Anda di halaman 1dari 21

SNI 7119-17:2023

Standar Nasional Indonesia

Udara ambien – Bagian 17 : Cara uji kadar gas


nitrogen dioksida (NO2) dengan metode difusi
menggunakan spektrofotometer

ICS 13.040.20
SNI 7119-17:2023

Daftar isi

Daftar isi ..................................................................................................................................... i


Prakata ...................................................................................................................................... ii
Pendahuluan ............................................................................................................................ iv
1 Ruang lingkup ....................................................................................................................1
2 Acuan normatif...................................................................................................................1
3 Istilah dan definisi ..............................................................................................................1
4 Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)............................................................................2
5 Cara uji............................................................................................................................... 2
6 Perhitungan........................................................................................................................5
7 Jaminan mutu dan pengendalian mutu..............................................................................6
Lampiran A (informatif) Contoh formulir lapangan pengambilan contoh uji ..............................7
Lampiran B (normatif) Pelaporan..............................................................................................8
Lampiran C (informatif) Contoh pembuatan kurva kalibrasi .....................................................9
Lampiran D (informatif) Verifikasi metode...............................................................................10
Bibliografi ................................................................................................................................ 14

© BSN 2023 i
SNI 7119-19:2023

Prakata

SNI 7119-17:2023 Udara ambien – Bagian 17: Cara uji kadar gas nitrogen dioksida (NO2)
dengan metode difusi menggunakan spektrofotometer dalam bahasa Inggris Ambient air –
Part 17: Determination of nitrogen dioxide (NO2) by diffusion method using spectrophotometer,
merupakan standar yang disusun dengan metode pengembangan sendiri dan ditetapkan oleh
BSN Tahun 2023.

Standar ini merupakan bagian dari standar seri, yaitu:

⎯ SNI 7119-1 Udara ambien - Bagian 1: Cara uji kadar amoniak (NH3) dengan metode
indofenol menggunakan spektrofotometer
⎯ SNI 7119-2 Udara ambien - Bagian 2: Cara uji kadar nitrogen oksida (NO2) dengan
metoda Griess-Saltzman menggunakan spektrofotometer
⎯ SNI 7119-3 Udara ambien - Bagian 3: Cara uji partikel tersuspensi total menggunakan
peralatan High Volume Air Sampler (HVAS) dengan metoda gravimetri
⎯ SNI 7119-4 Udara ambien – Bagian 4: Cara uji kadar timbal (Pb) dengan metoda
destruksi cara basah menggunakan spektrofotometer serapan atom
⎯ SNI 7119-5 Udara ambien - Bagian 5: Cara uji kadar sulfat indeks dengan media PbO2
candle secara turbidimetri menggunakan spektrofotometer
⎯ SNI 7119-6 Udara ambien - Bagian 6: Penentuan lokasi pengambilan contoh uji
pemantauan kualitas udara ambien
⎯ SNI 7119-7 Udara ambien - Bagian 7: Cara uji kadar sulfur dioksida (SO2) dengan
metoda pararosanilin menggunakan spektrofotometer
⎯ SNI 7119-8 Udara ambien - Bagian 8: Cara uji kadar oksidan dengan metoda neutral
buffer kalium iodida (NBKI) menggunakan spektrofotometer
⎯ SNI 7119-9 Udara ambien - Bagian 9: Penentuan lokasi pengambilan contoh uji
pemantauan kualitas udara roadside
⎯ SNI 7119-10 Udara ambien - Bagian 10: Cara uji kadar karbon monoksida (CO)
menggunakan metode Non Dispersive Infra Red (NDIR)
⎯ SNI 7119-13 Udara ambien - Bagian 13: Cara uji hidrokarbon (HC) menggunakan
hydrocarbon analyzer dengan detektor ionisasi nyala (Flame Ionization
Detector/FID)
⎯ SNI 7119-14 Udara ambien - Bagian 14: Cara uji partikel dengan ukuran ≤ 2,5 µm
(PM2,5) menggunakan peralatan High Volume Air Sampler (HVAS)
dengan metoda gravimetri
⎯ SNI 7119-15 Udara ambien - Bagian 15: Cara uji partikel dengan ukuran ≤ 10 µm
(PM10) menggunakan peralatan High Volume Air Sampler (HVAS) dengan
metoda gravimetri
⎯ SNI 7119-16 Udara ambien – Bagian 16: Cara uji kadar gas sulfur dioksida (SO2)
dengan metode difusi menggunakan kromatografi ion
⎯ SNI 7119-17: 2023 Udara ambien – Bagian 17: Cara uji kadar gas nitrogen dioksida
(NO2) dengan metode difusi menggunakan spektrofotometer.

Standar ini disusun oleh Komite Teknis 13-03 Kualitas Lingkungan. Standar ini telah dibahas
dalam rapat teknis dan disepakati dalam rapat konsensus secara hybrid (fisik dan virtual) di
Tangerang Selatan pada tanggal 11 Juli 2023. Konsensus ini dihadiri oleh para pemangku
kepentingan (stakeholders) terkait, yaitu: perwakilan dari pemerintah, pelaku usaha,
konsumen, dan pakar. Standar ini telah melalui proses jajak pendapat pada tanggal 18 Juli
2023 sampai dengan tanggal 1 Agustus dengan hasil akhir SNI.

© BSN 2023 ii
SNI 7119-17:2023

Perlu diperhatikan bahwa kemungkinan beberapa unsur dari dokumen Standar ini dapat
berupa hak paten. Badan Standardisasi Nasional tidak bertanggung jawab untuk
pengindentifikasian salah satu atau seluruh hak paten yang ada.

© BSN 2023 iii


SNI 7119-19:2023

Pendahuluan

Berdasarkan regulasi Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor 27 Tahun
2021 tentang Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH). Kementerian Lingkungan Hidup dan
Kehutanan melakukan perhitungan indeks kualitas udara (IKU) parameter SO2 dan NO2
menggunakan metode difusi di seluruh wilayah pemantauan di Indonesia. Metode difusi
merupakan metode pengambilan contoh uji yang sederhana, murah, dan mudah
diimplementasikan di seluruh wilayah kabupaten atau kota di Indonesia. Sampai saat ini belum
ada metode standar untuk pengukuran udara ambien metode difusi di Indonesia.

Standar ini telah melalui uji coba di laboratorium pengujian dalam rangka verifikasi metode
yang digunakan.

© BSN 2023 iv
SNI 7119-17:2023

Udara ambien – Bagian 17 : Cara uji kadar gas nitrogen dioksida (NO2) dengan
metode difusi menggunakan spektrofotometer

1 Ruang lingkup

Standar ini menetapkan cara uji kadar gas nitrogen dioksida (NO2) di udara ambien dengan
metode difusi menggunakan spektrofotometer.

2 Acuan normatif

Dokumen acuan berikut sangat diperlukan untuk penerapan dokumen Standar ini. Untuk
acuan tidak bertanggal, berlaku edisi terakhir dari dokumen acuan tersebut (termasuk seluruh
perubahan/amendemennya).

SNI 7119.6 Udara ambien – Bagian 6: Penentuan lokasi pengambilan contoh uji pemantauan
kualitas udara ambien.

3 Istilah dan definisi

Untuk tujuan penggunaan Standar ini, istilah dan definisi berikut ini berlaku.

3.1
metode difusi
sistem penjerapan gas melalui suatu media yang dipaparkan dalam waktu tertentu tanpa
menggunakan pompa penghisap dengan memanfaatkan sifat fisis gas yang berdifusi dari
konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah

3.2
impregnasi filter
teknik perendaman atau pemberian pereaksi penjerap spesifik terhadap filter yang akan
digunakan sebagai media untuk menyerap gas di udara ambien

3.3
spektrofotometer
alat pengukuran kuantitatif dalam kimia analisis terhadap sifat refleksi atau absorbsi cahaya
suatu materi sebagai fungsi dari panjang gelombang

3.4
larutan induk
larutan standar konsentrasi tinggi untuk digunakan dalam membuat larutan standar
konsentrasi lebih rendah

3.5
larutan kerja
larutan dengan konsentrasi yang telah diketahui untuk digunakan sebagai pembanding di
dalam pengujian

3.6
kurva kalibrasi
grafik yang menyatakan hubungan antara konsentrasi larutan standar dengan hasil
pembacaan absorbansi yang merupakan suatu garis lurus

© BSN 2023 1 dari 14


SNI 7119-17:2023

3.7
blanko lapangan
filter bebas analit untuk mendeteksi dan mengukur kontaminasi selama pengambilan contoh
uji

4 Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)

Untuk mengurangi risiko kecelakaan kerja saat pengambilan contoh uji, maka diperlukan:
a) Penggunaan alat pelindung diri (APD) disesuaikan dengan ruang lingkup pekerjaan.
b) Penanganan bahan kimia secara aman mengacu kepada lembar data keselamatan bahan
(safety data sheet).

5 Cara uji

5.1 Prinsip

NO2 dalam udara ambien dijerap oleh larutan NaOH dan NaI yang diimpregnasi pada filter
dengan cara mengontakkan filter dengan udara ambien selama 1 (satu) minggu sampai
4 (empat) minggu. Filter selanjutnya dipreparasi dan dianalisis menggunakan
spektrofotometer UV-Vis pada panjang gelombang 540 nm.

5.2 Bahan

a) Air bebas mineral dengan DHL kurang dari 1 µS/cm;


b) Larutan penjerap NO2: larutkan 0,44 g NaOH terlebih dulu dengan sesedikit air kurang
lebih 5 mL dalam piala gelas 50 mL, tambahkan 3,95 g NaI. Pindahkan ke labu ukur 50
mL, kemudian diencerkan hingga tanda tera dengan metanol dan dihomogenkan;
c) Larutan pereaksi: larutkan 0,8 g sulfanilamida (CAS 63-74-1), 0,02 g N-(1-Naptil) etilen
diamin dihidroklorida (NEDA, CAS 1465-25-4) dan 0,8 mL H3PO4 pekat ke. Tambahkan
air bebas mineral sampai tanda tera dan dihomogenkan. Larutan ini disiapkan saat akan
digunakan;
d) Larutan pengencer NaI: larutkan 0,79 g NaI dengan air bebas mineral dalam labu ukur
1.000 mL. Tambahkan air bebas mineral sampai tanda tera dan dihomogenkan;

CATATAN Apabila larutan menjadi berwarna maka larutan tidak dapat digunakan dan harus
dibuat baru.

e) Larutan induk NaNO2 0,1 M: larutkan 0,69 g NaNO2 dengan air bebas mineral dalam labu
ukur 100 mL. Tambahkan air bebas mineral sampai tanda tera dan dihomogenkan;
f) Larutan standar NaNO2 100 M: pipet 100 L NaNO2 0,1 M dalam labu ukur 100 mL, lalu
diencerkan dengan larutan pengencer NaI sampai tanda tera dan dihomogenkan;
g) Filter selulosa diameter 24 mm;
h) Filter berlapis polytetrafluoroethylene (PTFE) diameter 25 mm;
i) Tisu;
j) Sarung tangan nitrile.

5.3 Peralatan

Peralatan yang dipergunakan terdiri atas :


a) alat pengambilan contoh uji difusi;
b) pelindung dari hujan dan panas;
c) neraca analitik;
d) kaca arloji;
© BSN 2023 2 dari 14
SNI 7119-17:2023

e) tabung uji (test tube) 10 mL;


f) labu ukur 50 mL, 100 mL, 1.000 mL;
g) pipet ukur;
h) Microsyringe;
i) pinset;
j) pembersih ultrasonik;
k) piala gelas 50 mL;
l) gelas ukur 50 mL;
m) Spektrofotometer UV-Vis;
n) kuvet;
o) refrigerator.

Contoh skema alat pengambilan contoh uji difusif digambarkan pada Gambar 1.

Keterangan:
A adalah tutup polietilena bagian atas;
B adalah stainless steel mesh;
C adalah filter PTFE;
D adalah cincin polipropilena;
E adalah filter;
F adalah tutup polietilena bagian bawah;

Gambar 1 – Contoh skema alat pengambilan contoh uji difusi NO2

5.4 Prosedur pengujian

5.4.1 Persiapan alat pengambilan contoh uji difusi

1) Lepas dan cuci seluruh bagian alat dalam kantong plastik menggunakan air bebas mineral
sebanyak 3 kali atau gunakan ultrasonik selama 30 menit, lalu keringkan dalam lemari
pengering pada suhu 40 °C. Setelah kering, masukkan seluruh bagian alat pengambilan
contoh uji difusi ke dalam tabung pengambilan contoh uji atau wadah polietilena.
2) Injeksikan 50 L larutan penjerap ke atas permukaan filter, lalu ditutup dengan tutup
polietilena. Alat pengambilan contoh uji difusi siap digunakan.
3) Siapkan beberapa alat pengambilan contoh uji filter sesuai dengan langkah 1) dan 2)
kemudian disimpan dalam wadah tertutup sebagai blanko lapangan.
4) Kirimkan blanko lapangan bersama dengan contoh uji namun tidak dipaparkan.

5.4.2 Pengambilan contoh uji

1) Tentukan lokasi pengambilan contoh uji sesuai SNI 7119.6.


2) Siapkan peralatan dan pasang tiang pengambilan contoh uji setinggi 2,5 m secara kuat
dan tidak mudah roboh sesuai dengan yang ditunjukkan pada Gambar 2.

© BSN 2023 3 dari 14


SNI 7119-17:2023

3) Keluarkan alat pengambilan contoh uji dari masing-masing tabung NO2. Pasang keduanya
pada pelindung dengan posisi kawat kasa menghadap ke bagian bawah. Gantung pada
tiang. Gunakan sarung tangan nitrile untuk menghindari kontaminasi.
4) Dokumentasikan seluruh data saat pemasangan dan pengambilan contoh uji sesuai
Lampiran A. Waktu awal dan akhir pengambilan contoh uji dikonversi ke satuan detik.
5) Pastikan bahwa di tiap kota yang mewakili beberapa titik lokasi pengambilan contoh uji
memiliki minimum 1 (satu) blanko lapangan.
6) Paparkan alat pengambilan contoh uji di udara ambien selama 1 (satu) minggu sampai 4
(empat) minggu.

CATATAN Petugas pengambil contoh uji perlu mempertimbangkan kondisi polutan di lokasi
untuk menentukan pilihan periode pengambilan contoh uji.

7) Setelah selesai pengambilan contoh uji, masukkan alat pengambilan contoh uji yang telah
dipaparkan di udara ambien ke dalam wadah tabung alat pengambilan contoh uji, dikemas
dalam wadah yang rapat, dan dikirim ke laboratorium untuk dianalisis.

Keterangan:
A adalah pengait (bracket);
B adalah pelindung dari hujan dan panas;
C adalah ketinggian pemasangan pelindung minimum 2 meter di atas permukaan tanah;
D adalah pengait;
E adalah tiang penyangga;
F adalah penampang dalam alat pengambilan contoh uji difusi.

Gambar 2 – Ilustrasi pemasangan alat pengambil contoh uji difusi NO2

© BSN 2023 4 dari 14


SNI 7119-17:2023

5.4.3 Persiapan analisis contoh uji

1) ambil filter yang telah terpapar dengan pinset, masukkan filter ke dalam tabung uji (test
tube) berukuran 10 mL, kemudian ditambahkan dengan 5 mL air bebas mineral;
2) kocok tabung secara perlahan lalu ditutup dan diamkan di refrigerator selama 24 jam
sebelum dianalisis;
3) lakukan hal yang sama terhadap filter blanko lapangan.

5.4.4 Pembuatan kurva kalibrasi

1) optimalkan alat spektrofotometer sesuai petunjuk penggunaan alat;


2) buat deret larutan kerja dengan 1 (satu) blanko minimum 5 (lima) kadar yang berbeda
secara proporsional dan berada pada rentang pengukuran;

CATATAN Contoh pembuatan kurva kalibrasi dapat dilihat di lampiran C.

3) pipet masing-masing 2 ml larutan kerja ke dalam tabung pereaksi, tambahkan 2 mL


larutan pereaksi NEDA-sulfanilamida;
4) diamkan larutan ini selama 40 menit pada suhu ruangan agar reaksi berjalan sempurna;
5) ukur serapan dari larutan standar dan contoh uji dengan alat spektrofotometer pada
panjang gelombang 540 nm;
6) buat kurva kalibrasi antara serapan dengan konsentrasi NO2 (µM);
7) catat dan laporkan hasil pengukuran sesuai Lampiran B.

5.4.5 Pengujian contoh uji

1) ke dalam 2 mL contoh uji tambahkan 2 mL larutan pereaksi NEDA-sulfanilamida pada


masing-masing tabung uji tersebut;
2) diamkan larutan ini selama 40 menit pada suhu ruangan agar reaksi berjalan sempurna;
3) ukur serapan dari larutan standar dan contoh uji dengan alat spektrofotometer pada
panjang gelombang 540 nm;
4) lakukan pengujian blanko lapangan terhadap filter yang sudah diimpregnasi dan disimpan
di tempat tertutup;
5) catat dan laporkan hasil pengukuran sesuai Lampiran B.

6 Perhitungan

6.1 Konsentrasi NO2 (µM)

Konsentrasi NO2 diperoleh dari persamaan garis yang dihasilkan dari pembuatan kurva
kalibrasi antara konsentrasi standar (µM) dengan absorbansi.

6.2 Konsentrasi NO2 (nmol/m3) di udara ambien

Konsentrasi NO2 (nmol/m3) di udara ambien diperoleh melalui persamaan berikut:

𝑅 × 𝐸𝑉 × [𝑁𝑂 2‒ ]
3
𝑁𝑂2(nmol/m ) = (1)
𝑡×𝐷

Keterangan:
R adalah total hambatan udara 41,2 m-1;
EV adalah volume ekstraksi (2 mL);
[NO2-] adalah konsentrasi nitrit (µM);
t adalah waktu pengambilan contoh uji (detik);

© BSN 2023 5 dari 14


SNI 7119-17:2023

D adalah koefisien difusi (1,54 x 10-5) m2 detik-1 untuk NO2.


6.3 Konversi satuan nmol/m3 ke µg/m3

Konsentrasi NO2 (µg/m3) di udara ambien diperoleh melalui persamaan berikut:

𝐶𝑥 × 𝐵𝑀𝑁𝑂2
𝑁𝑂2(nmol/m3) = 1.000
(2)

Keterangan:
Cx adalah konsentrasi NO2 (nmol/m3);
BM adalah berat molekul NO2 (46).

7 Jaminan mutu dan pengendalian mutu

7.1 Jaminan mutu

a) Gunakan bahan kimia berkualitas murni (pro analysis).


b) Gunakan alat gelas yang terkalibrasi dan bebas kontaminasi.
c) Lakukan uji blanko lapangan dan blanko analitik.
d) Tahapan analisis dilakukan dengan alat spektrofotometer terdiri dari rangkaian
pengukuran standar kontrol, blanko lapangan, dan contoh uji.

7.2 Pengendalian mutu

Linearitas kurva kalibrasi: koefisien korelasi (r) lebih besar atau sama dengan 0,998 dengan
intersepsi lebih kecil atau sama dengan batas deteksi.

© BSN 2023 6 dari 14


SNI 7119-17:2023

Lampiran A
(informatif)
Contoh formulir lapangan pengambilan contoh uji

Parameter: NO2 metode difusi

Nomor contoh uji : Petugas pengambil :


Metode : contoh uji
Tanggal pengukuran : :
Tanggal selesai :

KATEGORI TITIK PENGAMBILAN CONTOH UJI:

1. Kawasan/lokasi perkantoran
2. Kawasan/lokasi pemukiman
3. Kawasan/lokasi perindustrian
4. Kawasan/lokasi transportasi
(pilih salah satu kotak untuk tiap lokasi)

1. Tanggal awal pengambilan contoh uji : ………………….. (YY MM DD)


2. Waktu awal pengambilan contoh uji : ………………….. (HH:MM)
3. Tanggal akhir pengambilan contoh uji : ………………….. (YY MM DD)
4. Waktu akhir pengambilan contoh uji : ………………….. (HH:MM)
5. Catat posisi pengambilan contoh uji (GPS)
 Bujur Timur (East Longitude) : ………………….. (D°M’S”)
 Lintang Selatan (South Latitude): ………………….. (D°M’S”)
6. Kondisi cuaca di lokasi : ………………….. (Hujan berapa hari/Cerah)
7. Catatan kondisi pengambilan contoh uji : …………………..
8. Sketsa lokasi :

© BSN 2023 7 dari 14


SNI 7119-17:2023

Lampiran B
(normatif)
Pelaporan

Catat minimal hal-hal sebagai berikut pada lembar kerja:

1) Parameter yang diukur


2) Nama petugas pengambil contoh uji
3) Tanggal pengambilan contoh uji
4) Nomor contoh uji
5) Tempat dan denah lokasi pengambilan contoh uji
6) Data pengambilan contoh uji meliputi kondisi meteorologi, periode pengambilan, dan
kondisi abnormal

CONTOH Kondisi abnormal antara lain terjadi kebakaran, hujan deras.

7) Rekaman kurva kalibrasi


8) Rekaman hasil pengukuran dan perhitungan

CATATAN Lembar kerja dapat berupa log book atau file elektronik.

© BSN 2023 8 dari 14


SNI 7119-17:2023

Lampiran C
(informatif)
Contoh pembuatan kurva kalibrasi

Buat deret standar seperti di bawah ini untuk kurva kalibrasi:

Tabel C – Contoh pembuatan kurva kalibrasi

Konsentrasi deret standar Standar nitrit 100 µM yang Larutan pengencer NaI
(µM) dipipet (µL) (µL)
0 0 2.000
2 40 1.960
5 100 1.900
10 200 1.800
20 400 1.600
40 800 1.200
60 1.200 800

© BSN 2023 9 dari 14


SNI 7119-17:2023

Lampiran D
(informatif)
Verifikasi metode

Contoh verifikasi parameter NO2 metode difusi di udara ambien menggunakan alat
spektrofotometer.

D.1 Informasi umum

a) Parameter : NO2
b) Matriks : Udara ambien
c) Instrumen : Spektrofotometer Hitachi UH5300

D.2 Perhitungan limit of detection (LoD) dan limit of quantification (LoQ)

Tabel D.2.1 - Kurva kalibrasi NO2

Konsentrasi
Larutan standar Absorbansi
(M)
Standar 1 1 0,032
Standar 2 2 0,049
Standar 3 5 0,127
Standar 4 10 0,245
Standar 5 20 0,451
Standar 6 40 0,901
Standar 7 60 1,352
Method slope 0,0223
Intercept 0,0111
Correlation determination (R) 0,9998
Correlation coefficient (r) 0,9999
Batas keberterimaan r ≥ 0,995
KESIMPULAN LINEARITAS Diterima
STYEX 0,0068
LoD (larutan) 0,9193
LoQ (larutan) 3,0643

© BSN 2023 10 dari 14


SNI 7119-17:2023

1.600
1.400
1.200
absorbans

1.000
0.800
0.600
0.400
0.200
0.000
0 10 20 30 40 50 60 70
uM

Gambar D.2.1 - Kurva kalibrasi NO2

Tabel D.2.2 - Limit of detection (LoD) dan limit of quantification (LoQ) di udara

NO2 Pasif Waktu* Volume contoh uji Konsentrasi NO2 di udara


(detik) (mL) nmol/m3 g/m3
LoD 1.209.600 2 4 0,2
LoQ 1.209.600 2 14 1
* Waktu pengambilan contoh uji selama 14 hari

Syarat keberterimaan koefisien determinasi: (R2) ≥ 0,990. Pada Gambar C.1.2.1 terbaca R2 =
0,9998, artinya dapat diterima karena bernilai ≥ 0,990.

Tabel D.3 - Pengukuran larutan standar tengah

Larutan standar Absorbansi Konsentrasi (mg/L) % RCCS


Standar 4 0,240 10,25 102,5

Syarat keberterimaan pengukuran larutan standar tengah: deviasi 5 % atau % RCCS = 100 ± 5.

© BSN 2023 11 dari 14


SNI 7119-17:2023

D.4 Pengujian limit of linearity (LoL)

Tabel D.4.1 Pengujian limit of linearity (LoL)

Standar 1 M Standar 60 M
Absorben 1 0,036 1,338
Absorben 2 0,030 1,348
Absorben 3 0,035 1,330
Absorben 4 0,023 1,356
Absorben 5 0,033 1,378
Absorben 6 0,031 1,388
Absorben 7 0,026 1.348
Absorben 8 0,034 1.350
Absorben 9 0,028 1,356
Absorben 10 0,031 1,387
SD 0,004 0,021

Evaluasi : SD12/ SD22 dimana SD12 > SD22 , derajat kebebasan, df = n-1 dan tingkat
kepercayaan 99 %, = 0,01
F hitung = 3,403
F tabel (0,01,9,9) = 5,35
Fhitung < Ftabel, diterima

D.5 Reprodusibilitas kadar rendah, tengah, dan tinggi serta penentuan akurasi presisi
melalui kurva kalibrasi

Reprodusibilitas dilakukan dengan pengukuran 7 (tujuh) larutan standar. Penentuan akurasi


dilihat dari nilai % Recovery dan presisi dari nilai Relative Standard Deviation (% RSD).

Tabel D.5.1 - Penentuan reprodusibilitas pada standar 1 M1

Pengulangan Absorbansi Konsentrasi (M) % Recovery


Standar 1 0,031 0,89 89,3
Standar 1 0,032 0,94 93,8
Standar 1 0,033 0,98 98,3
Standar 1 0,033 0,98 98,3
Standar 1 0,034 1,03 102,8
Standar 1 0,034 1,03 102,8
Standar 1 0,033 0,98 98,3
Rerata 0,98 97,7
Standar deviasi (SD) 0,05
% RSD 4,9
Nilai Horwitz 16,1
Batas keberterimaan
0,5 x Nilai Horwitz 8,0
RSD < 0,5 Nilai Horwitz 4,9 < 8,0
Horrat 0,3

1 Sumber: Pusat Standardisasi Instrumen Kualitas Lingkungan Hidup, 2023

© BSN 2023 12 dari 14


SNI 7119-17:2023

Tabel D.5.2 - Penentuan reprodusibilitas pada standar 10 M2

Pengulangan Absorbansi Konsentrasi (M) % Recovery


Standar 4 0,236 10,08 100,8
Standar 4 0,238 10,17 101,7
Standar 4 0,235 10,03 100,3
Standar 4 0,240 10,26 102,6
Standar 4 0,241 10,30 103,0
Standar 4 0,239 10,21 102,1
Standar 4 0,242 10,35 103,5
Rerata 10,2 102,0
Standar deviasi (SD) 0,11
% RSD 1,1
Nilai Horwitz 11,3
Batas keberterimaan
0,5 x Nilai Horwitz 5,6
RSD < 0,5 Nilai Horwitz 1,1 < 5,6
Horrat 0,1

Tabel D.5.3 - Penentuan reprodusibilitas pada standar 60 M2

Pengulangan Absorbansi Konsentrasi (M) % Recovery


Standar 7 1,343 59,69 99,5
Standar 7 1,349 59,96 99,9
Standar 7 1,348 59,91 99,9
Standar 7 1,351 60,04 100,1
Standar 7 1,250 60,00 100,0
Standar 7 1,347 59,87 99,8
Standar 7 1,352 60,09 100,1
Rerata 59,94 99,9
Standar deviasi (SD) 0,13
% RSD 0,2
Nilai Horwitz 8,6
Batas keberterimaan
0,5 x Nilai Horwitz 4,3
RSD < 0,5 Nilai Horwitz 0,2 < 4,3
Horrat 0,03

2 Sumber: Pusat Standardisasi Instrumen Kualitas Lingkungan Hidup, 2023

© BSN 2023 13 dari 14


SNI 7119-17:2023

Bibliografi

[1] CMAR-NATA-WC-2.0 2nd Edition, January 2007. Chemlab Wet Chemistry Measurement
Work Instruction Manual for NATA Accredited Lab. CSIRO Marine & Atmospheric
Research.

[2] EPA. 2014. Passive samplers for investigations of air quality: method description,
implementation, and comparison to alternative sampling methods.

[3] Ferm, M. 1991. A sensitive diffusional sampler. Swedish Environmental Research


Institute.

[4] Godlewska, K, Stepnowski, P, Paszkiewicz. 2021. Pollutant analysis using passive


samplers: principle, sorbents, calibration, and application. A review. Env. Chem. Letters
(2021) 19:465-520.

[5] Indrawati, A. 2021. Perbandingan tingkat kadar gas SO2 dan NO2 di udara ambien antara
metode pasif dan metode aktif (Studi Kasus: Kota Jakarta). Jurnal Teknologi Lingkungan
Vol. 22 No 1. LAPAN Januari 2021. 111-12.

[6] Sivertsen, B. 2002. Passive sampling of SO2 and NO2 in ambient air in Ho Chi Minh City.
DOSTE (Department of Science, Technology and Environment) Ho Chi Minh and NORAD
(Norwegian Agency for Development Cooperation).

© BSN 2023 14 dari 14


Informasi pendukung SNI 7119-17:2023

[1] Komite Teknis Perumusan SNI


Komite Teknis 13-03 Kualitas Lingkungan

[2] Susunan keanggotaan Komtek Perumusan SNI


Ketua : Widhi Handoyo
Sekretaris : Eva Betty Sinaga
Anggota : 1. Wandi Try Karya Utama
2. Harni Sulistyowati
3. Yasmita
4. Toto Wiradisastra
5. Yuli Purwanto
6. Sonly Hamonangan Saragih
7. Januar Arif Fatkhurrahman
8. Henggar Hardiani
9. Sunardi
10. Muhammad Farid Sidik
11. Susy Lahtiani

[3] Konseptor Rancangan SNI


1. Retno Puji Lestari
2. Rina Aprishanty
3. Nevy Rinda Nugraini
4. Siswanto Adi Wijanarko

[4] Sekretariat pengelola Komite Teknis Perumusan SNI


Pusat Standardisasi Instrumen Kualitas Lingkungan Hidup,
Badan Standardisasi Instrumen Lingkungan Hidup dan Kehutanan - Kementerian
Lingkungan Hidup dan Kehutanan

Anda mungkin juga menyukai