Anda di halaman 1dari 18

Soal dan Solusi

Osilator Harmonik
Responsi Fisika Kuantum 1
Soal 1.
Tunjukkan bahwa fungsi gelombang 𝜓0 (𝑥) = 𝐴 exp(−𝑥 2 /2𝑎2 ) adalah solusi
persamaan Schrodinger yang tidak bergantung waktu untuk potensial osilator
harmonik sederhana (SHO).

ℏ2 𝑑 2 𝜓 1 2 𝜓 = 𝐸𝜓
− + 𝑚𝜔0 𝑥
2𝑚 𝑑𝑥 2 2

dengan energi 𝐸0 = 1/2ℏ𝜔0 , dan tentukan a dalam bentuk m dan 𝜔0 .


Bentuk tak berdimensi yang sesuai dari persamaan ini adalah

𝑑2𝑅
− 2 + 𝑅𝜓 = 𝜀𝜓
𝑑𝑥
dimana 𝑅 = 𝑥/𝑎 dan 𝜀 = 𝐸/𝐸0 .
Tunjukkan bahwa memasukkan 𝜓(𝑅) = 𝐴𝐻(𝑅) exp(−𝑅2 /2) ke dalam
persamaan ini menghasilkan persamaan Hermite

𝑑2 𝐻 𝑑𝐻
2
− 2𝑅 + 𝜀−1 𝐻 =0
𝑑𝑅 𝑑𝑅

𝐻(𝑅) adalah polinomial berorde n berbentuk:

𝑎𝑛 𝑅𝑛 + 𝑎𝑛−2 𝑅𝑛−2 + 𝑎𝑛−4 𝑅𝑛−4 + ⋯

Simpulkan bahwa ε adalah fungsi sederhana dari n dan tingkat energi mempunyai
jarak yang sama.
Solusi soal 1:
Dengan mensubstitusi 𝜓(𝑅) = 𝐴𝐻(𝑅) exp(−𝑅2 /2) ke dalam bentuk
persamaan tak berdimensi dan menyederhanakannya, kita dengan mudah
mendapatkan persamaan Hermite. Permasalahan tersebut diselesaikan dengan
metode deret:

𝐻 = ෍ 𝐻𝑛 𝑅 = ෍ 𝑎𝑛 𝑅𝑛
𝑛=0,2,4,…

𝑑𝐻
= 𝑎𝑛 𝑛𝑅𝑛−1
𝑑𝑅

𝑑2𝐻 𝑛−2
= ෍ 𝑛 𝑛 − 1 𝑎𝑛 𝑅
𝑑𝑅2
෍ 𝑛 𝑛 − 1 𝑎𝑛 𝑅𝑛−2 − 2 ෍ 𝑎𝑛 𝑛𝑅𝑛 + 𝜀 − 1 ෍ 𝑎𝑛 𝑅𝑛 = 0

penyamaan pangkat yang sama dengan 𝑅𝑛

2𝑛 − 𝜀 − 1 𝑎𝑛
𝑎𝑛+2 =
𝑛+1 𝑛+2

Jika deret tersebut akan berakhir untuk beberapa nilai n maka

2𝑛 − (𝜀 − 1) = 0 karena 𝑎𝑛 ≠ 0 maka hasilnya adalah 𝜀 = 2𝑛 + 1


Jadi ε adalah fungsi sederhana dari n

𝐸 = 𝜀𝐸0 = (2𝑛 + 1)1/2ℏ𝜔, 𝑛 = 0, 2, 4, . . .

𝐸 = 1/2ℏ𝜔, 3/2ℏ𝜔, 5/2ℏ𝜔, ...

dengan demikian tingkat energi mempunyai jarak yang sama.


Soal 2:
Tunjukkan bahwa untuk osilator harmonik sederhana dalam keadaan dasar,
probabilitas untuk menemukan partikel di daerah terlarang klasik adalah sekitar
16%
Solusi soal 2:
Persamaan gelombang osilator harmonik sederhana dalam keadaan dasar:

𝛼 −𝜉2 Τ2
𝑢0 = 𝑒 𝐻0 𝜉 , 𝜉 = 𝛼𝑥
𝜋
𝑎 𝑎
2 /2
𝑃 = 1 − න 𝑢0 2 𝑑𝑥 = 1 − 2 න 𝛼/ 𝜋 𝑒 −𝜉 𝑑𝑥
−𝑎 0
𝑎𝛼
2 2
𝑃 =1− න 𝑒 −𝜉 𝑑𝜉
𝜋
0
ℏ𝜔
𝐸0 = 1Τ𝑘𝑎2 = 𝑛=0
2
ℏ𝜔 ℏ 𝑘 1/2 ℏ 1
Oleh karena itu, 𝑎2 = = = =
𝑘 𝑘 𝑚 𝑘𝑚 𝛼2

Oleh karena itu, 𝛼 2 𝑎2 = 1 atau, 𝛼𝑎 = 1


2 −𝜉 2
𝑃 =1− න 𝑒 𝑑𝜉
𝜋
01

2 𝜉 4 𝜉 6 𝜉 8
𝑃 =1− 1 − 𝜉 2 + + + + ⋯ 𝑑𝜉
𝜋 2! 3! 4!

2 1 1 1 1
𝑃 =1− 1− + + + + ⋯ ≈ 0.16
𝜋 3 10 42 216
Oleh karena itu, P ≈ 16%

Gambar di bawah. Probabilitas partikel ditemukan di luar batas klasik


ditampilkan dalam bentuk yang diarsir
Soal 3:
Tunjukkan bahwa energi titik terendah (lowest energy) osilator harmonik
sederhana tidak boleh lebih rendah dari ℏ𝜔/2 , tanpa melanggar prinsip
ketidakpastian.

Solusi soal 3:

Saat osilator berada pada kondisi energi terendah

𝑚𝜔2 1
𝐻 = 𝑉+𝑇 = 𝑥2 + 𝑝2
2 2𝑚

Sekarang, jika a, b, dan c adalah tiga bilangan real sehingga a + b = c, maka


2
𝑐2 𝑎−𝑏
𝑎𝑏 = −
4 2

atau
𝑐2
𝑎𝑏 ≤
4

Terapkan ketidaksamaan ini pada

𝑚𝜔2 1 ℏ𝜔
𝑥2 , 𝑝2 dan
2 2𝑚 2

Δ𝑥 2 = 𝑥2 − 𝑥 2 = 𝑥 2 dan 𝑥 = 0
2
Demikian pula Δ𝑝𝑥 = 𝑝2

2
1 1 ℏ𝜔
1/2𝑚𝜔2 𝑥 2 𝑝𝑥 2 ≤
2𝑚 4 2


𝑥2 𝑝𝑥2 1/2 ≤
2
atau Δ𝑥. Δ𝑝𝑥 ≤ ℏΤ2
Sekarang bandingkan hasil ini dengan prinsip ketidakpastian: Δ𝑥. Δ𝑝𝑥 ≤ ℏΤ2
Kita menyimpulkan bahwa Δ𝑥. Δ𝑝𝑥 ≥ ℏ/2. Jelasnya, energi terendah tidak
ℏ𝜔
mungkin lebih rendah dari tanpa melanggar prinsip ketidakpastian
2
Soal 4.
Fungsi gelombang (tidak dinormalisasi) untuk partikel yang bergerak dalam sumur
potensial satu dimensi 𝑉(𝑥) diberikan oleh 𝜓(𝑥) = exp(−𝑎𝑥 2 /2). Jika potensial
mempunyai nilai minimum pada 𝑥 = 0, tentukan (a) nilai eigen (b) potensial 𝑉(𝑥).

Solusi soal 4:
Persamaan Schrodinger dalam satu dimensi adalah:

ℏ2 𝑑 2 𝜓
− 2
+ 𝑉 𝑥 𝜓 = 𝐸𝜓 (1)
2𝑚 𝑑𝑥

diberikan
1 2
𝜓 𝑥 = exp − 𝑎𝑥 (2)
2
Menurunkan dua kali, kita dapatkan

𝑑2 𝜓 1 2
2
= exp − 𝑎𝑥 𝑎2 𝑥 2 − 𝑎 (3)
𝑑𝑥 2

Memasukkan (2) dan (3) ke dalam (1), kita peroleh

ℏ2
𝑉 𝑥 =𝐸+ 𝑎2 𝑥 2 − 𝑎
2𝑚
Nilai minimum 𝑉(𝑥) ditentukan dari

𝑑𝑉 ℏ2 𝑎2 𝑥
= =0
𝑑𝑥 𝑚
ℏ2 𝑎
Minimum 𝑉(𝑥) terjadi pada 𝑥 = 0 dari (4) kita temukan 0 = 𝐸 −
2𝑚

ℏ2 𝑎
(a) atau nilai eigen 𝐸 =
2𝑚

ℏ2 𝑎 ℏ2 ℏ2 𝑎 2 𝑥 2
(b) 𝑉 𝑥 = + 𝑎2 𝑥 2 −𝑎 =
2𝑚 2𝑚 2𝑚
Soal 5:
Tunjukkan bahwa untuk osilator harmonik sederhana Δ𝑥. Δ𝑝𝑥 = ℏ(𝑛 + 1/2),
dan hal ini sesuai dengan prinsip ketidakpastian.

Solusi soal 5:
𝐸𝑛
𝑉 𝑛 =
2

𝑝2 1
= 𝐻 𝑛 − 𝑉 𝑛 = 𝐸𝑛
2𝑚 2
𝑛

𝑝2 𝑛 = 𝑚𝐸𝑛
Telah dihitung bahwa 𝑥 𝑛 = 0; 𝑝 𝑛 =0

2
Δ𝑥 = 𝑥2 𝑛 − 𝑥 2
𝑛

Δ𝑝 2 = 𝑝2 − 𝑝2 = 𝑝2 = 𝑚𝐸𝑛
𝑛 𝑛 𝑛

Tetapi

𝑥2 𝑛 = න 𝑢𝑛∗ 𝑥 𝑥 2 𝑢𝑛 𝑥 𝑑𝑥; 𝜉 = 𝛼𝑥
−∞


𝑁𝑛2 2
𝑥2 𝑛 = න 𝐻𝑛2 𝜉 2 −𝜉
𝜉 𝑒 𝑑𝜉
𝛼3
−∞
2
𝛼 1 2𝑛 + 1 𝑛
𝑥 𝑛 = 2 𝑛! 𝜋
𝜋2𝑛 𝑛! 𝛼3 2

1 1 ℏ 1
𝑥2 𝑛 = 2 𝑛+ = 𝑛+
𝛼 2 𝑘𝑚 2

ℏ 1 1
Δ𝑥. Δ𝑝 = 𝑚𝐸𝑛 𝑛+ =ℏ 𝑛+
𝑘𝑚 2 2

maka Δ𝑥. Δ𝑝 ≥ ℏ/2 sesuai dengan prinsip ketidakpastian.

Anda mungkin juga menyukai