M10 Cermin Efrilia
M10 Cermin Efrilia
Dosen pengampu:
Oleh
Efrilia Putri Handayani
23129104
Pertemuan ke-
10
Terima kasih terhadap Allah SWT sebab telahmelimpahkan kepada kami nikmat dan
kesempatan sehingga kami dapat menyelesaikan pembuatan tugas dengan judul “Jenis –
jenis cermin dan Sinar Istimewa pada cermin” tepat pada waktunya.
Adapun tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk menyelesaikan tugas kelompok
pada mata kuliah Konsep Dasar Fisika SD. Kami mengucapkan terima kasih terhadap dosen
pengampu mata kuliah Ibuk Prof.Dr.Hj.Yanti Fitria,S.Pd.M.Pd dan Afriza Media,M.pd yang
telah mempercayakan tugas ini pada kami.
Kami menyadari bahwa masih terdapat banyak kekurangan maupun kekeliruan dari
makalah ini. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran dari semua pihakagar
pembuatan makalah kami untuk kedepannya jauh lebih baik. Sekian yang dapat kami
sampaikan. Kami berharap makalah ini berguna untuk seluruh pihak, terutama untuk kita
semua. Terima kasih.
Penulis
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................................1
DAFTAR ISI.............................................................................................................................2
DAFTAR GAMBAR................................................................................................................3
II.RINGKASAN.......................................................................................................................4
III.PERMASALAHAN/PENYELESAIAN.........................................................................16
PENUTUP...............................................................................................................................22
A. Kesimpulan......................................................................................................................22
B. Saran.................................................................................................................................22
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................23
PETUNJUK PRAKTIKUM..................................................................................................24
A. Dasar Teori........................................................................................................................24
B. Tujuan Praktikum..............................................................................................................24
C. Alat dan Bahan..................................................................................................................24
D. Prosedur.............................................................................................................................24
E. Hasil pengamatan..............................................................................................................24
F. pertanyaan.........................................................................................................................24
G. Simpulan...........................................................................................................................25
H. Daftar Rujukan..................................................................................................................25
2
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1.....................................................................................................................5
Gambar 1.2.....................................................................................................................5
Gambar 1.3….................................................................................................................7
Gambar 1.4.....................................................................................................................7
Gambar 1.5.....................................................................................................................7
Gambar 1.6.....................................................................................................................8
Gambar 1.7......................................................................................................................8
Gambar 1.8......................................................................................................................8
Gambar 1.9......................................................................................................................9
Gambar 1.10..................................................................................................................12
Gambar 1.11...................................................................................................................13
Gambar 1.12...................................................................................................................14
Gambar 1.13...................................................................................................................14
Gambar 1 . 14................................................................................................................14
3
LAPORAN BELAJAR MANDIRI
1. https://jurnal.untan.ac.id/index.php/jpdpb/article/download/4255/4291
2. https://cendikia.kemenag.go.id/storage/uploads/file_path/
file_03-12-2022_638b0dd00d8a9.pdf
3. https://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/
123456789/24003/3/IWAN PERMANA SUWARNA.pdf
4. https://journal.uncp.ac.id/index.php/computare/article/view/
180/170
II.RINGKASAN
Cermin adalah permukaan yang licin dan dapat menciptakan pantulan sehingga
membentuk bayangan. Kepantulan pelapisan cermin bergantung pada panjang
gelombang cahaya dan juga pada logam itu sendiri, hal ini digunakan dalam
kerja optik untuk menghasilkan cermin sejuk dan panas. Cermin sejuk dihasilkan dengan
menggunakan substrat transparan dan bahan pelapisan yang memantulkan lebih banyak
cahaya nampak dan merambatkan kurang cahayainframerah. Cermin panas adalah
kebalikannya, lebih memantulkan cahaya inframerah.
Pada umumnya, cermin dibedakan menjadi tiga jenis, yakni cermin datar, cermin
cekung, dan cermin cembung.
1. Cermin Datar
Sejalan dengan namanya, cermin datar adalah cermin yang berbentuk rata
(tidak lengkung). Cermin datar banyak digunakan untuk berhias maupun dijadikan
komponen alat-alat tertentu seperti periskop dan peralatan yang lainnya. Sifat
bayangan yang dibentuk oleh cermin datar adalah maya, tegak, dan sama
besar.
2. Cermin Cekung
Cermin cekung atau dalam bahasa inggrisnya Concave mirror adalah cermin
yang permukaannya lengkung seperti bola (sferis) yang mengkilap bagian dalamnya.
Cermin ini disebut juga cermin positif, karena mempunyai jari-jari yang nyata.
Cermin cekung ini bersifat konvergen (mengumpulkan sinar). Sinar-sinar istimewa
cermin cekung yaitu:
a. Jika sinar datang sejajar sumbu utama, dipantulkan melalui focus
b. Jika sinar datang melalui focus, dipantulkan sejajar sumbu utama
c. Jika sinar datang melalui pusat kelengkungan cermin, akan dikembalikan
3. Cermin Cembung
Cermin cembung atau dalam bahasa Inggrisnya adalah convex mirror adalah
cermin yang permukaan lengkung seperti bola (sferis) yang mengkilap bagian
luarnya. Cermin ini juga disebut cermin negative karena mempunyai jari-jari maya
4
(di belakang cermin). Cermin cembung itu bersifat divergen (menyebarkan sinar).
Seperti halnya cermin cekung, sinar-sinar istimewa ini dapat digunakan untuk
melukiskan serta menentukan sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin cembung.
Sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin cembung adalah maya, tegak, diperkecil.
Penggunaan cermin cembung misalnya pada kaca spion kendaraan.Sinar-sinar
istimewa cermin cembung yaitu :
a. Jika sinar datang sejajar sumbu utama, dipantulkan seolah-olah dari titik focus
b. Jika sinar datang melalui focus, dipantulkan sejajar sumbu utama
c. Jika sinar datang melalui pusat kelengkungan cermin, akan dikembalikan.
5
4) Sinar datang kedua (merah) melalui ujung benda dan mengenai cermin, akan
dipantulkan oleh cermin, sinar pantul diperpanjang putus-putus (merah).
5) Perpotongan perpanjangan sinar pantul pertama dan kedua (biru muda dan
merah putus-putus) berpotongan, dan itu merupakan bayangan ujung benda.
6) Sinar ke tiga (kuning) melalui pangkal benda dan mengenai cermin, akan
dipantulkan oleh cermin, sinar pantul diperpanjang putus-putus (kuning),
merupakan bayangan pangkal benda.
7) Terbentuklah bayangan benda oleh cermin datar.
Untuk mendapatkan seluruh bayangan benda pada cermin datar, kita harus
menggunakan cermin yang panjangnya minimal ½ dari tinggi bendanya.
Agar bayangan dapat terlihat keseluruhan, maka cermin harus diletakkan dari
lantai setinggi;
Jika dua buah cermin datar diletakkan membentuk sudut α, maka jumlah
bayangan yang dibentuk oleh dua cermin datar dari sebuah benda adalah :
6
Gambar 1.3
n = jumlah bayangan
α = sudut apit kedua cermin datar
Gambar 1.4
2. Sinar datang yang melewati fokus akan dipantulkann sejajar dengan sumbu
utama.
Gambar 1.5
3. Sinar datang yang melalui titik lengkung (R) akan dipantulkan kembali ke
arah yang sama.
7
Gambar 1.6
Langkah-langkah untuk melukis bayangan pada cermin cekung adalah
sebagai berikut: Gambar 1.7
1. Benda berada jauh tak terhingga
Sinar-
sinar yang
berasal dari
benda yang
jauh tak
terhingga
datang ke cermin berupa sinar-sinar sejajar dan oleh cermin sinar-sinar
ini akan dikumpulkan di fokus utama sehingga bayangan benda yang
terbentuk berupa titik di titik fokus cermin.
Benda AB
berada di titik
pusat
kelengkungan
cermin cekung
akan menghasilkan
bayangan yang tepat berada di titik pusat kelengkungan cermin pula.
Benda AB
berada di ruang
II cermin cekung
akan
menghasilkan
bayangan di
ruang III.
8
5. Benda berada di ruang 3
Gambar 1.8
Benda
AB terletak
di ruang III
cermin
cekung akan
f = fokus cermin
s = jarak benda dari cermin
s’ = jarak bayangan
Sedangkan perbesaran bayangannya menggunakan rumus
Gambar 1.9
3. Sinar datang yang menuju titik fokus akan dipantulkan sejajar dengan
sumbu utama
10
3. Jika nomor ruang bayangan lebih besar daripada nomor ruang benda,
bayanagn selalu lebih besar daripada bendanya (diperbesar)
4. Jika nomor ruang bayangan lebih kecil daripada nomor ruang bendanya,
maka bayangan sellau lebih kecil dari bendanya (diperkecil).
Salah satu contoh melukis bayangan benda pada cermin cembung adalah
sebagai berikut:
Seperti halnya pada cermin cekung, melukis bayangan pada cermin cembung
juga diperlukan minimal dua sinar
istimewa. Karena depan cermin adalah
ruang IV maka berapapun jarak benda
nyata dari cermin tetap berada di ruang IV .
Dengan demikian bayangan yang terbentuk
berada di ruang I cermin cembung dan
bersifat maya, diperkecil.
h’ = tinggi bayangan; h =
tinggi benda
Ada tiga sinar istimewa pada cermin cekung. Perhatikan ilustrasi berikut:
11
3 Sinar Istimewa Cermin Cekung
1. Sinar yang datangnya sejajar sumbu utama cermin akan dipantulkan melalui titik fokus.
2. Sinar yang datangnya melewati titik fokus akan dipantulkan sejajar sumbu utama.
3. Sinar yang datangnya melewati titik pusat kelengkungan cermin akan dipantulkan kembali
melalui lintasan yang sama dengan sinar datangnya.
Sebelah kanan adalah bagian depan cermin cekung, tempat sinar datang dan sinar pantul. Sebelah
kiri adalah bagian belakang cermin cekung.
Gambar 1.10
Bayangan yang dibentuk oleh sinar pantul secara langsung akan bersifat nyata. Kalau nyata
dia terbalik.
Bayangan yang dibentuk oleh perpanjangan dari sinar pantul akan bersifat maya atau semu.
Kalau maya dia tegak
12
Sinar Istimewa Cermin Cembung
Sinar-sinar istimewa pada cermin cembung. Cermin cembung bersifat divergen atau menyebarkan
sinar sementara cermin cekung bersifat konvergen atau mengumpulkan sinar .
Ada tiga sinar istimewa pada cermin cembung. Perhatikan ilustrasi berikut:
2. Sinar yang datangnya menuju titik fokus cermin akan dipantulkan sejajar sumbu utama.
3. Sinar yang datangnya menuju titik pusat kelengkungan cermin akan dipantulkan kembali melalui
lintasan yang sama.
Sebelah kiri adalah bagian depan cermin cembung tempat sinar datang dan sinar pantul, sebelah
kanan adalah bagian belakang cermin cembung tempat fokus maya, pusat kelengkungan dan garis-
garis perpanjangan sinar pantul cermin cembung.
Gambar 1.11
13
Bayangan yang dibentuk oleh sinar pantul secara langsung akan bersifat nyata. Kalau nyata
dia terbalik.
Bayangan yang dibentuk oleh perpanjangan dari sinar pantul akan bersifat maya atau semu.
Kalau maya dia tegak
Untuk cermin CEMBUNG, bayangan yang dihasilkan bersifat selalu MAYA, selalu TEGAK dan
selalu LEBIH KECIL DARI BENDANYA, sementara untuk cermin cekung bayangan yang
dihasilkan sifatnya bervariasi.
Gambar 1.13
Bayangan benda (Object) akan berada diantara C dan F, Nyata,terbalik dan lebih kecil.
14
Gambar 1.14
Bayangan benda (Object) akan lebih besar dan terbalik
3. Bila benda diletakkan di antara titik F dan cermin
Bayangan benda (Object) terletak dibelakang cermin cekung (maya), lebih besar dan tidak terbalik (tegak)
4. Bila benda tepat pada titik C (pusat kelengkungan)
Bayangan benda (object) sama besar dengan bendanya, tetapi terbalik. Pembentukan bayangan dengan
keadaan seperti ini dapat dipergunakan sebagai alat untuk membalikkan bayangan suatu obyek pada alat
optik. Bayangan suatu lensa obyektif diatur sedeikian rupa agar tepat pada titik C, sehingga bayangan lensa
tersebut sama besar dan terbalik.
Hubungan antara jarak benda, jarak bayangan, jarak fokus cermin dan jari-jari kelengkungan cermin lengkung adalah
sebagai berikut :
15
Keterangan :
f = jarak fokus (titik api) cermin (cm)
So = jarak benda dari cermin (cm)
Si = jarak bayangan dari cermin (cm)
R = jari-jari kelengkungan cermin (cm)
M = perbesaran bayangan (kali)
ho = tinggi benda (cm)
hi = tinggi bayangan (cm)
Pedoman pembentukan bayangan dan sifat bayangan pada cermin cembung dan cekung.
Ruang Ruang
Sifat bayangan
benda bayangan
I IV Maya, tegak, diperbesar
II III Nyata, terbalik, diperbesar
III II Nyata, terbalik, diperkecil
Di C di C Nyata, terbalik sama besar
III.PERMASALAHAN/PENYELESAIAN
1. Sebuah benda yang tingginya 4 cm berada 8 cm di depan sebuah cermin cekung. Jika
panjang jari-jari kelengkungan cermin cekung 12, tentukan:
a) jarak bayangan
b) perbesaran bayangan
c) tinggi bayangan
d) sifat bayangan
Pembahasan
Jarak titik fokus adalah setengah dari jari-jarinya.
Data:
Cermin Cekung
f = 1/2 × 12 = 6 cm
s = 8 cm
h = 4 cm
a) jarak bayangan
Masukkan datanya
17
b) perbesaran bayangan
c) tinggi bayangan
d) sifat bayangan
- nyata (s' bertanda positif)
- terbalik
- terletak di depan cermin
- diperbesar (karena M > 1)
2. Sebuah benda diletakkan di depan cermin cembung sejauh 20 cm yang jarak fokusnya 30
cm. Letak dan sifat bayangan yang dibentuk cermin tersebut adalah....
Pembahasan
Data soal:
Cermin cembung.
f = − 30 cm
s = 20 cm
atau
18
s' bertanda negatif, sehingga maya, tegak. Jaraknya 12 cm di belakang cermin.
3. Sebuah benda berada 15 cm di depan cermin cekung yang memiliki titik fokus sejauh 12
cm. Dengan metode penomoran ruang, tentukan sifat-sfat bayangan yang terbentuk!
Pembahasan
Metode penomoan ruang digunakan untuk cermin cekung, dan lensa cembung. Berikut
penjelasannya:
2.
Jumlah nomor ruang tempat benda dengan nomor ruang tempat bayangan
adalah lima. Misalkan benda di ruang II, maka agar 5, bayangannya di
ruang III. Kalau benda di ruang I, ruang bayangannya adalah IV, benda di
ruang III, tentunya bayangannya di ruang II.
4. Sebuah benda berada 8 cm dari sebuah cermin cembung yang memiliki fokus 12 cm.
Tanpa perhitungan, tentukan sifat bayangannya!
Pembahasan
Cermin cembung selalu menghasilkan bayangan yang bersifat : maya, tegak dan
diperkecil. Jadi sifatnya adalah ya itu tadi.
5. Bayangan maya yang dibentuk oleh sebuah cermin cekung tiga kali lebih besar dari
bendanya. Bila jarak fokus cermin 30 cm, maka jarak benda di depan cermin adalah....
Pembahasan
Data soal:
Cermin cekung:
s' = −3s (Maya, 3 kali lebih besar)
f = 30 cm
s =..............
6. Bayangan nyata yang di bentuk oleh sebuah cermin cekung tiga kali lebih besar dari
bendanya. Bila jarak fokus cermin 30 cm, tentukan jarak benda dari cermin.
Data soal:
Cermin cekung:
s' = 3s (Nyata, 3 kali lebih besar)
f = 30 cm
s =..............
20
7. Sebuah cermin cembung ditempatkan di tikungan jalan. Ketika terdapat benda yang
jaraknya 2 m dari cermin, bayangan yang terbentuk 1/16 kali tinggi benda. Jarak fokus
cermin adalah...
Pembahasan
Data:
Cermin cembung,
s=2m
M = 1/16
s' = − 1/16 × 2 = − 2/16 = − 1/8 m
(Tanda minus diberikan karena bayangan cermin cembung maya.)
Jarak fokusnya
8. Benda setinggi 3 cm diletakkan pada jarak 4 cm di depan cermin cekung yang berjari-jari
kelengkungan 10 cm. Sifat bayangan benda adalah.....
A. nyata, terbalik, setinggi 3 cm
B. nyata, terbalik, diperbesar
C. nyata, terbalik, diperkecil
D. maya, tegak, setinggi 3 cm
E. maya, tegak, diperbesar
Pembahasan
Data:
s = 4 cm
R = 10 cm
f = 5 cm
Sifat bayangan............
Benda yang diletakkan pada titik pusat cermin cekung akan menghasilkan bayangan
yang letaknya di titik pusat kelengkungan cermin juga dengan sifat nyata, terbalik dan
sama besar. Sehingga tinggi bayangan benda tetap 3 cm.
9. Benda setinggi h diletakkan pada jarak 4,125 cm di depan cermin cekung yang berjari-
jari kelengkungan 14,5 cm. Sifat bayangan benda adalah.....
A. nyata, tegak, setinggi h
B. nyata, terbalik, diperbesar
C. nyata, tegak, diperkecil
D. maya, tegak, setinggi h
21
E. maya, tegak, diperbesar
Pembahasan
f = 1/2(14,5) = 7,25 cm
s = 4,125 cm
Terlihat bahwa benda di ruang I, bayangan berada di ruang IV, sehingga sifat
bayangannya maya, tegak, diperbesar. Jawaban E
22
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan pada bab sebelumnya, kesimpulannya adalah sebagai
berikut:
1) Cahaya merupakan energi dalam bentuk gelombang elektromagnetik yang salah
satunya memiliki sifat dapat dipantulkan (diaplikasikan pada cermin)
2) Cermin adalah permukaan bening/mengkilap yang dapat memantulkan cahaya
sehingga terbentuk bayangan. Terdapat tiga jenis cermin, yaitu cermin datar,
cermin cekung, dan cermin cembung.
3) Proses pembentukan bayangan pada cermin berbeda-beda sesuai dengan sinar-sinar
istimewa yang mengenai masing-masing jenis cermin, letak benda (di depan atau
dibelakang cermin), serta tinggi benda.
4) Aplikasi/pemanfaatan cermin dalam kehidupan sehari-hari diantaranya cermin
datar biasa dipasang dirumah-rumahsebagai kaca rias, cermin cekung digunakan
sebagai parabola, serta cermin cembung yang digunakan sebagi kaca spion.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan tersebut, saran yang dapat penulis berikan adalah
memanfaatkan sifat-sifat yang dimiliki oleh cermin (datar/cekung/cembung) seefektif
dan seefisien mungkin sehingga semakin banyak aplikasi dari adanya cermin.
23
DAFTAR PUSTAKA
Gamjanti, Aby Sarojo. 2011. Gelombang dan Optik . Jakarta: Salemba Teknika
Searz dan Zemensky. 2003. Fisika Universitas. Edisi kesepuluh. Jilid 2 . Jakarta : Erlangga
Tipler. 2001. Fisika untuk Sains dan Teknik. Edisi ketiga jild 2. Jakarta : Erlangga
24
PETUNJUK PRAKTIKUM
A. Dasar Teori
Cermin adalah permukaan yang licin dan dapat menciptakan pantulan sehingga
membentuk bayangan. Kepantulan pelapisan cermin bergantung pada panjang
gelombang cahaya dan juga pada logam itu sendiri, hal ini digunakan dalam
kerja optik untuk menghasilkan cermin sejukdan panas.
D. Prosedur
1. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan
2. Kemudian Posisikan Cermin dan HVS
3. Lalu Tusukkan Jarum di hadapan cermin pada HVS .
4. Amati Jarum yang telah di tusukkan dari arah bidik A dan Arah bidik B Sehingga
pentul berada dalam garis lurus.
E. Hasil pengamatan
Berdasarkan praktikum di atas Bayangan yang dihasilkan oleh cermin sama dengan
objek sesngguhnya. Sesuai dengan sifat pembentukan bayangan pada cermin datar yaitu
maya,tegak,sama besar dan jarak bayangan terhadap cermin sama dengan jarak objek
sesungguhnya terhadapcermin.
F. pertanyaan
25
1. Bagaimanakah pantulan cahaya pada cermin yang tidak rata ?
2. Berapa bear jarak benda dan jarak bayangan yang di hasilkan ?
G. Simpulan
Berdasarkan praktikum yang penulis lakukan dapat disimpulkan bahwa :
Teori pemantulan cahaya padacermin datar menjelaskan bahwa, sinar datang akan
memantul pada permukaan cermin yang datar dan menghasilkan sinar pantul yang besar
sudutnya sama dengan sudut sinar datang. Berdasarkan hasil percobaan dan teori yang ada,
dapat disimpulkan bahwa percobaan pemantulan cahaya pada cermin datar tersebut sesuai
dengan teori, yaitu sudut datang sama dengan sudut pantul.
H. Daftar Rujukan
Video praktikum
https://youtu.be/pCr6gSAqkuw?si=r_sPOrx-AvA8wR_5
26
27