Anda di halaman 1dari 9

PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI SELATAN

DINAS PENDIDIKAN
UPT SMA NEGERI 1 BONE
Jl. Ternate No. 1 Watampone, Telp. 0481-21117 Watampone.
E-mail: sman1bone@gmail.com, Blog: sman1watampone.blogspot.com

TATA TERTIB PESERTA DIDIK UPT SMA NEGERI 1 BONE

A. PENDAHULUAN
Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan Nasional (Sisdiknas)
menegaskan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar
dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk
memiliki kekuatan spritual keagamaan, pengendalian diri, keperibadian, kecerdasan, akhlak mulia
serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara.
Sekolah sebagai tempat terselenggaranya pendidikan memerlukan sarana dalam bentuk tata
tertib yang disusun berdasarkan pedoman yang wajib dilaksanakan dan dipatuhi oleh seluruh peserta
didik secara konsekuen dan penuh kesadaran. Tata tertib ini selanjutnya disebut Tata Tertib Peserta
Didik UPT SMA Negeri 1 Bone.

B. DASAR PENYUSUNAN TATA TERTIB


1. Undang-undang No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
2. Peraturan pemerintah No.19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.
3. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 41 Tahun 2007 tentang standar proses untuk Satuan
Pendidikan Dasar dan Menengah.
4. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 81 A Tahun 2013 tentang Implementasi
Kurikulum 2013.
5. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2017
Tentang Hari Sekolah.

BAB I
AZAS UMUM
Pasal 1
1. Percaya dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dengan menjalankan ibadah sesuai agama dan
kepercayaan masing-masing dan mampu mengembangkan sikap rukun, hormat menghormati dan
bekerjasama serta toleransi antarpenganut agama.
2. Sebagai warga negara yang baik dan peserta didik yang bertanggung jawab, peserta didik harus
patuh pada peraturan dan tata tertib sekolah, hormat pada orang tua, guru, pegawai, santun dalam
bertutur kata serta beretika dalam pergaulan.
1
3. Memiliki rasa solidaritas, loyalitas dan integritas terhadap UPT SMA Negeri 1 Bone.
4. Selalu menjaga nama baik keluarga dan Keluarga Besar UPT SMA Negeri 1 Bone.
5. Mengerjakan dan melaksanakan semua tugas dan kewajiban sebagai peserta didik UPT SMA
Negeri 1 Bone dengan penuh tanggung jawab.
6. Memelihara keamanan, ketertiban, kejujuran, dan kebersihan lingkungan sekolah.

BAB II
KEHADIRAN, MENINGGALKAN SEKOLAH DAN KETIDAKHADIRAN
Pasal 2
Kehadiran
1. Kegiatan proses belajar mengajar (PBM) di UPT SMA Negeri 1 Bone.
a. Hari Senin jam pelajaran mulai pukul 07.00 WITA s/d pukul 14.30 WITA.
Upacara Bendera dilaksanakan pada pukul 07.10 WITA s/d pukul 07.45 WITA.
Ekstrakurikuler dilaksanakan mulai pukul 15.30 s/d 17.00 WITA.
b. Hari Selasa, Rabu, Kamis dan Sabtu; jam pelajaran mulai pukul 07.15 s/d pukul 14.15 WITA.
Ekstrakurikuler dilaksanakan mulai pukul 15.30 s/d 17.00 WITA.
c. Hari Jumat jam pelajaran mulai pukul 07.15 s/d pukul 11.15
WITA. Ekstrakurikuler dilaksanakan mulai pukul 15.30 s/d 17.00
WITA.
d. Peserta didik yang terlambat tidak diizinkan masuk sebelum didata/diproses oleh guru piket.
2. Peserta didik wajib mengikuti semua pelajaran di sekolah, kecuali pelajaran Pendidikan Agama
Islam bagi non-Islam.
3. Peserta didik wajib mengikuti Upacara Bendera pada Senin pagi, maupun upacara hari-hari
Nasional lain yang dilaksanakan di sekolah, kabupaten, dan provinsi yang disesuaikan dengan
permintaan dan atas utusan masing-masing.
4. Kehadiran peserta didik dalam kegiatan proses belajar mengajar (PBM) minimal 90% untuk
zzzzmengikuti Asesmen Sumatif..
5. Apabila guru berhalangan atau belum hadir, peserta didik wajib tenang di kelas, selanjutnya ketua
kelas atau piket kelas segera melapor ke guru piket untuk mendapatkan tugas mata pelajaran yang
sama dari guru sejenis.
Pasal 3
Meninggalkan
Kelas/Sekolah
1. Peserta didik yang ingin ke kamar kecil/koperasi pada saat PBM berlangsung harus membawa
kartu kendali dari guru yang mengajar di kelas.
2. Peserta didik yang akan meninggalkan kelas/sekolah dengan tugas khusus pada saat PBM
berlangsung, wajib meminta izin kepada guru mata pelajaran di kelas, BK dan melapor ke Guru
piket dibuktikan dengan surat izin.
3. Peserta didik yang meninggalkan sekolah karena urusan keluarga wajib menunjukkan surat
keterangan/laporan dari orang tua/wali kepada wali kelas, BK, dan guru piket.
4. Peserta didik yang tidak diikutkan dalam PBM karena mengganggu PBM atau terlambat masuk
kelas setelah istirahat, diarahkan ke perpustakaan sampai jam pelajaran guru tersebut berakhir.

2
Pasal 4
Ketidakhadiran
1. Peserta didik yang tidak hadir lebih dari 2 (dua) hari berturut-turut karena sakit maka harus
dibuktikan dengan surat keterangan dokter.
2. Peserta didik yang tidak hadir karena satu dan lain hal, harus dibuktikan dengan surat
keterangan/informasi dari orang tua/wali.
3. Peserta didik yang tidak hadir lebih dari 3 (tiga) hari dalam 1 (satu) pekan tanpa keterangan, maka
orang tua/wali peserta didik diundang ke sekolah untuk bertemu dengan wali kelas/BK.
4. Peserta didik yang tidak hadir karena sakit lebih dari 3 (tiga) bulan, dianggap cuti.
5. Peserta didik yang belajar ke luar negeri/mengikuti pertukaran pelajar yang lamanya 3 (tiga) bulan
sampai dengan 1 (satu) tahun harus mengambil cuti dari sekolah.
6. Peserta didik yang tidak hadir di sekolah selama 12 hari sekolah secara berturut-turut tanpa
pemberitahuan yang jelas kepada sekolah, dianggap mengundurkan diri.

BAB III
ASESMEN
Pasal 5
Asesmen Sumatif
1. Peserta didik yang berhak mengikuti Asesmen Sumatif, kehadirannya minimal mencapai 90%
dalam PBM.
2. Peserta didik yang tidak hadir dalam jadwal Asesmen Sumatif karena sakit, tugas khusus atau
berhalangan lainnya, maka diperbolehkan mengikuti Asesmen Sumatif susulan yang disesuaikan.

Pasal 6
Remedial/Pengayaan
1. Peserta didik yang mengikuti remedial adalah peserta didik yang tidak mencapai Kriteria
Ketercapaian Tujuan Pembelajaran (KKTP) yang ditentukan oleh setiap mata pelajaran.
2. Peserta didik yang telah mengikuti remedial dan dinyatakan tuntas, maka nilai yang diperoleh
adalah nilai KKTP untuk setiap mata pelajaran.
3. Peserta didik yang mencapai nilai KKTP, maka diberi pengayaan.

BAB IV
PAKAIAN SERAGAM DAN TATA RIAS
Pasal 7
Pakaian Seragam Peserta Didik
1. Hari Senin, Selasa: Seragam baju lengan pendek bagi laki-laki, lengan panjang bagi perempuan
warna putih, jilbab putih, celana panjang, rok panjang abu-abu, sepatu hitam (PDH), dan kaus kaki
putih polos panjang sampai pertengahan betis.
2. Hari Rabu, Kamis: Seragam baju batik khas UPT SMA Negeri 1 Bone dengan celana/rok
panjang coklat, sepatu hitam (PDH), kaus kaki hitam polos panjang sampai pertengahan betis.
3. Hari Jumat, Sabtu: Mengenakan seragam pramuka (penegak) lengkap, sepatu hitam (PDH), kaus
kaki hitam polos panjang sampai pertengahan betis.
4. Pakaian olahraga: Wajib mengenakan pakaian olahraga pada saat praktik mata pelajaran PJOK.
Selesai praktik, pakaian olahraga diganti dengan pakaian seragan yang sesuai.

3
5. Pakaian praktik: Pada saat mengikuti praktik di laboratorium IPA peserta didik diharuskan
berpakaian praktik sesuai dengan yang telah ditetapkan.

Pasal 8
Jilbab dan Baju Pelapis
1. Peserta didik perempuan yang beragama Islam menggunakan jilbab minimal menutupi dada dan
maksimal sampai pusat.
2. Peserta didik perempuan wajib menggunakan baju pelapis warna putih polos untuk hari Senin
s/d Kamis, serta hitam polos untuk hari Jumat dan Sabtu.

Pasal 9
Aturan
Umum
1. Pakaian yang layak pakai, tidak robek atau tambalan dengan warna lain.
2. Baju harus selalu dimasukkan ke dalam celana bagi laki-laki.
3. Pakaian mengikuti aturan bentuk/pola dan ukuran baju, tidak pendek dan tidak ketat. Untuk putra
ukuran celana normal, tidak besar dan tidak ketat, ukuran bagian bawah 18-20 cm dan atau
disesuaikan dengan postur tubuh. Untuk putri pakaian dan rok panjang ukuran normal, tidak besar
dan tidak ketat dan menutupi panggul.
4. Menggunakan ikat pinggang warna hitam, dasi, dan topi. Topi hanya dipakai pada saat upacara
bendera.
5. Memakai sepatu berwarna hitam (PDH) dengan baik dan benar.
6. Tidak mengenakan jaket/sweater selama berada di lingkungan sekolah.
7. Setiap peserta didik menggunakan atribut:
a. Lambang OSIS, lambang lokasi sekolah, papan nama, kartu peserta didik (ID Card), lambang
bendera merah putih, dan lambang organisasi lain dipasang di baju.
b. Kartu peserta didik (ID Card) dikalungkan di leher, Bagi muslimah dikalungkan di luar
jilbab.

Pasal 10
Tata Rias
1. Peserta didik harus menjaga penampilan yang wajar/ tidak berlebihan.
2. Putra: Potongan rambut pendek maksimal 2 cm bagian atas 1 cm bagian kanan, kiri dan
belakang, tidak di warnai, tidak diberi jelly, tidak menggunakan kalung atau gelang emas, kuping
tidak ditindik, tidak bertato atau sejenisnya.
3. Putri: Memakai jilbab dan rambut tidak menyembul keluar, kecuali non muslim rambut panjang
diikat, tidak mencukur alis mata, tidak menggunakan make up, tidak bertato, tidak menindik tubuh
selain telinga dan lebih dari sewajarnya dan tidak menggunakan perhiasan berlebihan.

BAB V
KEGIATAN EKSTRAKURIKULER
Pasal 11
1. Peserta didik wajib mengikuti kegiatan ekstrakurikuler wajib kepramukaan.
2. Peserta didik wajib mengikuti kegiatan ekstrakurikuler dan hanya diperbolehkan memilih satu
4
kegiatan ekstrakurikuler selain ekstrakurikuler wajib kepramukaan.

5
3. Jumlah anggota aktif satu kegiatan ekstrakurikuler 25 - 75 peserta didik.
4. Kegiatan ekstrakurikuler dilaksanakan sesuai jadwal yang disepakati.
5. Kegiatan ekstrakurikuler tercantum dalam Kurikulum Operasional Satuan pendidikan (KOSP).

BAB VI
PELANGGARAN
Pasal 12
Pelanggaran digolongkan atas tiga
kategori:
1. Pelanggaran Ringan
a. Mengabaikan Pasal 2
b. Mengabaikan Pasal 3
c. Mengabaikan Pasal 4 ayat 1 dan 2.
d. Mengabaikan Pasal 5, 6, dan 7.
e. Mengabaikan Pasal 8, 9, 10, dan 11.
f. Mengabaikan Pasal 12.
g. Berolahraga di luar jam olahraga.
h. Bermain musik di luar jam pelajaran seni musik.
i. Membuang sampah bukan pada tempatnya.
j. Makan dan minum pada saat PBM berlangsung.
2. Pelanggaran Sedang
a. Mengabaikan Pasal 4 ayat 3 dan 4.
b. Membuat kegaduhan.
c. Membuli peserta didik lain
d. Menerima tamu tanpa seizin guru/petugas piket.
e. Memakai sandal, jaket, sweater, rompi, syal, handuk, masker, kacamata hitam di dalam
kelas, kecuali sedang sakit/darurat.
f. Berada di sekolah selama menjalani hukuman.
g. Melakukan perayaan-perayaan tertentu yang tidak diprogramkan sekolah.
3. Pelanggaran Berat
a. Mengabaikan Pasal 4 ayat 5 dan 6.
b. Mengaktifkan alat elektronik (HP, MP3/4, laptop, dll.) pada saat berada di lingkungan
sekolah kecuali seizin guru saat PBM, atau keadaan darurat.
c. Merusak, mencoret-coret atau mengurangi fungsi atau keindahan inventaris sekolah.
d. Melakukan kekerasan ucapan dan perbuatan kepada sesama teman, guru, dan tenaga
kependidikan.
e. Melakukan perbuatan asusila kepada sesama teman, guru, dan tenaga kependidikan.
f. Memalsukan surat izin, surat keterangan, dan tanda tangan guru/tenaga kependidikan.
g. Memalsukan surat izin, surat sakit, dan surat keterangan lainnya dari orangtua/wali.
h. Memanjat pagar untuk keluar dan masuk sekolah.
i. Membawa/menyimpan barang-barang seperti komik, kaset, majalah, VCD, CD/DVD, tape
recorder, radio, kartu permainan gaplek, domino, remi, catur, dan sejenisnya yang tidak ada
hubungannya dengan kegiatan PBM.
j. Melakukan kegiatan perjudian dan sejenisnya.
6
k. Berpacaran atau berdua-duaan dengan lawan jenis dalam lingkungan sekolah.

7
l. Mengikuti atau mengadakan kegiatan di dalam dan di luar sekolah dengan mengatasnamakan
sekolah tanpa seizin pihak sekolah.
m. Merokok di lingkungan sekolah.
n. Melibatkan pihak luar sekolah dalam menyelesaikan masalah pribadi di sekolah.
o. Membawa, menyimpan, mengedarkan, dan mengonsumsi/menggunakan minuman keras, obat
terlarang, senjata tajam dan senjata api.
p. Mabuk karena minum minuman beralkohol dan mengonsumsi NAPZA.
q. Mengancam/mengambil hak milik/barang orang lain.
r. Memprovokasi untuk berkelahi/tawuran dengan sesama peserta didik/peserta didik dari sekolah
lain.
4. Pelanggaran Khusus
a. Menikah atau hamil di luar nikah.
b. Memukul teman/guru/tenaga kependidikan.
c. Berkelahi dengan sesama teman/Menganiaya/mengeroyok teman

BAB VII
SANKSI-SANKSI
Pasal 13
Sanksi dan Bobot Pelanggaran

Setiap peserta didik yang melakukan pelanggaran baik terhadap kewajiban maupun larangan akan
di kenakan sanksi sebagai berikut:
1. Pelanggaran Ringan (Bobot 5)
a. Setiap pelanggaran, peserta didik membuat pernyataan tertulis bahwa tidak akan mengulangi
lagi dan diberikan tugas oleh guru piket.
b. Setiap pelanggaran akan diberikan pembinaan oleh pembina.
2. Pelanggaran Sedang (Bobot 10)
a. Setiap pelangaran, peserta didik mendapat teguran lisan dan membuat surat pernyataan yang
diketahui orang tua untuk tidak mengulangi lagi.
b. Setiap pelanggaran akan diberikan pembinaan oleh pembina (guru BK dan wali kelas).
3. Pelanggaran Berat (Bobot 25)
a. Setiap pelanggaran, orangtua peserta didik dipanggil dan siap menandatangani surat
pernyataan bahwa tidak akan mengulang lagi.
b. Setiap pelanggaran akan diberikan pembinaan oleh pembina (guru BK dan wali kelas)..
4. Pelanggaran Khusus (Bobot 100)
Pelanggaran ini secara otomatis akan dikembalikan kepada orangtua/wali.
5. Jika akumulasi bobot pelanggaran mencapai 100, maka peserta didik dikembalikan kepada
orangtua/wali.

Pasal 14
Penanganan Pelanggaran
1. Pelanggaran Ringan ditangani oleh guru mapel, guru piket dan/atau guru BK.
2. Pelanggaran Sedang ditangani oleh guru piket, guru BK, Wali Kelas dan Wakasek Urusan
Kesiswaan.
8
3. Pelanggaran Berat ditangani oleh guru piket, guru BK, Wali Kelas dan Wakasek Urusan
Kesiswaan dan Kepala UPT.
4. Pelanggaran Khusus ditangani melalui mekanisme rapat Dewan Guru, Wakasek, dan Kepala UPT.

Pasal 15
Segala sesuatu yang belum diatur dalam tata tertib ini akan diatur kemudian. Kepada semua
pihak terutama orang tua/wali peserta didik agar dapat memahami tata tertib ini untuk selanjutnya
memberi pengertian kepada peserta didik/putra-putrinya agar selalu mematuhi tata tertib yang berlaku
dan senantiasa menjaga nama baik sekolah kapanpun dan di manapun.

Pasal 16
1. Tata tertib ini dilengkapi dengan Rekam Pelanggaran Siswa yang merupakan bagian tidak
terpisahkan dari tata tertib ini
2. Tata tertib ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di : Watampone
Pada Tanggal : 24 Juni 2023

Anda mungkin juga menyukai