Tokoh - tokoh :
1. Belinda
2. Sofi
3. Rossy
4. Alex
5. Bian
6. Andre
7. Dokter
Belinda, Rossy, dan Sofi adalah tiga orang sahabat yang sudah
bersahabatan dari mereka kecil. Rossy dan Sofi berasal dari keluarga yang kaya,
sedangkan Belinda berasal dari keluarga menengah keatas, namun mereka tetap
bisa bersahabat tanpa memandang materi. Mereka memiliki persahabatan yang
sangat indah sehingga banyak yang merasa iri kepada persahabatan mereka.
Belinda : “Rossy kamu tau gak dimana Sofi kok jam segini belum ke sini sih.”
Rossy : “Aku gak tau mungkin si Sofi di hukum sama guru kali padahal dia yang
suruh kumpul.”
Belinda : “Kamu habis dari mana sofi kok lama banget sih, kita udah nungguin
dari tadi tahuuu.”
Sofi : “Maaf tadi aku dipanggil guru buat bantuin ngangkatin buku ke kantor.”
Sofi : “Sebenarnya begini kan minggu depan mau ulangan banyak bagaimana
kalau kita belajar bareng-bareng biar seru.”
Rossy : “Aku sih setuju aja, mau dirumah siapa kita belajarnya?”
Belinda : “Gimana kalo dirumah aku aj.”
Sofi : “Setuju.”
Rossy : “Setuju.”
Rossy : “Sip”
Sofi : “Wah inikan gadget versi baru yang paling mahal , Terimakasih ayah.”
Belinda : “Oh iya nanti kita mau belajar bareng lagi gak?”
Rossy : “OMG Belinda nanti dirumah kamu aku mau numpang cas hp aku ya.”
Setelah mereka sampai rumah Belinda, Sofi dan Rossy tidak belajar,
melainkan asik dengan gadget mereka, mereka terlalu asik dengan dunia social
media mereka hingga lupa dengan tujuan awal mereka.
Sofi : “Makasih.”
Rossy : “Tunggu bentar ya ada sesuatu yang mau aku omongin sama Sofi”
Sofi : “Banyak banget bisa foto, selfie,video,bisa bbm, line,dan masih banyak
lagi.”
Rossy : “Ya udah deh aku mau pulang dulu ada urusan penting.”
Setelah Sofi dan Rossy pulang, Alex, kakak Belinda menghampiri Belinda
yang sedang membereskan buku-bukunya.
Alex : “Dek kamu gimana sih kok malah kasih password wifi kita kalo kamu
gak kasih pasti dia bakal belajar bareng kamu.”
Belinda : “Yah mau gimana lagi merekakan teman aku sejak kecil masa mereka
minta password wifi doing aku gak kasih.”
Alex : “Kalo begitu kakak saranin buat kamu jangan terlalu dekat dengan
teman-teman kamu yang tadi.”
Belinda : “Tapi kak merekakan teman ku dari kecil mana mungkin aku
melupakan mereka begitu saja.”
Alex : “Yaudah kalo itu mau kamu kakak cuma kasih saran.”
Sofi : “Ahh suruh yang lain ajah aku lagi seru ini sama rossy iya kan rossy?”
Rossy : “Iya kita lagi ngomongin soal pacar masa depan kita.”
Bian : “Kok kalian kayak gitu, Belinda kan teman kalian kenapa kalian
sekarang udah gak setia kawan lagi, diakan cuman minta tolong anteriin
ke UKS.”
Rossy : “Aduhhh ga liat apa gw lagi sibuk, dia kan bisa pergi ke UKS sendiri.”
Bian : “Sibuk dari mana, orang dari tadi lu cuma main handphone doing, masa
handphone lu lebih penting daripada sahabat lu sih.”
Rossy : “Kok, lu bawel banget sih, kenapa ga lu aja yang anterin Belinda ke
UKS kalo gitu.”
Bian : “Dasar kacang lupa kulit, ya udah Bel aku anterin ke UKS ya?”
Belinda : “Udah gak apa apa kok Bian, udah gak sakit kok.”
Alex : “Belinda akhirnya kamu udah pulang, tadi kakak denger dari Bian kamu
sakit, masih sakit ga? Perlu dibawa ke dokter ga?”
Alex : “Ya udah deh kalo gitu, kamu udah ga deket lagi ya sama temen kamu
itu, kakak denger dari Bian mereka tadi gam au nganterin kamu ke UKS.”
Belinda :”Masih deket kok kak, mereka cuma lagi asik aja sama gadget baru
mereka, bentar lagi mereka juga bosen kak.”
Ayah sofia juga merasakan perubahan pada anaknya, maka dari itu dia pun
mencoba untuk menasehati anaknya.
Andre : “Ayah perhatikan, setelah ayah memberikan kamu gadget, nilai kamu
banyak menurun.”
Andre : “Ayah juga melihat pertemanan kamu menjadi renggang sejak kamu
memiliki gadget baru itu.”
Semakin lama Sofi dan Rossy semakin terjerumus dengan dunia social
medianya, mereka semakin tidak peduli dengan keadaan sekitarnya, mereka juga
mulai mengucilkan Belinda. Hingga pada suatu hari
Sofi : “Ahh kamu berisik banget sih aku kan lagi tanding sama Rossy, liat aku
jadi kalah kan.”
Rossy : “Iya gak tau ini kamu makin hari makin bawel makin lama aku makin
males deh sahabatan sama kamu”
Belinda : Maaf Ros, Sof, tapi perut aku beneran sakit banget. Aku gak tahan.”
Alex : “Tuh kan kamu gak percaya sih apa yang kakak omongin mereka lebih
suka dengan teman mereka yang berada di social media dari pada yang
didekatnya.”
Belinda : “Aku pikir mereka akan makin baik ternyata aku makin di kucilin .
yaudah aku mau balik ke kelas aku dulu ya kak.”
Bian : “Kamu istirahat diUKS dulu aj Bel, nanti aku yang ijin ke guru.”
Belinda : “Aku beneran udah gak apa-apa kak, sakit karena dateng bulan aj kok.”
Rossy : “I….i…. iya gw telefon ambulans. Halo dengan rumah sakit Medika,
sus saya perlu ambulans secepatnya di jalan merpati no 2 didepan sekolah
Samantha, cepet ya sus!! Temen saya sekarat sus.”
Tidak berapa lama setelah Rossy menelepon, ambulans tiba, Belinda
dengan cepat dimasukan kedalam ambulans dan langsung menuju rumah sakit
dengan cepat, sesampainya dirumah sakit, Belinda langsung masuk ke ruang UGD
dan langsung ditangani oleh dokter. Bian langsung mengabari Alex bahwa
Belinda mengalami kecelakaan dan sudah ada dirumah sakit, Alex yang
mendengar bahwa adiknya masuk kerumah sakit langsung pergi kerumah sakit
dengan cepat. Sofi dan Rossy hanya bisa duduk dikursi rumah sakit dengan wajah
cemas.
Mendengar kronologi kejadian dari Bian membuat Alex naik pitam, Alex
langsung menghampiri Sofi dan Rossy, dan langsung membentak mereka berdua.
Rossy :“Kita juga bakalan bilang makasih sama Belinda karena udah nyelamatin
kita berdua kak.”
Tepat saat itu dokter keluar dari ruangan. Alex yang melihat hal itu
langsung menghampiri dokter dan langsung membombandir sang dokter dengan
pertanyaan.
Alex : “Dok bagaimana keadaan adik saya dok?? Dia baik-baik aja kan dok??
Ga ada yang ilangkan dok? Ga ada yang harus diamputansi kan dok?”
Bian : “Kak sabar dulu, dokternya ga bisa jawab, kalo kaka nanyanya beruntun
kalo gitu.”
Dokter : “Kabar baiknya, saudari Belinda tidak mengalami cidera yang serius,
tapi kami memiliki kabar buruk, saudari Belinda kehilangan banyak darah
dari tabrakan yang dia alami. Kami kekurangan stok darah yang sama
dengan saudari Belinda.”
Mendengar penjelasan dari dokter membuat mereka terduduk lemas, Rossy dan
Sofi yang ikut mendengar penjelasan sang dokter langsung menangis dengan
terseduh-seduh
Setelah itu Sofi itu langsung menghubungi ayahnya dan meminta ayahnya
untuk datang kerumah sakit. Ayah Sofi yang mendengar hal itu langsung pergi
kerumah sakit dan langsung mendonorkan darahnya ke Belinda, bahkan ayah Sofi
membayarkan semua biaya pengobatan Belinda. Beberapa jam Belinda sadar dari
pingsannya. Sofi dan Rossy langsung meminta maaf kepada Belinda
Sofi : “Belinda, aku minta maaf ya kalo misalnya aku udah cuekin kamu
belakangan ini. Maafin aku ya.”
Rossy : “Aku juga minta maaf ya Belinda, aku belakangan ini udah cuekin
kamu.”
Sofi, Rossy, dan Belinda pun saling berpelukan dan mereka kembali
bersahabatan lagi. Rossy dan Sofi juga mulai mengurangi bermain gadget mereka.
Sofi sendiri pun meminta maaf kepada ayahnya karena sudah pernah membentak
ayahnya
≈TAMAT≈
Biografi
Cellin Lucky. Dipanggil Cellin. Lahir di Jakarta pada tanggal 20 november 1999,
memiliki hobi membaca dan mendengarkan lagu diwaktu senggang. Latar
belakang pembuatan naskah drama ini adalah untuk memenuhi tugas Bahasa
Indonesia.