Anda di halaman 1dari 11

Penggunaan Aplikasi Text To Speech Berbahasa

Indonesia Sebagai Pembaca Teks Di Mobile Untuk


Kehidupan Sehari - hari

Teknik Informatika
Calvin Adiwinata
71150045

1
Penggunaan Aplikasi Text To Speech Berbahasa Indonesia
Sebagai Pembaca Teks Di Mobile Untuk Kehidupan Sehari – hari
Oleh: Calvin Adiwinata

Saat ini ponsel jenis smartphone ( ponsel pintar ) telah menjadi tren masa
kini. Banyaknya pengguna smartphone sudah tidak bisa diukur dengan 1 kategori.
Ada yang tua, ada yang muda. Ada laki – laki, ada perempuan, dan sebagainya.
Hal ini disebabkan karena smartphone yang kini sudah semakin terjangkau oleh
orang banyak, dalam artian harga, dan kemudahan untuk membeli smartphone.
Kehadiran smartphone dengan berbagai fasilitas atau aplikasi yang mendukung
masyarakat untuk mempermudah kehidupan mereka, sangat menarik bagi mereka
untuk dipergunakan. Yang menjadi masalah adalah, apakah berbagai aplikasi yang
sudah disediakan tersebut akan dipergunakan dengan maksimal.

Fitur seperti sensor fingerprint, pendeteksi iris mata, yang disediakan oleh
pembuat smartphone, jarang digunakan oleh orang awam. Fitur yang seharusnya
meningkatkan keamanan untuk smartphone pengguna, tidak digunakan oleh
mereka. Ada juga fitur alternatif yang bisa digunakan, seperti aplikasi koding di
smartphone, mengakses komputer jarak jauh, bahkan smartphone bisa dijadikan
CCTV. Hanya saja, fitur seperti ini sulit untuk digunakan, perlunya penginstalan
terlebih dahulu, dan kemampuan untuk bisa mengerti cara menggunakannya,
apalagi jika pengguna smartphone tidak tahu ada fitur seperti ini.

Walaupun ada banyak fitur smartphone yang sering digunakan pengguna,


tetapi apakah hal itu bisa dikatakan menggunakan fitur tersebut secara 100%?
Bisa diambil contoh fitur yang banyak digunakan saat ini, yaitu kamera. Orang –
orang menggunakan fitur ini untuk selfie, atau memotret benda disekitarnya.
Padahal kamera bisa digunakan untuk hal yang bermacam – macam. Kamera
smartphone sebenarnya bisa digunakan untuk menerjemahkan tulisan yang ada,
pengguna hanya perlu arahkan kamera anda ke kata tersebut, dan aplikasi akan
mendeteksi kata dan langsung diterjemahkan dalam beberapa detik. Kamera juga
bisa digunakan untuk “scanner QR Code”. Sudah banyak aplikasi seperti Line

2
atau BBM yang menyediakan fitur ini, tergantung dari pengguna tahu cara
penggunaannya atau tidak.

Sumber : http://weheartit.com/entry/group/39413456

Dari sekian banyak fitur di smartphone yang dijual, dapat dibilang bahwa
hanya sedikit yang baru digunakan dengan baik oleh pengguna. Karena itu ada
baiknya jika kita lebih mengetahui fitur – fitur yang tersedia pada smartphone
milik kita sendiri. Salah satu aplikasi yang sebenarnya dapat berguna bagi kita,
tetapi jarang digunakan, adalah TTS ( Text To Speech).

Pada prinsip awalnya, TTS adalah suatu sistem yang dapat melakukan
konversi dari teks menjadi ucapan. Hanya saja, saat ini terdapat berbagai sistem
yang dapat melakukan fungsi seperti itu, contohnya sistem IVR (interactive voice
response), yang digunakan oleh berbagai perusahaan layanan untuk layanan
informasi melalui telepon ( call center ), hanya saja setelah banyak sumber mulai
mendefinisikan bermacam – macam pengertian TTS, akhirnya TTS mempunyai
arti sebagai sebuah teknologi yang dapat mengubah suatu teks menjadi ucapan
secara otomatis dengan cara fonetisasi (penyusunan fonem-fonem untuk
membentuk ucapan) sehingga dapat membaca suatu text menjadi suara. Karena
itu, sistem IVR tidak bisa dikategorikan sebagai sistem TTS, mengucapkan kata-
kata atau kalimat dengan jumlah atau kombinasi yang sangat terbatas, tidak dapat
mengucapkan semua kata atau kalimat. Selain itu, IVR tidak melakukan
fonetisasi. Sistem TTS dapat mengucapkan kata apapun, dan kosa katanya tidak
terbatas. Bahasa yang terdapat pada TTS juga beragam, dan akan semakin banyak
di masa depan.

3
Ada juga teknologi yang melakukan sebaliknya, dimana prinsip
teknologinya adalah menerima gelombang suara manusia, yang lalu akan
diindentifikasikan setiap karakternya pada kata – kata tersebut, lalu akan diubah
menjadi text pada smartphone. Perbedaan dari aplikasi berbasis TTS adalah hanya
pada input yang dimasukan user yaitu berupa ucapan atau suara yang nantinya
akan dikonversikan menjadi sebuah text atau kalimat dari bahasa tertentu.

Text To Speech mulai diperkenalkan pada smartphone ketika android 1.6.


Text to Speech prinsipnya terdiri dari dua sub sistem, yaitu :

1) bagian Konverter Teks ke Fonem (Text to Phoneme), lalu

2) bagian Konverter Fonem to Ucapan (Phoneme to Speech).

Bagian Konverter Teks ke Fonem memiliki fungsi untuk mengubah


kalimat masukan dalam suatu bahasa yang masih dalam bentuk teks menjadi
rangkaian kode-kode bunyi yang biasanya direpresentasikan dengan kode fonem,
durasi serta pitch-nya. Bagian ini bersifat sangat language dependant, karena
setiap bahasa memiliki aturan cara pembacaan dan cara pengucapan teks yang
sangat spesifik dan berbeda - beda. Hal ini menyebabkan implementasi unit
konverter teks ke fonem menjadi sangat spesifik terhadap suatu bahasa.Untuk
suatu bahasa baru, bagian ini harus dikembangkan secara lengkap khusus untuk
bahasa tersebut.

Bagian Konverter Fonem ke Ucapan akan menerima masukan berupa


kode-kode fonem serta pitch dan durasi yang dihasilkan oleh bagian sebelumnya.
Berdasarkan kode-kode tersebut, bagian Konverter Fonem ke Ucapan akan
menghasilkan bunyi atau sinyal ucapan yang sesuai dengan kalimat yang ingin
diucapkan.

Bahasa Inggris termasuk bahasa yang mempunyai keteraturan yang rendah


untuk proses konversi teks ke fonem. TTS bahasa Inggris biasanya dilengkapi
dengan kumpulan data yang berisi ribuan kata serta konversi padanan urutan
fonemnya. Bahasa Indonesia termasuk bahasa yang jelas aturan konversinya.
Sedangkan dalam Bahasa Indonesia, sebagian besar katanya dapat dikonversikan

4
menjadi fonem dengan aturan yang jelas dan sederhana, walaupun tetap ada
kondisi-kondisi yang tidak dapat ditemukan keteraturannya. Sebagai contoh,
simbol huruf e dapat diucapkan dengan 2 cara,e pepet atau e taling, artinya harus
dikonversikan menjadi fonem yang berbeda untuk kondisi yang berbeda.

Teknologi Text To Speech sebenarnya sudah sering digunakan oleh kita,


hanya saja kita tidak tahu teknologi apa itu. Seperti ‘CAPTCHA’ yang sering
muncul ketika kita sedang membrowsing website. Captcha adalah suatu bentuk uji
tantangan-tanggapan (challange-response test) yang digunakan dalam
perkomputeran untuk memastikan bahwa jawaban tidak dihasilkan oleh suatu
komputer. Langkah ini dilakukan untuk membedakan pengguna adalah komputer
atau manusia. Tes yang diberikan ada berbagai jenis, namun ketika CAPTCHA
jenis teks, maka huruf – huruf yang ada di teks tersebut akan dibacakan oleh suatu
program. Program itulah Text To Speech.

Sumber : http://www.planetbisnis.com/2015/01/500-ribu-rupiah-seminggu-dengan.html

TTS juga digunakan di berbagai macam gim, program TTS pada platform
smartphone, akan mengubah kata menjadi suara, bahasa yang dihasilkan juga
akan berbeda, sesuai dengan aturan yang telah dipilih oleh pengguna. Jika bahasa
yang dipilih bahasa Indonesia, maka pengucapan kata – kata dalam teks akan
diucapkan dalam bahasa Indonesia.

Aplikasi Google Translate juga menggunakan Text To Speech. Masukan


kata – kata yang ingin diterjemahkan pada text box, setelah muncul kata – kata
hasil terjemahan, kata itu dapat didengarkan dengan mengklik tombol yang sudah
disediakan untuk dibunyikan.Contohnya kata
teacher dari bahasa Inggris yang diterjemahkan ke

5
bahasa Indonesia, yang menghasilkan kata guru. Kata teacher ataupun guru dapat
dibunyikan oleh program dengan Text To Speech.

Untuk aplikasi Text To Speech bawaan dari smartphone android, sudah


disediakan TalkBack, cara mengaksesnya yaitu :

1. Setelan
2. Aksesibilitas
3. Visi
4. Talkback
5. Pilih On atau Off

Jika tidak ada Talkback di smartphone, aplikasi ini harus didownload


terlebih dahulu di Google Play Store. Kelebihan dari Talkback adalah aplikasi ini
selain menggunakan fitur TTS, Talkback juga memiliki fitur Push To Talk,
dimana pengguna mengarahkan jari ke kata yang ingin dibacakan.

Aplikasi yang memerlukan Talkback untuk menjalankan TTS seperti


Google Books , atau mendengar pesan pada SMS. Termasuk aplikasi pihak ketiga
yang ingin menjalankan TTS.

6
Sumber : http://www.redmondpie.com/google-books-app-for-iphone-ipod-touch-ipad-and-
android-devices-is-now-available-for-download/

Selain membantu dalam kehidupan sehari – hari pengguna normal, TTS


juga sangat membantu pengguna yang mengalami cacat. TTS berguna untuk para
tuna netra. Karena penglihatan mereka yang kurang, TTS akan menerjemahkan
output berupa teks menjadi suara, sehingga dapat dipahami oleh mereka.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan terhadap TTS, hasil dari tes


pembacaan pesan SMS yang masuk, didapatkan keberhasilan mencapai 88,61%.
Dapat dilihat bahwa pada pembacaan isi pesan SMS yang menggunakan kata-kata
yang baku dan menggunakan singkatan yang lazim digunakan masih dapat
terbaca. Sedangkan untuk isi pesan SMS yang mengandung singkatan kata yang
tidak lazim, pada saat singkatan kata itu dibaca maka hasil pembacaan akan
menjadi kurang jelas. Pada isi pesan SMS yang mengandung banyak sekali
singkatan kata-kata yang tidak lazim digunakan maka akan menyebabkan TTS
melakukan kesalahan pada saat pembacaan.

7
Setelah percobaan yang dilakukan, kata - kata yang tidak mampu terbaca
ataupun yang tidak terbaca benar disebabkan karena kata-kata yang mengandung
tiga huruf konsonan berurutan tidak mempunyai fonem dan terdapat segmen-
segmen kata yang tidak terdapat pada basis data rekaman diphone yang
digunakan. Penggunaan kata-kata yang sesuai dengan EYD sebagian besar dapat
terbaca dengan baik, sedangkan untuk penggunaan kata – kata singkatan yang
tidak umum digunakan tidak dapat terbaca dengan baik.

Dari berbagai info yang telah dicari, dapat disimpulkan bahwa TTS
memiliki berbagai kelebihan, dan juga memiliki kekurangan. Berikut beberapa
kelebihannya :

1. Penggunaan TTS tidak memerlukan koneksi internet. Begitu pengguna


mengunduh aplikasi TTS seperti Talkback, beserta dengan data – data
kata dari bahasa yang ingin dipilih, maka TTS dapat dijalankan tanpa
menggunakan koneksi internet. Walaupun begitu, TTS juga dapat
dijalankan menggunakan koneksi internet.
2. Berguna untuk pengguna yang menderita cacat, terutama tuna netra.
3. Digunakan untuk e-book atau document reader.
4. Menghemat waktu, ketika anda sedang menyetir atau melakukan
aktivitas lainnya, pesan yang didapatkan dapat didengarkan
menggunakan TTS.
5. Menambah pengetahuan kosakata kata dan cara membacanya. Bahasa
Indonesia mempunyai cara pembacaan kata – kata yang rumit bagi
orang luar negeri. Terutama untuk penggunaan huruf ‘e’. TTS dapat
membantu untuk pengguna yang ingin lebih mengetahui cara berbicara
kata dalam berbagai bahasa.

8
Sedangkan untuk kekurangannya :

1. Penggunaan baterai smartphone semakin boros. Smartphone saat ini


dikenal mempunyai banyak fitur yang aktif secara otomatis. Fitur
seperti ini akan semakin cepat menghabiskan baterai anda, ditambah
dengan penggunaan TTS yang harus diaktifkan terlebih dahulu untuk
menggunakannya.
2. Hasil pembacaan yang dikeluarkan TTS kadang salah. Seperti dari
hasil penelitian, teks yang ingin diterjemahkan harus menggunakan
EYD yang benar, jika tidak maka kata tersebut tidak dapat terbaca
dengan baik. Untuk mengatasinya perlu menggunakan database yang
lebih besar untuk Bahasa Indonesia untuk kata – kata tersebut.
3. Masih seperti robot yang berbicara. TTS Bahasa Indonesia masih
mengeluarkan suara yang seperti robot, yang tidak memiliki intonasi
sama sekali ketika berbicara. Berbeda dengan TTS bahasa lain seperti
Bahasa Inggris.

Aplikasi TTS akan sangat berguna bagi masyarakat, terutama di masa


depan, dimana teknologi akan semakin maju dan berkembang. Suara yang
dikeluarkan TTS akan semakin mirip dengan manusia, dan digunakan di berbagai
aplikasi.

DAFTAR PUSTAKA

Hidayat,Romi. (2016, Januari 5). 4 Fitur Keren yang Bakal Eksis di Smartphone Terbaru
2016. Retrieved from https://www.droidlime.com/artikel/4-fitur-keren-yang-bakal-
eksis-di-smartphone-2016.html

9
Ngawi, Dian. (2016). Keren! 10 Fungsi Smartphone Android Yang Jarang Digunakan.
Retrieved from http://www.ngawidian.com/2016/08/fungsi-smartphone-android-
yang.html

Dunia Android. (2016). 5 Fungsi Kamera Ponsel selain Untuk Selfie yang jarang
digunakan. Retrieved from http://siandroid.blogspot.co.id/2016/10/5-fungsi-kamera-
ponsel-selain-untuk.html

Maulana, Hafizh. (2014). TEXT TO SPEECH (TTS) DAN SPEECH TO TEXT (STT). Retrieved
from http://hafizhmaulana12.blogspot.co.id/2014/04/text-to-speech-tts-dan-
speech-to-text.html

Dwi, Tifani. (2014, April 20). Text to Speech(TTS). Retrieved from


http://tifaniffa.blogspot.co.id/2014/04/speech-to-textstt.html

Sintus, Vik. (2011). Aplikasi yang membuat HP bisa Ngomong. Retrieved from
http://belajar-android-indonesia.blogspot.co.id/2011/11/aplikasi-yang-membuat-
hp-bisa-ngomong.html

Subekti, Rosi Tri. (2013). Apa Itu Captcha? Kenapa Harus Ada Captcha? Apa Fungsi Dari
Captcha?. Retrieved from http://rositrisubekti.blog.amikom.ac.id/2013/12/30/apa-itu-
captcha-kenapa-harus-ada-captcha-apa-fungsi-dari-captcha-apakah-mengetik-captcha-
itu-penting-mengapa-harus-ngetik-captcha/

Arman, Arry Akhmad. (2008). Definisi Text to Speech. Retrieved from


https://teknologibahasa.wordpress.com/2008/03/14/definisi-text-to-speech/

Arman, Arry Akhmad. (2008). Konversi Teks ke Ucapan. Retrieved from


https://teknologibahasa.wordpress.com/2008/03/14/konversi-teks-ke-ucapan/

Nurhidayat, Drajat. Tanpa Tahun. Bagaimana cara memulai Google Text-to-


Speech. Retrieved from https://www.allteknow.net/bagaimana-cara-memulai-
google-text-to-speech/

Nugroho, Anto Satriyo. (2014). Rehabilitasi Tuna Netra di Jepang: Survey


penelitian dan kemungkinan aplikasinya di Indonesia. Research Gate, 1, hlm 4-5.

10
Hong, Song Cen. (2012). Perancangan dan Pengembangan Game Multi untuk
Pelatihan Pengucapan Bahasa Inggris Berbasis Android. Tugas Akhir S1.
Salatiga : Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Informasi,
Universitas Kristen Satya Wacana.

Hidayatno, Achmad., Prasetyo, Dwi., Sudjadi. (2012). Aplikasi Pensintesa


Ucapan Berbahasa Indonesia Sebagai Pembaca SMS. Tugas Akhir. Semarang :
Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro.

Korektor : Julius Calvin Hary

11

Anda mungkin juga menyukai