Anda di halaman 1dari 3

PENGADAAN OBAT EMERGENSI

No. Dokumen
SOP No. Revisi
Tanggal Terbit
Halaman 1/1

Dusun Kalen Asem, KLINIK UTAMA DORA


Rt/Rw 010/004 Desa MEDIKA
Tempuran, Kec.
Tempuran, Kab.
Karawang

1. Pengertian Kegiatan pemantauan / monitoring penyediaan obat emergensi di unit layanan agar segera
dapat terakses oleh petugas dan mencegah adanya pencurian atau penyalah gunaan
terhadap obat-obatan emergensia) menjaga dan memonitor penggunaan obat emergensi di
unit kerja.

2. Tujuan Sebagai pedoman petugas dalam melakukan pemantauan / monitoring penyediaan obat-
obatan emergensi di unit layanan Klinik
3. Kebijakan Surat Keputusan Direktur Klinik Dora utama No……………… tentang Kebijakan
Penunjang Pelayanan Klinis

4. Referensi Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 30 tahun 2014 tentang Standar
Pelayanan Kefarmasian di Klinik
5. Prosedur 1. Petugas obat memeriksa fisik obat-obat emergency di masing-masing poli setiap
bulan.
2. Petugas obat memeriksa tanggal kadaluwarsa obat-obat.
3. Jika mutu obat menurun seperti adanya perubahan warna maka obat tersebut harus
diganti dengan yang baru begitu juga untuk obat yang telah kadaluwarsa
4. Petugas obat menyesuaikan jumlah obat dengan kartu stok
5. Petugas obat berkoordinasi dengan petugas unit layanan agar meminta dokter untuk
menuliskan resep obat emergensi untuk mengganti obat emergensi yang rusak /
kadaluwarsa dan apabila ada obat hilang
6. Petugas obat melakukan pencatatan obat yang kadaluwarsa / rusak dan obat hilang
dan melakukan pelaporan obat kadaluwarsa / rusak dan obat hilang pada
penanggung jawab unit layanan
6. Diagram Alir -

7. Unit Terkait 1. Ruang OK


2. Ruang UGD
3. Ruang Tindakan
8. Rekaman Historis Perubahan

No Yang dirubah Isi Perubahan Tgl.mulai diberlakukan


No. Dokumen
DAFTAR No. Revisi 0
TILIK Tanggal Terbit
Halaman 1/1

Unit :
Nama Petugas :
Tanggal pelaksanaan :
No Kegiatan Ya Tidak
1. Apakah Pemberi pelayanan klinis yang mendapatkan kasus KTD atau resiko
medis melakukan pertolongan dan penanganan awal sesuai kondisi ?
2. Apakah Pemberi pelayanan klinis yang mengetahui adanya KTD, KNC, KPC,
KTC dan resiko klinis melakukan pengaman berupa isolasi bukti,
laporan dan lingkungan, selanjutnya melaporkan kondisi tersebut kepada tim
peningkatan mutu pelayanan klinis ?
3. Apakah Pemberi pelayanan klinis memberi tindakan medis dan
observasi sesuai kondisi ?
4. Apakah Ketua tim peningkatan mutu pelayanan klinis melakukan identifikasi
dengan mengumpulkan informasi dan bukti yang menyangkut input, proses dan
output terjadinya KTD, KNC, KPC, KTC dan resiko klinis. Semua hasil
identifikasi di dokumentasikan dalam lembar formulir pelaporan insiden
keselamatan ?
5. Apakah Direktur klinik dan tim peningkatan mutu pelayanan mengadakan analisis
penyebab dan tindak lanjut penanganan Sosialisasi rencana tindak lanjut dan
pelaksanaannya pada rapat rutin klinik ?

Rencana Tindak Lanjut:


…………………………………………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………………………………………..

Petugas Pelaksana Kegiatan Penilai/observer

Anda mungkin juga menyukai