Anda di halaman 1dari 3

REVIEW JURNAL ANALISIS SISTEM RANTAI PASOK PT

SEMEN GRESIK PERSERO (TBK)

Disusun Oleh:

Kelompok : 1 (Satu)
Nama Anggota/ NPM : 1. David Angga Kusuma / 30420339
2. Dimas Umam Triwidodo / 30420386
3. Dyan Tri Wahyudi / 30420402
4. Muslim Ihsanuddin / 30420933
5. Fachrizal Usamah / 30420426
Kelas : 4ID09
Dosen Pengampu : Prameswari Rizcha Julianda S.T., M.T.
Mata Kuliah : Analisis Rantai Pasok

JURUSAN TEKNIK INDUSTRI


FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS GUNADARMA
TANGERANG
2023
Judul Analisis Sistem Rantai Pasok PT. Semen Gresik (Persero) Tbk
Tahun 2011
Penulis Bahrain Boru Sinaga, dkk.
Publikasi Jurnal Optimasi Sistem Industri
Volume dan Halaman Vol. 10 No. 1, 113-120
Abstrak Industri semen merupakan industri yang menggunakan rantai pasok yang
terstruktur dan terorganisir. Hal tersebut dipengaruhi oleh beberapa hal yaitu
tingkat permintaan bahan baku (bahan mentah), sumber daya, proses produksi,
penjadwalan, transportasi, pemasok, alokasi, distributor, pengecer, produk
hingga sampai ke konsumen. Jurnal ini membahas sistem rantai pasok pada PT
Semen Gresik mulai dari gambaran umum Perusahaan, perencanaan agregat,
proses dan penjadwalan produksi serta logistik.
Subjek Penelitian PT. SEMEN GRESIK (PERSERO) Tbk
Metode Penelitian Pada penelitiannya, jurnal ini dimulai dari gambaran umum perusahaan,
perencanaan Agregat, dan proses penjadwalan produksi dari PT Semen
Gresik. Lalu menggunakan metode penelitian kuantitatif, di mana data yang
terkumpul dianalisis menggunakan metode forecasting, di mana PT Semen
Gresik mencoba untuk hubungkan dan koordinasikan antara proses dari
perusahaan lain dalam business pipelines, mulai dari suppliers sampai kepada
pelanggan yang mengutamakan arus barang antar perusahaan dari hulu hingga
hilir.
Data yang digunakan untuk melakukan penilitian ini-pun bervariasi, mulai dari
rekaptulasi permintaan dari Semen Gresik untuk Pulau Jawa pada tahun 2010,
lokasi gudang pada Semen Gresik beserta kapasitas penyimpanan semennya,
proses produksi, hingga data jaringan distribusi yang tersebar dari Sabang
hingga Merauke untuk pen-distribusian Semen Gresik ini.
Penelitian ini pun membuka hal yang sebelumnya belum pernah kami tahu,
bahwa pemasok bahan baku ialah PT Semen Gresik itu sendiri, yang berarti
hampir setiap bahan baku yang digunakan dalam produksi semen dilakukan
oleh PT Semen Gresik itu sendiri, mulai dari batu kapur, tanah liat, silica,
hingga gypsum. Dalam transportasinya, PT Semen Gresik menggunakan 2
Akomodasi, Kereta Api, dan juga Transportasi jalan (Truk, Tronton, bahkan
Trailer untuk mengangkut hasil dari produksi. Pada halaman 120-pun
dijelaskan perbedaan antara angkutan semen Truk dengan Kereta Api dengan
data keuntungan biaya hingga Analisis biaya yang terdapat Metode-nya, Biaya
Perjalanan, Biaya Lingkungan yang terdiri dari (Polusi Udara dan
Kebisingingan) dan yang terakhir Waktu Perjalanan.
Hasil Penelitian Peramalan untuk perencanaan kapasitas dilakukan dengan menggunakan
software MINITAB dengan metode trend analysis dan exponensial growth.
Pada perencanaan kapasitas digunakan metode level strategi dan overtime.
Metode level strategi didapatkan initial inventory dari kapasitas Gudang
penyangga sebesar: 44,7975 ton. Metode strategi overtime digunakan dengan
melakukan penambahan jumlah jam kerja dan kapasitas produksi semen
Gresik sebesar 9.000.000 ton/ tahun. Berarti dalam satu hari bisa
memproduksi semen sebanyak 30000 ton. Jika dikonversikan kedalam satuan
waktu, maka untuk memproduksi 1 ton semen membutuhkan waktu selama
0.0162 menit 0.00027 jam). Dengan artian dalam selang waktu 0.00027 jam
menghasilakn 1 ton semen. Diasumsikan ongkos Lembur : Rp 20.000/jam.

Metode-metode yang dapat digunakan untuk penjadwalan produksi dengan


mesin yang paralel ialah metode shortest process time (SPT), metode longest
processing time (LPT), metode earliest due date (EDD), aturan slack,
algoritma Wilkerson-irwin dan algoritma Hodgson.

Untuk pengelolaan pemasok, PT Semen Gresik Grup memiliki pemasok yaitu:


1. Bahan baku batu kapur, dipenuhi oleh PT Semen Gresik sendiri
2. Bahan baku tanah liat, diperoleh di sekitar pabrik yang telah dikuasai
perusahaan
3. Bahan baku pasir silica, tersedia cukup banyak di beberapa daerah lokasi
pabrik
4. Bahan baku gypsum, diperoleh dari PT Petrokimia Gresik
5. Bahan baku batubara, diperoleh dari PT Batubara Bukit Asam
6. Bahan baku Kertas Kraft, diperoleh dari PT Kertas Kraft Aceh
7. Energi Listrik, dipenuhi dari PLN dan pembangkit milik PT Semen Gresik
Pada PT Semen Gresik Grup menerapkan vendor management dalam rangka
mengidentifikasi, evaluasi dalam hubungan kerjasama dengan pemasok.
Berikut elemen yang diperlukan yaitu: catalogue produk, reference list,
company profile serta uji coba produk.

Terdapat 2 strategi transportasi yang dibahas yaitu strategi transportasi darat


dan transportasi menggunakan Kereta Api dengan angkitan jalan (truk, trailer
dan container). Transportasi jalan (truk,tronton,trailer) Berbeda dengan moda
truk dalam proses distribusi semen dari pabrik semen Tuban yang digunakan
mencapai 75 % dari produksi atau 11.250 s/d 12.000 ton per hari. Setelah
dibandingkan kedua strategi transportasi tersebut dapat diketahui bahwa biaya
transportasi dengan menggunakan truk lebih besar dan memerlukan waktu
yang lebih lama dibandingkan dengan menggunakan jalur kereta api.
Kesimpulan PT Semen Gresik mempunyai ratusan hingga ribuan pemasok, produk-produk
yang dihasilkan oleh Perusahaan yang di distribusikan oleh beberapa pusat
distribusi yang melayani ribuan distributor, retailer, pedagang kecil, dan
sebagainya. Strategi transportasi Kereta Api dengan angkutan jalan (Truk,
Trailer dan Container) memberikan biaya operasional serta biaya infrastruktur
yang rendah.

Anda mungkin juga menyukai