HARMONI KEWAJIBAN DAN HAK NEGARA DALAM DEMOKRASI YANG
BERSUMBU PADA KEDAULATAN RAKYAT DAN MUSYAWARAH UNTUK
MUFAKAT SUB POKOK BAHASAN 1. Konsep dan urgensi harmoni kewajiban dan hak negara dan warga negara. 2. Alasan mengapa diperlukan harmoni dan hak negara dan warga negara Indonesia 3. Menggali sumber historis, sosiologis, dan politik tentang harmoni kewajiban dan hak negara dan warga negara Pasal 23A UUD 1945 Salah satu contoh kewajiban warga Negara untuk membayar pajak Hak warga negara dalam pasal-pasal UUD 1945, merupakan hak timbal balik yang diberikan Negara (manfaat kewajiban membayar pajak melalui pembangunan). NAMA ANGGOTA KELOMPOK 1. ALMAS ZAKIYA AZZAHRA (10523079) 2. ANNISA FITRIYATI (10523168) 3. ERNA ZASKYADELLA (10523384 4. SIFA DIAN NURAINI (11523131) SUB BAB 1 “Konsep dan Urgensi harmoni kewajiban dan hak Negara dan warganegara” Konsep dan urgensi harmoni kewajiban dan hak Negara dan warga negara adalah penting urusannya untuk memastikan hubungan yang seimbang timbal balik yang selaras antara negara dan warga negara. Kewajiban dan hak Negara dan warga negara harus saling terikat dan saling memperkuat. Jika suatu kewajiban sudah dilaksanakan oleh warga negara, maka negara harus memberikan hak-hak warga secara konsisten. Harmoni dalam hal ini juga penting untuk memastikan bahwa hal dan kewajiban warga negara diakui dan dilindungi oleh negara. Berikut adalah beberapa alasan mengapa harmoni ini sangat penting: 1). Keseimbangan Kekuasaan Kewajiban dan hak sebagai penyeimbang antara negara dan warganegara. 2). Pertahanan Hak Asasi Manusia Harmoni antara kewajiban dan hak adalah prasyarat untuk melindungi hak asasi manusia sebagaimana negara memiliki kewajiban untuk melindungi hak-hak individu. Dan warganegara yang memiliki hak untuk hidup bebas. 3). Keadilan Sosial Harmoni ini juga penting dalam upaya menciptakan masyarakat yang lebih adil. 4). Ketertiban Sosial Kewajiban dan hak membantu menjaga ketertiban sosial dengan cara yang damai dan beradab. 5). Pertanggungjawaban Pemerintah Harmoni antara kewajiban dan hak adalah kunci dalam menjaga pertanggungjawaban pemerintah. SUB BAB 2 ”Alasan mengapa diperlukan harmoni kewajiban dan hak negara dan warga negara Indonesia” Dengan adanya harmonisasi antara hak dan kewajiban dalam kehidupan berbangsa dan bernegara ini agar terciptanya kehidupan bernegara yang harmonis dan berkesinambungan antara kepentingan rakyat dalam pemenuhan hak dan kewajibannya oleh Negara dan adanya pandangan bangsa Indonesia bahwa hak tidak dapat berjalan tanpa dibarengi dengan kewajiban. Karena hak dan kewajiban ini merupakan sesuatu yang tidak dapat dipisahkan dan adanya pula hubungan timbal balik antara hak dan kewajiban. Setiap kewajiban seseorang berkaitan dengan hak orang lain, dan begitu pula sebaliknya. Apabila kita hanya menekankan pada hak saja maka akan terjadi banyak persoalan. SUB BAB 3 “Menggali sumber historis, sosiologis, dan politik tentang harmoni kewajiban dan hak negara dan warga negara Pasal 23A UUD 1945 Salah satu contoh kewajiban warga Negara untuk membayar pajak Hak warga negara dalam pasal-pasal UUD 1945, merupakan hak timbal balik yang diberikan Negara (manfaat kewajiban membayar pajak melalui pembangunan).” Pasal 23A UUD 1945 mengatur tentang keselarasan kewajiban dan hak negara dan warga negara Indonesia. Dalam konteks ini, mari kita telaah beberapa sumber sejarah, sosiologis, dan politik terkait dengan kewajiban membayar pajak dan hak warga negara dalam UUD 1945: Sumber Historis: Pajak telah menjadi bagian dari sistem pemerintahan Indonesia sejak zaman kolonial Belanda. Pajak diperlukan untuk penempatan pemerintahan dan pembangunan negara. Historisnya, perjuangan kemerdekaan Indonesia juga dipengaruhi oleh isu perpajakan, seperti Boike Prahasodo yang memimpin perlawanan di masa perang Diponegoro melawan sistem pajak yang menindas. Sumber Sosiologis: Dalam masyarakat, membayar pajak mencerminkan kewajiban sosial dan kontribusi warga negara terhadap pembangunan dan pemeliharaan negara. Masyarakat yang sadar akan pentingnya membayar pajak dapat berkontribusi pada redistribusi kekayaan dan pemerataan pembangunan. Sumber Politik: Pasal-pasal UUD 1945 yang mengatur hak dan kewajiban warga negara, termasuk hak dan kewajiban pajak, merupakan bagian dari kerangka hukum yang mendasari tata kelola negara. Dalam hal ini, pembayaran pajak adalah kewajiban yang diatur oleh hukum dan diharapkan mendukung penyediaan layanan publik dan infrastruktur pembangunan. Pasal-pasal UUD 1945 yang lain juga mengatur hak-hak warga negara, seperti hak atas pekerjaan, pendidikan, dan kesejahteraan. Oleh karena itu, keselarasan antara kewajiban membayar pajak dan hak warga negara merupakan bagian integral dari sistem hukum Indonesia yang dirancang untuk menciptakan keseimbangan antara pemerintah dan rakyat dalam membangun negara yang adil dan sejahtera. Kesimpulan Harmonisasi hak dan kewajiban sangat diperlukan karena hak dan kewajiban merupakan sesuatu yang tidak dapat dipisahkan. Ada hubungan timbal balik antara hak dan kewajiban. Setiap kewajiban seseorang berkaitan dengan hak orang lain, dan begitu pula sebaliknya. Apabila kita hanya menekankan pada hak saja maka akan terjadi banyak persoalan. Sebagai contoh salah satu kewajiban warga negara adalah membayar pajak (Pasal 23A, UUD 1945). Pajak merupakan sumber penerimaan negara terbesar. Tanpa adanya pajak maka pembiayaan pengeluaran negara akan terhambat. Dengan masuknya pendapatan pajak dari warga negara maka pemerintah negara juga akan mampu memenuhi hak warga negara yakni hak mendapatkan penghidupan yang layak.