Anda di halaman 1dari 23

UNDANG-UNDANG NOMOR 12 TAHUN 2010

GERAKAN PRAMUKA

KEMENTERIAN PEMUDA DAN OLAHRAGA


2011
LATAR BELAKANG
Gerakan Pramuka yang pada masa Hindia Belanda (1912)
disebut kepanduan telah berperan dalam momentum sumpah
pemuda 28 Oktober 1928 dan proklamasi 17 Agustus 1945.
Keppres No. 238 Tahun 1961 tentang Pembentukan dan
penetapan gerakan pramuka sebagai satu-satunya
perkumpulan yang memiliki kewenangan menyelenggarakan
pendidikan kepanduan di Indonesia.
Tatanan dunia global bangsa dan negara membutuhkan kaum
muda yang memiliki rasa cinta tanah air, kepribadian yang
kuat dan tangguh, rasa kesetiakawanan sosial, kejujuran, sikap
toleransi, kemampuan bekerja sama, rasa tanggung jawab,
serta kedisiplinan untuk membela dan membangun bangsa.
Pada 14 Agustus 2006 dicanangkan revitalisasi gerakan pramuka.
Momentum tersebut penting dalam upaya pembangunan
kepribadian bangsa yang diperlukan dalam menghadapi
tantangan.

REVITALISASI
GERAKAN PRAMUKA :
 TERSELENGGARANYA KEGIATAN
KEPRAMUKAAN YANG BERKUALITAS
 MENARIK MINAT DAN MENJADI
PILIHAN UTAMA KAUM MUDA,
SEHINGGA KEGIATAN PRAMUKA
SEMAKIN SEMARAK.
 MEWUJUDKAN KAUM MUDA DENGAN
KARAKTER YANG KUAT UNTUK
MENJADI CALON PEMIMPIN BANGSA
DALAM BERBAGAI BIDANG.
Permasalahan
GERAKAN PRAMUKA
 Kurang dinamis
 Kurang menarik
 Tidak “seksi”
 SUDAH TDK sesuai dgn
minat, anak remaja, pelajar
SAAT INI
 SUDAH Tidak menjadi pilihan
utama
 Kekurangan Pembina di tingkat gugusdepan
Urgensi Undang-Undang Gerakan Pramuka

Lahirnya UU Gerakan Pramuka adalah keinginan DPR RI


dan pemerintah untuk membentuk karakter generasi muda
 Bangsa Indonesia membutuhkan generasi muda yang
berkarakter unggul untuk menjaga kelangsungan bangsa
dan negara serta memajukan dan menyejahterakan bangsa
dan negara Indonesia
 Gerakan Pramuka merupakan salah satu wahana utama
bagi pembentukan karakter unggul generasi muda
Urgensi Undang-Undang
Gerakan Pramuka

1. Menjadi Payung Hukum bagi Gerakan


Pramuka

2. Memperkuat landasan dalam pengembangan


karakter bangsa melalui Gerakan Pramuka

3. Menjadikan perekat bagi persatuan dan


kesatuan bangsa melalui Gerakan Pramuka
Proses Penyusunan dan Pembahasan RUU
menjadi UU Gerakan Pramuka
•RUU inisiatif DPR RI
•Surat DPR RI kepada Presiden tanggal 26 Juli
2010
•Surat Presiden penunjukan tiga menteri
(Menpora, Mendiknas,
Menkumham) tanggal 17 Juni 2010
•Penyusunan DIM Pemerintah
•Penyampaian DIM Pemerintah kepada DPR
•Pembicaraan tingkat I di Komisi X DPR: raker, UU No. 12 / 2010
panja, timus, timsin Tentang
(termasuk uji publik dan kunjungan kerja)
selama 3 bulan Gerakan Pramuka
•Pembicaraan tingkat II di Paripurna DPR
tanggal 26 Oktober 2010
•Penyampaian RUU yang telah disetujui dalam
Paripurna kepada
Presiden untuk disahkan
•Pengesahan tanggal 24 November 2010
•Pengundangan tanggal 24 November 2010
Batang Tubuh
Undang-Undang No 12 Tahun 2010
Tentang Gerakan Pramuka
terdiri atas 9 Bab dan 49 Pasal
Undang-Undang No 12 Thn 2010
Tentang Gerakan Pramuka

Penjelasan Umum BAB I

Fungsi dan Hakekat BAB II &


Gerakan Pramuka III

BATANG TUBUH Kelembagaan, Wewenang, BAB IV, V


dan Keanggotaan & VI

Keuangan BAB VII

BAB VIII
Ketentuan Tambahan
& IX
Hakekat dan Fungsi
Gerakan Pramuka

 Berdsrkan Pancasila
 Fungsi Gerakan http://w
Pramuka http://www.facebook.co
 Tujuan Gerakan m/photo.php?fbid=12070
Pramuka 1084663472&set=t.15441
83951
 Pendidikan
ww.facebook.com/photo.p
Kepramukaan
hp?fbid=12070108466347
 Evaluasi, Akreditasi 2&set=t.1544183951
dan Sertifikasii
EVALUASI, AKREDITASI &
SERTIFIKASI
BAB V (Psl 17 – 19)

 Evaluasi dilakukan dalam rangka pengendalian mutu peserta


didik, tenaga pendidik, dan kurikulum.
 Evaluasi peserta didik oleh Pembina
 Evaluasi tenaga pendidik & kurikulum oleh pusdiklatnas
 Akreditasi dilakukan untuk menentukan kelayakan kegiatan &
satuan pendidikan, oleh lembaga akreditasi sesuai perUUan.
 Sertifikasi berbentuk tanda kecakapan & sertifikat
kompetensi
 Tanda kecakapan diberikan kpd peserta didik melalui
penilaian perilaku serta uji kecakapan umum & khusus.
 Sertifikat kompetensi diberikan kpd tenaga pendidik oleh
pusdiklatnas.
KELEMBAGAAN
Kelembagaan Gerakan Pramuka bersifat:
• Organisasi Gerakan Pramuka merupakan lembaga
Otonom yang mengelolasendiri kelembagaannya

Tidak • Organisasi Gerakan Pramuka merupakan lembaga


yang netral
berpihak
• Organisasi Gerakan Pramuka bukan merupakan
Nonpolitis bagian dari salah satu organisasi sosial politik
manapun

• Sumber keuangan Gerakan Pramuka dari:


• iuran anggota sesuai dengan kemampuan;
Kemandirian • sumbangan masyarakat yang tidak mengikat; dan
• sumber lain yang tidak bertentangan dengan
peraturan perundang-undangan.
Mekanisme Kelembagaan dalam Gerakan Pramuka

No voting right No voting right

SAKA KWARNAS SAKO


ABCDE ABCDE

SAKA KWARDA SAKO


ABCDE ABCDE

SAKA KWARCAB SAKO


ABCDE ABCDE

KOORDINATOR KWARAN
GUGUS DHARMA

GUDEP SEKOLAH GUDEP KOMUNITAS


GUDEP PRAMUKA
Satuan Komunitas
(Pasal 32)

 Satuan komunitas (Sako) pramuka ad/ satuan organisasi


penyelenggara pendidikan kepramukaan berbasis
kewilayahan, agama, profesi, ormas dan komunitas lain
 Setiap Satuan Komunitas wajib memiliki gugus depan
sebagai pangkalan kegiatan kepramukaan
 Koordinator setiap Satuan Komunitas dapat dibentuk
di setiap tingkatan Kwartir Gerakan Pramuka
 Satuan Komunitas merupakan satuan organisasi
pendukung gerakan pramuka

MENINGKATKAN PARTISIPASI MASYARAKAT


DALAM GERAKAN PRAMUKA
Hubungan Sako dan Kwartir
Kwartir Nasional Koordinator Sako B
Tingkat Nasional
Koordinator Sako A
Tingkat Nasional
Kwartir Daerah Koordinator Sako B
Tingkat Daerah
Koordinator Sako A
Tingkat Daerah
Kwartir Cabang Koordinator Sako B
Tingkat Cabang
Koordinator Sako A
Tingkat Cabang
Kwartir Ranting

Gugus Depan Komunitas A

Gugus Depan Komunitas B


PLURAL DI BAWAH TUNGGAL DI ATAS
Gugus Darma
 Gugus darma adalah satuan organisasi bagi anggota pramuka dewasa untuk
memajukan gerakan pramuka (Psl 1 c)
 Anggota gugus darma pramuka adalah anggota gerakan pramuka yang berusia
di atas 25 tahun yang tdk menjabat sbg fungsionaris organisasi dan tenaga
pendidik.
 Gug us darma beranggotakan minimal 20 orang yang seminat
 Gugus darma diberi nama sesuai pilihan para anggotanya
 Gugus darma merupakan satuan organisasi pendukung kwarcab
 Gugus darma dikukuhkan oleh kwartir cabang

 Apabila terdapat lebih dari 10 gugus darma dlm satu kwarcab akan dibentuk
koordinator gugus darma

MENINGKATKAN PARTISIPASI ANGGOTA PRAMUKA DEWASA


DALAM PENGEMBANGAN GERAKAN PRAMUKA
Musyawarah Gerakan Pramuka
Tingkatan Tingkatan Peserta
Kwartir Musyawarah Musyawarah
Musyawarah 1. Kwarnas
Kwartir Nasional Nasional
2. Sako-Sako
Tingkat Nasional
3. Kwarda

Musyawarah 1. Kwarda
Kwartir Daerah Daerah
2. Sako-Sako
Tingkat Daerah
3. Kwarcab

Musyawarah 1. Kwarcab
Kwartir Cabang Cabang 2. Sako-Sako Tk.Cab
3. Kwarran
4. Gugus Darma

Musyawarah
Kwartir Ranting Ranting
1. Kwarran
2. Gugus Depan

Musyawarah 1. Gudep
Gugus Depan Anggota 2. Gudep Komunitas
TUGAS PEMERINTAH DAN
PEMERINTAH DAERAH
(Pasal 36)

Pemerintah dan pemerintah daerah bertugas:

 menjamin kebebasan berpendapat dan berkarya dlm


pendidikan kepramukaan;

 membimbing, mendukung, dan memfasilitasi


penyelenggaraan pendidikan kepramukaan secara
berkelanjutan dan berkesinambungan; dan

 membantu ketersediaan tenaga, dana, dan fasilitas


yang diperlukan untuk pendidikan kepramukaan.
WEWENANG
PEMERINTAH DAN
PEMERINTAH DAERAH
(Pasal 37)

 Pemerintah dan pemerintah


daerah berwenang untuk
melakukan pengawasan terhadap
penyelenggaraan pendidikan
kepramukaan sesuai dgn
ketentuan peraturan perUU-an.
 Pengawasan terhadap pelaksanaan
penyelengaraan pendidikan
kepramukaan dilaksanakan oleh
Menteri, dan gubernur, serta
bupati/walikota.
KEUANGAN - (1)
 Keuangan gerakan pramuka diperoleh dari:
a. iuran anggota sesuai dengan kemampuan;
b. sumbangan masyarakat yang tidak mengikat; dan
c. sumber lain yang tidak bertentangan dgn peraturan perUU-an. (Ps. 43 (1))

 Pemerintah dan pemerintah daerah dapat memberikan dukungan dana


dari anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) dan/atau
anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD). (Ps. 43 (2))

 Sumbangan selain berupa uang dapat juga berupa barang atau jasa.
(Ps. 43 (3))

 Pengelolaan keuangan gerakan pramuka dilaksanakan secara transparan,


tertib, dan akuntabel serta diatur sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan (Ps. 44)
KEUANGAN - (2)

 Satuan organisasi gerakan pramuka dilarang:


a. menerima bantuan dari pihak asing tanpa persetujuan
Pemerintah; atau
b. memberi bantuan kpd pihak asing yang merugikan kepentingan
bangsa dan negara. (Psl. 45)
 Satuan organisasi gerakan pramuka yang melanggar
ketentuan dapat dibekukan oleh Pemerintah atau
pemerintah daerah. (Ps.l 46 (1))
 Satuan organisasi gerakan pramuka yang telah dibekukan yg
tetap melakukan kegiatan dapat dibubarkan berdsrkan
putusan pengadilan. (Psl. 46(2))
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal. 47

a. Organisasi gerakan pramuka dan organisasi lain yg


menyelenggarakan pendidikan kepramukaan yg ada sebelum
UU ini diundangkan tetap diakui keberadaannya;
b. Satuan atau badan kelengkapan dari organisasi sbgmn
dimaksud dlm huruf a tetap menjalankan tugas, fungsi, dan
tanggung jawab organisasi ybs.;
c. Aset yang dimiliki oleh organisasi sebagaimana dimaksud
dalam huruf a tetap menjadi aset organisasi ybs. ; dan
d. AD/ART organisasi sebagaimana dimaksud dlm huruf a wajib
disesuaikan dgn ketentuan UU ini dlm waktu paling lama 2
(dua) tahun sejak UU ini diundangkan.
SATU PRAMUKA
UNTUK
SATU INDONESIA

Anda mungkin juga menyukai