Anda di halaman 1dari 24

BAHAN SIDANG 1

TKPSDA WS SEPUTIH SEKAMPUNG


PERIODE 2023-2028

1. TATA TERTIB & SOTK


2. PEMBENTUKAN KOMISI
3. RENCANA KERJA

KAMIS – JUMAT, 9 – 10 NOVEMBER 2023


TIM KOORDINASI PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR
WILAYAH SUNGAI SEPUTIH SEKAMPUNG
Sekretariat Balai Besar Wilayah Sungai Mesuji Sekampung
Jalan Gatot Subroto No 57, Bumi Waras, Bandar Lampung – 35227
Telp (0821) 80053536, email: tkpsda.bbwsmesujisekampung@gmail.com

KEPUTUSAN TIM KOORDINASI PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR


WILAYAH SUNGAI SEPUTIH SEKAMPUNG

NOMOR 01/KPTS/TKPSDA/WS-SS/2023

TENTANG
TATA TERTIB TIM KOORDINASI PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR
WILAYAH SUNGAI SEPUTIH SEKAMPUNG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,


KETUA TIM KOORDINASI PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR WILAYAH
SUNGAI SEPUTIH SEKAMPUNG

Menimbang : Bahwa untuk melaksanakan ketentuan dalam Keputusan Menteri


Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor
1273/KPTS/M/2023 tentang Pembentukan Tim Koordinasi
Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai Seputih
Sekampung; maka perlu ditetapkan Tata Tertib TKPSDA WS
Seputih Sekampung

Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2019


tentang Sumber Daya Air;
2. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan perumahan Rakyat
Nomor 04/PRT/M/2015 tentang Kriteria dan Penetapan
Wilayah Sungai (Berita Negara Republik Indonesia tahun
2015 Nomor 429);
3. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Nomor 17/PRT/M/2017 Tentang Pedoman Pembentukan Tim
Koordinasi Pengelolaan Sumber Daya Air Pada Tingkat
Wilayah Sungai;
4. Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor
1273/KPTS/M/2023 Tentang Pembentukan Tim Koordinasi
Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai Seputih
Sekampung.

MEMUTUSKAN

Menetapkan : TATA TERTIB TIM KOORDINASI PENGELOLAAN SUMBER


DAYA AIR WILAYAH SUNGAI SEPUTIH SEKAMPUNG
BAB I
KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Tata Tertib ini yang dimaksud dengan:


1. Wilayah Sungai selanjutnya disingkat WS adalah kesatuan wilayah pengelolaan
sumber daya air dalam satu atau lebih daerah aliran sungai dan/atau pulau-pulau
kecil yang luasnya kurang dari atau sama dengan 2.000 km2.
2. Daerah Aliran Sungai selanjutnya disingkat DAS adalah suatu wilayah daratan yang
merupakan satu kesatuan dengan sungai dan anak-anak sungainya, yang
berfungsi menampung, menyimpan, dan mengalirkan air yang berasal dari curah
hujan ke danau atau ke laut secara alami, yang batas di darat merupakan pemisah
topografis dan batas di laut sampai dengan daerah perairan yang masih
terpengaruh aktivitas daratan.
3. Pemerintah pusat, selanjutnya disebut Pemerintah, adalah Presiden Republik
Indonesia yang memegang kekuasaan pemerintahan negara Republik Indonesia
sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945.
4. Tim Koordinasi Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai atau TKPSDA WS
adalah wadah koordinasi pengelolaan sumber daya air pada wilayah sungai.
5. Pemerintah daerah adalah gubernur, bupati atau walikota dan perangkat daerah
sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah.
6. Unsur-unsur pemerintah adalah wakil-wakil instansi Pemerintah, pemerintah
provinsi, dan pemerintah kabupaten/kota.
7. Unsur-unsur nonpemerintah adalah wakil-wakil yang berasal dari kelompok
pengguna dan pengusaha sumber daya air serta lembaga masyarakat adat dan
lembaga masyarakat pelestari lingkungan sumber daya air.
8. Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat adalah Menteri Pekerjaan Umum
dan Perumahan Rakyat Pekerjaan Umum Republik Indonesia.
9. Konservasi sumber daya air adalah upaya memelihara keberadaan serta
keberlanjutan keadaan, sifat, dan fungsi sumber daya air agar senantiasa tersedia
dalam kuantitas dan kualitas yang memadai untuk memenuhi kebutuhan makhluk
hidup, baik pada waktu sekarang maupun generasi yang akan datang.
10. Pendayagunaan sumber daya air adalah upaya penatagunaan, penyediaan,
penggunaan, pengembangan, dan pengusahaan sumber daya air secara optimal
agar berhasil guna dan berdaya guna.
11. Pengendalian daya rusak air adalah upaya untuk mencegah, menanggulangi, dan
memulihkan kerusakan kualitas lingkungan yang disebabkan oleh daya rusak air.
12. Pimpinan TKPSDA WS Seputih Sekampung adalah ketua TKPSDA WS Seputih
Sekampung, Ketua harian TKPSDA WS Seputih Sekampung, Ketua-ketua komisi
TKPSDA WS Seputih Sekampung.

BAB II
KEANGGOTAAN

Pasal 2

Keanggotaan Tim Koordinasi Pengelolaan Sumber Daya Air WS Seputih Sekampung


terdiri atas unsur pemerintah dan non pemerintah dalam jumlah yang seimbang.
Pasal 3

(1) Keanggotaan TKPSDA WS Seputih Sekampung ditetapkan dengan Keputusan


Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia.
(2) Anggota TKPSDA WS Seputih Sekampung berdomisili dan memiliki wilayah kerja
di Wilayah Sungai Seputih Sekampung.

Pasal 4

(1) Tim Koordinasi Pengelolaan Sumber Daya Air WS Seputih Sekampung dipimpin
oleh Ketua dan atau Ketua Harian.
(2) Ketua dan Ketua Harian masing-masing dijabat oleh Kepala Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah Provinsi Lampung dan Kepala Dinas Pengelolaan Sumber
Daya Air Provinsi Lampung.
(3) Masa jabatan Ketua, Ketua Harian dan anggota TKPSDA dijabat sampai dengan
berakhirnya masa keanggotaan TKPSDA atau dilakukannya pemilihan kembali
anggota TKPSDA untuk masa bakti 5 (lima) tahun berikutnya.

Pasal 5

Keanggotaan TKPSDA dapat berakhir atau diberhentikan karena:


a. mengundurkan diri atas permintaan sendiri secara tertulis kepada sekretariat
TKPSDA dan ditembuskan ke kelompok pemilih untuk anggota yang berasal dari
organisasi nonpemerintah;
b. mengundurkan diri atas permintaan sendiri secara tertulis kepada sekretariat
TKPSDA dan ditembuskan kepada instansi pengutusnya. Jika utusan dari
pemerintah pusat maka tembusan di berikan kepada Dirjen Sumber Daya Air. Jika
utusan dari pemerintah provinsi maka tembusan diberikan kepada Gubernur. Dan
jika utusan dari pemerintah Kabupaten/Kota surat tembusan diberikan kepada
Bupati/Walikota pengutusnya;
c. tidak dapat melaksanakan tugas secara berkelanjutan atau berhalangan tetap
sebagai anggota TKPSDA;
d. dinyatakan bersalah atas keputusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan
hukum tetap.
e. diganti berdasarkan usulan organisasi/lembaga yang diwakili.

Pasal 6

(1) Pemberhentian yang dimaksud dalam pasal 5 dilaporkan dalam Sidang


Pleno/Sidang Paripurna TKPSDA WS Seputih Sekampung.
(2) Usulan pemberhentian keanggotaan TKPSDA WS Seputih Sekampung seperti yang
tercantum dalam pasal 5 ditetapkan dalam Keputusan TKPSDA WS Seputih
Sekampung dan dilengkapi dengan Berita Acara Sidang Pleno/Sidang Paripurna
TKPSDA WS Seputih Sekampung.

Pasal 7

Keputusan usulan pemberhentian sebagaimana yang dimaksud dalam pasal 6


disampaikan oleh Ketua TKPSDA WS Seputih Sekampung Kepada Menteri Pekerjaan
Umum dan Perumahan Rakyat dengan tembusan kepada Gubernur Lampung dan
Bupati/Walikota di WS Seputih Sekampung.
BAB III
KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI

Pasal 8

(1) TKPSDA WS Seputih Sekampung dan kantor sekretariat TKPSDA WS Seputih


Sekampung berkedudukan di Balai Besar Wilayah Sungai Mesuji Sekampung
Lampung.
(2) TKPSDA WS Seputih Sekampung bersifat nonstruktural, berada di bawah dan
bertanggung jawab langsung kepada Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat.

Pasal 9

TKPSDA WS Seputih Sekampung sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 mempunyai


tugas membantu Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dalam melakukan
koordinasi pengelolaan sumber daya air melalui:
a. Pembahasan rancangan pola dan rancangan rencana pengelolaan sumber daya air
pada wilayah sungai Seputih Sekampung guna perumusan bahan pertimbangan
untuk penetapan pola dan rencana pengelolaan sumber daya air;
b. Pembahasan rancangan program dan rancangan rencana kegiatan pengelolaan
sumber daya air pada wilayah sungai Seputih Sekampung guna perumusan bahan
pertimbangan untuk penetapan program dan rencana kegiatan sumber daya air;
c. Pembahasan usulan rencana alokasi air dari setiap sumber air pada wilayah sungai
Seputih Sekampung guna perumusan bahan pertimbangan untuk penetapan
rencana alokasi air;
d. Pembahasan rencana pengelolaan sistem informasi hidrologi, hidrometeorologi,
dan hidrogeologi pada wilayah sungai Seputih Sekampung untuk mencapai
keterpaduan pengelolaan sistem informasi;
e. Pembahasan rancangan pendayagunaan kelembagaan pengelolaan sumber daya
air pada wilayah sungai Seputih Sekampung dan
f. Pemberian pertimbangan kepada Menteri mengenai pelaksanaan pengelolaan
sumber daya air pada wilayah sungai Seputih Sekampung.

Pasal 10

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9, TKPSDA WS


Seputih Sekampung menyelenggarakan fungsi koordinasi melalui :
a. Konsultasi dengan pihak terkait yang diperlukan guna keterpaduan dalam
pengelolaan sumber daya air pada wilayah sungai Seputih Sekampung serta
tercapainya kesepahaman antarsektor, antarwilayah dan antarpemilik
kepentingan;
b. Pengintegrasian dan penyelarasan kepentingan antarsektor, antarwilayah serta
antarpemilik kepentingan dalam pengelolaan sumber daya air pada wilayah sungai
Seputih Sekampung; dan
c. Kegiatan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan program dan rencana kegiatan
pengelolaan sumber daya air pada wilayah sungai Seputih Sekampung.

Pasal 11

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10, TKPSDA WS


strategis nasional wajib menyampaikan laporan tertulis kepada Menteri Pekerjaan
Umum dan Perumahan Rakyat paling sedikit 2 (dua) kali dalam 1 (satu) tahun dengan
tembusan kepada para gubernur dan bupati/walikota terkait.

BAB IV
KOMISI

Pasal 12

(1) Komisi merupakan alat kelengkapan dari TKPSDA yang bersifat tetap dan dibentuk
oleh TKPSDA WS Seputih Sekampung pada awal masa jabatan Keanggotaan
TKPSDA WS Seputih Sekampung.
(2) Setiap anggota TKPSDA WS Seputih Sekampung wajib menjadi anggota salah
satu Komisi, kecuali Ketua dan ketua harian.
(3) Penempatan anggota TKPSDA dalam komisi-komisi dan perpindahan komisi
ditetapkan berdasarkan sidang pleno TKPSDA WS Seputih Sekampung yang di
diakomodasikan oleh Sekretariat TKPSDA WS Seputih Sekampung pada awal
periode.
(4) Jika terdapat anggota TKPSDA yang mengalami pergantian maka anggota
tersebut menempati tempat anggota Komisi yang digantikan.
(5) Ketua, wakil ketua dan sekretaris komisi dipilih oleh anggota dari masing-masing
komisi dan di laporkan dalam rapat pleno TKPSDA WS Seputih Sekampung.

Pasal 13

(1) TKPSDA WS Seputih Sekampung terdiri dari 34 (tiga puluh empat) anggota
membentuk 3 (tiga) komisi;
(2) Jumlah anggota setiap Komisi sebagaimana yang dimaksud dalam ayat 1 di atas
diupayakan sama;
(3) Komisi yang terdapat dalam TKPSDA Seputih Sekampung sebagaimana dimaksud
dalam ayat (1) terdiri dari :
a. Komisi Konservasi SDA;
b. Komisi Pendayagunaan SDA;
c. Komisi Pengendalian Daya Rusak Air.
(4) Pembagian tugas Komisi diatur sebagai berikut :
a. Komisi Konservasi meliputi kegiatan rekomendasi dalam menjaga
kelangsungan keberadaan daya dukung, daya tampung dan fungsi sumber
daya air;
b. Komisi Pendayagunaan SDA meliputi kegiatan dalam rekomendasi
penatagunaan, penyediaan, penggunaan, pengembangan, dan pengusahaan
sumber daya air dengan mengacu pada pola pengelolaan sumber daya air yang
ditetapkan pada wilayah sungai Seputih Sekampung;
c. Komisi Pengendalian Daya Rusak Air meliputi kegiatan upaya dalam
rekomendasi untuk pencegahan melalui perencanaan pengendalian daya rusak
air yang disusun secara terpadu dan menyeluruh dalam pola pengelolaan
sumber daya air.
BAB V
TATA TERTIB PERSIDANGAN

Pasal 14

(1) TKPSDA WS Seputih Sekampung bersidang paling sedikit 4 (empat) kali sidang
dalam 1 (satu) tahun. Tahun persidangan TKPSDA WS Seputih Sekampung
dimulai tanggal 1 Januari dan berakhir pada tanggal 31 Desember.
(2) Sidang TKPSDA WS Seputih Sekampung sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dipimpin oleh Ketua TKPSDA WS Seputih Sekampung dan dihadiri para anggota.
(3) Dalam hal Ketua TKPSDA WS Seputih Sekampung berhalangan hadir, sidang
TKPSDA WS Seputih Sekampung dipimpin oleh Ketua Harian TKPSDA WS Seputih
Sekampung.
(4) Dalam melaksanakan persidangan, TKPSDA WS Seputih Sekampung dapat
mengundang narasumber dari instansi pemerintah, perguruan tinggi, lembaga
swadaya masyarakat, atau masyarakat terkait.

Pasal 15

Materi Persidangan, jadwal, dan acara persidangan dapat disiapkan oleh Sekretariat
TKPSDA WS Seputih Sekampung.

Pasal 16

(1) Naskah persidangan sudah diterima oleh para anggota 1 (satu) hari sebelum acara
dimulai;
(2) Naskah dimaksud di atas dapat disampaikan lewat media elektronik seperti
WhatsApp atau dikirimkan lewat e-mail address para anggota.

BAB VI
JENIS SIDANG DAN RAPAT

Pasal 17

Jenis Sidang dan Rapat TKPSDA WS Seputih Sekampung adalah:


a. Sidang Pleno;
b. Sidang Pleno Luar Biasa;
c. Rapat Pimpinan TKPSDA;
d. Rapat Komisi;
e. Rapat Gabungan Komisi; dan
f. Rapat Panitia Kerja atau Tim;

Pasal 18

(1) Sidang Pleno adalah sidang Anggota yang dipimpin oleh Ketua TKPSDA WS
Seputih Sekampung dan merupakan forum tertinggi dalam melaksanakan tugas
dan fungsi TKPSDA WS Seputih Sekampung.
(2) Dalam keadaan mendesak, apabila Ketua TKPSDA WS Seputih Sekampung
berhalangan hadir, Sidang Pleno TKPSDA WS Seputih Sekampung, sebagaimana
dimaksud pada ayat (1), dapat dipimpin oleh Ketua Harian TKPSDA WS Seputih
Sekampung.
(3) Dalam keadaan mendesak, apabila Ketua dan ketua harian berhalangan hadir,
maka sidang pleno dipimpin oleh salah seorang Ketua Komisi/Ketua Kelompok
Kerja/Ketua Tim Kecil yang ditunjuk dan disetujui oleh para anggota TKPSDA WS
Seputih Sekampung atau salah seorang anggota yang ditunjuk oleh anggota
TKPSDA WS Seputih Sekampung.

Pasal 19

(1) Sidang Pleno Luar Biasa adalah Sidang Pleno yang diadakan dalam Masa Reses
apabila:
a. Diminta oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Gubernur
Lampung;
b. Dikehendaki oleh Ketua TKPSDA WS Seputih Sekampung dengan persetujuan
Ketua Komisi;
c. Diusulkan oleh sekurang-kurangnya 2/3 (dua per tiga) dari jumlah anggota
dengan ketentuan jumlah anggota ganjil dan atas persetujuan Ketua Komisi;
atau
d. Diusulkan oleh sekurang-kurangnya 2/3 (dua per tiga) dari jumlah anggota +
1 (satu) orang anggota dengan ketentuan jumlah anggota genap dan atas
persetujuan Ketua Komisi.
(2) Ketua TKPSDA WS Seputih Sekampung mengundang Anggota untuk menghadiri
Rapat Pleno Luar Biasa sebagaimana dimaksud pada ayat (1).

Pasal 20

(1) Rapat Pimpinan TKPSDA WS Seputih Sekampung adalah Rapat Pimpinan TKPSDA
WS Seputih Sekampung yang dipimpin oleh Ketua TKPSDA WS Seputih
Sekampung.
(2) Dalam keadaan mendesak, apabila Ketua TKPSDA WS Seputih Sekampung
berhalangan hadir, Rapat Pimpinan TKPSDA WS Seputih Sekampung,
sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dapat dipimpin oleh Ketua Harian TKPSDA
WS Seputih Sekampung atau salah seorang Ketua Komisi/Ketua Kelompok
Kerja/Ketua Tim Kecil TKPSDA WS Seputih Sekampung.

Pasal 21

(1) Rapat Komisi adalah rapat anggota Komisi yang dipimpin oleh Ketua Komisi.
(2) Dalam keadaan mendesak, apabila Ketua Komisi) berhalangan hadir, Rapat
komisi, sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dapat dipimpin oleh Perangkat
komisi (wakil ketua, sekretaris) atau salah seorang anggota yang ditunjuk oleh
peserta rapat komisi.

Pasal 22

(1) Rapat Gabungan Komisi adalah rapat bersama yang diadakan oleh lebih dari 1
(satu) Komisi, dihadiri oleh anggota Komisi-Komisi yang bersangkutan dan
dipimpin oleh Pimpinan Rapat Gabungan Komisi;
(2) Pimpinan Rapat Gabungan Komisi terdiri atas 1 (satu) orang Ketua dan 2 (dua)
orang Wakil Ketua, dipilih oleh anggota Komisi-Komisi yang bersangkutan dari
Pimpinan Komisi-Komisi tersebut;
(3) Apabila dalam Rapat Gabungan Komisi, Ketua Rapat Gabungan Komisi yang
berhalangan hadir, maka dapat digantikan oleh salah seorang anggota Pimpinan
Gabungan Komisi yang bersangkutan dalam Rapat Pimpinan Gabungan Komisi
tersebut;

Pasal 23

(1) Rapat Panitia Kerja adalah rapat anggota Panitia Kerja atau Tim yang dipimpin
oleh Pimpinan Panitia Kerja atau Tim yang dibentuk.
(2) Rapat Panitia Kerja sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dilaksanakan apabila
tidak ada Rapat Komisi.

BAB VII
TATA CARA SIDANG DAN RAPAT

Pasal 24

(1) Setiap Anggota TKPSDA WS Seputih Sekampung wajib menandatangani daftar


hadir Sidang dan/atau Rapat.
(2) Anggota TKPSDA WS Seputih Sekampung yang berhalangan hadir dapat
diwakilkan kepada seseorang yang ditunjuk oleh yang bersangkutan dengan
membuat Surat Kuasa atau Surat Tugas.
(3) Wakil yang ditunjuk sebagaimana dimaksud pada ayat (2), untuk Anggota TKPSDA
WS Seputih Sekampung yang mewakili Unsur Pemerintah dapat mewakilkan
kepada Pejabat yang berwenang.

Pasal 25

(1) Pimpinan sidang dan/atau rapat membuka sidang dan/atau rapat apabila pada
waktu yang telah ditentukan untuk membuka rapat dan telah hadir lebih dari
separuh jumlah anggota sidang dan/atau rapat.
(2) Apabila pada waktu yang telah ditentukan belum dihadiri oleh separuh jumlah
anggota rapat yang terdiri atas lebih dari separuh unsur Pemerintah dan Non-
Pemerintah, sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Pimpinan sidang dan/atau
rapat mengumumkan penundaan pembukaan sidang dan/atau rapat.
(3) Penundaan sidang dan/atau rapat sebagaimana dimaksud pada ayat (2) paling
lama 1 (satu) jam.
(4) Pimpinan sidang dan/atau rapat dapat membuka sidang dan/atau rapat
apabila pada akhir waktu penundaan, ketentuan sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) belum juga terpenuhi;
(5) Sidang dan/atau rapat, sebagaimana dimaksud pada ayat (4), dapat mengambil
keputusan apabila memenuhi kuorum sebagaimana diatur dalam Bab Tata Cara
Pengambilan Keputusan.

Pasal 26

(1) Setelah sidang dan/atau rapat dibuka, Pimpinan sidang dan/atau rapat dapat
meminta kepada sekretaris TKPSDA WS Seputih Sekampung agar
memberitahukan agenda sidang dan/atau rapat kepada peserta sidang dan/atau
rapat.
(2) Yang dimaksud dengan Sekretaris sidang dan/atau rapat sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) adalah pejabat di lingkungan Sekretariat TKPSDA WS Seputih
Sekampung yang ditunjuk untuk itu.
Pasal 27

(1) Pimpinan menutup sidang dan/atau rapat setelah semua acara yang
ditetapkan selesai dibicarakan;
(2) Pimpinan sidang dan/atau rapat menunda penyelesaian acara tersebut untuk
dibicarakan dalam sidang dan/atau rapat berikutnya atau meneruskan
penyelesaian acara tersebut atas persetujuan sidang dan/atau rapat apabila acara
yang ditetapkan untuk suatu rapat belum terselesaikan, sedangkan waktu sidang
dan/atau rapat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 25 ayat (4), telah berakhir;
(3) Pimpinan sidang dan/atau rapat mengemukakan pokok-pokok keputusan
dan/atau kesimpulan yang dihasilkan oleh sidang dan/atau rapat sebelum
menutup sidang dan/atau rapat.

BAB VIII
TATA CARA PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Pasal 28

(1) Pimpinan sidang dan/atau rapat menjaga agar sidang dan/atau rapat berjalan
sesuai dengan ketentuan dalam Peraturan Tata Tertib.
(2) Pimpinan sidang dan/atau rapat hanya berbicara selaku pimpinan sidang dan/atau
rapat untuk menjelaskan masalah yang menjadi pembicaraan, menunjukkan
duduk persoalan yang sebenarnya, mengembalikan pembicaraan kepada pokok
persoalan, dan menyimpulkan pembicaraan anggota sidang dan/atau rapat.
(3) Apabila hendak berbicara selaku anggota rapat, untuk sementara diserahkan
kepada anggota pimpinan yang lain. Pimpinan sidang dan/atau rapat memiliki hak
suara yang sama dengan Anggota sidang dan/atau rapat.

Pasal 29

(1) Sebelum berbicara, anggota sidang dan/atau rapat yang akan berbicara
mendaftarkan namanya lebih dahulu, dan berasal dari organisasi/asosiasi/instansi
mana, pendaftaran tersebut dapat juga dilakukan oleh Komisinya.
(2) Anggota sidang dan/atau rapat yang belum mendaftarkan namanya, sebagaimana
dimaksud pada ayat (1), tidak boleh berbicara, kecuali apabila menurut pendapat
Ketua sidang dan/atau rapat ada alasan yang dapat diterima.

Pasal 30

(1) Giliran berbicara diatur oleh Pimpinan sidang dan/atau rapat menurut urutan
pendaftaran nama.
(2) Seorang anggota sidang dan/atau rapat yang berhalangan pada waktu mendapat
giliran berbicara dapat digantikan oleh anggota sidang dan/atau rapat dari
Komisinya dengan sepengetahuan Pimpinan sidang dan/atau rapat.
(3) Pembicara dalam sidang dan/atau rapat tidak boleh diganggu selama berbicara.

Pasal 31

(1) Pimpinan sidang dan/atau rapat dapat menentukan lamanya anggota berbicara.
(2) Pimpinan sidang dan/atau rapat memperingatkan dan memintanya supaya
pembicara mengakhiri pembicaraan apabila seorang pembicara melampaui batas
waktu yang telah ditentukan.
Pasal 32

(1) Setiap waktu dapat diberikan kesempatan kepada anggota sidang dan/atau
rapat melakukan interupsi untuk:
a. meminta penjelasan tentang duduk persoalan sebenarnya mengenai masalah
yang sedang dibicarakan;
b. menjelaskan soal yang di dalam pembicaraan menyangkut diri dan/atau
tugasnya;
c. mengajukan usul prosedur mengenai soal yang sedang dibicarakan; atau
d. mengajukan usul agar rapat ditunda untuk sementara.
(2) Pimpinan sidang dan/atau rapat dapat membatasi lamanya pembicara melakukan
interupsi, sebagaimana dimaksud pada ayat (1), memperingatkan dan
menghentikan pembicara apabila interupsi tidak ada hubungannya dengan materi
yang sedang dibicarakan.
(3) Terhadap pembicaraan, sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a dan huruf
b, tidak dapat diadakan pembahasan;
(4) Usul, sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c dan huruf d, untuk dapat
dibahas harus mendapat persetujuan rapat.

Pasal 33

(1) Seorang pembicara tidak boleh menyimpang dari pokok pembicaraan.


(2) Apabila seorang pembicara menurut pendapat Pimpinan sidang dan/atau rapat
menyimpang dari pokok pembicaraan, Pimpinan sidang dan/atau
rapat memperingatkan dan meminta supaya pembicara kembali kepada pokok
pembicaraan.

Pasal 34

(1) Pimpinan sidang dan/atau rapat memperingatkan pembicara yang menggunakan


kata-kata yang tidak layak, melakukan perbuatan yang mengganggu ketertiban
sidang dan/atau rapat, dan/atau pembicara yang menganjurkan untuk melakukan
perbuatan yang bertentangan dengan hukum.
(2) Pimpinan sidang dan/atau rapat meminta agar yang bersangkutan menghentikan
perbuatan pembicara sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dan/atau
memberikan kesempatan kepadanya untuk menarik kembali kata-katanya dan
menghentikan perbuatannya.
(3) Apabila pembicara memenuhi permintaan Pimpinan sidang dan/atau rapat, kata-
kata pembicara sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dianggap tidak pernah
diucapkan dan tidak dimuat dalam Risalah atau Catatan Rapat.

Pasal 35

(1) Apabila seorang pembicara tidak memenuhi peringatan, Pimpinan sidang


dan/atau rapat melarang pembicara tersebut meneruskan pembicaraan dan
perbuatannya.
(2) Apabila larangan, sebagaimana dimaksud pada ayat (1), masih juga tidak
diindahkan oleh yang bersangkutan, Ketua sidang dan/atau rapat meminta
kepada yang bersangkutan meninggalkan sidang dan/atau rapat.
(3) Apabila pembicara tersebut tidak mengindahkan permintaan sebagaimana
dimaksud pada ayat (2), pembicara tersebut dikeluarkan dengan paksa dari ruang
sidang dan/atau rapat atas perintah Pimpinan sidang dan/atau rapat;
(4) Ruang sidang dan/atau rapat, sebagaimana dimaksud pada ayat (3), adalah
ruangan yang dipergunakan untuk sidang dan/atau rapat.

Pasal 36

(1) Dalam hal kejadian luar biasa, Pimpinan sidang dan/atau rapat dapat menutup
atau menunda rapat yang sedang berlangsung dengan meminta persetujuan dari
peserta sidang dan/atau rapat.
(2) Lama penundaan sidang dan/atau rapat, sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
tidak boleh lebih dari 24 (dua puluh empat) jam.

Pasal 37

(1) Keputusan sidang dan/atau rapat diambil dengan mengutamakan azaz


musyawarah untuk mufakat.
(2) Apabila ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak tercapai, maka
keputusan sidang dan/atau rapat diambil melalui mekanisme pemungutan suara
dengan azaz suara terbanyak secara terbuka ataupun tertutup sesuai dengan
kesepakatan.

BAB IX
RISALAH, CATATAN SIDANG DAN/ATAU RAPAT SERTA PELAPORAN

Pasal 38

(1) Untuk setiap Sidang Pleno dan Sidang Pleno Luar Biasa, dibuat Risalah yang
ditandatangani oleh Pimpinan Sidang atau Sekretaris TKPSDA atas nama Ketua
TKPSDA WS Seputih Sekampung.
(2) Risalah adalah catatan sidang Pleno atau sidang Pleno Luar Biasa yang dibuat
secara lengkap dan berisi seluruh jalannya pembicaraan yang dilakukan dalam
sidang serta dilengkapi dengan catatan tentang:
a. Jenis sidang;
b. Hari dan tanggal sidang;
c. Tempat sidang;
d. Acara sidang;
e. Waktu pembukaan dan penutupan sidang;
f. Ketua dan sekretaris sidang;
g. Jumlah dan nama Anggota yang menandatangani daftar hadir; dan
h. Undangan yang hadir.

Pasal 39

Sekretaris sidang menyusun Risalah untuk dibagikan kepada Anggota dan pihak yang
bersangkutan setelah sidang selesai.

Pasal 40

(1) Dalam setiap Rapat Pimpinan TKPSDA WS Seputih Sekampung, Rapat Komisi,
Rapat Gabungan Komisi dan Rapat Panitia Kerja, dibuat Risalah Rapat dan
Laporan yang ditandangani oleh yang bersangkutan.
(2) Laporan, sebagaimana dimaksud pada ayat (1), memuat kesimpulan dan/atau
keputusan rapat.
Pasal 41

Notulen sidang dan/atau rapat secepatnya menyusun Laporan untuk segera dibagikan
kepada Anggota dan pihak yang bersangkutan setelah sidang dan/atau rapat.

BAB X
UNDANGAN DAN PENINJAU

Pasal 42

(1) Undangan adalah:


a. Mereka yang bukan Anggota, yang hadir dalam rapat TKPSDA WS Seputih
Sekampung atas undangan Ketua TKPSDA WS Seputih Sekampung.
b. Mereka yang dapat berbicara dalam rapat atas persetujuan Pimpinan sidang
dan/atau rapat, tetapi tidak mempunyai hak suara.

(2) Peninjau adalah :


a. Mereka yang hadir dalam rapat TKPSDA WS Seputih Sekampung tanpa
undangan Ketua TKPSDA WS Seputih Sekampungdengan sepengetahuan dari
Pimpinan TKPSDA WS Seputih Sekampung atau pimpinan alat kelengkapan
yang bersangkutan.
b. Mereka yang tidak mempunyai hak suara, hak bicara, dan tidak boleh
menyatakan sesuatu, baik dengan perkataan maupun perbuatan.

Pasal 43

(1) Ketua sidang dan/atau rapat menjaga agar ketentuan sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 35 tetap dipatuhi.
(2) Ketua sidang dan/atau rapat dapat meminta agar undangan, peninjau, dan/atau
pihak lain yang mengganggu ketertiban rapat meninggalkan ruang sidang
dan/atau rapat dan apabila permintaan itu tidak diindahkan, yang bersangkutan
dikeluarkan dengan paksa dari ruang sidang dan/atau rapat atas perintah
Pimpinan sidang dan/atau rapat;
(3) Pimpinan sidang dan/atau rapat dapat menutup atau menunda rapat tersebut
apabila terjadi peristiwa, sebagaimana dimaksud pada ayat (2);
(4) Lama penundaan sidang dan/atau rapat, sebagaimana dimaksud pada ayat (3),
tidak boleh lebih dari 24 (dua puluh empat) jam.
BAB XI
KETENTUAN PENUTUP

(1) Tata tertib TKPSDA ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan
(2) Tata tertib TKPSDA ini disebarluaskan kepada pihak-pihak yang berkepentingan
untuk diketahui dan dilaksanakan.

Ditetapkan di : Bandar Lampung


Tanggal : 10 November 2023

Ketua TKPSDA WS Seputih Sekampung


Kepala Bappeda Provinsi Lampung

Ir. Mulyadi Irsan, M.T.


NIP. 19670517 199303 1 011
TIM KOORDINASI PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR
WILAYAH SUNGAI SEPUTIH SEKAMPUNG
Sekretariat Balai Besar Wilayah Sungai Mesuji Sekampung
Jalan Gatot Subroto No 57, Bumi Waras, Bandar Lampung – 35227
Telp (0821) 80053536, email: tkpsda.bbwsmesujisekampung@gmail.com

SURAT KEPUTUSAN
TIM KOORDINASI PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR (TKPSDA)
WILAYAH SUNGAI SEPUTIH SEKAMPUNG
NOMOR: /KPTS/TKPSDA-SS/2023

TENTANG
SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT
TKPSDA WILAYAH SUNGAI SEPUTIH SEKAMPUNG

TIM KOORDINASI PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR (TKPSDA)


WILAYAH SUNGAI SEPUTIH SEKAMPUNG

MENIMBANG : a. Bahwa tugas-tugas kesekretariatan Tim Koordinasi


Pengelolaan Sumber Daya Air (TKPSDA) Wilayah Sungai
Seputih Sekampung yang tidak sedikit;
b. Bahwa untuk kelancaran fasilitasi pelaksanaan tugas Tim
Koordinasi Pengelolaan Sumber Daya Air (TKPSDA)
Wilayah Sungai Seputih Sekampung perlu dibentuk seksi-
seksi di bawah kepala sekretariat;
c. Bahwa untuk maksud tersebut di atas perlu diatur dan
diterbitkan Surat Keputusan Tim Koordinasi Pengelolaan
Sumber Daya Air (TKPSDA) Wilayah Sungai Seputih
Sekampung.

MENGINGAT : a. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2019


tanggal 16 Oktober 2019 tentang Sumber Daya Air;
b. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 04/PRT/M/2008
tanggal 6 Mei 2008 tentang Pedoman Operasional Wadah
Koordinasi Pengelolaan Sumber Daya Air Pada Tingkat
Provinsi, Kabupaten/Kota dan Wilayah Sungai;
c. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat Nomor 17/PRT/M/2017 tanggal 15 September 2017,
tentang Pedoman Pembentukan Tim Koordinasi
Pengelolaan Sumber Daya Air pada Tingkat Wilayah
Sungai;
d. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat Nomor 04/PRT/M/2015 tanggal 18 Maret 2015
tentang Kriteria dan Penetapan Wilayah Sungai;
e. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat Nomor 09/PRT/M/2015 tanggal 06 April 2015
tentang Penggunaan Sumber Daya Air;
f. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat Nomor 13 Tahun 2020 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat;
g. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat Nomor 26 Tahun 2020 tentang Perubahan atas
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat Nomor 16 Tahun 2020 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Unit Pelaksanaan Teknis di Kementerian Pekerjaan
Umum dan Perumahan Rakyat;
h. Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat Nomor 1273/KPTS/M/2018 tanggal 22 September
2023 tentang Pembentukan Tim Koordinasi Pengelolaan
Sumber Daya Air Wilayah Sungai Seputih Sekampung;
i. Keputusan Kepala Satuan Kerja Balai Besar Wilayah
Sungai Mesuji Sekampung Nomor 14/KPTS/Aw6/2023
tentang Penetapan Penyelenggara Swakelola di
Lingkungan Satuan Kerja Balai Besar Wilayah Sungai
Mesuji Sekampung Tahun Anggaran 2023;
j. DIPA Satuan Kerja Balai Besar Wilayah Sungai Mesuji
Sekampung, Tahun Anggaran 2023 Nomor DIPA-
033.06.1.633790/2023 Tanggal 30 November 2022.

MEMUTUSKAN

MENETAPKAN : Surat Keputusan Tim Koordinasi Pengelolaan Sumber Daya Air


(TKPSDA) Wilayah Sungai Seputih Sekampung Tentang
Susunan Organisasi Dan Tata Kerja Sekretariat TKPSDA
Wilayah Sungai Seputih Sekampung.
PERTAMA : Membentuk Susunan Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat
TKPSDA WS Seputih Sekampung Tahun Anggaran 2023
dengan nama dan jabatan seperti tercantum pada lampiran
surat keputusan ini.
KEDUA : Susunan Organisasi Sekretariat TKPSDA WS Seputih
Sekampung terdiri dari kepala sekretariat dibantu seksi teknik
dan program, seksi administrasi dan persidangan, serta seksi
informasi dan publikasi.
KETIGA : Tugas Seksi adalah membantu Kepala Sekretariat TKPSDA
Seputih Sekampung dalam memfasilitasi kegiatan TKPSDA WS
Seputih Sekampung.
KEEMPAT : Semua biaya akibat ditetapkannya surat keputusan ini
dibebankan pada DIPA Satuan Kerja BBWS Mesuji
Sekampung, Kegiatan Penatagunaan SDA Tahun Anggaran
2023.
KELIMA : Keputusan ini berlaku mulai tanggal ditetapkan dengan
ketentuan akan diakan perubahan/perbaikan sebagaimana
mestinya apabila dikemudian hari ternyata terdapat kekeliruan.

DITETAPKAN DI : BANDAR LAMPUNG


PADA TANGGAL :
Kepala Bappeda Provinsi Lampung
Ketua TKPSDA,

Ir. Mulyadi Irsan, M.T.


NIP. 19670517 199303 1 011

Tembusan disampaikan Kepada Yth.


1. Kepala BBWS Mesuji Sekampung;
2. PPK Penatagunaan SDA Satuan Kerja BBWS Mesuji Sekampung;
3. Kepala Sekretariat TKPSDA WS Seputih Sekampung;
4. Anggota TKPSDA WS Seputih Sekampung
Lampiran I : Surat Keputusan TKPSDA WS Seputih Sekampung
Nomor : /KPTS/TKPSDA-SS/2023
Tanggal :

STRUKTUR ORGANISASI
SEKRETARIAT TKPSDA WS SEPUTIH SEKAMPUNG

Kepala Sekretariat

Kepala Bidang OP
BBWS Mesuji
Sekampung

Sekretaris Sekretariat

Pelaksana Urusan Tugas Tenaga Ahli


Perencanaan OP

Seksi Teknik dan Seksi Administrasi Seksi Informasi dan


Program dan Persidangan Publikasi

Kepala Bappeda Provinsi Lampung


Ketua TKPSDA,

Ir. Mulyadi Irsan, M.T.


NIP. 19670517 199303 1 011
Lampiran II : Surat Keputusan TKPSDA WS Seputih Sekampung
Nomor : /KPTS/TKPSDA-SS/2023
Tanggal :

Struktur Organisasi
Sekretariat TKPSDA WS Seputih Sekampung
Tahun 2023

No. Nama Kedudukan Dalam Tim

1. Sudarto, S.T., M.T. Kepala Sekretariat

2. Eka Desmawati, S.T., M.T. Sekretaris Sekretariat

3. Dhiya Salma Abidah, S.T., MPSDA Seksi Teknik dan Program

4. Novitasari, S.T. Seksi Teknik dan Program

5. Aslinda Wardani, S.T. Seksi Teknik dan Program

5. Didiek Aji Pitra, S.T. Seksi Administrasi dan Persidangan

6. Maulana Oktaviansyah Seksi Informasi dan Publikasi

Kepala Bappeda Provinsi Lampung


Ketua TKPSDA,

Ir. Mulyadi Irsan, M.T.


NIP. 19670517 199303 1 011
TKPSDA SEPUTIH SEKAMPUNG

No Instansi Ket. No Instansi Ket. No Instansi Ket.

KOMISI I. KONSERVASI SUMBER DAYA AIR KOMISI II. PENDAYAGUNAAN SUMBER DAYA AIR KOMISI III. PENGENDALIAN DAYA RUSAK AIR

1 Dinas Kehutanan Provinsi Lampung Ketua 1 Forum DAS Provinsi Lampung Ketua 1 Stasiun Klimatologi Lampung BMKG Ketua

2 Direktur Lembaga Konservasi 21 (LK21) Sekretaris 2 Perumda Air Minum Way Rilau Kota Bandar Sekretaris 2 Rumah Kolaborasi Nusantara Perkumpulan Sekretaris
Lampung Rumah Kolaborasi Nusantara

3 Bapedda Kabupaten Lampung Tengah Anggota 3 Dinas PSDA Provinsi Lampung Anggota 3 Bapedda Provinsi Lampung Anggota

4 Bapedda Kabupaten Lampung Timur Anggota 4 Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan Anggota 4 Bapedda Kabupaten Lampung Selatan Anggota
dan Holtikultura Provinsi Lampung
5 Badan Perencanaan Pembangunan Riset dan Anggota 5 Bapedda Kota Metro Anggota 5 Bapedda Kota Bandar Lampung Anggota
Inovasi Daerah Kabupaten Tanggamus
6 Balai Besar WS Mesuji Sekampung Anggota 6 Bapedda Kabupaten Pringsewu Anggota 6 Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Lampung Anggota

7 BPDAS Way Seputih Way Sekampung Anggota 7 IP3A Daerah Irigasi Rumbia Anggota 7 Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Anggota
Kabupaten Pesawaran
8 Dinas SDA Kabupaten Lampung Tengah Anggota 8 IP3A Daerah Irigasi Bekri Anggota 8 PDAM Way Agung Tanggamus Anggota

9 Yayasan Konservasi Way Seputih (YKWS) Anggota 9 Perum Jasa Tirta II Anggota 9 Gapoktan Amor Tani Kec Gading Rejo Kab Anggota
Pringsewu
10 Tim 10 KPS Way Seputih Kampung Anggota 10 PT PLN Nusantara Power Unit Pembangkitan Anggota 10 Wanacala Lampung Anggota
Pekandangan Kec. Pubian Kab Lampung Bandar Lampung
Tengah

11 Perkumpulan Komunal Lestari Nusantara Anggota 11 PDAM Way Sekampung Anggota 11 Perumda Air Minum Pesawaran Anggota

12 Gapoktan Makmur Tani Kec Gading Rejo Kab Anggota


Pringsewu
RENCANA/PROGRAM KERJA
TKPSDA WILAYAH SUNGAI SEPUTIH SEKAMPUNG
TAHUN 2023-2028

TAHUN Output
No. Tugas/Fungsi
2023 2024 2025 2026 2027 2028
A Tugas Utama
1 Pembahasan Pola dan Rencana Rekomendasi Penetapan,
Pengelolaan SDA WS Seputih Sekampung Hasil Pemantauan, Evaluasi
2 Pembahasan Rancangan Program dan Berita Acara, Rekomendasi,
Kegiatan Sumber Daya Air WS Sinkronisasi Program
3 Pembahasan Rencana Alokasi Air Rekomendasi Penetapan
Tahunan Rencana Alokasi Air
Tahunan WS Seputih
Sekampung
4 Pembahasan Sistem Informasi Hasil Monitoring Progres
Hidroklimatologi, Hidrologi dan Pelaksanaan PSIH3
Hidrogeologi (SIH3)
5 Pembahasan Pendayagunaan Inventarisasi Permasalahan
Kelembagaan SDA Kelembagaan, Monitoring
Matriks, Rekomendasi
Pemberdayaan Kelembagaan
SDA
6 Pembahasan Isu Strategis Hasil Inventarisasi Isu,
Rekomendasi terhadap Isu
Strategis
B Tugas Lain-lain
1 Rencana Pengelolaan Bencana Rencana
Banjir/Kekeringan (Optional, jika Persiapan/Rekomendasi/
dibutuhkan) Rancangan Mitigasi
2 Lain-lain Tugas Sesuai Perkembangan WS
SS
TAHUN Output
No. Tugas/Fungsi
2023 2024 2025 2026 2027 2028
3 Pembentukan Ulang Organisasi TKPSDA SK Menteri terkait
Pembentukan TKPSDA WS
SS
C Fungsi TKPSDA WS Seputih Sekampung
1 Konsultasi dan koordinasi dengan pihak Tindak Lanjut Hasil
terkait Konsultasi
RENCANA/PROGRAM KERJA
TKPSDA WILAYAH SUNGAI SEPUTIH SEKAMPUNG
TAHUN 2024

Bulan
No. Tugas/Fungsi Output
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des
A Tugas Utama
1 Pembahasan Hasil Reviu Rekomendasi
Rencana Pengelolaan SDA Penetapan Reviu
WS Seputih Sekampung Rencana PSDA WS
Seputih Sekampung
kepada Menteri
PUPR
2 Pembahasan Rencana Alokasi Rekomendasi
Air Tahunan Penetapan Rencana
Alokasi Air Tahunan
WS Seputih
Sekampung kepada
Menteri PUPR
3 Pembahasan Monitoring Hasil Monitoring
Progres Pelaksanaan Sistem Progres Pelaksanaan
Informasi Hidroklimatologi, PSIH3
Hidrologi dan Hidrogeologi
(SIH3)
4 Pembahasan Monitoring Hasil Monitoring
Matriks Pendayagunaan Matriks
Kelembagaan SDA Pendayagunaan
Kelembagaan SDA
5 Inventarisasi Isu Strategis Hasil Inventarisasi
Isu Strategis
B Tugas Lain-lain
Bulan
No. Tugas/Fungsi Output
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des
1 Rencana Pengelolaan Rencana Persiapan /
Bencana Banjir/Kekeringan Rekomendasi /
(Optional, jika dibutuhkan) Rancangan Mitigasi
2 Lain-lain Tugas Sesuai
Perkembangan WS SS
C Fungsi TKPSDA WS Seputih
Sekampung
1 Konsultasi dan koordinasi Tindak Lanjut Hasil
dengan pihak terkait Konsultasi dan
Rekomendasi

Anda mungkin juga menyukai