja belajar.
3. Disinfektan.
4. Alat pembelajaran (buku tulis, alat tulis, buku referensi, dll)
5. Kuota internet.

G. Lampiran
1. Daftar Pembagian Tugas Guru
2. Jadwal Kegiatan Belajar Mengajar (KBM)
3. Daftar Kelas Darurat.

Sukoharjo, 13 Juli 2020


Kepala Sekolah

Agus Waluyo
NIP. 19650821 199802 1 003

Anda mungkin juga menyukai