Anda di halaman 1dari 10

Naufal, A.F., Safitri, E.F., Nurulinsani, A., Darojati, H.P.I., Pristianto, A., Susilo, T.E. & Awanis, A.

Fisiomu.2023 Vol 4(2): 152-160


DOI: https://10.23917/fisiomu.v4i2.22133

Hubungan Durasi Penggunaan Gadget Terhadap Gejala Attention


Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) pada Anak Usia 4-6
Tahun di Desa Gonilan
1
Adnan Faris Naufal, 1Eri Fersiana Safitri, 1Atikah Nurulinsani, 1Hafizhah Putri Ilma Darojati,
2
Arif Pristianto, 2Taufik Eko Susilo, 3Almas Awanis
1
Program Studi Sarjana Fisioterapi, Universitas Muhammadiyah Surakarta
2
Perogram Studi Profesi Fisioterapi, Universitas Muhammadiyah Surakarta
3
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Nasional Surakarta
Email : afn778@ums.ac.id

Tanggal Submisi: 05 April 2023 ; Tanggal Penerimaan: 05 May 2023

ABSTRAK
Durasi penggunaan gadget yang disarankan untuk anak usia 4-6 tahun oleh American Academy of Pediatrics
adalah tidak lebih dari 1 jam per hari. Menggunakan gadget dalam jangka waktu lama dapat menimbulkan
masalah bagi anak, seperti meningkatkan risiko gejala ADHD. Attention deficit hyperactivity disorder
(ADHD) didefinisikan sebagai gangguan perkembangan yang ditandai dengan kurangnya perhatian,
hiperaktif, dan impulsif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan lama penggunaan gadget
dengan gejala ADHD pada anak usia 4-6 tahun. Metode penelitian ini adalah observasional analitik dengan
pendekatan cross sectional study. Sampel dalam penelitian ini adalah 73 orang yang dipilih dengan teknik
purposive sampling. Kuesioner yang digunakan adalah ADHD RS-5 dan kuesioner durasi penggunaan
gadget. Pengolahan data menggunakan analisis bivariat dan univariat. Hasil korelasi menggunakan uji
Spearman rho diperoleh nilai rs sebesar 0,427 dengan nilai p sebesar 0,000 (p<0,05). Sehingga dapat
diartikan bahwa ada hubungan antara lama penggunaan gadget dengan gejala ADHD pada anak usia 4-6
tahun dan memiliki hubungan yang sedang karena koefisien korelasinya sebesar 0,427.

Kata kunci: ADHD, gadget, durasi, anak usia 4-6 tahun

ABSTRACT
The recommended duration of using gadgets for children aged 4-6 years by the American Academy of
Pediatrics is no more than 1 hour per day. Using gadgets for a long duration can cause problems for children,
such as increasing the risk of ADHD symptoms. Attention deficit hyperactivity disorder (ADHD) is defined
as a developmental disorder characterized by inattention, hyperactivity, and impulsivity. This study aims to
determine the relationship between the duration of gadget use and the symptoms of ADHD in children aged
4-6 years. This research method is analytic observational with a cross sectional study approach. The sample
in this study was 73 people selected by purposive sampling technique. The questionnaire used was the
ADHD RS-5 and the gadget usage duration questionnaire. Data processing using bivariate and univariate
analysis. Correlation results using the Spearman rho test obtained a value of rs of 0.427 with a p value of
0.000 (p <0.05). So it can be interpreted that there is a relationship between the duration of gadget use and
the symptoms of ADHD in children aged 4-6 years and has a moderate relationship because the correlation
coefficient is 0.427.

Keywords:ADHD, gadgets, duration, children aged 4-6 years

ISSN 2722 – 9610


E –ISSN 2722 - 9629

152
Naufal, A.F., Safitri, E.F., Nurulinsani, A., Darojati, H.P.I., Pristianto, A., Susilo, T.E. & Awanis, A.
Fisiomu.2023 Vol 4(2): 152-160
DOI: https://10.23917/fisiomu.v4i2.22133

PENDAHULUAN
Masa kanak-kanak adalah tahap yang meningkatkan koordinasi motoric dan
sangat penting dan berharga, yang dianggap kemampuan mengenali objek, serupa dengan
sebagai tahap pembentukan kehidupan (Naufal et gejala ADHD seperti gelisah, hiperaktif, dan
al., 2022). Usia dini atau prasekolah merupakan sering berjalan (Setianingsih, 2018).
usia terjadi pola tumbuh kembang yang sangat Attention Deficit Hyperactivity Disorder
pesat (Pristianto et al., 2022). Golden periode (ADHD) didefinisikan sebagai gangguan
merupakan periode emas bagi seorang anak yang perkembangan ditandai dengan gejala inatensi,
terjadi pada usia anak kurang dari 6 tahun untuk hiperaktif, dan impulsif (Núñez-Jaramillo et al.,
memperoleh keterampilan yang sangat baik 2021). ADHD dapat diklasifikasikan dalam tiga
seperti persepsi, interaksi, berbicara (Toghyani et subtipe, tergantung pada intensitas gejala:
al., 2015). Pada masa golden periode ini, semua dominan inatensi, hiperaktif-impulsif dominan,
informasi akan tercerna dengan pesat. Anak akan dan gabungan. Prevalensi anak-anak dan remaja
menjadi peniru yang handal, lebih cerdas dan ADHD di Afrika adalah 7,47% dengan
pintar dari yang terlihat, serta akan menjadi dasar perbandingan anak perempuan (5,28%) lebih
pembentukan sikap dan pengetahuannya (Lubis sedikit daripada anak laki-laki (10,60%) dengan
& Azizan, 2020). Akan tetapi banyak orang tua rasio perbandingan 1 : 2 (Ayano et al., 2020).
yang tidak paham mengenai perkembangan Faktor resiko yang dapat mempengaruhi ADHD
anaknya, sehingga membuat orang tua terlena dan yaitu faktor genetik, riwayat bayi berat badan
memberi pola asuh yang berlebih. Seperti halnya lahir rendah (BBLR), dan lingkungan.
memberikan penggunaan gadget pada usia Penyebab ADHD belum dapat diketahui
kurang dari 6 tahun melebihi durasi yang secara pasti, akan tetapi dapat dikatakan bahwa
direkomendasikan dengan alasan anak untuk area yang bertanggung jawab terjadinya ADHD
tetap diam dan tidak menangis. yaitu area prefrontal korteks seperti fronto
Gadget merupakan salah satu inovasi subcortical pathways dan frontal korteks. Korteks
teknologi yang memuat berbagai informasi serta serebral memiliki mekanisme inhibisi yang
aplikasi tentang hal - hal yang berada di dunia saat mencegah hiperaktif, bicara yang tidak terkendali
ini (Gunawan, 2017). Gadget yang biasa dan kemarahan dalam situasi yang tidak tepat.
digunakan orang saat ini adalah smartphone, Ketika mekanisme inhibitor otak tidak bekerja
laptop, komputer, tablet, atau iPad. Menurut data dengan baik, itu menyebabkan "Dis-Inhibitor
Badan Pusat Statistik (2020) menyatakan bahwa disorder atau gangguan penghambatan" seperti
terdapat 29% anak prasekolah di Indonesia perilaku impulsif, cepat marah atau quick temper,
memakai smartphone dengan perincian balita membuat keputusan yang buruk dan hiperaktif.
usia 1-4 tahun sebanyak 25,9%, bayi dibawah Selain itu, terdapat sistem limbik di otak yang
satu tahun 3,5%, dan anak usia dini 5-6 tahun mempengaruhi Attention Deficit Hyperactivity
sebanyak 47,7%. Durasi penggunaan gadget yang Disorder (ADHD). Sistem limbik bekerja untuk
disarankan oleh American Academy of Pediatric mengatur emosi dan vitalitas, ketika sistem
yaitu usia anak kurang dari 2 tahun disarankan limbik terlalu aktif mempengaruhi suasana hati
untuk tidak dipaparkan dengan gadget, yang tidak stabil, karakter, mudah terkejut, selalu
sedangkan untuk usia 2-6 tahun menyentuh lingkungan dan kewaspadaan yang
direkomendasikan tidak lebih dari 1 jam perhari berlebihan (Tanoyo, 2013).
(Stiglic & Viner, 2019). Hasil dari penelitian ini diharapkan sebagai
Penggunaan gadget dengan durasi yang preventif atau mengantisipasi dari awal sehingga
lama dapat meningkatkan resiko gejala Attention tidak berkelanjutan permasalahan tersebut karena
Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) (Novita ADHD yang berkelanjutan dapat berpengaruh
et al., 2019). Anak-anak yang menggunakan pada motorik anak. Defisit motorik memiliki efek
terlalu banyak perangkat gadget dapat kehilangan yang kuat pada perkembangan anak yang
manajemen waktu serta peningkatkan efektivitas menyebabkan kesulitan dalam komunikasi
pencarian visual dan impulsif. Penggunaan tertulis, menghambat interaksi sosial dan kinerja
gadget jangka panjang, jika dilanjutkan dapat
Naufal, A.F., Safitri, E.F., Nurulinsani, A., Darojati, H.P.I., Pristianto, A., Susilo, T.E. & Awanis, A.
Fisiomu.2023 Vol 4(2): 152-160
DOI: https://10.23917/fisiomu.v4i2.22133

yang buruk dalam kegiatan olahraga (Mokobane


et al., 2019).

Pengunaan Gadget
dengan Durasi >1
jam/perhari

Peningkatan
Neurotransmitter berupa
dopamine dan serotonin

Fungsi Prefrontal Korteks


Terganggu

Aktivasi Sistem Limbik Dis-Inhibitor Mekanisme

Anak menjadi Inatensi,


Impulsif, dan Hiperaktif

Peningkatan resiko
ADHD
G
a
Berdasarkan permasalahan diatas, peneliti komisi etik Rumah Sakit Dr. Moewardi Fakultas
m
melakukan penelitian mengenai dengan Kedokteran UNS dengan No ethical
menyebar kuesioner b durasi penggunaan gadget 1.472/XI/HREC/2022.
dan kuesioner ADHD a RS 5 untuk melihat apakah Populasi studi ini yaitu anak berusia 4-6
terdapat hubungan r sehingga nantinya diharapkan tahun yang ada di Desa Gonilan yang tersebar di
digunakan untukSupaya screening dan preventif 3 TK yaitu TK Desa Gonilan, TK Aisyiyah
pada anak dengan E gejala ADHD. Gonilan, dan TK Royyan Kids yang berjumlah
Q 167 orang. Teknik purposive sampling digunakan
METODE| PENELITIAN G untuk memilih responden yang digunakan
Studi ini menggunakan
a metode observasi sebagai sampel penelitian berdasarkan kriteria
analitik. Studi inimmengambil data penelitian pada eksklusi dan inklusi serta besar jumlah sampel
pengukuran ataub pengamatan data dalam sekali ditentukan menggunakan rumus slovin sebanyak
dalam satu waktu atau biasa disebut pendekatan 73 orang.
a
Cross Sectional. Penelitian ini dilaksanakan di Variabel pada studi ini terdiri atas variabel
TK yang berada rdi Desa Gonilan yang terdiri dari dependen yakni gejala Attention Deficit
TK Desa Gonilan, \ TK Aisyiyah Gonilan, dan TK Hyperactive Disorder (ADHD) pada anak usia 4-
*
Royyan Kids. Penelitian dilakukan pada bulan 6 tahun dan variabel independent yaitu durasi
Desember 2022.A Penelitian ini sudah melalui penggunaan gadget. Pengambilan sampel dalam
proses perizinanR penelitian dan disetujui oleh
A
B 154
I
C
1
Naufal, A.F., Safitri, E.F., Nurulinsani, A., Darojati, H.P.I., Pristianto, A., Susilo, T.E. & Awanis, A.
Fisiomu.2023 Vol 4(2): 152-160
DOI: https://10.23917/fisiomu.v4i2.22133
studi ini berdasarkan kriteria eksklusi dan inklusi data tidak berdistribusi normal. Jika nilai p-value
yang sudah ditetapkan oleh peneliti. < 0,05 maka terdapat hubungan antara durasi
penggunaan gadget terhadap gejala ADHD, dan
Tabel 1. Kriteria Eksklusi dan Inklusi jika p-value > 0,05 maka tidak terdapat hubungan
Kriteria Inklusi Kriteria Eksklusi antara durasi penggunaan gadget terhadap gejala
Anak dengan usia 4-6 tahun Memiliki gangguan ADHD.
Aktif menggunakan gadget kejiwaan
(smartphone, tablet, laptop, komputer dan kognitif
dan Ipad) HASIL DAN PEMBAHASAN
Orang tua atau wali anak yang dapat Hasil
membaca dan menulis survei Berdasarkan pengambilan data terdapat 73
Bersedia menjadi sampel penelitian
dengan mengisi form persetujuan responden yang berpartisipasi dalam studi ini dan
Memahami instruksi yang diberikan telah memenuhi kriteria yang ditentukan. Berikut
data karakteristik data responden:
Penelitian ini menggunakan instrument
ADHD Rating Scale-5 yang merupakan alat ukur Tabel 2. Karakteristik Responden
Karakteristik Frequency Percent (% ) Mean Std. Dev
berupa kuesioner untuk mendeteksi gejala ADHD
Usia 5.32 0.685
berdasarkan DSM 5. ADHD Rating Scale-5 4 Tahun 9 12.3
terdiri dari 18 item pertanyaan dengan total poin 5 Tahun 32 43.8
6 Tahun 32 43.8
54 yang terbagi menjadi 2 subskala yaitu inatensi Jenis 1.56 0.5
dan hiperaktif-impulsif. ADHD Rating Scale-5 Kelamin
memiliki nilai reliabilitas dan validitas sangat Laki - Laki 32 43.8
Perempuan 41 56.2
tinggi dengan koefisien alpha berkisar 0,89 Gejala 11.16 7.76
hingga 0,96 serta mempunyai test retest reliability ADHD
0,90 hingga 0,93 dan validitas konstruk tinggi Positif 16 21.9
diuji dengan analisis faktor eksploratori dan 12 Negatif 57 78.1
konfirmatori sehingga ADHD Rating Scale valid
dan reliabel untuk digunakan (DuPaul et al., Berdasarkan data karakteristik pada tabel 2
2016). Kemudian durasi penggunaan gadget subyek dengan jenis kelamin perempuan
ditentukan dengan mengisi kuesioner durasi mempunyai jumlah lebih besar yaitu 41
penggunaan gadget, yang terdiri dari pertanyaan responden (56,2%) dibandingkan jumlah subyek
yang diajukan kepada responden tentang durasi laki laki 32 responden (43,8%). Responden
penggunaan perangkat dalam sehari yang terdiri dengan usia 4 tahun sebesar 9 orang (12,3%), 5
atas 2 pilihan yaitu kurang dari 1 jam atau lebih tahun berjumlah 32 orang (43,8%) dan usia 6
dari 1 jam per hari. tahun berjumlah 32 orang (43,8%) dengan nilai
Studi ini menggunakan analisis data mean 5,32. Penentuan gejala ADHD pada
univariat dan bivariat. Analisis univariat meliputi penelitian ini menggunakan ADHD RS-5 dengan
distribusi umur, jenis kelamin, durasi penggunaan hasil yang didapatkan yaitu responden dengan
gadget, jenis gadget, konten yang ditonton dan gejala ADHD positif berjumlah 16 orang (21,9%)
gejala ADHD. Analisis bivariat meliputi uji dan negative bergejala ADHD berjumlah 57
Kolmogorov-Smirnov untuk uji normalitas. Uji orang (78,1%).
korelasi menggunakan uji spearman rho karena

155
Naufal, A.F., Safitri, E.F., Nurulinsani, A., Darojati, H.P.I., Pristianto, A., Susilo, T.E. & Awanis, A.
Fisiomu.2023 Vol 4(2): 152-160
DOI: https://10.23917/fisiomu.v4i2.22133

Tabel 3. Analisis Penggunaan Gadget


Karakteristik Frequency Percent (% ) Mean Std. Dev
Jenis Gadget Smartphone 71 97.3 1.04 0.26
Tablet/ipad 1 1.4
Laptop/komputer 1 1.4
Durasi Kurang dari 1 jam 22 30.1 88.84 48.3
Penggunaan
Gadget
Lebih dari 1 jam 51 69.9
Konten yang Menonton youtube 50 68.5 1.50 0.94
Ditonton
Bermain game 16 21.9
Mengambil dan membagikan foto 2 2.7
& video
Belajar/menggunakan aplikasi 3 4.1
dengan edukasi
Berbicara atau komunikasi 2 2.7
dengan teman, keluarga,dan
lainnya

Karakteristik jenis gadget yang paling Tabel 5. Distribusi karakteristik gejala ADHD
sering digunakan oleh responden yaitu berdasarkan durasi penggunaan gadget
smartphone dengan persentase sebesar 97,3%, Durasi Gejala ADHD
Positif Percent Negatif Percent
tablet/ipad sebanyak 1,4% dan laptop/komputer (%) (%)
sebanyak 1,4%. Berdasarkan tabel 3 durasi Kurang dari 1 0 0 22 30.14
penggunaan gadget responden dalam sehari yaitu jam
Lebih dari 1 16 21.92 35 47.95
durasi kurang dari 1 jam sebesar 30,1% dan lebih jam
dari 1 jam 69,9% dengan durasi rata-rata sebesar Berdasarkan tabel 5 menunjukkan bahwa
88,84 menit/hari. Untuk konten yang sering semua responden yang positif bergejala ADHD
ditonton oleh responden didapatkan bahwa mempunyai durasi menggunakan gadget lebih
menonton youtube mempunyai persentase paling dari 1 jam per hari dengan persentase sebesar
besar yaitu 68,5% kemudian bermain game 21,92% dan responden yang negatif ADHD
sebesar 21,9%, mengambil dan membagikan foto dengan durasi penggunaan gadget lebih dari 1
& video sebesar 2,7%, belajar/menggunakan jam per hari yaitu sebesar 47,95%.
aplikasi untuk edukasi sebesar 4,1%, dan
berbicara/komunikasi dengan teman, keluarga Tabel 6. Uji normalitas
dan lainnya sebesar 2,7%. Variabel p-value Keterangan
Durasi Penggunaan 0.000 Tidak Berdistribusi
Gadget Normal
Tabel 4. Distribusi karakteristik gejala adhd Gejala ADHD 0.000 Tidak Berdistribusi
berdasarkan jenis kelamin Normal
Jenis Gejala ADHD Pada tabel 6 Uji normalitas yang dilakukan
Kelamin Positif Percent Negatif Percent
(%) (%) menggunakan uji kolmogorov-smirnov, hasil
Laki-laki 9 12.33 23 31.51 pada data tersebut tidak terdistribusi normal
Perempuan 7 9.59% 34 46.58 karena data pada tabel 6 mendapatkan p-value
Berdasarkan tabel 4 sampel laki - laki 0,000 (p-value <0,05) sehingga uji korelasi yang
memiliki gejala ADHD lebih besar daripada digunakan yaitu uji spearman rho.
perempuan yaitu berjumlah 9 orang dengan
persentase 12,33% sedangkan jenis kelamin
perempuan yang bergejala ADHD berjumlah 7
orang (9,59%).

156
Naufal, A.F., Safitri, E.F., Nurulinsani, A., Darojati, H.P.I., Pristianto, A., Susilo, T.E. & Awanis, A.
Fisiomu.2023 Vol 4(2): 152-160
DOI: https://10.23917/fisiomu.v4i2.22133
Tabel 7. Uji korelasi sering menggunakan smartphone sebagai media
Durasi Gejala belajar.
Penggunaa ADHD
n Gadget Selain itu hasil dari studi ini didapatkan
Spearm Durasi Correlation 1.000 .427 bahwa anak dengan durasi menggunakan gadget
an's rho Penggu Coefficient melebihi dari 1 jam lebih banyak dibandingkan
naan Sig. (2-tailed) . .000
Gadget N 73 73 anak dengan durasi menggunakan gadget kurang
Gejala Correlation .427 1.000 dari 1 jam. Durasi penggunaan gadget melebihi 1
ADHD Coefficient jam pada penelitian ini sebesar 69.9% dengan
Sig. (2-tailed) .000 .
N 73 73 durasi rata - rata 88.84, angka ini melebihi durasi
yang sudah direkomendasikan oleh American
Pada tabel 7 didapatkan hasil uji korelasi Academy of Pediatric yaitu 60 menit per hari.
spearman rho memperoleh nilai koefisien Penelitian ini sejalan dengan penelitian kohort
korelasi sebesar 0,427 dengan nilai p-value 0,000. Niiranen et al. (2021) yang mengatakan hasil
Dikarenakan p-value <0,05 sehingga dapat penelitian mendapatkan rata-rata durasi
diartikan bahwa terdapat hubungan antara durasi penggunaan gadget harian anak prasekolah
penggunaan gadget terhadap gejala ADHD pada adalah 114 menit. Studi yang dilakukan oleh
anak usia 4-6 tahun dan mempunyai hubungan Kabali et al. (2015) mendapatkan hasil orang tua
sedang karena nilai koefisien korelasi 0,427 memberikan gadget kepada anak-anak pada saat
mengerjakan pekerjaan rumah, agar anak tetap
Pembahasan tenang atau tidak menangis, dan sebelum tidur.
Gadget merupakan suatu barang canggih Berdasarkan penelitian ini didapatkan
yang dirancang untuk dapat mempermudah adanya hubungan antara durasi penggunaan
manusia dari masa sebelumnya. Jenis gadget gadget dengan gejala ADHD. Hal ini didukung
yang sering digunakan pada saat ini yaitu seperti dengan adanya uji silang antara durasi dengan
smartphone, tablet/ipad, Komputer, laptop. gejala ADHD juga didapatkan bahwa anak yang
Penggunaan gadget secara berlebih dapat mempunyai gejala ADHD memiliki durasi
mempengaruhi perkembangan dan kesehatan penggunaan gadget lebih dari 1 jam (21.92%).
anak seperti anak kehilangan perhatian dan fokus, Menurut Vaidyanathan et al. (2020) tingkat
inefisiensi tugas, dan bahaya keselamatan. keparahan ADHD ditemukan memiliki korelasi
Penggunaan gadget pada anak dalam durasi yang positif dengan peningkatan durasi penggunaan
lama juga akan berpengaruh pada interaksi anak gadget. Anak dengan ADHD yang parah
yang menyebabkan anak menjadi semakin pasif menyebabkan anak mengalami kesulitan dalam
(Oktafia et al., 2021). melakukan permainan atau tugas yang
Berdasarkan hasil penelitian ini didapatkan membutuhkan perhatian terus-menerus.
bahwa anak - anak lebih banyak menggunakan Sehingga anak lebih memilih gadget daripada
smartphone dibandingkan jenis gadget lainnya aktivitas berbasis permainan, karena mereka
seperti laptop, tablet, ipad, dan komputer. cenderung menawarkan stimulasi yang lebih
Penelitian yang dilakukan oleh Susilowati et al. multisensori dan beragam.
(2021)mengatakan media digital atau gadget Sedangkan hasil dari studi kohort
yang paling sering digunakan oleh anak yaitu menunjukkan durasi penggunaan gadget rata-rata
smartphone (91,6%), diikuti oleh televisi (86,1%) adalah 1,5 jam/hari pada kelompok usia
dan komputer (61%). Hal ini dikarenakan prasekolah (4-6 tahun). Anak yang mempunyai
smartphone merupakan salah satu jenis gadget durasi penggunaan gadget lebih dari 1 jam sehari
yang mudah untuk didapatkan dan juga mudah memiliki masalah eksternalisasi dan inatensi yang
untuk digunakan. Hal ini didukung karena signifikan secara klinis dan memiliki risiko lebih
sebagian besar siswa mengharuskan belajar di tinggi mengalami ADHD (Tamana et al., 2019).
rumah pada saat pandemi COVID-19. Proses Penggunaan gawai yang berlebihan pada anak
belajar dilakukan melalui video conference, dapat menyebabkan kecanduan yang dapat
diskusi online serta penugasan yang dikirim menimbulkan sejumlah dampak negatif antara
secara daring sehingga mengharuskan anak lebih lain disorientasi, gangguan fungsi motorik,
berkurangnya pergaulan, gangguan kesehatan

157
Naufal, A.F., Safitri, E.F., Nurulinsani, A., Darojati, H.P.I., Pristianto, A., Susilo, T.E. & Awanis, A.
Fisiomu.2023 Vol 4(2): 152-160
DOI: https://10.23917/fisiomu.v4i2.22133

mata, dan mempengaruhi perkembangan anak studi meta-analisis dari tujuh penelitian yang
(Wasliah et al., 2020). Penggunaan gawai dalam melaporkan data pada setiap jenis kelamin oleh
jangka panjang juga mempengaruhi Ayano et al. (2020) menunjukkan bahwa
perkembangan otak anak karena terlalu banyak prevalensi gejala ADHD pada laki-laki jauh lebih
hormon dopamin yang dapat mengganggu banyak daripada perempuan. Prevalensi gejala
perkembangan fungsi kortikal prefrontal yang ADHD yang ditemukan yaitu 10,60% pada laki-
dapat menyebabkan gejala ADHD seperti laki dan 5,28% pada wanita. Hal ini dikarenakan
inatensi, gagal menyelesaikan tugas, hiperactive, perilaku yang impulsif, menantang dan agresif
kurang fokus dan terlalu banyak bergerak yang ditunjukkan lebih besar pada anak laki laki
(Setianingsih, 2018). dibandingkan anak perempuan, sementara anak
Akan tetapi dari penelitian ini perempuan menunjukkan tingkat kurangnya
mendapatkan hasil anak yang tidak positif gejala perhatian yang lebih besar daripada laki-laki.
ADHD dengan penggunaan gadget lebih dari 1 Gejala ADHD pada penelitian ini
jam lebih banyak dibandingkan anak yang positif didapatkan 21,9% yang berarti prevalensi anak
gejala ADHD dengan durasi penggunaan gadget usia 4-6 tahun di Desa yang mempunyai gejala
lebih dari 1 jam. Pendampingan orang tua ADHD. Angka tersebut dapat dikatakan cukup
terhadap anak dalam menggunakan gadget tinggi. Hal ini akan bermasalah pada anak, gejala
merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi. ADHD yang berkelanjutan jika dibiarkan dapat
Menurut studi Novita et al. (2019) orang tua yang berpengaruh pada kehidupannya. Masalah umum
mendampingi anak dalam menggunakan gadget pada anak-anak dengan ADHD termasuk
sebanyak 98,1% pada anak yang tidak mengalami kesulitan berbicara, masalah motorik, dan
gejala ADHD. Orang tua dalam mendampingi kesulitan berkonsentrasi. Banyak anak dengan
anak dalam menggunakan gadget dapat gejala ADHD mengalami keterlambatan
mengawasi apa saja konten yang dapat diakses perkembangan bahasa, seperti gangguan bicara,
yang diakses oleh anak. Sedangkan menurut keterampilan ekspresif dan bahasa. Gangguan
adshaw & mal (2017) konten yang mengandung motorik pada anak dengan ADHD biasanya
kekerasan merupakan salah satu faktor hal yang mempunyai masalah dalam aktivitas bermain atau
mempunyai pengaruh terhadap kejadian ADHD kegiatan sehari-hari yang membutuhkan
pada anak. konsentrasi seperti menggunakan pensil,
Menurut penelitian yang dilakukan oleh membuka kancing baju, menggunting, membuka
Han et al. (2019) terdapat 70.6% orang tua tutup botol dan menangkap bola. Masalah
mengatakan bahwa anak dalam menggunakan motorik menyebabkan anak mengalami kesulitan
gadget dalam sehari lebih dari 1 jam dengan dalam kehidupan sehari-hari, kinerja akademik,
aplikasi yang sering dibuka yaitu game (40,8%), olahraga, bermain dan kepercayaan diri. Anak-
youtube (39,6%) dan film kartun (40,3%). Selain anak dengan ADHD yang mengalami kesulitan
itu hasil penelitian juga menunjukkan sekitar motorik sering menunjukkan kekurangan dalam
56,6% orang tua mempunyai tingkat perhatian kegiatan yang membutuhkan koordinasi gerakan
tinggi pada anak dalam mendampingi anak yang rumit, seperti tulisan tangan. Anak-anak
bermain gadget. Anak yang mempunyai gejala seperti itu sering terlihat kikuk dan tidak
ADHD apabila diberikan stimulus visual terus terkoordinasi (Mokobane et al., 2019).
menurus akan berpengaruh pada hypersensitivitas Keterbatasan dalam penelitian ini yaitu
visual. Hal ini dapat ditandai dengan anak melihat kurangnya pendampingan peneliti dan
sekeliling, sulit untuk berkonsentrasi ketika ada enumerator pada orang tua dari responden dalam
gangguan visual, tetapi jika ada objek kecil di pengisian kuesioner sehingga terdapat perbedaan
antara ruang visual, ia akan lebih fokus pada pemahaman dalam menjawab pertanyaan yang
objek tersebut, sehingga gangguan visual perlu terdapat pada kuesioner. Uji coba kuesioner
diminimalkan (Jung et al., 2014). terhadap orang tua pada studi pendahuluan
Pada penelitian ini juga mendapatkan hasil menunjukkan kurangnya pemahan orang tua pada
anak yang mempunyai gejala ADHD didominasi pemilihan bahasa yang digunakan. Selain itu
oleh laki laki dibandingkan perempuan. Sebuah terdapat banyak faktor pengganggu seperti

158
Naufal, A.F., Safitri, E.F., Nurulinsani, A., Darojati, H.P.I., Pristianto, A., Susilo, T.E. & Awanis, A.
Fisiomu.2023 Vol 4(2): 152-160
DOI: https://10.23917/fisiomu.v4i2.22133
kurangnya item pertanyaan mengenai children and adolescents: Checklists, norms,
pendampingan penggunaan gadget pada anak and clinical interpretation. In ADHD Rating
dalam kuesioner. Kelemahan dari penelitian ini Scale-5 for children and adolescents:
yaitu pemilihan mitra dari penelitian kurang Checklists, norms, and clinical
menyuluruh, pada penelitian mitra yang diambil interpretation.
hanya pada sekolah TK sehingga persebaran https://www.guilford.com/books/ADHD-
populasi anak usia 4-6 tahun hanya terpusat pada Rating-Scale-5-for-Children-and-
sekolah. Adolescents/DuPaul-Power-Anastopoulos-
Reid/9781462524877/technical-information
PENUTUP Gunawan, M. A. A. (2017). Hubungan Durasi
Kesimpulan Penggunaan Gadget TerhGunawan, M. A. A.
Hasil penelitian ini dapat disimpulkan (2017). Hubungan Durasi Penggunaan
bahwa terdapat hubungan antara durasi Gadget Terhadap Perkembangan Sosial.
penggunaan gadget dengan gejala ADHD pada Skripsi, 1–68.
anak usia 4-6 tahun dengan alat ukur ADHD http://eprints.undip.ac.id/55141/adap
rating scale 5 untuk mengetahui gejala ADHD Perkembangan Sosial. Skripsi, 1–68.
pada anak. http://eprints.undip.ac.id/55141/
Han, E. S., & goleman, daniel; boyatzis, Richard;
Mckee, A. (2019). Survey Penggunaan
Saran Smartphone Pada Siswa Usia Dini Di
Saran pada penelitian selanjutnya Lembaga Pendidikan Raudhatul Athfal (Ra).
diharapkan peneliti sepenuhnya mendampingi Journal of Chemical Information and
orang tua dalam pengisian kuesioner dan Modeling, 53(9), 1689–1699.
menambah item pertanyaan mengenai Jung, H., Woo, Y. J., Kang, J. W., Choi, Y. W.,
pendampingan orang tua dalam penggunaan & Kim, K. M. (2014). Visual perception of
gadget pada anak dalam kuesioner. Pemilihan ADHD children with sensory processing
Bahasa dalam kuesioner juga harus diperhatikan disorder. Psychiatry Investigation, 11(2),
sehingga orang tua lebih mudah dipahami. Serta 119–123.
hasil dari penelitian ini diharapkan sebagai https://doi.org/10.4306/pi.2014.11.2.119
screening dan upaya preventif agar orang tua Kabali, H. K., Irigoyen, M. M., Nunez-Davis, R.,
bijak dalam memberikan akses gadget kepada Budacki, J. G., Mohanty, S. H., Leister, K. P.,
anak. Serta orang tua dapat memberikan durasi & Bonner, R. L. (2015). Exposure and use of
menggunakan gadget pada batas yang aman yaitu mobile media devices by young children.
15–60 menit per hari agar anak terhindar dari Pediatrics, 136(6), 1044–1050.
resiko gejala ADHD lebih tinggi. https://doi.org/10.1542/peds.2015-2151
Lubis, M. A., & Azizan, N. (2020). Penggunaan
DAFTAR PUSTAKA Gadget Untuk Anak Usia Dini Saat Situasi
adshaw, L. G., & mal, M. (2017). Prevalence of Pandemi Covid-19. Jurnal Kajian Gender
ADHD in Qatari School-Age Children. Dan Anak Pusat Studi Gender Dan Anak
Journal of Attention Disorders, 21(5), 442– (PSGA), 4(1).
449. Mokobane, M., Basil J., P., & Anneke, M.
https://doi.org/10.1177/1087054713517545 (2019). Fine motor deficits and attention
Ayano, G., Yohannes, K., & Abraha, M. (2020). deficit hyperactivity disorder in primary
Epidemiology of attention- school children. The South African Journal of
deficit/hyperactivity disorder (ADHD) in Psychiatry : SAJP : The Journal of the
children and adolescents in Africa: A Society of Psychiatrists of South Africa, 25,
systematic review and meta-analysis. Annals 1232., Dcd, 1–7.
of General Psychiatry, 19(1), 1–10. https://doi.org/10.4102/sajpsychiatry.v25i0.1
https://doi.org/10.1186/s12991-020-00271-w 232
DuPaul, G. J., Power, T. J., Anastopoulos, A. D., Naufal, A. F., Islamiatun, Z. K., Zahra, N. A.,
& Reid, R. (2016). ADHD Rating Scale-5 for Karyanto, M. D., Dharmawan, Y. A. T., &

159
Naufal, A.F., Safitri, E.F., Nurulinsani, A., Darojati, H.P.I., Pristianto, A., Susilo, T.E. & Awanis, A.
Fisiomu.2023 Vol 4(2): 152-160
DOI: https://10.23917/fisiomu.v4i2.22133

Pristianto, A. (2023, January). Buku Rahman, F., Anam, A. A., & Trisnaningrum, D.
Perkembangan Anak Berkebutuhan Khusus. A. (2021). Program Fisioterapi Berbasis Play
In Prosiding University Research Exercise untuk Perkembangan Motorik pada
Colloquium (pp. 1-11). Anak dengan Delay Development: Studi
Naufal, A. F., & Ardiani, S. D. (2022). Hubungan Kasus. Indonesian Journal of Physiotherapy
Kemampuan Fungsi Motorik Anak Terhadap Research and Education, 2(2), 61-70.
Kemampuan Komunikasi Anak Usia 2 Setianingsih, S. (2018). Dampak Penggunaan
Tahun. Jurnal Kesehatan, 15(1), 60-67. Gadget Pada Anak Usia Prasekolah Dapat
Niiranen, J., Kiviruusu, O., Vornanen, R., Meningkatan Resiko Gangguan Pemusatan
Saarenpää-Heikkilä, O., & Juulia Paavonen, Perhatian Dan Hiperaktivitas. Gaster, 16(2),
E. (2021). High-dose electronic media use in 191.
five-year-olds and its association with their https://doi.org/10.30787/gaster.v16i2.297
psychosocial symptoms: A cohort study. BMJ Statistik, B. P. (2020). Pandemi Covid-19
Open, 11(3), 1–9. Dorong Anak-anak Aktif Menggunakan
https://doi.org/10.1136/bmjopen-2020- Ponsel. 16 April, 2020.
040848 Stiglic, N., & Viner, R. M. (2019). Effects of
Novita, D., Wardani, D. W. S. R., & Kurniawaty, screentime on the health and well-being of
E. (2019). Hubungan Penggunaan Gadget children and adolescents: A systematic
(Smartphone) Dengan Suspek Gangguan review of reviews. BMJ Open, 9(1).
Pemusatan Perhatian Dan Hiperaktivitas Di https://doi.org/10.1136/bmjopen-2018-
SD Al Kautsar Bandar Lampung. Majority, 023191
8(1), 108–114. Susilowati, I. H., Nugraha, S., Alimoeso, S., &
Nurhayati, I. N. D. A. H., Widyaningsih, E., & Hasiholan, B. P. (2021). Screen Time for
Subagyo, A. (2017). Pertumbuhan Dan Preschool Children : Learning from Home
Tingkat Morbiditas Pada Bayi Usia 7-12 during the COVID-19 Pandemic.
Bulan Berdasarkan Status Pemberian Asi Di https://doi.org/10.1177/2333794X21101783
Wilayah. Jurnal Kesehatan Ums. 6
Núñez-Jaramillo, L., Herrera-Solís, A., & Tamana, S. K., Ezeugwu, V., Chikuma, J.,
Herrera-Morales, W. V. (2021). Adhd: Lefebvre, D. L., Azad, M. B., Moraes, T. J.,
Reviewing the causes and evaluating Subbarao, P., Becker, A. B., Turvey, S. E.,
solutions. Journal of Personalized Medicine, Sears, M. R., Dick, B. D., Carson, V.,
11(3), 1–25. Rasmussen, C., Pei, J., & Mandhane, P. J.
https://doi.org/10.3390/jpm11030166 (2019). Screen-time is associated with
Oktafia, D. P., Triana, N. Y., & Suryani, R. L. inattention problems in preschoolers: Results
(2021). Durasi Penggunaan Gadget Terhadap from the CHILD birth cohort study. PLoS
Interaksi Sosial Pada Anak Usia Pra Sekolah: ONE, 14(4), 1–15.
literatur review. Jurnal Kesehatan, 4(1), 31– https://doi.org/10.1371/journal.pone.021399
47. 5
Pristianto, A., Putri, H., Darojati, I., Nurhandrita, Tanoyo, D. P. (2013). Diagnosis dan Tata
Z. P., Arza, A., & Rahayu, A. D. (2022). Laksana Attention-Deficit/Hyperactivity
Deteksi Dini Terkait Flat Foot di KB Tk Al- Disorder. E-Journal Medika Udayana, 2(7),
Quran Terpadu Bintangku Surakarta. Jurnal 1–19.
Pengabdian Masyarakat Multidisiplin, 6(1), http://download.portalgaruda.org/article.php
19–24. ?article=82563&val=970
Pristianto, A., Damayanti, A., Suryani, N., Toghyani, R., Sharafi Shorabi, F., Sharafi
Rahman, F., & Setiyaningsih, R. (2019). Shorabi, H., & Ghahraman Tabrizi, S. H.
Upaya Pencegahan Dan Edukasi Gangguan (2015). Check the status of the development
Postur Pada Siswa Sdn 03 Pabelan of children under age 5 in rural areas of
Sukoharjo. The 9th University Research Isfahan using the ASQ questionnaire in 2012-
Colloqium (Urecol), 9(1). 2013 year. Journal of Medicine and Life,

160
Naufal, A.F., Safitri, E.F., Nurulinsani, A., Darojati, H.P.I., Pristianto, A., Susilo, T.E. & Awanis, A.
Fisiomu.2023 Vol 4(2): 152-160
DOI: https://10.23917/fisiomu.v4i2.22133
8(Spec Iss 4), 169–173. https://doi.org/10.1177/0253717620939782
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/28316 Wasliah, I., Pratiwi, E. A., & Pradnyantayani, N.
726%0Ahttp://www.pubmedcentral.nih.gov/ L. P. (2020). Hubungan Penggunaan Gadget
articlerender.fcgi?artid=PMC5319284 Terhadap Risiko Gangguan Pemusatan
Vaidyanathan, S., Manohar, H., Chandrasekaran, Perhatian Dan Hiperaktivitas Anak Usia
V., & Kandasamy, P. (2020). Screen Time Prasekolah Di Paud Cempaka Desa Batu
Exposure in Preschool Children with ADHD: Mekar Lingsar. PrimA: Jurnal Ilmiah Ilmu
A Cross-Sectional Exploratory Study from Kesehatan, 6(2). http://id.stikes-
South India. Indian Journal of Psychological mataram.ac.id/e-
Medicine, 43(2), 125–129. journal/index.php/JPRI/article/view/178/143

161

Anda mungkin juga menyukai

  • Leaflet
    Leaflet
    Dokumen2 halaman
    Leaflet
    Aulia Whiratama Putra
    Belum ada peringkat
  • Tugas Hiperkes Kelompok 2 K3
    Tugas Hiperkes Kelompok 2 K3
    Dokumen25 halaman
    Tugas Hiperkes Kelompok 2 K3
    Aulia Whiratama Putra
    Belum ada peringkat
  • Hospital Disaster Plan
    Hospital Disaster Plan
    Dokumen30 halaman
    Hospital Disaster Plan
    Aulia Whiratama Putra
    Belum ada peringkat
  • Translate
    Translate
    Dokumen5 halaman
    Translate
    Aulia Whiratama Putra
    Belum ada peringkat
  • Petir
    Petir
    Dokumen1 halaman
    Petir
    Aulia Whiratama Putra
    Belum ada peringkat
  • NKN
    NKN
    Dokumen1 halaman
    NKN
    Aulia Whiratama Putra
    Belum ada peringkat
  • Form Spo Kosong
    Form Spo Kosong
    Dokumen2 halaman
    Form Spo Kosong
    Aulia Whiratama Putra
    Belum ada peringkat
  • KMK
    KMK
    Dokumen1 halaman
    KMK
    Aulia Whiratama Putra
    Belum ada peringkat
  • BMD
    BMD
    Dokumen1 halaman
    BMD
    Aulia Whiratama Putra
    Belum ada peringkat
  • NKN
    NKN
    Dokumen1 halaman
    NKN
    Aulia Whiratama Putra
    Belum ada peringkat
  • NKN
    NKN
    Dokumen1 halaman
    NKN
    Aulia Whiratama Putra
    Belum ada peringkat
  • Petir
    Petir
    Dokumen1 halaman
    Petir
    Aulia Whiratama Putra
    Belum ada peringkat
  • KMK
    KMK
    Dokumen1 halaman
    KMK
    Aulia Whiratama Putra
    Belum ada peringkat
  • Bab Iii
    Bab Iii
    Dokumen27 halaman
    Bab Iii
    Aulia Whiratama Putra
    Belum ada peringkat
  • Journal Reading DVI
    Journal Reading DVI
    Dokumen51 halaman
    Journal Reading DVI
    Aulia Whiratama Putra
    100% (1)