Anda di halaman 1dari 7

PERTEMUAN 6

PEREKONOMIAN INTERNASIONAL

KELOMPOK 5:
FAHDINUL HAK (63220946)
DEWI AGUSTINA (63220089)
DINA SALSABILA (63220308)
RIFNA ILLYANTIKA (63220093)
RIDHA DWI SEPTIANA (63220367)
NABILLAH ARWI PERMATASARI (63220052)

World Health Organization (WHO)

Universitas Bina Sarana Informatika


A. Sejarah Berdirinya World Health Organization (WHO)
World Health Organization (WHO) atau Organisasi Kesehatan Dunia merupakan badan khusus di
bawah Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). WHO bertugas sebagai koordinator kesehatan umum
internasional yang bermarkas di Jenewa, Swiss.
Sejarah berdirinya WHO diawali pada bulan April 1945 saat konferensi pendirian PBB yang
diadakan di San Fransisco. Pada saat itu, perwakilan dari Brazil dan China mengusulkan agar
organisasi kesehatan internasional dibentuk. Selanjutnya, pada tanggal 15 Februari 1946, Dewan
Ekonomi dan Sosial PBB menginstruksikan Sekretaris Jenderal untuk mengadakan konferensi
yang bertujuan untuk merencanakan sebuah organisasi kesehatan.
Menanggapi usulan tersebut, Komite Persiapan Teknis dibentuk. Komite tersebut bertemu di Paris
dari 18 Maret hingga 5 April 1946, tujuannya untuk menyusun proposal Konstitusi yang akan
dipresentasikan pada Konferensi Kesehatan Internasional di New York City antara 19 Juni dan 22
Juli 1946. Atas dasar proposal tersebut, Konferensi menyusun dan mengadopsi Konstitusi
Organisasi Kesehatan Dunia, ditandatangani 22 Juli 1946 oleh perwakilan 51 Anggota PBB dan 10
negara lain.
Konferensi tersebut juga membentuk Komisi Sementara untuk melaksanakan kegiatan tertentu dari
lembaga kesehatan yang ada sampai berlakunya Konstitusi Organisasi Kesehatan Dunia.
Pembukaan dan Pasal 69 Konstitusi WHO mengatur bahwa WHO harus menjadi badan khusus
PBB. Pasal 80 menyatakan bahwa Konstitusi akan mulai berlaku ketika 26 anggota Perserikatan
Bangsa-Bangsa telah meratifikasinya. Hingga pada tanggal 7 April 1948, Konstitusi tersebut belum
juga berlaku karena belum memenuhi kuota 26 anggota yang meratifikasi. Namun, terhitung
tanggal 26 April, 61 pemerintahan telah menandatanganinya meratifikasi tanda tangannya.
Majelis Kesehatan pertama dibuka di Jenewa pada 24 Juni 1948 dengan delegasi dari 53 dari 55
Negara Anggota. Diputuskan bahwa Komisi Sementara akan dibubarkan pada tengah malam pada
tanggal 31 Agustus 1948, untuk kemudian segera digantikan oleh WHO. WHO bekerja di seluruh
dunia untuk mempromosikan kesehatan, menjaga dunia tetap aman, dan melayani yang rentan.
WHO bertujuan memastikan bahwa satu miliar lebih orang di dunia memiliki cakupan kesehatan
universal, melindungi satu miliar lebih orang dari keadaan darurat kesehatan, dan membentuk lebih
banyak lagi orang-orang dengan kesehatan dan kesejahteraan yang lebih baik.

B. Latar Belakang Berdirinya World Health Organization (WHO)


Organisasi Kesehatan Dunia World Health Organization (WHO) didirikan sebagai respons
terhadap berbagai tantangan kesehatan global yang muncul selama dan setelah Perang Dunia II.
Latar belakang pendirian WHO mencakup beberapa faktor kunci:
1. Pengalaman Perang Dunia II
Perang Dunia II menyebabkan penghancuran besar-besaran, penderitaan manusia, dan
penyebaran penyakit di seluruh dunia. Hal ini menyadarkan dunia akan pentingnya
kesehatan global dan perlunya upaya bersama untuk mengatasi isu-isu kesehatan.
2. Konferensi Kesehatan Perserikatan Bangsa-Bangsa
Persiapan untuk mendirikan WHO dimulai selama Perang Dunia II dengan konferensi
kesehatan yang diadakan di New York pada tahun 1945. Konferensi ini melibatkan
perwakilan dari berbagai negara yang membahas perlunya pendirian badan kesehatan
internasional.

Universitas Bina Sarana Informatika


3. Adopsi Konstitusi WHO
Pada tanggal 22 Juli 1946, sebuah konferensi internasional di Jenewa, Swiss, mengadopsi
Konstitusi WHO. Konstitusi ini mulai berlaku pada tanggal 7 April 1948. Konstitusi WHO
menetapkan tujuan, prinsip-prinsip, dan kerangka kerja untuk organisasi ini.
Pendirian WHO adalah langkah penting dalam sejarah perawatan kesehatan global dan
menunjukkan komitmen komunitas internasional untuk meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan
manusia di seluruh dunia. Sejak pendiriannya, WHO telah menjadi pemimpin dalam
mempromosikan dan melindungi kesehatan masyarakat di seluruh dunia.

C. Tujuan Dan Fungsi World Health Organization (WHO)


Fungsi-fungsi WHO tercantum dalam Basic Documents Forth-ninth edition 2020 WHO, sebagai
berikut:
1. Bertindak sebagai otoritas yang mengarahkan dan mengkoordinasikan pekerjaan kesehatan
internasional
2. Membangun dan memelihara kerja sama yang efektif dengan Perserikatan Bangsa-Bangsa,
badan-badan khusus, administrasi kesehatan pemerintah, kelompok-kelompok profesional dan
organisasi-organisasi lain yang dianggap tepat
3. Membantu Pemerintah, atas permintaan, dalam memperkuat layanan kesehatan
4. Memberikan bantuan teknis yang sesuai dan, dalam keadaan darurat, bantuan yang diperlukan
atas permintaan atau penerimaan Pemerintah
5. Menyediakan atau membantu dalam menyediakan, atas permintaan Perserikatan Bangsa-
Bangsa, layanan dan fasilitas kesehatan kepada kelompok-kelompok khusus, seperti
masyarakat wilayah perwalian
6. Menetapkan dan memelihara layanan administratif dan teknis yang mungkin diperlukan,
termasuk layanan epidemiologi dan statistik
7. Merangsang dan memajukan pekerjaan untuk memberantas epidemi, endemik dan penyakit
lainnya
8. Mempromosikan, dalam kerjasama dengan badan-badan khusus lainnya jika perlu, pencegahan
cedera yang tidak disengaja
9. Mempromosikan, bekerja sama dengan badan-badan khusus lainnya bila perlu, perbaikan gizi,
perumahan, sanitasi, rekreasi, kondisi ekonomi atau kerja dan aspek lain dari kebersihan
lingkungan
10. Mempromosikan kerjasama di antara kelompok-kelompok ilmiah dan profesional yang
berkontribusi pada kemajuan kesehatan
11. Mengusulkan konvensi, kesepakatan dan peraturan, dan membuat rekomendasi sehubungan
dengan masalah kesehatan internasional dan untuk melakukan tugas-tugas seperti yang
ditugaskan kepada Organisasi dan konsisten dengan tujuannya
12. Meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan ibu dan anak dan untuk menumbuhkan kemampuan
untuk hidup harmonis dalam lingkungan total yang berubah
13. Membina kegiatan-kegiatan di bidang kesehatan jiwa, khususnya yang mempengaruhi
keharmonisan hubungan antarmanusia
14. Mempromosikan dan melakukan penelitian di bidang kesehatan
15. Mempromosikan peningkatan standar pengajaran dan pelatihan di bidang kesehatan, medis dan
profesi terkait

Universitas Bina Sarana Informatika


16. Mempelajari dan melaporkan, bekerja sama dengan badan-badan khusus lainnya jika perlu,
teknik-teknik administratif dan sosial yang mempengaruhi kesehatan masyarakat dan
perawatan medis dari sudut pandang preventif dan kuratif, termasuk layanan rumah sakit dan
jaminan sosial
17. Memberikan informasi, nasihat dan bantuan di bidang kesehatan
18. Membantu mengembangkan opini publik yang terinformasi di antara semua orang tentang
masalah kesehatan
19. Menetapkan dan merevisi nomenklatur internasional penyakit, penyebab kematian dan praktik
kesehatan masyarakat yang diperlukan
20. Membakukan prosedur diagnostik yang diperlukan
21. Mengembangkan, menetapkan dan mempromosikan standar internasional sehubungan dengan
makanan, biologi, farmasi dan produk serupa
22. Secara umum untuk mengambil semua tindakan yang diperlukan untuk mencapai tujuan
Organisasi

D. Negara-negara Anggota World Health Organization (WHO)


Negara-Negara pendiri organisasi kesehatan dunia adalah sebagai berikut:
Amerika Serikat, India, Mexico, Kanada, Turki, Brazil, Filipina, Iraq, Francis, Saudi Arabia,
Australia, Inggris, Peru, Syiria, Egypt, Iran, Kolombia, Polandia, Venezuela, Argentina, Kuba,
Greece, New Zeland, Belanda, Ekuador, Denmark, Norwegia, Kosta Rica, Republik Dominica,
Belgium, Uni Soviet, Ethiopia, Bolivia, Chile, Luzemburg, Lebanon, Honduras, Haiti, Panama, El
Salvador, Guatemala, Uruguay, Nicaragua, Paraguay, Yugoslavia, Liberia, Republik China,
Ukraina, Union of South Africa, Czechoslovakia Soviet Socialist Republic, Byelorussian Soviet
Socialist Republic.

E. Tugas World Health Organization (WHO)


WHO aktif melaksanakan tugas-tugas diantaranya yaitu:
➢ Memiliki tugas menanggulangi kesehatan dengan membantu\melaksanakan pembatasan
terhadap penyakit-penyakit
➢ Memberikan bantuan kesehatan kepada negara-negara yang perlu
➢ Membantu dalam peningkatan kesejahteraan dan kesehatan ibu dan
➢ Mendorong dan membantu melakukan penelitian-penelitian yang berhubungan dengan
bidang kesehatan.

F. Prinsip Dasar World Health Organization (WHO)


Prinsip-Prinsip dasar organisasi kesehatan dunia atau WHO adalah sebagai berikut:
➢ Konstitusi defines “kesehatan”, yaitu: “health is a state of complete physical, mental and
social well-being and not merely the absence of disease or infirmity”. (keadaan keseluruhan
secara fisik, mental dan sosial yang baik dan bukan hanya bebas dari penyakit atau lemah).
➢ Kegembiraan pencapaian standar kesehatan tertinggi adalah salah satu hak dasar setiap
manusia tanpa perbedaan antar ras, agama, ideologi, kondisi ekonomi maupun kesehatan

Universitas Bina Sarana Informatika


seluruh manusia merupakan dasar bagi pencapaian kedamaian dan keamanan, dan
bergantung pada kerjasama penuh individu-individu dan negara.
➢ Keberhasilan suatu negara mempromosikan dan mempertahankan kesehatan adalah
berguna bagi negara-negara.
➢ Pembangunan kesehatan anak-anak adalah suatu kepentingan yang dasar, Kemampuan
untuk hidup harmonis di dalam lingkungan berubah yang pesat adalah penting dalam
pembangunan seperti ketidakmerataan pembangunan di negara-negara yang berbeda dalam
mempromosikan kesehatan dan mengontrol penyakit terutama penyakit menular adalah
ancaman bagi negara.
➢ Pembangunan kesehatan anak-anak adalah suatu kepentingan yang dasar, Kemampuan
untuk hidup harmonis di dalam lingkungan berubah yang pesat adalah penting dalam
pembangunan seperti makin luasnya manusia yang terkena manfaat dari medis, psikologi,
dan pengetahuan yang berhubungan adalah penting untuk pencapaian penuh kesehatan.
➢ Opini-opini yang terinformasi dan kerjasama yang aktif dalam suatu kehidupan bersama,
adalah hal yang terpenting dalam peningkatan kesehatan manusia.
➢ Pemerintah bertanggungjawab atas kesehatan masyarakat yang bisa terpenuhi hanya
dengan syarat kesehatan dan ukuran sosial yang cukup.

G. Bentuk kerjasama dan kesepakatan yang dicapai oleh World Health


Organization (WHO)

1. Kebijakan Kesehatan Global


WHO mengembangkan dan merekomendasikan kebijakan kesehatan global untuk
membantu negara-negara anggota dalam perumusan kebijakan mereka sendiri. WHO juga
memberikan panduan dan pedoman yang berkaitan dengan isu-isu kesehatan global, seperti
pencegahan dan pengendalian penyakit menular, perawatan kesehatan dasar, dan kesehatan
lingkungan.
2. Program Kesehatan Global
WHO menjalankan berbagai program kesehatan global yang mendukung negara-negara
dalam mengatasi isu-isu kesehatan kritis. Contoh program-program ini termasuk Program
Imunisasi Global, Program Pengendalian HIV/AIDS, Program Pengendalian Malaria, dan
banyak lainnya.
3. Kerja Sama Teknis
WHO memberikan bantuan teknis kepada negara-negara anggota dalam pengembangan
infrastruktur kesehatan, kapasitas penelitian, dan pengembangan sistem perawatan
kesehatan yang efektif. Hal ini termasuk pertukaran pengetahuan dan keahlian, pelatihan,
dan transfer teknologi.
4. Peringatan Wabah dan Respons Darurat
WHO memiliki peran penting dalam mendeteksi, melaporkan, dan merespons wabah
penyakit. Organisasi ini juga memberikan bantuan dalam situasi darurat kesehatan global,
seperti pandemi, bencana alam, dan krisis kesehatan lainnya.
5. Koordinasi Donor dan Dana Kesehatan
WHO mengoordinasikan upaya donor dan sumber daya finansial dalam mendukung
program-program kesehatan global. Organisasi ini juga membantu negara-negara dalam
mengakses dana kesehatan dan mendukung upaya peningkatan akses ke perawatan
kesehatan dasar.

Universitas Bina Sarana Informatika


6. Penelitian Kesehatan Global
WHO melakukan penelitian dalam berbagai isu kesehatan global dan menyediakan data
ilmiah yang penting untuk pengambilan keputusan dalam bidang kesehatan.
7. Kerja Sama dengan Organisasi Lain
WHO bekerja sama dengan berbagai organisasi internasional, termasuk Perserikatan
Bangsa-Bangsa (UN), Dana Anak-anak Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNICEF), Bank
Dunia, dan lainnya untuk mengatasi isu-isu kesehatan global.
8. Kerja Sama Negara-Negara Anggota
Negara-negara anggota WHO berkumpul secara berkala dalam sidang-sidang atau
pertemuan-pertemuan regional untuk berbagi informasi, berdiskusi, dan merumuskan
kebijakan bersama dalam bidang kesehatan global.
WHO terus berupaya mempromosikan kesehatan dan mendukung negara-negara di seluruh dunia
dalam menjaga dan meningkatkan kesehatan masyarakat. Ini mencakup pengembangan kebijakan,
implementasi program, kerja sama teknis, dan upaya tanggapan terhadap situasi darurat kesehatan
global.

H. KIPRAH INDONESIA
Indonesia mendorong penguatan peran sentral WHO dalam mengoordinasikan aksi global bidang
kesehatan, melalui:
1. Peran sebagai Co-Chair of Working Group on Strengthening WHO Preparedness and Response
to Health Emergencies, dengan salah satu outcome kesepakatan didirikannya forum untuk
negosiasi Pandemic Treaty;
2. Peran sebagai anggota biro untuk peningkatan kontribusi negara anggota secara fleksibel dan
bertahap;
3. Dukungan sebagai core group pada proses pengembangan Pandemic Treaty;
4. Presidensi G20: mendukung pembentukan Pandemic Fund dengan peran sentral WHO dan
dukungan World Bank. Indonesia dukung upaya WHO mendirikan mekanisme hub transfer
teknologi vaksin mRNA kepada produsen vaksin di negara berkembang.
5. Sebagai Co-Chair COVAX AMC EG, berkomitmen untuk memastikan akses merata terhadap
vaksin termasuk melalui WHO mRNA technology hub dan vaksin paska pandemi;
6. Indonesia melalui Bio Farma terpilih menjadi salah satu negara penerima transfer teknologi
(spoke) oleh konsorsium Afrigen (Afrika Selatan).

Komitmen Indonesia dalam penanganan pandemi COVID-19:


1. Kontribusi Indonesia pada Coalition for Epidemic Preparedness Innovations (CEPI) sebesar
USD 5 juta untuk periode 2022-2026 menambah kontribusi Indonesia pada 2020 sebesar USD
1 juta;
2. Mendorong akselerasi vaksinasi untuk mencapai target WHO 70%;
3. Dalam kerangka ACT-A, mendorong akselerasi akses merata terhadap vaksin, diagnostik,
terapeutik, dan APD melalui peran strategis sebagai CoChair of ACT-A Tracking and
Accelerating Progress Working Group serta Anggota ACT-A Facilitation Council, ACT-A
Financial and Resource Mobilization Working Group dan ACT-A Vaccine Manufacturing
Working Group. Catatan: Tracking and Accelerating Progress Working Group dan Financial

Universitas Bina Sarana Informatika


and Resource Mobilization Working Group membentuk Tracking and Monitoring Task Force
pada masa transisi ACT-A pada Oktober 2022-Maret 2023 diketuai Amerika Serikat dan India.
4. Keterlibatan Indonesia pada Global Action Plan for Enhanced Engagement untuk penanganan
pandemi;
5. Kontribusi Indonesia kepada The Global Fund untuk penanganan Tuberkulosis, HIV dan
Malaria sebesar USD 15,5 juta.

Universitas Bina Sarana Informatika

Anda mungkin juga menyukai