Anda di halaman 1dari 7

PEMANFAATAN CITRA DIGITAL MULTISPEKTRAL LANDSAT TM

UNTUK IDENTIFIKASI KARAKTERISTIK PANTULAN SPEKTRAL


KELEMBABAN TANAH PERMUKAAN
Studi Kasus : Sebagian Kabupaten Klaten

Nurhayati
ayyakpj07@yahoo.com

Taufik Hery Purwanto


taufik@ugm.ac.id

ABSTRACT
Klaten Regency was selected as research area because most of the agricultural land in the
form of land use that is possible to have varying surface soil moisture. The purpose of this research
are to study studying the spectral reflectance characteristics of the surface soil at different soil
moisture conditions at each band of multispectral Landsat TM image. This research uses
multispectral Landsat TM image channels 1, 2, 3, 4, 5, and channel 7 of 2007 and Indonesian’s
Topographic Map. Tapping spectral information of surface soil moisture using spectral
transformation method (wetness index approach) followed by sampling of surface soil moisture using
purposive sampling method. The result showed that the spectral reflectance of land with a low
moisture content increased in the visible, NIR (Near Infrared), MIR (Middle Infrared) spectrum but
is increasing the moisture content of the soil, spectral reflectance decreased especially in the MIR
(Middle Infrared) spectrum. The best channel of digital multispectral Landsat TM image that
representing the surface soil moisture is channel 5 of Landsat TM image with correlation coefficient
0f 0,722 and determination coefficient of 0,522.

Keywords : Remote sensing, surface soil moisture, spectral reflectance of soil, index of
transformation soil wetness.

ABSTRAK
Kabupaten Klaten dipilih sebagai lokasi penelitian karena sebagian besar penggunaan lahan
berupa lahan pertanian yang dimungkinkan memiliki kelembaban tanah permukaan yang bervariasi.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mempelajari karakteristik spektral kelembaban tanah pada
masing – masing saluran citra digital multispectral Landsat TM. Penelitian ini memanfaatkan citra
digital multipsektral Landsat TM saluran 1, 2, 3, 4, 5 dan 7 tahun 2007 dan Peta Rupa Bumi
Indonesia. Penyadapan informasi spektral kelembaban tanah permukaan menggunakan metode
transformasi spektral (pendekatan indeks kebasahan) yang dilanjutkan dengan pengambilan sampel
kelembaban tanah permukaan menggunakan metode purposive sampling. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa pantulan spektral tanah dengan kadar kelembaban rendah meningkat pada
spektrum tampak mata (visible) spektrum inframerah dekat dan spektrum Inframerah Tengah tetapi
semakin bertambah kadar kelembaban pada tanah pantulan spektral tanah mengalami penurunan
terutama pada spektrum Inframerah Tengah. Saluran terbaik yang merepresentasikan kelembaban
tanah permukaan yaitu saluran 5 citra digital Landsat multispektral TM dengan koefisien korelasi (r)
sebesar 0,722 dan koefisien determinasi sebesar 0,722.

Kata kunci : Kelembaban tanah permukaan, pantulan spektral tanah, transformasi indeks
kebasahan

256
PENDAHULUAN gelombangnya yang artinya semakin besar
panjang gelombang maka pantulan tenaga
Kandungan air dalam tanah elektromagnetik oleh tanah juga semakin
merupakan salah satu kunci variabel dalam besar pada kondisi objek dan panjang
proses hidrologi yang berperan penting gelombang yang berbeda, tenaga
dalam menentukan ketersediaan air dalam elektromagnetik yang dipantulkan ke objek
tanah sebagai unsur yang fundamental. akan berbeda tergantung pada jenis materi
Informasi kelembaban tanah sangat penting dan kondisinya. Pantulan tanah dipengaruhi
bagi pakar pertanian sebagai penentu tingkat oleh beberapa faktor antara lain kandungan
kelayuan tanaman, dengan diketahuinya kelembaban, tekstur tanah, kandungan
informasi tingkat kelembaban tanah maka oksida besi, kekasaran permukaan dan
dapat dilakukan tindakan dalam hal kandungan bahan organik. Kemampuan
penentuan waktu irigasi sehingga tepat tanah untuk mengikat dan menyimpan air
sasaran dalam menyelamatkan pertanian ( berkaitan dengan kadar air dalam tanah,
Hardy, 1980 dalam C.P.Lo, 1996). semakin tinggi jumlah air yang ada dalam
Ketersediaan air tanah dalam jumlah yang tanah semakin tinggi pula kadar kelembaban
cukup sangat berguna bagi pertumbuhan tanah tersebut. Tanah yang lembab biasanya
suatu tanaman atau vegetasi, walaupun memiliki rona yang gelap pada citra
kemampuan tanah dalam menahan air dapat dikarenakan air yang ada dalam tanah
bervariasi menurut fisik tanahnya. tersebut cenderung menyerap spektrum
Kelembaban tanah berkaitan dengan elektromagnetik.
kapasitas tanah untuk mengikat dan Karakteristik spektral merupakan
menyimpan air, semakin tinggi jumlah air besaran terukur yang dimiliki suatu objek
dalam tanah maka semakin tinggi pula kadar pada satu atau beberapa julat panjang
kelembaban dalam tanah. gelombang (Reeves, 1975). Informasi
Mengidentifikasi kelembaban tanah mengenai karakteristik spektral pada suatu
melalui data penginderaan jauh sangat objek dapat diidentifikasi melalui kurva
bermanfaat untuk menekan operasional dan pantulan spektral. Adanya kandungan air di
biaya serta menambah efektivitas. Selain itu tanah akan mengurangi pantulannya,
dengan ketersediaan data penginderaan jauh sehingga pada kondisi tanah yang berbeda
memungkinkan dilakukan penelitan pada yaitu tanah yang kering dan basah akan
cakupan wilayah yang luas. Informasi dari mempengaruhi amplitudo dari kurva
data penginderaan jauh merupakan pantulan tanah tersebut. Selanjutnya, Sifat
informasi yang penting untuk mendukung spektral tanah yang dikorelasikan pada
kegiatan pertanian, banjir, kekeringan dan masing – masing saluran citra Landsat TM
erosi tanah karena kandungan kelembaban digunakan untuk memperoleh saluran
di setiap jenis tanah berbeda – beda baik itu terbaik yang merepresentasikan kelembaban
kadar air yang terkandung maupun tanah permukaan dan hubungannya dengan
kecepatan infiltrasi, karena akan kelembaban tanah permukaan di lapangan.
berpengaruh untuk keadaan tanah dalam
menyimpan ketersedian air pada musim METODE PENELITIAN
kemarau. Penelitian ini menggunakan data
citra digital multispectral Landsat TM untuk Alat
mendeteksi kadar kelembaban tanah 1. Seperangkat computer untu pengolahan
permukaan. Citra Landsat TM memiliki 7 data dan penulisan laporan.
saluran pada spektrum tampak mata 2. Software ENVI 4.3, Arc GIS 9.3,
(visible), Inframerah dekat dan Inframerah Microsoft Office untuk pengolahan data
Tengah. dan analisis data.
Sifat dari pantulan tanah memiliki 3. Peralatan lapangan meliputi :
korelasi yang positif dengan panjang • Printer

257
• Global Positioning System (GPS) c. Transformasi NDVI
• Soil Moisture Tester Transformasi NDVI dilakukan untuk
• Kamera digital mendapatkan informasi penutup lahan
• Alat tulis secara relative yang meliputi objek
• Sekop kecil tanah, vegetasi dan air. Transformasi ini
• Tabel isian lapangan menggunakan saluran merah dan
inframerah pada citra Landsat TM.
Bahan d. Pemisahan Area Tanah Terbuka
1. Citra digital digital multispektral Proses pemisahan area tanah terbuka
Landsat TM saluran 1, 2, 3, 4, 5 dan 7 dikerjakan dengan tujuan untuk
perekaman tanggal 20 Juni 2007 mendapatkan daerah yang
2. Peta Rupa Bumi Indonesia lembar merepresentasikan objek tanah terbuka
Jabung (1408-313), lembar Klaten saja. Pada tahap ini digunakan teknik
(1408-331), lembar Timoho (1408-224 masking untuk membatasi piksel yang
3. Peta Jenis Tanah Kabupaten Klaten 1 : tidak digunakan dalam pemrosesan citra
50.000 digital selanjutnya sehingga informasi
yang tidak diperlukan tidak ikut
Tahap Pemrosesan Citra Digital terproses.
a. Koreksi Radiometrik e. Penyadapan Informasi Spektral
Koreksi radiometrik dimaksudkan untuk Tanah Permukaan
memperbaiki nilai – nilai piksel pada Penyadapan informasi spektral tanah
citra agar sesuai dengan nilai pantulan terbuka dikerjakan dengan menerapkan
atau pancaran kenyataan sebenarny. transformasi indeks kebasahan (wetness
Proses koreksi radiometrik dalam index) yang diterapkan pada citra at
penelitian ini beberapa tahapan yang surface reflectance Landsat TM yang
dimulai dari mengkonversi nilai digital merepresentasikan tanah terbuka saja.
number (DN) menjadi “radiance at kebasahan = 0,13929TM1 + 0,22490TM2
sensor”, mengubah radiance at sensor
ke nilai reflectance pada citra Landsat + 0,40359TM3+ 0,25178TM4
TM menggunakan algoritma sunlight – 0,70133TM5 – 0,45732TM7
correction, dan koreksi atmosfer
menggunakan metode histogram Tahap Kerja Lapangan
adjusment atau dark pixel substraction. Pengambilan sampel kelembaban
b. Pemotongan citra dan Koreksi tanah menggunakan metode purposive
Geometrik sampling berdasarkan dari hasil pengkelasan
Pemotongan citra dikerjakan untuk nilai transformasi indeks kebasahan dan
membatasi daerah penelitian pada citra pada lokasi dengan kondisi tanaman yang
Landsat TM. Setelah dilakukan minimal misal pada sawah pasca panen.
pemotongan citra, langkah selanjutnya Waktu pengambilan sampel disesuaikan
adalah koreksi geometrik. Metode yang dengan waktu perekaman citra yaitu pada
digunakan adalah image to map dengan musim kemarau dengan asumsi bahwa
menggunakan data acuan peta yang keadaan lapangan pada saat pengambilan
sudah terkoreksi. Proses resampling atau sampel sama atau tidak jauh berbeda dengan
pengembalian posisi nilai piksel dari data citra Landsat TM dalam hal curah hujan
citra yang belum terkoreksi ke posisi dan evaporasi. Pengukuran kadar
setelah terkoreksi dilakukan dengan kelembaban tanah aktual di lapangan diukur
metode interpolasi intensitas nearest dengan menggunakan alat ukur kelembaban
neighbor. tanah yaitu soil moisture tester. Pada tahap
ini juga dilakukan plotting sampel yang

258
dikerjakan dengan bantuan GPS dan Peta HASIL DAN PEMBAHASAN
Rupabumi Indonesia.
Tahap Pengolahan data dan Analisis data Analisis Nilai Spektral Kelembaban
Pada tahap ini dilakuakan Tanah Permukaan Pada Data Digital
analisis data yaitu analisis data analisis Citra Landsat TM dengan Kelembaban
karakteristik spektral pantulan kelembaban Tanah Permukaan
tanah permukaan dan secara statistik.
Analisa karakteristik spektral pantulan Analisis spektral kelembaban tanah
kelembaban tanah digunakan untuk permukaan merupakan analisis nilai spektral
memperoleh keterkaitan antara karaktristik pada masing – masing saluran citra Landsat
pantulan spektral dengan kelembaban tanah TM terhadap kelembaban tanah permukaan
permukaan yang berbeda. Kemudian aktual yang diwujudkan dalam bentuk grafik
disajikan dalam bentuk grafik kurva pantulan spektral pada tiga kelas
pantulan spektral antara nilai spektral tanah kelembaban tanah. Nilai pantulan spektral
terbuka dengan kadar kelembaban tanah yang tersaji pada tabel 1 merupakan nilai
permukaan (%).Analisis statistik meliputi pantulan rata – rata piksel kelembaban yang
analisis korelasi dan analisis regresi. disadap oleh masing – masing saluran atau
Analisis korelasi digunakan untuk band tunggal citra Landsat TM. Presentase
mengetahui tingkat hubungan nilai indeks nilai spektral mewakili karakteristik
(transformasi indeks kebasahan) dengan pantulan spektralnya pada masing – masing
nilai kelembaban tanah permukaan di kelas kelembaban tanah. Pada tabel 1 dan
lapangan. Analisis tersebut sekaligus dapat kurva (gambar 1) yang disajikan kelas
untuk menetapkan saluran spektral mana kelembaban tanah diwakili pada kelas
yang memiliki kontras yang tinggi antara kering, lembab dan basah.
pantulan spektral pada berbagai kelembaban Tabel 1 Nilai Spektral kelembaban tanah
tanah dengan kadar kelembaban tanah permukaan pada data digital citra Landsat
aktual. TM
Kelas saluran saluran saluran saluran saluran saluran
Kelembaban 1 2 3 4 5 7
Estimasi Kandungan Kelembaban Tanah
Permukaan kering 0.054 0.082 0.105 0.160 0.207 0.160
Estimasi kandungan kelembaban tanah lembab 0.044 0.066 0.078 0.126 0.142 0.115
permukaan diperoleh dari pemodelan basah 0.041 0.060 0.069 0.099 0.088 0.070
empiris menggunakan persamaan regresi
terhadap nilai kandungan kelembaban tanah 0.250
permukaan dan nilai spektral citra 0.200
penginderaan jauh. 0.150 kering
0.100 lembab
Uji Akurasi Kelembaban Tanah
0.050 basah
Permukaaan
Uji akurasi dilakukan dengan tujuan 0.000
saluran saluran saluran saluran saluran saluran
untuk mengetahui seberapa besar 1 2 3 4 5 7
kemampuan setiap model empiris dalam
menjelaskan kandungan kelembaban tanah
Gambar 1. Kurva pantulan spektral (%)
permukaan di lapangan. Metode yang
tanah pada data digital multispectral
digunakan untuk uji akurasi yaitu standar
Landsat TM pada kandungan kelembaban
error of estimate (SE), akurasi maksimum
yang berbeda
(AccMax) dan akurasi Minimum (AccMin).
Respon spektral kelembaban tanah
SE dibangun dari perbandingan antara data
permukaan meningkat seiring dengan
lapangan dengan nilai hasil estimasi
bertambahnya panjang gelombang.
kandungan kelembaban tanah.
Peningkatan respon spektral tersebut dapat
259
diamati pada panjang gelombang di 0.40

at surface reflectance
spektrum tampak mata (visible), perubahan y = -0.0034x + 0.3448
0.30
semakin jelas terlihat pada panjang R² = 0.7504
gelombang yang semakin besar yaitu pada 0.20
spektrum inframerah. Tanah pada kondisi 0.10
kelembaban yang rendah atau pada tanah
0.00
yang kering menunjukkan reflektansi yang
0 50 100
tinggi dan meningkat dengan bertambahnya
panjang gelombang sebaliknya semakin Kelembaban Tanah (%)
lembab atau basah suatu tanah maka
reflektansi pada citra digital mengalami Gambar 2. Grafik Hubungan nilai spektral
penurunanan atau semakin rendah. saluran 5 Landsat TM dengan kelembaban
Berdasarkan gambar 1 dapat diamati pada tanah aktual.
tanah yang kering mengalami peningkatan Saluran 5 adalah saluran inframerah
respon sepktral dari saluran 1 sampai saluran tengah I ( 1,55 – 1,75) µm dengan
5 dan menurun pada saluran 7 citra digital persamaan y = -0,003x + 0,344 dan
Landsat TM, pada tanah yang lembab terjadi koefisien determinasi sebesar (R2 ) 0,750
peningkatan respon spektral yang sama berarti pengaruh kelembaban tanah terhadap
namun lebih rendah dari tanah yang kering. nilai spektral citra sebesar 75 % sedangkan
Pada tanah yang basah peningkatan respon sisanya dipengaruhi oleh faktor lain.
spektral terjadi sampai saluran 4 citra digital Gambar 2. menunjukan grafik hubungan
Landsat TM dan terjadi penurunan pada nilai spektral pada saluran 5 dengan
saluran 5 dan saluran 7 citra Landsat TM. kelembaban tanah aktual memiliki
Penurunan respon spektral pada tanah persamaan negatif dengan garis linier yang
dengan kelembaban yang tinggi terutama berbanding terbalik yang menunjukkan
terjadi pada saluran serapan air yaitu pada bahwa semakin kecil nilai spektral pada citra
panjang gelombang 0.9 µm, 1.4 µm, 1.9 µm, maka semakin tinggi kelemababan tanahnya.
2.2 µm dan 2.7 µm. Penurunan respon Sebaliknya semakin tinggi nilai spektral
spektral tanah yang disebabkan oleh pada citra maka semakin rendah kelembaban
bertambahnya kandungan air dalam tanah tanahnya.
terlihat signifikan pada saluran 5 dan saluran
7 citra digital Landsat TM. Tabel 2. Nilai r, R2 , AccMax dan AccMin
untuk pemodelan empiris kandungan
Hubungan Kelembaban Tanah kelembaban tanah citra Landsat TM
Permukaan Dengan Nilai Spektral Pada Input r 𝐑𝐑𝟐𝟐 SE
AccMax AccMin
Data Digital Citra Landsat TM (%) (%)
Saluran1 0,496 0,264 18,93 66,15 55,48
Hubungan kelembaban tanah Saluran 2 0,531 0,282 18,87 66,61 60,54
permukaan dengan nilai spektral pada citra Saluran 3 0,370 0,137 18,22 67,76 61,89
Landsat TM diketahui dengan analisis Saluran4 0,738 0,546 18,41 67,42 61,49
korelasi dan regresi. Penelitian ini Saluran 5 0,866 0.750 17,22 69,53 63,98
menggunakan 30 sampel kelembaban tanah Saluran 7 0,804 0,647 17,37 69,27 63,68
permukaan dari total 55 sampel kelembaban
Tabel 2 menunjukkan bahwa saluran
tanah permukaan yang digunakan untuk
pada citra Landsat TM yang memenuhi
membangun model korelasi dan regresi
sedangkan 25 sampel kelembaban tanah hipotesis adalah saluran 4 (r = 0,738 dan R2
permukaan digunakan sebagi sampel uji = 0,546), saluran 5 (r = 0,866 dan R2 =
akurasi. Analisis bersifat kuantitatif dengan 0,750) dan saluran 7 (r = 0,804 dan R2 =
pendekatan metode korelasi product 0,647) Pada saluran 3 nilai korelasi hampir
moment. mendekati hipotesis dengan nilai r = 0,370

260
dan R2 = 0,137, sedangkan pada saluran 1 Peta estimasi kelembaban tanah
dan saluran 2 menunjukkan nilai korelasi permukaan tersebut (Gambar 4) memiliki 5
yang rendah. Oleh sebab itu hanya tiga kelas kelembaban yaitu sangat kering (5,89
saluran dari citra Landsat TM dan – 26,64)%, kering (26,64 – 48,18)%, lembab
transformasi indeks kebasahan yang dapat (48,18 – 59,35)%, sangat lembab (59,35 –
digunakan sebagai data masukan untuk uji 70,12)% dan basah (70,12 – 85,86)%. Kelas
akurasi. kelambaban sangat kering dan kering
Lebih lanjut, dari hasil analisis tersebar di kecamatan Gantiwarno bagian
akurasi kandungan kelembaban tanah selatan, Kecamatan Bayat dan Kecamatan
permukaan diketahui bahwa pada saluran Gantiwarno Bagian Selatan. Kecamatan
tunggal citra Landsat TM (at surface Kalikotes, Kecamatan Trucuk Bagian Utara,
reflectance) saluran 5 memiliki nilai SE dan Kecamatan Pedan. Tanah lembab
sebesar 17,22, AccMax 69,53% dan AccMin tersebar di Kecamatan Prambanan,
sebesar 63,98% yang menunjukkan akurasi Kecamatan Gantiwarno bagian utara,
paling baik dibandingkan dengan saluran 4 Kecamatan Wedi bagian Utara, Klaten
dan saluran 7 yang memiliki nilai SE Selatan Kecamatan Manisrenggo,
sebesar 18,41 dan 17,37, AccMax sebesar Kecamatan Kebonarum dan Kecamatan
67,42 % dan 69,27 %, AccMin sebesar Klaten Utara, Kecamatan Jogonalan. Tanah
61,49 dan 63,68%. basah dan tergenang tersebar di Kecamatan
Klaten Tengah dan Kecamatan Trucuk
bagian selatan.

KESIMPULAN
1. Kurva pantulan spektral meningkat pada
spektrum visible (tampak mata),
spektrum inframerah dekat, spectrum
inframerah tengah pada tanah dengan
kelembaban rendah, namun semakin
tinggi kandungan kelembaban dalam
tanah pantulan spektral mengalami
penurunan terutama pada kelas
Gambar 4. Peta kelembaban tanah kelembaban basah dan lembab pada
permukaan berbasis saluran inframerah saluran inframerah tengah I dan
tengah I citra digital Landsat TM. inframerah tengah II karena terjadi
Berdasarkan hasil dari analisis serapan air yang kuat pada kedua saluran
statistik dan uji akurasi maka dapat ini.
diketahui bahwa saluran 5 citra Landsat TM 2. Nilai spektral pada masing – masing
yaitu citra kelembaban tanah permukaan saluran citra Landsat TM memiliki
berbasis saluran inframerah tengah I korelasi yang negatif dengan
merupakan saluran tunggal terbaik dari citra kelembaban tanah permukaan yang
digital Landsat TM yang dapat artinya peningkatan nilai spektral tidak
merepresentasikan kelembaban tanah diikuti atau berbanding terbalik dengan
permukaan dan digunakan sebagai input kelembaban tanah permukaan. Pada nilai
dalam pembuatan peta estimasi kelembaban spektral hasil transformasi indeks
tanah permukaan. kebasahan tanah dengan kelembaban
tanah permukaan menunjukkan korelasi
positif yaitu peningkatan nilai spektral
tanah diikuti dengan peningkatan
kelembaban tanah permukaan.

261
3. Berdasarkan analisis hubungan nilai Jensen, J.R. 2005. Introductoy Digital Image
spektral kelembaban tanah permukaan Processing (Third Edition). London :
dengan kelembaban tanah aktual Prentice Hall.
diperoleh bahwa saluran 5 citra digital Sukarman, dkk. 2007. Hubungan Spektral Citra
multispektral Landsat TM yaitu saluran Landsat-7 ETM dengan Beberapa Sifat
inframerah tengah I merupakan saluran Tanah. Jurnal tanah dan Iklim.
terbaik yang merepresentasikan
kelembaban tanah permukaan dengan
koefisien korelasi (r) tertinggi 0,722 dan
koefisien determinasi (R2) sebesar 0,522
mempunyai akurasi dengan SE sebesar
17,22, AccMax 69,53% dan AccMin
63,98%.

DAFTAR PUSTAKA
C.P.Lo, 1996, Penginderaan Jauh Terapan,
Jakarta: UI.Press.
Crist, E. P. and R.C. Cicone, 1984,
Application of the Tasseled-Cap
Concept and to Simulated Thematic
Mapper Data, Photogrametic
Engineering and Remote Sensing,
Vol. 50, pp. 343-352.
Danoedoro. Projo. 1996. Pengolahan Citra
Digital. Yogyakarta : Fakultas
Geografi.
Hardy, J.R., 1980, Survey of Methods for the
Determination of soil Moisture
Content by Remote Sensing, in Remote
Sensing Application in Agriculture
and Hydrology. Edited by Georges
Fraysse, 1980, Rotterdam : A.A.
Balkema.
Hoffer, Roger M. , 1978. Biological
Physical Consideration in Applying
Computer Aided Analysis Technique
to Remote Sensor Data, in Remote
Sensing: The Quantitive Approach.
Edited by Phylip H. Swain and
Sherley M. Davis . New York:
McGraw Hill.
Indrawati, Like. 2001. Karakteristik
Pantulan Spektral Kandungan
Kelembaban Tanah Permukaan Pada
Data Digital Multispektral Landsat
TM di Sebagian Propinsi Daerah
Istimewa Yogyakarta. Skripsi S1.
Fakultas Geografi UGM. Yogyakarta.

262

Anda mungkin juga menyukai