Anda di halaman 1dari 7

BUPATI BARITO SELATAN

PERATURAN BUPATI BARITO SELATAN

NOMOR TAHUN 2014


TENTANG
PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI KELURAHAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI BARITO SELATAN

Menimbang : a. bahwa dalam rangka meningkatkan kelancaran


pelaksanaan tugas Kelurahan, sehingga berdayaguna
dan berhasilguna serta sebagai tindak lanjut dari Pasal
78 Peraturan Daerah Kabupaten Barito Selatan Nomor 1
Tahun 2013 tentang Organisasi Tata Kerja Satuan Kerja
Perangkat Daerah Kabupaten Barito Selatan maka perlu
ditindaklanjuti dengan Penjabaran Tugas Pokok dan
Fungsi Kelurahan;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan
sebagaimana dimaksud pada huruf a di atas, perlu
ditetapkan dengan Peraturan Bupati Barito Selatan.
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 27 Tahun 1959 tentang
Pembentukan Daerah Tingkat II di Kalimantan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 1959 Nomor 72,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
1820);
2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang
Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4286);
3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang
Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4355);
4. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 125 dan Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah
beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang
Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas
Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4844);
Jl. Pelita Raya No. 305 F BUNTOK 73711 KALIMANTAN TENGAH
Telepon (0525) 21001, Faximile (0525) 21500
5. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang
Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4438);
6. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang
Pembentukan Peraturan Perundang-undangan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011
Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5234);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang
Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578);
8. Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang
Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005
Nomor 158, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4857);
9. Peraturan Pemerintah Nomor 73 Tahun 2005 tentang
Kelurahan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2005 Nomor 159, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4858);
10. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang
Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593);
11. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang
Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah,
Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan
Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4737);
12. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang
Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741);
13. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2008 tentang
Kecamatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2008 Nomor 40, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4826);
14. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2010 tentang
Satuan Polisi Pamong Praja (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2010 Nomor 9, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5094);
15. Peraturan Daerah Kabupaten Barito Selatan Nomor
6 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan Daerah
yang menjadi Kewenangan Kabupaten Barito Selatan
( Lembaran Daerah Kabupaten Barito Selatan Tahun
2008 Nomor 6);
16. Peraturan Daerah Kabupaten Barito Selatan Nomor
1 Tahun 2013 tentang Organisasi dan Tata Kerja Satuan
Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Barito Selatan
( Lembaran Daerah Kabupaten Barito Selatan Tahun
2013 Nomor 1);
17. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 57 Tahun
2007 tentang Petunjuk Teknis Penataan Organisasi
Perangkat Daerah;

2
18. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 4 Tahun 2010
tentang Pedoman Pelayanan Administrasi Terpadu
Kecamatan;
19. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 40 Tahun 2011
tentang Pedoman Organisasi dan Tata Kerja Satuan
Polisi Pamong Praja;
20. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 2014
tentang Pembentukan Produk hukum Daerah ( Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 32 );

MEMUTUSKAN :
Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK DAN
FUNGSI KELURAHAN.
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan :
1. Daerah adalah Daerah Kabupaten Barito Selatan
2. Pemerintahan Daerah adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh
Pemerintah Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah menurut azas otonomi
dan tugas pembantuan dengan prinsif otonomi seluas luasnya dalam sistim dan
prinsif Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam
Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
3. Pemerintah Daerah adalah Kepala Daerah Dalam hal ini Bupati dan Wakil
Bupati serta Perangkat Daerah yang lain sebagai unsur penyelenggara
pemerintanan daerah
4. Bupati adalah Bupati Barito Selatan.
5. Kelurahan adalah wilayah kerja Lurah sebagai Perangkat Daerah Kabupaten di
bawah Kecamatan.
6. Kelompok Jabatan Fungsional adalah kelompok Jabatan Fungsional pada
Kelurahan yang diatur sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
BAB II
SUSUNAN ORGANISASI
Pasal 2
Susunan organisasi Kelurahan terdiri dari :

a. Lurah;
b. Sekretaris Lurah;
c. Seksi Pemerintahan, Ketentraman dan Ketertiban Umum.
d. Seksi Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat.
e. Seksi Kesejahteraan Rakyat.
f. Kelompok Jabatan Fungsional :
BAB III
PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI
Bagian Kesatu
LURAH
Pasal 3
(1) Lurah mempunyai tugas pokok menyelenggarakan urusan Pemerintahan,
pemberdayaan masyarakat, pelayanan masyarakat, penyelenggaraan
ketentraman dan ketertiban umum, pemeliharaan prasarana dan fasilitas
pelayanan dan pembinaan lembaga kemasyarakatan.

3
(2) Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut dalam ayat (1), Lurah
menyelenggarakan Fungsi :
a. Perencanaan dan penyelenggaraan kegiatan pemerintahan, pembangunan
dan pembinaan lembaga kemasyarakatan;
b. Pelaksanaan koordinasi dan penyelenggaraan kegiatan pelayanan
masyarakat serta pemeliharaan prasarana dan fasilitas pelayanan umum
dalam wilayah kerjanya;
c. Pelaksanaan koordinasi dan penyelenggaraan kegiatan ketentraman dan
ketertiban umum dalam wilayah kerjanya;
d. Pelaksanaan pembinaan dan evaluasi terhadap kegiatan kegiatan
pemerintahan kelurahan, pemberdayaan masyarakat, pelayanan
masyarakat, penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban umum,
pemeliharaan prasarana dan fasilitas pelayanan umum dan pembinaan
lembaga kemasyarakatan dalam wilayah kerjanya;
e. Pelaksanaan pelaporan penyelenggaraan kegiatan pemerintahan,
pembangunan, pembinaan lembaga kemasyarakatan, ketentraman dan
ketertiban umum, pengelolaan eks tanah Desa serta pemungutan Pajak
Bumi dan Bangunan kepada Bupati melalui Camat; dan
f. Pelaksanaan tugas lain yang dilimpahkan oleh Bupati.
Bagian Kedua
SEKRETARIAT
Pasal 4
(1) Sekretariat melaksanakan tugas pokok pengkoordinasian penyiapan bahan
perencanaan, pembinaan, evaluasi dan pelaporan kegiatan Kelurahan,
pengelolaan administrasi keuangan, pelayanan administrasi, kearsipan,
kehumasan, keprotokolan, perlengkapan, rumah tangga, organisasi dan
tatalaksana, analisis jabatan dan dokumentasi peraturan perundang-undangan
berdasar standar dan ketentuan yang berlaku guna menunjang pelaksanaan
tugas Kelurahan.
(2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam ayat (1),
Sekretariat menyelenggarakan fungsi :

a. Pengkoordinasian penyiapan perumusan penyusunan rencana strategis


(Renstra), Rencana Kerja (Renja), Rencana Kinerja Tahunan dan Penetapan
Kinerja Kelurahan.
b. Pengkoordinasian penyiapan pengusulan program dan kegiatan Kelurahan ke
dalam RKPD serta PPAS.
c. Pengkoordinasian penyiapan dokumen pelaporan termasuk diantaranya
LPPD, LAKIP, LKPJ dan Penerapan SPM.
d. Pengkoordinasian penyiapan monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan
program dan kegiatan.
e. Pengkoordinasian penyiapan penelitian dan koreksi RKA dan perubahan RKA
serta rancangan DPA dan DPA Perubahan.
f. Pengkoordinasian penyiapan penatausahaan keuangan, pengelolaan gaji dan
penghasilan lain pegawai, pelayanan surat menyurat, pengelolaan kearsipan
dan perpustakaan, pelayanan kehumasan, keprotokolan, kepegawaian,
rumah tangga, sarana dan prasarana Kelurahan.
g. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Lurah.

(3) Sekretariat sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dipimpin oleh seorang
Sekretaris, yang dalam melaksanakan tugasnya berada dibawah dan
bertanggungjawab kepada Lurah.

4
Bagian Ketiga
SEKSI PEMERINTAHAN, KETENTRAMAN DAN KETERTIBAN UMUM.
Pasal 5

(1) Seksi Pemerintahan, Ketentraman dan Keteriban Umum mempunyai tugas


Pokok menyusun rencana dalam menetapkan program dan kegiatan seksi,
melaksanakan administrasi Pemerintahan, Kependudukan, memfasilitasi
pelaksanaan urusan pertanahan, pelaksanaan urusan ketentraman dan
ketertiban umum, Pembinaan dan pengendalian satuan linmas, penyiapan
bahan dan pembuatan laporan pelaksanaan kegiatan Seksi serta penegakan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.

(2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi
Pemerintahan, Ketentaraman dan Ketertiban Umum menyelenggarakan fungsi :

a. Penyiapan bahan penyusunan program kerja Seksi Pemerintahan,


Ketentraman dan Ketertiban Umum.
b. Pelaksanaan ususan administrasi pemerintahan dan pemberdayaan lembaga
kemasyarakatan;
c. Peleksanaan kegiatan ketentraman dan ketertiban umum;
d. Pelaksanaan dan pengendalian administrasi kependudukan:
e. Pelaksanaan pemeliharaan prasarana dan fasilitas pelayanan umum;
f. Pelaksanaan pembinaan dan pengendalian Satuan Perlindungan Masyarakat;
g. Pelaksanaan peningkatan kualitas dan pelayanan urusan Pemerintahan,
Trantibum kepada masyarakat;
h. Pelaksanaan koordinasi dengan instansi terkait, pemuka agama dan tokoh
masyarakat khusus dalam upaya mewujudkan ketentraman dan ketertiban
umum;
i. Pelaksanaan Fasilitasi transaksi/jual beli tanah, perubahan status tanah hak
milik dan proses sertifikasi tanah;
j. Pelaksanaan penegakan semua peraturan perundang-undangan yang berlaku
berkaitan dengan tugas di bidang Pemerintahan, ketentraman dan ketertiban
umum;
k. Penyiapan dan melakukan proses pengendalian semua peraturan Kelurahan
dan peraturan Kepala Kelurahan;
l. Pelaksanaan evaluasi terhadap penyelenggaraan kegiatan seksi dan
Penyiapan bahan laporan atas pelaksanaan kegiatan seksi; dan
m. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Lurah.

Bagian Keempat
SEKSI PEMBANGUNAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
Pasal 6
(1) Seksi Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat mempunyai tugas pokok
Penyiapan bahan untuk membuat rencana dan menetapkan program dan
kegiatan seksi, penyiapan bahan koordinasi untuk pengelolaan dan
pemanfaatan serta pelestarian dan pengembangan hasil-hasil hutan,
melaksanakan pembinaan, pengembangan kegiatan kegiatan perindustrian,
perdagangan, pertambangan, koperasi dan UMKM, peternakan, pertanian,
perkebunan, perikanan, melakukan pembinaan dan mendukung usaha
pemberdayaan ekonomi masyarakat, melaksanakan program dan kegiatan seksi
serta membuat laporan pelaksanaan tugas.

5
(2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi
Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat menyelenggarakan fungsi :

a. Penyiapan bahan penyusunan rencana dan program kerja pada seksi


Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat;
b. Pelaksanaan pembinaan, mengembangkan prakarsa, partisipasi, swadaya
gotong royong dalam pembangunan di wilayah kelurahan;
c. Penyiapan bahan koordinasi untuk pelaksanan dan mengelola pemanfaatan,
pelestarian mengembangkan hasil-hasil pembangunan;
d. Pelaksanaan Pembinaan, pengembangan dan pemantauan kegiatan
perindustrian, perdagangan, pertambangan, koperasi, Usaha Kecil, Mikro
dan Menengan, Peternakan, Pertanian, Perkebunan dan Perikanan;
e. Pelaksanaan Pengawasan dan pengendalian terhadap pengelolaan sumber
daya alam agar tidak terjadi pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup;
f. Pelaksanaan Pembinaan, meningkatkan dan mengembangkan
Pemberdayaan Masyarakat;
g. Pelaksanaan pembinaan, pengembangan dan pengendalian terhadap peran
serta lembaga kemasyarakatan dalam pembangunan;
h. Pelaksanaan pengawasan, evaluasi dan melaporkan pelaksanaan program
pembangunan dan pemberdayaan masyarakat di wilayah kelurahan kepada
Camat; dan
i. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Lurah.

Bagian Kelima
SEKSI KESEJAHTERAAN RAKYAT

Pasal 7
(1) Seksi Kesejahteraan Rakyat mempunyai tugas pokok penyiapan bahan
penyusunan rencana program kerja dan kegiatan seksi, Pelaksanaan
Pembinaan, pengawasan dan pengendalian terhadap pelayanan pernikahan,
talak/cerai dan rujuk; pengkoordinasian penyaluran dan pengendalian bantuan
sosial, pelaksanaan pembinaan, pemberdayaan dan pengendalian di bidang
keluarga berencana, Pendidikan, kesehatan, PKK, keagamaan dan Sosial
Kemasyarakatan.

(2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi
Kesejahteraan rakyat menyelenggarakan fungsi :

a. Penyiapan bahan/data penyusunan perencanaan dan program kerja pada


seksi kesejahteraan rakyat;
b. Pelaksanaan pembinaan, pengawasan dan pengendalian terhadap palayanan
pernikahan, talak/cerai dan rujuk;
c. Pelaksanaan pembinaan dan pengembangan kebudayaan, kepemudaan, olah
raga dan adat istiadat masyarakat;
d. Pengkoordinasian dan pengendalian terhadap permohonan penyaluran
bantuan sosial kepada masyarakat;
e. Pelaksanaan pembinaan, pemberdayaan dan pengendalian bidang keluarga
berencana, pendidikan, kesehatan, PKK, keagamaan, tenaga kerja dan soaial
kemasyarakatan;
f. Pelaksanaan pencegahan dan penyalahgunaan obat, narkotika, psikotropika,
zat adiktif dan bahan kimia berbahaya;
g. Penyiapan bahan evaluasi dan pengendalian serta pembuatan laporan
kegiatan seksi; dan
h. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan Lurah sesuai dengan tugasnya.

6
BAB IV
KETENTUAN JABATAN FUNGSIONAL

Pasal 8

(1) Kelompok Jabatan Fungsional terdiri dari sejumlah tenaga fungsional yang ditetapkan
sesuai dengan keahlian dan spesialisasi yang dibutuhkan berdasarkan peraturan
perundang-undangan;
(2) Jumlah Jabatan Fungsional ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja;
(3) Kelompok jabatan fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas teknis
sesuai dengan keahlian dan dan kebutuhan.

BAB V
KETENTUAN PENUTUP

Pasal 9

(1) Pembagian tugas masing-masing unsur organisasi pada pemangku jabatan di


lingkungan Kelurahan diatur lebih lanjut oleh Lurah.
(2) Dengan berlakunya Penjabaran Tugas Pokok dan Fungsi ini maka Penjabaran
Tugas Pokok dan Fungsi Nomor 55 Tahun 2008 tentang Penjabaran Tugas
Pokok dan Fungsi Kelurahan dinyatakan dicabut dan tidak berlaku.
Pasal 10
Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati
ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Barito Selatan.

Ditetapkan di Buntok.
Pada tanggal 2014

BUPATI BARITO SELATAN,

M. FARID YUSRAN
Diundangkan di Buntok.
Pada tanggal 2014

SEKRETARIS DAERAH
KABUPATEN BARITO SELATAN,

EDI KRISTIANTO

BERITA DAERAH KABUPATEN BARITO SELATAN TAHUN 2014 NOMOR

Anda mungkin juga menyukai