Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pemasaran dalam dunia industri di Indonesia sekarang ini memberikan
tantangan bisnis baru bagi perusahaan, dimana dalam setiap perusahaan tersebut
akan memunculkan persaingan yang semakin ketat. Oleh karena itu, pemasar
harus pandai menghadapi persaingan-persaingan yang timbul dalam pasar, seperti
dengan melakukan pengembangan produk, penetapan harga yang paling optimal,
mengadakan promosi dan mendistribusikan produk dengan efektif. Diantara
faktor yang mempengaruhi pemasaran, yang paling penting adalah industri dan
produk.
Industri merupakan salah satu tahap perkembangan ekonomi yang
dianggap penting untuk dapat mempercepat kemajuan ekonomi suatu bangsa
(Ogolmagai, 2013). Dunia industry berkaitan dengan suatu produk, produk adalah
unsur yang paling penting, karena produk mencakup, seluruh perencanaan yang
mendahului produksi aktual, produk mencakup riset dan pengembangan, dan
produk mencakup semua layanan yang menyertai produk seperti instalisasi dan
pemeliharaan (Suatma, 2013).
Pengembangan produk dan inovasi merupakan sebuah hal penting yang
dibutuhkan oleh perusahaan. Perusahaan menjalankan bisnis pasti dengan adanya
pesaing di luar perusahaan. Maka dari itu proses ini penting agar perusahaan
mempunyai produk yang berbeda dengan pesaing dan memiliki keunggulan yang
menonjol, sehingga membuat orang tertarik dengan produknya (Wijaya dan
Mustamu, 2013).
Pengembangan dan inovasi produk merupakan hal yang penting dalam
bersaing. Dalam melakukan pengembangan dan inovasi produk, produk dibuat
sesuai dengan kebutuhan dan keinginan pelanggan, yang dapat diperoleh dengan
melakukan penyebaran kuesioner. Setelah kuesioner disebarkan dan hasil
diperoleh, selanjutnya dilakukan interpretasi kebutuhan pelanggan untuk
Kelompok XXXV

mengetahui semua hal yang diperlukan oleh pelanggan. Hasil kuesioner yang
telah diperoleh harus dilakukan pengujian sebelum dilanjutkan menjadi produk.
Produk yang akan dikembangakan merupakan produk yang sesuai dengan
keinginan dan kebutuhan pelanggan, oleh karena itu dilakukan penyebaran
kuesioner kepada target pasar, berikut ini merupakan beberapa data dari
penyebaran kuesioner terbuka :
Tabel 1.1 Pernyataan Konsumen
No Nama Pernyataan Konsumen
1 Lutfi Syarif Saya membeli meja belajar untuk memudahkan
saya menulis dan juga membaca buku. Meja
belajar yang saya inginkan yaitu meja belajar
yang menarik dari segi tampilan, berbentuk
persegi panjang, da nada tambahan tempat alat
tulis dan buku.
2 M. Abrar Yuso Saya menggunakan meja belajar karena akan
membuat belajar akan lebih enak. Meja belajar
dengan gambar yang menarik akan menambah
semangat untuk belajar menggunakan meja
belajar. Saya menginginkan meja belajar
berbentuk bulat dan dilengkapi dengan tempat
pensil dan juga ada lacinya.
3 Revan Revaldi Meja belajar dapat memberikan efek agar lebih
giat belajar, meja belajar yang saya miliki mudah
terkelupas dan kurang kuat. Saya menginginkan
meja belajar dengan tampilan yang menarik,
harganya murah, meja yang tinggi, dan
ukurannya lebih lebar. Aksesoris yang ingin
ditambahkan yaitu lampu belajar, laci dan kotak
pensil.
(Sumber : Pengumpulan Data Praktikum Terintegrasi I, 2018)

Praktikum Terintegrasi I I-2


2019
Kelompok XXXV

Berikut merupakan foto bersama responden dari kuesioner terbuka :

Gambar 1.1 Foto Bersama Responden


(Sumber : Pengumpulan Data Praktikum Terintegrasi I, 2018)
Pengujian kuesioner dilakukan melalui uji statistik. Uji statistik ada tiga,
yaitu : uji validitas adalah menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur itu mengukur
apa yang diukur (Budiana, 2013), uji reliabilitas merupakan suatu angka indeks
yang menunjukkan konsistensi suatu alat ukur dalam mengukur gejala yang sama,
dan uji kecukupan data dilakukan untuk mengetahui apakah sampel data yang
telah diambil cukup mewakili populasi atau belum (Darsini, 2014).
Pengujian statistik dari kebutuhan dan keinginan pelanggan yang telah
dilakukan, selanutnya digunakan metode QFD dalam merancang produk. Quality
Function Deployment (QFD) adalah metode perencanaan dan pengembangan
produk atau jasa secara terstruktur yang memungkinkan tim pengembang
mendefinisikan secara jelas kebutuhan dan harapan tersebut dan mengevaluasi
kemampuan produk atau jasa secara sistematik untuk memenuhi kebutuhan dan
harapan tersebut (Suhendar dan Suroto, 2014).
Alat utama dari QFD adalah matrik, dimana hasil-hasilnya dicapai melalui
penggunaan tim antar departemen atau fungsional dengan mengumpulkan,
menginterpretasikan, mendokumentasikan dan memprioritaskan kebutuhan-

Praktikum Terintegrasi I I-3


2019
Kelompok XXXV

kebutuhan pelanggan. Titik awal (starting point) QFD adalah pelanggan serta
keinginan dan kebutuhan dari pelanggan. Dalam QFD hal ini disebut “suara dari
pelanggan” (voice of the customer). Pekerjaan dari tim QFD adalah mendengar
suara dari pelanggan. Proses dalam QFD dilaksanakan dengan menyusun satu
atau lebih matrik yang disebut The House Of Quality. Matrik ini menjelaskan apa
saja yang menjadi kebutuhan dan harapan pelanggan dan bagaimana
memenuhinya. Matrik yang disebut House Of Quality (Suhendar dan Suroto,
2014).
Perhitungan QFD yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan
analisis matrik House of Quality (HOQ). House of Quality (HOQ) adalah salah
satu matrik yang digunakan untuk menghubungkan antara kebutuhan pelanggan
pada sisi kiri matrik dan technical response terhadap kebutuhan yang dinyatakan
pada bagian atas matrik (Maulida dkk, 2013).
Analisis ini digunakan untuk dapat mengetahui atribut-atribut dari
keinginan pelanggan (Whats) yang akan dihubungkan dengan karakteristik
kualitas pelayanan akademik universitas (Hows) sehingga akan menghasilkan
korelasi antara hubungan keinginan pelanggan dengan karakteristik universitas
dalam matrik hubungan, dan menentukan mana yang mempunyai hubungan yang
kuat, sedang, lemah, dan tidak memiliki hubungan, sehingga dalam korelasi
tersebut akan diperoleh target nilai yang akan digunakan sebagai tingkatan
prioritas dalam pengembangan, peningkatan dan pengendalian setiap karakteristik
kualitas pelayanan terhadap pelanggan (Maulida dkk, 2013).
Pembuatan beberapa konsep sesuai dengan matrik HOQ dari metode QFD.
Beberapa alternatif konsep yang telah dibuat harus melalui selection concept atau
pemilihan konsep. Pemilihan konsep tersebut adalah membandingan antara
prototype yang dihasilkan. Dalam proses pemilihan konsep yang dilakukan adalah
penilaian terhadap matriks pada prototype yang dihasilkan. Penilaian tersebut
menggunakan skala rating (Anggraeni dkk, 2013).
Pemilihan konsep dilakukan pengujian metode black box, penyaringan
konsep (screening concept), dan penilaian konsep (scoring concept). Pengujian
black box menguji apakah program yang diimplementasikan sudah sesuai dengan

Praktikum Terintegrasi I I-4


2019
Kelompok XXXV

perancangan atau belum (Fakhri dkk, 2016). Karena hanya fungsi dari modul
perangkat lunak yang menjadi perhatian, pengujian black box juga mengacu pada
uji fungsional (Komarudin, 2016).
Tujuan dari penyaringan konsep adalah untuk menciptakan sejumlah ide-
ide yang baik dan mengesampingkan yang jelek sedini mungkin dan membuang
ide yang buruk seawal mungkin. Ide yang dapat bertahan dapat disaring lebih
lanjut menggunakan proses pemeringkat sederhana dan jika manajemen merasa
bahwa ide produk amat cocok dengan keterampilan pemasaran dan pengalaman
pemasaran, maka perusahaan akan meningkatkan peringkat ide produk secara
keseluruhan (Rini, 2013).
Konsep scoring digunakan agar peningkatan jumlah alternatif
penyelesaian (resolusi) dapat dibedakan lebih baik antara konsep yang bersaing.
Pada tahap ini tim memberikan bobot kepentingan relatif untuk setiap kriteria
seleksi dan memfokuskan pada hasil perbaindingan yang lebih baik dengan
penekanan pada setiap kriteria (Ulrich dan Eppinger, 2001).
Konsep yang terpilih dilakukan desain manufaktur menggunakan aplikasi
SpectraCAD. CAD dalam dunia industry pemabrikan, biasanya dapat
diaplikasikan dan diekspor dengan perangkat lunak (software) lainnya, dimana
fungsi CAD itu sendiri digabungkan dengan fungsi-fungsi lainnya, sehingga
sangat membantu sekali dalam proses manufaktur (Direktorat Pembinaan SMK,
2013).
Jenis-jenis CAD yang akan dibahas yaitu SpectraCAD adalah sebuah
software yang fungsinya untuk mendesain suatu produk yang dapat diintegrasikan
dengan Numeric Control dan alat bantu merancang menggunakan komputer
dengan tujuan untuk menghasilkan output rancangan yang memiliki tingkat
akurasi tinggi dan dirancang dalam waktu singkat. (Direktorat Pembinaan SMK,
2013).
Konsep produk meja belajar yang akan dibuat terlebih dahulu di desain
menggunakan salah satu software CAD, yaitu AutoCAD. AutoCAD merupakan
salah satu perangkat lunak (software) modern yang digunakan untuk merancang
bangun dan rekayasa industri gambar 2D maupun 3D dengan sistem CAD. Hal ini

Praktikum Terintegrasi I I-5


2019
Kelompok XXXV

membuat AutoCAD sangat digemari di jaman modern ini dikarenakan dapat


mengerjakan pekerjaan dengan waktu yang relatif singkat dan tentunya didukung
dengan kualitas hasil gambar yang baik (Lestari dan Basuki, 2018).
Konsep yang telah didesain, dibuat terlebih dulu prototypenya agar
membantu dalam melakukan pengujian. Pengujian konsep pada dasarnya
merupakan sebuah eksperimen (Ulrich dan Eppinger, 2001).
Proses produksi produk diperlukan standar pembuatan yang terarah, yaitu
SOP. Standard Operational Procedure (SOP) adalah pedoman atau acuan untuk
melaksanakan tugas dan pekerjaaan sesuai dengan fungsi dari pekerjaan tersebut.
Dengan adanya SOP semua kegiatan di suatu perusahaan dapat terancang dengan
baik dan dapat berjalan sesuai kemauan perusahaan. SOP dapat didefinisikan
sebagai dokumen yang menjabarkan aktivitas operasional yang dilakukan sehari-
hari, dengan tujuan agar pekerjaan tersebut dilakukan secara benar, tepat, dan
konsisten, untuk menghasilkan produk sesuai standar yang telah ditetapkan
sebelumnya (Gabriele, 2018).
Pembuatan produk diperlukan material penyusun produk untuk
mengetahui material apa saja yang diperlukan didalam produk, susunan material
tersebut dibuat dalam bill of material. Bill of material (BOM) adalah daftar dari
semua material, parts, dan subassemblies, serta kuantitas dari masing-masing
yang dibutuhkan untuk memproduksi satu unit produk (Cahyono dkk, 2017).
Diagram porses pembuatan produk dibuat dengan OPC. Operation process
chart atau peta proses operasi ialah diagram yang menggambarkan langkah-
langkah proses yang dialami pemeriksaan sejak dari awal sampai menjadi produk
jadi utuh maupun sebagai komponen, dan juga memuat informasi-informasi yang
diperlukan untuk analisa lebih lanjut, seperti waktu yang diperlukan, material
yang dignunakan, dan alat atau mesin yang digunakan (Devani dan Diniaty,
2015).
Produk yang akan di buat pada praktikum kali ini adalah meja belajar.
Meja belajar adalah salah satu peralatan yang dibutuhkan bagi siswa/i bahkan
mahasiswa untuk belajar. Tahapan-tahapan yang dilakukan dalam pengembangan
produk meja belajar pada praktikum kali ini adalah melakukan penyebaran

Praktikum Terintegrasi I I-6


2019
Kelompok XXXV

kuesioner, melakukan uji statistik dari hasil kuesioner, membuat matrik HOQ,
membuat konsep produk serta melakukan pemilihan konsep, membuat desain
manufaktur dengan software SpectraCAD dari konsep yang terpilih, membuat
desain 3 dimensi dengan software AutoCAD dari konsep yang terpilih, membuat
prototipe dan melakukan pengujian konsep, membuat langkah pembuatan produk
pada SOP, membuat struktur material penyusun pada BOM, dan membuat
diagram proses kerja pada OPC.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah yang didapat dari penelitian ini adalah
“Bagaimana cara merancang dan mengembangkan meja belajar berdasarkan
keinginan dan kebutuhan konsumen dengan menggunakan metode QFD ?”

1.3 Tujuan Praktikum


Adapun tujuan yang diperoleh dalam praktikum ini sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui interpretasi dari kebutuhan konsumen terhadap meja
belajar dalam pengembangan dan perancangan produk meja belajar serta
mengetahui dan memahami penggunaan software SPSS dan uji statistik
dalam perancangan dan pengembangan produk meja belajar.
2. Untuk mengetahui dan memahami penggunaan HOQ dan QFD pada
perancangan dan pengembangan produk meja belajar.
3. Untuk mengetahui metode dan pengujian konsep yang digunakan pada
perancangan dan pengembangan produk meja belajar.
4. Untuk mengetahui dan memahami proses manufaktur dengan menggunakan
software SpectraCAD pada perancangan dan pengembangan produk meja
belajar.
5. Untuk mengetahui dan memahami proses manufaktur dengan menggunakan
software SpectraCAM serta mengetahui dan memahami proses desain
menggunakan software AutoCAD pada perancangan dan pengembangan
produk meja belajar.
6. Untuk mengetahui dan memahami proses pengujian konsep dalam
perancangan dan pengembangan produk meja belajar.

Praktikum Terintegrasi I I-7


2019
Kelompok XXXV

7. Untuk mengetahui dan memahami Standard Operating Procedures (SOP) dan


Bill of Materials (BOM) dari pembuatan produk meja belajar.
8. Untuk mengetahui Operation Process Chart (OPC) dari pembuatan produk
meja belajar.

1.4 Manfaat Praktikum


Adapun manfaat dari praktikum ini adalah :
1. Dapat mengetahui interpretasi dari kebutuhan konsumen terhadap meja
belajar dalam pengembangan dan perancangan produk serta mengetahui
pengujian statistik dengan menggunakan software SPSS dalam perancangan
dan pengembangan produk meja belajar.
2. Dapat mengetahui dan memahami penggunaan metode QFD pada
perancangan dan pengembangan produk meja belajar.
3. Dapat mengetahui dan memahami metode pemilihan konsep pada
perancangan dan pengembangan produk meja belajar.
4. Dapat mengetahui dan memahami proses manufaktur dengan menggunakan
software SpectraCAD pada perancangan dan pengembangan produk meja
belajar.
5. Dapat mengetahui dan memahami proses manufaktur dengan menggunakan
software SpectraCAM serta mengetahui dan memahami proses desain
menggunakan software AutoCAD pada perancangan dan pengembangan
produk meja belajar.
6. Dapat mengetahui dan memahami proses pengujian konsep dalam
perancangan dan pengembangan produk meja belajar.
7. Dapat mengetahui dan memahami Standard Operating Procedures (SOP) dan
Bill of Materials (BOM) dari pembuatan produk meja belajar.
8. Dapat mengetahui Operation Process Chart (OPC) dari pembuatan produk
meja belajar.

1.5 Batasan Masalah


Adapun batasan masalah yang digunakan pada penelitian ini adalah
sebagai berikut :

Praktikum Terintegrasi I I-8


2019
Kelompok XXXV

1. Alat yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah kuesioner terbuka dan
kueiseoner tertutup.
2. Jumlah responden kuesioner terbuka 10 orang, kuesioner tertutup 30 orang,
kuesioner tingkat kepentingan produk 30 oramg, kuesioner CCE 30 orang,
dan kuesioner pengujian konsep 30 orang.
3. Pengumpulan data ditujukan kepada siswa/i SMP IT Madani, SMA IT
Alfityah, dan Mahasiswa Universitas Riau di Pekanbaru.
4. Pengolahan data menggunakan software SPSS versi 24.0.
5. Pembuatan gambar menggunakan software SpectraCAD versi 3.1.0.3.
6. Pembuatan konsep produk menggunakan software AutoCAD 2014.
.
1.6 Sistematika Penulisan
Adapun sistematika penulisan laporan pada praktikum terintregasi 1 kali
ini adalah sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisi tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan
praktikum, manfaat praktikum, batasan masalah, dan sistematika
penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI
Pada bab ini menerangkan teori-teori yang berhubungan dengan
praktikum serta mendukung pengumpulan dan pengolahan data.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Bab ini menguraikan serta menjelaskan mengenai langkah-langkah
yang digunakan dalam proses praktikum.
BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
Pengumpulan dan pengolahan data berisikan objek praktikum yang
kemudian akan diolah sehingga mendapat suatu hasil penelitian.
BAB V ANALISA
Bab ini berisikan tentang hasil dari analisa pengolahan data yang
didapat dan kemudian dijelaskan maksud dari hasil tersebut.
BAB VI PENUTUP

Praktikum Terintegrasi I I-9


2019
Kelompok XXXV

Bab ini berikan tentang kesimpulan dan saran yang yang berdasarkan
landasan teori dan praktikum yang ada.

Praktikum Terintegrasi I I-10


2019

Anda mungkin juga menyukai