Anda di halaman 1dari 43

JOBSHEET/LEMBAR KERJA

PENGUKURAN ARUS

A. TUJUAN : Pada akhir latihan siswa akan


1. Mengetahui alat ukur yang di gunakan untuk mengukur arus sesuai dengan
prinsip kerja yang benar.
2. Latihan memasang lampu dalam hubungan serie.
3. Latihan memasang kotak sekering tunggal.

B. PETUNJUK - PETUNJUK :
1. Perhatikan dan laksanakan selalu cara pengupasan isolasi kawat yang baik.
2. Sambungan – sambungan kawat hanya boleh dilakukan didalam kotak
sambungan.
3. Sasmbungan – sambungan pada kotak tarik harus ditutup dengan penutup
sambungan ( Las Dop ).
4. Ujung – ujung pipa pada roset – roset dan kotak sekering harus dilengkapi
dengan tule.
5. Dengan saklar tunggal dua lampu atau satu kelompok lampu dapat menyala
dan mati bersama – sama.
6. Bila lampu satu putus/mati, maka lampu yang lain akan tidak menyala.

C. PERLENGKAPAN :
I. Alat – alat perkakas :
1. gergaji besi / kikir segitiga = 1 buah
2. Buimer / kikir ½ bulat = 1 buah
3. Meteran kayu / baja = 1 buah
4. Freetboor = 1 buah
5. Tang potong = 1 buah
6. Tang bulat = 1 buah
7. Tang kombinasi = 1 buah
8. Pisau / tang pengupas = 1 buah
9. Obeng = 1 buah
10.Tespen = 1 buah
11.Megger ( ohm meter ) = 1 buah

II. Bahan – bahan :


1. Saklar tunggal = 20 buah
2. Fetting tembok / gantung = 20 buah
3. Reset kayu = 20 buah
4. Pipa Union / P.V.C. 5/8 = 20 buah
5. Sengkang pipa = buah
6. Rol isolator = buah
7. Sekrup kayu = buah
8. Kotak Sekering = buah
9. Kawat N G A / N Y A = buah
10.Benang renda = buah
11.Tule = buah
12.Kotak sambungan = buah
13.Lampu pijar = buah

D. GAMBAR INSTALASI

E. KESELAMATAN KERJA :
1. Dilarang bekerja dalam keadaan bertegangan.
2. Atur dan tempatkan alat – alat / dengan rapih sehingga tidak mengganggu
kelancaran / kebebasan bekerja.

F. LANGKAH KERJA :
1. Perhatikan gambar kerja ( pasang gambar kerja pada papan kerja ).
2. Siapkan dan atur alat – alat / bahan.
3. Potong pipa sesuai dengan ukurannya dan haluskan ujung – ujungnya.
4. Pasang kotak sekering.
5. Pasang pipa dan sambungan – sambungannya.
6. Pasang kawat pada pipa dan kawat pada rol isolator.
( untuk pemasangan rentang ).
7. Pasang roset – roset, fetting dan sakelar.
8. Periksa dengan mengerjakan apakah tidak terjadi hubungan pendek.
9. Laporkan pada pembimbing jika telah selesai.
10.Lepas / bongkar instalasi tersebut setelah diperiksa oleh pembina.

CATATAN :
1. Setelah pekerjaan pemasangan selesai harus membuat jawaban pertanyaan -
pertanyaan yang ada.
2. Jawaban dibuat tertulis dan diserahkan bersamaan dengan lembar penilaian.
PERTANYAAN :
1. Apa kegunaan patrun zokering ?
2. Berapa cm jarak dari lantai untuk pemasangan saklar, dan stop kontak serta
kotak zokering.
3. Berapa cm jarak minimum untuk pemasangan kawat sejajar dalam saluran
rentang ?
4. Mengapa dalam hubungan serinya lampu menjadi suram ?
INSTALASI PENERANGAN DENGAN SAKLAR
TUNGGAL DAN STOP KONTAK
( LAMPU DIHUBUNGKAN PARAREL )
L I P. 2

A. TUJUAN :
1. Latihan memasang lampu dalam hubungan pararel.
2. Latihan memasang stop kontak, dan saklar tunggal serta kontak sekering
tunggal.

B. PETUNJUK :
1. Dengan hubungan pararel ( sejajar ) maka lampu akan mendapatkan tegangan
yang sama dengan tegangan sumbernya sehingga lampu dapat menyala
dengan terang (sesuai dengan kemampuannya ).
2. Pemasangan stop kontak tidak boleh dipengaruhi oleh saklar yang melayani
lampu – lampu ( disambung langsung dari sekering).
3. Semakin banyak lampu – lampu ( beban ) yang disambung pararel maka akan
menimbulkan tahan total semakin kecil, yang berarti akan memerlukan arus
listrik yang besar.
4. Keterangan lainnya sama dengan petunjuk L I P. 1 nomer 1 s/d 4.

C. PERLENGKAPAN :
I. Alat – alat / perkakas :
Sama dengan L I P. 1
II. Bahan – bahan :
Sama dengan L I P. 1 ditambah 1 stop kontak =................ buah

D. GAMBAR INSTALASI
E. KESELAMATAN KERJA :

1. Dilarang bekerja dalam keadaan bertegangan.


2. Alat – alat perkakas yang dipergunakan sedapat mungkin berisolasi.
3. Atur dan tempatkan alat – alat / dengan rapih sehingga tidak mengganggu
kelancaran / kebebasan bekerja.

F. LANGKAH KERJA :
1. Perhatikan gambar pada job sheet saudara dan pasanglah gambar tsb pada
papan kaerja.
2. Siapkan dan atur alat – alat / bahan yang mau dipasang.
3. Potong pipa sesuai dengan ukurannya dan haluskan ujung – ujungnya.
4. Kotak sekering.
5. Pasang pipa instalasi dan kotak sambungannya.
6. Pasang kawat ( masukkan kawat ) pada pipa dan pasang kawat pada isolator
tarik ( untuk instalasi rentang / regang ).
7. Pasang roset – roset, fetting, sakelar dan stop kontak.
8. Periksa semua pemasangan sudah sesuai dengan aturan pemasangan atau
belum.
9. Periksa hubungan pengawetannya dengan meger.
10. Laporkan pada pembina dan hubungkan dengan jelas.
11. Lepas / bongkar instalasi tersebut setelah diperiksa oleh pembina.

G. PERTANYAAN :
1. Berapa jumlah belokan maximum diantara dua kotak / tarik ?
2. Mengapa pemasangan stop kontak tidak boleh dipengaruhi oleh saklar untul
lampu – lampu ?
3. Mana yang lebih menguntungkan hubungan lampu – lampu secara seri atau
pararel ? Jelaskan alasannya !
4. Bagaimana cara menentukan polaritas dan melakukan pengawetan pada stop
kontak; saklar – saklar dan fetting lampu ?
5. Jelaskan alasannya bahwa kawat patrun lebur yang telah putus tidak boleh
diganti dengan sembarang kawat ?
INSTALASI PENERANGAN DENGAN SAKLAR TUKAR
DAN STOP KONTAK
L I P. 3

A. TUJUAN :
1. Membiasakan memasang saklar dan memasang lampu dalam hubungan
pararel.
2. Melatih memasang dan memahami cara bekerja saklar tukar.

B. PETUNJUK :
1. Perhatikan selain L I P. 1 nomer 1 s/d 4
2. Dengan saklar tunggal satu lampu atau satu kelompok lampu dapat menyala
dan mati bersama – sama.
3. Dengan saklar tukar maka dua lampu atau dua kelompok lampu akan menyala
bergantian dan akan mati bergantian ( tidak bisa nyala / mati bersama –
sama )
4. Dalam praktek sehari – hari, saklar tukar tidak bisa dipakai berdiri sendiri
seperti saklar tunggal.

C. PERLENGKAPAN :
I. Alat – alat perkakas :
Sama dengan L I P. 1
II. Bahan :
1. Stop kontak = buah
2. Saklar tukar = buah
3. Fetting plaphon / tembok = buah
4. Reset = buah
5. Pipa Union = buah
6. Sengkang pipa = buah
7. Rol isolator = buah
8. Kotak zekering / phase = buah
9. Sekrup kayu = buah
10.Kotak sambungan ( T does 7 cres doos ) = buah
11.Kawat N Y A / N G A = buah
12.Benang = buah
13.Tule = buah
D. GAMBAR INSTALASI

E. KESELAMATAN KERJA :
Sama dengan L I P. 2

F. LANGKAH KERJA :
1. Perhatikan gambar kerja
2. Siapkan alat – alat dan bahanyang diperlukan.
3. Potong pipa sesuai dengan ukurannya dan haluskan ujung – ujungnya.
4. Pasang kotak sekering.
5. Pasang pipa instalasi dan sambungan – sambungannya ( bila ada ).
6. Pasang kawat kedalam pipa dan kawat pada rol isolator.
( untuk pemasangan rentang ).
7. Pasang roset – roset, fetting - fetting dan sakelar.
8. Periksa hasil pemasangan sudah rapih atau belum dan periksa sambungan –
sambungan kawat dengan mager. ( bila terjadi salah sambung atau kebocoran
isolasi ).
9. Laporkan pada pembimbina.
10.Lepas / bongkar instalasi yang terpasang.

G. PERTANYAAAN :
1. Jelaskan perbedaan fungsi saklar tunggal dan tukar ?
2. Jelaskan secara singkat cara melakukan pemasangan pipa pada dinding dari
bilik ( gedek )
3. Berapa macam penampang minimum untuk penghantar utama, dan penghantar
penghubung ( tukaran ).
INSTALASI PENERANGAN DENGAN SAKLAR KELOMPOK
L I P. 4

A. TUJUAN :
1. Latihan memasang instalasi dengan memakai saklar kelompok.
2. Mempelajari cara kerja saklar kelompok.

B. PETUNJUK :
1. Perhatikan dan laksanakan selalu cara mengupas isolasi kawat yang baik.
2. Sambungan-2 kawat hanya boleh dilakukan didalm kotak sambungan.
3. Ujung – ujung pipa pada roset – roset dan kotak zekering harus dilengkapi
dengan tule.
4. Saklar kelompok dapat menyalakan dan dapat mematikan dua buah lampu
atau dua kelompok lampu bergantian. Tetapi tidak dapat menyalakan kedua
lampu (kelompok lampu ) tsb. Bersama – sama.

C. PERLENGKAPAN :
I. Alat – alat perkakas :
Sama dengan L I P. 1
II. Bahan :
1. Kotak zekering = buah
2. Saklar kelompok = buah
3. Fetting plaphon = buah
4. Pipa union / P.V.C. 5/8 = buah
5. Roset kayu = buah
6. Rol isolator = buah
7. Benang Renda = buah
8. Tule = buah
9. Las doop = buah
10.Sekrup kayu = buah
11.Sengkang pipa = buah
12.Lampu pijar = buah

D. GAMBAR INSTALASI
E. KESELAMATAN KERJA :
1. Jangan bekerja dalam keadaan bertegangan.
2. Atur selalu tempat kerja ( penempatan alat-2 dan bahan-2 ).

F. LANGKAH KERJA :
1. Perhatikan gambar kerja ( pasang gambar kerja pada papan kerja ).
2. Siapkan dan atur alat – alat / bahan.
3. Potong pipa sesuai dengan ukurannya.
4. Pasang kotak sekering.
5. Pasang pipa dan sambungan – sambungannya ( bila ada ).
6. Pasang kawat pada pipa dan kawat pada rol isolator.
( untuk pemasangan rentang ).
7. Pasang roset – roset, fetting - fetting dan sakelar.
8. Periksa dengan meger apakah tidak terjadi hubungan pendek.
9. Laporkan pada pembina jika telah selesai.
10.Lepas / bongkar instalasi tersebut setelah diperiksa oleh pembina.

G. CATATAN :
1. Setelah pekerjaan pemasangan selesai harus membuat jawaban pertanyaan -
pertanyaan yang ada.
2. Jawaban dibuat tertulis dan diserahkan bersamaan dengan lembar penilaian.

H. PERTANYAAN :
1. Berapa Jarak antara kotak zekering dan dinding suatu sudut ?
2. Berapa jarak maximum antara kotak – kotak tarik yang dipasang pada
pasangan pipa lurus.
3. Sebutkan perbedaan prinsip antara saklar tukar dan saklar kelompok.
INSTALASI PENERANGAN DENGAN SAKLAR SERIE
L I P. 5

A. TUJUAN :
1. Latihan memasang instalasi dengan saklar serie.
2. Mempelajari cara kerja saklar serie.

B. PETUNJUK :
1. Perhatikan selalu petunjuk – petunjuk pada L I P. 4
2. Dengan saklar serie dua lampu atau dua kelompok lampu dapat dinyalakan dan
dimatikan bersama – sama dan pula bergantian.

C. PERLENGKAPAN :
I. Alat – alat perkakas :
Sama dengan L I P. 1
II. Bahan :
1. Kotak zekering = buah
2. Saklar serie = buah
3. Fetting gantung = buah
4. Pipa union / P.V.C = buah
5. Roset kayu = buah
6. Rol isolator = buah
7. Sekrup kayu = buah
8. Benang Renda = buah
9. Tule = buah
10. Las doop = buah
11.Sengkang pipa = buah
12.Lampu pijar = buah

D. GAMBAR INSTALASI
E. KESELAMATAN KERJA :
Sama dengan L I P. 2

F. LANGKAH KERJA :
1. Perhatikan gambar kerja ( pasang gambar kerja pada papan kerja ).
2. Siapkan dan atur alat – alat / bahan.
3. Potong pipa sesuai dengan ukurannya.
4. Pasang kotak sekering.
5. Pasang pipa dan sambungan – sambungannya ( bila ada ).
6. Pasang kawat pada pipa dan kawat pada rol isolator.
( untuk pemasangan rentang ).
7. Pasang roset – roset dan sakelar.
8. Pasang kabel / kawat untuk lampu – lampu gantung.ssss
9. Periksa dengan meger apakah tidak terjadi hubungan pendek.
10. Laporkan pada pembina.
11.Lepas / bongkar instalasi yang telah terpasang.

G. PERTANYAAN :
1. Apa keuntungan saklar serie / deret dari pada saklar tunggal ?
2. Apa yang harus saudara perhatikan jika saudara akan memasang sambungan
pipa pembelok ( Elbow ) ?
3. Apa yang harus saudara perhatikan pada waktu melakukan penarikan kawat
kedalam pipa ?
INSTALASI PENERANGAN DENGAN SAKLAR SERIE ( II )
L I P. 6

A. TUJUAN :
1. Membiasakan memasang instalasi dengan saklar serie dan stop kontak.
2. Mendalami cara kerja saklar serie dan menghubungkan lampu – lampu dalam
hubungan serie dan pararel..
3. Melatih memasang lampu TL ( tube lampu ).

B. PETUNJUK :
1. Perhatikan selalu petunjuk – petunjuk pada L I P. 5
2. Dalam rangkaian lampu TL terdapat komponen – komponen balast ( lampu
peredaran ). Stater dan tabung lampu.
3. Untuk menghemat pemakaian daya pada lampu TL dianjurkan dipasang
dapasitor ( dipasang secara pararel ).

C. PERLENGKAPAN :
I. Alat – alat perkakas :
Sama dengan L I P. 1
II. Bahan :
Sama dengan L I P 5 ditambah stop kontak dan lampu TL.

D. GAMBAR INSTALASI
E. KESELAMATAN KERJA
Sama dengan L I P. 2

F. LANGKAH KERJA :
1. Perhatikan gambar kerja ( pasang gambar kerja pada papan kerja ).
2. Siapkan dan atur alat – alat / bahan.
3. Potong pipa sesuai dengan ukurannya.
4. Pasang kotak sekering.
5. Pasang kawat pada pipa dan kawat pada rol isolator.
( untuk pemasangan rentang ).
6. Pasang roset – roset dan sakelar dan stop kontak.
7. Pasang lampu gantung dan lampu TL
8. Periksa tahanan isolasi dan sambungan-2 kawat dengan meger
9. Laporkan pada pembina.
10.Lepas / bongkar instalasi yang telah terpasang.

G. PERTANYAAN :
1. Jelaskan secara singkat cara kerja lampu TL ?
2. Apa gunanya capasitor yang dipasang pada lampu TL ?
3. Mengapa dalam lampu TL bisa memakan daya listrik yang besar bila dibanding
dengan lampu pijar ?
INSTALASI PENERANGAN DENGAN
HUBUNGAN HOTEL ( I )
L I P. 7

A. TUJUAN :
Mempelajari cara kerja instalasi hubungan hotel.

B. PETUNJUK :
1. Perhatikan selalu petunjuk – petunjuk pada L I P. 1 s/d 4.
2. Yang dimaksud dengan hubungan hotel ialah satu lampu atau satu kelompok
lampu yang dapat dilayani dari du tempat ( menghidupkan dan mematikan ).
3. Hubungan hotel biasa dipakai didalam kamar yang mempunyai dua pintu,
didalam kamr tidur dan pada gang – gang dsb.

C. PERLENGKAPAN :
I. Alat – alat perkakas :
Sama dengan L I P. 1
II. Bahan :
Sama dengan L I P 5 dengan saklar serie diganti dengan saklar tukar ( dua
buah ) dan ditambah stop kontak ( lihat gambar pada job sheet ).

D. GAMBAR INSTALASI

E. KESELAMATAN KERJA
Sama dengan L I P. 2

F. LANGKAH KERJA :
Sama dengan L I P. 2
G. PERTANYAAN :
1. Apa gunanya saklar induk ( saklar pada kotak zekering ) pada hal untuk setiap
lampu sudah disediakan saklar masing-2 ?
2. Dimana hubungan hotel biasa dipakai ?
3. Tanda – tanda apakah yang ada pada patrum lebur, yang dapat menunjukkan
besarnya arus ?
Berikan contohnya ?
INSTALASI PENERANGAN DENGAN
HUBUNGAN KELDER ( I )
L I P. 8

A. TUJUAN :
1. Mempelajari lebih lanjut tehnik – tehnik pemasangan.
2. Mempelajari cara kerja hubungan kelder.

B. PETUNJUK :
1. Perhatikan selalu petunjuk – petunjuk pada L I P. 1 s/d 4.
2. Hubungan kelder adalah suatu hubungan lampu – lampu yang biasa dipakai
gudang dan gudang didalam tanah..
3. Saklar tunggal bekerja sebagai saklar muka dan biasanya dipasang di dekat
pintu bagian luar ruangan dimana hubungan kelder dipasang.
4. Saklar tukar bekerja sebagai pengatur penerangan ( lampu mana yang ingin
dinyalakan ).

C. PERLENGKAPAN :
I. Alat – alat perkakas :
Sama dengan L I P. 1
II. Bahan :
1. Kontak zekering tunggal = buah
2. Saklar tunggal = buah
3. Saklar tukar = buah
4. Fetting plafon = buah
5. Lampu pijar = buah
6. Roset kayu = buah
7. Pipa union = buah
8. Rol isolator = buah
9. Sekrup kayu = buah
10.Kawat N G A / N Y A = buah
11.Tule = buah
12.Benang renda = buah

D. GAMBAR INSTALASI
E. KESELAMATAN KERJA :
1. Dilarang bekerja dalam keadaan bertegangan.
2. Atur dan tempatkan alat – alat / bahan dengan rapih sehingga tidak
mengganggu kelancaran / kebebasan bekerja.
3. Usahakanlah alat – alat yang dipergunakan berisolasi.

F. LANGKAH KERJA :
1. Perhatikan gambar kerja / job sheet
2. Siapkan dan atur alat – alat / bahan yang diperlukan.
3. Beri tanda tempat – tempat yang akan dipasangi.
4. Pasang kabel dan kotak – kotak sambungannya.
5. Kupas ujung – ujung kabel dan ikat dengan benang pada ujung – ujung
isolasinya.
6. Pasang roset – roset dan sakelar fetting dan stop kontak.
7. Sambung ujung – ujung kabel pada kotak tarik.
8. Periksa dengan meger
9. Laporkan pada pembina jika telah selesai.
10.Bongkar instalasi tersebut setelah diperiksa oleh pembina.

G. PERTANYAAN :
1. Apa beda kabel NYM dengan kawat NYA ?
2. Berapa cm jarak maksimum untuk pemasangan klem kabel satu dengan yang
lainnya.
3. Apa artinya NYM 3x 2,5 mm2
” NYMY 4x 1,5 mm2
INSTALASI PENERANGAN DENGAN
HUBUNGAN GELAP
L I P. 9

A. TUJUAN :
1. Mempelajari lebih lanjut tehnik – tehnik pemasangan.
2. Mempelajari cara kerja dan pengertian hubungan gelap.

B. PETUNJUK :
1. Perhatikan selalu petunjuk – petunjuk pada L I P. 1 s/d 4.
2. Yang dimaksud dengan hubungan hotel ialah bahwa cahaya lampu dapt diatur
( terang atau suram )
3. Saklar tunggal bekerja sebagai saklar muka jadi lampu – lampu baru dapat
dinyalakan oleh saklar – saklar lainnya, jika saklar muka / tunggal sudah
dihubungkan.
4. Hubungan gelap banyak dipakai didalam kamar-2 tidur dirumah – rumah sakit.

C. PERLENGKAPAN :
I. Alat – alat perkakas
Sama dengan L I P. 1
II. Bahan :
Sama dengan L I P. 8

D. GAMBAR INSTALASI

E. KESELAMATAN KERJA
Sama dengan L I P. 8

F. LANGKAH KERJA :
Sama dengan L I P. 8

G. PERTANYAAN :
1. a. Apa yang dimaksud dengan hubungan gelap ?
b. Dimana hubungan gelap biasa dipakai ?
2. Terangkan dengan singkat cara melakukan pemasangan penghantar bangunan
/ gedung ?
3. Apa gunanya loop ( persediaan kabel ) itu ?
Dan dimana loop itu dipasang ?
INSTALASI PENERANGAN DENGAN
HUBUNGAN PEMERIKSA
L I P. 10

A. TUJUAN :
1. Mempelajari lebih lanjut tehnik – tehnik pemasangan.
2. Mempelajari cara kerja hubungan pemeriksa / kontrol.

B. PETUNJUK :
1. Perhatikan selalu petunjuk – petunjuk pada L I P. 1 s/d 4.
2. Yang dimaksud hubungan pemeriksa adalah suatu instalasi dimana lampu –
lampu penerangan hanya boleh dinyalakan dalam waktu – waktu yang telah
ditentukan. Karena itu jika diluar waktu tertentu itu ada yang menyalakan
lampu, maka hal tersebut akan diketahui oleh penjaga.
3. Lamp kontrol berada ditempat jaga jika lampu kontrol menyala, maka ini
berarti bahwa ada lampu lain yang dinyalakan sebaliknya jika lampu lain tidak
ada yang dinyalakan maka lampu kontrolpun tidak dapat menyala.

C. PERLENGKAPAN :
I. Alat – alat perkakas :
Sama dengan L I P. 1
II. Bahan :
1. Kontak zekering tunggal = buah
2. Saklar tunggal = buah
3. Saklar double = buah
4. Fetting plafon / gantung = buah
5. Roset kayu = buah
6. Pipa union / P V C = buah
7. Sengkang pipa = buah
8. Rol isolator = buah
9. Sekrup kayu = buah
10.Kawat N Y A = buah
11. Benang renda = buah
12. Lampu pijar = buah
D. GAMBAR INSTALASI

E. KESELAMATAN KERJA :
Sama dengan L I P. 8
F. LANGKAH KERJA :
Sama dengan L I P. 8
G. PERTANYAAN :
1. Dimana hubungan pemeriksa biasa dipasang ?
2. Mengapa pada kamar mandi / WC dilarang stop kontak ?
3. Dengan fetting jenis apa sebaiknya pada kamar mandi dipasang ?
4. Mengapa jumlah titik beban dalam satu kelompok zekering ( satu rangkaian )
dibatasi ?
INSTALASI PENERANGAN DENGAN HUBUNGAN
PENYELAMAT ( HUB. BANK )
L I P. 11

A. TUJUAN :
Mempelajari cara kerja dan pengertian hubungan penyelamat ( Hubungan Bank )

B. PETUNJUK :
1. Perhatikan selalu petunjuk – petunjuk pada L I P. 1 s/d 4.
2. Yang dimaksud dengan hubungan penyelamat ( hub. Bank ) ialah suatu
gedung. Jadi lampu – lampu tidak akan bisa dihidupkan atau dimatikan
sembarang orang.
3. Saklar pelayaran lampu – lampu penerangan dipasang diluar sedang saklar
tunggal ( sebagai saklar pengunci ) ditempatkan diruang penjaga.
4. Apabila sektor tunggal sudah dihubungkan ( ON ) maka lampu penerangan
tidak bisa dimatikan oleh saklar tukar.

C. PERLENGKAPAN :
I. Alat – alat perkakas
Sama dengan L I P. 1
II. Bahan :
Sama dengan L I P. 8

D.

E. KESELAMATAN KERJA :
Sama dengan L I P. 8
F. LANGKAH KERJA :
Sama dengan L I P. 8
INSTALASI PENERANGAN DENGAN
HUBUNGAN DALAM RUANGAN BESAR
L I P. 12

A. TUJUAN :
Mempelajari cara kerja dan pengertian hubungan dalam ruangan besar.

B. PETUNJUK :
1. Perhatikan selalu petunjuk – petunjuk pada L I P. 1 s/d 4.
2. Yang dimaksud hubungan dalam ruangan besar adalah lampu – lampu yang
dipasang dapat dinyalakan sebagian ( waktu tidak diperlukan ) dan dapat
dinyalakan seluruhnya ( waktu digunakan )
3. Hubungan tersebut biasa dipakai dalam ruangan aula atau gedung – gedung
pertemuan.

C. PERLENGKAPAN :
I. Alat – alat perkakas :
Sama dengan L I P. 1
II. Bahan :
1. Kontak zekering tunggal = buah
2. Saklar tukar = buah
3. Fetting plafon / gantung = buah
4. Roset kayu = buah
5. Lampu pijar = buah
6. Pipa union / Paralon = buah
7. Rol isolator = buah
8. Kawat N Y A / N G A = buah
9. Tule = buah
10. Benang renda = buah
11. Sekrup kayu = buah

D.
E. KESELAMATAN KERJA :
Sama dengan L I P. 8
F. LANGKAH KERJA :
Sama dengan L I P. 8
G. PERTANYAAN :
1. Dimana instalasi hubungan ruangan besar dipakai ?
2. Jelaskan cara melakukan pemasangan kotak zekering / lemari pembagi type
berat pada dinding tembok ?
3. Ketentuan-2 apa yang harus diperhatikan dalam pemasangan instalasi pada
ruangan besar / gedung-2 pertunjukan ?
INSTALASI PENERANGAN DENGAN SAKLAR TUNGGAL DAN
STOP KONTAK
PEMASANGAN DENGAN KABEL NYM / TANPA PIPA
L I P. 13

A. TUJUAN :
Mempelajari tehnik pemasangan kabel NYM (tehnik pemasangan instalasi tanpa
menggunakan pipa )

B. PETUNJUK - PETUNJUK :
1. Sistim ini banyak dilakukan pemasangannya pada dinding dari kayu maupun
dinding tembok.
2. Seperti pemasangan instalasi dengan pipa, untuk melakukan penyambungan
penyambungan kabelnya diperlukan kotak sambungan.
3. Sebagai pengencang / pemegang kabel bisa digunakan klem seperti pada pipa
atau digunakan klem khusus.
4. Dengan sistim dapat menghasilkan pemasangan yang lebih rapi dari pada
pemasangan dengan pipa timbul lagi pula pengerjaannya lebih cepat.

C. PERLENGKAPAN :
I. Alat – alat perkakas :
1. Tang potong = 1 buah
2. Tang bulat = 1 buah
3. Tang kombinasi = 1 buah
4. Pisau / tang pengupas = 1 buah
5. Palu = 1 buah
6. Meteran = 1 buah
7. Obeng = 1 buah
8. Tespen = 1 buah
9. Megger = 1 buah

II. Bahan – bahan :


1. Saklar tunggal = buah
2. Stop kontak = buah
3. Fetting plafon / tembok gantung = buah
4. Roset kayu = buah
5. Klem kabel = buah
6. Sekrup kayu = buah
7. Benang = buah
8. Kotak Sambungan = buah
9. Kotak zekering = buah
10.Kabel NYM 2x 2,5 mm2 = meter
11.Kabel NYM 3x 2,5 mm2 = meter
INSTALASI PENERANGAN DENGAN SAKLAR SERIE
DAN STOP KONTAK
L I P. 14

A. TUJUAN :
Mempelajari dan mendalami tehnik pemasangan instalasi dengan menggunakan
kabel NYM.
B. PETUNJUK :
Sama dengan L I P. 13

C. PERLENGKAPAN :
I. Alat – alat perkakas :
Sama dengan L I P. 13
II. Bahan :
Sama dengan L I P. 13

D. GAMBAR INSTALASI

E. KESELAMATAN KERJA :
Sama dengan L I P. 13

F. LANGKAH KERJA :
1. Perhatikan gambar kerja / job sheet
2. Siapkan dan atur alat – alat / bahan yang diperlukan.
3. Beri tanda tempat – tempat yang akan dipasangi.
4. Pasang kabel NYM dan kotak sambungan.
5. Kupas ujung – ujung kabel dan ikat dengan benang pada ujung – ujungnya.
6. Pasang roset, sakelar, fetting dan stop kontak.
7. Sambung ujung – ujung kabel pada kotak tarik.
8. Periksa dengan meger
9. Laporkan pada pembina jika sudah selesai.
10.Bongkar instalasi tsb setelah diperiksa oleh pembina.

G. PERTANYAAN :
1. Apa kebaikan pemasangan instalasi dengan sistem tanam ?
2. Apa yang harus diperhatikan pemasangan instalasi sistim tanam ?
3. Mengapa celah – celah sambungan pada pipa dalam sistim pemasangan tanam
harus ditutup dengan rapat ?
4. Apa gunanya kawat penarik yang dipasang bersamaan dengan pemasangan
pipa pada sistim tanam ?
5. Apa gunanya penghantar pertanahan ( cerde ) ?
Jelaskan !
INSTALASI PENERANGAN PADA RUMAH
( PEMASANGAN DENGAN KABEL NYM )
L I P. 15

A. TUJUAN :
Mempelajari dan mendalami tehnik Pasangan instalasi dengan kabel NYM ( tanpa
menggunakan pipa ).

B. PETUNJUK :
1. Pemasangan dengan sistim ini harus betul – betul dikerjakan dengan rapi.
2. Pemasangan switch ( tombol ) untuk bel tidak boleh dipengaruhi oleh saklar –
saklar pelayanan lampu, jadi pengambilan arusnya langsung dari zekering.

C. PERLENGKAPAN :
I. Alat – alat perkakas :
Sama dengan L I P. 13
II. Bahan :
1. Sama dengan L I P. 13 ditambah
2. Tombol = 1 buah
3. Bel listrik / Round Buzer = 1 buah
4. Saklar serie = 1 buah
5. Fetting plafon = 1 buah

D. GAMBAR INSTALASI

E. KESELAMATAN KERJA :
1. Bahan – bahan dan alat – alat harus diatur yang rapi sehingga tidak
mengganggu kebebasan bekerja.
2. Hati – hatilah bila bekerja berdekatan dengan tegangan.

F. LANGKAH KERJA :
Sama dengan L I P. 14

G. PERTANYAAN :
1. Mengapa pada saat ini tukang – tukang listrik suka menggunakan kabel NYM ?
2. Mengapa pemasangan bel tidak boleh dipengaruhi oleh saklar – saklar untuk
lampu – lampu ?
3. Mengapa dalam menggunakan kawat / kabel selalu harus diperhatikan
mengenai penampangnyya ?
4. Dalam rumah – rumah yang besar banyaknya kelompok zekering harus selalu
diperhitungkan dengan banyaknya titik cahaya / beban yang dipasang ?
INSTALASI PENERANGAN DENGAN SAKLAR TUNGGAL
DAN STOP KONTAK
( PEMASANGAN SISTIM TANAM I )
L I P. 16

A. TUJUAN :
1. Mempelajari tehnik pemasangan sistim tanam.
2. Mempelajari cara kerja dan pengertian saklar tunggal tanam dan stop kontak
tanam.

B. PETUNJUK - PETUNJUK :
1. Dengan sistim pemasangan tanam maka instalasi yang dipasang akan
kelihatan lebih rapih dari pada pemasangan sistim timbul ( pipa – pipa instalasi
dan kabel instalasi tidak kelihatan ).
2. Seperti dalam pemasangan sistim tanam, sambungan – sambungan dilakukan
didalam kotak sambungan.
3. Dalam pemasangan sistim tanam pipa instalasi harus ditanam didalam
pasangan bata. Sehunggan permukaan tembok tetap akan rata ( tidak
menonjol ).
4. Pemasang kawat / kabel instalasi dikerjakan setelah semua pipa instalasi
terpasang atau semua pengerjaan pemlesteran tembok selesai ( untuk rumah
yang baru dibangun ).
5. Celah – celah sambungan pipa harus ditutup dengan rapat sebelum pipa –
pipa diplester agar tidak kemasukan cairan semen pada waktu pemlesteran,
sehingga tidak akan terjadi kesukaran dalam pemasangan kawat.

C. PERLENGKAPAN :
I. Alat – alat perkakas :
1. Botol = 1 buah
2. Palu / martil = 1 buah
3. Gergaji besi = 1 buah
4. Meteran kaya / baja = 1 buah
5. Cetok = 1 buah
6. Ember = 1 buah
7. Tang potong = 1 buah
8. Tang kombinasi = 1 buah
9. Pisau / tang pengupas = 1 buah
10.Obeng ( drey ) = 1 buah
11.Ohm meter / meger = 1 buah

II. Bahan – bahan :


1. Kotak zekering
2. Saklar tunggal
3. Fetting tembok
4. Reset kayu
5. Inbow doss ( doos tanam )
6. Lampu pijar = buah
7. Pipa Union / paralon = buah
8. Kotak sambungan pipa = buah
9. Paku reng = buah
10.Kawat bendrat = buah
11.Kawat NYA / NGA = buah
12. Sekrup kayu = buah
13.Semen = buah
14.Stop kontak tanam

D. GAMBAR INSTALASI

E. KESELAMATAN KERJA :
1. Dilarang bekerja dalam keadaan bertegangan.
2. Atur dan tempatkan alat – alat / dengan rapih sehingga tidak mengganggu
kelancaran / kebebasan bekerja.
3. Gunakan alat pelindung kepala sehingga tidak akan terkena pecahan-2 tembok
( plester dan bata )

F. LANGKAH KERJA :
1. Buat gambar instalasi pada kertas pekerjaan saudara.
2. Siapkan dan atur alat – alat / bahan.
3. Bobok tembok / pasangan bata.
4. Potong pipa sesuai dengan ukuran dan haluskan ujung-2nya.
5. Pasang pipa dan sambungan beserta doos tanamnya. ( jangan lupa pasang
kawat penarik ).
6. Plester kembali semua tembok yang telah dipasangi pipa instalasi.
7. Masukkan kawat / penghantar kedalam pipa dengan hati-2 setelah plesternya
kering ( supaya tidak mudah pecah plesternya ).
8. Pasang F roset, fetting, dan saklar dan kerjakan penyambungan kawatnya.
9. Periksa sambungan-2 isolasi penghantarnya dan meger.
10. Laporkan kepada pembina.
11.Lepas / bongkar instalasi tsb setelah diperiksa oleh pembina.
INSTALASI PENERANGAN DENGAN SAKLAR SERIE
( PEMASANGAN SISTIM TANAM II )
L I P. 17

A. TUJUAN :
1. Mempelajari lebih lanjut tehnik pemasangan dengan sistim tanam..
2. Memahami cara kerja dan pengertian saklar serie tanam.

B. PETUNJUK :
1. Perhatikan selalu petunjuk – petunjuk pada L I P. 16
2. Dengan saklar serie dua lampu atau dua kelompok lampu dapat dinyalakan dan
dimatikan secara bersama – sama atau bergantian.

C. PERLENGKAPAN :
I. Alat – alat perkakas :
Sama dengan L I P. 16
II. Bahan :
Sama dengan L I P 16 dengan saklar tunggal diganti saklar serie.

D. GAMBAR INSTALASI

E. KESELAMATAN KERJA :
Sama dengan L I P. 16

F. LANGKAH KERJA :
.Sama dengan L I P. 16

G. PERTANYAAN :
1. Jelaskan secara singkat langkah – langkah kerja dalam pemasangan instalasi
pada lantai beton ?
2. Apa yang perlu diperhatikan dalam pemasangan instalasi pada lantai beton ?
3. Jelaskan secara singkat cara melakukan pemasangan roset pada lantai beton ?
INSTALASI PENERANGAN
DENGAN SAKLAR TUNGGAL DAN SERIE
( PEMASANGAN SISTIM TANAM I )
L I P. 18

A. TUJUAN :
1. Mempelajari tehnik pemasangan sistim tanam.
2. Mempelajari cara kerja dan pengertian saklar tunggal dan serie tanam dalam
pemakaian / penggunaan yang bersamaan.

B. PETUNJUK - PETUNJUK :
1. Perhatikan selalu petunjuk – petunjuk pada L I P. 16.
2. Dengan saklar tunggal dan serie maka dalam suatu ruangan akan bisa diatur
penggunaan ( penyalaan ) lampu penerangannya.
3. Saklar tunggal dan serie banyak digunakan pada rumah – rumah tinggal, toko
– toko, kantor – kantor, gedung – gedung pertemuan dan lain – lain.

C. PERLENGKAPAN :
I. Alat – alat perkakas
Sama dengan L I P. 16
II. Bahan - bahan
1. Kotak zekering
2. Saklar tunggal
3. Saklar serie
4. Fetting tembok

5. Inbow doss ( doos tanam )


6. Roset kayu
7. Lampu pijar
8. Pipa Union / paralon
9. Kotak sambungan
10. Paku reng
11. Kawat bendrat
12. Kawat NYA
13. Sekrup kayu
14. Semen
15. Pasir
D. GAMBAR INSTALASI

E. KESELAMATAN KERJA :
Sama dengan L I P. 16

F. LANGKAH KERJA :
Sama dengan L I P. 16

G. PERTANYAAN :
1. Jelaskan cara mengukur tahanan isolasi dari suatu instalasi pada rumah tinggal
yang mempunyai dua kelompok zekering ?
2. Jelaskan langkah – langkah untuk mencari suatu gangguan dalam suatu rumah
tinggal ?
3. Mengapa penggunaan penampang kawat dalam pemasangan instalasi listrik
selalu ada batasan – batasan minimum ?
INSTALASI PENERANGAN PEMASANGAN
DAK STANDAR DAN KWH METER
L I P. 19 A

A. TUJUAN :
1. Mempelajari dan memahami cara pemasangan dak standar.
2. Mempelajari dan memahami cara memasang kwh meter serta cara kerja kwh
meter.
B. PETUNJUK - PETUNJUK :
1. Pemasangan dak standar adalah kelanjutan dari pemasangan instalasi didalam
rumah atau sebagai penghubung antara hantaran luar ( udara ) dengan
instalasi didalam rumah.
2. Tiang saluran masuk ( dak ) harus berdiri tegak.
3. Karena biasanya tiang ini dipasang diatas atap rumah maka pengerjaan harus
teliti betul sehingga tidak merusakkan atap rumah.

C. PERLENGKAPAN :
I. Alat – alat perkakas :
1. Gergaji besi = 1 buah
2. Bor l = 1 buah
3. Kunci inggris / kunci pas = 1 buah
4. Palu = 1 buah
5. Cetok = 1 buah
6. Betel = 1 buah
7. Tang kombinasi = 1 buah
8. Obeng = 1 buah
9. Pisau pengupas kabel = 1 buah
10.Ember = 1 buah
11.Tangga = 1 buah

II. Bahan – bahan :


1. Pipa air 1,5” = 1,5 – 2 meter
2. Bengel V dan kolong 1,5” =2 buah
3. T. Isolator ( invoering ) 1,5” =1 buah
4. Isolator telur =1 buah
5. Clevis service cuduit =1 buah
6. Sleal alcoa deat =1 buah
7. Claim dest =1 buah
8. Conector =2 buah
9. Kast meter =1 buah
10.Kabek invoer ( NYM atau NXY ) =4 meter
11.Klem kabel No : 12 = 15 buah
12.Kabel DX. 2 x 16 mm = ..... meter
13.Kwh meter =1 buah
D. GAMBAR INSTALASI

E. KESELAMATAN KERJA :
1. Karena pekerjaan ini diluar / diatas rumah maka gunakanlah alat – alat
pelindung yang lengkap.
2. Peralatan dan bahan – bahan harus diatur yang rapi sehingga tidak
menghambat pekerjaan.

F. LANGKAH KERJA :
1. Perhatikan selalu job sheet
2. Siapkan dan atur alat – alat dan bahan.
3. Beri tanda tempat yang akan dipasangi.
4. Buka atap rumah.
5. Lubangi tempat yang akan dipasangi begel untuk menguatkan pipa ( dak
standard ).
6. Pasang pipa berdiri tegak.
7. Tutup lubang disekeliling pipa dengan adukan semen dan lembaran timbel.
8. Masukkan kabel invoernya.
9. Pasang T. Isolator.
10.Pasang spoel isolator dengan perlengkapannya.
11.Pasang kabel DX.
12.Hubungkan kabel DX dengan kabel invoer.
13.Pasang kast meter dengan pengawatnya.
14.Periksa kembali pemasangannya / hubungan – hubungannya.
15.Laporkan pada pembina.
INSTALASI PENERANGAN
MEMASANG ELEKTRODA TANAH ( ORDE )
L I P. 19 B

A. TUJUAN :
Mempelajari dan memahami tehnik – tehnik pemasangan Elektroda tanah.

B. PETUNJUK - PETUNJUK :
1. Elektroda tanah dipasang sebaiknya mencapai tanah basah.
2. Elektroda tanah bisa dibuat dari plat lembaga, batang lembaga, pipa air atau
batang baja yang dilapis seng.
3. Elektroda tanah harus dipasang dengan kokoh dan tegak dan bahan yang
dipergunakan harus diusahakan tidak mudah dimakan karat.

C. PERLENGKAPAN :
I. Alat – alat perkakas :
1. Gergaji besi
2. Bor
3. Kunci inggris / kunci pas
4. Palu
5. Tang kombinasi
6. Obeng
7. Cangkul
8. Betel
9. Cetok
10.Ember

II. Bahan – bahan :


1. Pipa air 1,5” = 275 cm
2. Kawat tembaga 6/16 mm =5 meter
3. Mur baut 1/4 “ =1 buah
4. Pipa union / P. V. C 5/8” =2 meter

D. GAMBAR INSTALASI
E. LANGKAH KERJA :
1. Siapkan alat – alat dan bahan
2. Potong pipa air sesuai dengan ukurannya.
3. Runcingkan salah satu ujungnya.
4. Bor pipa tersebut pada ujungnya.
5. Masukkan kawat tembaga pada pipa dan bautlah pada ujung pipa yang
runcing.
6. Gali lubang / bor tanah dimana pipa akan ditancapkan sesuai dengan panjang
pipa yang runcing.
7. Masukkan elektroda kedalam galian tanah.
8. Pukullah sedikit sehingga semua pipa masuk kedalam tanah.
9. Pasang pipa pelindung untuk penghantar yang berada diatas tanah.

F. KESELAMATAN KERJA :
Berhati – hatilah dalam melakukan pemasangannya.

G. PERTANYAAN :
1. Apa kegunaan elektroda tanah ( arde ) ?
2. Mengapa bahan elektroda tanah harus dipilih yang tahan terhadap karat ?
3. Peralatan – peralatan apa saja yang perlu dihubungkan dengan tanah ?
4. Berapa ukuran penampang minimum untuk penghantar pertanahan dan
penghantar yang ditanam kedalam tanah ?
INSTALASI PENERANGAN
MENCARI GANGGUAN PADA INSTALASI CAHAYA
L I P. 20

A. TUJUAN :
Siswa mampu menganalisa dan memperbaiki gangguan – gangguan pada instalasi
cahaya / penerangan.

B. PETUNJUK - PETUNJUK :
1. Dalam menganalisa / mencari gangguan yang ada pada instalasi cahaya
dilakukan dengan cara bertahap ( kelompok demi kelompok )
2. Pekerjaan ini harus dikerjakan dengan teliti dan hati – hati, karena pekerjaan
yang ceroboh bisa menambah / menjadikan lebih parah gangguan yang ada.

C. PERLENGKAPAN :
I. Alat – alat perkakas
1. AVO meter / magger.
2. Tang kombinasi.
3. Tang bulat.
4. Tang potong.
5. Obeng.
6. Tespen.
7. Pisau pengupas.
8. Tangga ( jika perlu ).

II. Bahan – bahan

D. GAMBAR INSTALASI
E. KESELAMATAN KERJA :
1. Hati – hati bekerja, dekat dengan tegangan.
2. Pakailah selalu alat – alat yang berisolasi.

F. LANGKAH KERJA :
1. Siapkan alat – alat kerja yang diperlukan.
2. Siapkan skema / gambar dari instalasi yang ada.
3. Lepaskan zekering dari kelompok instalasi yang mengalami gangguan.
4. Ukur tegangan pada penghantar pengusi pada kast zekering. Jika ternyata ada
tegangan berarti dalam rangkaian pengisi arus / tegangan tidak ada gangguan.
Sebaliknya jika ternyata tegangan tsb tidak ada maka berarti pada rangkaian
penghantar pengisi terjadi gangguan / kerusakan. Cari kerusakan – kerusakan
tsb pada rangkaian instalasi pusatnya / sumber arus / tegangan.
5. Jika gangguan berada pada kelompok instalasi ( berada diantara pengisi arus /
tegangan kelompok dengan pemakai arus ). Periksa patrun zekering dengan
AVO meter.
6. Periksa tahanan isolasi pada penghantar tiap – tiap kelompok. Semua beban /
alat pemakai dilepas ( diputuskan ) dan semua saklar dihubungkan. Jika
terdapat hasil pengukuran nilai tahanan isolasi kecil / zero = nol berarti ada
gangguan, sebaliknya jika nilai tahanan isolasi besar / tidak kurang dari 1
mega ohm berarti isolasi penghantarnya baik.
7. Pasang kembali beban / pemakai satu persatu dan pada stop kontak juga
diberi beban. Pada saat memasang beban, instalasi kelompok sudah diberi
tegangan / arus. Jika pada saat memasang salah satu beban terjadi patrun
zekering putus, maka berarti pada kelompok tsb ada gangguan / kerusakan.
Kerusakan pada fetting biasanya ada pada kelompok 1 dan pada titik pusat
( center ) , menempel dengan ulir, atau ada penghantar yang berhubungan
antara fase dengan nol. Kerusakan pada stop kontak biasanya ditimbulkan dari
beban yang dipasangnya, atau biasa juga kawat – kawat penghantar lepas dari
tempat duduknya sehingga berhubungan langsung antara fase dengan nol.

G. KESELAMATAN KERJA :
1. Hati – hati jika terpaksa bekerja dalam keadaan bertegangan.
2. Hati – hati jika terpaksa harus naik ke plafon atau atap rumah.
3. Hati – hati dalam menggunakan alat ukur AVO meter dan megger.

H. TUGAS :
Catatlah semua gangguan / kerusakan yang terjadi dan jelaskan alasan beserta
cara memperbaikinya, Laporkan pada pembina.

Anda mungkin juga menyukai