Anda di halaman 1dari 2

PENANGANAN OBAT

KADALUARSA ATAU RUSAK


No. Dokumen
No. Revisi
SOP Tanggal Terbit
Halaman 1/1

DITETAPKAN,
DIREKTUR KLINIK
Dusun Kalen Asem,
Rt/Rw 010/004 Desa KLINIK UTAMA
Tempuran, Kec.
Tempuran, Kab. dr. DORA MEDIKA
Karawang DORA APRIANI, Sp.M

1. Pengertian Menangani obat-obat yang sudah tidak bisa dipakai ataupun obat
yang sudah habis masa pakainya

2. Tujuan Agar petugas memahami tentang cara dan prosedur penanganan obat
rusak atau kadaluarsa
3. Kebijakan SK Pimpinan Klinik Dora Utama Medika No. tentang Pelaporan
Efek Samping Obat

4. Referensi PERMENKES No 34 Tahun 2021 ttg Standar Pelayanan


Kefarmasian di Klinik

5. Prosedur 1. Petugas pengelola obat mengidentifikasi obat yang sudah


rusak atau kadaluarsa
2. Petugas pengelola obat memisahkan obat rusak
atau kadaluarsa dan disimpan pada tempat terpisah dari
penyimpanan obat lainnya
3. Bila ada kerusakan dan atau kadaluarsa maka petugas
pengelola obat memisahkan obat tersebut dan disimpan pada
tempat terpisah dari penyimpanan obat lainnya
4. Petugas pengelola obat membuat catatan obat
rusak/kadaluarsa
5. Petugas melaporkan hal tersebut kepada Kepala Klinik dan
membuat Berita Acara Pemeriksaan/penelitian obat
kadaluarsa/rusak/hilang dan Berita Acara Serah Terima
Obat Kadalurasa/ rusak dan mengembalikan obat
tersebut ke Gudang Obat Dinas Kesehatan Kab. Karawang
6. Petugas pengelola obat mendokumentasikan
pencatatan tersebut.
6. Diagram Alir -

7. Unit Terkait 1. Buku catatan obat Rusak/ Daluarsa


2. Berita Acara Pemeriksaan Penelitian Obat
kadaluarsa/Rusak/Hilang
3. Berita Acara Serah Terima Obat Kadaluarsa/ Rusak

8. Rekaman Historis Perubahan


No Yang dirubah Isi Perubahan Tgl.mulai diberlakukan
No. Dokumen
DAFTAR No. Revisi 0
TILIK Tanggal Terbit
Halaman 1/1

Unit :
Nama Petugas :
Tanggal pelaksanaan :
No Kegiatan Ya Tidak
1. Apakah Pemberi pelayanan klinis yang mendapatkan kasus KTD atau resiko
medis melakukan pertolongan dan penanganan awal sesuai kondisi ?

2. Apakah Pemberi pelayanan klinis yang mengetahui adanya KTD, KNC, KPC,
KTC dan resiko klinis melakukan pengaman berupa isolasi bukti,
laporan dan lingkungan, selanjutnya melaporkan kondisi tersebut kepada tim
peningkatan mutu pelayanan klinis ?
3. Apakah Pemberi pelayanan klinis memberi tindakan medis dan
observasi sesuai kondisi ?
4. Apakah Ketua tim peningkatan mutu pelayanan klinis melakukan identifikasi
dengan mengumpulkan informasi dan bukti yang menyangkut input, proses dan
output terjadinya KTD, KNC, KPC, KTC dan resiko klinis. Semua hasil
identifikasi di dokumentasikan dalam lembar formulir pelaporan insiden
keselamatan ?
5. Apakah Direktur klinik dan tim peningkatan mutu pelayanan mengadakan analisis
penyebab dan tindak lanjut penanganan Sosialisasi rencana tindak lanjut dan
pelaksanaannya pada rapat rutin klinik ?

Rencana Tindak Lanjut:


…………………………………………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………………………………………..

Petugas Pelaksana Kegiatan Penilai/observer

Anda mungkin juga menyukai