PAGUYUBAN ASGAR
PEMBUKAAN
Masyarakat yang maju dan berkembang, didukung oleh pribadi manusia yang
utuh akan mendorong Indonesia menjadi negara yang mandiri, tangguh,
mampu tumbuh dan berkembang diatas kekuatan sendiri serta dapat
bertahan dalam arus kompetisi global maupun regional.
Fungsi yang akan diemban oleh Paguyuban ASGAR bukan hanya sebatas pada
kebijakan – kebijakan dan program – program internal organisasi yang bersifat
crash program jangka pendek saja, akan tetapi dapat dikembangkan untuk
memfasilitasi kerjasama antar kelembagaan eksternal organisasi bahkan
dalam mendorong perumusan kebijakan, pengawasan pelaksanaan kebijakan
kepada pemerintah dan negara.
Atas dasar pemikiran tersebut diatas, serta berkat Rahmat Alloh SWT, dan
dijiwai oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan, maka
dibentuklah wadah organisasi Paguyuban ASGAR.
BAB I
Pasal 1
NAMA, IDENTITAS, AZAS DAN KEDUDUKAN
Pasal 2
LAMBANG ORGANISASI
Pasal 3
MAKSUD DAN TUJUAN
Maksud
1. Menghimpun, membina dan menggerakkan potensi masyarakat, terutama
pemuda dalam rangka mendorong tercapainya masyarakat adil, makmur,
aman dan sejahtera.
2. Paguyuban ASGAR lebih menekankan pada kegiatan Sosial
Kemasyarakatan, serta bergerak di bidang Pendidikan, Seni dan Budaya,
Kemanusiaan, Keagamaan dan Bantuan Hukum serta non Politik.
Tujuan
1. Paguyuban Asgar bertujuan untuk mengeratkan tali persaudaraan dan
silaturahmi antar warga masyarakat Garut, Keturunan Garut, serta warga
masyarakat yang tersebar di seluruh Indonesia yang mempunyai
kepedulian dan interksi yang tinggi terhadap Garut.
2. Mengglang persatuan dan kesatuan ntuk menciptakan rasa persaudaraan
yang lebih akrab secara menyeluruh.
3. Melestarikan Seni dan Budaya Sunda, dan ikut serta dalam upaya
mencerdaskan krhidupan berbangsa dan bernegara.
4. Memupuk dan menciptakan masyarakat yang peduli pada sesame.
Pasal 4
RUANG LINGKUP DAN USAHA PAGUYUBAN
BAB III
Pasal 5
KEANGGOTAAN
Pasal 6
SUSUNAN ORGANISASI
Pasal 7
PENETAPAN ORGANISASI
Pembentukan dan Penetapan Wilayah, Daerah dan Cabang serta Anak Cabang
diatur dalam Anggaran Rumah Tangga dan dijabarkan dalam Peraturan
Organisasi .
BAB IV
Pasal 8
PIMPINAN ORGANISASI
1. Pimpinan Pusat
a. Pimpinan Pusat adalah Pimpinan tertinggi yang memimpin Paguyuban
secara keseluruhan.
b. Pimpinan Pusat sekurang-kurangnya terdiri dari 30 (tiga puluh) orang
yang dipilih dan ditetapkan Munas dari calon-calon yang diajukan atau
yang mengajukan diri untuk masa jabatan 5 (lima) tahun.
c. Ketua Umum Pimpinan Pusat dipilih secara langsung dan ditetapkan
oleh MUNAS dari calon-calon yang di usulkan.
d. Apabila dipandang perlu, Pimpinan Pusat dapat mengusulkan tambahan
anggotanya melalui permusyawaratan.
e. Pimpinan Pusat mewakili organisasi, untuk tindakan di dalam dan di
luar pengadilan, Pimpinan Pusat di wakili ketua umum atau salah
seorang ketua bersama-sama sekretaris jenderal atau salah seorang
sekretaris.
2. Pimpinan Wilayah
a. Pimpinan Wilayah memimpin Paguyuban dalam Wilayahnya dan
melaksanakan kebijakan dari Pimpinan Pusat untuk Wilayahnya.
b. Pimpinan Wilayah sekurang-kurangnya terdiri dari 25 (dua lima) orang
di tetapkan oleh Pimpinan Pusat untuk masa jabatan 4 (empat) tahun
dari calon-calon yang di pilih dalam musyawarah wilayah.
c. Ketua Pimpinan Wilayah dipilih secara langsung dan ditetapkan oleh
Pimpinan Pusat dari calon-calon anggota Pimpinan Wilayah yang telah
disahkan oleh Musyawarah Wilayah.
d. Pimpinan Wilayah dapat mengusulkan tambahan anggotanya kepada
Rapat Pimpinan Wilayah yang kemudian dimintakan ketetapan
Pimpinan Pusat.
Pasal 9
PEMILIHAN DAN PEMBERHENTIAN PIMPINAN.
BAB VI
Pasal 12
KEUANGAN
2. Biaya Paguyuban semuanya ditangani bersama-sama oleh DPP, DPW, DPD,
DPC, dan DPAC, sedangkan keperluan setempat ditanggung oleh masing-
masing yang bersangkutan.
BAB VII
Pasal 13
PEMBUBARAN ORGANISASI
BAB VIII
Pasal 14
ANGGARAN RUMAH TANGGA
Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Dasar ini akan diatur dalam
Anggaran Rumah Tangga.
BAB IX
Pasal 15
PERUBAHAN ANGGARAN DASAR
BAB X
Pasal 16
PENUTUP
Anggaran Dasar ini merupakan Anggaran Dasar yang telah ditetapkan dalam
RAKER Ke I Paguyuban ASGAR di Bandung, Pada tanggal 14 September 2019
M, dan mulai berlaku sejak tanggal di tetapkan.
DITETAPKAN DI : BANDUNG
PADA TANGGAL : .........2019
DISAHKAN OLEH :
DEWAN PIMPINAN PUSAT
PAGUYUBAN ASGAR
ASEP SUTARNA IKO BAMBANG S, SH
Ketua umum Sekertaris Umum
Pasal 1
ANGGOTA
2. Kewajiban Anggota
a. Meninggal dunia
b. Usianya yg sudah tidak memungkinkan untuk beraktifitas.
c. Permintaan sendiri
d. Diberhentikan oleh Keputusan Pimpinan Pusat karena melanggar
disiplin organisasi dan merusak nama baik Paguyuban .
Pasal 2
ANAK CABANG
Pasal 3
CABANG
Pasal 4
DAERAH
Pasal 6
PUSAT
Pasal 7
PIMPINAN PUSAT
Pasal 8
PIMPINAN WILAYAH
Pasal 10
PIMPINAN CABANG
Pasal 11
PIMPINAN ANAK CABANG
Pasal 12
DEPARTEMEN, LEMBAGA, DAN BIRO
Pasal 13
PERGANTIAN PIMPINAN
1. Pergantian Pimpinan Pusat dilakukan dalam Munas, sedangkan pergantian
Pimpinan Wilayah, Pimpinan Daerah, Pimpinan Cabang, dan Pimpinan
Anak Cabang dilakukan dalam musyawarah masing-masing tingkat.
2. Setiap pergantian pimpinan harus menjamin penyegaran, regenerasi, dan
jalannya roda kepemimpinan.
3. Pimpinan lama tetap menjalankan tugasnya sampai dilakukan serah terima
jabatan.
4. Serah terima jabatan pimpinan dan hak milik organisasi harus
dilaksanakan selambat-lambatnya 1 (satu) bulan setelah
Munas/Musyawarah, dengan disaksikan pimpinan di atasnya.
Pasal 14
PEMILIHAN PIMPINAN
Pasal 15
MUNAS
Pasal 16
MUNAS LUAR BIASA
Pasal 17
RAPIMNAS
Pasal 18
MUSYAWARAH WILAYAH
Pasal 19
MUSYAWARAH DAERAH
Pasal 20
MUSYAWARAH CABANG
Pasal 21
RAPAT PIMPINAN
Pasal 22
RAPAT KERJA
Pasal 23
KEPUTUSAN PERMUSYAWARATAN
Pasal 24
LAPORAN TAHUNAN
Pasal 29
KEUANGAN
Pasal 30
KETENTUAN-KETENTUAN LAIN
Ditetapkan di : Bandung
Pada Tanggal : 23 Sya’ban 1424 H
14 September 2019 M
DISAHKAN OLEH :
DEWAN PIMPINAN PUSAT
PAGUYUBAN ASGAR