Anda di halaman 1dari 4

REVIEW JURNAL

An Integrated InSAR and GNSS Approach to Monitor Land Subsidence in the Po River
Delta (Italy)
Judul An Integrated InSAR and GNSS Approach to Monitor Land
Subsidence in the Po River Delta (Italy)

Nama jurnal Remote sensing


Volume dan halaman Vol 14 No 5578
Tahun 2022
Penulis Massimo Fabris, Mattia Battaglia, Xue Chen, Andrea Menin, Michele
Monego and Mario Floris
Reviewer Yuna Melisa
Latar belakang Latar belakang jurnal ini adalah adanya kebutuhan untuk memantau
penurunan tanah di Delta Sungai Po di Italia. Delta Sungai Po adalah
daerah yang rentan terhadap penurunan tanah akibat faktor alami dan
antropogenik. Penurunan tanah ini dapat memiliki dampak serius
terhadap infrastruktur, lingkungan, dan kehidupan masyarakat di daerah
tersebut. Oleh karena itu, diperlukan pendekatan pemantauan yang
efektif dan komprehensif untuk memahami dan mengelola masalah
penurunan tanah ini. Jurnal ini bertujuan untuk mengintegrasikan data
dari satelit SAR dan pengukuran GNSS untuk memberikan pemahaman
yang lebih baik tentang tingkat penurunan tanah di Delta Sungai Po.
Permasalahan Permasalahan yang dapat diidentifikasi dari jurnal tersebut adalah:

1. Keterbatasan data GNSS: Meskipun penggunaan GNSS berbasis


darat memberikan validasi dan kalibrasi yang penting untuk data SAR,
jurnal ini hanya menggunakan data dari tiga stasiun permanen dan
beberapa stasiun non-permanen. Keterbatasan jumlah stasiun GNSS
dapat mempengaruhi akurasi dan representativitas hasil penelitian.
Penggunaan lebih banyak stasiun GNSS dapat meningkatkan keandalan
dan generalisasi temuan.

2. Keterbatasan resolusi spasial: Meskipun data SAR memiliki


keunggulan dalam memperoleh informasi deformasi tanah dengan
resolusi temporal yang tinggi, resolusi spasialnya terbatas. Hal ini dapat
membatasi kemampuan untuk mendeteksi dan memahami perubahan
lokal yang terjadi di area studi. Penggunaan data dengan resolusi
spasial yang lebih tinggi, seperti data SAR dengan mode resolusi
tinggi, dapat memberikan informasi yang lebih detail tentang
penurunan tanah di area tersebut.

3. Pengaruh faktor alami dan antropogenik: Jurnal ini mengidentifikasi


bahwa penurunan tanah di Delta Sungai Po disebabkan oleh faktor
alami, seperti usia endapan sedimen, dan faktor antropogenik, seperti
eksploitasi akuifer. Namun, jurnal ini tidak secara mendalam
menganalisis dampak dan kontribusi relatif dari faktor-faktor ini
terhadap penurunan tanah. Penelitian lebih lanjut dapat dilakukan untuk
memahami peran masing-masing faktor dan bagaimana mereka
berinteraksi dalam menyebabkan penurunan tanah di area tersebut.

4. Validitas dan akurasi data: Meskipun jurnal ini mencatat kesepakatan


yang baik antara data SAR dan GNSS, penting untuk
mempertimbangkan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi validitas
dan akurasi data tersebut. Misalnya, perubahan kondisi atmosfer dan
kondisi permukaan tanah dapat mempengaruhi kualitas data SAR.
Selain itu, faktor-faktor seperti
Tujuan penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk mengintegrasikan data dari satelit
SAR dan pengukuran GNSS untuk memantau penurunan tanah di Delta
Sungai Po dengan lebih efektif dan komprehensif. Integrasi data ini
bertujuan untuk memberikan pemahaman yang lebih baik tentang
tingkat penurunan tanah di area studi dan dapat digunakan sebagai
dasar untuk pengelolaan masalah penurunan tanah tersebut.
Manfaat penelitian Manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Pemahaman yang lebih baik tentang penurunan tanah di Delta


Sungai Po: Integrasi data dari satelit SAR dan pengukuran GNSS
memberikan pemahaman yang lebih komprehensif tentang tingkat
penurunan tanah di area studi. Hal ini dapat membantu dalam
mengidentifikasi daerah yang rentan terhadap penurunan tanah dan
mengembangkan strategi pengelolaan yang efektif.

2. Peningkatan akurasi pemantauan: Integrasi data SAR dan GNSS


memungkinkan validasi dan kalibrasi yang lebih baik terhadap data
deformasi tanah. Dengan demikian, hasil pemantauan menjadi lebih
akurat dan dapat diandalkan.

3. Pengelolaan risiko bencana: Penurunan tanah dapat meningkatkan


risiko banjir dan kerusakan infrastruktur di Delta Sungai Po. Dengan
pemahaman yang lebih baik tentang penurunan tanah, penelitian ini
dapat memberikan informasi yang berharga untuk pengembangan
strategi mitigasi risiko bencana dan perlindungan lingkungan.

4. Pengembangan metodologi pemantauan: Pendekatan yang digunakan


dalam penelitian ini, yaitu integrasi data SAR dan GNSS, dapat
menjadi acuan bagi penelitian-penelitian selanjutnya dalam
pemantauan penurunan tanah di daerah pesisir. Metodologi ini dapat
diterapkan dalam konteks geografis lain yang mengalami masalah
serupa.
Metode penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam jurnal ini melibatkan
integrasi data dari satelit SAR (Sentinel-1 dan CSK) dengan
pengukuran GNSS berbasis darat. Data SAR digunakan untuk
memperoleh informasi tentang deformasi tanah di area studi, sedangkan
data GNSS digunakan untuk validasi dan kalibrasi data SAR.

Pertama, data SAR dari Sentinel-1 dan CSK diproses menggunakan


teknik interferometri untuk menghasilkan peta kecepatan deformasi
tanah (LOS velocities). Data ini kemudian dikalibrasi menggunakan
pengukuran GNSS berbasis darat untuk meningkatkan akurasi dan
validitasnya.

Selanjutnya, data GNSS dari stasiun permanen dan stasiun non-


permanen (PODELNET) dianalisis untuk memperoleh kecepatan
deformasi tanah di area studi. Data GNSS ini juga digunakan untuk
memvalidasi data SAR dan memperoleh perbandingan kecepatan
deformasi tanah antara kedua teknik tersebut.

Seluruh data SAR dan GNSS kemudian diintegrasikan untuk


menghasilkan peta penurunan tanah yang komprehensif di area studi.
Integrasi data ini memberikan informasi yang lebih lengkap dan akurat
tentang tingkat penurunan tanah di Delta Sungai Po.

Metode penelitian ini menggabungkan pendekatan pemantauan jarak


jauh (SAR) dengan pengukuran GNSS berbasis darat untuk
memberikan pemahaman yang lebih baik tentang penurunan tanah di
area studi.
Hasil penelitian Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa integrasi data dari satelit SAR
(Sentinel-1 dan CSK) dengan pengukuran GNSS berbasis darat efektif
dalam memantau penurunan tanah di Delta Sungai Po. Dalam studi ini,
ditemukan kesepakatan yang baik antara data SAR dan GNSS, dengan
perbedaan kecepatan deformasi tanah kurang dari 5 mm/tahun untuk
sebagian besar titik pengukuran GNSS. Tingkat penurunan tanah di
area studi bervariasi, dengan tingkat yang lebih tinggi teramati di
daerah timur menuju Laut Adriatik. Hasil ini konsisten dengan
penelitian sebelumnya yang menggunakan data SAR dan GNSS.
Integrasi data SAR dan GNSS juga memungkinkan pembuatan peta
penurunan tanah yang komprehensif di area studi.
Kesimpulan Kesimpulan dari jurnal ini adalah bahwa penggunaan pendekatan
terpadu menggunakan InSAR dan GNSS efektif dalam memantau
penurunan tanah di Delta Sungai Po di Italia. Studi ini menggabungkan
data dari satelit SAR Sentinel-1 dan COSMO-SkyMed dengan
pengukuran GNSS berbasis darat untuk menyediakan sistem
pemantauan yang komprehensif. Hasilnya menunjukkan kesepakatan
yang baik antara sumber data yang berbeda dan memberikan informasi
detail tentang tingkat penurunan tanah di area studi.

Studi ini juga menunjukkan bahwa tingkat penurunan tanah di area


Delta Sungai Po dapat mencapai hingga 300 mm/tahun. Penurunan
tanah di area ini disebabkan oleh faktor alami, seperti usia endapan
sedimen, dan faktor antropogenik, seperti eksploitasi yang luas
terhadap akuifer. Data SAR dan GNSS digunakan untuk memantau dan
menganalisis penurunan tanah di area ini.

Selain itu, studi ini juga membandingkan data GNSS dan InSAR untuk
memperkirakan penurunan tanah di wilayah Delta Sungai Pearl (PRD).
Data GNSS dikumpulkan dari tiga stasiun permanen, sementara data
InSAR diperoleh dari satelit Sentinel-1 dan COSMO-SkyMed.
Hasilnya menunjukkan kesepakatan yang baik antara kedua teknik
tersebut, dengan tingkat penurunan tanah berkisar antara 2 hingga 18
mm/tahun. Studi ini juga mengintegrasikan data untuk membuat peta
penurunan tanah yang komprehensif di PRD.

Secara keseluruhan, studi ini menunjukkan bahwa integrasi data GNSS,


Sentinel-1, dan CSK sangat efektif dalam memantau penurunan tanah
di area Delta Sungai Pearl. Tingkat penurunan tanah bervariasi di
seluruh PRD, dengan tingkat yang lebih tinggi teramati di daerah
pesisir. Integrasi data GNSS dan satelit memberikan pemahaman yang
komprehensif tentang pola penurunan tanah

Anda mungkin juga menyukai