Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

PENERAPAN TEKNOLOGI SINTESA PADA SISTEM SPEECH TO


TEXT BAGI PENYANDANG TUNARUNGU BERBASIS APLIKASI
Disusun untuk memenuhi tugas Mata Teknologi Multimedia
Dosen pengampu: Didik Aribowo, S.T., M.T

Disusun oleh:
Aula Rizqiyana (2283190026)

JURUSAN PENDIDIKAN VOKASIONALTEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
2021
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Penerapan
Teknologi Sintesa Pada Sistem Speech To Text Bagi Penyandang Tunarungu Berbasis
Aplikasi”. Dalam makalah ini penulis membahas mengenai apa itu teknologi sintesa
audio pada sistem speech to text dan apa saja aplikasi yang menunjang dari sistem speech
to text khususnya bagi penyandang tuna rungu.
Terima kasih penulis ucapkan kepada Bapak Didik Aribowo, S.T., M.T. selaku dosen
pengampu mata kuliah Teknologi Multimedia yang telah memberikan tugas ini kepada
penulis, selain itu penulis berterima kasih kepada orang tua, dan teman-teman, sehingga
penulis dapat menyelesaikan penulisan makalah ini tepat waktu.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih memiliki kekurangan. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat penulis harapkan agar kedepannya
dapat menulis makalah yang lebih baik lagi. Akhir kata, semoga makalah ini bermanfaat
bagi penulis khususnya dan bagi para pembaca pada umumnya.

Serang, 26 April 2021

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada zaman teknologi seperti saat ini, komunikasi telah dipengaruhi oleh
perkembangan teknologi, salah satu contohnya adalah Speech to Text. Teknologi
ini memungkinkan komputer untuk dapat mengenali suara manusia.Teknologi ini
dapat dimamfaatkan untuk menganalisa suara manusia dan dapat dimengerti oleh
komputer. Di dalam ilmu komputer terdapat bidang ilmu yang disebut dengan
Speech to Text. Speect to Text mengonversi teknis ke teks yang mengambil input
dari microphone dalam bentuk suara kemudian dikonversi ke tulisan yang
ditampilkan di desktop. Pengenalan suara merupakan istilah ilmu komputer dan
juga dikenal sebagai pengenalan suara otomatis. Ini adalah fitur untuk mengubah
suara menjadi teks. Salah satu keunggulan utama untuk layanan pengenalan suara
adalah pengurangan kesalahan ejaan kata-kata yang mungkin terjadi oleh
seseorang saat mengetik. Disisi lain, penerapan Speect to Text akan sangat
berguna bagi kaum disabilitas. Karena user atau pengguna hanya perlu
menggunakan suara untuk melakukan aktivitas mengetik selayaknya orang
normal pada umumnya. Keuntungan keseluruhan adalah manajemen waktu.
Kebanyakan orang dapat berbicara lebih cepat daripada mereka melakukan
pengetikan
Salah satu fungsi lain dari Speech to Text yaitu merubah suara manusia
menjadi teks dimana fitur ini dapat digunakan untuk membantu komunikasi
dengan penyandang tunarungu. Difabel tuna rungu memiliki keterbatasan dalam
pendengaran, sehingga memerlukan Bahasa isyarat atau tulisan dalam
berkomunikasi. Pemanfaatan teknologi Speech to Text yaitu merubah suara
menjadi tulisan diharapkan dapat mengatasi permasalahan komunikasi tuna rungu
dengan membaca melalui tulisan tertera pada aplikasi. Lawan bicara juga lebih
mudah dalam menyampaikan pesan kepada difabel tuna rungu tanpa melalui
proses pengetikan informasi yang terkadang lambat dan rentan kesalahan apabila
menuliskan pada smartphone dibandingkan keyboard pada layar penuh
(komputer). Sehingga komunikasi bisa tercipta dengan lebih baik dan tercapai
maksud dari tujuan komunikasi.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan teknologi sintesa audio pada sistem Speech to
Text?
2. Apa saja aplikasi yang menunjang sistem Speech to Text bagi penyandang
tunarungu?
C. Tujuan
1. Mengetahui teknologi sintesa audio pada sistem Speech to Text
2. Mengetahui apa saja aplikasi yang menunjang sistem Speech to Text bagi
penyandang tunarungu
BAB II
PEMBAHASAN
A. Text To Speech
Salah satu teknologi sintesa audio yang digunakan saat ini adalah Speech
synthesis. Speech synthesis adalah transformasi dari teks ke arah suara (speech).
Transformasi ini mengkonversi teks ke pemadu suara (speech synthesis) yang sebisa
mungkin dibuat menyerupai suara nyata, disesuaikan dengan aturan – aturan
pengucapan bahasa. Speech to Text dimaksudkan untuk membaca teks elektronik
dalam bentuk buku, dan juga untuk menyuarakan teks dengan menggunakan
pemaduan suara. Sistem ini dapat digunakan sebagai sistem komunikasi, pada sistem
informasi referral, dapat diterapkan untuk membantu orang-orang yang kehilangan
kemampuan melihat dan membaca. Ada beberapa masalah yang terdapat pada
pemaduan suara, yaitu User sangat sensitif terhadap variasi dan informasi suara. Oleh
sebab itu, mereka tidakdapat memberikan toleransi atas ketidaksempurnaan pemadu
suara, Output dalam bentuk suara tidak dapat diulang atau dicari dengan mudah,
Meningkatkan keberisikan pada lingkungan kantor atau jika menggunakan
handphone, maka akan meningkatkan biaya pengeluaran.
Penerapan sintesa audio bisa juga diterapkan pada sistem speech recognition
(Speech to Text). Dimana Speech to Text merupakan satu teknologi yang
memungkinkan interaksi aplikasi dengan pengguna semakin sedikit. Hal ini
memungkinkan pengguna untuk menerima informasi tanpa harus mengambil,
membaca pesan atau teks yang ada. Sistem text to speech ini tidak hanya sekedar
membaca saja, melainkan juga menunjukkan kata yang sedang dibacanya, dengan
cara memblok kata yang sedang dibacanya, sedangkan kalimat yang sedang dibaca
katanya, maka bentuk kalimat tersebut akan miring, menandakan bahwasaanya di
kalimat tersebutlah sistem sedang membaca.
Speech Recognition adalah sistem berusaha untuk mengenali suara atau vokal
yang ada dengan menganalisi suara tersebut agar dapat dikenali oleh computer.
Perkembangan teknologi Speech Recognition dimulai mulai beberapa dekade yang
lalu. Pada masa itu pengembangan Speech Recognition sudah menjadi suatu wacana
yang penting, tetapi belum dimaksimalkan karena belum mampu menemukan fungsi
“real condition” dari teknologi Speech Recognitio. Pada beberapa tahun terakhir,
perkembangan Speech Recognition telah mengalami kemajuan yang sangat pesat. Hal
ini didukung oleh perkembangan teknologi yang pada beberapa dekade lalu belum
terpikirkan, Moor’s Law, dan perkembangan internet yang sangat cepat sehingga
sekarang Speech Recognition sudah diimplementasikan untuk beberapa kegiatan
sehari-hari.
A. Aplikasi Text To Speech
Tunarungu merupakan kelainan fisik yang dialami individu berupa ketidak
mampuan mendengar baik sebagian maupun seluruhnya dimana penyandang
tunarungu akan mengalami gangguan komunikasi secara lisan dengan orang-orang
disekitarnya sehingga untuk mengatasinya penyandang tunarungu memanfaatkan
bahasa isyarat untuk berkomunikasi.Akan tetapi berdasarkan hasil survey sekitar 87%
dari 69 penyandang tunarungu menyatakan masih kesulitan berkomunikasi dengan
orang disekitar mereka dikarenakan ketidak mampuan orang disekitar mereka
menggunakan dan memahami bahasa isyarat yang mereka gunakan. Guna
memecahkan masalah tersebut, penulis merancang sebuah aplikasi yang
memanfaatkan Speech Recognition agar dapat membantu penyandang tunarungu
untuk berkomunikasi dengan orang sekitar atau sebaliknya. Berikut merupakan
beberapa aplikasi yang menunjang menunjang sistem Speech to Text bagi penyandang
tunarungu, diantaranya :
1. Deaf Communicator

Gambar 1. Tampilan Aplikasi Deaf Communicator


Pada tampilan utama seperti gambar diatas, Aplikasi telah dipublikasi di
Google Play Store dan dapat di unduh oleh penyandang tunarungu. Tampilan
aplikasi ini memunculkan beberapa icon-icon yang berisi beberapa fungsi seperti
pengenalan suara , text to speech, pengaturan, berbagi, dan mengisi kuisioner.
Setiap saat pengguna menekan tombol pengenal suara, maka aplikasi akan siap
untuk mendengar suara masuk yang kemudian akan diproses.
Aplikasi ini diciptakan untuk berusaha menggurangi batas komunikasi
penyandang tunarungu dan orang disekitarnya.Seperti kita ketahui penandang
tunarungu berkomunikasi dengan bahasa isyarat karena ketidakmampuan mereka
mendengar , akan tetapi 69 penyandang tunarungu menyatakan banyak orang
disekitar mereka yang tidak memahami menggunakan bahasa isyarat yang
berdampak pada sulitnya penyandang tunarungu untuk berkomunikasi dengan
mereka. Berdaskan kuisioner pada aplikasi “Deaf Communicator” dapat terlihat
respon pengguna aplikasi yang cukup positif pada manfaat aplikasi ini.Sekitar 48
dari 52 atau sekitar 92% orang menyatakan aplikasi ini membantu mereka untuk
dapat berkomunikasi dengan orang sekitar tanpa bahasa isyarat yang sebelumnya
tidak mungkin dan sisa nya 4 orang menyatakan tidak mengalami perubahan
apapun.
2. Komunikasi Pintar untuk Difabel
Gambar 2. Tampilan Awal Komunikasi Pintar untuk Difabel
Aplikasi ini memberikan kemudahan komunikasi untuk difabel tuna
wicara, tuna rungu dan tuna aksara. Pengujian terhadap aplikasi telah dilakukan
dengan hasil konversi sesuai dengan harapan yaitu dapat mengkonversi tulisan
menjadi suara dengan benar, dapat mengkonversi suara menjadi tulisan dengan
benar, dapat mengkonversi gambar (tulisan) menjadi suara dengan benar, dapat
menyimpan hasil proses dengan benar, dan dapat digunakan untuk mereset tulisan
dengan benar (notifikasi jika tidak ada tulisan). Dengan tampilan yang user
friendly dan cara akses yang mudah diharapkan aplikasi ini dapat menjadi asisten
pribadi difabel dalam memudahkan berkomunikasi
3. Inventor Speech Recognizer

Gambar 3. Components yang dipergunakan


Aplikasi App Inventor merupakan software yang dapat dipergunakan
untuk mendesain aplikasi speech to text dengan mudah dan cepat. Aplikasi
speech to text membutuhkan sistem requirement yang cukup tinggi karena
berhubungan dengan aplikasi berbasis android dan pengolahan voice. Aplikasi
Speech to text bisa dikembangkan menjadi aplikasi yang bisa membantu tuna
rungu yang bisa memperoleh informasi dalam bentuk teks dari format suara
yang mungkin terasa sulit untuk didengarkan bagi mereka.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Difabel memiliki keterbatasan dalam berkomunikasi. Difabel tuna wicara
memiliki keterbasatan dalam berbicara, memerlukan bahasa isyarat untuk
menyampaikan komunikasinya. Bahasa isyarat terkadang tidak dimengerti oleh lawan
bicara, sehingga lebih mudah jika menuliskan pesan komunikasi yang akan
disampaikan. Teknologi Text to Speech diharapkan dapat membantu permasalahan
tuna rungu.
Lingkungan penyandang tunarungu rata-rata tidak mengerti bahasa isyarat yang
mereka gunakan, padahal bahasa isyarat merupakan cara penyandang tunarungu
berkomunikasi baik ke sesama penyandang tunarungu maupun orang sekitar. Pada
aplikasi komunikasi untuk membantu penyandang tunarungu untuk berkomunikasi
dengan orang sekitar tanpa menggunakan bahasa isyarat dan merepson balik dengan
Text to Speech.
Oleh karena itu, dengan adanya teknologi Speech to Text berbasis aplikasi ini
diharapkan bisa bermanfaat membantu mengatasi berbagai permasalahan dalam
kehidupan manusia antara lain bermanfaat bagi penderita tuna rungu yang belum bisa
menangkap gelombang sinyal suara yang dipermudah dalam bentuk transalasi secara
otomatis langsung ke dalam bentuk teks.
B. Saran
Dari ketiga aplikasi tersebut belum sempurna seperti yang diharapkan, perlu
diperbaiki kembali pada tingkat akurasi pengenalan suara walaupun berada ditempat
bising.
DAFTAR PUSTAKA
Buana. 2020. Implementasi Aplikasi Speech To Text Untuk Memudahkan Wartawan
Mencatat Wawancara Dengan Python. Jurnal Sistem Dan Informatika Vol. 14,
No. 2
Liga, dkk. 2017. Perancangan Aplikasi Komunikasi Penyandang Tunarungu Berbasis
Android. PROCESSOR Vol. 12, No. 1
Maulana. 2019. Komunikasi Pintar Untuk Difabel Menggunakan Smartphone Android.
Jurnal Ilmiah NERO Vol. 4, No. 3
Nugroho. 2019. Implementasi Sistem Speech To Text Berbasis Android Menggunakan
App Inventor Speech Recognizer. INFOKAM Nomor I.

Anda mungkin juga menyukai