ICS 13.040.20
SNI 7119-17:2023
Daftar isi
© BSN 2023 i
SNI 7119-19:2023
Prakata
SNI 7119-17:2023 Udara ambien – Bagian 17: Cara uji kadar gas nitrogen dioksida (NO2)
dengan metode difusi menggunakan spektrofotometer dalam bahasa Inggris Ambient air –
Part 17: Determination of nitrogen dioxide (NO2) by diffusion method using spectrophotometer,
merupakan standar yang disusun dengan metode pengembangan sendiri dan ditetapkan oleh
BSN Tahun 2023.
⎯ SNI 7119-1 Udara ambien - Bagian 1: Cara uji kadar amoniak (NH3) dengan metode
indofenol menggunakan spektrofotometer
⎯ SNI 7119-2 Udara ambien - Bagian 2: Cara uji kadar nitrogen oksida (NO2) dengan
metoda Griess-Saltzman menggunakan spektrofotometer
⎯ SNI 7119-3 Udara ambien - Bagian 3: Cara uji partikel tersuspensi total menggunakan
peralatan High Volume Air Sampler (HVAS) dengan metoda gravimetri
⎯ SNI 7119-4 Udara ambien – Bagian 4: Cara uji kadar timbal (Pb) dengan metoda
destruksi cara basah menggunakan spektrofotometer serapan atom
⎯ SNI 7119-5 Udara ambien - Bagian 5: Cara uji kadar sulfat indeks dengan media PbO2
candle secara turbidimetri menggunakan spektrofotometer
⎯ SNI 7119-6 Udara ambien - Bagian 6: Penentuan lokasi pengambilan contoh uji
pemantauan kualitas udara ambien
⎯ SNI 7119-7 Udara ambien - Bagian 7: Cara uji kadar sulfur dioksida (SO2) dengan
metoda pararosanilin menggunakan spektrofotometer
⎯ SNI 7119-8 Udara ambien - Bagian 8: Cara uji kadar oksidan dengan metoda neutral
buffer kalium iodida (NBKI) menggunakan spektrofotometer
⎯ SNI 7119-9 Udara ambien - Bagian 9: Penentuan lokasi pengambilan contoh uji
pemantauan kualitas udara roadside
⎯ SNI 7119-10 Udara ambien - Bagian 10: Cara uji kadar karbon monoksida (CO)
menggunakan metode Non Dispersive Infra Red (NDIR)
⎯ SNI 7119-13 Udara ambien - Bagian 13: Cara uji hidrokarbon (HC) menggunakan
hydrocarbon analyzer dengan detektor ionisasi nyala (Flame Ionization
Detector/FID)
⎯ SNI 7119-14 Udara ambien - Bagian 14: Cara uji partikel dengan ukuran ≤ 2,5 µm
(PM2,5) menggunakan peralatan High Volume Air Sampler (HVAS)
dengan metoda gravimetri
⎯ SNI 7119-15 Udara ambien - Bagian 15: Cara uji partikel dengan ukuran ≤ 10 µm
(PM10) menggunakan peralatan High Volume Air Sampler (HVAS) dengan
metoda gravimetri
⎯ SNI 7119-16 Udara ambien – Bagian 16: Cara uji kadar gas sulfur dioksida (SO2)
dengan metode difusi menggunakan kromatografi ion
⎯ SNI 7119-17: 2023 Udara ambien – Bagian 17: Cara uji kadar gas nitrogen dioksida
(NO2) dengan metode difusi menggunakan spektrofotometer.
Standar ini disusun oleh Komite Teknis 13-03 Kualitas Lingkungan. Standar ini telah dibahas
dalam rapat teknis dan disepakati dalam rapat konsensus secara hybrid (fisik dan virtual) di
Tangerang Selatan pada tanggal 11 Juli 2023. Konsensus ini dihadiri oleh para pemangku
kepentingan (stakeholders) terkait, yaitu: perwakilan dari pemerintah, pelaku usaha,
konsumen, dan pakar. Standar ini telah melalui proses jajak pendapat pada tanggal 18 Juli
2023 sampai dengan tanggal 1 Agustus dengan hasil akhir SNI.
© BSN 2023 ii
SNI 7119-17:2023
Perlu diperhatikan bahwa kemungkinan beberapa unsur dari dokumen Standar ini dapat
berupa hak paten. Badan Standardisasi Nasional tidak bertanggung jawab untuk
pengindentifikasian salah satu atau seluruh hak paten yang ada.
Pendahuluan
Berdasarkan regulasi Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor 27 Tahun
2021 tentang Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH). Kementerian Lingkungan Hidup dan
Kehutanan melakukan perhitungan indeks kualitas udara (IKU) parameter SO2 dan NO2
menggunakan metode difusi di seluruh wilayah pemantauan di Indonesia. Metode difusi
merupakan metode pengambilan contoh uji yang sederhana, murah, dan mudah
diimplementasikan di seluruh wilayah kabupaten atau kota di Indonesia. Sampai saat ini belum
ada metode standar untuk pengukuran udara ambien metode difusi di Indonesia.
Standar ini telah melalui uji coba di laboratorium pengujian dalam rangka verifikasi metode
yang digunakan.
© BSN 2023 iv
SNI 7119-17:2023
Udara ambien – Bagian 17 : Cara uji kadar gas nitrogen dioksida (NO2) dengan
metode difusi menggunakan spektrofotometer
1 Ruang lingkup
Standar ini menetapkan cara uji kadar gas nitrogen dioksida (NO2) di udara ambien dengan
metode difusi menggunakan spektrofotometer.
2 Acuan normatif
Dokumen acuan berikut sangat diperlukan untuk penerapan dokumen Standar ini. Untuk
acuan tidak bertanggal, berlaku edisi terakhir dari dokumen acuan tersebut (termasuk seluruh
perubahan/amendemennya).
SNI 7119.6 Udara ambien – Bagian 6: Penentuan lokasi pengambilan contoh uji pemantauan
kualitas udara ambien.
Untuk tujuan penggunaan Standar ini, istilah dan definisi berikut ini berlaku.
3.1
metode difusi
sistem penjerapan gas melalui suatu media yang dipaparkan dalam waktu tertentu tanpa
menggunakan pompa penghisap dengan memanfaatkan sifat fisis gas yang berdifusi dari
konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah
3.2
impregnasi filter
teknik perendaman atau pemberian pereaksi penjerap spesifik terhadap filter yang akan
digunakan sebagai media untuk menyerap gas di udara ambien
3.3
spektrofotometer
alat pengukuran kuantitatif dalam kimia analisis terhadap sifat refleksi atau absorbsi cahaya
suatu materi sebagai fungsi dari panjang gelombang
3.4
larutan induk
larutan standar konsentrasi tinggi untuk digunakan dalam membuat larutan standar
konsentrasi lebih rendah
3.5
larutan kerja
larutan dengan konsentrasi yang telah diketahui untuk digunakan sebagai pembanding di
dalam pengujian
3.6
kurva kalibrasi
grafik yang menyatakan hubungan antara konsentrasi larutan standar dengan hasil
pembacaan absorbansi yang merupakan suatu garis lurus
3.7
blanko lapangan
filter bebas analit untuk mendeteksi dan mengukur kontaminasi selama pengambilan contoh
uji
Untuk mengurangi risiko kecelakaan kerja saat pengambilan contoh uji, maka diperlukan:
a) Penggunaan alat pelindung diri (APD) disesuaikan dengan ruang lingkup pekerjaan.
b) Penanganan bahan kimia secara aman mengacu kepada lembar data keselamatan bahan
(safety data sheet).
5 Cara uji
5.1 Prinsip
NO2 dalam udara ambien dijerap oleh larutan NaOH dan NaI yang diimpregnasi pada filter
dengan cara mengontakkan filter dengan udara ambien selama 1 (satu) minggu sampai
4 (empat) minggu. Filter selanjutnya dipreparasi dan dianalisis menggunakan
spektrofotometer UV-Vis pada panjang gelombang 540 nm.
5.2 Bahan
CATATAN Apabila larutan menjadi berwarna maka larutan tidak dapat digunakan dan harus
dibuat baru.
e) Larutan induk NaNO2 0,1 M: larutkan 0,69 g NaNO2 dengan air bebas mineral dalam labu
ukur 100 mL. Tambahkan air bebas mineral sampai tanda tera dan dihomogenkan;
f) Larutan standar NaNO2 100 M: pipet 100 L NaNO2 0,1 M dalam labu ukur 100 mL, lalu
diencerkan dengan larutan pengencer NaI sampai tanda tera dan dihomogenkan;
g) Filter selulosa diameter 24 mm;
h) Filter berlapis polytetrafluoroethylene (PTFE) diameter 25 mm;
i) Tisu;
j) Sarung tangan nitrile.
5.3 Peralatan
Contoh skema alat pengambilan contoh uji difusif digambarkan pada Gambar 1.
Keterangan:
A adalah tutup polietilena bagian atas;
B adalah stainless steel mesh;
C adalah filter PTFE;
D adalah cincin polipropilena;
E adalah filter;
F adalah tutup polietilena bagian bawah;
1) Lepas dan cuci seluruh bagian alat dalam kantong plastik menggunakan air bebas mineral
sebanyak 3 kali atau gunakan ultrasonik selama 30 menit, lalu keringkan dalam lemari
pengering pada suhu 40 °C. Setelah kering, masukkan seluruh bagian alat pengambilan
contoh uji difusi ke dalam tabung pengambilan contoh uji atau wadah polietilena.
2) Injeksikan 50 L larutan penjerap ke atas permukaan filter, lalu ditutup dengan tutup
polietilena. Alat pengambilan contoh uji difusi siap digunakan.
3) Siapkan beberapa alat pengambilan contoh uji filter sesuai dengan langkah 1) dan 2)
kemudian disimpan dalam wadah tertutup sebagai blanko lapangan.
4) Kirimkan blanko lapangan bersama dengan contoh uji namun tidak dipaparkan.
3) Keluarkan alat pengambilan contoh uji dari masing-masing tabung NO2. Pasang keduanya
pada pelindung dengan posisi kawat kasa menghadap ke bagian bawah. Gantung pada
tiang. Gunakan sarung tangan nitrile untuk menghindari kontaminasi.
4) Dokumentasikan seluruh data saat pemasangan dan pengambilan contoh uji sesuai
Lampiran A. Waktu awal dan akhir pengambilan contoh uji dikonversi ke satuan detik.
5) Pastikan bahwa di tiap kota yang mewakili beberapa titik lokasi pengambilan contoh uji
memiliki minimum 1 (satu) blanko lapangan.
6) Paparkan alat pengambilan contoh uji di udara ambien selama 1 (satu) minggu sampai 4
(empat) minggu.
CATATAN Petugas pengambil contoh uji perlu mempertimbangkan kondisi polutan di lokasi
untuk menentukan pilihan periode pengambilan contoh uji.
7) Setelah selesai pengambilan contoh uji, masukkan alat pengambilan contoh uji yang telah
dipaparkan di udara ambien ke dalam wadah tabung alat pengambilan contoh uji, dikemas
dalam wadah yang rapat, dan dikirim ke laboratorium untuk dianalisis.
Keterangan:
A adalah pengait (bracket);
B adalah pelindung dari hujan dan panas;
C adalah ketinggian pemasangan pelindung minimum 2 meter di atas permukaan tanah;
D adalah pengait;
E adalah tiang penyangga;
F adalah penampang dalam alat pengambilan contoh uji difusi.
1) ambil filter yang telah terpapar dengan pinset, masukkan filter ke dalam tabung uji (test
tube) berukuran 10 mL, kemudian ditambahkan dengan 5 mL air bebas mineral;
2) kocok tabung secara perlahan lalu ditutup dan diamkan di refrigerator selama 24 jam
sebelum dianalisis;
3) lakukan hal yang sama terhadap filter blanko lapangan.
6 Perhitungan
Konsentrasi NO2 diperoleh dari persamaan garis yang dihasilkan dari pembuatan kurva
kalibrasi antara konsentrasi standar (µM) dengan absorbansi.
𝑅 × 𝐸𝑉 × [𝑁𝑂 2‒ ]
3
𝑁𝑂2(nmol/m ) = (1)
𝑡×𝐷
Keterangan:
R adalah total hambatan udara 41,2 m-1;
EV adalah volume ekstraksi (2 mL);
[NO2-] adalah konsentrasi nitrit (µM);
t adalah waktu pengambilan contoh uji (detik);
𝐶𝑥 × 𝐵𝑀𝑁𝑂2
𝑁𝑂2(nmol/m3) = 1.000
(2)
Keterangan:
Cx adalah konsentrasi NO2 (nmol/m3);
BM adalah berat molekul NO2 (46).
Linearitas kurva kalibrasi: koefisien korelasi (r) lebih besar atau sama dengan 0,998 dengan
intersepsi lebih kecil atau sama dengan batas deteksi.
Lampiran A
(informatif)
Contoh formulir lapangan pengambilan contoh uji
1. Kawasan/lokasi perkantoran
2. Kawasan/lokasi pemukiman
3. Kawasan/lokasi perindustrian
4. Kawasan/lokasi transportasi
(pilih salah satu kotak untuk tiap lokasi)
Lampiran B
(normatif)
Pelaporan
CATATAN Lembar kerja dapat berupa log book atau file elektronik.
Lampiran C
(informatif)
Contoh pembuatan kurva kalibrasi
Konsentrasi deret standar Standar nitrit 100 µM yang Larutan pengencer NaI
(µM) dipipet (µL) (µL)
0 0 2.000
2 40 1.960
5 100 1.900
10 200 1.800
20 400 1.600
40 800 1.200
60 1.200 800
Lampiran D
(informatif)
Verifikasi metode
Contoh verifikasi parameter NO2 metode difusi di udara ambien menggunakan alat
spektrofotometer.
a) Parameter : NO2
b) Matriks : Udara ambien
c) Instrumen : Spektrofotometer Hitachi UH5300
Konsentrasi
Larutan standar Absorbansi
(M)
Standar 1 1 0,032
Standar 2 2 0,049
Standar 3 5 0,127
Standar 4 10 0,245
Standar 5 20 0,451
Standar 6 40 0,901
Standar 7 60 1,352
Method slope 0,0223
Intercept 0,0111
Correlation determination (R) 0,9998
Correlation coefficient (r) 0,9999
Batas keberterimaan r ≥ 0,995
KESIMPULAN LINEARITAS Diterima
STYEX 0,0068
LoD (larutan) 0,9193
LoQ (larutan) 3,0643
1.600
1.400
1.200
absorbans
1.000
0.800
0.600
0.400
0.200
0.000
0 10 20 30 40 50 60 70
uM
Tabel D.2.2 - Limit of detection (LoD) dan limit of quantification (LoQ) di udara
Syarat keberterimaan koefisien determinasi: (R2) ≥ 0,990. Pada Gambar C.1.2.1 terbaca R2 =
0,9998, artinya dapat diterima karena bernilai ≥ 0,990.
Syarat keberterimaan pengukuran larutan standar tengah: deviasi 5 % atau % RCCS = 100 ± 5.
Standar 1 M Standar 60 M
Absorben 1 0,036 1,338
Absorben 2 0,030 1,348
Absorben 3 0,035 1,330
Absorben 4 0,023 1,356
Absorben 5 0,033 1,378
Absorben 6 0,031 1,388
Absorben 7 0,026 1.348
Absorben 8 0,034 1.350
Absorben 9 0,028 1,356
Absorben 10 0,031 1,387
SD 0,004 0,021
Evaluasi : SD12/ SD22 dimana SD12 > SD22 , derajat kebebasan, df = n-1 dan tingkat
kepercayaan 99 %, = 0,01
F hitung = 3,403
F tabel (0,01,9,9) = 5,35
Fhitung < Ftabel, diterima
D.5 Reprodusibilitas kadar rendah, tengah, dan tinggi serta penentuan akurasi presisi
melalui kurva kalibrasi
Bibliografi
[1] CMAR-NATA-WC-2.0 2nd Edition, January 2007. Chemlab Wet Chemistry Measurement
Work Instruction Manual for NATA Accredited Lab. CSIRO Marine & Atmospheric
Research.
[2] EPA. 2014. Passive samplers for investigations of air quality: method description,
implementation, and comparison to alternative sampling methods.
[5] Indrawati, A. 2021. Perbandingan tingkat kadar gas SO2 dan NO2 di udara ambien antara
metode pasif dan metode aktif (Studi Kasus: Kota Jakarta). Jurnal Teknologi Lingkungan
Vol. 22 No 1. LAPAN Januari 2021. 111-12.
[6] Sivertsen, B. 2002. Passive sampling of SO2 and NO2 in ambient air in Ho Chi Minh City.
DOSTE (Department of Science, Technology and Environment) Ho Chi Minh and NORAD
(Norwegian Agency for Development Cooperation).