Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN KULIAH PRAKTISI

PERAN IOT DALAM SMART LOGISTIC

DISUSUN OLEH
FAREL ABID YASSER PRAYANTO / 123210076

PROGRAM STUDI INFORMATIKA


JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNIK INDUSTRI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
YOGYAKARTA
2023
Daftar Isi

A. PENGANTAR ...................................................................................................................... 3
B. JALANNYA SEMINAR....................................................................................................... 4
1. Pembukaan ......................................................................................................................... 4
2. Pemaparan Materi .............................................................................................................. 4
3. Sesi Tanya Jawab ............................................................................................................... 5
C. PENUTUP ............................................................................................................................. 6
D. LAMPIRAN .......................................................................................................................... 7

2
KEGIATAN SEMINAR
A. PENGANTAR
• Pembicara : Istia Budi, S.T, M.M
• Moderator : Rosy Maharani
• Tempat : Ruang Seminar Informatika
• Poster :

Gambar 1.1

3
B. JALANNYA SEMINAR
1. Pembukaan
Kuliah Praktisi dibuka oleh moderator yaitu Rosy Maharani pada pukul 13.30
lalu berdoa bersama. Kemudian Bapak Istia memulai dengan latar belakang mengapa
dia bisa kerja di Kalimantan dan alasan mengapa hari tersebut dapat mengisi Kuliah
Praktisi.

2. Pemaparan Materi
Pemaparan materi dilakukan oleh Bapak Istia Budi, S.T, M.M. Bapak Istia
menjelaskan tentang revolusi industri mulai dari industri 1.0 sampai 5.0. Pada revolusi
industri 4.0 sudah terdapat teknologi Artificial Intelligence. Pada industri 5.0 muncul
teknologi Virtual Reality. Bapak Istia menjelaskan tentang sejarah IoT secara singkat.
Pada tahun 1994 mulai ada otomatisasi. Bapak Istia juga menjelaskan studi kasus
penggunaan IoT seperti sensor dan pendeteksi covid. Beliau menjelaskan
perkembangan komputer. Pada masa sekarang sudah enak tinggal mengembangkan
lebih advanced lagi. Beliau menjelaskan dari perkembangan processor, monitor, sampai
PSU. Seperti pada processor, Processor Intel sekarang sudah mencapai gen 12.

Gambar 2.1
Bapak Istia menjelaskan apa itu revolusi 4.0 yang terdapat Internet of Things
yang harus terintegrasi dengan Cyber Security. Contoh penerapan IoT yang dijelaskan
adalah pengelolaan sampah dan Smart City. Bapak Istia menjelaskan apa itu IoT dan
perkembangan teknologi IoT dari masa ke masa. Mulai dari Pre internet, hanya
menggunakan telepon dan SMS, Internet of Contents, menggunakan World Wibe Web
untuk menyampaikan informasi melalui internet, sampai Internet of People,
menggunakan sosial media untuk komunikasi semua orang.

4
Perkembangan IoT :
• Machine to machine (smart building, smart campus).
• Web of Things (berkomunikasi melalui website),
• Use of Smart Devices
Benefit IoT
• Reduction In Operational Cost
• Enhanced Security Measures
• Data yang mahal (secure)
• Achieve Customer Centricity

Prediksi jumlah perangkat IoT pada 2025 mencapai 75,4 miliar dan nilainya
mencapai 6,2 triliun dollar. Perkembangan IoT di Indonesia sangat signifikan mencapai
lebih dari 400 juta perangkat terhubung. Implementasi IoT di pertambangan dan
pelabuhan membantu dalam pendataan barang-barang yang keluar masuk. Dengan
sensor IoT yang terpasang, dapat memudahkan pengelompokkan barang logistik di
lapangan. Dibutuhkan keamanan barcode yang secure sehingga tidak ada
penyelundupan barang. Logistik sekarang sangat membutuhkan IoT, seperti
peternakan, dinas-dinas, dan lain-lain.

3. Sesi Tanya Jawab


Acara diakhiri dengan sesi tanya jawab.
Pertanyaan yang dilontarkan oleh peserta yaitu :

1. Di Indonesia sudah bisa menerapkan Smart City atau belum? Karena Security
dan Infrastrukturnya masih kurang
Lalu Jawaban Bapak Istia Adalah :
Kapan kita siap? Kita harus mulai. Sekarang udah dimulai di jalan tol, secara
tidak langsung kita dipaksa untuk menyiapkan. Best learning di lapangan agar
tahu kekurangan kita. Harapan kami kalo perlu membuat langsung. Jangan takut
gagal karena gagal itu proses. Ambil jatah gagalnya sebanyak-banyaknya, pas
udah umur 25 ke atas sudah siap. Tidak perlu menunggu sempurna.

2. Untuk tahun-tahun selanjutnya itu, kita butuh mahasiswa dan generasi


selanjutnya untuk IoT, bagaimana dengan generasi tua yang masish
menggunakan teknologi zaman dahulu dan apakah ada resikonya?
Jawaban:
Tetep butuh teman-teman, kalo generasi tua sudah malas belajar lagi. Memang
ada gap-nya namanya zona nyaman. Satu sisi mahasiswa butuh pengembangan.
Mahasiswa ikut komunitas. IoT tetap butuh manusia yang mengoperasikan.
Contohnya teller di bank sudah digantikan oleh ATM. Teman-teman harus
melihat potensi yang akan muncul di dunia kerja. Harus tetap terus belajar
karena perkembangan teknologi sangat pesat. Kita harus siap.

5
3. Apakah ada tantangan khusus dalam mengembangkan IoT di smart logistic?
Jawaban:
Kita harus tahu problem utama di lapangan tergantung tempat
mengoperasikannya (bandara, pelabuhan). Kita harus bisa problem solving.
Design Thinking itu penting untuk membantu mahasiswa dalam pengerjaan
skripsi juga. Kita nggak pernah tahu masalah utama makanya butuh design
thinking. Dan belajar design thinking itu mahal.

4. IoT masalahnya apa?


Jawaban:
Tidak ada alat yang sempurna. Kalau kualitasnya bagus, harganya mahal.

C. PENUTUP
• Kesimpulan :
Dalam pemaparan materi yang disampaikan oleh Bapak Istia Budi, S.T, M.M
membahas beberapa aspek penting terkait dengan Internet of Things (IoT) dan Revolusi
Industri 4.0, beberapa kesimpulan dapat ditarik:

1. Revolusi Industri 4.0: Materi membahas evolusi industri dari revolusi pertama hingga
revolusi keempat. Revolusi industri saat ini, yang disebut sebagai "cyber physical
systems," didorong oleh teknologi seperti IoT.
2. Sejarah IoT: Pemaparan juga mengulas sejarah perkembangan IoT, dimulai dari
konektivitas mesin coke di tahun 1980 hingga dicetuskannya konsep Internet of
Things oleh Kevin Ashton pada tahun 1999 setelah peluncuran teknologi RFID di
MIT.
3. Prediksi Potensi IoT: Dalam pemaparan ini, disoroti potensi besar dari IoT, termasuk
perkiraan jumlah perangkat IoT yang terhubung dan nilai ekonominya. IoT
diidentifikasi sebagai faktor kunci dalam pertumbuhan ekonomi dan berbagai sektor
industri.
4. Peluang Karir: Materi menjelaskan beragam peluang karir yang muncul dalam dunia
IoT, termasuk berbagai peran profesional yang relevan seperti IoT Engineer,
Electronics Designer, IoT Hardware Engineer, Software Developer, Data Analyst,
dan Cybersecurity.
5. Implementasi IoT: Pemaparan mencakup contoh implementasi IoT dalam berbagai
industri, seperti smart industries, smart cities, smart farming, dan smart oil and gas.
IoT dijelaskan sebagai alat yang dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam
berbagai aspek operasional.

Pemaparan ini menggarisbawahi pentingnya IoT dalam konteks Revolusi Industri 4.0,
sejarah perkembangannya, potensi ekonomi yang besar, serta peluang karir dan
berbagai aplikasi praktis di berbagai sektor industri. Kesimpulan dari acara ini adalah
Internet of Things dapat diterapkan di berbagai masalah kehidupan sehingga sebagai
orang teknologi harus pandai-pandai mencari peluang dan implementasinya.

6
D. LAMPIRAN

Gambar 3.1

Gambar 3.2

Gambar 3.3

Anda mungkin juga menyukai