1. Pengertian Monitoring penyediaan obat emergensi di unit kerja adalah merupakan kegiatan
pemantauan persediaan dan mutu obat pelayanan gawat darurat di unit kerja IGD
2. Tujuan Mengendalikan ketersediaan obat emergensi dan menjamin mutu obat yang akan
dipergunakan untuk pelayanan pelanggan gawat darurat.
3. Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas Bukit Kayu Kapur Nomor 051 / Pusk – Bkk / 2016
tentang Penyediaan Obat Emergensi Di Unit Pelayanan
4. Referensi Keputusan Mentri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 0701 / YANMED / RSKS /
GDE / 1991 tentang Pedoman Pelayanan Gawat Darurat
Petugas farmasi
mencatat hasil
monitoring didalam
buku monitoring.
Tidak
No Kegiatan Ya Tidak
Berlaku
1. Apakah Petugas obat secara rutin melakukan monitoring penyediaan obat
emergensi di Unit Kerja IGD?
2. Apakah Petuagas obat mencatat semuanya sebagai hasil monitoring obat
emergensi di IGD, antara lain ketersediaan stock, tanggal
kadaluwarsa dan keadaan fisik obat?
3. Apakah Petugas obat melakukan evaluasi atas data hasil monitoring obat di
IGD?
4. Apakah Petugas Obat membimbing Petugas IGD tentang tatacara
perhitungan stock optimum masing-masing obat di ruang IGD?
5. Apakah Petugas Obat melalui Petugas IGD memisahkan obat emergensi
yang diketemukan telah rusak dan / atau kadaluwarsa?
6. Apakah Petugas Obat membimbing secara tekhnis Petugas IGD untuk dapat
mengenali tanda-tanda obat yang telah mengalami kerusakan?
7. Apakah Petugas Obat membimbing secara tekhnis tentang tatalaksana
pencatatan dan pelaporan obat rusak dan kadaluwarsa?
8. Apakah Petugas IGD melaksanakan pengamatan terhadap obat emergensi
yang dikelola secara rutin setiap hari kerja?
9. Apakah Petugas IGD mencatat dan melaporkan jika diketemukan obat rusak
dan kadaluwarsa kepada Petugas Obat Puskesmas Bukit Kayu
Kapur?
10. Apakah Petugas IGD membuat laporan rutin penerimaan dan pengeluaran
obat emergensi yang dikelola kepada Petugas Obat Puskesmas
Bukit Kayu Kapur?
CR : …………………………%.
Dumai,……………………..
Pelaksana / Auditor
(……………………..)