Anda di halaman 1dari 11

ANGGARAN DASAR (AD)

DAN
ANGGARAN RUMAH TANGGA (ART)

PUNGUAN TOGA SITINJAK & BORUNA (PTSB)

SE JABODETABEK
KATA PENGANTAR
Atas berkat rahmat Tuhan Yang Maha Kuasa, kami Pengurus Harlan Pusat berusaha menyusun buku ini
demi kepentingan seluruh anggota yang bermarga Sitindjak dan Boruna di SEJABOTABEK - BANTEN.

Yang menjadi tujuan dan sasaran kami atas diberikannya tugas kepada kami adalah menggalang rasa
kekeluargaan untuk menciptakan persatuan dan kesatuan Pomparan ni Ompu I Raja Toga Sitindjak
Sejabotabek - Banten yang didasari nasarumpun, nasamudar dohot holong naung tinonahon ni Ompunta
sijolo-jolo tubu dan cinta kasih dan Tuhan yang maha Esa.
Demikian pula buku ini diterbitikan agar dapat saling mengetahui Nama, Alamat dan urutan keturunan dari
Toga Sitindjak. Pendataan mi kami lakukan melalui marompu-ompu dan melalui wilayah-wilayah. Hasilnya
yang kami dapat belum begitu sempurna dan belum lengkap , harapan kami kalau ada dari anggota yang
belum terdaftar, harap mendaftar melalui wilayah atau marompu-ompu dan dapat juga langsung kepada
Pengurus Harlan Pusat di Harapan Jaya Blok C No. 189 No. Teip. 885 0987 atau di Ji. Nangka II No 18
Perumahan Harapan Baru No TeIp. 886 3984.
Dengan tersebarnya buku ini ditengah-tengah keluarga kita, diharapkan agar dapat memeliharanya dengan
balk dan mensosialisasikan kepada keturunan kita sebagai generasi penerus dan kepada yang lainnya dan
sekaligus untuk mempererat hubungan kekeluargaan diantara keturunan keluarga besar Sitindjak
dimanapun berada.

PINTOR MANGKULING DO MUDAR MOLO BINOTO IBANA POMPARAN NI RAJA TOGA SITINDJAK.

Demikian pengantar kami dan sebelumnya kami memohon maaf sebesar besarnya atas kekurangan kami
dalam penyusunan buku ini.
Terima kasih.
Jakarta 6 Mei 2006
ANGGARAN DASAR (AD)
PUNGUAN TOGA SIT!NDJAK & BORUNA (PTSB)
BAB.I
NAMA WAKTU DAN TEMPAT KEDUDUKAN
Pasal 1
NAMA
Organisasi ini bernama Punguan Toga Sitindjak dohot Boruna atau disingkat PTSB

Pasal 2
WAKTU
Organisasi ini sudah berjalan sejak tahun seribu sembilanratus enam puluhan dan berlanjut sampai waktu
yang tidak ditentukan serta diteruskan selama masih diperlukan

Pasal 3
TEMPAT DAN KEDUDUKAN
Organisasi ini berkedudukan di Jakarta dan meliputi daerah Sejabotabek dan Banten (Jakarta,Depok, Bogor,
Tanggerang Bekasi-Karawang dan Banten)

BAB II
AZAS DAN LANDASANNYA
Pasal4
Organisasi ini berazaskan Pancasila dan UUD 1945

Pasal 5
Organisasi ini berdasarkan ajaran kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa dan meningkatkan sifat
kasih sayang , kegotongroyongan, kekeluargaan dan diikuti adat Batak yang disesuaikan dan
disempurnakan menurut zaman dan tempat, situasi dan kondisi.

BAB III
MAKSUD dan TUJUAN
Pasal 6
Organisasi ini mempererat persatuan dan kesatuan, kekeluargaan serta menghimpun anggotanya untuk
mencapai tujuan yang baik.
Pasal 7
Organisasi ini bertujuan:
a) Membina anggotanya untuk menjadi orang yang Percaya kepada Tuhan Yang Maha Esa dan
mengamalkan kasih sayang dari Tuhan
b) Membina anggota agar menjadi warga negara yang baik, berbakti kepada Negara dan masyarakat
serta bersosialisasi antara sesama sesuai dengan ajaran Pancasila.
c) Mempererat perasaan kekeluargaan diantara sesama anggota
d) Saling bantu membantu secara gotong royong antar sesama anggota dalam hal suka maupun duka.
e) Melestarikan adat Batak serta dapat menyesuaikan dan mengembangkan adat Batak tersebut
sesuai dengan kebutuhan situasi dan kondisi.
f) Turut berusaha membenahi dan menyelesaikan masalah kekeluargaan anggota bila diperlukan.
g) Usaha-usaha lain yang dapat membantu dan mendukung tujuan untuk kebaikan dan keutuhan
organisasi.
BAB IV
KEANGGOTAAN
Pasal 8
Status dan Persyaratan Anggota;
a) Yang menjadi anggota ialah semua orang yang bermarga Sitindjak dan Boru Sitindjak yang sudah
berkeluarga, maupun anak-anak dan dewasa yang masih tanggung jawab atau ikut orang tua atau
wali.
b) Anggota Luar biasa misalnya bere yang dapat memohon menjadi anggota luar biasa. Keluarga yang
tidak memenuhi persyaratan anggota biasa dapat menjadi anggota luar biasa setelah disetujui oleh
Dewan Penasehat atau atas usul melalui Pengurus Wilayah.

Pasal.9
Kewajiban dan Hak Anggota
a) Menjaga nama baik Punguan, kerukunan punguan dan keserasian punguan.
b) Ikut menghadiri undangan sukacita jikalau diundang dan terutama waktu ada dukacita harus hadir
walaupun tidak diundang.
c) e. Ikut serta dipilih dan memilih untuk menjadi Pengurus Wilayah, Pusat dan Penasehat.
d) Membayar uang iuran sebesar Rp 24.000 (duapuluh empat ribu rupiah) pertahun dan memberikan
sumbangan –sumbangan yang sedang dijalankan
e) Meminta dan mendapat bantuan berupa materi, tenaga, petunjuk dan sebagainya pada waktu ada
kejadian sukacita dan dukacita.

Pasal 10
Pengangkatan dan pemberhentian anggota
Pengangkatan clan pemberhentian anggota diatur dalam Anggaran Rumah Tangga (ART).
BAB V
KEPENGURUSAN
Pasal 11
Kepengurusan terdiri dari:
a Dewan Penasehat (DP)
b. Pengurus Harlan Pusat (PUP)
c.. Pengurus Harlan Wilayah (P11W)
Periode Kepengurusan Dewan Penasehat adalah selama 3 tahun
Periode Kepengurusan Pusat dan Wilayah Selama 3 tahun

Pasal.12.
a) Ketua Umum dipilih oleh anggota Fotmateur.
b) Angggota Formateur terdiri dari
 Dewan Penasehat = 4 suara
 Pengurus Harlan Pusat = 2 suara
 Pengurus Wilayah = 1 suara setiap wilayah (minimum 50% dari jumlah
wilayah)
c) Ketua umum dipilih dari anggota yang bermarga Sitindjak dengan syarat:
 Umumnya dikenal dan rajin pada setiap ada acara suka dan duka
 Dipilih bergiliran dari setiap Oppu max. dapat diplih 2 kali kepengurusan.
d) Ketua umum terpilih diberikan hak untuk memilih dan mengangkat personalia pengurus pusat
e) Anggota Dewan Penasehat dipilih oleh Anggota Fotmateur.
f) Anggota Dewan Penasehat di berikan hak memilih Ketua Dewan Penasehat.
g) Anggota Dewan Penasehat dilantik oleh Ketua Formateur.
h) Pengurus Pusat dan Pengurus Wilayah dilantik oleh Ketua Dewan Penasehat.
i) Pengurus Pusat, Pengurus Wilayah dan Dewan Penasehat mengadakan rapat membahas atau
merumuskan ganis2 besar haluan PTSB atau program kerja jangka panjang dan jangakat pendek
PTSB, waktu dan hari pelaksanaan rapat ditentukan oleh Pengutus Pnsat.

Pasal. l3
Anggota dewan penasehat dapat diangkat menjadi anggota penguus harian akan tetapi tidak boleh lebih
dari 30% dari jumlah Dewan Penasehat. Ketua dan seketaris tidak boleh merangkap dan demikian juga
Ketua dan Seketaris PHP tidak boleh merangkap.
Pasal 14
a) Bilamana terjadi kekosongan atau kericuhan di kepungurusan harian wilayah, maka pengurus harlan
pusat berkewajiban untuk mengatasi dan mengambil alih atau mengangkat caretaker wilayah
tersebut.
b) Bilamana terjadi kekosongan atau kenicuhan di kepengurusan harlan pusat, maka Dewan
penasehat dibeni hak untuk mengatasinya
Pasal 15
Pengu harian pusat terdiri dari:
a) Satu orang ketua umum
b) Dua sampai empat orang ketua
c) Satu orang sekertaris umum
d) Dua atau tiga orang sekertaris
e) Satu orang Bendahara umum
f) Dua atau tiga orang bendahara
Pasal 16
Pengurus Wilayah terdiri da satu orang Ketua, Satu orang sekertaris dan satu orang bendahara. Dapat juga
dipilih satu wakil masing2 pengurus apabila daerah atau eilayah itu memungkinkan. Penguins Wilayah
membentuk Komisari-komisaris untuk mempermudah pendataan dan komunikasi antar sesama anggota

BAB VI
Pasal 17
PERIODE RAPAT-RAPAT
a) Rapat Umum Anggota diadakan sedikitnya satu kali dalam 3 tahun
b) Rapat pengurus diadakan paling sedikit satu kali dalam 6 buIan (sesuai kebutuhan).
c) Rapat pengurus wilayah diadakan paling sedikit 1 kali dalam 2 bulan dan hasil rapat dilaporkan
kepada Pengurus Harlan Pusat secara tertulis (sesuai kebutuhan)

Pasal 18
Keputusan Rapat
Keputusan Rapat diambil sedapat mungkin dengan musyawarah dan mufakat. Voting atau pemungutan
suara langsung dapat dulakukan sebagai jalan akhir.

Pasal 19
Rapat Umum Luar Biasa
Rapat anggota luar biasa dapat diadakan atas permintaan:
a) 30% dari anggota Dewan penasehat
b) 30% dari anggota Pengurus harian
c) 6 orang ketua wilayah
Permintaan harus diadakan secara tertulis, dan yang mengadakan Rapat Umum Luar Biasa adalah
Pengurus Harian Pusat. Bilamana tidak dilakukan dalam waktu 60 hari, maka Dewan penasehat dapat
mengangkat panitia persiapan untuk pelaksanaan Rapat Umum Luar Biasa
Surat undangan harus dikirim paling lambat 14 hari sebelum hari rapat yang dihadiri sedikitnya 60% dari
Anggota. Bilamana quorum tidak tercapai, maka dibuat lagi undangan untuk rapat paling cepat 5 hari dan
paling lambat 15 hari kemudian.
Jika quorum tidak tercapai. maka rapat ini dianggap syah untuk mengambil keputusan. Pada rapat ini
Anggota Dewan Penasehat dapat diberhentikan dan mengangkat Anggota Dewan Penasehat yang baru
sebagai pengganti.
Bab VII
KEUANGAN P.T.S.B
Pasal 20
Sumber Pendapatan
Keuangan atau sumber Kas PTSB adalah terdiri dan:
a. Uang pangkal
b. Uang iuran
c. Sumbangan-sumbangan
d. Usaha-usaha yang lain yang syah dan halal

Pasal 21
Pembelanjaan
Pengeluaran-pengeluaran PTSB adalah untuk
a) Keperluan administrasi dan seketariat
b) Membiayai rapat umum anggota, pesta punguan dli
c) Pemberian bantuan atau sumbangan pada anggota yang ditimpa duka dan suka sesuai peraturan
yang berlaku.
Pasal 22
Pertanggung Jawaban
Semua pemasukan dan pengeluaran keuangan harus dipertanggung jawabkan secara tertulis disertai
dengan bukti2 yang syah dan lain-lain oleh bendahara kepada pengurus harian pusat, pengurus harian
pusat mempertanggung jawabkannya dalam rapat umum.

BAB VIII
PERUBAHAN ANGGARAN DASAR
Pasal23
Perubahan atau perbaikan anggaran dasar dapat dilakukan oleh pengurus pusat dan wilayah dalam (pleno).
Surat undangan harus dikirim 14 hari sebelum rapat dan harus dicantumkan adanya acara perubahan
perbaikan AD/ART. Rapat ini haru dihadiri oleh sedikitnya 60% dari anggota. Bila quorum tidak tercapai,
maka dapat dibuat lagi undangan untuk rapat berikutnya paling cepat 5 hari dan paling lambat 15 han
kemudian.
Jika quorum tidak tercapai, maka rapat terahir ini dianggap syah mengambil keputusan.
BAB IX
PENUTUP
PasaI24
Hal-hal yang belum diatur dalam angganan dasar ini akan diatur dalam anggaran rumah tangga atau
peraturan-peraturan lain yang dibuat oleh Dewan Penasehat dan Pengurus Harian Pusat

A. ANGGARAN RUMAH TANGGA (ART)


PUNGUAN TOGA SITINDJAK DOHOT BORUNA (PTSB)

BAB. I
Pasal.1
PTSB meliputi daerah Jakarta dan sekitarnya, yaiutu daerah administrasi DKI Jakarta Raya, Kabupaten
Bogor, Depok, Tanggerang, Banten dan Bekasi. Kesemuanya dibagi 11 wilayah:
1) Jakarta Utara
2) Jakarta Timur I (batas kalimalang)
3) Jakarta Timur II (batas kalimalang)
4) Jakarta Pusat
5) Jakarta Selatan
6) Jakarta Barat
7) Tanggerang dan sekitarnya
8) DepoklCimanggis
9) Bogor/Cileungsi/Cibinong
10) BekasilTambunlCibitung/Cikarang
11) Banten dan sekitarnya.
Perubahan wilayah dapat diadakan apabila diperlukan.

Pasal 2
Hak-hak dan kewajiban anggota
Menjadi anggota PTSB perlu mengajukan permintaan dengan mengisi formulir atau secara tertulis

Pasal 3
Seorang auggota dapat keluar dan punguan atas permintaan sendiri, karena pindah tempat tinggal dan
alasan lainnya.
Pasal 4
Anogota Luar Biasa
a) Seseorang dapat meminta menjadi anggota luar biasa misalnya seseorang bere atau tokoh tertentu.
b) Penerimaannya harus mendapat persetujuan Dewan Penasehat atas usulan Pengurus Wilayah
c) Kewajiban dan hak-hak anggota luar biasa sama dengan Anggota biasa diwilayah tsb.
Pasal 5
a. Apabila anggota PTSB Menikahkan anak atau menikahkan boru, dan punguan mendapat undangan,
maka PTSB akan memberikan tumpak sebanyak Rp 100.000.- (seratus ribu rupiah) dan
menyerahkan ulos ke pengantin boru seharga Rp 100.000.-,(seratus ribu rupiah) dan demikian juga
pada saat menikahkan boru, Suhut Bolon harus memberikan jambar ke Punguan (“ima nidokna
parsuhian”). Dan ulos yang akan diterima Punguan agar yang lebih baik (UNDENGGAN) dan acara
pemberian Ulos di serahkan pada saat pangadation ke pada punguan.

b. PTSB memberikan bantuan kepada yang berduka cita:


■ Dakdanak/ remaja (ndang hot ripe)—Rp 200.000.-
■ Namagodang (berumahtangga)--- Rp 400.000.-
■ atau (2) ditambah teken les duka cita (edaran) akan diserahkan waktu manise.

c. Dalam hal musibah , misalnya kebakaran, gempa bumi atau banjir yang mengakibatkan kerusakan
dan kerugian besar, maka dapat dijalankan/diedarkan daftar untuk minta sumbangan kepada
Anggota untuk membantu anggota yang mengalami musibah.

BAB III
KEPENGURUSAN PUSAT
Pasal 7
Yang berhak diangkat menjadi ketua umum, ketua, wakil ketua dan seketaris umum adalah yang bermarga
Sitindjak. Untuk jabatan wakil seketaris dan Bendahara/wakil dapat diangkat dan kalangan boru.
Pasal 8
Ketua umum bertanggung jawab mengenai jalannya organisasi punguan dan memberi laporan kepada
dewan penasehat (Rapat.Umum Anggota). Laporan umum keseluruhan diberikan paling lambat 3 minggu
sebelum rapat umum anggota oleh pengurus harian pusat.

Pasal 9
Naposobulung
Ketua umum memilih seorang dari pengurus pusat untuk membina dan membimbing kaum muda-mudi
(naposobulung) PTSB, dan dinamakan ketua pembimbing naposobulung. Ketua pembimbing dapat
mengangkat dan menunjuk pengurus wilayah-wilayah untuk dapat mengkoordinir dan mendorong Naposo
Bulung diwilayahnya serta menyusun kepengurusan Naposobulung Sejabotabek.

Pasal 10
Seketariat
Seketaris adalah yang mengerjakan dan melaksanakan segala urusan mengenai surat menyurat termasuk
surat keluar, surat edaran, notulen-notulen rapat, surat undangan, dll, juga termasuk pengiriman dan
pengarsipannya. Termasuk dengan pendaftaran Anggota2 dan pendokumentasian.
Pasal 11
Kepengurusan Wiilayah
Pengurus wilayah bertanggung jawab memimpin dan mengkoordinir segala kegiatan diwilayalmya dan
dapat menjadi pengurus yang bijaksana, lapang dada, jala dilehon rohana.(par bahul bahul na balga)
Setiap ada perkembangan diwilayahnya harus melaporkan kepada Pengurus Harian Pusat.

BAB IV
PERBENDAHARAAN
Pasal 12
a) Bendahara mempunyai tugas mengumpulkan ,meng admnistrasikan , menyimpan
semua uang yang masuk, uang iuran, derma, sumbangan2, uang lelang. Dan sebagainya.
b) Pembayaran, pengeluaran dilakukan oleh bendahara dan harus selalu disertai
kwitansi atau bukti2 pengeluaran yang syah.
c) Untuk jumlah pengeluaran diatas Rp 100.000 harus ada persetujuan atau tanda
tangan ketua umum atau ketua yang ditugaskan.
d) Bendahara bertanggung jawab mengenai tertibnya pengeluaran dan pemasukan
uang serta admistrasi dan pendokumentasiannya.
e) Urusan menyimpan dan memlihara harta benda, juga menjadi tugas bendahara.

Pasal 13
MENATA DAN MENGELOLA HARTA BENDA
a) Harta Benda yang bergerak dan harta benda yang tak bergerak kepunyaan PTSB
dicatat, disimpan, dipelihara dan ditata oleh bendahara PTSB.
b) Penggunaan atau pemanfaatan harta benda PTSB yang tidak bergerak diatur
oleh Pengurus Harian Pusat. Untuk itu pengurus harian pusat mengeluarkan surat keputusan (SK). Jika
mengenai hal-hal penting Pengurus Harian Pusat meminta persetujuan dari Dewan Penasehat.
c) Pengalihan harta tidak bergerak hanya dapat dilakukan oleh RAPAT Dewan
Pengurus Pusat
d) Untuk rapat tsb harus diedarkan undangan secara khusus dengan mencantumkan
acara tsb, dan harus dihadiri sedikitnya 70% dan disetujui oleh 60% yang hadir.

Pasal 14
PERTIMBANGAN KEUANGAN
a) Pemungutan iuran oleh Pengurus Wilayah.
b) Uang iuran dan pemasukan uang yang lain-lain pada dasarnya disetor ke
Bendahara Pusat oleh Pengurus Wilayah. Besarnya atau perimbangan keuangan tsb ditentukan oleh
Pengurus Harlan Pusat bersama sama dengan Pengurus Wilayah dengan Persetujuan Dewan
Penasehat.
BABV
PERKUMPULAN / KEGIATAN ORGANISASI ATAS NAMA SITINDJAK
Pasal 15
a) Mengadakan dan membentuk perkumpulan/ organisasi atau kegiatan atas/dengan
nama Sitindjak harus mendapat persetujuan terlebih dahulu dari Pengurus PTSB.
b) Dalam hal ada pelanggaran atau penyalahgunaan dapat ditindak, sehingga yang
bersangkutan tidak ada hubungan keluarga dan tidak ada hubungan dengan PTSB
c) Sebelum melanjutkan hukuman, yang bersangkutan harus dipanggil dulu untuk
dimintai keterangan-keterangan dan pertanggung jawaban. Atau lebih dulu diberikan peringatan yang
cukup dan wajar, serta yang bersangkutan harus diberi kesempatan untuk membela diri secara adil.
Setelah itulah kepengurusan dapat memberikan sanksi hukuman.

BAB. VI
PENUTUP
Pasal 16
Hal-hal yang belum diatur atau belum jelas dalam ART ini akan dibuat ketentuan ketentuan atau Peraturan-
peraturan oleh pengurus pleno bersama-sama dengan Dewan Penasehat.
Disyahkan pada Rapat Umum Anggota pada tanggal 9 Mei 1993. diperbaiki dan disempurnakan oleh Rapat
DPPHP tanggal 6 Mel 2006.

Anda mungkin juga menyukai