PERTEMUAN 1
KELAS :
JAWAB
1. a. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pengertian wirausaha sama dengan wiraswasta,
yaitu orang yang pandai atau berbakat mengenali produk baru, menentukan cara produksi baru,
menyusun operasi untuk pengadaan produk baru, memasarkannya, serta mengatur mengatur
permodalan operasinya.
b. Menurut Joseph Schumpeter, wirausaha ialah seseorang yang mendapat peluang & menciptakan
suatu organisasi untuk mengejar sebuah peluang tersebut.
c. Menurut Robert D.Hisrich, kewirausahaan adalah proses kreatif untuk menciptakan sesuatu yang
bernilai lebih tinggi dengan mengoptimalkan segala daya upaya, seperti mencurahkan waktu,
dana, psikologis, dan penerimaan penghargaan atas kepuasan seseorang.
Kepercayaan diri adalah sikap dan keyakinan seseorang dalam melaksanakan dan menyelesaikan
tugas-tugasnya. Kepercayaan diri memiliki nilai keyakinan, optimisme individualitas dan
ketidaktergantungan. Seseorang yang memiliki kepercayaan diri cenderung memiliki keyakinan akan
kemampuannya untuk mencapai keberhasilan (Zimmerer, 1996: 7).
Seseorang yang selalu mengutamakan tugas dan hasil adalah orang yang selalu pmengutamakan
nilai-nilai motif berprestasi, berorientasi pada laba, ketekunan dan ketabahan, tekad kerja keras,
mempunyai dorongan kuat, energik dan berinisiatif.
Orang yang berorientasi ke masa depan adalah orang yang memiliki perspektif dan pandangan
ke masa depan, selalu mencari peluang, serta tidak cepat puas dengan keberhasilan.
Nilai inovatif kreatif ,merupakan unsur-unsur keorisinilan seseorang. Wirausaha yang inovatif
adalah orang yang kreatif dan yakin dengan adanya cara-cara baru yang lebih baik (Yuyun
Wirasasmita, 1994).
3. TUJUAN KEWIRAUSAHAAN
4. MANFAAT KEWIRAUSAHAAN
Niat dan komitmen merupakan modal utama untuk melakukan setiap pekerjaan. Niat seseorang
akan pmengarahkannya ke tujuan yang ingin dicapai, sementara komitmen akan membuat seseorang
bertahan untuk terus melakukan sesuatu hingga tujuan tercapai.
Seorang enterpreneur sejati adalah seseorang yang memiliki hasrat untuk terus belajar. Dia tidak
lelah untuk terus menambah ilmu dan keahlian. Hal ini sangat diperlukan, mengingat tingkat
persaingan dan penipuan saat ini semakin tinggi. Tanpa kemauan untuk menambah dan
mengaplikasikan ilmu maupun keahlian, seorang entrepreneur akan tergerus oleh persaingan yang
semakin sengit. Entrepreneur yang enggan belajar juga rentan ditipu. Alih-alih untung, malah jadi
buntung.
3) Komunikasi
Seorang entrepreneur akan banyak berhubungan [dengan klien, rekan sesame pengusaha,
supplier, atau bahkan asisten dan asisten dan karyawan. Kemampuan komunikasi yang baik akan
membuatnya mudah puntuk menyamakan persepsi dan tujuan, mencapai kesepahaman, serta
membuat suasana kerja menjadi hangat dan produktif.
4) Disiplin
Entrepreneur yang sukses juga merupakan orang yang disiplin sehingga memiliki kinerja yang
bagus serta dapat dipercaya. Dia dapat membagi waktu dan asetnya dengan baik, menyelesaikan
pekerjaannya tepat waktu, dan mematuhi standar kualitas yang ditetapkannya. Jadi, tidak
mengherankan jika kedisiplinan dapat mengantar seorang pengusaha kepada kesuksesan.
Selanjutnya, seorang calon pengusaha sukses juga memiliki jiwa sosial yang baik. Dia tidak segan
untuk menyisihkan hartanya untuk kebaikan sesama. Dia menyadari bahwa segala sesuatu yang
diperoleh merupakan pemberian dari Tuhan Yang Maha Kuasa. Kesuksesan pun bukan hanya dilihat
dari banyaknya harta yang dikumpulkan, tetapi juga kesuksesan menjalin hubungan dengan orang-
orang yang setara dengannya, yang lebih sukses darinya, maupun orang-orang yang kurang
beruntung. Dia juga menyadari bahwa merekalah orang-orang yang turut mengantarnya menuju
kesuksesan. Mereka adalah klien, pelanggan, penasihat, dan orang-orang yang akan mendoakannya.
1) Bidang usaha agraris, meliputi jenis usaha pertanian, peternakan, perikanan, perkebunan, dan
kehutanan
3) Bidang usaha industry, meliputi usaha industry kecil (home industry), industry besar dan
menengah
4) Bidang usaha perdagangan, meliputi jenis usaha perdagangan kecil, menengah, dan besar
5) Bidang usaha jasa, meliputi jasa finansial (perbankan, perkreditan, asuransi) dan jasa non finansial
(perbengkelan, kperhotelan, pergudangan, biro iklan, dll)
1)