Anda di halaman 1dari 30

Persatuan Wredatama

RepublikIndonesia
(PWRI)
KOTA LUBUKLINGGAU

26/11/2019
Persatuan Wredatama Republik Indonesia
(PWRI)
 adalah Organisasi kemasyarakatan
pensiunan sipil yang bersifat nasional,
menjunjung tinggi persatuan dan
kesatuan, hak asasi manusia, mandiri,
demokratis, nirlaba bertujuan untuk
meningkatkan kesejahteraan hidup
anggota wredatama dan keluarganya

Sumber : AD-PWRI pasal 5


Sejarah singkat PWRI
• Para wredatama adalah pensiunan sipil
dan merupakan komponen bangsa yang
memiliki hak dan kewajiban yang sama
dengan anggota masyarakat lainnya,
sehingga perlu terus ditingkatkan
keberdayaannya agar mampu mandiri dan
berperanserta dalam pembangunan
nasional Indonesia.
Sejarah ....lanjutan
• Dengan didorong keinginan luhur serta
dilandasi perasaan senasib, maka pada
tanggal 24 Juli 1962 di Yogyakarta,
organisasi-organisasi pensiunan yang ada
pada saat itu, atas prakarsa para
tokohnya, meleburkan diri menjadi satu
wadah tunggal yang kemudian diberi
nama Persatuan Wredatama Republik
Indonesia, disingkat PWRI.
ANGGOTA PWRI meliputi :

 Pensiunan PNS atau ASN, Pensiuan


karyawan BUMN/BUMD, Pensiunan
Pejabat Negara, Mantan Kepala Desa dan
Perangkat Desa, Isteri atau Suami atau
Janda dari Pensiunan PNS/ASN/BUMN
/BUMD/Pejabat Negara/Kepala Desa/
Perangkat Desa

Sumber : AD-PWRI pasal 18 ayat (1) dan ayat (2) serta


pasal 19 ayat (1)
Pengertian : WREDATAMA

 Wreda = Orang tua


Tama = Utama
  WREDATAMA artinya :
Orang tua yang utama, yang telah selesai
dalam tugas pengabdian terhadap bangsa
dan negaranya serta melanjutkan
darmabakti pengabdian kepada masyarakat
 Sumber : .ART- PWRI pasal 6
DOKTRIN PWRI
• Pasal 8 (1) sebagai pedoman perjuangan
seluruh anggota, ada Doktrin PWRI yaitu
“Tata Tenteram Karta Raharja”, bermakna:
a. Tata : Negara teratur baik,
b. Tenteram : Keadaan aman tanpa gangguan,
c. Karta : Tiap penduduk dapat kesempatan
bekerja dan mendapat cukup nafkah,
d. Raharja : Penduduk berada dalam kebahagiaan
kesejahteraan.
DOKTRIN....lanjutan

• Pasal 8 (2) Dalam menjalankan kegiatan


mencapai tujuan dan perjuangan
organisasi serta sebagai pedoman sikap
perilaku bagi seluruh anggota, PWRI
memiliki Kode Etik PWRI yaitu “Panca
Ubaya PWRI”
VISI
Terwujutnya organisasi skala
Nasional yang kuat dan mandiri
sebagai wadah seluruh wredatama,
serta meningkatnya kesejahteraan
anggota dan keluarganya
Sumber :
Petikan AD – PWRI Pasal 6
MISI PWRI
1. Mempererat kesatuan dan kesatuan serta
solidaritas wredatama
2. Meningkatkan kemandirian dan kualitas hidup
wredatama
3. Mengusahakan kesejahteraan yang layak bagi
kehidupan wredatama oleh Pemerintah
4. Meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta
kearifan menjadi panutan masyarakat
5. Mendukung pembangunan bangsa dan Negara
Sumber : Petikan AD – PWRI Pasal 7
ATRIBUT PWRI
• Pasal 9 Atribut PWRI berupa Lambang,
Pataka, Bendera, Lencana, Pakaian
Seragam.
• Pasal 10 (1) Bentuk Lambang merupakan
segi lima, dengan kata-kata “Tata
Tenteram Karta Raharja”
KEANGGOTAAN
Pasal 18 (1) Anggota PWRI meliputi:
a.Pensiunan PNS/ASN Pusat dan Daerah;
b. Pensiunan karyawan BUMN) dan BUMD;
c. Pensiunan Pejabat Negara;
d. Mantan Kepala dan Perangkat Desa
Pasal 19 Isteri atau suami anggota tersebut
pada pasal 18 ayat (1) dengan sendirinya
menjadi anggota.
TENTANG ANGGOTA
• Pasal 20 Keanggotaan berakhir karena : a.
Meninggal dunia. b. Atas permintaan
sendiri. c. Diberhentikan
• Pasal 21 (1) Setiap anggota mempunyai: a.
Hak Bicara. b. Hak Suara. c. Hak Memilih.
d. Hak Dipilih. e. Hak Membela Diri. f. Hak
Memperoleh Bantuan Hukum. g. Hak
Menghadiri Rapat. h. Hak Mengajukan Usul
KEWAJIBAN ANGGOTA
a. Mentaati ketentuan AD dan ART, serta
peraturan dan keputusan organisasi.
b. Membela dan menjunjung tinggi nama,
kehormatan, serta disiplin organisasi.
c. Membayar uang pangkal dan iuran bulanan.
d. Senantiasa berupaya mempererat tali
persaudaraan dan persatuan
e. Berusaha agar selalu memenuhi undangan
rapat.
ORGANISASI
Organisasi PWRI terdiri dari :
a. tingkat Nasional disebut PWRI,
b.tingkat Provinsi, disebut PWRI Provinsi,.
c. tingkat Kab atau Kota, disebut PWRI
Kabupaten/Kota,
d.tingkat Kecamatan, disebut PWRI
Kecamatan,
e. tingkat Desa dan Kelurahan, disebut PWRI
Desa/Kelurahan
PEMBINA DAN PENASEHAT
• Pembina PWRI Kota adalah Walikota dan
Wakilnya adalah Wakil Walikota.
• Pembina PWRI Kecamatan adalah Camat
• Penasehat adalah pejabat pemerintah,
tokoh wredatama dan tokoh masyarakat
lainnya yang bertugas memberikan
nasehat dan saran kepada pengurus, baik
diminta maupun tidak.
PENGURUS
Pengurus organisasi PWRI terdiri dari :
a.Pengurus Besar PWRI,
b.Pengurus PWRI Organisasi Pensiunan
Instansi Kementerian dan Lembaga
c. Pengurus PWRI Provinsi, merupakan
pimpinan organisasi tingkat Provinsi.
d.Pengurus PWRI Kabupaten/Kota
e.Pengurus PWRI Kecamatan,
f. Pengurus PWRI Desa/Kelurahan,
Pengurus.... ....lanjutan
• Masa bakti pengurus organisasi PWRI di
semua tingkatan seperti tersebut ayat (1)
ditetapkan 5 (lima) tahun, dan setelah itu
dapat dipilih kembali.
• Bila terjadi kekosongan Ketua dan/atau
Pengurus PWRI di semua tingkatan diisi dan
ditetapkan dalam Rapat Pleno Pengurus.
• Pergantian tersebut pada disampaikan
kepada Pengurus PWRI tingkat atasnya,
untuk mendapatkan pengesahan
KERUKUNAN WANITA WREDATAMA
• Di lingkungan organisasi PWRI dibentuk
Kerukunan Wanita Wredatama PWRI, yang
merupakan bagian tak terpisahkan dari PWRI
dalam rangka pemberdayaan dan
peningkatan peran PWRI perempuan.
• Dibentuknya bidang Kerukunan Wanita
Wredatama PWRI untuk mewadahi kegiatan
kewanitaan dalam rangka pemberdayaan
dan peningkatan peran perempuan dalam
pembangunan nasional
KERTA.... ....lanjutan
• Ditingkat Pengurus PWRI Kota, salah satu
Wakil Ketua atau Ketua Seksi Kerukunan
Wanita
• Ditingkat Pengurus PWRI Kecamatan,
membentuk Urusan Kerukunan Wanita yang
membidangi kegiatan kewanitaan dalam
rangka pemberdayaan dan peningkatan
peran perempuan dalam pembangunan
nasional.
ART BAB XII MUSYAWARAH DAN
RAPAT
• Pasal 49 (1) Musyawarah PWRI Kota
merupakan pemegang kekuasaan tertinggi
dalam wilayah kerja/kegiatan PWRI Kota,
diselenggarakan sekali dalam 5 (lima)
tahun, dipimpin oleh pimpinan dari unsur
Pengurus PWRI Kota dan Pengurus PWRI
Kecamatan.

MUSYAWARAH DAN
RAPAT.... ....lanjutan
(2) Musyawarah PWRI Kota dengan tujuan:
a.Mengevaluasi pelaksanaan program 5 tahun;
b.Memilih dan menetapkan Kepengurusan 5
tahun masa bakti mendatang;
c. Menetapkan program kerja 5 tahun yad;
d.Menetapkan tatanan strategis dan kebijakan
mendasar dalam rangka pengembangan dan
kemajuan PWRI di wilayah bersangkutan.
RAPAT KERJA
ART Pasal 51
• Rapat Kerja PWRI Kota diselenggarakan
diantara dua Musyawarah PWRI Kota, atas
prakarsa dan dipimpin oleh Pengurus PWRI
Kota;
• Rapat Kerja PWRI Kota dihadiri oleh : a.
Pengurus PWRI Kota b. Utusan PWRI
Kecamatan
RAPAT KERJA
Rapat Kerja diselenggarakan dengan tujuan
a.mengevaluasi pelaksanaan Program Kerja
berdasarkan Program Umum PWRI tahun
yang sedang berjalan,
b.membahas pelaksanaan Keputusan
Musyawarah PWRI Kabupaten/Kota dan hal-
hal yang bermanfaat bagi organisasi dan
Anggota.
c. Pelaksanaannya diatur dalam Ketentuan
Acara & Tata Tertib yang disetujui peserta.
KEUANGAN PWRI
Dalam ART BAB XIII Pasal 56 (1) Sumber
keuangan organisasi PWRI diperoleh dari:
a.Uang pangkal dan iuran Anggota
b.Uang iuran insidental.
c.Sumbangan yang tidak mengikat
d.Bantuan dana dari pemerintah & instansi
e.Usaha lain yang sah
UANG PANGKAL & IURAN
Berdasarkan Ketetapan Munas PWRI No:
11/TAP/MUNAS/XIII/2016, ditetapkan
a.Besarnya uang pangkal Rp. 5.000,-.
b.Iuran Anggota sebesar Rp. 2.000,-/bulan
c.Pembagian perolehan diatas diatur sebagai
berikut :
– 60% untuk PWRI Kecamatan
– 25% untuk PWRI Kabupaten/Kota
– 10% untuk PWRI Provinsi
– 5% untuk Pusat/PB PWRI
SEKRETARIAT
Berdasarkan ART pasal 60
(1)Pengurus Besar PWRI membentuk Sekretariat
Jenderal untuk penunjang kegiatan organisasi,
yang dipimpin dan dikordinasikan Sekjen PB
PWRI.
(2) Pengurus PWRI setiap tingkatan Organisasi,
dapat membentuk Sekretariat yang diperlukan
sesuai kondisi setempat, yang dipimpin dan
dikordinasikan Sekretaris Pengurus PWRI yang
bersangkutan
Forum Silaturahmi
• Berdasarkan ART Pasal 55 dimungkinkan dijalin

“Forum Silaturahmi dan Komunikasi”


PWRI dengan Purnawirawan TNI/POLRI, Legiun
Veteran Republik Indonesia, Dewan Harian
Nasional/Daerah 45, dalam rangka melanjutkan
darma bakti dan pengabdian kepada bangsa dan
Negara serta masyarakat guna menjaga
keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia
PENUTUP
• Bahwa AD-PWRI disetujui dan disyahkan
pada Munas PWRI ke 13 tahun 2016 dan
penetapan ART dilakukan oleh PB PWRI
sesuai amanah AD PWRI pasal 35 ayat
(1) dan ayat (2)
• Melalui AD dan ART ini dapat dijadikan
pedoman dalam rangka pelaksanaan
kegiatan organisasi PWRI kita

Anda mungkin juga menyukai