Anda di halaman 1dari 67

PANDUAN PENULISAN DISERTASI

Muhammad Rusda
Mustafa M. Amin

PROGRAM STUDI DOKTOR (S3) ILMU KEDOKTERAN


FAKULTAS KEDOKTERAN USU
2023
KATA SAMBUTAN

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Puji syukur kita persembahkan kehadirat Allaah SWT atas segala nikmat dan karunia-
Nya yang telah dilimpahkan kepada kita semua.

Saya menyambut dengan suka cita atas terbitnya Buku Panduan Penulisan Disertasi
bagi mahasiswa Program Studi Doktor (S3) Ilmu Kedokteran Fakultas Kedokteran
USU.

Harapan saya buku ini bisa menjadi pedoman bagi staf pengajar yang membimbing
mahasiswa dan mahasiswa yang sedang menjalani proses pendidikan di program studi.

Saya mengucapkan terima kasih serta penghargaan yang setinggi-tingginya kepada tim
penyusun atas kerja keras yang dilakukan sehingga buku ini bisa diterbitkan. Semoga
kita semua termasuk orang-orang yang menyukuri nikmat.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Dekan,

Prof. Dr. dr. Aldy Safruddin Rambe, Sp.S.(K)

I
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur kepada Allah SWT akhirnya tim penyusun telah
merampungkan buku Panduan Penulisan Disertasi untuk Mahasiswa Program Studi
Doktor (S3) Ilmu Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.
Penulisan disertasi merupakan suatu kegiatan penting yang merupakan intisari
dari proses kegiatan akademik pada jenjang pendidikan Doktor (S3), sehingga
diperlukan suatu penyeragaman untuk penulisan tersebut.
Buku panduan penulisan disertasi ini diterbitkan dengan tujuan khusus: 1)
Keseragaman tata cara penulisan, sistematika, dan format proposal serta naskah
disertasi; 2) Terpenuhinya naskah disertasi sesuai kaidah karangan ilmiah; 3) Dapat di
evaluasi kualitas naskah disertasi di Program Studi Doktor (S3) Ilmu Kedokteran FK
USU.
Kami berharap agar buku ini dapat menjadi pedoman bagi mahasiswa yang
sedang menjalani pendidikan di Program Studi Doktor (S3) Ilmu Kedokteran dalam
melaksanakan penulisan disertasi. Kami juga menyadari bahwa buku ini masih jauh
dari sempurna sehingga saran dan kritik yang membangun sangat diharapkan untuk
perbaikan di masa yang akan datang. Akhir kata, semoga buku ini dapat memberikan
manfaat bagi berbagai pihak terutama mahasiswa yang sedang menjalani proses
pendidikan di Program Studi Doktor (S3) Ilmu Kedokteran FK USU.

Medan, Juli 2023


Ketua Program Studi

Dr. dr. Muhammad Rusda, M.Ked.(O.G), Sp.O.G., Subsp.F.E.R.

ii

II
TIM PENGELOLA
PROGRAM STUDI DOKTOR (S3) ILMU KEDOKTERAN
FAKULTAS KEDOKTERAN USU

Penanggung jawab : Dekan Fakultas Kedokteran USU


Ketua : Dr. dr. Muhammad Rusda, M.Ked.(O.G), Sp.O.G., Subsp.F.E.R.
Sekretaris : Dr. dr. Mustafa M. Amin, M.Ked.(K.J)., M.Sc., Sp.K.J., Subsp.B.P.(K)

Sekretariat:
Desyani M. Purba, S.Sos.
Enkri Madasi, S.Psi.

Ruangan S3 Ilmu Kedokteran FK USU


Gedung E Lt. 2 Fakultas Kedokteran FK USU
Jl. dr. T. Mansur No. 5 Medan 20155
Telp. (061) 8211045, 8210555
Faksimili. (061) 8216264
Website: https://doktoralkedokteran.usu.ac.id
Email: s3kedokteran_usu@yahoo.com

iii
DAFTAR ISI

Kata Sambutan………………………………………………………………. i

Kata Pengantar……………………………………………………………….. ii
Daftar Isi……………………………………………………………………… iv
Daftar Lampiran……………………………………………………………… vi
BAB I Pendahuluan…………………………………. ……………………… 1
Bab II Bahan Dan Ukuran…………………………….…………………... … 2
2.1 Naskah…….………………………………………………………… 2
2.2 Sampul………………………………………………………………. 2
2.3 Warna Sampul………………………………………………………. 2
2.4 Ukuran………………………………………………………………. 2
BAB III Pengetikan………………………………………………………….. 3
3.1 Jenis Huruf ………………………………………………………... 3
3.2 Bilangan dan Satuan………………………………………………… 3
3.3 Jarak Baris Ketikan………………………………………………….. 3
3.4 Batas Tepi…………………………………………………………… 4
3.5 Pengisian Ruangan…………………………………………………... 4
3.6 Alinea Baru………………………………………………………….. 4
3.7 Permulaan Kalimat………………………………………………….. 4
3.8 Judul Bab, Sub Bab, Anak Sub Bab dan Lain-lain………………….. 4
3.9 Rincian ke Bawah…………………………………………………… 5
3.10 Letak Simetris……………………………………………………... 5
BAB IV Penomoran ……………………………………………………….. 6
4.1 Halaman ……………………………………………………….. 6
4.2 Tabel…………………………………………………………… 6
4.3 Gambar………………………………………………………… 6
4.4 Persamaan……………………………………………………… 6
BAB V Tabel Dan Gambar………………………………………………… .. 7

5.1 Tabel…………………………………………………………… 7
5.2 Gambar……………………………………………………….. 8
BAB VI Bahasa…………………………………………………………….. 9

iii
6.1 Bahasa yang Dipakai………………………………………… 9
6.2 Bentuk Kalimat ……………………………………………… 9
6.3 Istilah………………………………………………………… 9
6.4 Kesalahan yang Sering Terjadi ……………………………… 9
BAB VII Sistematika Penulisan…………………………………………….. 10
Abstrak……………………………………………………………………… 11
Pendahuluan………………………………………………………………… 11
Tinjauan Pustaka……………………………………………………………. 11
Metode Penelitian…………………………………………………………… 11
Hasil Penelitian……………………………………………………………… 12
Pembahasan/Diskusi………………………………………………………… 12
Simpulan dan Saran…………………………………………………………. 12
BAB VIII Penulisan Rujukan………………………………………………. 13
BAB IX Tata Cara Penulisan Daftar Pustaka………………………………. 17
BAB X Penulisan Lampiran………………………………………………… 22

Rincian Isi Proposal & Jilid Program Studi (S3) Ilmu Kedokteran………… 45
Cover Depan………………………………………………………………… 47
Cover Dalam………………………………………………………………… 48
Lembar Pengesahan…………………………………………………………. 49
Tim Penguji Disertasi……………………………………………………….. 50

iii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Contoh lembar pengesahan orisinalitas………………………… 23

Lampiran 2. Contoh abstrak………………………………………………… 24

Lampiran 3. Contoh abstract………………………………………………… 27

Lampiran 4. Contoh kata pengantar………………………………………… 30

Lampiran 5. Contoh daftar isi……………………………………………… . 32

Lampiran 6. Contoh daftar tabel…………………………………………… . 36

Lampiran 7. Contoh daftar gambar…………………………………………… 37

Lampiran 8. Contoh daftar lampiran…………………………………………… 38

Lampiran 9. Contoh daftar singkatan…………………………………………… 39

Lampiran 10. Contoh tabel……………………………………………………… 40

Lampiran 11. Contoh gambar……………………………………………………. 41

Lampiran 12. Contoh penulisan daftar pustaka………………………………….. 43

VI
BAB I

PENDAHULUAN

Panduan ini disiapkan untuk membantu mahasiswa Doktor (S-3) di lingkungan Program
Studi Doktor (S-3) Ilmu Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara
dalam menyajikan hasil penelitian dalam bentuk karya akademis. Panduan ini tidak
menjelaskan tentang metodologi, kedalaman isi dan analisis yang digunakan dalam
merumuskan suatu kesimpulan, akan tetapi lebih kepada keseragaman format dan
disertasi yang dihasilkan.
Tata cara penulisan meliputi bahan, ukuran, pengetikan, penomoran, daftar, tabel,
gambar, bahasa, tata cara perujukan, penulisan daftar pustaka dan penulisan lampiran.

1
BAB II

BAHAN DAN UKURAN

Bahan dan ukuran mencakup naskah, sampul, warna sampul, dan ukuran.

2.1 Naskah
Naskah dibuat di atas kertas HVS 80 gram dan tidak timbal balik.

2.2 Sampul
Sampul dibuat dari kertas buffalo atau yang sejenis, dan sedapatnya diperkuat
dengan karton dan dilapisi dengan laminating. Tulisan yang tercetak pada sampul
sama dengan yang terdapat pada halaman judul.

2.3 Warna Sampul


Warna sampul ditetapkan hitam untuk disertasi.

2.4 Ukuran
Ukuran naskah ialah: A4 (21 cm x 29,7 cm) warna putih.

2
BAB III

PENGETIKAN

Pada pengetikan disajikan jenis huruf, bilangan dan satuan, jarak baris, batas tepi,
pengisian ruangan, alinea baru, permulaan kalimat, judul dan sub judul, perincian ke
bawah dan letak simetris.

3.1 Jenis Huruf


a. Naskah diketik dengan huruf Times New Roman dengan ukuran 12, kecuali untuk
judul dan keterangan tabel atau gambar diketik dengan ukuran 10.
b. Huruf miring digunakan untuk menggantikan penulisan kata (kalimat) yang
biasanya digarisbawahi untuk tujuan tertentu, misalnya nama Latin, singkatan
asing, atau kata asing dan lain-lain.

3.2 Bilangan dan Satuan


a. Bilangan diketik dengan angka, misalnya 10 g bahan, kecuali pada permulaan
kalimat, harus ditulis dengan huruf.
b. Bilangan desimal ditandai dengan koma, bukan dengan titik, misalnya berat telur
50,5 g.
c. Satuan dinyatakan dengan singkatan resminya, huruf kecil tanpa titik
dibelakangnya, misalnya m, g, kg, cal.

3.3 Jarak Baris Ketikan


Jarak antara 2 baris dibuat 2 spasi, kecuali abstrak, daftar isi, daftar tabel, daftar
gambar, daftar lampiran, daftar singkatan, judul tabel, tabel, judul gambar dan
daftar pustaka diketik dengan jarak satu spasi ke bawah.

3
3.4 Batas Tepi
Batas-batas pengetikan diukur dari pinggir kertas, dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Tepi atas : 3 cm
b. Tepi bawah : 3 cm
c. Tepi kiri : 4 cm
d. Tepi kanan : 3 cm

3.5 Pengisian Ruangan


Ruangan yang terdapat pada halaman naskah diisi penuh, artinya pengetikan harus
mulai dari batas tepi kiri sampai ke batas tepi kanan, dan jangan sampai ada ruangan
yang terbuang, kecuali kalau akan mulai dengan alinea baru, persamaan, daftar,
gambar, sub judul atau hal-hal yang khusus.

3.6 Alinea Baru


Alinea baru dimulai pada ketikan yang ke-6 dari batas tepi kiri.

3.7 Permulaan Kalimat


Bilangan, lambang, atau rumus kimia yang dimulai suatu kalimat, harus dieja,
misalnya: Sepuluh ekor tikus.

3.8 Judul Bab, Sub Bab, Anak Sub Bab dan Lain-lain
a. Judul bab harus ditulis dengan huruf besar (kapital) semua dan diatur selalu
simetris dengan jarak 3 cm dari tepi atas tanpa diakhiri dengan titik dan
ditebalkan (bold).
b. Sub bab ditulis dari pinggir kiri, semua kata dimulai dengan huruf besar
(kapital), kecuali kata penghubung dan kata depan, tanpa diakhiri dengan titik.
Kalimat pertama sesudah sub bab dimulai dengan alinea baru.

c. Anak sub bab ditulis dari pinggir kiri, tetapi hanya huruf yang pertama saja yang
berupa huruf besar, tanpa diakhiri dengan titik. Kalimat pertama sesudah anak
sub bab dimulai dengan alinea baru.

4
d. Sub anak sub bab ditulis mulai dari ketikan ke-6 diikuti dengan titik dan garis
bawah. Kalimat pertama yang menyusul kemudian, diketik terus ke belakang
dalam satu baris dengan sub anak sub bab, kecuali itu sub anak sub bab dapat
juga ditulis langsung berupa kalimat, tetapi yang berfungsi sebagai sub anak sub
bab ditempatkan paling depan dan diberi garis bawah.

3.9 Rincian ke Bawah


Jika pada penulisan naskah ada rincian yang harus ke bawah, pakailah nomor urut
dengan angka atau huruf sesuai dengan derajat rincian. Tidak dibenarkan
penggunaan garis penghubung (-) atau bullets yang ditempatkan di depan rincian.

3.10 Letak Simetris


Gambar, tabel dan persamaan ditulis simetris terhadap tepi kiri dan kanan
pengetikan.

5
BAB IV

PENOMORAN
Bagian ini dibagi menjadi penomoran halaman, tabel, gambar dan persamaan.

4.1 Halaman
a. Bagian awal laporan, mulai dari halaman judul sampai ke daftar lampiran, diberi
nomor halaman dengan angka Romawi kecil, diletakkan di tengah bawah.
b. Bagian utama dan bagian akhir, mulai dari pendahuluan (BAB I) sampai ke
halaman terakhir, memakai angka Arab sebagai nomor halaman.
c. Nomor halaman ditempatkan di sebelah kanan atas kecuali kalau ada judul atau
bab pada bagian atas halaman tersebut, untuk halaman yang demikian nomornya
ditulis di sebelah tengah bawah.
d. Nomor halaman diketik dengan jarak 3 cm dari tepi kanan dan 1,5 cm dari tepi
atas atau tepi bawah.

4.2 Tabel
Tabel diberi nomor urut dengan angka Arab untuk setiap bab. Contoh: Tabel 1.1,
Tabel 4.1, Tabel 4.2, Tabel 4.3, dst.

4.3 Gambar
Gambar dinomori dengan angka Arab untuk setiap bab. Contoh: Gambar 4.1,
Gambar 4.2, Gambar 4.3, Gambar 4.4, dst.

4.4 Persamaan

Nomor urut persamaan yang dibentuk rumus matematis, reaksi kimia, dan lain-
lainnya ditulis dengan angka Arab di dalam kurung dan ditempatkan di dekat batas
tepi kanan, seperti:
C2SO4 + K2CO3 = CaO3 + K2SO4 (1)

6
BAB V
TABEL DAN GAMBAR

5.1 Tabel
Judul tabel diketik dengan sentence case (huruf kapital pada awal kata yang
pertama saja).
a. Nomor tabel yang diikuti dengan judul ditempatkan simetris di atas tabel, tanpa
diakhiri dengan titik.
b. Tabel tidak boleh dipenggal, kecuali kalau memang panjang, sehingga tidak
mungkin diketik dalam satu halaman maka tabel diletakkan sebagai lampiran. Pada
halaman lanjutan tabel, dicantumkan nomor tabel dan kata lanjutan, tanpa judul.
c. Kolom-kolom diberi nama dan dijaga agar pemisahan antara yang satu dengan
yang lainnya cukup tegas, tanpa garis pemisah (vertikal).
d. Kalau tabel lebih dari ukuran lebar kertas, sehingga harus dibuat memanjang
kertas, maka bagian atas tabel harus diletakkan di sebelah kiri kertas.
e. Di atas dan di bawah tabel dipasang garis batas, agar terpisah dari uraian pokok
dalam tulisan.
f. Tabel diketik simetris.
g. Tabel yang lebih dari 2 halaman atau yang harus dilipatkan sebaiknya ditempatkan
pada lampiran.
h. Bila diperlukan keterangan dibuat di bawah tabel secukupnya termasuk sumber
rujukan tabel dan dituliskan secara lengkap seperti menuliskan daftar pustaka.
i. Setiap tabel harus dirujuk dalam teks.

Contoh tabel dapat dilihat pada Lampiran 10

7
5.2 Gambar
Judul gambar diketik dengan sentence case.
a. Gambar dapat terdiri dari grafik, peta, diagram dan foto.
b. Nomor gambar diikuti dengan judulnya diletakkan simetris di bawah gambar
tanpa diakhiri dengan titik.
c. Gambar tidak boleh dipenggal.
d. Keterangan gambar dituliskan pada tempat sesuai di dalam gambar dan jangan
pada halaman lain.
e. Bila diperlukan gambar dapat dibuat melebar kertas (landscape).
f. Ukuran gambar (lebar dan tingginya) disesuaikan dengan informasi yang ingin
disampaikan dan wajar.
g. Skala pada grafik harus dibuat agar mudah dipakai untuk mengadakan
interpolasi atau ekstrapolasi.
h. Bila gambar diambil dari sumber lain, sumber rujukan diketik mengikuti judul
gambar dengan menuliskannya secara lengkap seperti menuliskan daftar
pustaka.
i. Letak gambar diatur agar simetris.
j. Setiap gambar harus dirujuk dalam teks.

Contoh gambar dapat dilihat pada Lampiran 11

8
BAB VI

BAHASA

6.1 Bahasa yang dipakai


Bahasa yang dipakai ialah bahasa Indonesia yang baku sesuai dengan kaidah
Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI) yaitu ada subyek dan
predikat, dan supaya lebih sempurna, ditambah dengan objek dan keterangan.
Hindarilah penggunaan istilah-istilah yang tidak umum.

6.2 Bentuk kalimat


Penggunaan kalimat disesuaikan dengan konteksnya, untuk metodologi
digunakan kalimat pasif bukan kalimat perintah. Kalimat tidak boleh
menampilkan orang pertama dan atau kedua (saya, aku, kami, atau engkau).
Penyajian ucapan terima kasih pada prakata, saya diganti dengan penulis.

6.3 Istilah
Istilah yang dipakai ialah istilah Indonesia atau di Indonesia-kan. Jika terpaksa
harus memakai istilah asing tulisan harus dicetak miring.

6.4 Kesalahan yang sering terjadi

Kata penghubung seperti sehingga dan sedangkan, kata depan seperti di dan
ke, dan tanda baca tidak boleh dipakai untuk memulai suatu kalimat. Kata
depan misalnya pada, sering dipakai tidak pada tempatnya, misalnya
diletakkan di depan subyek (merusak susunan kalimat). Kata di mana dan dari
sering kurang tepat pemakaiannya dan hanya dipakai seperti penggunan kata
“where” dan “of” dalam bahasa Inggris; dalam bahasa Indonesia bentuk yang
demikian tidaklah baku dan jangan dipakai. Awalan ke dan di harus dibedakan
dengan kata depan ke dan di. Tanda baca harus dipergunakan dengan tepat.

9
BAB VII

SISTEMATIKA PENULISAN

Secara umum disertasi terdiri dari tiga bagian: bagian awal, bagian utama dan bagian
akhir.
Bagian awal terdiri dari:
1. Halaman sampul
2. Halaman sampul dalam
3. Lembar pengesahan
4. Lembar penetapan panitia penguji
5. Abstrak
6. Abstract
7. Kata Pengantar
8. Daftar Isi
9. Daftar Tabel
10. Daftar Gambar
11. Daftar Lampiran
12. Daftar Singkatan (bila diperlukan)
13. Lembar Pengesahan Orisinalitas Bagian utama terdiri dari:
a. BAB I. Pendahuluan
b. BAB II. Tinjauan Pustaka
c. BAB III. Metode Penelitian
d. BAB IV. Hasil Penelitian
e. BAB V. Pembahasan/Diskusi

f. BAB VI. Simpulan dan Saran Bagian akhir terdiri dari:


1. Daftar pustaka
2. Lampiran

Contoh-contoh format untuk bagian awal dapat dilihat pada lampiran.

10
Judul
Judul terdiri dari maksimal 20 kata berbentuk seperti piramida terbalik dan bila
diperlukan dapat dituliskan sub judul.

Abstrak
Abstrak adalah intisari dari penelitian yang memuat penjelasan latar belakang, hasil
yang signifikan serta makna dari temuan. Abstrak disiapkan dalam satu alinea dengan
jumlah kata paling banyak 300-500 kata. Abstrak dilengkapi dengan 4 sampai 7 kata
kunci dengan menggunakan Medical Subject Headings (MeSH). Kata kunci dalam
abstrak direkomendasikan memasukkan tujuan Sustainable Development Goals yaitu
Good Health and Well-being. Abstrak disiapkan dalam dua bahasa yaitu bahasa
Indonesia dan bahasa Inggris pada halaman yang terpisah.

Pendahuluan
Bagian pendahuluan berisikan sebagai berikut:
1) Latar belakang yang memuat arti penting masalah, akar masalah dan pendekatan
masalah. Arti penting masalah dapat ditinjau baik dari segi kepentingan
pengembangan pengetahuan dan maupun kepentingan lainnya yang dianggap perlu
sehingga penelitian yang direncanakan layak untuk dilakukan. Arti penting masalah
perlu didukung data dan fakta yang memadai serta valid akar masalah adalah
persolan mendasar yang menjadi penyebab munculnya masalah. Pendekatan yang
akan digunakan untuk mencari jawaban atas masalah dan atau jalan pemecahan akar
masalah, harus ditulis dengan jelas serta didukung dengan pustaka yang relevan;
2) Rumusan masalah yang berupa kalimat tanya memuat pernyataan masalah yang
menjadi fokus penelitian. Rumusan masalah harus dapat menunjukkan inti/akar
masalah penelitian yang akan dicari jawabannya melalui penelitian. Rumusan
masalah disampaikan secara ringkas, spefisik, jelas dan terukur yang lazimnya
dinyatakan dalam pertanyaan penelitian (research question);
3) Tujuan penelitian yang terdiri dari tujuan umum dan khusus;
4) Manfaat penelitian yang terdiri dari manfaat metodologik, manfaat teoritik, dan
manfaat aplikatif. Manfaat penelitian memuat uraian manfaat temuan baru yang akan
dihasilkan terhadap kehidupan masyarakat secara langsung dan atau perkembangan
ilmu pengetahuan yang dapat dimanfaatkan oleh ilmuwan lain untuk
mengembangkan ilmu pengetahuan baru, teknologi, dan seni (IPTEKS). Perumusan

11
manfaat penelitian seyogyanya terkait manfaat langsung penelitian, sehingga
penyampaian manfaat penelitian yang terlalu luas harus dihindari;
5) Orisinalitas; dan
5) Potensi hak atas kekayaan intelektual.

Tinjauan Pustaka
Berisikan informasi yang sudah dilaporkan dan sangat erat kaitannya dengan kajian
penelitian yang dilakukan terutama sekali berkenaan dengan hasil penelitian. Oleh
karena itu, tinjauan pustaka yang baik biasanya disiapkan setelah menyelesaikan
penulisan hasil dan diskusi. Tinjauan pustaka dapat dibuat kedalam beberapa sub bab
sesuai dengan kebutuhan. Bab ini juga berisi kerangka teori, kerangka konsep, dan
hipotesis yang terdiri dari hipotesis mayor dan minor yang mengikuti tujuan umum dan
khusus penelitian.

Metode Penelitian
Metode penelitian menjelaskan bagaimana penelitian dilakukan untuk mendapatkan
hasil sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Metode penelitian harus dijelaskan
secara lengkap dan bila mengikuti metode tertentu harus dijelaskan sumbernya,
sehingga dapat diulangi oleh orang lain. Alat dan bahan tertentu yang khusus digunakan
harus dijelaskan spesifikasi teknis dan mereknya termasuk juga jenis alat bantu yang
digunakan dalam analisis data. Metode penelitian dibuat ke dalam beberapa sub bab
sesuai dengan kebutuhan yang terdiri dari desain penelitian; waktu dan tempat
penelitian; populasi dan sampel penelitian; kriteria penelitian yang terdiri dari kriteria
inklusi dan eksklusi; besar sampel; identifikasi variabel; definisi operasional yang
terdiri dari definisi, cara ukur, alat ukur, hasil ukur, dan skala ukur yang dibuat dalam
bentuk narasi bukan tabel; instrumen penelitian; cara kerja penelitian; teknik
pengumpulan data; rancangan analisis data yang terdiri dari univariat, bivariat dan
multivariat bila ada; alur penelitian; dan etika penelitian.

Hasil Penelitian
Hasil penelitian disajikan secara logis dan berurutan sejalan dengan metodologi yang
dilakukan. Bagian ini menjawab tujuan dan hipotesis yang telah dikemukakan
sebelumnya. Hasil penelitian dapat disajikan dalam tabel, gambar, atau dalam narasi.

12
Pilihlah bentuk penyajian hasil yang paling mudah untuk dipahami dan hindari
penyajian hasil dalam beberapa bentuk secara berulang. Pada bagian hasil penelitian
harus diikuti oleh penjelasan yang cukup tentang hasil yang signifikan dari masing-
masing data. Tabel-tabel analisa/ pengolahan data ditempatkan pada bagian lampiran
dan dirujuk di dalam teks.

Pembahasan/ Diskusi
Pembahasan/ diskusi merupakan bagian yang sangat penting dari tulisan dan
ditulis sesuai urutan tujuan dan hipotesis yang telah ada pada bagian sebelumnya.
Bagian ini menjelaskan makna dari data/ hasil yang didapat, menjelaskan alasan kenapa
suatu data/hasil demikian dan menjelaskan hasil yang didapat dibandingkan dengan
hasil yang sebelumnya sudah dilaporkan. Asumsi-asumsi serta penafsiran penulis
tentang data/ hasil sehingga memberikan suatu makna tertentu yang didukung oleh
literatur terkait dijelaskan dalam bagian ini.

Simpulan dan Saran


Bagian simpulan disiapkan dalam poin-poin sesuai dengan hasil penelitian dan
pembahasan/diskusi, dalam merumuskan simpulan harus merujuk kepada tujuan dan
hipotesis penelitian. Bagian saran merupakan harapan penulis untuk kelengkapan
informasi mengenai tema yang dikaji dan atau harapan penulis terhadap penggunaan
temuan.

13
BAB VIII

PENULISAN RUJUKAN

Sumber rujukan untuk Disertasi harus didukung paling sedikit 150 bahan rujukan dan
50% (lima puluh persen) dari jumlah tersebut adalah jurnal hasil penelitian maksimal 5
(lima) tahun terakhir.

Penulisan nama mencakup nama penulis yang diacu dalam uraian, daftar pustaka, nama
yang lebih dari satu suku kata, nama dengan garis penghubung, nama yang diikuti
dengan singkatan dan gelar kesarjanaan. Sistem pengacuan pustaka harus digunakan
secara konsisten dalam tubuh tulisan, tabel, dan gambar di dalam disertasi, kemudian
disenaraikan pada akhir tulisan atau bab dengan judul "Daftar Pustaka".

Dalam sistem Nama Tahun (sistem Harvard) nama pengarang yang diacu dalam tubuh
tulisan hanyalah nama keluarga atau nama akhir pengarang yang diikuti tahun
publikasinya. Pengacuan pustaka menggunakan sistem ini dapat dengan mudah
menambah atau mengurangi acuan dalam tubuh tulisan maupun daftar pustaka.

Cara penulisan acuan ada yang diawal kalimat (alinea) dan ada yang pada akhir kalimat,
sebagai berikut:

1. Xiong (2022) mengemukakan bahwa respon tanaman yang terkena cekaman timbal
mencakup penurunan panjang akar, biomassa, penghambatan beberapa enzim,
kerusakan sel dan kromosom dan pada akhirnya menyebabkan kerusakan tanaman.
2. Tanaman yang terkena cekaman timbal menunjukkan berbagai respon mencakup
penurunan panjang akar, biomassa, penghambatan beberapa enzim, kerusakan sel
dan kromosom, dan pada akhirnya menyebabkan kerusakan tanaman (Xiong, 2022).

14
Jika sumber acuan menunjukkan tanggal, bulan, dan tahun publikasi maka tahun saja
pada umumnya sudah cukup untuk acuan.
Pengacuan pustaka yang ditulis oleh dua pengarang seperti "Fitter and Hay" pada tahun
2020 diacu sebagai Fitter dan Hay (2020).
Jangan menggunakan tanda ampersan (&) untuk menggantikan kata dan dalam suatu
kalimat tubuh tulisan kecuali pada sumber acuan dalam tanda kurung. Kata dan/ and
digunakan baik untuk terbitan berbahasa Indonesia dan terbitan berbahasa asing
(Inggris).

Nama pengarang yang terdiri atas tiga orang atau lebih maka hanya nama keluarga atau
nama akhir pengarang pertama saja yang ditulis, contoh (Damanik et al 2021); uraian
tersebut menunjukkan, pengacuan pustaka dalam disertasi digolongkan ke dalam tiga
kategori:
(i) satu nama pengarang,
(ii) dua nama pengarang, dan
(iii) tiga atau lebih nama pengarang.
Jika terdapat lebih dari satu pustaka yang ditulis dengan nama pengarang yang sama,
cara mengacunya dapat dikelompokkan sebagai berikut:

1. Pengarang yang sama menulis pada tahun berbeda


Jika terdapat lebih dari satu pustaka yang ditulis oleh pengarang yang sama pada
tahun yang berbeda, pengacuan ditulis sesuai urutan tahun terbit, misalnya
Soemarwoto (2021, 2022) atau (Soemarwoto 2021, 2022). Tahun terbit yang satu
dengan yang berikutnya dipisahkan oleh koma dan spasi.

2. Pengarang yang sama menulis pada tahun sama


Pengacuan terhadap dua atau beberapa pustaka yang ditulis oleh pengarang yang
sama pada tahun yang sama dilakukan dengan menambahkan huruf "a" untuk yang
pertama, "b" untuk yang kedua, dan seterusnya setelah tahun, misalnya (Amin
2022a, 2022b, 2022c). Penambahan huruf "a", "b" dan seterusnya ini perlu
didasarkan pada urutan waktu publikasi, dari yang paling awal sampai dengan yang
paling akhir. Urutan waktu ini biasanya dapat ditentukan dari volume dan nomor
jurnal tempat artikel tersebut terbit; di dalam tubuh tulisan tahun penerbitan yang
satu dengan yang berikutnya dipisahkan oleh koma dan spasi.

15
3. Pengarang yang mempunyai nama keluarga yang sama menulis pada tahun
yang sama
Jika pengarang mempunyai nama keluarga yang sama untuk suatu publikasi yang
terbit pada tahun yang sama maka tahun publikasi diberi tanda "a", "b", dan
seterusnya sehingga perbedaan sumber pustaka tersebut menjadi jelas, misalnya
(Harahap 2019a, 2019b) untuk sumber pustaka yang ditulis oleh Harahap Z pada
tahun 2019 dan Harahap A pada tahun yang sama. Perhatikan bahwa untuk
membedakan sumber pustaka yang berbeda tahun penerbitan diikuti "a", "b", dan
seterusnya; di dalam tubuh tulisan tahun penerbitan yang satu dan yang berikutnya
dipisahkan dengan tanda koma dan spasi.
Penulisan cara pengacuan dapat dipilih apakah tanpa nama inisial atau dengan nama
inisial, tetapi kemudian sistem yang dipilih harus digunakan secara taat asas.

4. Dua pengarang mempunyai nama keluarga yang sama


Bila dua pengarang memiliki nama keluarga yang sama menulis bersama, maka
pengacuan dapat mengikuti pola pengacuan pustaka yang ditulis oleh dua pengarang,
misalnya (Harahap & Harahap 2019).

5. Lembaga sebagai pengarang


Nama lembaga yang diacu sebagai pengarang sebaiknya ditulis dengan bentuk
singkatannya, misalnya untuk mengacu tulisan yang diterbitkan tahun 2019 oleh Biro
Pusat Statistik ditulis (BPS 2019). Nama pengarang dalam Daftar Pustaka acuan ini
ditulis sebagai [BPS], tetapi dalam tubuh tulisan tanda kurung siku ini tidak
ditampilkan.

6. Tulisan tanpa nama pengarang


Sebaiknya acuan yang tidak memiliki nama pengarang di dalam tubuh tulisan dan
Daftar Pustaka dituliskan dengan nama institusi yang menerbitkannya. Acuan tanpa
pengarang ada pula yang menuliskannya sebagai (Anonim 2020) dan dalam Daftar
Pustaka ditulis [Anonim], namun sebaiknya penggunaan kata Anonim ini
dihindari.

7. Pengacuan ganda
Bila dua artikel atau lebih dengan pengarang berbeda diacu sekaligus maka penulisan
pengacuannya didasarkan pada urutan tahun penerbitannya, misalnya (Martopo dan

16
Mitchell 2020; Kleiman 2021; Soemarwoto 2021b; Mitchell 2019). Di sini digunakan
titik koma dan spasi untuk memisahkan pengacuan terhadap pustaka yang ditulis oleh
pengarang yang berbeda.

8. Pustaka sekunder
Untuk artikel yang belum pernah dibaca sendiri oleh penulis dan diacu dari suatu
sumber (pustaka sekunder), nama pengarang dan tahun penerbitan aslinya ditulis dan
dipisahkan dengan tanda koma dan spasi dengan kata "dalam" yang diikuti nama
pengarang dan tahun penerbitan pustaka sekunder, contoh: (Clark 2018, dalam
Hunter 2021). Artikel yang dicantumkan dalam daftar pustaka adalah pustaka yang
mengacu; dalam menulis karya ilmiah, pengacuan terhadap pustaka yang tidak
pernah dibaca sendiri ini sebaiknya dihindari dan diutamakan sumber rujukan
primer.

9. Artikel siap terbit

Pengacuan terhadap artikel yang telah diterima untuk publikasi, masih dalam proses
penerbitan, dilakukan dengan menambahkan kata "in press" atau "siap terbit".
Pemilihan kata tersebut harus digunakan dengan taat asas dalam seluruh tubuh
tulisan. Misal (Munir, in press) atau (Munir, siap terbit). Sumber acuan seperti ini
dicantumkan dalam Daftar Pustaka.

10. Artikel sedang dikirimkan untuk publikasi


Artikel yang sedang disampaikan untuk publikasi dalam suatu jurnal tetapi belum
diterbitkan untuk publikasi, tidak dapat diacu dalam karya ilmiah.

11. Komunikasi pribadi


Dalam keadaan sangat khusus, komunikasi pribadi dengan seorang pakar kadang
kala perlu diacu dalam tulisan. Sebaiknya pakar yang diacu merupakan orang yang
kepakarannya dikenal oleh masyarakat ilmiah.
Bila pengacuan ini dilakukan, nama diikuti oleh inisialnya, tanpa menggunakan
gelar akademik atau jabatan, dilanjutkan dengan waktu dan dipisahkan oleh tanda
koma dan spasi dari tipe informasi yang diacu; semuanya dituliskan dalam tanda
kurung, misal (Soemarwoto O, 8 Maret 2019, komunikasi pribadi). Pengacuan
dengan cara ini tidak dianjurkan. Informasi yang diperoleh dari komunikasi
pribadi tidak ditampilkan dalam Daftar Pustaka.

17
BAB IX
TATA CARA PENULISAN DAFTAR PUSTAKA

Daftar pustaka dimulai pada halaman baru setelah Simpulan dan Saran. Seluruh sumber
kepustakaan yang dirujuk dalam tulisan harus dimasukkan ke dalam daftar pustaka.
Kesalahan yang sering dijumpai adalah daftar pustaka tidak dirujuk di dalam tulisan
atau sebaliknya, beberapa sumber kepustakaan yang dirujuk di dalam tulisan tetapi tidak
dimasukkan ke dalam Daftar Pustaka. Daftar Pustaka diurut menurut abjad
(alphabetical order).
Penulisan sumber acuan dalam Daftar Pustaka mengikuti aturan-aturan berikut:

1. Untuk jurnal
Nama pengarang. Tahun terbit. Judul artikel. Nama jurnal. Nomor volume (nomor
terbitan): halaman. Nama jurnal diketik dengan huruf italic. Bila menggunakan
kependekan (abreviasi) dari nama jurnal yang sudah umum diikuti dengan tanda titik (.)
dan sesuai dengan index medicus. Titik tidak digunakan bila jurnal ditulis penuh dan
langsung diikuti dengan nomor volume jurnal.
Johnson Z. 2019. Parasitization of Liriomyza spp. (Diptera: Agromyzidae) infesting
commercial watermelon platings in Hawaii. Entomol. 80: 56-61.
Chanway A. 2022. Inoculation of tree roots with plant growth promoting bacteria: An
Emerging technology for reforestation. Forest Science 43: 96-112.

2. Dua pengarang
Dalam merujuk tulisan oleh dua orang pengarang, maka digunakan kata penghubung
dan untuk terbitan berbahasa Indonesia atau and untuk terbitan berbahasa Inggris.

Koske, R.E. and Halvorson, W.L. 2019. Scutellospora arenicola and Glomus
trimurales: two new species in the Endogonaceae. Mycologia, 81: 927-933.

3. Lebih dari dua pengarang dan maksimal enam pengarang lalu diikuti oleh
et al
Southwood, T.R.E., May, R.M., Hassel, M.P. and Conway, G.R. 2020. Ecological
strategies and population parameters. Amer Nat. 108: 791-804.

4. Organisasi sebagai pengarang


[SSCCP] Scandinavian Society for Clinical Chemistry and Clinical Physiology,

18
Committee on Enzymes. 2022. Recommended method for the determination
of γ-glutamyltranferase in blood. Scand J Clin Lab Invest. 36: 119-125.

5. Artikel tanpa pengarang


[Anonim]. 2022. Epidemiology for primary health care. Int J Epidemiol. 5: 224- 225

6. Artikel dengan halaman


Crews, D. and Gartiska, W.R. 2021. The ecological physiology of the garter snake. Sci
Am. 245:158-164, 166-168.

7. Artikel terjemahan
Irsan. C., Sosromarsono. S., Buchori, D. dan Triwidodo, H. 2022. [Aphids
(Homoptera: Aphididae) on solanaceous plants in West Java][dalam bahasa
Indonesia]. Bul HPT. 10(2): 1-4.

VT Du, TY, Xiong, J.J. and Huang, MD. 2021. [Observations on bionomics of phosmet
resistant strain of Arnblyseius ehara et Lee][dalam bahasa Cina]. Nat Enem
Insects. 9: 173-176.

8. Artikel cetak ulang


Young, D.S. 2020. Implementation of SI units for clinical laboratory data: style
spesification and conversition tables. Ann Intern Med. 106: 114- 129.
Cetak ulang dalam J Nutrition. 2022: 120: 20-35.

9. Hasil penelitian yang akan dipublikasikan tetapi belum terbit


Keterangan tentang hasil penelitian yang belum terbit, namun sudah disetujui akan terbit
di dalam suatu jurnal dituliskan: Nama penulis, judul artikel, nama jurnal dan diikuti
dengan kata In press dalam kurung.
Fachrian, R., Priyani, N. dan Munir, E. 2021. Degradasi kompleks minyak solar
dalam Isolat bakteri lokal, Jurnal Biologi Sumatera [In press].
Pedoman Umum untuk Buku
Nama pengarang. Tahun terbit. Judul buku. Nama penerbit. Tempat terbit.

10. Buku dengan pengarang


Manahan, S.E. 2021. Environmental Chemistry. CRC Press, Boca Raton.
11. Buku dengan editor

19
Higuchi, T. 2020. Lignin structure and morphological distribution in plant cellwall.
In: Lignin Biodegradation, Microbiology, Chemistry, and Potentian
Application, Vol. I ed. K. Kirk, T. Higuchi and H. Chang.CRC Press, Boca
Raton, Florida, pp. 1-19.

12. Buku dengan lembaga atau organisasi sebagai pengarang


[USU] Universitas Sumatera Utara, Program Pascasarjana. 2021. Katalog Program
Pascasarjana Tahun Akademik 2016 - 2020. USU PPs, Medan.
[Depdikbud] Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Pusat Pembinaan dan
Pengembangan Bahasa. 2020. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Ed ke2.
Balai Pustaka, Jakarta.
[ISO] International Organization for Standardization. 2019. Statistical Methods.
Geneva: ISO. (ISO standards handbooks: 3).

13. Buku terjemahan tanpa editor


Kalshoven, L.G.E. 2021. Pests of Crops in Indonesia. Laan PA van der, penerjemah.
Jakarta: Ichtiar Baru-Van Hoeve. Terjemahan dari: De Plagen van de
Cultuurgewassen in Indonesie.

14. Buku terjemahan dengan editor


Luzikov, V.N. 2020. Mitochondrial Biogenesis and Breakdown. Galkin AV,
penerjemah; Roodyn DB, editor. Consultants Bureau, New York.
Terjemahan dari: Reguliatsiia Formirovaniia Witokhondrii.

15. Buku dengan volume yang berjudul

Wijayakusuma, M.H., Dalimartha, S. dan Wirian, A.S. 2019. Tanaman Berkhasiat


Obat di Indonesia. Volume ke-4. Pustaka Kartini, Jakarta.

16. Buku dengan volume yang berbeda-beda


Cajori, F. 2019. A History of Mathematical Notations. Volume 2, Notation Mainlay
in Higher Mathematics. Chicago: Open Court.

17. Bab atau bagian dari buku dengan judul berbeda, tetapi pengarang sama
Hebel, R., and Stromberg, M.W. 2019. Anatomy of the laboratory rat. Williams &
Wilkins, Baltimore. Bagian C, Digestive system; hlm 43-54.

20
18. Bab atau bagian dari buku dengan pengarang berbeda-beda dan disertai
editor
Kuret, J.A. and Murad, F. 2020. Adenohypophyseal hormones and related
substances.Di dalam: Gilman, A.G., Rall, T.W., Nies, A.S., Taylor. P.,
editor. The Pharmacological Basis of Therapeutics. Ed ke-8. New York:
Pergamon. hlm. 1334-1360.

19. Untuk prosiding


Nama pengarang. Tahun terbit. Judul artikel. Di dalam: Nama editor. Judul publikasi
atau nama pertemuan ilmiah atau keduanya; Tempat pertemuan, Tanggal pertemuan.
Tempat terbit: nama penerbit. Halaman artikel.
Wery, Sudirman, L.M.I. dan Gunawan, A.W. 2019. Pertumbuhan dan perkembangan
Schizophyllurn commune in vitro dan in vivo. Di dalam: Peranan Mikrobiologi
dalam Industri Pangan. Prosiding Pertemuan Ilmiah Tahunan; Bogor, 20 Agustus
2019. Bogor: Perhimpunan Mikrobiologi Indonesia Cabang Bogor. hlm 170-177.

20. Abstrak
Nama pengarang. Tahun terbit. Judul abstrak [abstrak]. Di dalam: Nama editor
prosiding. Judul publikasi atau nama konferensi, Tempat, waktu konferensi. Tempat
terbit: Nama penerbit. Halaman. Nomor abstrak.
Darnaedi D. 2021. Rheotite di sepanjang Sungai Mahakam, Kalimantan Timur
[abstrak]. Di dalam: Seminar Ilmiah dan Kongres Nasional Biologi X;
Bogor, 24-26 Sep 2021. Bogor: PBI & IPB-PAU Ilmu Hayat. hlm 122. abstr.
244.

21. Disertasi
Nama pengarang. Tahun terbit. Judul [jenis publikasi]. Tempat
institusi: Nama institusi yang menganugerahkan gelar.
Widhiastuti, R. 2021. Pola pemanfaatan limbah pabrik pengolahan kelapa sawit dalam
upaya menghindari pencemaran lingkungan (Studi kasus di perkebunan kelapa
sawit PT Tapian Nadenggan SMART Group. Langga Payung, Sumatera Utara)
[Disertasi]. Bogor: Institut Pertanian Bogor, Program Pascasarjana.

21
22. Bibliografi
Nama penghimpun. Tahun terbit. Judul [jenis publikasi]. Tempat terbit: nama penerbit.
Gluckstein, F.P., Glock, M.H., Hill, J.G., penghimpun. 2020. Bovine somatotropin
[bibliografi]. National Library of medicine, Bethesda. Reference Section

23. Paten
Nama penemu paten, kata "penemu"; lembaga pemegang paten. Tanggal publikasi
(permintaan) paten [tanggal bulan tahun]. Nama barang atau proses yang dipatenkan.
Nomor paten.
Muchtadi, T.R.. Penemu; Institut Pertanian Bogor. 9 Mar 2022. Suatu proses untuk
mencegah penurunan beta karoten pada minyak sawit. ID 0 002 569.
Harred, J.F., Knight, A.R., McIntyre, J.S. Penemu; Dow Chemical Company. 4 Apr
2022. Epoxidation process. US patent 3,654,317.

24. Publikasi elektronik


Nama pengarang. Tahun penerbitan. Judul artikel. Nama jurnal [tipe media] volume
(nomor): halaman. Ketersediaan. [Tanggal, bulan, dan tahun akses/pembuktian jika
diperlukan].
Hsu, Y.H. and To, KY. 2020. Cloning of a cD\A (Accesion No AF183891) encoding
type II S-adenosyl-L-methionine synthetase from Petunia hybrida. [PGROO-
33]. Plant Physiol 122: 1457.

Isi artikel dalam format elektronik dapat berubah isinya sehingga tanggal akses kadang
kala diperlukan dan penulisannya dalam tanda kurung siku. Penulisan tanggal ini
dimaksudkan untuk mengurangi risiko yang terjadi dengan tanggal publikasinya.

Cisler, S. 2020. Media tracks. Public Access Comput Syst Rev [serial online];
1(3):109-115. Public Access Computer Systems Forum PACS-L via the Internet.
[29 Nov 2020].

Adsavakulchai S, Baimai V, Prachyabrued W, Gore PJ, dan Lertlum S. 2018.


Morphometric study using wing image analysis for identification of Bactrocera
dorsalis complex (Diptera: Tephritidae). www. J Biol 2 [serialonline].
http://epress.com/w3jbio/vol3/Adsavakulchai/index.html. [17 Mar 2018].

22
BAB X

PENULISAN LAMPIRAN

Lampiran berisikan data-data dan informasi yang mendukung disertasi dan ditempatkan
setelah daftar pustaka. Lampiran dapat terdiri dari alur kerja (flowchart), data mentah,
metode dan analisis data, gambar, kuisioner dan lain- lain. Setiap lampiran memiliki
peran dan makna tertentu dalam tubuh tulisan dan dirujuk secara berurutan pada tubuh
tulisan.
Lampiran
1. Contoh lembar pengesahan orisinalitas
2. Contoh abstrak
3. Contoh abstract
4. Contoh kata pengantar
5. Contoh daftar isi
6. Contoh daftar tabel
7. Contoh daftar gambar
8. Contoh daftar lampiran
9. Contoh daftar singkatan
10. Contoh tabel
11. Contoh gambar
12. Contoh penulisan daftar pustaka

23
Lampiran 1. Contoh lembar pengesahan orisinalitas

PERNYATAAN

“XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX”

Dengan ini penulis menyatakan bahwa disertasi ini disusun sebagai syarat untuk
memperoleh gelar Doktor pada Program Studi Doktor (S-3) Ilmu Kedokteran Fakultas
Kedokteran Universitas Sumatera Utara adalah benar merupakan hasil karya penulis
sendiri.
Adapun pengutipan-pengutipan yang penulis lakukan pada bagian-bagian
tertentu dari hasil karya orang lain dalam penulisan disertasi ini, telah penulis
cantumkan sumbernya secara jelas sesuai dengan norma, kaidah, dan etika penulisan
ilmiah.
Apabila di kemudian hari ternyata ditemukan seluruh atau sebagian disertasi ini
bukan hasil karya penulis sendiri atau adanya plagiat dalam bagian-bagian tertentu,
penulis bersedia menerima sanksi pencabutan gelar akademik yang penulis sandang dan
sanksi-sanksi lainnya sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku.

Medan, April 2022

Penulis,

Meterai
10000

Nama Mahasiswa

24
PERNYATAAN ORISINALITAS

PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK NIGELLA SATIVA TERHADAP pH


VAGINA, BERAT BADAN, KOLONI JAMUR CANDIDA ALBICANS, IgM
DAN IgG ANTI CANDIDA METODE ELISA PADA TIKUS GALUR
WISTAR BETINA MODEL KANDIDIASIS VULVOVAGINALIS

Dengan ini penulis menyatakan bahwa disertasi ini disusun sebagai syarat untuk

memperoleh gelar Doktor pada Program Studi Doktor (S3) Ilmu Kedokteran Fakultas

Kedokteran Universitas Sumatera Utara adalah benar merupakan hasil karya penulis

sendiri.

Adapun pengutipan-pengutipan yang penulis lakukan pada bagian-bagian

tertentu dari hasil karya orang lain dalam penulisan disertasi ini, telah penulis

cantumkan sumber karyanya secara jelas sesuai norma, kaidah dan etika penulisan

ilmiah.

Apabila di kemudian hari ternyata ditemukan seluruh atau sebagian disertasi

bukan hasil karya penulis sendiri atau adanya plagiat dalam bagian-bagian tertentu,

penulis bersedia menerima sanksi akademik dan sanksi-sanksi lainnya sesuai dengan

peraturan yang berlaku.

Medan, Januari 2020

Penulis

Xxxxxxx Xxxxxxx

25
Lampiran 2. Contoh abstrak
PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK NIGELLA SATIVA TERHADAP pH VAGINA,
BERAT BADAN, KOLONI JAMUR CANDIDA ALBICANS, IgM DAN IgG ANTI
CANDIDA METODE ELISA PADA TIKUS GALUR WISTAR BETINA
MODEL KANDIDIDASIS VULVOVAGINALIS

Muhammad Rusda1,2, M. Fidel Ganis Siregar1, Aznan Lelo3, Syafruddin Ilyas4, Ratna
Akbari Ganie5, H.Kms. Yusuf Effendi6, Poppy Anjelisa Zaitun Hasibuan7, R Lia Iswara8
1
Departemen Obstetri dan Ginekologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Sumatera Utara
2
Program Studi Doktor Ilmu Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara
3
Departemen Farmakologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Sumatera Utara
4
Departemen Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas
Sumatera Utara
5
Departemen Patologi Klinik, Fakultas Kedokteran, Universitas Sumatera Utara
6
Departemen Obstetri dan Ginekologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Sriwijaya
7
Fakultas Farmasi, Universitas Sumatera Utara
8
Departemen Mikrobiologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Sumatera Utara

ABSTRAK

Latar Belakang: Vulvovaginal candidiasis (VVC) adalah penyakit yang disebabkan oleh
Candida, terutama Candida albicans. Penyakit ini mempengaruhi kualitas hidup wanita di
seluruh dunia, terutama dalam bentuk kronis recurrent vulvovaginal candidiasis (RVVC), dan
hingga saat ini terus diupayakan obat atau penanganan definitif. Jika tidak ditangani secara dini,
dapat terjadi komplikasi berupa infertilitas pada wanita yang aktif secara seksual dan dapat
terjadi korioamnionitis yang dapat berujung kepada aborsi maupun kelahiran prematur. Nigella
sativa diketahui memiliki beberapa efek yaitu sebagai antimikroba, anti-inflamasi,
immunomodulator dan sifat anti-kanker. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi
efek Nigella sativa terhadap infeksi yang disebabkan oleh Candida albicans pada vulvovagina.
Metodologi: Penelitian ini merupakan penelitian dengan design true experimental, pada 28
tikus Galur Wistar yang dibagi menjadi 4 kelompok, semua kelompok di kondisikan pada
suasana pseudoestrus dengan pemberian estradiol valerate sebanyak 2 mg secara subkutan
intraperitoneal dan diulang setiap minggu. Selanjutnya dilakukan inokulasi Candida albicans
ke vagina tikus (Kelompok K1 sebagai kontrol negatif, Kelompok K2 diberikan flukonazol,
Kelompok K3 diberikan Nigella sativa, dan Kelompok K4 diberikan kombinasi Nigella sativa
+ flukonazol) selama 3 hari berturut-turut. Pada seluruh kelompok dilakukan pengamatan
masing-masing 24 jam, 48 jam dan 72 jam untuk jumlah koloni Candida albicans, pH vagina,
berat badan tikus, IgG dan IgM untuk menilai efek terapi.
Hasil: Ada perbedaan yang bermakna terhadap jumlah kolonisasi jamur setelah perlakukan
pada tiap kelompok pada hari pertama (p < 0,001), pada hari kedua (p < 0,001), dan pada hari
ketiga(p < 0,001). Terdapat perbedaan bermakna pada kadar IgM anti candida serum (p =
0,003). Tidak terdapat perbedaan bermakna sebelum inokulasi jamur Candida albicans pada
nilai berat badan (p = 0,724), pH vagina (p = 0,533) dan jumlah kolonisasi jamur (p = 0,274).
Tidak terdapat perbedaan bermakna setelah dilakukan inokulasi jamur Candida albicans pada
nilai berat badan (p=0,639), pH vagina (p = 0,198) dan jumlah kolonisasi jamur (p = 0,323),
kadar IgG anti candida serum (p=0,362), sedangkan terdapat perbedaan bermakna pada kadar
IgM anti candida serum (p=0,001). Setelah pemberian ekstrak Nigella sativa, tidak terdapat
perbedaan nilai rerata berat badan, pH vagina pada seluruh kelompok. IgG tidak menunjukkan
perbedaan yang bermakna (p = 0,423). Setelah pemberian kombinasi ekstrak Nigella sativa dan
flukonazol tidak terdapat perbedaan rerata nilai berat badan, pH vagina dibandingkan dengan
kontrol (p = 0,298) sedangkan kolonisasi jamur menunjukkan perbedaan yang bermakna pada

26
hari pertama, kedua dan ketiga (p = < 0,001). Tidak terdapat perbedaan bermakna pada kadar
IgM anti candida serum dibandingkan dengan kelompok kontrol (p = 1,000), tidak terdapat
perbedaan bermakna pada kadar IgG anti candida serum (p = 0,423). Dari hasil penelitian
didapati bahwa pemberian Nigella Sattiva tidak berbeda bermakna dengan flukonazol maupun
kombinasi keduanya dalam perubahan nilai berat badan, pH Vagina, tetapi memiliki efek yang
signifikan dalam menekan kolonisasi jamur, dimana pada hari ketiga tidak didapati perbedaan
yang signifikan efektifitas Nigella sativa terhadap flukonazol (p = 0,101).
Simpulan: Nigella sativa memberikan efek terapi dengan meningkatkan kadar IgM dan
menurunkan jumlah koloni jamur.

Kata Kunci: Nigella sativa, Fungal Inoculation, Pseudoestrus, Candida albicans,


Vulvovaginal candidiasis, Flukonazol, IgG, IgM

27
Lampiran 3. Contoh abstract

EFFECT OF NIGELLA SATIVA EXTRACT ON VAGINAL pH, BODY WEIGHT,


COLONY OF CANDIDA ALBICANS, IgM AND IgG ANTI CANDIDA ELISA
METHOD IN FEMALE WISTAR STRAIN MICE VULVOVAGINAL
CANDIDIASIS MODEL

Muhammad Rusda1,2, M. Fidel Ganis Siregar2, Aznan Lelo3, Syafruddin Ilyas4, Ratna Akbari
Ganie5, H.Kms. Yusuf Effendi6, Poppy Anjelisa Zaitun Hasibuan7, R Lia Iswara8
1
Obstetric and Gynecology Department, Faculty of Medicine, Universitas Sumatera Utara
2
Philosophy Doctor in Medicine Program, Faculty of Medicine, Universitas Sumatera Utara
3
Pharmacology Department, Faculty of Medicine, Universitas Sumatera Utara
3
Biology Departement, Faculty of Mathematics and Natural Sciences, Universitas Sumatera
Utara
4
Clinical Pahology Depatment, Faculty of Medicine, Universitas Sumatera Utara
5
Obstetric and Gynecology Department, Faculty of Medicine, Universitas Sriwijaya
6
Faculty of Pharmacy, Universitas Sumatera Utara
7
Microbiology Department, Faculty of Medicine, Universitas Sumatera Utara

ABSTRACT

Background: Vulvovaginal candidiasis (VVC) is a disease caused by Candida, which is mostly


caused by Candida albicans. This disease affects the quality of life of women around the world,
especially in the form of chronic recurrent vulvovaginal candidiasis (RVVC), and until now
continues to be studied a drug or definitive treatment. If not treated early, this disease can occur
infertility complications in women who are sexually active and chorioamnionitis that can lead
to abortion or preterm labor. Nigella sativa is known to have several effects such as
antimicrobial, anti-inflammatory, immune stimulation and anti-cancer properties. The aim of
this study was to evaluate the effect of Nigella sativa on infections caused by Candida albicans
on vulvovagina.
Methods: This study is a true experimental design, 28 Wistar strain mice divided into 4 groups,
all groups were conditioned in a pseudoestrus atmosphere by administering estradiol valerate
as much as 2 mg subcutaneously by intraperitoneal and repeated every week. Then Candida
albicans was inoculated into the mice's vagina (Group K1 as negative control, Group K2 was
given fluconazole, Group K3 was given Nigella sativa, and Group K4 was given a combination
of Nigella sativa + fluconazole) for 3 consecutive days. All groups were observed 24 hours, 48
hours and 72 hours to see the number of Candida albicans colonies, vaginal pH, mice body
weight, IgG and IgM to assess the therapeutic effect.
Results: After administration of Nigella sativa extract, there was a significant difference in the
amount of fungal colonization after treatment in each group on the first day (p <0.001), on the
second day (p < 0.001), and on the third day (p <0.001). There was a significant difference in
serum anti-candida IgM levels (p = 0.003). There were no significant differences before
inoculation of Candida albicans on body weight value (p = 0.724), vaginal pH (p = 0.533) and
amount of fungal colonization (p = 0.274). There were no significant differences after
inoculation of Candida albicans on body weight value (p = 0.639), vaginal pH (p = 0.198) and
amount of fungal colonization (p = 0.323), serum anti-candida IgG levels (p = 0.362). IgG did
not show significant differences (p = 0.423). After administration of a combination of Nigella
sativa extract and fluconazole there were no differences in mean weight, vaginal pH compared
with controls (p = 0.298) while fungal colonization showed significant differences on the first,
second and third days (p = <0.001). From the results of the study it was found that
administration of Nigella sativa was not significantly different from fluconazole or a
combination of both in changes in body weight value, vaginal pH, but had a significant effect

28
in suppressing fungal colonization, where on the third day there was no significant difference
in the effectiveness of Nigella sativa on fluconazole ( p = 0.101).
Conclusion: Nigella sativa provides a therapeutic effect by increasing IgM levels and
decreasing the number of fungal colonies.

Keywords: Nigella sativa, Fungal Inoculation, Pseudoestrus, Candida albicans, Vulvovaginal


Candidiasis, Flukonazole, IgG, IgM

29
Lampiran 4. Contoh kata pengantar

KATA PENGANTAR

Penulis mengucapkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan berkah-Nya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan
penulisan disertasi ini.
Selama melakukan penelitian dan penulisan disertasi ini, Penulis banyak
memperoleh bantuan moril dan materil dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada
kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang tulus kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Muryanto Amin, S.Sos., M.Si. selaku Rektor Universitas Sumatera
Utara.
2. Bapak Prof. Dr. dr. Aldy Safruddin Rambe, Sp.S(K) selaku Dekan Fakultas
Kedokteran Universitas Sumatera Utara.
3. Bapak Dr. dr. Muhammad Rusda, M.Ked.(O.G.), Sp.O.G.(K), selaku Ketua
Program Studi Doktor (S-3) Ilmu Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas
Sumatera Utara.
4. Bapak Dr. dr. Mustafa M. Amin, M.Ked.(K.J.), M.Sc., Sp.K.J.(K), selaku
Sekretaris Program Studi Doktor (S-3) Ilmu Kedokteran Fakultas Kedokteran
Universitas Sumatera Utara.
5. Bapak xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx, selaku Ketua Komisi Pembimbing yang telah
membimbing dan mengarahkan dalam penulisan disertasi ini.
6. Bapak xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx, selaku Anggota Komisi Pembimbing yang
telah membimbing dan mengarahkan dalam menyelesaikan penulisan disertasi ini.
7. Bapak xxxxxxxxxxxxxxxxxxxx, selaku Anggota Komisi Pembimbing yang telah
membimbing dan mengarahkan dalam menyelesaikan penulisan disertasi
ini..............................…
8. .................................

Penulis menyadari disertasi ini masih banyak memiliki kekurangan dan jauh dari
sempurna, namun harapan penulis semoga disertasi ini bermanfaat kepada seluruh

30
pembaca. Semoga kiranya Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa memberkati kita semua.

Amin.

Medan, April 2022


Penulis,

xxxxxxxxxxxxxx

Catatan:

Ucapan terima kasih hanya ditujukan untuk mereka yang berperan dalam kegiatan
akademik

31
Lampiran 5. Contoh daftar isi

DAFTAR ISI

LEMBAR PRASYARAT GELAR ……………………………………………... ii


LEMBAR PROMOTOR DAN CO-PROMOTOR ………………………….... iii
LEMBAR PENGESAHAN ……………………………………………...……....iv
SURAT PERNYATAAN ………………………………………………………....v
LEMBAR PENETAPAN PANITIA PENGUJI ………………………………..vi
KATAPENGANTAR …………………………………………………………...vii
DAFTAR RIWAYAT HIDUP …………………………………...……………..xii
LEMBAR PENGESAHAN ORISINALITAS ………………………………...xiv
ABSTRAK ……………………………………………………………...………..xv
ABSTRACT ……………………………………………………..……………....xvi
RANGKUMAN …………………………………………….……………….....xvii
SUMMARY ………………………………………………...………………….....xx
DAFTAR ISI …………………………………………………………………...xxii
DAFTAR GAMBAR ………………………………………………………… ..xxv
DAFTAR TABEL ………………………………………………………….....xxvi
DAFTAR SINGKATAN ……………………………………………………...xxvii
DAFTAR LAMPIRAN ……………………………………………………......xxix
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................ 1
1.1. Latar Belakang ................................................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah ............................................................................................. 5
1.3. Tujuan Penelitian ................................................................................................ 5
1.3.1. Tujuan Umum................................................................................................. 5
1.3.2. Tujuan Khusus ............................................................................................... 5
1.4. Manfaat Penelitian .............................................................................................. 6
1.4.1 Manfaat Teoritis ....................................................................................... 6
1.4.2 Manfaat Metodologis ............................................................................... 7
1.4.3 Manfaat Aplikatif ..................................................................................... 7
1.5. Orisinalitas.......................................................................................................... 7
1.6. Potensi Hak Kekayaan Intelektual ..................................................................... 8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................. 9
2.1. Vulvovaginal candidiasis (VVC) ........................................................................ 9
2.1.1. Defenisi dan Epidemiologi ....................................................................... 9
2.1.2. Faktor Risiko ............................................................................................ 12
2.1.3. Klasifikasi ................................................................................................. 16
2.1.4. Patogenesis ............................................................................................... 17
2.1.5. Faktor Virulensi ........................................................................................ 18
2.1.5.1. Adhesi ......................................................................................... 18
2.1.5.2. Pembentukan Biofilm ................................................................. 20
2.1.5.3. Produksi Enzim Hidrolitik Ekstraseluler .................................... 24
2.1.5.4. Pembentukan Hifa ....................................................................... 26
2.1.5.5. Phenotypic Switching .................................................................. 27
2.1.6. Diagnosis .................................................................................................. 29
2.1.7. Infeksi Kandida ........................................................................................ 31
2.1.8. Respon Imunologi Spesifik Terhadap Infeksi Jamur ............................... 35
2.1.9. Penatalaksanaan........................................................................................ 37
2.1.10. Kriteria Pemilihan Terapi ....................................................................... 38

32
2.1.11. Strategi Pengobatan Untuk VVC ........................................................... 40
2.1.12. Kegagalan Respon Terapi ...................................................................... 42
2.1.13. Penggolongan Obat Anti-jamur.............................................................. 43
2.2. Vulvovaginal candidiasis pada tikus ................................................................... 48
2.2.1. Etika Penanganan Hewan Uji Coba ......................................................... 48
2.2.2. Model Penelitian Tikus ............................................................................ 49
2.2.3. Persiapan .................................................................................................. 51
2.2.4. Cara Inokulasi........................................................................................... 54
2.2.5. Terapi Anti Fungal pada Candidiasis Tikus ............................................. 57
2.2.6. Cara Evaluasi ............................................................................................ 58
2.2.7. Antibodi Anti-candida pada Tikus ........................................................... 60
2.2.8. Spesifikasi Perangakat ELISA IgM dan IgG pada tikus .......................... 62
2.3. Vulvovaginal candidiasi terhadap Infertilitas ..................................................... 63
2.4. Nigella sativa ...................................................................................................... 68
2.4.1. Tanaman Nigella sativa ............................................................................ 68
2.4.2. Komposisi Kimia ...................................................................................... 71
2.4.3. Mekanisme kKerja Nigella sativa pada Kandidiasis ................................ 73
2.4.4. Potensial Toksisitas .................................................................................. 78
2.5. Regimen Anti Candida Lainnya.......................................................................... 81
2.6. Kerangka Teori ................................................................................................... 87
2.7. Kerangka Konsep ................................................................................................ 88
2.8. Hipotesis Penelitian ............................................................................................ 89
2.8.1. Hipotesis Mayor ....................................................................................... 89
2.8.2. Hipotesis Minor ........................................................................................ 89
BAB III METODOLOGI PENELITIAN .............................................................. 90
3.1. Desain Penelitian ............................................................................................... 90
3.2. Tempat dan Waktu Penelitian ............................................................................ 91
3.3. Populasi dan sampel Penelitian .......................................................................... 92
3.4. Kriteria Penelitian ............................................................................................... 92
3.4.1. Kriteria Inklusi ......................................................................................... 92
3.4.2. Kriteria Eksluasi ....................................................................................... 92
3.5 Besar Sampel ....................................................................................................... 93
3.6. Identifikasi Variabel............................................................................................ 94
3.6.1. Variabel bebas .......................................................................................... 94
3.6.2. Variabel Tergantung ................................................................................. 94
3.7. Defenisi Operasional ........................................................................................... 95
3.8. Instrumen Penelitian ........................................................................................... 96
3.8.1. Estradiol Valerate ..................................................................................... 96
3.8.2. Candida albicans ATCC 14503 ............................................................... 97
3.8.3. Ekstrak Nigella sativa .............................................................................. 97
3.8.4. Media Agar ............................................................................................... 97
3.8.5. IgM dan IgG anti Candida ........................................................................ 97
3.9 Cara Kerja ............................................................................................................ 99
3.9.1. Pembuatan Suasana Psudoetrus pada Hewan Uji Coba ........................... 99
3.9.2. Pembuatan Suspensi Jamur Candida albicans ATCC 14503 .................. 99
3.9.3. Pembuatan Ekstrak Nigella sativa ............................................................ 101
3.9.4. Pemeriksaan IgM dan IgG anti candida ................................................... 102
3.10. Teknik pengumpulan Data ................................................................................ 103
3.11. Rancangan analisis ............................................................................................ 104
3.12. Alur Penelitian .................................................................................................. 106

33
3.13. Etika Penelitian ................................................................................................. 108
BAB IV HASIL PENELITIAN .............................................................................. 109
4.1. Karakteristik Objek Penelitian ............................................................................ 109
4.1.1.Berat Badan, pH Vagina dan Jumlah Koloni Jamur Sebelum Inokulasi
Jamur Candida albicans ............................................................................ 111
4.1.2.Berat Badan, Ph Vagina dan Jumlah Koloni Jamur Setelah Penyuntikan
Estradiol Valerate dan Inokulasi Jamur Candida albicans ....................... 108
4.2. Berat badan Hewan Uji Coba Setelah Inokulasi ................................................. 114
4.2.1. Berat Badan Tikus Hari Pertama Setelah Perlakuan ................................ 114
4.2.2. Berat Badan Tikus Hari Kedua Setelah Perlakuan ................................... 114
4.2.3. Berat Badan Tikus Hari Ketiga Setelah Perlakuan ................................... 115
4.2.4 Efek Perlakuan pada Perubahan Berat Badan Tikus ................................. 115
4.3. pH vagina Hewan Uji Coba Setelah Pemberian Perlakuan ................................ 116
4.3.1. pH vagina Tikus Hari Pertama Setelah Perlakuan .................................... 116
4.3.2. pH vagina Tikus Hari Kedua Setelah Perlakuan ..................................... 117
4.3.3. pH vagina Tikus Hari Ketiga Setelah Perlakuan ...................................... 118
4.3.4 Efek Perlakuan pada Perubahan pH vagina ............................................... 119
4.4. Jumlah Koloni Jamur Hewan Uji Coba Setelah Pemberian Perlakuan .............. 120
4.4.1. Jumlah Koloni Jamur pada Hari Pertama Setelah Perlakuan ................... 120
4.4.2. Jumlah Koloni Jamur pada Hari Kedua Setelah Perlakuan ...................... 121
4.4.3. Jumlah Koloni Jamur pada Hari Ketiga Setelah Perlakuan ...................... 122
4.4.4. Efek Pemberian Perlakuan terhadap Jumlah Koloni Jamur...................... 123
4.5. Kadar IgM pada Hewan Uji Coba ...................................................................... 125
4.5.1. Kadar IgM Sebelum Dilakukan Inokulasi Candida albicans ................... 125
4.5.2. Kadar IgM Pada Hari Ketujuh Setelah Perlakuan .................................... 126
4.5.3. Kadar IgM Pada Hari Ke-empat belas Setelah Perlakuan ........................ 126
4.5.4. Perubahan Kadar IgM pada Hewan Uji Coba .......................................... 127
4.6. Kadar IgM pada Hewan Uji Coba ...................................................................... 129
4.6.1. Kadar IgG Sebelum Dilakukan Inokulasi Candida albicans.................... 129
4.6.2. Kadar IgG Pada Hari Ketujuh Setelah Perlakuan ..................................... 129
4.6.3. Kadar IgG Pada Hari Ke-empat belas Setelah Perlakuan ......................... 130
4.6.4. Perubahan Kadar IgG pada Hewan Uji Coba ........................................... 131
BAB V PEMBAHASAN .......................................................................................... 133
BAB VI SIMPULAN DAN SARAN ....................................................................... 147
6.1. Simpulan ............................................................................................................. 147
6.2. Saran ................................................................................................................... 149
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 156
LAMPIRAN

34
Lampiran 6. Contoh daftar tabel

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman
Tabel 2.1. Rejimen Untuk Terapi VVC ..................................................................... 38
Tabel 2.2. Pilihan terapi untuk vulvovaginalis candida ....................................................... 48
Tabel 2.3. Faktor Utama Infeksi Kandidiasis Vagina Manusia dan Tikus ................ 51
Tabel 2.4. Contoh menu diet harian tikus dari NIH ................................................... 54
Tabel 2.5. Agen Mikroorganisme dan Penyakitnya................................................... 67
Tabel 2.6. Komposisi Nutrisi Nigella sativa.............................................................. 72
Tabel 2.7. Aktivitas Antijamur Nigella sativa ........................................................... 74
Tabel 2.8. Dosis dan rute pemberian biji Nigella sativa yang berbeda dan ekstrak
yang diuji dalam model eksperimental in vivo ......................................... 77
Tabel 2.9. Obat & Formulasi Anti-jamur................................................................... 82
Tabel 3.1. Definisi Operasional ................................................................................. 95
Tabel 4.1. Berat Badan Sebelum Dilakukan Inolukasi Candida albicans................110
Tabel 4.2. pH Vagina Sebelum Dilakukan Inolukasi Candida albicans...................110
Tabel 4.3. Jumlah Koloni Jamur Sebelum Dilakukan Inolukasi Candida albicans...111
Tabel 4.4. Berat Badan Tikus Setelah Dilakukan Inolukasi Candida Albicans
dan Injeksi Estradiol.…………………………………………………… 112
Tabel 4.5. pH pada Vagina Tikus Setelah Dilakukan Inolukasi Candida Albicans
dan Injeksi Estradiol….………………………………………………… 112
Tabel 4.6. Jumlah Koloni Jamur Setelah Dilakukan Inolukasi Candida Albicans
dan Injeksi Estradiol.…………………………………………………… 113
Tabel 4.7. Berat Badan Tikus Hari Pertama Setelah Perlakuan............................… 114
Tabel 4.8. Berat Badan Tikus Hari Kedua Setelah Perlakuan............................…. 114
Tabel 4.9. Berat Badan Tikus Hari Ketiga Setelah Perlakuan..............................… 115
Tabel 4.10. Perubahan Berat Badan Tikus berdasarkan Waktu Pengamatan
untuk Masing – Masing Grup..............................................................… 115
Tabel 4.11. Pengukuran pH Vagina Tikus Hari Pertama Setelah Perlakuan........… 117
Tabel 4.12. Pengukuran pH Vagina Tikus Hari Kedua Setelah Perlakuan...........… 117
Tabel 4.13. Pengukuran pH Vagina Tikus Hari Ketiga Setelah Perlakuan...........… 118
Tabel 4.14. Perubahan pH Vagina Tikus berdasarkan Waktu Pengamatan..........… 119
Tabel 4.15. Jumlah Koloni Jamur pada Hari Pertama Setelah Perlakuan.............… 120
Tabel 4.16. Jumlah Koloni Jamur pada Hari Kedua Setelah Perlakuan...............…. 121
Tabel 4.17. Jumlah Koloni Jamur pada Hari Ketiga Setelah Perlakuan.................…122
Tabel 4.18. Hasil Perhitungan Size Effect Grup perlakuan terhadap grup kontrol.… 123
Tabel 4.19. Perbedaan Jumlah Koloni Jamur berdasarkan Waktu Pengamatan
untuk Masing – Masing Grup.............................................................…. 124
Tabel 4.20. Kadar IgM Sebelum Dilakukan Inokulasi Candida Albicans............…. 125
Tabel 4.21. Kadar IgM pada Har Ketujuh Perlakuan............................................…. 126

35
Lampiran 7. Contoh daftar gambar

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

Gambar 2.1. Prevalensi Global VVC ......................................................................... 10


Gambar 2.2. Pola Infeksi VVC .................................................................................. 12
Gambar 2.3. Faktor Risiko Perilaku Untuk VVC ...................................................... 16
Gambar 2.4. Patogenesis Kandidiasis ........................................................................ 18
Gambar 2.5. Patogenisitas Candida albicans ............................................................ 29
Gambar 2.6. Kandidiasis Kronis ................................................................................ 30
Gambar 2.7. Gambaran Mikroskopis Kandida .......................................................... 31
Gambar 2.8. CHROM Agar Dengan Isolasi Spesies yang Berbeda .......................... 33
Gambar 2.9. Diagram skematis dinding sel Candida albicans .................................. 34
Gambar 2.10. Fungsi perlindungan imunoglobulin terhadap infeksi jamur .............. 36
Gambar 2.11. Body Condition Scoring (BCS) ........................................................... 53
Gambar 2.12. Inokulasi Kandida pada Vagina Tikus ................................................ 56
Gambar 2.13. Perbandingan Kadar IgA, IgM, IgG Total dan Kadar IgA, IgM, IgG
Anti Candida pada Serum dan Bilasan Vagina Tikus Sehat .............. 62
Gambar 2.14. Biji Nigella sativa ............................................................................... 68
Gambar 2.15. Efek Nigella sativa pada Tubuh Manusia ........................................... 69
Gambar 2.16. Tanaman dan Bunga Nigella sativa .................................................... 70
Gambar 2.17. Struktur Kimia dari Bahan Aktif Nigella sativa ................................. 72
Gambar 2.18. Mekanisme Kerja Agen Anti-jamur .................................................... 83
Gambar 2.19. Kerangka Teori ................................................................................... 87
Gambar 2.20. Kerangka Konsep ................................................................................ 88
Gambar 3.1. Pengelompokan Subjek Penelitian ........................................................ 94
Gambar 3.2. Kurva standart penggunaan ab157738 IgM Rat ELISA Kit ................. 98
Gambar 3.3. Kurva standart penggunaan ab189578 IgG Rat ELISA Kit .................. 98
Gambar 3.4. Penyuntikan Estradiol Valerate Secara Subkutan Intraperitoneal ........ 99
Gambar 3.5. Proses pembuatan suspensi jamur Candida albincans ATCC 14053 ... 101
Gambar 3.6. Teknik Inokulasi Jamur Candida albicans .......................................... 101
Gambar 3.7. Alur Penelitian ...................................................................................... 106
Gambar 4.1. Perubahan Berat Badan berdasarkan Hari Pengamatan ....................... 116
Gambar 4.2. Perubahan pH Vagina Tikus berdasarkan Hari Pengamatan ................ 119
Gambar 4.3. Perubahan Kadar IgM berdasarkan Hari Pengamatan .......................... 128
Gambar 4.4. Perubahan Kadar IgG berdasarkan Hari Pengamatan ........................... 132

36
Lampiran 8. Contoh daftar lampiran

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Persetujuan Komite Etik ………………………………………..167


Lampiran 2 Surat Keterangan Telah Menyelesaikan Penelitian …………….168
Lampiran 3 Output …………………………………………………………..169
Lampitan 4 Dokumentasi di Lokasi Penelitian ……………………………...176

37
Lampiran 9. Contoh daftar singkatan

DAFTAR SINGKATAN

ADCC : Antibody-Directed Cell Toxicity


ATCC : American Type Culture Collection
ALS : Adhesins Gene-Like Sequence
BCS : Body Condition Scoring
BV : Bacterial Vaginosis
CDC : Centers for Disease Control and Prevention
CD4 : Cluster Diferensiasi 4
CFU : Colony forming units
DNA : Deoxyribose-Nucleic Acid
ELISA : Enzyme-Linked Immunosorbent Assay
GI : Gastrointestinal
HIV : Human Immunodeficiency Virus
HRV : Horseadish peroxidase
IUD : Intrauterine Device
IP : Intraperitoneal
IgG : Imunoglobulin G
IgM : Imunoglobulin M
IMS : Infeksi Menular Seksual
ISK : Infeksi Saluran Kemih
IV : Intravena
KBM : Kadar Bunuh Minimum
KHM : Kadar Hambat Minimum
mm : millimeter
MIPA : Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
MF : Multiflora Candida albicans
NIH : National Institutes of Health
PAE : perillaldehyde
PLD : fosfolipase D
pH : Potensial Hidrogen
RSDK : Rumah Sakit Dokter Kariadi
RVVC : Recurrent Vulvovaginal Candidiasis
PAS : Proteinase Aspartil Sekretorik
Sp. : Spesies
TME : Transmisi Mikroskop Electron
THY : thymol
THQ : thymohydroquinone
TMB : tetramethylbenzidine
TQ : thymoquinquinone
VVC : Vulvovaginal Candidiasis
VC : Vaginal Candidiasis
VEC : Vaginal Epithelial Cell
WHO : World Health Organization

38
Lampiran 10. Contoh tabel

Tabel 1.1. Hasil Pemeriksaan Karakterisasi Simplisia Rosela

No. Pemeriksaan Kadar (%)

1 Kadar Air 4,66


2 Kadar sari yang larut dalam air 35,82
3 Kadar sari yang larut dalam etanol 26,99
4 Kadar abu total 1,52
5 Kadar abu yang tidak larut dalam asam 0,25

Dikutip dari: Xiang C, and Liong L. 2018. Plants that heal. Lippincott Williams and

Tabel 2.1. Hasil Uji Fikokimia Ekstrak Kelopak Bunga Rosela

No Pemeriksaan Hasil

1. Alkaloid -
2 Saponin -
3 Tanin +
4 Flavonoid +
5 Steroid/triterpenoid +
6 Glikosida +

Keterangan: + (Positif) : Mengandung golongan senyawa,


(Negatif)
- : Tidak mengandung golongan senyawa

39
Tabel 2.2. Faktor Utama Infeksi Kandidiasis Vagina Manusia dan Tikus

Diadaptasi dari: Cassone, A. and Sobel, J. D. (2016) ‘Experimental Models of Vaginal Candidiasis and
Their Relevance to Human Candidiasis’, Infect Immun, 84(5), pp. 1255–1261. doi: 10.1007/978-1-
62703-490-6_8.

40
Lampiran 11. Contoh gambar

Gambar 2.2. Pola infeksi VVC.


Diadaptasi dari: Denning, D. W. et al.(2017) ‘Global burden of recurrent vulvovaginal candidiasis’,
Lancet Infect Dis, in press(18), pp. 1–9. doi: 10.1016/S1473-3099(18)30103-8.

Tanpa Sinar Dosis Sinar 50mJ/cm²

150
140
150
130
140
120 116,233µg/ml (tanpa ekstrak)
130
l)
110
120 110,900µg/ml (konsentrasi ekstrak 25µg/m
100
110
90
100
80
90
70
80
60
70
50
60
50 Tanpa ekstrak40

30 40.000µg/ml 40 20,167µg/ml (konsentrasi ekstrak 100µg/ml)


20
30
10
20
0
10
Gambar 4. Grafik perbandingan rerata ekspresi
0 mRNA MMP-1 tanpa sinar dengan
dosis sinar uvb 50mj /cm²

41
350.000
Protein Prokolagen tipe 1 (µg/ml)

300.000

yi = 142,027+1,757 (Konsentraasi Ekstrak)


250.000

200.000

150.000

0 20 ;40 60 80 100

Konsentrasi Ekstrak (µg/ml)

Gambar 5. Kurva Gari Pola Hubungan Antara Konsentrasi Ekstrak Bunga Brokoli dengan
Ekspresi Protein Prokolagen Tipe I

42
Lampiran 12. Contoh penulisan daftar pustaka

DAFTAR PUSTAKA

Abdallah, E. M. (2017) ‘Black Seed (Nigella sativa) As Antimicrobial Drug : A Mini-Review’,


Novel Approaches in Drug Designing and Development, 3(2), pp. 1–4.
Abu-Al-Basal, M. A. (2009) ‘In vitro and In vivo anti-microbial effects of Nigella sativa linn.
Seed extracts against clinical isolates from skin wound infections’, American Journal of
Applied Sciences, 6(8), pp. 1440–1447. doi: 10.3844/ajassp.2009.1440.1447.
Ackhar, M.J., (2010) 'Candida infections of the genitourinary tract', Clinical Microbiology
Reviews, 23(2), 253 -273.
Afrianty, R., Rangkuti I. F., dan Kaban, Y. B. (2013) 'Karakteristik demografi penderita
kandidiasis vulvovaginalis pada wanita hamil', The Journal of Medical School,
University of Sumatera Utara. pp. 119-121.
Aguirre-Quiñonero A, Castillo-Sedano IS, Calvo-Muro F, Canut-Blasco A. Accuracy of the
BD MAX™ vaginal panel in the diagnosis of infectious vaginitis. Eur. J. Clin. Microbiol.
Infect. Dis. 2019 May;38(5):877-882
Ahangari F, Farshbaf-Khalili A, Javadzadeh Y, Adibpour M, Sadeghzadeh Oskouei B.
Comparing the effectiveness of Salvia officinalis, clotrimazole and their combination on
vulvovaginal candidiasis: A randomized, controlled clinical trial. J. Obstet. Gynaecol.
Res. 2019 Apr;45(4):897-907.
Al-ahmadey, Z. Z. and Mohamed, S. A. (2010) ‘Vulvovaginal candidiasis : Agents and its
virulence factors’, Microbiology research international, 2(September 2014), pp. 28–37.
AL-Beitawi, N. A., EL-Ghousein, S. S. and Nofal, A. H. (2009) ‘Replacing bacitracin
methylene disalicylate by crushed Nigella sativa seeds in broiler rations and its effects on
growth, blood constituents and immunity’, Livestock Science. Elsevier B.V., 125(2–3),
pp. 304–307. doi: ,10.1016/j.livsci.2009.03.012.
Altayyar, I. A., Alsanosi, A. A. and Osman, N. A. (2016) ‘Prevalence of vaginal candidiasis
among pregnant women attending different gynecological clinic at South Libya’,
European Journal of Experimental Biology, 6(3), pp. 25–29. Available at:
http://www.imedpub.com/articles/prevalence-of-vaginal-candidiasis-among-pregnant-
women-attending-different-gynecological-clinic-at-south-libya.pdf.
Association For Genitournary Medicine. National Guideline On The Menagement Of
Vulvovaginal Candidiasis 2002.
Awad, E., Austin, D., & Lyndon, A. R. (2013). Effect of black cumin seed oil (Nigella sativa)
and nettle extract (Quercetin) on enhancement of immunity in rainbow trout,
Oncorhynchus mykiss (Walbaum). Aquaculture, 388, 193-197.
Awadalla EA. Ameliorative effect of the crude oil of the Nigella sativa on oxidative stress
induced in rat testes by cisplatin treatment [J]. Biomed Prev Nutr, 2012, 2: 265-268
Barnes P, Vieira R, Harwood J, Chauhan M. Self-taken vaginal swabs versus clinician-taken
for detection of candida and bacterial vaginosis: a case-control study in primary care. Br
J Gen Pract. 2017 Dec;67(665):e824-e829
Bitew, A. and Abebaw, Y. (2018) ‘Vulvovaginal candidiasis: Species distribution of Candida
and their antifungal susceptibility pattern’, BMC Women’s Health. BMC Women’s
Health, 18(1), pp. 1–10. doi: 10.1186/s12905-018-0607-z.
Buggio L, Somigliana E, Borghi A, Vercellini P. Probiotics and vaginal: fact or fancy? BMC

43
Womens Health. 2019 Jan 31;19(1):25.
Cassone, A. and Sobel, J. D. (2016) ‘Experimental Models of Vaginal Candidiasis and Their
Relevance to Human Candidiasis’, Infect Immun, 84(5), pp. 1255–1261. doi:
10.1007/978-1-62703-490-6_8.
Cates W, Farley TM, Rowe PJ. Worldwide patterns of infertility: is Africa different? Lancet
(London, England). 1985; 2(8455):596–8.
Crouss T, Sobel JD, Smith K, Nyirjesy P. Long-Term Outcomes of Women With Recurrent
Vulvovaginal Candidiasis After a Course of Maintenance Antifungal Therapy. J Low
Genit Tract Dis. 2018 Oct;22(4):382-386
Cassar NL. High-potency nystatin cream in the treatment of vulvovaginal candidiasis. Curr
Ther Res 1983;34:305–310.
Corson SL, Kapikian RR, Nehring R. Terconazole and miconazole cream for treating
vulvovaginal candidiasis. A comparison. J Reprod Med 1991;36:561–567.
De Bernardis, F., G. Santoni, M. Boccanera, E. Spreghini, D. Adriana, L. Morelli, and A.
Cassone. 2000. Local anticandidal immune responses in a rat model of vaginal infection
by and protection against Candida albicans. Infect. Immun. 68:3297–3304.
Dismukes, W.E. (2000) 'Introduction to antifungal drugs', Clinical Infectious Diseases, 30, 653-
657.
Droegemueller W, Adamson DG, Brown D.Three-day treatment with butoconazole nitrate for
vulvovaginal candidiasis. Obstet Gynecol 1984;64:530–534.
Edwards, J.E. (2015) Candida species. In Principles and Practice of Infectious Diseases, 8th
ed.; Bennett, J.E., Dolin, R., Blaser, M.J., Eds.; Elsevier: Amsterdam, The
Netherlands.pp. 2879–2894
Famurewa O, Adeyemi A, Ibitoye O, Ogunsemoyin O. Association between history of
abdominopelvic surgery and tubal pathology. African health sciences. 2013; 13(2):441–
6. https://doi.org/10.4314/ahs. v13i2.34 PMID: 24235947
FAO 2011. Quality assurance for Animal Feed Analysis Laboratories. Animal Production and
Health Manual 14, Food and Agriculture Organization of the United Nations, Rome
(Also, available at www.fao.org/docrep/014/i2441e/i2441e00.pdf)
Farhan MA, Moharram AM, Salah T, Shaaban OM. Types of yeasts that cause vulvovaginal
candidiasis in chronic users of corticosteroids. Med. Mycol. 2018 Dec 12
Fidel, PL., Cutright, J. and Steele, C. (2000) 'Effects of Reproductive Hormones on
Experimental Vaginal Candidiasis', Infection and Immunity; 68(2): 651-657.
Ferris DG, Nyirjesy P, Sobel JD, Soper D, Pavletic A, Litaker MS. Over-the-counter antifungal
drug misuse associated with patientdiagnosed vulvovaginal candidiasis. Obstet Gynecol
2002; 419–25.
Fischer G. Chronic vulvovaginal candidiasis: what we know and what we have yet to learn.
Australas J Dermatol 2012; 247–54.
Fleury F, Hodgson C. Single-dose treatment of vulvovaginal candidiasis with a new 500 mg
clotrimazole vaginal tablet. Adv Ther 1984;1:349–356.
Foxman B, Muraglia R, Dietz J-P, Sobel JD, Wagner J. Prevalence of recurrent vulvovaginal
candidiasis in 5 European countries and the United States: results from an internet panel
survey. Foxman B. The epidemiology of vulvovaginal candidiasis: risk factors. Am J
Public Health 1990;80:329–331.[PubMed]
Fischer, G. (2017) ‘Coping with chronic vulvovaginal candidiasis’, Medicine Today, 18(6), pp.
30–37.

44
Forouzanfar, F., Fazly Bazzaz, B. S. and Hosseinzadeh, H. (2014) ‘Black cumin (Nigella sativa)
and its constituent (thymoquinone): A review on antimicrobial effects’, Iranian Journal
of Basic Medical Sciences, 17(12), pp. 929–938. doi: 10.1055/s-0035-1557838.
Frenkel, M.; Mandelltat, M.; Alastruey-Izquierdo, A.; Mendlovic, S.; Semis, R.; Segal, E.
Pathogenicity of Candida albicans isolates from bloodstream and mucosal candidiasis
assessed in mice and Galleria mellonella. J. Mycol. Med. 2016, 26, 1–8
Gao, M., Wang, H., and Zhu, L. (2016). Quercetin assists flukonazol to inhibit biofilm
formations of flukonazol-resistant candida albicans in in vitro and in vivo antifungal
managements of vulvovaginal candidiasis. Cell Physiol. Biochem. 40, 727–742. doi:
10.1159/000453134
Garcia-Cuesta, C., Sarrion-Pérez, M. G., & Bagán, J. V. (2014). Current treatment of oral
candidiasis: A literature review. Journal of clinical and experimental dentistry, 6(5),
e576–e582. doi:10.4317/jced.51798
Geiger AM, Foxman B, Gillespie BW. The epidemiology of vulvovaginal candidiasis among
university students. Am J Public Health 1995;85:1146–1148.[PubMed]
Geiger AM, Foxman B, Sobel JD. Chronic vulvovaginal candidiasis: characteristics of women
with Candida albicans, C glabrata and no Candida. Genitourin Med 1995;71:304–
307.[PubMed]
Gharibi D, Ghorbanpoor Najafabadi NM, Mohabat A. Study of antibacterial activity of ethanol
extract from Nigella sativa against some important veterinary bacterial pathogens [J]. J
Ve Microbiol, 2012, 8: 13-21.
Ghebremichael M, Larsen U, Paintsil E. Association of age at first sex with HIV-1, HSV-2, and
other sexual transmitted infections among women in northern Tanzania. Sexually
transmitted diseases. 2009; 36 (9):570–6.
https://doi.org/10.1097/OLQ.0b013e3181a866b8 PMID: 19707109
Ghebremichael M, Paintsil E, Larsen U. Alcohol abuse, sexual risk behaviors, and sexually
transmitted infections in women in Moshi urban district, northern Tanzania. Sexually
transmitted diseases. 2009; 36 (2):102–7.
https://doi.org/10.1097/OLQ.0b013e31818b20e6 PMID: 19060779
Goswami, R., V. Dadhwal, S. Tejaswi, K. Datta, A. Paul, R. N. Haricharan, U. Banerjee, and
N. P. Kochupillai. 2000. Species-specific prevalence of vaginal candidiasis among
patients with diabetes mellitus and its relation to their glycaemic status. J. Infect. Dis.
41:162–166.
Groth, C. M. and Dodds-Ashley, E. S. (2016) ‘Fungal Infections in the ICU’, Infectious Disease
Clinics of North America, 23(3), pp. 625–642. doi: 10.1016/j.idc.2009.04.008.
Hainer, B. L. and Gibson, M. V. (2011) ‘Vaginitis: Diagnosis and treatment’, American Family
Physician, 83(7), pp. 807–815. doi: 10.2165/00003495-197204050-00004.
Hajman AJ. Vulvovaginal candidosis: comparison of 3-day treatment with 2% butoconazole
nitrate cream and 6-day treatment of 1% clotrimazole cream. J Int Med Res 1988;16:367–
375.[PubMed]
Hong E, Dixit S, Fidel PL, Bradford J, Fischer G. Vulvovaginal candidiasis as a chronic disease:
diagnostic criteria and definition. J Low Genit Tract Dis 2014; 31–38.
Horowitz BJ, Giaquinta D, Ito S. Evolving pathogens in vulvovaginal candidiasis: implications
for patient care. J Clin Pharmacol 1992;32:248–255.[PubMed]
Ilkit M, Guzel AB. The epidemiology, pathogenesis, and diagnosis of vulvovaginal candidosis:
a mycological perspective. Crit Rev Microbiol 2011; 250–61.
Ischer G, Bradford J. Vulvovaginal candidiasis in postmenopausal women: the role of hormone

45
replacement therapy. J Low Genit Tract Dis 2011; 263–67. J Low Genit Tract Dis 2013;
340–45.
Joly, V.; Yeni, P. Rodent models of Candida sepsis. In Handbook of Animal Models of
Infection; Zak, O., Sande, M., Eds.; Academic Press: Cambridge, MA, USA, 1999; pp.
650–657
Kamil ZH. Spectacular black seeds (Nigella sativa): Medical importance review [J]. Med J
Babylon, 2013, 10(4): 1-9.
Kabir, M. A. and Ahmad, Z. (2013) ‘Candida Infections and Their Prevention’, ISRN
Preventive Medicine, 2013(Vvc), pp. 1–13. doi: 10.5402/2013/763628.
Krisnarto, E. 2004. Hubungan Antara Kandida Dalam Air Bak Kamar Mandi Penderita
Vaginitis Dengan Kejadian Kandidiasis Vulvovaginitis. Universitas Diponegoro. PhD
Thesis
Kaufman RH, Henzl MR, Brown D Jr, et al. Comparison of three-day butoconazole treatment
with seven-day miconazole treatment for vulvovaginal candidiasis. J Reprod Med
1989;34:479–483.[PubMed]
Kjaeldgaard A. Comparison of terconazole and clotrimazole vaginal tablets in the treatment of
vulvovaginal candidosis. Pharmatherapeutica 1986;4:525–531.[PubMed]
Lionakis, M.S.; Lim, J.K.; Lee, C.C.; Murphy, P.M. Organ-specific innate immune responses
in a mouse model of invasive candidiasis. J. Innate Immunity 2011, 3, 180–199.
Mabel Wong (2016) ‘Possible Treatment Options for Recurrent Yeast Vaginal Yeast
Infections’, Pharm Pharmacol Int J., 3(3), pp. 3–4. doi: 10.15406/ppij.2016.03.00056.
MacCallum, D. and Odds, F. (2005) 'Temporal events in the intravenous challenge model for
experimental Candida albicans infections in female mice' Myoces, 48, 151 - 161.
Manoni F, Gessoni G, Alessio MG, Caleffi A, Saccani G, Silvestri MG, et al. Mid-stream vs.
first-voided urine collection by using automated analyzers for particle examination in
healthy subjects: an Italian multicenter study. Clinical chemistry and laboratory
medicine. 2011; 50(4):679–84. https://doi.org/10. 1515/cclm.2011.823 PMID: 22505530
Mayer, F. L., Wilson, D. and Hube, B. (2013) ‘Candida albicans pathogenicity mechanisms.’,
Virulence, 4(2), pp. 119–28. doi: 10.4161/viru.22913.
Mendling, W. (2015) ' Guideline: Vulvovaginal Candidosis (AWMF 015/072), S2k (excluding
chronic mucocutaneous candidosis)', mycoses Diagnosis,Therapy and Prophylaxis of
Fungal Diseases, 58(1), pp. 1 - 15
Mohammed, A. E.-N. A. and Al-Suwaieg, S. B. (2016) ‘Effects of Nigella sativa on mammals’
health and production’, Adv. Anim. Vet., 4(12), pp. 1–7. Available at:
http://nexusacademicpublishers.com/uploads/files/AAVS_4_12_630-636.pdf.
Mohamed, H.A.; Radwan, R.R.; Raafat, A.I.; Ali, A.E. Antifungal activity of oral
(Tragacanth/acrylic acid) Amphotericin B carrier for systemic candidiasis: In vitro and
in vivo study. Drug Deliv. Transl. Res. 2018, 8, 191–203.
Msuya SE, Mbizvo E, Stray-Pedersen B, Sundby J, Sam NE, Hussain A. Reproductive tract
infections among women attending primary health care facilities in Moshi, Tanzania.
East African medical journal. 2002; 79(1):16–21. PMID: 12380865
Nabhan, A. F. (2006) ‘Vulvovaginal candidiasis’, ASJOG, 3(2), pp. 73–79. doi:
10.1136/bmj.326.7397.993.
Nyirjesy P, Zhao Y, Ways K, Usiskin K. Evaluation of vulvovaginal symptoms and Candida
colonization in women with type 2 diabetes mellitus treated with canagliflozin, a sodium
glucose

46
Nyirjesy P., Sobel J. Vulvovaginal candidiasis. Obstet Gynecol Clin North Am. 2003;
30(4):67184.
Paarakh PM. Nigella sativa Linn.–A comprehensive review [J]. Indian J Nat Prod Resour, 2010,
1: 409-429.
Parisa, B. and Zahra H. (2014) 'Opportunistic invasive fungal infections: diagnosis & clinical
management', Indian Journal of Medical Research, 139(2), pp 195 - 204.
Pitsouni E, Iavazzo C, Falagas ME. Itraconazole vs fluconazole for the treatment of
uncomplicated acute vaginal and vulvovaginal candidiasis in nonpregnant women: a
metaanalysis of randomized controlled trials. Am J Obstet Gynecol 2008;198:153
160.[PubMed]
Qu, S., Chen, L., Tian, H., Wang, Z., Wang, F., Wang, L., Feng, Z. (2019). Effect of
Perillaldehyde on Prophylaxis and Treatment of Vaginal Candidiasis in a Murine Model.
Frontiers in Microbiology, 10. doi:10.3389/fmicb.2019.01466
Rafati, S., Niakan, M. and Naseri, M. (2014) ‘Anti-microbial effect of Nigella sativa seed
extract against staphylococcal skin Infection’, Medical Journal of the Islamic Republic
of Iran, 28(1), pp. 2–5.
Rajsekhar S, Kuldeep B. Pharmacognosy and pharmacology of Nigella sativa–a review [J]. Int
Res J Pharm, 2011, 2: 36-39.
Ramadan, M. F. (2007) ‘Nutritional value, functional properties and nutraceutical applications
of black cumin (Nigella sativa L.): An overview’, International Journal of Food Science
and Technology, 42(10), pp. 1208–1218. doi: 10.1111/j.1365-2621.2006.01417.x.
Randhawa MA, Alghamdi MS. Anticancer activity of Nigella sativa (black seed)—A review
[J]. Am J Chin Med, 2011, 39(6): 1075-1091.
Ryley, J.F. and McGregor, S (1986) 'Quantification of vaginal Candida albicans infections in
rodents' J Med Vet Mycol, 2: 455–460.
Salem, M. L. (2005) ‘Immunomodulatory and therapeutic properties of the Nigella sativa L.
seed’, International Immunopharmacology, 5(4), pp. 1749–1770. doi:
10.1016/j.intimp.2005.06.008.
Samaranayake, Y.H. and Samaranayake, L.P. (2001), 'Experimental oral candidiasis in animal
models', Clinical Microbiology Reviews, 14(2), pp 398 - 429
Sanchis, M.; Capilla, J.; Castanheira, M.; Martin-Vicente, A.; Sutton, D.A.; Fothergill, A.W.;
Wiederhold, N.P.; Guarro, J. Voriconazole minimum inhibitory concentrations are
predictive of treatment outcome in experimental murine infections by Candida glabrata.
Int. J. Antimicrob. Agents 2016, 47, 286–288.
Segal, E.; Gottfried, L.; Lehrer, N. Candidal Vaginitis in Hormone-Treated Mice—Prevention
by a Chitin Extract. Mycopathologia 1988, 102, 157–163
Segal, E.; Josef-Lev, A. Induction of Candidal vaginitis in diabetic mice and attempts to prevent
the infection. J. Med. Vet. Mycol. 1995, 33, 1–8
Segal, E. Experimental In Vivo Models of Candidiasis. J. Fungi 2018, 4, 21;
doi:10.3390/jof4010021
Segal, E. and Frenkel, M. (2018) ‘Experimental In Vivo Models of Candidiasis’,Journal of
Fungi, 4(1), p. 21. doi: 10.3390/jof4010021.
Semis, R.; Mendlovic, S.; Polacheck, I.; Segal, E. Activity of an Intralipid formulation of
nystatin in murine systemic candidiasis. Int. J. Antimicrob. Agents 2011, 38, 336–340.
Sheikh BY, Mohamadin AM. Thymoquinone a potential therapy for cerebral oxidative stress
[J]. Asian J Nat Appl Sci, 2012, 1: 76-92.

47
Shokri, H. (2016) ‘A review on the inhibitory potential of Nigella sativa against pathogenic and
toxigenic fungi.’, Avicenna journal of phytomedicine, 6(1), pp. 21–33. Available at:
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/27247919%5Cnhttp://www.pubmedcentral.nih.g
ov/articlerender.fcgi?artid=PMC4884215.
Singh, G. and Raksha, A. D. U. (2013) ‘Candidal Infection: Epidemiology, Pathogenesis And
Recent Advances For Diagnosis.’, BOPAMS, 1(1), pp. 1–6.
Sobel, J.D. Vulvovaginal candidosis. Lancet 2007, 369, 1961–1971
Sawyer SM, Bowes G, Phelan PD. Vulvovaginal candidiasis in young women with cystic
fibrosis. BMJ 1994; 308: 1609.
Sekhavat L, Tabatabaii A, Tezerjani FZ. Oral fluconazole 150 mg single dose versus intra-
vaginal clotrimazole treatment of acute vulvovaginal candidiasis. J Infect Public Health
2011;4:195–199.[PubMed]
Sobel JD, Faro S, Force RW, et al. Vulvovaginal candidiasis: epidemiologic, diagnostic, and
therapeutic considerations. Am J Obstet Gynecol 1998;178:203–211.[PubMed]
Sobel JD. Recurrent vulvovaginal candidiasis. Am J Obstet Gynecol 2016; : 15- 21.
Sobel JD. Vulvovaginal candidosis. Lancet 2007; 369: 1961–71. 2 Gonclaves B, Ferreira C,
Alves CT, et al. Vulvovaginal candidiasis: epidemiology, microbiology and risk factors.
Crit Rev Microbiol 2015; 905–27.
Stein GE, Mummaw N. Placebo-controlled trial of itraconazole for treatment of acute vaginal
candidiasis. Antimicrob Agents Chemother 1993;37:89–92.[PubMed]
Swidsinski A, Guschin A, Tang Q, Dörffel Y, Verstraelen H, Tertychnyy A, Khayrullina G,
Luo X, Sobel JD, Jiang X. Vulvovaginal candidiasis: histologic lesions are primarily
polymicrobial and invasive and do not contain biofilms. Am. J. Obstet. Gynecol. 2019
Jan;220(1):91.e1-91.e8.
Tann CJ, Mpairwe H, Morison L, Nassimu K, Hughes P, Omara M, et al. Lack of effectiveness
of syndromic management in targeting vaginal infections in pregnancy in Entebbe,
Uganda. Sexually transmitted infections. 2006; 82(4):285–9.
https://doi.org/10.1136/sti.2005.014845 PMID: 16877576
Taschdjian, C.L.; Reiss, F.; Kozin, P.J. Experimental vaginal candidiasis in mice; its
implications for superficial candidiasis in humans. J. Investig. Dermatol. 1960, 34, 89–
94.
The CDC 2002 Guidelines For The Treatment Of Sexually Tramsmitted Diseases : Implication
For Women’s Health Care. J of Midwifery and Women,s Health 2003;48:96-104.
Troke, P. F., R. J. Andrews, K. W. Brammer, M. S. Marriott,and K. Richardson. 1985. Efficacy
of UK-49,858 (flukonazol) against Candida albicans experimental infections in mice.
Antimicrob. Agents Chemother. 28:815-818.
Utami, A. T. (2018) ‘Nigella sativa Linn. and Lower Urinary Tract Infection Treatment’, J Surg
Pathol Diagn, 1(1), pp. 9–10.
van der Meijden WI, Boffa MJ, Ter Harmsel WA, Kirtschig G, Lewis FM, Moyal-Barracco M,
et al. (2016) European guideline for the management of vulval conditions. J Eur Acad
Dermatol Venereol. 2017 Jun;31(6):925-941.
Vergers-Spooren H, van der Meijden W, Luijendijk A, Donders G. Self-sampling in the
diagnosis of recurrent vulvovaginal candidosis. J Low Genit Tract Dis 2013; 17: 187–92.
Wozniak, K. L., Wormley, F. L. and Fidel, P. L. (2002) ‘Candida-specific antibodies during
experimental vaginal candidiasis in mice’, Infection and Immunity, 70(10), pp. 5790–
5799. doi: 10.1128/IAI.70.10.5790-5799.2002.

48
WHO. Point-Of-Care Diagnostic Tests (POCTs) for Sexually Transmitted Infections
(STIs).Available from: http://www.who.int/reproductivehealth/topics/rtis/pocts/en/.
World Medical association. World Medical Association Declaration of Helsinki: ethical
principles for medical research involving human subjects.JAMA. 2013 Nov
27;310(20):2191-4. doi: 10.1001/jama.2013.281053.
Ying C, Zhang H, Tang Z, Chen H, Gao J, Yue C. Antifungal susceptibility and molecular
typing of 115 Candida albicans isolates obtained from vulvovaginal candidiasis patients
in Shanghai maternity hospitals. Med Mycol 2016; 394–99.

49
Rincian Isi Proposal & Jilid Program Studi (S3) Ilmu Kedokteran

1. Pada Ujian Kualifikasi, Kolokium, Seminar Hasil Penelitian, Tertutup:

- Cover Depan

- Lembar Pengesahan (Ujian Tertutup)

- Daftar Isi, Tabel, Gambar, Singkatan

- Isi (Bab 1, 2, 3, dst)

- Daftar Pustaka (Harvard)

2. Pada Ujian Terbuka Membuat Jilid Lux Sebanyak 16 dan Ringkasan Disertasi

Sebanyak 50 buah.

Adapun Isi Dalam Disertasi adalah sebagai berikut:

- Cover Depan

- Cover Dalam (Dengan Tinta Emas)

- Lembar Prasyarat Gelar (“Diajukan sebagai salah satu syarat...”)

- Promotor & Co-Promotor

- Lembar Pengesahan

- Surat Pernyataan

- Tim Penguji Disertasi (Berdasarkan Ujian Tertutup)

- Lembar Persetujuan

- Ucapan Terima Kasih kepada:

• Rektor

• Dekan FK USU

• Ketua & Sekretaris Prodi S3 FK USU

• Promotor & Co-Promotor

• Dll.

- Daftar Riwayat Hidup

• Identitas Pribadi

• Riwayat Pendidikan

• Riwayat Pekerjaan

• Riwayat Pelatihan

• Riwayat Publikasi Ilmiah

50
- Pernyataan Orisinalitas

- Ringkasan & Summary (Indonesia & Inggris)

- Abstrak & Abstract (Indonesia & Inggris)

- Daftar Isi, Tabel, Gambar, Singkatan, Lampiran

- Isi (Bab 1,2,3,dst)

Setiap Bab Diselipkan Pembatas berlogo USU hitam putih dengan kertas berwarna Hijau

- Daftar Pustaka (Harvard)

- Lampiran

Note:

Setiap Ujian Memiliki Isi yang berbeda-beda, disarankan untuk mengikuti Lampiran yang telah
dituliskan diatas.

51
UJIAN SEMINAR HASIL

XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX
XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX
XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX

Times New Roman


12 Bold
Uppercase
Spasi 1
Berbentuk Segitiga Kebawah

Oleh

Times New Roman


NAMA MAHASISWA
NIM : XXXXXXXX
} 12 Bold
Uppercase
Spasi 1,15

5,5 cm

------------- 5,5 cm -----------

PROGRAM STUDI DOKTOR (S-3) ILMU KEDOKTERAN


FAKULTAS KEDOKTERAN Times New Roman
12 Bold
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN Uppercase
Spasi 1,15
2022

} 52
PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK NIGELLA SATIVA TERHADAP pH
VAGINA, KOLONI JAMUR CANDIDA ALBICANS, IgM DAN IgG ANTI
CANDIDA METODE ELISA PADA TIKUS GALUR WISTAR BETINA
MODEL KANDIDIDASIS VAGINALIS

DISERTASI

Oleh:
XXXXXXXXXX
NIM. XXXXXX

PROGRAM STUDI DOKTOR (S3) ILMU KEDOKTERAN


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2019

53
XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX

XXXXXXXXXXXXXXXXXXXX

XXXXXXXXXX

DISERTASI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Doktor dalam
Program Doktor (S-3) Ilmu Kedokteran
Pada Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara
untuk dipertahankan di hadapan sidang Ujian Terbuka Program Studi (S3) Ilmu
Kedokteran Universitas Sumatera Utara

Oleh

NAMA MAHASISWA
NIM : xxxxxxxx

PROGRAM STUDI DOKTOR (S-3)


ILMU KEDOKTERAN FAKULTAS
KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN
2019

54
PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK NIGELLA SATIVA
TERHADAP pH VAGINA, BERAT BADAN, KOLONI
JAMUR CANDIDA ALBICANS, IgM DAN IgG ANTI -
KANDIDA METODE ELISA PADA TIKUS GALUR
WISTAR BETINA MODEL KANDIDIDASIS
VULVOVAGINALIS

DISERTASI

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Doktor dalam
Program Studi Doktor (S3) Ilmu Kedokteran Universitas Sumatera Utara

Untuk dipertahankan di hadapan Sidang Ujian Terbuka


Program Studi Doktor (S3) Ilmu Kedokteran Universitas Sumatera Utara

Oleh

XXXXXXXXXX
XXXXXXX

PROGRAM STUDI DOKTOR (S3) ILMU KEDOKTERAN


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2020

55
LEMBAR PENGESAHAN

Judul Disertasi : XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX

Nama Mahasiswa : xxxxxxxxxxxxx


NIM : xxxxxxxxxxxxx
Program Studi : Doktor (S-3) Ilmu Kedokteran

Menyetujui Komisi Pembimbing

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Promotor

yyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyy
Co-Promotor I

zzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzz
Co-Promotor II

Tanggal Lulus Ujian Tertutup: 14 April 2022

Ketua Program Studi Doktor (S3) Dekan Fakultas Kedokteran


Ilmu Kedokteran

Dr. dr. Muhammad Rusda, M.Ked.(O.G), Sp.O.G, (K) Prof. Dr. dr. Aldy Safruddin Rambe, Sp.S.(K)

56
Diuji pada Ujian Disertasi Terbuka (Promosi)

Tanggal: 27 Februari 2020

PANITIA PENGUJI DISERTASI

Pemimpin Sidang:
Prof. Dr. Runtung, SH, M.Hum (Rektor USU)
Ketua : Prof. Dr. dr. M. Fidel Ganis Siregar, M.Ked(OG), Sp.OG(K)
Anggota : Prof. dr. Aznan Lelo, Ph.D, Sp.FK
Prof. Dr. Drs. Syafruddin Ilyas, M. Biomed
Prof. Dr. dr. Ratna Akbari Ganie, Sp.PK-KH
Dr. dr. H. Kms. Yusuf Effendi, Sp.OG(K)
Dr. Poppy Anjelisa Z. Hasibuan, S.Si, M.Si, Apt
dr. R. Lia Kusumawati, M. Biomed, SpMK(K), PhD

57
Diuji pada Ujian Disertasi Terbuka (Promosi) Tanggal: 15 Maret 2023

PANITIA PENGUJI DISERTASI


Pemimpin Sidang:
Prof. Dr. Muryanto Amin, S.Sos., M.Si. (Rektor USU)

Ketua : Prof.
: Dr. dr. Xxxxxxxxxxx Xxxxxxxx, USU Medan

Anggota: :

1. XXXXXXXXXXXXXXXXXXX USU Medan


2. XXXXXXXXXXXXXXXXXXX UI Jakarta
3. XXXXXXXXXXXXXXXXXXX USU Medan
4. XXXXXXXXXXXXXXXXXXX USU Medan
5. XXXXXXXXXXXXXXXXXXX USU Medan
6. XXXXXXXXXXXXXXXXXXX USU Medan

58
59

Anda mungkin juga menyukai