Anda di halaman 1dari 1

UNDANG-UNDANG GERAKAN PRAMUKA 13) Pemerintah Daerah adalah gubernur, bupati atau

( Diresmikan tanggal 24 November 2010 dan di walikota, dan perangkat daerah sebagai unsure
syahkan DPR tanggal 26 Oktober 2010 ) penyelenggara pemerintahan daerah.
14) Menteri adalah menteri yang membidangi urusan
Ada IX bab dan 49 Pasal pemuda.
Ringkasan ( wajib hafal luar kepala )
- Pasal 2, 3 & 4 : Asas, Fungsi & Tujuan Bab II Asas, Fungsi dan Tujuan
- Pasal 6 : Kode Kehormatan - Pasal 2 : Asas Pasal 3 : Fungsi Pasa 4 : Tujuan
- Pasal 10 : Sistem Among Bab III Pendidikan Kepramukaan
- Pasal 12 : Jenjang - Pasal 5 : Dasar
- Pasal 13 : Peserta didik - Pasal 6 : Kode Kehormatan
- Pasal 14 : Tenaga Pendidik - Pasal 7 : Kegiatan
- Pasal 21 : Gudep - Pasal 8 : Nilai – Nilai
- Pasal 23 : Kwartir - Pasal 9 : Kecakapan
- Pasal 33 : Majelis Pembimbing - Pasal 10 : Sistem Among
- Pasal 38 & 39 : Hak & Kewajiban Peserta Didik - Pasal 11 : Jalur ( Pendidikan Non Formal )
- Pasal 12 : Jenjang
Bab I : Ketentuan Umum - Pasal 13 : Peserta didik ( WNI usia 7 s.d 25 th
- Pasal 1 : berhak ikut serta dalam pendidikan kepramukaan)
1) Gerakan Pramuka : organisasi yang dibentuk oleh - Pasal 14 : Tenaga Pendidik (Pembina, Pelatih,
pramuka untuk menyelenggarakan pendidikan Pamong, dan Instruktur)
kepramukaan. - Pasal 15 : Kurikulum
2) Pramuka : warga Negara Indonesia yang aktif - Pasal 16 : Satuan Pendidikan (Gudep & Pusdiklat)
dalam pendidikan kepramukaan serta mengamalkan - Pasal 17 : Evaluasi
satya pramuka dan darma pramuka. - Pasal 18 : Akreditasi
3) Kepramukaan : segala aspek yang berkaitan - Pasal 19 : Sertifikat
dengan pramuka. Bab IV Kelembagaan
4) Pendidikan Kepramukaan : proses pembentukan - Pasal 20 : Gerpram bersifat mandiri, sukarela, non
kepribadian, kecakapan hidup, dan akhlaq mulia politis
pramuka melalui penghayatan dan pengamalan - Pasal 21 : Gudep (Berbasis Satuan dan Komunitas)
nilai-nilai kepramukaan. - Pasal 23 : Kwartir
5) Gugus Depan : satuan pendidikan dan satuan - Pasal 32 : Organisasi pendukung
organisasi terdepan penyelenggara pendidikan - Pasal 33 : Majelis Pembimbing
kepramukaan. - Pasal 35 : Atribut
6) Pudiklat Kepramukaan : satuan pendidikan untuk Bab V : Tugas dan Wewenang
mendidik, melatih, dan memberikan sertifikasi - Pasal 36 : Tugas Pemda
kompetensi bagi tenaga pendidik kepramukaan. - Pasal 37 : Wewenang Pemda
7) Satuan Komunitas Pramuka : satuan organisasi Bab VI : Hak dan Kewajiban
penyelenggara pendidikan kepramukaan yang - Pasal 38 : Hak Peserta Didik
berbasis, antara lain profesi, aspirasi, dan agama. 1) Mengikuti pendidikan kepramukaan
8) Satuan Karya Pramuka adalah satuan organisasi 2) Menggunakan atribut pramuka
3) Mendapatkan sertifikat dan Tanda Kecakapan
penyelenggara pendidikan kepramukaan bagi
4) Mendapatkan perlindungan selama kegiatan
peserta didik sebagai anggota muda untuk
- Pasal 39 : Kewajiban Peserta Didik
meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan 1) Melaksanakan kode kehormatan
pembinaan di bidang tertentu. 2) Menjunjung tinggi harkat dan martabat pramuka
Saka berfungsi : menyalurkan minat, 3) Mematuhi syarat dan ketentuan pendidikan
mengembangkan bakat, dan pengalaman para kepramukaan
pramuka penegak dan pramuka pandega dalam - Pasal 40 : Hak orang tua ( mengawasi perkembangan
berbagai bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. anaknya dalam pendidikan kepramukaan )
9) Gugus Darma Pramuka adalah satuan organisasi - Pasal 41 : Kewajiban orang tua :
bagi anggota pramuka dewasa untuk memajukan 1) Membimbing, mendukung dan membantu anak dalam
gerakan pramuka. mengikuti pendidikan kepramukaa.
10) Kwartir adalah satuan organisasi pengelola 2) Membimbing, mendukung, dan membantu satuan
gerakan pramuka yang dipimpin secara kolektif pendidikan kepramukaan sesuai dengan kemampuan.
pada setiap tingkatan wilayah. - Pasal 42 : Hak masyarakat
11) Majelis Pembimbing adalah dewan yang Bab VII Keuangan
memberikan bimbingan kepada satuan organisasi - Pasal 43 : Sumber keuangan
gerakan pramuka. - Pasal 44 : Pengelolaan keuangan
12) Pemerintah Pusat, selanjutnya disebut Pemerintah, - Pasal 45 : Larangan untuk organisasi
adalah Presiden Republik Indonesia yang 1) Menerima bantuan dari pihak asing tanpa persetujuan
memegang kekuasaan pemerintahan negara pemerintah
Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam 2) Menerima bantuan yang merugikan negara
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia - Pasal 46 : pembekuan organisasi
Tahun 1945. Bab VIII Ketentuna peralihan ( pasal 47 )
Bab IX Ketentuan Penutup ( Pasal 48 dan 49 )

Awang Wisnuaji

Anda mungkin juga menyukai