Anda di halaman 1dari 16

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa yang
senantiasa memelihara hidup kita setiap saat.

Untuk menampung aspirasi teman-teman yang bertempat tinggal di Jalan


Yayasan dan Jalan Bhakti sekitarnya, khususnya Warga Batak yang merindukan
adanya wadah Perkumpulan (STM) Batak.

Sehubungan dengan itu dan adanya kesepakatan dibentuklah


“STM RIM NI TAHI” dengan Motto : TAMPAK NA DO RANTOSNA RIM
NI TAHI DO GOGONA.

Tujuan dari organisasi ini adalah mempererat persaudaraan diantara


sesama sekampung yang berdekatan dengan dasar iman Kristen, Cinta Kasih dan
saling tolong-menolong dalam kegiatan-kegiatan suka dan duka.

Akhirnya kami menyampaikan terimakasih kepada kita semua anggota


yang berpartisipasi dan kepada pemrakarsa terbentuknya wadah ini. Tuhan Yesus
Kristus memberkati kita semua.

Horas......shalom.

Medan, 24 September 2022

Ketua

G. Simanjuntak, SE,AK

i
ii
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ............................................................................................. i

Struktur Organisasi ....................................................................................... ii

Anggaran Dasar ............................................................................................ 1

Anggaran Rumah Tangga ............................................................................. 5

Susunan Pengurus ........................................................................................ 12

Daftar Anggota (Pada saat Pemilihan) ......................................................... 13

iii
ANGGARAN DASAR

Pasal 1
NAMA, WAKTU DAN WILAYAH
1. Perkumpulan ini disebut “SERIKAT TOLONG MENOLONG RIM NI
TAHI” atau “STM RIM NI TAHI” Tanjung Gusta Medan Helvetia.
2. Perkumpulan didirikan dengan waktu yang tidak terbatas.
3. Perkumpulan didirikan atau ditetapkan pada tanggal 24 September 2022
4. Lingkungan atau lokasi dibagi dalam komisaris.
1. Komisaris I (satu)
Jalan Yayasan sekitarnya.
2. Komisaris II (dua)
Jalan Bhakti sekitarnya

Pasal 2 ( Dasar)
1. Dasar perkumpulan menganut dasar kekeluargaan dalam Iman Kristiani
dan Cinta Kasih yang tidak menganut Aliran Politik.
2. Iman Kristiani yang dimaksud pada ayat 1 tidak didasarkan kepada salah
satu Denominasi Gereja tetapi bersifat Oikumene.

Pasal 3
1. Perkumpulan mengadakan Partangiangan/Rapat satu kali sebulan yang
wajib dihadiri semua anggota dan waktu pelaksanaan sesuai Roster
Tahunan.
2. Perkumpulan ini bergerak dalam kegiatan sosial, adat, saling menolong
dan saling mengunjungi dalam duka maupun suka.

Pasal 4
MAKSUD DAN TUJUAN

1. Memupuk dan mempererat persatuan dan kesatuan serta persaudaraan dan


kesetia kawanan sosial diantara sesama anggota berdasarkan Kasih Tuhan
Yesus Kristus.
2. Saling menolong dan mengunjungi sesama anggota pada masa suka
maupun duka.

Pasal 5

1
KEANGGOTAAN DAN TANGGUNGAN

1. Keanggotaan
Yang berhak menjadi anggota perkumpulan ini adalah yang beragama
Kristen dan Marga Batak yang telah berumah tangga dengan ketentuan
sbb:
a. Bertempat tinggal di lingkungan Jalan Yayasan dan Jalan Bhakti
( Bhakti Jalan Gaperta Ujung s/d Jalan Gang Kelapa) atau sesuai
dengan sebagaimana dimaksud pada pasal 1 ayat 4.
b. Telah terdaftar/mendaftar menjadi anggota serta mematuhi aturan yang
tertera dan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga.
2. Tanggungan
a. Anak kandung yang belum berumah tangga dan terdaftar sebagai
tanggungan anggota pada catatan perkumpulan.
b. Tanggungan Yatim Piatu
Apabila kedua anggota (suami/istri) telah meninggal dunia dan
tanggungannya masih ada seperti pada point 2 (dua) dan tanggungan
tersebut tetap bertempat di lingkungan seperti dimaksud pada pasal 1
ayat 4, maka tanggungan yang berstatus Yatim Piatu tersebut berhak
sebagai tanggungan dan kewajiban dispensasi atau sesuai dengan
kemampuannya.

Pasal 6
KEPENGURUSAN

1. Pengangkatan Pengurus

1. Pengurus dipilih dan diangkat dari anggota dalam rapat anggota


dengan masa kepengurusan 2 (dua) tahun. Setelah itu harus diadakan
pemilihan kepengurusan kembali.
2. Pemilihan pengurus dilakukan dengan cara musyawarah langsung atau
tidak langsung atau dengan pembentukan Formatur oleh
anggota/penasehat untuk menyusun komposisi kepengurusan
selanjutnya.

2. Komposisi Kepengurusan
2
a. Komposisi kepengurusan terdiri dari :
Penasehat, Pengurus Harian, Seksi Kerohanian & Koor dan Seksi Adat.
b. Susunan Pengurus Harian terdiri dari :
1. Ketua terdiri dari Ketua dan Wakil Ketua.
2. Sekretaris terdiri dari Sekretaris dan Wakil Sekretaris.
3. Bendahara
4. Seksi Kerohanian & Koor.
5. Seksi Adat.

Pasal 7
KEUANGAN
Sumber dana perkumpulan diperoleh dari :
1. Uang Pangkal tiap Rumah Tangga atau Keluarga saat pendaftaran.
2. Iuran Bulanan Anggota.
3. Kolekte dari setiap partangingan bulanan.
4. Sumbangan tidak mengikat.
5. Penambahan Kas (Insidensil).

Pasal 8
PERUBAHAN ANGGARAN DASAR

1. Perubahan Anggaran Dasar (AD) perkumpulan ini hanya dapat dilakukan


atas rapat anggota yang khusus diadakan untuk itu atau ditentukan khusus
setelah acara partangiangan selesai.
2. Rapat dianggap sah apabila di hadiri lebih dari ½ (setengah) dari anggota.
3. Putusan rapat dianggap sah apabila disetujui lebih dari ½ (setengah) dari
anngota yang hadir pada saat itu.

Pasal 9

3
ATURAN PERALIHAN

1. Segala sesuatu yang belum diatur dalam anggaran dasar ini akan diatur
dalam Anggaran Rumah Tangga (ART) yang isinya tidak bertentangan
dengan Anggaran Dasar (AD) dan atau peraturan khusus yang dibuat
pengurus.

Ditetapkan di Medan
Pada tanggal : 24 September 2022

Ketua Sekretaris

G. Simanjuntak, SE. Ak Drs. S.M.T. Sinambela

Penasehat

Drs. M. Ambarita

4
ANGGARAN RUMAH TANGGA (ART)
STM “RIM NI TAHI”

Bahwa Anggaran Rumah Tangga (ART) STM “RIM NI TAHI” sekitarnya


adalah pelengkap Anggaran Dasar yang menjadi satu kesatuan yang tidak dapat
dipisahkan sesuai kebutuhan dan kesepakatan dalam Rapat Anggota yang rutin
setiap bulan yang dianggap menjadi pelengkap AD/ART dan menjadi Notulen
Rapat.
Pasal 1
HAK DAN KEWAJIBAN
1. Setiap anggota berhak mendapatkan santunan/tumpak/dana dalam hal suka
maupun duka.
a. Bila anggota melakukan Pesta Adat, Pasahat Sulang-sulang
Pahompu/Pangolihon Anak/Pamuli Boru, maka tumpak atau ulos
diberi sebesar Rp. 200.000, (Dua Ratus Ribu Rupiah).
b. Untuk anak lahir diberikan Pasituak Natonggi sebesar Rp. 100.000,
(Seratus Ribu Rupiah).
c. Apabila anggota pamuli boru di dalam kota diberlakukan sigodang-
godang (Rp. 50.000)
d. Apabila anggota pamuli boru di luar kota diberlakukan parsuhian satu
kaleng beras-(Rp. 150.000)
2. Bantuan Kemalangan.
a. Jika anggota meninggal dunia, kepada keluarga yang ditinggal
diberikan santunan sebesar Rp. 1.000.000, ditambah Toktok Ripe
sebesar Rp. 50.000 per keluarga.
b. Jika yang meninggal dunia adalah yang menjadi Tanggungan Anggota
santunan diberikan sebesar Rp. 500.000.
c. Jika orangtua/mertua anggota meninggal dunia santunan diberikan
sebesar Rp. 300.000, (diluar kota diserahkan waktu partangiangan).
d. Apabila anak anggota lebih dari satu menjadi anggota STM, tetap
diberikan kepada masing-masing keluarga.
3. Tertimpa Bencana
Pengurus harian dapat mengambil kebijaksanaan dengan persetujuan
anggota.

5
4. Kunjungan Sakit
Pengurus Harian dapat mengambil kebijaksanaan dengan persetujuan
anggota pengganti buah sebesar Rp. 150.000.
5. Setiap anggota masuk pada saat pendirian organisasi ini membayar uang
pangkal Rp. 200.000.
6. Uang pangkal anggota baru setelah pembentukan akan ditentukan oleh
rapat pengurus/anggota.
7. Rapat Pengurus Anggota
Iuran anggota setiap bulan Rp. 10.000 atau Rp. 120.000 setahun yang
pembayarannya paling lama Januari s/d Juni tahun berjalan.

Pasal 2
Untuk dapat memperoleh hak-hak sesuai pasal 1 tersebut diatas,
maka anggota yang mengadakan pesta harus menyampaikan Undangan ke
pengurus dan di dalam Undangan supaya “STM RIM NI TAHI” ikut turut
Pengundang dan telah memenuhi kewajiban sesuai AD/ART.

Pasal 3

1. Setiap anggota wajib menjaga nama baik punguan ke dalam maupun


keluar.
2. Untuk dapat diterima menjadi anggota adalah suami-istri yang datang
pada waktu Partangiangan/rapat dan bermohon menjadi anggota dan
diterima atas persetujuan rapat setelah membayar uang pangkal.
3. Bila ayah atau ibu yang datang memohon menjadi anggota supaya
dijelaskan statusnya dan melaporkan tanggungan sesuai Anggaran
Dasar.
4. Setiap anggota wajib hadir setiap bulan pada acara
Partangiangan/Rapat baik suami maupun istri.
5. Setiap anggota wajib melunasi ketentuan dana yang telah diputuskan
oleh rapat anggota.
6. Setiap anggota wajib menghadiri acara/kegiatan keluarga yang
mengalami kemalangan untuk memberikan kata penghiburan (togar-
togar).

6
7. Setiap anggota wajib menghadiri acara-acara adat perkawinan secara
bersama-sama, membantu dalam hal kelancaran pelaksanaan acara
tersebut.

Pasal 4
SANKSI-SANKSI ATAS KELALAIAN ANGGOTA

1. Sanksi Karena Absen


a. Anggota yang absen berturut-turut selama 3 kali (bulan) punguan akan
memberikan surat peringatan (sunggul-sunggul) sekaligus meminta
hadir pada partangiangan berikutnya.
b. Apabila pada waktu partangiangan bulan berikutnya sesuai butir (1a),
anngota tersebut juga tidak hadir tanpa pemberitahuan, maka anggota
tersebut dianggap telah menarik diri dari anggota terhitung sejak
tanggal partangiangan dimaksud.

2. Saksi Surat Izin


Surat izin sebagai pemberitahuan ketidakhadiran pada waktu
partangiangan diizinkan 2 (dua) kali secara berturut-turut dan apabila pada
bulan ketiga masih memberikan izin, maka anggota tersebut dianggap
tidak hadir.
3. Sanksi Karena Tunggakan Iuran/Kewajiban Uang.
Bagi anggota yang tidak memenuhi kewajiban sesuai AD/ART dapat
diberikan sanksi teguran tertulis dan lisan sampai pemberhentian yang
diputuskan melalui rapat/partangiangan.

Pasal 5
KETENTUAN DISPENSASI ATAS KEWAJIBAN

1. Kehadiran pada waktu partangiangan sama nilainya baik dihadiri oleh


suami atau istri, tetapi harus diusahakan bersama-sama.
2. Anggota yang sudah berusia ujur atau sakit-sakitan yang secara fisik tidak
mampu lagi hadir di partangiangan diberikan hak dispensasi.

Pasal 6

7
GUGURNYA KEANGGOTAAN

1. Meninggal dunia.
2. Pindah dari wilayah Jl. Bhakti dan Jl. Yayasan Kel. Tj. Gusta.
3. Berhenti atas permintaan sendiri.
4. Terkena sanksi keanggotaan.

Pasal 7
TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB PENGURUS

1. Penasehat
1. Memberi nasehat, bimbingan dan saran kepada Pengurus Harian atau
kepada anggota baik diminta atau tidak diminta demi kebutuhan dan
kelangsungan punguan.
2. Memberikan nasehat dan bimbingan yang berhubungan dengan hak
masalah adat istiadat jika dianggap perlu.

2. Ketua/Wakil Ketua
1. Ketua
a. Bertanggung jawab atas kelangsungan jalannya roda organisasi.
b. Memimpin rapat pada waktu partangiangan atau pada waktu rapat
yang ditentukan lain diluar waktu partangiangan.
c. Mengatur,mengarahkan dan mengkordinir anggota untuk
menghadiri pesta atau duka.
d. Mewakili atau menunjuk anggota untuk menghadiri/mewakili jika
pesta diluar kota.
e. Mengambil keputusan setelah melalui rapat bersama menyangkut
hal-hal yang berhubungan dengan adat istiadat.

2. Wakil Ketua
a. Membantu ketua melaksanakan tugas sesuai pasal 7,2,1, diatas.
b. Mengambil alih tugas dan fungsi apabila ketua berhalangan.
c. Mengawasi dan memeriksa segala hal yang berkaitan dengan
keuangan.

3. Sekretaris
8
1. Mengurus dan mengatur administrasi keanggotaan.
2. Membuat laporan personil keanggotaan, kegiatan dan kejadian-
kejadian di punguan.
3. Membuat surat menyurat yang berkaitan dengan kegiatan punguan
serta meneruskan ke alamat tujuan melalui komisaris.
4. Membuat daftar dan jadwal partangiangan.

4. Bendahara
1. mencatat dan membukukan semua penerimaan dan pengeluaran.
2. menerima dan menyimpan serta mengeluarkan uang dari Kas untuk
kepentingan punguan.
3. Memelihara catatan, kwitansi, dan bukti-bukti penerimaan maupun
pengeluaran.
4. Membuat laporan bulanan dan pertanggungjawaban setiap bulan
pada acara partangiangan.

5. Komisaris
1. Monitoring keanggotaan dan kejadian pada anggota di wilayahnya
untuk diteruskan kepada ketua atau pengurus lainnya.
2. Mengkordinir anggota di wilayahnya untuk hadir pada setiap acara
partangiangan, kemalangan, mangapuli, pesta dll.
3. Membantu sekretaris menyebarkan surat punguan atau informasi
lainnya di wilayahnya.

6. Seksi Kerohanian/Seksi Koor


1. Menyusun acara partangiangan terutama dalam acara kebaktian
2. Mengatur latihan.

7. Seksi Adat
Cukup jelas

Pasal 8
GUGURNYA KEPENGURUSAN SEORANG PENGURUS

1. Meninggal dunia.
2. Pindah dari wilayah STM Rim Ni Tahi.

9
3. Berhenti atas permintaan sendiri pada masa kepengurusannya belum
berakhir.

Pasal 9
PENONAKTIFAN SEORANG PENGURUS

Atas dasar saran dari Penasehat dan persetujuan anggota yang hadir pada
saat partangiangan atau pertemuan dimana usul/saran tersebut diajukan, maka
seorang pengurus dapat dinonaktifkan dari jabatan kepengurusannya dengan dasar
sbb.
1. Frekuensi kehadiran/absen dalam partangiangan/pertemuan dan kejadian-
kejadian yang berkaitan dengan maksud dan tujuan STM yang tidak
mencerminkan kedudukannya sebagai pengurus/melanggar AD/ART.
2. Tidak mampu menjalankan tugasnya sebagai pengurus.
3. Terlibat dalam perbuatan tercela.
4. Menderita penyakit yang berkepanjangan.

Pasal 10
RAPAT-RAPAT
1. Jenis rapat
Jenis rapat yang diadakan terdiri dari :
a. Rapat bulanan dilakukan setelah acara partangiangan selesai.
b. Rapat pergantian pengurus.
c. Rapat luar biasa.
2. Tata Tertib
1. Rapat pengurus/anggota dipimpin oleh ketua, kecuali ada hal lain
atau karena berhalangan dapat diambil alih oleh wakil ketua.
2. Tiap-tiap anggotaBapak/Ibu berhal berbicara dan mengeluarkan
pendapat dan memiliki 1 (satu) hal suara dalam suatu proses
pengambilan keputusan.
3. Panggilan Rapat
1. Panggilan rapat dilakukan melalui surat,lisan atau telepon.
2. Dalam panggilan harus disebutkan waktu dan tempat rapat
diadakan dan hal pokok yang akan dibahas/dirapatkan.

10
Pasal 11
PERUBAHAN ANGGARAN RUMAH TANGGA

Anggaran Rumah Tangga ini hanya dapat diubah secara sah apabila Rapat
Anggota sesuai ketentuan yang terdapat dalam pasal 8 Anggaran Dasar.

Pasal 12
ATURAN PERALIHAN

1. Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah
Tangga ini dapat diatur dengan Peraturan khusus yang dibuat Pengurus
yang tidak bertentangan dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah
Tangga.
2. Anggaran Rumah Tangga ini mulai berlaku sejak ditetapkan terhitun mulai
tanggal 24 September 2022

Medan, 24 September 2022

Ketua Sekretaris

G. Simanjuntak, SE. Ak Drs. S.M.T. Sinambela

Penasehat

Drs. M. Ambarita

11
SUSUNAN PENGURUS STM RIM NI TAHI
YAYASAN-BHAKTI SEKITARNYA

Penasehat : Drs. M. Ambarita


Ketua : G. Simanjuntak, SE
Wakil Ketua : S. Sihaloho, S.Sos. MSP

Sekretaris : Drs. S.M.T. Sinambela


Wakil Sekretaris : E. Sitorus, SH

Bendahara : Ny. Sihombing br. Simanjuntak

Seksi Kerohanian

Kordinator : DR. TB Sihaloho, MPd


Anggota : RJ. Ambarita, SE
Ny. Sitorus br Sirait, M.PAK

Komisaris I : E. Simangunsong
Komisaris II : E. Sitorus, SH

12
DAFTAR ANGGOTA
STM RIM NI TAHI

Komisaris I (Jl. Yayasan sekitarnya)


1. G. Simanjuntak, SE/br. Sirait
2. Drs. S.M.T. Sinambela/br. Munthe
3. B.P. Sihombing/br. Simanjuntak
4. E. Simangunsong/br. Silaen
5. R. Sihombing/br. Manurung
6. B.O. Situngkir/br. Hutapea
7. R. Harianja/br. Pardosi
8. TB. Silalahi/br. Ritonga
9. P. Hutagaol/br. Sirait
10. M. Nainggolan/br. Hutabarat (+)
11. A. Tampubolon/br. Samosir
12. Z. Nainggolan/br. Hutapea
13. S. Hutapea/br. Sihaloho
14. Ny. Tambunan br. Manurung

Komisaris II (Jl. Bakti sekitarnya)


1. Drs. M. Ambarita/br. Pardede
2. S. Sihaloho, S.Sos. MSP/br. Ampaw
3. E. Sitorus, SH/br. Sirait
4. DR. TB Sihaloho, M.Pd/br. Siahaan
5. R.J. Ambarita, SE/br. Siahaan
6. J.H. Ambarita/br. Pardede
7. R. Manalu/br. Sinambela
8. L. Situngkir/br. Siringo-ringo
9. Ny. Simatupang br. Simanjuntak
10.TB. Simbolon/br Silalahi
11. Ny. Hutajulu br. Siahaan

13

Anda mungkin juga menyukai