file:///C:/Users/lenovo/Downloads/Rizanizarli_jurnal_6110.pdf
https://spada.uns.ac.id/mod/forum/discuss.php?d=100386
Sumber Historis
Secara historis, penegakan dan perjuangan hak asasi manusia pertama kali terjadi di benua eropa pada
abad 17 oleh John Locke yang merupakan seorang filsuf Inggris. Beliau pertama kali mencetuskan
keberadaan nilai-nilai hak alamiah (natural rights) yang berada pada setiap diri manusia yaitu hak hidup,
hak kebebasan, dan hak memiliki. Sedangkan, penegakan dan perjuangan hak asasi manusia pertama kali
di Indonesia yang tercatat oleh sejarah yaitu perjuangan RA. Kartini dan Dewi Sartika dalam
memperjuangkan hak-hak wanita.
https://spada.uns.ac.id/mod/forum/discuss.php?d=100386
Sumber Sosiologis
Secara Sosiologis, terjadinya gejala sosiologis fundamental di masa lalu menyebab terjadinya
konflik di tengah masyarakat, hal ini dinamika permasalahan penegakan hak asasi manusia di
Indonesia. Konflik ini kemudian mengakar menjadi perselisihan antar suku, antar umat bergama,
antar ras, dan kelas sosial karena disebabkan suatu kebencian sosial budaya yang bersumber dari
perbedaan ciri budaya dan nasib yang ada diwariskan oleh sejarah masa lalu (sosio-cultural
animosity). Oleh karena itu, Indonesia harus mampu merombak seluruh tatanan kehidupan masa
lalu, masyarkat sipil demokratif harus mampu mengharmonikan kewajiban dan hak negara dan
warga negara dan pemerintah harus sanggup menjamin keseimbangan antara pemenuhan prinsip
kebebasan, kestetaraan, dan persaudaraan.
https://spada.uns.ac.id/mod/forum/discuss.php?d=100386
Sumber Poltik
Secara politik, hal yang mendasari dinamika kewajiban dan hak negara dan warga negara di
Indonesia adalah terjadinya amandemen UUD NRI 1945 pada era reformasi yang merupakan
tututan dari berbagai pihak. Tututan tersebut didasarkan oleh pandangan UUD NRI 1945 belum
cukup mengatur kehidupan demokratif, pemberdayaan, dan penghormatan terhadap HAM.
https://spada.uns.ac.id/mod/forum/discuss.php?d=100386
Tantangan hak asasi manusia di Indonesia semakin tinggi. Sejumlah faktor yang melatarbelakangi
peningkatan risiko pelanggaran HAM hari ini di antaranya adalah pandemi Covid-19 yang
semakin memperlebar ceruk ketimpangan, hingga fenomena digitalisasi yang turut menyumbang
ruang kerentanan baru berupa peretasan privasi, doxing, dan sebagainya. Risiko ini juga
diperparah dengan masuknya isu agraria pada dinamika kehidupan masyarakat yang sebagian
besar masih sangat bergantung pada tanah dan alam.
https://ibtimes.id/?p=62285
UUD NRI Tahun 1945 tidak hanya memuat aturan dasar ihwal kewajibanda n ha k negara melai nka n
juga ke waji ba n dan hak wa rga nega ra. Denga n demikian terdapat harmoni kewajiban
dan hak negara di satu pihak dengan kewajiban dan hak warga negara di pihak lain. Esensi
dan urgensi harmonik e w a j i b a n d a n h a k N e g a r a d a n w a r g a N e g a r a d a p a t
d i p a h a m i d e n g a n menggunakan pendekatan kebutuhan warga Negara yang meliputi agama dan
kebudayaan
https://www.coursehero.com/file/pj88tma/E-Mendeskripsikan-Esensi-dan-Urgensi-Harmoni-Kewajiban-
dan-Hak-Negara-dan-Warga/