#764. Telah menceritakan kepada kami Abu Al Yaman berkata, telah mengabarkan kepada
kami Syu'aib dari Az Zuhri berkata, telah mengabarkan kepadaku Sa'id bin Al Musayyab dan
'Atha' bin Yazid Al Laitsi bahwa Abu Hurairah mengabarkan kepada keduanya, bahwa orang-
orang berkata, "Wahai Rasulullah, apakah kita akan melihat Rabb kita pada hari kiamat
nanti?" Beliau menjawab: "Apakah kalian dapat membantah (bahwa kalian dapat melihat)
bulan pada malam purnama, bila tidak ada awan yang menghalanginya?" Mereka menjawab,
"Tidak, wahai Rasulullah." Beliau bertanya lagi: "Apakah kalian dapat membantah (bahwa
kalian dapat melihat) matahari, bila tidak ada awan yang menghalanginya?" Mereka
menjawab, "Tidak." Beliau lantas bersabda: "Sungguh kalian akan dapat melihat-Nya seperti
itu juga. Manusia akan dikumpulkan pada hari kiamat, lalu Allah Subhaanahu Wa Ta'ala
antara mereka ada yang mengikuti matahari, di antara mereka ada yang mengikuti bulan
dan di antara mereka ada pula yang mengikuti thaghut-thaghut. Maka tinggallah ummat ini,
yang diantaranya ada para munafiknya. Maka Allah mendatangi mereka dan lalu berfirman:
'Aku adalah Rabb kalian.' Mereka berkata, 'Inilah tempat kedudukan kami hingga datang
Rabb kami. Apabila Rabb kami telah datang pasti kami mengenalnya.' Maka Allah
mendatangi mereka seraya berfirman: 'Akulah Rabb kalian.' Allah kemudian memanggil
mereka, lalu dibentangkanlah Ash Shirath di atas neraka Jahannam. Dan akulah orang yang
pertama berhasil melewatinya di antara para Rasul bersama ummatnya. Pada hari itu tidak
ada seorangpun yang dapat berbicara kecuali para Rasul, dan ucapan para Rasul adalah: 'Ya
Allah selamatkanlah, selamatkanlah.' Dan di dalam Jahannam ada besi yang ujungnya
bengkok seperti duri Sa'dan (tumbuhan yang berduri tajam). Pernahkah kalian melihat duri
Sa'dan?" Mereka menjawab: "Ya, pernah." Beliau melanjutkan: "Sungguh dia seperti duri
Sa'dan, hanya saja tidak ada yang mengetahui ukuran besarnya duri tersebut kecuali Allah.
Duri tersebut akan menusuk-nusuk manusia berdasarkan amal amal mereka. Di antara
mereka ada yang dikoyak-koyak hingga binasa disebabkan amalnya, ada pula yang dipotong-
rahmat-Nya bagi siapa yang dikehendaki-Nya dari penghuni neraka, maka Allah
memerintahkan Malaikat untuk mengeluarkan siapa saja yang pernah menyembah Allah.
Maka para Malikat mengeluarkan mereka, yang mereka dikenal berdasarkan tanda bekas-
bekas sujud (atsarus sujud). Dan Allah telah mengharamkan kepada neraka untuk memakan
(membakar) atsarus sujud, lalu keluarlah mereka dari neraka. Setiap anak keturunan Adam
akan dibakar oleh neraka kecuali mereka yang memiliki atsarus sujud. Maka mereka keluar
dalam keadaan sudah hangus terbakar (gosong), lalu mereka disiram dengan air kehidupan
kemudian jadilah mereka tumbuh seperti tumbuhnya benih di tepian aliran sungai. Setelah itu selesailah
Allah memutuskan perkara di antara hamba-hambaNya. Dan yang tinggal
hanyalah seorang yang berada antara surga dan neraka, dan dia adalah orang terakhir yang
memasuki surga di antara penghuni neraka yang berhak memasukinya, dia sedang
menghadapkan wajahnya ke neraka seraya berkata, 'Ya Rabb, palingkanlah wajahku dari
neraka! Sungguh anginnya neraka telah meracuni aku dan baranya telah memanggang aku.'
Lalu Allah berfirman: 'Apakah seandainya kamu diberi kesempatan kali yang lain kamu tidak
akan meminta yang lain lagi? ' Orang itu menjawab: 'Tidak, demi kemuliaan-Mu, ya Allah! '
Maka Allah memberikan kepadanya janji dan ikatan perjanjian sesuai apa yang dikehendati
orang tersebut. Kemudian Allah memalingkan wajah orang tersebut dari neraka. Maka ketika
wajahnya dihadapkan kepada surga, dia meliahat taman-taman dan keindahan surga lalu
terdiam dengan tertegun sesuai apa yang Allah kehendaki. Kemudian orang itu berkata, 'Ya
Rabb, dekatkan aku ke pintu surga! ' Allah Azza Wa Jalla berfirman: 'Bukankah kamu telah
berjanji dan mengikat perjanjian untuk tidak meminta sesuatu setelah permintaan kamu
sebelumnya?" Orang itu menjawab, 'Ya Rabb, aku tidak mau menjadi ciptaanM-u yang paling
celaka.' Allah kembali bertanya: 'Apakah kamu bila telah diberikan permintaanmu sekarang
ini, nantinya kamu tidak akan meminta yang lain lagi?" Orang itu menjawab, 'Tidak, demi
kemuliaan-Mu. Aku tidak akan meminta yang lain setelah ini.' Maka Rabbnya memberikan
kepadanya janji dan ikatan sesuai apa yang dikehendati orang tersebut. Lalu orang tersebut
didekatkan ke pintu surga. Maka manakala orang itu sudah sampai di pintu surga, dia
melihat keindahan surga dan taman-taman yang hijau serta kegembiraan yang terdapat
didalamnya, orang itu terdiam dengan tertegun sesuai apa yang Allah kehendaki. Kemudian
orang itu berkata, 'Ya Rabb, masukkanlah aku ke surga! ' Allah berfirman: 'Celakalah kamu
dari sikap kamu yang tidak menepati janji. Bukankah kamu telah berjanji dan mengikat
perjanjian untuk tidak meminta sesuatu setelah kamu diberikan apa yang kamu pinta?"
Orang itu berkata, 'Ya Rabb, janganlah Engkau menjadikan aku ciptaan-Mu yang paling
celaka.' Maka Allah Azza Wa Jalla tertawa mendengarnya. Lalu Allah mengizinkan orang itu
memasuki surga. Setelahitu Allah Azza Wa Jalla berfirman: 'Bayangkanlah! ' Lalu orang itu
membayangkan hingga setelah selesai apa yang ia bayangkan, Allah berfirman kepadanya:
'Dari sini.' Dan demikianlah Rabbnya mengingatkan orang tersebut hingga manakala orang
tersebut selesai membayangkan, Allah berfirman lagi: "Ini semua untuk kamu dan yang
serupa dengannya." Abu Sa'id Al Khudri berkata kepada Abu Hurairah, "Sesungguhnya
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Allah berfirman: 'Ini semua untukmu dan
sepuluh macam yang serupa dengannya.' Abu Hurairah berkata, "Aku tidak mengingat dari
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam kecuali sabdanya: "Ini semua untuk kamu dan yang
serupa dengannya." Abu Sa'id Al Khudri berkata, "Sungguh aku mendengar Beliau
menyebutkan: 'Ini semua untukmu dan sepuluh macam yang serupa dengannya'."
#798. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abu Bakar berkata, telah
menceritakan kepada kami Mu'tamir dari 'Ubaidullah dari Sumayyah dari Abu Shalih dari
Abu Hurairah berkata, "Pernah datang para fuqara kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
seraya berkata, "Orang-orang kaya, dengan harta benda mereka itu, mereka mendapatkan
kedudukan yang tinggi, juga kenikmatan yang abadi. Karena mereka melaksanakan shalat seperti juga
kami melaksanakan shalat. Mereka shaum sebagaimana kami juga shaum.
Namun mereka memiliki kelebihan disebabkan harta mereka, sehingga mereka dapat
menunaikan 'ibadah haji dengan harta tersebut, juga dapat melaksnakan 'umrah bahkan
dapat berjihad dan bersedekah." Maka beliau pun bersabda: "Maukah aku sampaikan
kepada kalian sesuatu yang apabila kalian ambil (sebagai amal ibadah) kalian akan dapat
melampaui (derajat) orang-orang yang sudah mengalahkan kalian tersebut, dan tidak akan
ada yang dapat mengalahkan kalian dengan amal ini sehingga kalian menjadi yang terbaik di
antara kalian dan di tengah-tengah mereka kecuali bila ada orang yang mengerjakan seperti
yang kalian amalkan ini. Yaitu kalian membaca tasbih (Subhaanallah), membaca tahmid
(Alhamdulillah) dan membaca takbir (Allahu Akbar) setiap selesai dari shalat sebanyak tiga
puluh tiga kali." Kemudian setelah itu di antara kami terdapat perbedaan pendapat. Di
antara kami ada yang berkata, "Kita bertasbih tiga puluh tiga kali, lalu bertahmid tiga puluh
tiga kali, lalu bertakbir empat puluh tiga kali." Kemudian aku kembali menemui Beliau
wallahu Akbar' hingga dari itu semuanya berjumlah tiga puluh tiga kali."
#844. Telah menceritakan kepada kami Bisyr bin Muhammad Al Marwazi berkata, telah
mengabarkan kepada kami 'Abdullah berkata, telah mengabarkan kepada kami Yunus dari Az
Zuhri berkata, telah mengabarkan kepada kami Salim bin 'Abdullah dari Ibnu 'Umar
radliallahu 'anhuma, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Setiap kalian
adalah pemimpin." Al Laits menambahkan; Yunus berkata; Ruzaiq bin Hukaim menulis surat
kepada Ibnu Syihab, dan pada saat itu aku bersamanya di Wadi Qura (pinggiran kota), "Apa
pendapatmu jika aku mengumpulkan orang untuk shalat Jum'at?" -Saat itu Ruzaiq bertugas
di suatu tempat dimana banyak jama'ah dari negeri Sudan dan yang lainnya, yaitu di negeri
Ailah-. Maka Ibnu Syihab membalasnya dan aku mendengar dia memerintahkan (Ruzaiq)
untuk mendirikan shalat Jum'at. Lalu mengabarkan bahwa Salim telah menceritakan
kepadanya, bahwa 'Abdullah bin 'Umar berkata, "Aku mendengar Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam bersabda: "Setiap kalian adalah pemimpin, dan setiap pemimpin akan
dimintai pertanggung jawaban atas yang dipimpinnya. Imam adalah pemimpin yang akan
diminta pertanggung jawaban atas rakyatnya. Seorang suami adalah pemimpin dan akan
dimintai pertanggung jawaban atas keluarganya. Seorang isteri adalah pemimpin di dalam
urusan rumah tangga suaminya, dan akan dimintai pertanggung jawaban atas urusan rumah
tangga tersebut. Seorang pembantu adalah pemimpin dalam urusan harta tuannya, dan
akan dimintai pertanggung jawaban atas urusan tanggung jawabnya tersebut." Aku
menduga Ibnu 'Umar menyebutkan: "Dan seorang laki-laki adalah pemimpin atas harta
bapaknya, dan akan dimintai pertanggung jawaban atasnya. Setiap kalian adalah pemimpin
dan setiap pemimpin akan dimintai pertanggung jawaban atas yang dipimpinnya."
#978. telah menceritakan kepada kami Abu Al Yaman berkata, telah mengabarkan kepada
kami Syu'aib berkata, telah mengabarkan kepada kami Abu Az Zinad dari 'Abdurrahman Al
A'raj dari Abu Hurairah ia berkata, "Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tidak akan
terjadi hari kiamat kecuali setelah hilangnya ilmu, banyak terjadi gempa, waktu seakan
berjalan dengan cepat, timbul berbagai macam fitnah, Al haraj -yaitu pembunuhan- dan
# 1161. Telah menceritakan kepada kami Musa bin Isma'il telah menceritakan kepada kami
Mahdiy bin Maymun telah menceritakan kepada kami Washil Al Ahdab dari Al Ma'rur bin
Suaid dari Abu Dzar radliallahu 'anhu berkata; Telah bersabda Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam: "Baru saja datang kepadaku utusan dari Rabbku lalu mengabarkan kepadaku"
atau Beliau bersabda: "Telah datang mengabarkan kepadaku bahwa barangsiapa yang mati
dari ummatku sedang dia tidak menyekutukan Allah dengan suatu apapun maka dia pasti
masuk surga". Aku tanyakan: "Sekalipun dia berzina atau mencuri?" Beliau menjawab: "Ya,
#1310. Telah menceritakan kepada saya Muhammad bin 'Abdur Rahim telah menceritakan
kepada kami 'Affan bin Muslim telah menceritakan kepada kami Wuhaib dari Yahya bin Sa'id
bin Hayyan dari Abu Zur'ah dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu; Ada seorang Arab Badui
yang bila aku kerjakan akan memasukkan aku kedalam surga". Nabi
menyekutukanNya dengan suatu apapun, kamu mendirikan shalat yang diwajibkan, kamu
tunaikan zakat yang wajib, kamu mengerjakan shaum (puasa) bulan Ramadhan. Kemudian
orang Badui itu berkata,: "Demi Dzat yang jiwaku berada di tanganNya, aku tidak akan
bersabda: "Siapa yang berkeinginan melihat laki-laki penghuni surga maka hendaklah dia
melihat orang ini". Telah menceritakan kepada kami Musaddad dari Yahya dari Abu Hayyan
berkata, telah mengabarkan kepada saya Abu Zur'ah dari Nabi Shallallahu'alaihiwasallam
menceritakan kepada kami Ma'bad bin Khalid berkata; Aku mendengar Haritsah bin Wahab
nanti akan datang kepada kalian suatu zaman yang ketika itu seseorang berkeliling dengan
membawa shadaqahnya namun dia tidak mendapatkan seorangpun yang menerimanya. Lalu
seseorang berkata,: "Seandainya kamu datang membawanya kemarin pasti aku akan terima.
#1323. Telah menceritakan kepada kami Abu Al Yaman telah mengabarkan kepada kami
Syu'aib telah menceritakan kepada kami Abu Az Zanad dari 'Abdurrahman dari Abu Hurairah
radliallahu 'anhu berkata; Nabi Shallallahu'alaihiwasallam bersabda: "Tidak akan terjadi hari
qiyamat hingga terjadi pada kalian harta yang banyak melimpah kemudian timbul
kekacauan. Saat itu pemilik harta berharap ada orang yang mau menerima shadaqahnya dan
hingga dia menawar-nawarkannya, lalu berkata, orang yang ditawarkan; aku tidak
membutuhkannya".
#1324. Telah menceritakan kepada kami 'Abdullah bin Muhammad telah menceritakan
kepada kami Abu 'Ashim an-Nabil telah mengabarkan kepada kami Sa'dan bin Bisyir telah
menceritakan kepada kami Abu Mujahid telah menceritakan kepada kami Muhilla bin
Khalifah ath-Tha'iy berkata; aku mendengar 'Adiy bin Hatim radliallahu 'anhu berkata; "Aku
pernah bersama Nabi shallallahu 'alaihi wasallam tiba-tiba datang dua orang yang seorang
diantaranya mengeluhkan kefaqiran yang menimpanya dan yang seorang lagi mengadukan
tentang para perampok di jalanan. Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Adapun para perampok, dia tidak akan datang kepada kalian kecuali sedikit hingga
rambongan dagang berangkat menuju Makkah tanpa gangguan. Adapun kefaqiran, tidak
akan terjadi hari qiyamat hingga terjadi seseorang dari kalian berkeliling membawa
shadaqahnya namun dia tidak mendapatkan orang yang mau menerimanya. Kemudian (pada
hari qiyamat) pasti setiap orang dari kalian akan berdiri di hadapan Allah dimana antara
dirinya dan Allah tidak ada tabir dan tidak ada penterjemah yang akan menjadi juru bicara
baginya. Lalu Allah pasti akan berfirman: "Bukakankah aku sudah memberimu harta?". Lalu
orang itu berkata,: "Benar". Kemudian Allah berfirman lagi: "Bukankah aku sudah mengutus
seeorang rasul kepadamu?". Orang itu berkata; "Benar". Maka orang itu memandang ke
sebelah kanannya namun dia tidak melihat sesuatu kecuali neraka. Lalu dia melihat ke
sebelah kirinya namun dia juga tidak melihat sesuatu kecuali neraka. Karena itu, jagalah
kalian dari neraka sekalipun dengan (bershadaqah) sebutir kurma. Jika dia tidak memilikinya
#1325. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al 'Alaa' telah menceritakan kepada
kami Abu Usamah dari Buraid dari Abu Burdah dari Abu Musa radliallahu 'anhu dari Nabi
Shallallahu'alaihiwasallam bersabda: "Pasti akan datang pada manusia suatu zaman yang
ketika seseorang berkeliling membawa shadaqah emas, lalu ia tidak mendapati seseorang
yang mau menerimanya lagi. Lalu akan terlihat satu orang laki-laki akan diikuti oleh empat
puluh orang wanita, yang mereka mencari kepuasan dengannya karena sedikitnya jumlah
#1330. Telah menceritakan kepada kami Musa bin Isma'il telah menceritakan kepada kami
'Abdul Wahid telah menceritakan kepada kami 'Umarah banal Qa'qa' telah menceritakan
kepada kami Abu Zur'ah telah menceritakan kepada kami Abu Hurairah radliallahu 'anhu
"Wahai Rasulullah, shadaqah apakah yang paling besar pahalanya?". Beliau menjawab:
"Kamu bershadaqah ketika kamu dalam keadaan sehat dan kikir, takut menjadi faqir dan
berangan-angan jadi orang kaya. Maka janganlah kamu menunda-nundanya hingga tiba
ketika nyawamu berada di tenggorakanmu. Lalu kamu berkata, si fulan begini (punya ini) dan
#1334. Telah menceritakan kepada kami Musaddad telah menceritakan kepada kami Yahya
dari 'Ubaidullah berkata, telah menceritakan kepada saya Khubaib bin 'Abdurrahman dari
Hafsh bin 'Ashim dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu dari Nabi Shallallahu'alaihiwasallam
bersabda: "Ada tujuh (golongan orang beriman) yang akan mendapat naungan
(perlindungan) dari Allah dibawah naunganNya (pada hari qiyamat) yang ketika tidak ada
naungan kecuali naunganNya. Yaitu; Pemimpin yang adil, seorang pemuda yang
menyibukkan dirinya dengan 'ibadah kepada Rabnya, seorang laki-laki yang hatinya terpaut
dengan masjid, dua orang laki-laki yang saling mencintai karena Allah, keduanya bertemu
karena Allah dan berpisah karena Allah, seorang laki-laki yang diajak berbuat maksiat oleh
seorang wanita kaya lagi cantik lalu dia berkata, "aku takut kepada Allah", seorang yang
bersedekah dengan menyembunyikannya hingga tangan kirinya tidak mengetahui apa yang
diinfaqkan oleh tangan kanannya, dan seorang laki-laki yang berdzikir kepada Allah dengan
#1353. Telah menceritakan kepada kami Muslim bin Ibrahim telah menceritakan kepada kami
Syu'bah telah menceritakan kepada kami Sa'id bin Abu Burdah dari bapaknya dari kakeknya
Mereka (para sahabat) bertanya: "Wahai Nabi Allah, bagaimana kalau ada yang tidak
sanggup?". Beliau menjawab: "Dia bekerja dengan tangannya sehingga bermanfaat bagi
dirinya lalu dia bershadaqah". Mereka bertanya lagi: "Bagaimana kalau tidak sanggup juga?".
Beliau menjawab: "Dia membantu orang yang sangat memerlukan bantuan". Mereka
bertanya lagi: "Bagaimana kalau tidak sanggup juga?". Beliau menjawab: "Hendaklah dia
berbuat kebaikan (ma'ruf) dan menahan diri dari keburukan karena yang demikian itu berarti
shodaqah baginya".
#1763. Telah menceritakan kepada kami Khalid bin Mukhallad telah menceritakan kepada
kami Sulaiman bin Bilal berkata, telah menceritakan kepada saya Abu Hazim dari Sahal
radliallahu 'anhu dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Dalam surga ada satu
pintu yang disebut dengan Ar-Rayyan, yang pada hari qiyamat tidak akan ada orang yang
masuk ke surga melewati pintu itu kecuali para shaimun (orang-orang yang berpuasa). Tidak
akan ada seorangpun yang masuk melewati pintu tersebut selain mereka. Lalu dikatakan
kepada mereka; Mana para shaimun, maka para shaimun berdiri menghadap. Tidak akan
ada seorangpun yang masuk melewati pintu tersebut selain mereka. Apabila mereka telah
masuk semuanya, maka pintu itu ditutup dan tidak akan ada seorangpun yang masuk
#2152. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami
Abu 'Awanah. Dan diriwayatkan pula telah menceritakan kepada saya 'Abdurrahman bin Al
Mubarak telah menceritakan kepada kami Abu 'Awanah dari Qatadah dari Anas bin Malik
radliallahu 'anhu berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tidaklah seorang
muslimpun yang bercocok tanam atau menanam satu tanaman lalu tanaman itu dimakan
oleh burung atau menusia atau hewan melainkan itu menjadi shadaqah baginya". Dan
berkata, kewpada kami Muslim telah menceritakan kepada saya Aban telah menceritakan
kepada kami Qatadah telah menceritakan kepada kami Anas dari Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam.