Anda di halaman 1dari 3

4.2.1.b.

3 KERANGKA ACUAN KEGIATAN (KAK)


PELACAKAN AKI/AKB

I. PENDAHULUAN

Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Perinatal atau Bayi
(AKP/AKB) merupakan salah satu indikator penting dalam menilai tingkat derajat
kesehatan masyarakat disuatu negara (Depkes RI, 2007). Oleh karena itu, pemerintah
memerlukan upaya yang sinergis dan terpadu untuk mempercepat penurunan AKI dan
AKP/AKB diIndonesia khususnya dalam mencapai target Millenium Development
Goals(MDGs) pada tahun 2015 yaitu AKI sebesar 102/100.000 kelahiran hidup dan
dilanjutkan dengan SDGs (Sustainable Development Goals) sampai tahun 2030
dimana target penurunan angka kematian ibu sebesar 70/100.000 kelahiran hidup,
penurunan angka kematian bayi sebesar 23/1000 kelahiran hidup dan target
penurunkan angka kematian neonatal atau perinatal sebesar 14/1000 kelahiran hidup.
Tentunya hal ini merupakan tantangan yang cukup berat bagi Pemerintah Indonesia.

II. LATAR BELAKANG

AKI di Indonesia masih tinggi bila dibandingkan dengan AKI di negara


Asia lainnya (Depkes RI, 2007). Menurut data Survei Demografi Kesehatan Indonesia
(SDKI) tahun 2012, AKI sebesar 359/100.000 Kelahiran Hidup (KH); AKB sebesar
32/1.000 KH; dan Angka Kematian Neonatal (AKN) sebesar 19/1.000 KH .

Penyebab langsung kematian maternal yang paling umum di Indonesia adalah


perdarahan 28%, eklamsi 24%, dan infeksi 11%. Penyebab kematian bayi yaitu BBLR
38,94%, asfiksia lahir 27,97%. Hal ini menunjukkan bahwa 66,91% kematian bayi
dipengaruhi oleh kondisi ibu saat melahirkan. Karena Kematian Ibu dan perinatal/bayi
yang masih tinggi, maka diperlukan pelacakan AKI dan AKB di Wilayah Kecamatan
Warunggunung.

Dan pelacakan AKI/AKB ini sudah sesuai dengan tata nilai BLUD Puskesmas
Baros SEHAT yaitu Senyum, Empati, Handal, Aman, dan Tertib.

III. TUJUAN UMUM DAN TUJUAN KHUSUS

Tujuan Umum
Untuk melacak AKI dan AKB di wilayah kecamatan Warunggunung.
Tujuan Khusus
1. Mengetahui data ibu atau bayi yang meninggal dunia
2. Mengetahui penyebab ibu atau bayi meninggal dunia

IV. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN/METODE KEGIATAN

Metode kegiatan pelacakan AKI dan AKB dilaksanakan dengan cara Petugas
datang ke rumah keluarga yang ada kematian ibu atau kematian bayi di wilayah
Warunggunung. kemudian melakukan tanya jawab kepada keluarga sesuai pertanyaan
yang terdapat dalam formulir otopsi verbal maternal (ibu) atau otopsi verbal perinatal
(bayi)
1. Melaporkan usulan kegiatan kepada Kepala Puskesmas Baros
2. Merencanakan kegiatan
3. Menentukan sasaran kegiatan
4. Melaksanakan kegiatan
5. Mengevaluasi kegiatan
6. Mencatat dan melaporkan kegiatan

V. SASARAN KEGIATAN

Sasaran kegiatan pelacakan AKI dan AKB adalah keluarga yang ada kematian ibu
atau kematian bayinya

VI. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN

Kegiatan pelacakan AKI dan AKB dilakukan setiap bulan atau saat ada kematian
ibu atau kematian bayi.

VII. PEMBIAYAAN

Tidak ada anggaran

VIII. PENANGGUNG JAWAB

Kepala Puskesmas Baros

IX. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN

Kegiatan pelacakan AKI dan AKB dievaluasi setahun sekali.


X. PENCATATAN DAN PELAPORAN

Kegiatan pelacakan AKI dan AKB dicatat dan dilaporkan kepada Kepala
Puskesmas Baros dan Dinas Kesehatan Kabupaten Lebak

Anda mungkin juga menyukai