Anda di halaman 1dari 28

MAKALAH

“JENIS-JENIS CERMIN DAN SINAR ISTIMEWA PADA CERMIN”

Dosen pengampu:

Prof.Dr.Hj. Yanti Fitria,S.pd,M.pd


Afriza Media,M.pd

Oleh
Efrilia Putri Handayani
23129104

Pertemuan ke-
10

NO Aspek yang dinilai Skor Skor


Maksimu
Di
m
peroleh
1 Sistematika laporan 4
2 Kelengkapan laporan 4
3 Kejelasan dan keruntunan laporan 4
4 Kebenaran konsep ide yang dipaparkan 4
5 Ketepatan pemilihan kosa kata 4
6 Kmampuan mahasiswa dalam menjelaskan isi 4
laporan

7 Usaha mahasiswa dalam menyusun laporan 4


8 Presentasi laporan 4
KATA PENGANTAR

Terima kasih terhadap Allah SWT sebab telahmelimpahkan kepada kami nikmat dan
kesempatan sehingga kami dapat menyelesaikan pembuatan tugas dengan judul “Jenis –
jenis cermin dan Sinar Istimewa pada cermin” tepat pada waktunya.
Adapun tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk menyelesaikan tugas kelompok
pada mata kuliah Konsep Dasar Fisika SD. Kami mengucapkan terima kasih terhadap dosen
pengampu mata kuliah Ibuk Prof.Dr.Hj.Yanti Fitria,S.Pd.M.Pd dan Afriza Media,M.pd yang
telah mempercayakan tugas ini pada kami.

Kami menyadari bahwa masih terdapat banyak kekurangan maupun kekeliruan dari
makalah ini. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran dari semua pihakagar
pembuatan makalah kami untuk kedepannya jauh lebih baik. Sekian yang dapat kami
sampaikan. Kami berharap makalah ini berguna untuk seluruh pihak, terutama untuk kita
semua. Terima kasih.

Padang,28 Oktober 2023

Penulis

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................................1

DAFTAR ISI.............................................................................................................................2

DAFTAR GAMBAR................................................................................................................3

LAPORAN BELAJAR MANDIRI.........................................................................................4

II.RINGKASAN.......................................................................................................................4

III.PERMASALAHAN/PENYELESAIAN.........................................................................16

PENUTUP...............................................................................................................................22
A. Kesimpulan......................................................................................................................22
B. Saran.................................................................................................................................22

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................23

PETUNJUK PRAKTIKUM..................................................................................................24
A. Dasar Teori........................................................................................................................24
B. Tujuan Praktikum..............................................................................................................24
C. Alat dan Bahan..................................................................................................................24
D. Prosedur.............................................................................................................................24
E. Hasil pengamatan..............................................................................................................24
F. pertanyaan.........................................................................................................................24
G. Simpulan...........................................................................................................................25
H. Daftar Rujukan..................................................................................................................25

2
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1.....................................................................................................................5
Gambar 1.2.....................................................................................................................5
Gambar 1.3….................................................................................................................7
Gambar 1.4.....................................................................................................................7
Gambar 1.5.....................................................................................................................7
Gambar 1.6.....................................................................................................................8
Gambar 1.7......................................................................................................................8
Gambar 1.8......................................................................................................................8
Gambar 1.9......................................................................................................................9
Gambar 1.10..................................................................................................................12
Gambar 1.11...................................................................................................................13
Gambar 1.12...................................................................................................................14
Gambar 1.13...................................................................................................................14
Gambar 1 . 14................................................................................................................14

3
LAPORAN BELAJAR MANDIRI

A. Link Bacaan /sumber bacaan

1. https://jurnal.untan.ac.id/index.php/jpdpb/article/download/4255/4291
2. https://cendikia.kemenag.go.id/storage/uploads/file_path/
file_03-12-2022_638b0dd00d8a9.pdf
3. https://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/
123456789/24003/3/IWAN PERMANA SUWARNA.pdf
4. https://journal.uncp.ac.id/index.php/computare/article/view/
180/170
II.RINGKASAN

A. Pengertian Cermin dan Jenis – Jenis Cermin

Cermin adalah permukaan yang licin dan dapat menciptakan pantulan sehingga
membentuk bayangan. Kepantulan pelapisan cermin bergantung pada panjang
gelombang cahaya dan juga pada logam itu sendiri, hal ini digunakan dalam
kerja optik untuk menghasilkan cermin sejuk dan panas. Cermin sejuk dihasilkan dengan
menggunakan substrat transparan dan bahan pelapisan yang memantulkan lebih banyak
cahaya nampak dan merambatkan kurang cahayainframerah. Cermin panas adalah
kebalikannya, lebih memantulkan cahaya inframerah.
Pada umumnya, cermin dibedakan menjadi tiga jenis, yakni cermin datar, cermin
cekung, dan cermin cembung.

1. Cermin Datar
Sejalan dengan namanya, cermin datar adalah cermin yang berbentuk rata
(tidak lengkung). Cermin datar banyak digunakan untuk berhias maupun dijadikan
komponen alat-alat tertentu seperti periskop dan peralatan yang lainnya. Sifat
bayangan yang dibentuk oleh cermin datar adalah maya, tegak, dan sama
besar.

2. Cermin Cekung
Cermin cekung atau dalam bahasa inggrisnya Concave mirror adalah cermin
yang permukaannya lengkung seperti bola (sferis) yang mengkilap bagian dalamnya.
Cermin ini disebut juga cermin positif, karena mempunyai jari-jari yang nyata.
Cermin cekung ini bersifat konvergen (mengumpulkan sinar). Sinar-sinar istimewa
cermin cekung yaitu:
a. Jika sinar datang sejajar sumbu utama, dipantulkan melalui focus
b. Jika sinar datang melalui focus, dipantulkan sejajar sumbu utama
c. Jika sinar datang melalui pusat kelengkungan cermin, akan dikembalikan
3. Cermin Cembung
Cermin cembung atau dalam bahasa Inggrisnya adalah convex mirror adalah
cermin yang permukaan lengkung seperti bola (sferis) yang mengkilap bagian
luarnya. Cermin ini juga disebut cermin negative karena mempunyai jari-jari maya
4
(di belakang cermin). Cermin cembung itu bersifat divergen (menyebarkan sinar).
Seperti halnya cermin cekung, sinar-sinar istimewa ini dapat digunakan untuk
melukiskan serta menentukan sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin cembung.
Sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin cembung adalah maya, tegak, diperkecil.
Penggunaan cermin cembung misalnya pada kaca spion kendaraan.Sinar-sinar
istimewa cermin cembung yaitu :
a. Jika sinar datang sejajar sumbu utama, dipantulkan seolah-olah dari titik focus
b. Jika sinar datang melalui focus, dipantulkan sejajar sumbu utama
c. Jika sinar datang melalui pusat kelengkungan cermin, akan dikembalikan.

A. Proses pembentukan Bayangan Pada Cermin


Proses pemnentukan bayangan pada cermin berbeda-beda tergantung dari jenis
cermin yang digunakan.
1. Proses Pembentukan Bayangan pada Cermin Datar
Pembentukan bayangan oleh cermin datar adalah dibentuk oleh perpotongan
perpanjangan dari sinar-sinar pantul. Hukum pemantulan cahaya menurut Snellius
adalah sebagai berikut :
a. Sinar datang, garis normal dan sinar pantul terletak pada bidang datar
b. Sudut datang (i) sama dengan sudut pantul (r)

Gambar.1.1 Hukum Pemantulan

Proses pembentukan Bayangan pada cermin datar mengikuti kaidah-kaidah


sebagai berikut: Gambar 1.2
1) Benda di depan
cermin datar.
2) Berlaku hukum
pemantulan.
3) Sinar datang
pertama (biru
muda) melalui
ujung benda dan
mengenai
cermin, akan dipantulkan oleh cermin, sinar pantul diperpanjang putus-putus
(biru muda).

5
4) Sinar datang kedua (merah) melalui ujung benda dan mengenai cermin, akan
dipantulkan oleh cermin, sinar pantul diperpanjang putus-putus (merah).
5) Perpotongan perpanjangan sinar pantul pertama dan kedua (biru muda dan
merah putus-putus) berpotongan, dan itu merupakan bayangan ujung benda.
6) Sinar ke tiga (kuning) melalui pangkal benda dan mengenai cermin, akan
dipantulkan oleh cermin, sinar pantul diperpanjang putus-putus (kuning),
merupakan bayangan pangkal benda.
7) Terbentuklah bayangan benda oleh cermin datar.

Sifat-sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin datar adalah :


1) Jarak bayangan ke cermin (s’) = jarak benda ke cermin (s)
2) Tinggi bayangan (h’) = tinggi benda (h)
3) Sama besar dan berlawanan arah (perbesarannya = 1 kali)
4) Bayangan bersifat maya (di belakang cermin)

Untuk mendapatkan seluruh bayangan benda pada cermin datar, kita harus
menggunakan cermin yang panjangnya minimal ½ dari tinggi bendanya.

L = panjang minimal cermin (m)


h = tinggi benda (m)

Agar bayangan dapat terlihat keseluruhan, maka cermin harus diletakkan dari
lantai setinggi;

H = tinggi cermin dari ujung bawah cermin


h = tinggi orang / benda (m)
x = jarak mata ke ujung kepala

Jika dua buah cermin datar diletakkan membentuk sudut α, maka jumlah
bayangan yang dibentuk oleh dua cermin datar dari sebuah benda adalah :

6
Gambar 1.3
n = jumlah bayangan
α = sudut apit kedua cermin datar

2. Proses Pembentukan Bayangan pada Cermin Cekung


Sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin cekung tergantung dari posisi
bendanya. Berikut rangkuman singkat untuk menentukan bayangan pada cermin
cekung:
1. Jumlah ruang letak benda dan letak bayangan selalu = 5
2. Jika ruang bayangan > ruang benda maka sifat bayangannya diperbesar.
3. Jika ruang bayangan < ruang benda maka sifat bayangannya diperkecil
4. Hanya bayangan di ruang 4 yang bersifat maya dan tegak selebihnya
bersifat nyata dan terbalik.

Sifat cahaya (sinar istimewa) yg dipantulkan cermin cekung adalah sebagai


berikut:
1. Sinar datang yang sejajar dengan sumbu utama akan dipantulkan melalui
fokus.

Gambar 1.4
2. Sinar datang yang melewati fokus akan dipantulkann sejajar dengan sumbu
utama.

Gambar 1.5
3. Sinar datang yang melalui titik lengkung (R) akan dipantulkan kembali ke
arah yang sama.

7
Gambar 1.6
Langkah-langkah untuk melukis bayangan pada cermin cekung adalah
sebagai berikut: Gambar 1.7
1. Benda berada jauh tak terhingga
Sinar-
sinar yang
berasal dari
benda yang
jauh tak
terhingga
datang ke cermin berupa sinar-sinar sejajar dan oleh cermin sinar-sinar
ini akan dikumpulkan di fokus utama sehingga bayangan benda yang
terbentuk berupa titik di titik fokus cermin.

2. Benda berada di titik pusat kelengkungan cermin (titik C)

Benda AB
berada di titik
pusat
kelengkungan
cermin cekung
akan menghasilkan
bayangan yang tepat berada di titik pusat kelengkungan cermin pula.

3. Benda berada di ruang 1


Bila benda berada di ruang I, bayangan
yang terbentuk merupakan perpotongan dari
perpanjangan sinar-sinar pantul, sehingga
bayangan berada di belakang cermin.

4. Benda berada di ruang 2

Benda AB
berada di ruang
II cermin cekung
akan
menghasilkan
bayangan di
ruang III.

8
5. Benda berada di ruang 3
Gambar 1.8

Benda
AB terletak
di ruang III
cermin
cekung akan

menghasilkan bayangan di ruang II.

6. Benda berada di titik fokus


Benda AB tepat di titik fokus maka sinar-sinar yang datang dari
benda
dipantulkan
oleh cermin
cekung
sejajar sumbu
utama
sehingga
tidak terbentuk bayangan, atau sering juga dikatakan bahwa bayangan
benda berada di jauh tak terhingga.

Rumus-rumus pada cermin cekung


Cermin Cekung berfokus positif. Jika sobat mempunyai benda dengan jarak S
dari cermin maka untuk mencari jarak bayangannya menggunakan rumus

f = fokus cermin
s = jarak benda dari cermin
s’ = jarak bayangan
Sedangkan perbesaran bayangannya menggunakan rumus

s = jarak benda dari cermin


s’ = jarak bayangan
h’ = tinggi bayangan
h = tinggi benda

3. Proses Pembentukan Bayangan pada Cermin Cembung


Proses pembentukan bayangan pada cermin cembung dimulai dari
mengidentifikasi sinar-sinar istimewa yang mengenai benda sebagai berikut:
9
1. Sinar datang yang sejajar sumbu utama akan dipantulkan seolah-olah dari
fokus

Gambar 1.9

2. Sinar datang yang menuju R akan dipantulkan kembali dari R

3. Sinar datang yang menuju titik fokus akan dipantulkan sejajar dengan
sumbu utama

Ketentuan sifat-sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin cembung adalah


sebagi berikut:
1. Jumlah nomor ruang benda dan nomor ruang bayangan selalu sama
dengan lima.
2. Benda yang terletak di ruang I dan II selalu menghasilkan bayangan yang
terbalik terhadap bendanya. Sedangkan benda-benda yang berada di ruang
I dan IV akan selalu menghasilkan bayangan yang sama tegak dengan
bendanya.

10
3. Jika nomor ruang bayangan lebih besar daripada nomor ruang benda,
bayanagn selalu lebih besar daripada bendanya (diperbesar)
4. Jika nomor ruang bayangan lebih kecil daripada nomor ruang bendanya,
maka bayangan sellau lebih kecil dari bendanya (diperkecil).

Salah satu contoh melukis bayangan benda pada cermin cembung adalah
sebagai berikut:
Seperti halnya pada cermin cekung, melukis bayangan pada cermin cembung
juga diperlukan minimal dua sinar
istimewa. Karena depan cermin adalah
ruang IV maka berapapun jarak benda
nyata dari cermin tetap berada di ruang IV .
Dengan demikian bayangan yang terbentuk
berada di ruang I cermin cembung dan
bersifat maya, diperkecil.

Proses pembentukan bayangan pada cermin cembung. Bayangan dari


benda nyata selalu di ruang I cermin, bersifat maya, diperkecil dan sama tegak
dengan bendanya. Itulah sebabnya bayangan yang terlihat di dalam kaca spion
dari benda-benda nyata di depan kaca spion tampak mengecil dan spion mampu
mengamati ruang yang lebih luas.

Rumus-rumus pada cermin cembung


Rumus atau persamaan cermin cembung mirip seperti cermin cekung hanya
saja nilai fokusnya (F) negatif.
f = fokus cermin
s = jarak benda dari cermin
s’ = jarak bayangan
Untuk rumus perbesaran (M) cermin cembung seperti cermin cekung, yakni:

h’ = tinggi bayangan; h =
tinggi benda

Sinar Istimewa Cermin Cekung


Sinar-sinar istimewa pada cermin cekung. Cermin cekung bersifat konvergen atau mengumpulkan
sinar sementara cermin cembung bersifat divergen atau menyebarkan sinar.

Ada tiga sinar istimewa pada cermin cekung. Perhatikan ilustrasi berikut:

11
3 Sinar Istimewa Cermin Cekung

1. Sinar yang datangnya sejajar sumbu utama cermin akan dipantulkan melalui titik fokus.

2. Sinar yang datangnya melewati titik fokus akan dipantulkan sejajar sumbu utama.

3. Sinar yang datangnya melewati titik pusat kelengkungan cermin akan dipantulkan kembali
melalui lintasan yang sama dengan sinar datangnya.

Sebelah kanan adalah bagian depan cermin cekung, tempat sinar datang dan sinar pantul. Sebelah
kiri adalah bagian belakang cermin cekung.

Gambar 1.10

Sinar-sinar ini bertanggungjawab atas terbentuknya bayangan-bayangan benda (images) pada


cermin, baik sinar pantulnya maupun perpanjangan dari sinar pantulnya.

 Bayangan yang dibentuk oleh sinar pantul secara langsung akan bersifat nyata. Kalau nyata
dia terbalik.
 Bayangan yang dibentuk oleh perpanjangan dari sinar pantul akan bersifat maya atau semu.
Kalau maya dia tegak

12
Sinar Istimewa Cermin Cembung
Sinar-sinar istimewa pada cermin cembung. Cermin cembung bersifat divergen atau menyebarkan
sinar sementara cermin cekung bersifat konvergen atau mengumpulkan sinar .

Ada tiga sinar istimewa pada cermin cembung. Perhatikan ilustrasi berikut:

3 Sinar Istimewa Cermin Cembung


1. Sinar yang datang sejajar sumbu utama cermin akan dipantulkan seolah-olah dari titik fokus.

2. Sinar yang datangnya menuju titik fokus cermin akan dipantulkan sejajar sumbu utama.

3. Sinar yang datangnya menuju titik pusat kelengkungan cermin akan dipantulkan kembali melalui
lintasan yang sama.

Sebelah kiri adalah bagian depan cermin cembung tempat sinar datang dan sinar pantul, sebelah
kanan adalah bagian belakang cermin cembung tempat fokus maya, pusat kelengkungan dan garis-
garis perpanjangan sinar pantul cermin cembung.

Gambar 1.11

Sinar-sinar istimewa bertanggungjawab atas terbentuknya bayangan-bayangan benda (images) pada


sebuah cermin, baik sinar pantulnya maupun perpanjangan dari sinar pantulnya.

13
 Bayangan yang dibentuk oleh sinar pantul secara langsung akan bersifat nyata. Kalau nyata
dia terbalik.
 Bayangan yang dibentuk oleh perpanjangan dari sinar pantul akan bersifat maya atau semu.
Kalau maya dia tegak

Untuk cermin CEMBUNG, bayangan yang dihasilkan bersifat selalu MAYA, selalu TEGAK dan
selalu LEBIH KECIL DARI BENDANYA, sementara untuk cermin cekung bayangan yang
dihasilkan sifatnya bervariasi.

Pembentukan bayangan pada cermin cekung


Sifat-sifat :
1. mengumpulkan sinar (konvergen)
2. memiliki jari-jari kelengkungan (R) dan titik api/jarak fokus (f) yang bernilai positif, karena letak R dan f terletak
di depan cermin.
3. Pembagian ruang pada cermin cekung :
a. Ruang I : ruang antara cermin dengan F
b. Ruang II : ruang antara F dengan R
c. Ruang III : ruang diluar titik C
d. Ruang IV : ruang di belakang cermin
4. Untuk melukis bayangan pada cermin cekung digunakan tiga buah sinar istimewa (minimal 2 buah sinar istimewa).
a. Sinar yang datang sejajar sumbu utama, akan dipantulkan melalui titik fokus cermin.
b. Sinar yang datang melalui titik fokus akan dipantulkan sejajar sumbu utama.
c. Sinar yang datang melalui titik pusat kelengkungan cermin, akan dipantulkan melalui titik pusat kelengkungan
juga.

Melukis bayangan pada cermin cekung

1. Bila benda berjarak lebih besar dari R


Gambar 1.12.

Gambar 1.13
Bayangan benda (Object) akan berada diantara C dan F, Nyata,terbalik dan lebih kecil.

2. Bila benda diletakkan di antara C dan F

14
Gambar 1.14
Bayangan benda (Object) akan lebih besar dan terbalik
3. Bila benda diletakkan di antara titik F dan cermin

Bayangan benda (Object) terletak dibelakang cermin cekung (maya), lebih besar dan tidak terbalik (tegak)
4. Bila benda tepat pada titik C (pusat kelengkungan)

Bayangan benda (object) sama besar dengan bendanya, tetapi terbalik. Pembentukan bayangan dengan
keadaan seperti ini dapat dipergunakan sebagai alat untuk membalikkan bayangan suatu obyek pada alat
optik. Bayangan suatu lensa obyektif diatur sedeikian rupa agar tepat pada titik C, sehingga bayangan lensa
tersebut sama besar dan terbalik.

5. Persamaan untuk cermin cembung dan cermin cekung.

Hubungan antara jarak benda, jarak bayangan, jarak fokus cermin dan jari-jari kelengkungan cermin lengkung adalah
sebagai berikut :

15
Keterangan :
f = jarak fokus (titik api) cermin (cm)
So = jarak benda dari cermin (cm)
Si = jarak bayangan dari cermin (cm)
R = jari-jari kelengkungan cermin (cm)
M = perbesaran bayangan (kali)
ho = tinggi benda (cm)
hi = tinggi bayangan (cm)

Pedoman pembentukan bayangan dan sifat bayangan pada cermin cembung dan cekung.

Ruang Ruang
Sifat bayangan
benda bayangan
I IV Maya, tegak, diperbesar
II III Nyata, terbalik, diperbesar
III II Nyata, terbalik, diperkecil
Di C di C Nyata, terbalik sama besar

Beberapa pedoman yang perlu diketahui :

1. benda nyata jika terletak di depan cermin (So bernilai positif)


2. benda maya jika terletak di belakang cermin (So bernilai negatif)
3. bayangan nyata jika terletak di depan cermin (Si bernilai positif)
4. bayangan maya terletak di belakang cermin (Si bernilai negatif)
5. pada cermin cembung f dan R bernilai negatif
6. pada cermin cekung f dan R bernilai positif.
7. pada cermin cekung nomor ruang benda + nomor ruang bayangan = 5.
8. jika nomor ruang benda > nomor ruang bayangan, maka bayangan diperkecil
9. jika nomor ruang benda < nomor ruang bayangan, maka bayangan diperbesar
10. jika benda terletak di ruang 1 atau 4, maka bayangannya pasti maya dan tegak
11. jika benda terletak di ruang 2 atau 3, maka bayangannya pasti nyata dan terbalik

B. Aplikasi/Pemanfaatan Cermin pada Kehidupan Sehari-hari


dalam kehidupan sehari-hari, cermin banyak dimanfaatkan manusia, diantaranya
adaah sebagai berikut:
a. Penggunaan cermin datar
 Cermin yang biasanya dipasang dirumah-rumah
b. Penggunaan cermin cekung
 Kaca rias
Cermin cekung dengan fokus yang besar dapat dijadikan kaca rias, karena
menghasilkan bayangan yang diperbesar
 Parabola
Cermin cekung banyak digunakan sebagai parabola karena sifatnya yang
16
mengumpulkan gelombang
 Teropong
Cermin cekung digunakan pada teropong pantul pengganti lensa okuler
 Pemantul pada lampu sorot mobil/senter
 Pengumpul sinar matahari pada Pembangkit Listrik Tenaga Surya
c. Cermin Cembung
 Kaca spion pada kendaraan
 Kaca pengintai pada supermarket
 Kaca spion pada tikungan jalan

III.PERMASALAHAN/PENYELESAIAN

1. Sebuah benda yang tingginya 4 cm berada 8 cm di depan sebuah cermin cekung. Jika
panjang jari-jari kelengkungan cermin cekung 12, tentukan:
a) jarak bayangan
b) perbesaran bayangan
c) tinggi bayangan
d) sifat bayangan

Pembahasan
Jarak titik fokus adalah setengah dari jari-jarinya.
Data:
Cermin Cekung
f = 1/2 × 12 = 6 cm
s = 8 cm
h = 4 cm

a) jarak bayangan
Masukkan datanya

Atau dengan rumus yang sudah jadi

17
b) perbesaran bayangan

c) tinggi bayangan

d) sifat bayangan
- nyata (s' bertanda positif)
- terbalik
- terletak di depan cermin
- diperbesar (karena M > 1)

2. Sebuah benda diletakkan di depan cermin cembung sejauh 20 cm yang jarak fokusnya 30
cm. Letak dan sifat bayangan yang dibentuk cermin tersebut adalah....
Pembahasan
Data soal:
Cermin cembung.
f = − 30 cm
s = 20 cm

Menemukan jarak bayangan dulu beserta tandanya:

atau

18
s' bertanda negatif, sehingga maya, tegak. Jaraknya 12 cm di belakang cermin.

3. Sebuah benda berada 15 cm di depan cermin cekung yang memiliki titik fokus sejauh 12
cm. Dengan metode penomoran ruang, tentukan sifat-sfat bayangan yang terbentuk!

Pembahasan
Metode penomoan ruang digunakan untuk cermin cekung, dan lensa cembung. Berikut
penjelasannya:

2.

Untuk gambar ini, bagian depannya di sebelah kiri, belakangnya sebelah


kanan.

Antara titik O dan titik F adalah ruang I


Antara titik F dan titik 2F adalah ruang II
Setelah titik 2F ke sana lagi adalah ruang III
Ruang IV berada di seberang, lihat gambar di atas.

Jumlah nomor ruang tempat benda dengan nomor ruang tempat bayangan
adalah lima. Misalkan benda di ruang II, maka agar 5, bayangannya di
ruang III. Kalau benda di ruang I, ruang bayangannya adalah IV, benda di
ruang III, tentunya bayangannya di ruang II.

Untuk memperkirakan sifat bayangan, perhatikan ketentuan berikut:


Bayangan di ruang II dan III bersifat nyata, terbalik.
Bayangan di ruang IV bersifat maya, tegak.

Diperbesar atau diperkecilnya?


Benda di ruang II, bayangan di ruang III, dari II menjadi III, kan
membesar angkanya, berarti bayangannya diperbesar.
Benda di ruang III, bayangan di ruang II, dari III menjadi II, kan
mengecil, berarti bayangannya diperkecil.
Begitu juga jika benda di ruang I, bayangannya akan bersifat diperbesar.

Kembali ke soal di atas, fokus cermin F = 12 cm, 2F nya berarti 24 cm,


sementara bendanya di 15 cm, berarti benda di ruang II. Bayangannya di
19
ruang III, sehingga sifanya adalah nyata, terbalik dan diperbesar.

4. Sebuah benda berada 8 cm dari sebuah cermin cembung yang memiliki fokus 12 cm.
Tanpa perhitungan, tentukan sifat bayangannya!

Pembahasan
Cermin cembung selalu menghasilkan bayangan yang bersifat : maya, tegak dan
diperkecil. Jadi sifatnya adalah ya itu tadi.
5. Bayangan maya yang dibentuk oleh sebuah cermin cekung tiga kali lebih besar dari
bendanya. Bila jarak fokus cermin 30 cm, maka jarak benda di depan cermin adalah....

Pembahasan
Data soal:
Cermin cekung:
s' = −3s (Maya, 3 kali lebih besar)
f = 30 cm
s =..............

Dari rumus dasarnya

6. Bayangan nyata yang di bentuk oleh sebuah cermin cekung tiga kali lebih besar dari
bendanya. Bila jarak fokus cermin 30 cm, tentukan jarak benda dari cermin.
Data soal:
Cermin cekung:
s' = 3s (Nyata, 3 kali lebih besar)
f = 30 cm
s =..............

Dari rumus dasarnya

20
7. Sebuah cermin cembung ditempatkan di tikungan jalan. Ketika terdapat benda yang
jaraknya 2 m dari cermin, bayangan yang terbentuk 1/16 kali tinggi benda. Jarak fokus
cermin adalah...
Pembahasan
Data:
Cermin cembung,
s=2m
M = 1/16
s' = − 1/16 × 2 = − 2/16 = − 1/8 m
(Tanda minus diberikan karena bayangan cermin cembung maya.)

Jarak fokusnya

8. Benda setinggi 3 cm diletakkan pada jarak 4 cm di depan cermin cekung yang berjari-jari
kelengkungan 10 cm. Sifat bayangan benda adalah.....
A. nyata, terbalik, setinggi 3 cm
B. nyata, terbalik, diperbesar
C. nyata, terbalik, diperkecil
D. maya, tegak, setinggi 3 cm
E. maya, tegak, diperbesar

Pembahasan
Data:
s = 4 cm
R = 10 cm
f = 5 cm
Sifat bayangan............

Benda yang diletakkan pada titik pusat cermin cekung akan menghasilkan bayangan
yang letaknya di titik pusat kelengkungan cermin juga dengan sifat nyata, terbalik dan
sama besar. Sehingga tinggi bayangan benda tetap 3 cm.

Jawaban: A. nyata, terbalik, setinggi 3 cm

9. Benda setinggi h diletakkan pada jarak 4,125 cm di depan cermin cekung yang berjari-
jari kelengkungan 14,5 cm. Sifat bayangan benda adalah.....
A. nyata, tegak, setinggi h
B. nyata, terbalik, diperbesar
C. nyata, tegak, diperkecil
D. maya, tegak, setinggi h
21
E. maya, tegak, diperbesar

Pembahasan
f = 1/2(14,5) = 7,25 cm
s = 4,125 cm

Terlihat bahwa benda di ruang I, bayangan berada di ruang IV, sehingga sifat
bayangannya maya, tegak, diperbesar. Jawaban E

22
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan pada bab sebelumnya, kesimpulannya adalah sebagai
berikut:
1) Cahaya merupakan energi dalam bentuk gelombang elektromagnetik yang salah
satunya memiliki sifat dapat dipantulkan (diaplikasikan pada cermin)
2) Cermin adalah permukaan bening/mengkilap yang dapat memantulkan cahaya
sehingga terbentuk bayangan. Terdapat tiga jenis cermin, yaitu cermin datar,
cermin cekung, dan cermin cembung.
3) Proses pembentukan bayangan pada cermin berbeda-beda sesuai dengan sinar-sinar
istimewa yang mengenai masing-masing jenis cermin, letak benda (di depan atau
dibelakang cermin), serta tinggi benda.
4) Aplikasi/pemanfaatan cermin dalam kehidupan sehari-hari diantaranya cermin
datar biasa dipasang dirumah-rumahsebagai kaca rias, cermin cekung digunakan
sebagai parabola, serta cermin cembung yang digunakan sebagi kaca spion.

B. Saran
Berdasarkan kesimpulan tersebut, saran yang dapat penulis berikan adalah
memanfaatkan sifat-sifat yang dimiliki oleh cermin (datar/cekung/cembung) seefektif
dan seefisien mungkin sehingga semakin banyak aplikasi dari adanya cermin.

23
DAFTAR PUSTAKA

Bueche Frederick J. 2006. Fisika Universitas. Edisi Kesepuluh. Jakarta : Erlangga

Douglas C Giancoli.2001. Fisika.Edisi 5.Jakarta:Erlangga

Gamjanti, Aby Sarojo. 2011. Gelombang dan Optik . Jakarta: Salemba Teknika

Halliday. David .1997. Fisika. Jilid 2. Edisi ketiga. Jakarta : Erlangga

Searz dan Zemensky. 2003. Fisika Universitas. Edisi kesepuluh. Jilid 2 . Jakarta : Erlangga

Sutrisno. 1979. Fisika Dasar Gelombang & Optik. Bandung : ITB

Tipler. 2001. Fisika untuk Sains dan Teknik. Edisi ketiga jild 2. Jakarta : Erlangga

Zemensky Sears.1991.Fisika untuk Universitas 3 Optik Fisika Moderen. Jakarta : Trimitra


Mandiri

24
PETUNJUK PRAKTIKUM

A. Dasar Teori
Cermin adalah permukaan yang licin dan dapat menciptakan pantulan sehingga
membentuk bayangan. Kepantulan pelapisan cermin bergantung pada panjang
gelombang cahaya dan juga pada logam itu sendiri, hal ini digunakan dalam
kerja optik untuk menghasilkan cermin sejukdan panas.

1) Cahaya merupakan energi dalam bentuk gelombang elektromagnetik yang salah


satunya memiliki sifat dapat dipantulkan (diaplikasikan pada cermin)
2) Cermin adalah permukaan bening/mengkilap yang dapat memantulkan cahaya
sehingga terbentuk bayangan. Terdapat tiga jenis cermin, yaitu cermin datar,
cermin cekung, dan cermin cembung.
3) Proses pembentukan bayangan pada cermin berbeda-beda sesuai dengan sinar-sinar
istimewa yang mengenai masing-masing jenis cermin, letak benda (di depan atau
dibelakang cermin), serta tinggi benda.
4) Aplikasi/pemanfaatan cermin dalam kehidupan sehari-hari diantaranya cermin
datar biasa dipasang dirumah-rumahsebagai kaca rias, cermin cekung digunakan
sebagai parabola, serta cermin cembung yang digunakan sebagi kaca spion.
B. Tujuan Praktikum
1. Untuk mengetahui praktikum mengenai Pemantulan Cahaya pada Cermin Datar

C. Alat dan Bahan


1. Cermin Datar
2. Jarum Pentul
3. Kertas HVS

D. Prosedur
1. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan
2. Kemudian Posisikan Cermin dan HVS
3. Lalu Tusukkan Jarum di hadapan cermin pada HVS .
4. Amati Jarum yang telah di tusukkan dari arah bidik A dan Arah bidik B Sehingga
pentul berada dalam garis lurus.

E. Hasil pengamatan
Berdasarkan praktikum di atas Bayangan yang dihasilkan oleh cermin sama dengan
objek sesngguhnya. Sesuai dengan sifat pembentukan bayangan pada cermin datar yaitu
maya,tegak,sama besar dan jarak bayangan terhadap cermin sama dengan jarak objek
sesungguhnya terhadapcermin.

F. pertanyaan
25
1. Bagaimanakah pantulan cahaya pada cermin yang tidak rata ?
2. Berapa bear jarak benda dan jarak bayangan yang di hasilkan ?

G. Simpulan
Berdasarkan praktikum yang penulis lakukan dapat disimpulkan bahwa :
Teori pemantulan cahaya padacermin datar menjelaskan bahwa, sinar datang akan
memantul pada permukaan cermin yang datar dan menghasilkan sinar pantul yang besar
sudutnya sama dengan sudut sinar datang. Berdasarkan hasil percobaan dan teori yang ada,
dapat disimpulkan bahwa percobaan pemantulan cahaya pada cermin datar tersebut sesuai
dengan teori, yaitu sudut datang sama dengan sudut pantul.

H. Daftar Rujukan

Video Rujukan dari youtube


https://youtu.be/j5TTvXivq1A?si=ry_dBcABDCAvjxWJ

Video praktikum
https://youtu.be/pCr6gSAqkuw?si=r_sPOrx-AvA8wR_5

26
27

Anda mungkin juga menyukai