Anda di halaman 1dari 18

JIP (Jurnal Informatika Polinema) ISSN: 2614-6371 E-ISSN: 2407-070X

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DALAM PENENTUAN


PEMBERIAN PINJAMAN UANG PADA ANGGOTA
SWASTI SARI DENGAN METODE PROMETHEE
Jefri Priyanto Amung1, Saltriyani Jelita2, Invallybillis Joni 3, Yampi R Kaesmetan4
1,2,3
Jurusan Teknik Informatik – S1, Sekolah Tinggi Manajemen Informatika Komputer
(STIKOM) Uyelindo Kupang
1
jefryamung@gmail.com, 2saltrjelita@gmail.com, 3joniinvally461253@gmail.com,
4
kaesmetanyampi@gmail.com

Abstrak

Koperasi kredit (KOPDIT) Swasti Sari merupakan lembaga keuangan sejak tahun 1988 di Nusa Tenggara Timur,
setiap tahunnya koperasi kredit Swasti Sari mengalami perkembangan terlihat dengan meningkatnya aset atau
kekayaan serta pertumbuhan anggota yang bertambah setiap harinya. Dalam menetapkan kebijakan kredit,
koperasi harus merumuskan terlebih dahulu standart kredit dan syarat-syarat kredit, yaitu bagaimana karakter
pelanggan kapasitas melunasi kredit ,kemampuan modal yang dimiliki pelanggan jaminan yang dimiliki
pelanggan Pemberian kredit merupakan hal yang penting sehingga membutuhkan pelayanan yang efektif dan
efisien. Namun, prosedur pelayanan administrasi kredit di koperasi Swasti Sari masih belum efektif dan efisien.
Seringkali pemberian kredit tidak tepat sasaran kepada anggotanya oleh karena belum menerapkan sebuah
metode matematis dalam menentukan anggota yang layak menerima kredit. Metode matematis yang diterapkan
juga bertujuan untuk mencegah terjadinya kelalaian pinjaman. Tujuan dari penelitian ini untuk membantu
manajer koperasi kredit Swasti Sari dalam mengambil keputusan pemberian pinjaman uang atau kredit kepada
anggota koperasi kredit Swasti Sari. Penelitian ini menggunakan metode PROMETHEE merupakan metode auto
rangking yang menawarkan kepada user atau pembuat keputusan untuk menganalisis masalah – masalah
multikriteria dan penentuan atau prioritas dalam menentukan diterimanya pengajuan peminjaman. Penelitian ini
diharapkan dapat memberikan hasil yang baik agar dapat di jadikan bahan atau acuan dalam pengembangan
sistem pendukung keputusan dalam penentuan pemberian pinjaman uang pada anggota Swasti Sari.

Kata kunci : Sistem Pendukung Keputusan, Kredit, Rangking, Metode PROMETHEE

mengalami perkembangan terlihat dengan


Latar Belakang
Koperasi merupakan salah satu usaha yang meningkatnya aset atau kekayaan serta pertumbuhan

paling tepat untuk merealisasikan cita-cita ideal, anggota yang bertambah setiap harinya. Salah satu

namun kenyataannya hal tersebut belum dapat kegiatan yang dilakukan oleh koperasi Swasti Sari

terwujud secara baik didalam proses ekonomi dan untuk menyejahterakan anggotanya yaitu

koperasi merupakan suatu perkumpulan yang memberikan kredit atau peminjaman uang kepada

beranggotakan orang-orang atau badan–badan yang anggotanya. Dalam menetapkan kebijakan kredit,

memberikan kebebasan masuk dan keluar sebagai koperasi harus merumuskan terlebih dahulu standart

anggota, dengan bekerja sama secara kekeluargaan kredit dan syarat-syarat kredit, yaitu bagaimana

menjalankan usaha, untuk mempertinggi karakter pelanggan (character), kapasitas melunasi

kesejahteraan para anggotanya. Pada saat ini belum kredit (capacity), kemampuan modal yang dimiliki

semua koperasi dikelola dengan baik dan pelanggan (capital), jaminan yang dimiliki

profesional. Salah satunya koperasi kredit pelanggan (condition) (Sirdian Sahiri et.al 2018).

(KOPDIT) Swasti Sari merupakan lembaga Pemberian kredit merupakan hal yang

keuangan sejak tahun 1988 di Nusa Tenggara Timur, penting sehingga membutuhkan pelayanan yang

setiap tahunnya koperasi kredit Swasti Sari efektif dan efisien. Namun, prosedur pelayanan

Halaman|1
Volume X, Edisi X, November XXXX

administrasi kredit di koperasi Swasti Sari masih PROMETHEE (Preference Ranking


belum efektif dan efisien. Seringkali pemberian Organization Method For Enrichment Evaluation)
kredit tidak tepat sasaran kepada anggotanya oleh merupakan metode auto rangking yang menawarkan
karena belum menerapkan sebuah metode matematis kepada user atau pembuat keputusan untuk
dalam menentukan anggota yang layak menerima menganalisis masalah – masalah multikriteria.
kredit. Metode matematis yang diterapkan juga Sehingga dalam penelitian ini metode
bertujuan untuk mencegah terjadinya kelalaian PROMETHEE digunakan untuk membantu manajer
pinjaman (Frengky Tedy et.al 2021) koperasi kredit Swasti Sari dalam mengambil
Adapun koperasi kredit Swasti Sari keputusan pemberian pinjaman uang atau kredit
menetapkan kebijakan kepada anggota dalam kepada anggota koperasi kredit Swasti Sari.
melakukan peminjaman uang atau kredit di
1.2 Perumusan Masalah
antarannya yaitu KTP, perfoma pendapatan,
Berdasarkan latar belakang di atas masalah
pekerjaan, kartu keluarga (jumlah anggota keluarga),
yang telah di bahas, maka dapat diambil rumusan
lokasi dan tempat tinggal, persetujuan suami/istri
bagaimana menyelesaikan permasalahan tentang
(untuk yang sudah menikah) atau persetujuan orang
pemberian peminjaman uang atau kredit kepada
tua (untuk yang belum menikah) dan mempunyai
anggota koperasi kredit Swasti Sari dengan metode
aset yang dapat dijaminkan jika suatu waktu
PROMETHEE ?
pelanggan cacat angsuran kemudian akan dilakukan
survei lapangan dan selanjutnya hasil survei 1.3 Tujuan Penelitian
dianalisis, setelah itu hasil analisis diserahkan Tujuan dari penelitian ini yaitu membuat
kepada pengambil keputusan (Eka Sahputra et.al suatu sistem pendukung keputusan yang di
2018). dalamnya mencakup perhitungan multikriteria dalam
Sedangkan pada 2018, Sirdian Sahiri dkk melakukan peminjaman uang atau kredit kepada
melakukan sebuah penelitian tentang sistem anggota koperasi kredit Swasti Sari dengan
pendukung keputusan dalam penentuan pemberian menggunakan metode PROMETHEE.
pinjaman uang pada koperasi simpan pinjam
menggunakan metode PROMETHEE. (studi kasus
koperasi bangkahulu). Tujuan dari penelitian ini 1.4 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian yang dapat diperoleh
yaitu Meningkatkan efektifitas pengambilan
dalam penelitian ini yaitu :
keputusan manajer dari pada efisiensinya. Hasil
1. Untuk membantu manajer dalam
yang telah dicapai dari penelitian ini yaitu
meningkatkan efektifitas pengambilan
membantu manajer dalam proses perengkingan
keputusan dalam pemberian pinjaman uang
seleksi nasabah yang berhak mendapakan pinjaman
atau kredit kepada anggota koperasi kredit
kredit.
swasti sari.
Berdasarkan uraian di atas membutuhkan
2. Mendukung manajer membuat keputusan
metode yang mampu menyajikan informasi yang
untuk memecahkan masalah dalam
awalnya berbentuk kualitatif menjadi informasi yang
melakukan peminjaman uang atau kredit
berbentuk kuantitatif. Maka metode yang digunakan
kepada anggota koperasi swasti sari dengan
yaitu metode PROMETHEE dengan kriteria setiap
menggunakan metode PROMETHEE.
peminjaman.

2|Halaman
JIP (Jurnal Informatika Polinema) ISSN: 2614-6371 E-ISSN: 2407-070X

3. Mengurangi kesalahan atau subjektivitas judul implementasi metode PROMETHEE dalam


dalam pemberian pinjaman uang atau kredit penentuan penerima kredit usaha rakyat. Tujuan dari
kepada anggota koperasi kredit swasti sari. penelitian ini adalah menghasilkan komposisi
4. Membantu manajer dalam proses rangking atau peringkat calon penerima kredit usaha
perengkingan seleksi nasabah yang berhak rakyat yang memiliki risiko kredit terendah sampai
mendapatkan peminjaman kredit. tertinggi, peringkat tersebut berdasarkan nilai yang
diperoleh dari perhitungan Net Flow dari setiap
1.5 Ruang Lingkup Penelitian
Agar pembahasan pada penelitian ini tidak alternatif / calon penerima kredit usaha rakyat, Net
Flow yang tinggi berarti sangat direkomendasikan
melebar maka perlu diberi batasan,
untuk menjadi penerima kredit usaha rakyat karena
adapun batas masalahnya sebagai berikut :
diperkirakan memiliki risiko kredit yang rendah.
1. Memfokuskan pada metode PROMETHEE
Geke et.al (2022) melakukan penelitian dengan
sebagai sistem pendukung keputusan dalam
judul identifikasi penyakit pada tanaman kakao
penentuan dari data persyaratan
menggunakan PROMETHEE. Tujuan dari penelitian
peminjaman terhadap kriteria – kriteria
ini adalah dapat menjadi alternatif bantuan bagi
yang telah ditentukan.
petani dalam memperoleh informasi penyakit dan
2. Membahas metode penentuan urutan atau
hama yang menyerupai informasi yang diberikan
prioritas dalam MCDM (Multi Criterion
oleh Dinas Pertanian. Deteksi hama dan penyakit
Decision Making) sebagai tolak ukur untuk
kakao menggunakan metode promethee. Metode
menentukan dan menghasilkan keputusan
Promethee adalah metode penentuan urutan
dari beberapa alternatif.
(prioritas) dalam analisis multikriteria. Metode
Promethee menggunakan kriteria dan bobot dari
masing-masing kriteria yang kemudian diolah untuk
2. TINJAUAN PUSTAKA
menentukan pilihan alternatif lapangan yang
2.1 Penelitian Terdahulu hasilnya secara berurutan berdasarkan prioritasnya.
Trisno, et.al (2021) melakukan penelitian dengan
judul seleksi pinjaman kredit selama pandemi Dari ketiga penelitian diatas terdapat kesamaan
rekomendasi metode MCDM - PROMETHEE. pada kerangka kerja penelitiaan yaitu menggunakan
Tujuan dari penelitian ini adalah suatu proyek metode PROMETHEE tetapi berbeda pada kriteria
penelitian pada proses seleksi dan evaluasi adalah peminjaman yang di tentukan dalam menentukan
menentukan sejumlah alternatif sesuai dengan tujuan prioritas penerima kredit sehingga berpengaruh
yang diinginkan yaitu pengambil keputusan. Dalam terhadap proses perangkingan.
hal ini ditentukan dari sejumlah alternatif berupa
2.2 Landasan Teori
pemberian pinjaman atau tidak kepada UMKM
Sistem pendukung keputusan merupakan suatu
untuk mengembangkan dan melanjutkan usahanya di
sistem interaktif yang mendukung keputusan dalam
tengah kondisi pandemi Covid 19 saat ini.
proses pengambilan keputusan melalui alternatif –
Keputusan yang diambil dari hasil proses dengan
alternatif yang diperoleh dari hasil pengelolahan
menggunakan metode PROMETHEE adalah bobot
data, informasi yang menngunakan model – model
yang diperoleh dari UMKM terhadap pemberian
keputusan, basis data, dan pemikiran manajer
pinjaman modal untuk pengembangan usahanya.
sendiri, proses modeling interaktif dengan computer
Riska Hanifah (2015) melakukan penelitian dengan
untuk mencapai pengambilan keputusan oleh
Halaman|3
Volume X, Edisi X, November XXXX

manajer terterntu (Erdawati,Arie, L., Sukri A., Putri 3. Data Kualitas


Y 2019). Sistem pendukung kepututusan memiliki
Adapun yang menjadi fungsi dari sistem pendukung kemampuan untuk menerima data kualitas
keputusan yaitu : yang di kuantitaskan yang sifatnya subjektif
1. Mendukung proses pengambilan keputusan dari pemakainy, sebagai data masukan
yang efektif, serta menitikberatkan pada untuk pengelolahan data. Misalnya
sistem manajemen berbasis persepsi. terhadap kecantikan yang bersifat kualitas,
2. Tampilan antarmuka yang mengendalikan dapat di kuantitaskan dengan pemberian
dan mengontrol proses pengambilan bobot nilai seperti 75 atau 90.
keputusan yang sebelumnya dikerjakan ole 4. Prosedur Pakar
manusia. Sistem pendukung keputusan mengandung
3. Mempunyai kapasitas dialog sesuai dengan prosedur yang dirancang berdasarkan
kebutuhan, untuk dapat memperoleh rumusan formal berupa prosedur kepakaran
informasi seakurat mungkin. seseorang atau kelompok dalam
4. Memiliki subsistem yang saling terintegrasi menyelesaikam bidang masalah dengan
dengan baik, sehingga menjadi bagian dari fenomene tertentu.
satu kesatuan item atau komponen.
2.4 Koperasi Kredit Swasti Sari
Koperasi merupakan gerakan ekonomi rakyat yang
2.3 Sistem Pendukung Keputusan
Menurut Marbun, M., Sinaga, B., (2018) Sistem bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan
pendukung keputusan (SPK), secara umum masyarakat dengan melandaskan kegiataannya pada
didefenisikan sebagai sebuah sistem yang mamou prinsip-prinsip koperasi. Sebagai gerakan, koperasi
memberikan kemampuan baik kemampuan menjunjung tinggi nilai-nilai kebersamaan dan kerja
pemecahan masalah maupun kemampuan sama antar anggotanya yang sangat diperlu-kan
pengkomunikasian untuk masalah semi – tersruktur. untuk mewujudkan tujuan utamanya, yaitu
Kriteria dari sistem pendukung keputusan adalah meningkatkan kesejahteraan para anggotanya dan
(Aminudin N. & Ayu Ida) : kemakmuran masyarakat (A Jajang W. Mahri 2022).
1. Interaktif Koperasi kredit Swasti Sari adalah salah satu
Sistem pendukung keputusan memiliki user lembaga keuangan non perbankan telah 32 tahun
interface yang komunikatif sehingga hadir dan memberikan pelayanan kepada masyarakat
pemakai dapat melakukan akses secara di Negara Kesatuan Republik Indonesia khususnya
cepat ke data dan memperoleh informasi di Provinsi Nusa Tenggara Timur. Tepat tanggal 1
yang dibutuhkan. Februari 1988 koperasi kredit swasti sari berdiri.
2. Fleksibel Pelayanan swasti sari berikan kepada anggota
Sistem pendukung keputusan memiliki terbagi dalam dua macam yakni pelayanan finansial
sevanyak mungkin variabel masukan, (keuangan) dan non finansial ( Profil – Kopdit
kemampuan untuk mengelolah dan Swasti Sari).
memberikan keluaran yang menyajikan
alternatif – alternatif keputusan kepada
pemakai.

4|Halaman
JIP (Jurnal Informatika Polinema) ISSN: 2614-6371 E-ISSN: 2407-070X

2.5 PROMETHEE (Preference Ranking PROMETHEE adalah pengunaan nilai dalam


Organization method for Enrichment
hubungan outranking. Ini adalah metode peringkat
Evaluation)
Metode PROMETHEE merupakan salah satu yang cukup sederhana dalam konsep dan aplikasi
metode penentuan rangking dalam Multi Criteria dibandingkan dengan metode lain untuk analisis
Decision Making (MCDM). Pengertian dari metode multikriteria
PROMETHEE adalah suatu metode penentuan Tabel 1. Data Dasar Analisis PROMETHEE
urutan (prioritas) dalam analisis multikriteria.
f1(.) f2(.) … fk(.)
Masalah pokoknya adalah kesederhanaan, kejelasan
a1 f1(a 1) f2(a1) … fk(a1)
dan kestabilan. Dugaan dari dominasi criteria yang
digunakan dalam PROMETHEE adalah penggunaan
a2 f1(a 2) f2(a2) … fk(a2)
nilai dalam hubungan outrangking. Semua parameter
yang dinyatakan mempunyai pengaruh nyata
a3 f1(a i) f2(ai) … fk(ai)
menurut pandangan ekonomi (Edi Faizal 2015).
PROMETHEE menyediakan kepada user untuk an f1(a n) f2(an) … fk(an)

menggunkan data secara langsung dalam bentuk


tabel multikriteria sederhana. Selain itu
PROMETHEE mempunyai kemampuan untuk Keterangan:
menangani banyak perbandingan, pengambil fj (.) :kriteria
keputusan hanya mendefinisikan skala ukurannya an :alternatif
sendiri tanpa batasan, untuk mengindikasi Nilai f merupakan nilai nyata dari suatu kriteria f ∶ 𝐾
prioritasnya dan prferensi untuk setiap kriteria → R (Real word) penyampaian intensitas (P) dari
dengan memusatkan pada nilai (value), tanpa perferensi alternatif a terhadap b yaitu:
memikirkn tentang metode perhitungannya. 1. P(a,b) = 0, berarti tidak ada beda antara a
Metode PROMETHEE menggunakan kriteria dan dan b, atau tidak ada beda antara a dan b,
bobot dari masing – masing kriteria yang kemudian atau tidak ada perfernsi dari a lebih baik
di olah untuk menentukan pemilihan alternative dari b.
lapangan, yang hasilnya berurutan berdasarkan 2. P(a,b) = 0, berarti lemah perferensi dari a
prioritasnya. Penggunaan metode PROMETHEE lebih baik dari b.
dapat dijadikan metode untuk pengambilan 3. P(a,b) = 1, kuat perferensi dari a lebih baik
keputusan di bidang pemasaran, sumber daya dari b.
manusia, pemilihan lokasi, atau bidang lain yang 4. P(a,b) = 1, berarti mutlak perferensi dari a
berhubungan dengan pemilihan alternatif. lebih baik darii b.
Metode penentuan urutan atau prioritas dalam
Dalam metode ini fungsi perferensi seringkali
analisis multikriteria atau Multi Criteria Decision
menghasilkan nilai fungsi yang berbeda antara dua
Making (MCDM). PROMETHEE merupakan
evaluasi, sehingga : P(a,b) = P(f(a)-f(b).
metode dalam memecahkan permasalahan yang
PROMETHEE berfungsi untuk mengelolah data,
bersifat multikriteria dengan cara menentukan urutan
baik data kuantitatif dan kualitatif sekaligus. Dimana
(prioritas). Masalah pokoknya adalah
semua data digabung menjadi satu dengan bobot
kesederhanaan, kejelasan, dan kestabilan. Dugaan
penilaian yang telah diperoleh melalui penilaian atau
dari dominasi kriteria yang digunakan dalam

Halaman|5
Volume X, Edisi X, November XXXX

survei. Langkah-langkah perhitungan dengan 2. Leaving Flow


metode PROMETHEE sebagai berikut: Sedangkan Leaving flow adalah jumlah
1. Menentukan beberapa alternatif. dari yang memiliki arah menjauh dari node
2. Menentukan beberapa kriteria. a. dan hal ini merupakan pengukuran
3. Menentukan dominasi kriteria outrangking. Adapun persamaannya:
1
4. Menentukan tipe penilaian, dimana tipe ∅ − (𝑎) = ∑𝑥𝜖𝐴(𝑎, 𝑥)
𝑛−1
penilaian memiliki 2 tipe yaitu tipe
………………………………………….(ii)
minimum dan maksimum.
3. Sehingga pertimbangan dalam penentuan
5. Menentukan tipe prefensi untuk setiap
Net flow diperoleh dengan persamaan:
kriteria yang paling cocok didasarkan pada 1
∅ − (𝑎) = ∑𝑥𝜖𝐴(𝑎, 𝑥)
𝑛−1
data dan pertimbangan dari decision
…………...…………………………….(iii)
maker. Tipe perferensi ini berjumlah enam
(Usual, Quasi, Linear, Level, Linear Quasi
dan Gaussian).
Dalam promethee disajikan enam fungsi prefensi
6. Memberikan nilai thereshold atau kriteria :
kecendungan untuk setiap kriteria 1. Kriteria biasa (Usual Criterion)
Pada referensi ini, tidak ada beda antara a dan b jika
berdasarkan preferensi yang telah dipilih. hanya f(a)=f(b), apabila nilai kriteria pada masing –
7. Perhitungan entering flow dan net flow. masing alternatif memiliki nilai berbeda, pembuat
keputusan membuat preferensi mutlak untuk
8. Hasil pengurutan dari perengkingan antara alternatif memiliki nilai yang lebih baik.
lain:
0, 𝑗𝑖𝑘𝑎 𝑑 = 0
− perengkingan parsial yang di 𝐻(𝑑) = {
1, 𝑗𝑖𝑘𝑎 𝑑 ≠ 0
dasarkan pada nilai entering flow ………………………………………………………
dan Leaving flow. …………………………(iv)
− perengkingan lengkap atau Dimana d = selisih nilai kriteria {d = f(a) – f(b)
komplit yang di dasarkan pada Keterangan:
nilai Net flow 1. H(d): fungsi selisih kriteria alternatif.
2. d: selisih nilai kriteria {d = f(a) – f(b)}
Perangkingan yang digunakan dalam metode
Pada kasus ini, tidak ada beda (sama penting) antara
PROMETHEE meliputi tiga bentuk antara lain :
a dan b jika dan hanya f (a) = f (b). fungsi H(d)
1. EnteringFlow
untuk prefensi ini pada gambar 1.
Entering flow adalah jumlah dari arah yang
memiliki arah mendekat dari node a dan hal
ini merupakan karakter pengukuran
outrangking. Untuk setiap nilai node a
dalam grafik ini nilai outrangking
ditentukan berdasarkan entering flow
dengan persamaan:
1 Gambar 1. Kriteria biasa
∅ − (𝑎) = 𝑛−1 ∑𝑥𝜖𝐴(𝑥, 𝑎)
2. Kriteria Quasi (Quasi Criterion)
……………………………………………
Dalam fungsi prefensi quasi criterion atau kriteria
(i)
kuasi, selisih hasil evaluasi untuk masing - masing

6|Halaman
JIP (Jurnal Informatika Polinema) ISSN: 2614-6371 E-ISSN: 2407-070X

nilai kriteria antar alternatif H(d) berprefensi mutlak p, maka terjadi prefensi mutlak. Fungsi kriteria ini
jika nilai H(d) dapat melebihi nilai q digambarkan pada gambar 4
𝐻(𝑑) = Gambar 3. Kriteria dengan prefensi linier
0, 𝑗𝑖𝑘𝑎 − 𝑞 ≤ +𝑑 ≤ 𝑞 =
{ ………………………
1, 𝑗𝑖𝑘𝑎 𝑑 < −𝑞 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑑 > 𝑞
………………….(v)Type equation here. 4. Kriteria Level
Keterangan: Dalam kasus ini kecendrungan tidak berbeda
1. H (d): fungsi selisih kriteria antar alternatif. dengan q dan kecendrungan prefensi p ditentukan
2. D: selisih nilai kriteria {d = f(a) – f(b)} secara simultan. Jika d berbeda diantara nilai p dan
3. Parameter (q): harus merupakan nilai tetap q, hal ini berarti situasi prefensi yang lemah (H (d) =
0,5) Fungsi ini disajikan pada:
0 , 𝑗𝑖𝑘𝑎 |𝑑| ≤ 𝑞,
H(d){0,5 , 𝑗𝑖𝑘𝑎 𝑞 < |𝑑| ≤ 𝑝, ………………………
1 , 𝑗𝑖𝑘𝑎 𝑝 < |𝑑|
…………………………(vii)

Gambar 2. Kriteria Quasi


Keterangan:

3. Kriteria dengan prefensi linier 1. H(d): fungsi selisih kriteria antar alternatif.

Kriteria prefensi linier dapat menjelaskan bahwa 2. P: nilai kecendrungan atas

selama ini selisih memiliki nilai yang lebih rendah 3. Parameter (q): harus merupakan nilai tetap

dari p, prefensi dari pembuat keputusan meningkat Gambar 5 menjelaskan pembuat keputusan telah

linier dengan nilai d. menentukan kedua kecendrungan untuk kriteria ini.

𝐻(𝑑) =
𝑑/𝑝, 𝑗𝑖𝑘𝑎 − 𝑝 ≤ 𝑑 ≤ 𝑝 =
{ ………………………
1, 𝑗𝑖𝑘𝑎 𝑑 < −𝑝 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑑 > 𝑝
…………………..(vi)

Gambar 4. Kriteria Level

5. Kriteria dengan prefensi linier dan area yang tidak


berbeda
Pada kasus ini, pengambilan keputusan
mempertimbangkan peningkatan prefensi secara
linier dari tidak berbeda hingga prefensi mutlak
dalam area antar dua kecendrungan q dan p

𝐻(𝑑) =
0 , 𝑗𝑖𝑘𝑎 |𝑑| ≤ 𝑞
Keterangan: {(𝑙𝑑| − 𝑞)/(𝑝 − 𝑞), 𝑗𝑖𝑘𝑎 𝑞 < (𝑙𝑑| ≤ 𝑝 + 𝑞 ……….
1. H(d): fungsi selisih kriteria antar alternatif. 1 , 𝑗𝑖𝑘𝑎 𝑝 < |𝑑|
………………………..(ix)
2, d: selisih nilai kriteria {d = f(a) – f (b)}
3. P: nilai kecendrungan atas
Keterangan:
Jika nilai d lebih besar dibandingkan dengaan nilai
Halaman|7
Volume X, Edisi X, November XXXX

1. H(d): fungsi selisih kriteria antar alternatif


2. d: selisi nilai kriteria {d=f(a) – f(b)
3. Parameter (p): nilai kecendrungan atas
4. Parameter (q): harus merupakan nilai yang tetap Gambar 6. Kriteria Gaussian
Dua parameter p dan q telah ditentukan nilainya,
fungsi h adalah hasil perbandingan antar alternatif, Nilai threshold atau kecendrungan enam tipe dari
seperti pada gambar 6: penyamarataan kriteria bisa dipertimbangkan dalam
metode promethee, tiap – tiap tipe bisa lebih mudah
ditentukan nilai kecendrungannya atau parameternya
karena hanya satu atau dua parameter yang mesti
ditentukan. Hanya tipe usual saja yang tidak
memiliki nilai parameter.

2.6 Penerapan metode PROMETHE


Gambar 5. Kriteria dengan prefensi
(Preference Ranking Organization
linier dan area yang tidak berbeda
method for Enrichment Evaluation)
Langkah-langkah penyelesaian masalah penentuan
6. Kriteri Gaussian
prioritas penerima kredit pada Koperasi Swasti Sari
Fungsi ini bersyarat apabila telah ditentukan nilai g,
dengan Preference Ranking Organization Method
dimana dapat dibuat berdasarkan distribusi normal
for Enrichment Evaluation (PROMETHEE) adalah
dalam statistik. Nilai H(d) tidak akan pernah bernilai
sebagai berikut, perhitungan di bawah ini merupakan
satu.
contoh dengan menggunakan lima data sample dari
tahun 2014-2016 :
H(d) = 1 – exp {-d2 /2 σ2 }
1. Menentukan Alternatif
………………………………………………………
Alternatif pada penerapan metode promethee dalam
(x)
menentukan prioritas penerima kredit merupakan
beberapa nasabah yang mengajukan permohonan
Pada penerapannya kriteria Gaussian akan
kredit pada Koperasi Swasti Sari
digunakan pada distribusi normal statistik seperti
penilaian terhadap tingkat keamanan lingkungan.
a1 : Sri Sumarni
Nilai g merupakan batas antara keamanan buruk
a2 : Wahyu Lestari
sampai dengan tingkat aman sekali. Pada kriteria
a3 : Paidi
Gaussian tidak ada parameter yang tetap dalam
a4 : Heni Rachmawati
menentukan nilai batas parameter (g)
a5 : Adi Wijayanto
Keterangan:
2. Menentukan Kriteria
1. H(d): fungsi selisih antar alternatif
Mentukan prioritas penerima kredit harus memenuhi
2. d: selisih nilai kriteria
beberapa kriteria yang ditentukan oleh pihak Mega
3. a: Gaussian threshold4. e: nilai exp
Finance Cabang Solo. Simbol yang digunakan untuk
kriteria adalah:
f1 : Usia
f2 : Status Pernikahan
8|Halaman
JIP (Jurnal Informatika Polinema) ISSN: 2614-6371 E-ISSN: 2407-070X

f3 : Tanggungan
f4 : Status Rumah
f5 : Pekerjaan 5. Menghitung nilai indeks prefensi
1
f6 : Penghasilan 1. ℘(a1,a2) = 7 (0 + 0 + 0 + 0 + 0 + 1 + 0 ) =
f7 : Nama Barang
0,2857
1
℘(a1,a3) = 7 (0 + 0 + 0 + 0 + 0 + 1 + 0 ) =
3. Menentukan bobot kriteria
0,1429
Tabel 2. Bobot kriteria
1
NO Kriteria a1 a2 a3 a4 a5 2. ℘(a1,a3) = 7 (0 + 0 + 0 + 0 + 0 + 1 + 0 ) =

0,1429
1 f1 2 3 3 3 3 1
℘(a3,a1) = (1 + 0 + 0 + 0 + 0 + 0 + 0 ) =
7
2 f2 3 3 3 3 3 0,1429
1
3 f3 3 3 3 3 3 3. ℘(a1,a4) = (0 + 0 + 0 + 0 + 0 + 0 + 1 ) = 0
7
1
℘(a4,a1) = 7 (1 + 0 + 0 + 1 + 0 + 0 + 0 ) =
4 f4 1 2 1 3 3
0,2857
5 f5 3 2 3 3 3 1
4. ℘(a1,a5) = 7 (0 + 0 + 0 + 0 + 0 + 0 + 0 ) = 0
6 f6 3 2 1 1 1 1
℘(a5,a1) = 7 (1 + 0 + 0 + 1 + 0 + 0 + 0 ) =
7 f7 2 3 2 2 2 0,2857
1
5. ℘(a2,a3) = 7 (0 + 0 + 0 + 0 + 1 + 1 + 1 ) =

0,4286
1
4. Menghitung nilai preferensi ℘(a3,a2) = 7 (0 + 0 + 0 + 0 + 1 + 0 + 0 ) =
Tipe preferensi yang digunakan pada penerapan 0,1429
metode PROMETHEE dalam menentukan prioritas 1
6. ℘(a2,a4) = 7 (0 + 0 + 0 + 0 + 0 + 0 + 1 ) =
penerima kredit, ini dilakukan dengan menggunakan
0,1429
kriteria dengan tipe preferensi 1 (usual criterion). 1
℘(a4,a2) = (0 + 0 + 0 + 1 + 1 + 1 + 0 ) =
Tabel 3. Nilai Preferensi 7

No Kriteria Prefensi 0,4286


1
7. ℘(a2,a5) = 7 (0 + 0 + 0 + 0 + 0 + 0 + 1 ) =
1 f1 I
0,1429
2 f2 I 1
℘(a5,a2) = (0 + 0 + 0 + 0 + 1 + 1 + 0 ) =
7

3 f3 I 0,4286
1
8. ℘(a3,a4) = 7 (0 + 0 + 0 + 0 + 0 + 0 + 0 ) = 0
4 f4 I
1
℘(a4,a3) = 7 (0 + 0 + 0 + 0 + 0 + 1 + 0 ) =
5 f5 I
0,2857
6 f6 I 1
9. ℘(a3,a5) = (0 + 0 + 0 + 0 + 0 + 0 + 0)=0
7
1
7 f7 I ℘(a5,a3) = 7 (0 + 0 + 0 + 0 + 0 + 1 + 0 ) =
0,2857
Halaman|9
Volume X, Edisi X, November XXXX

1
10. ℘(a4,a5) = 7 (0 + 0 + 0 + 0 + 0 + 0 + 0 ) = 0 0,2857
1
1 B. ∅ − (A2) = ) ( 0,2857 + 0 + 0,1429 + 0,4286
℘(a4,a5) = (0 + 0 + 0 + 0 + 0 + 0 + 0 ) = 0 (5−1)
7
+ 0,4286 ) = 0,3214
Hasil perhitungan nilai indeks preferensi 1
C. ∅ − (A3) = (5−1)) ( 0,1429 + 0,4286 + 0 + 0,2857
multikriteria dirangkum dalam sebuah tabel di
+ 0,2857 ) = 0,2857
bawah :
1
Tabel 4. hasil nilai index preferensi multikriteria D. ∅ − (A4) = ( 0 + 0,1429 + 0 + 0 + 0 ) =
(5−1)

a1 a2 a3 a4 a5 0,0357
a1 - 0,2857 0,1429 0 0 1
E. ∅ − (A5) = (5−1)
( 0 + 0,1429 + 0 + 0 + 0 ) =
a2 0,4826 - 0,4286 0,1429 0,1429
0,0357
a3 0,1429 0,1429 - 0 0
a4 0,2857 0,4286 0,2857 - 0
Kemudian hasil perhitungan entering flow
a5 0,2857 0,4286 0,2857 0 -
dirangkum dalam sebuah tabel di bawah:

6. Perhitungan Leaving Flow, Entering Flow dan


Tabel 6. Hasil Entering Flow
Net Flow
a1 a2 a3 a4 a5
1. Leaving Flow
1 0,2857 0,3214 0,2857 0,0357 0,0357
A. ∅ +(a1) = ( 0 + 0,2857 + 0,1429 + 0 + 0) =
(5−1)

0,1071
1 3. Net Flow
B. ∅ +(a2) = (5−1) ( 0,4286 + 0 + 0,4286 + 0,1429 +
A. ∅ (a1) = 0,1071 – 0,2857 = -0,179
0,1429 ) = 0,2857
1
B. ∅ (a2) = 0,2857 – 0,3214 = - 0,036
C. ∅ +(a3) = (5−1) ( 0,1429 + 0,1429 + 0 + 0 + 0 ) =
C. ∅ (a3) = 0,0714– 0,2857 = -0,214
0,0714 D. ∅ (a4) = 0,25– 0,0357 = 0,2143
1
D. ∅ +(a4) = (5−1) ( 0,2857 + 0,4286 + 0,2857 + 0 + E. ∅ (a5) = 0,25– 0,0357 = 0,2143

0 ) = 0,25 Kemudian hasil perhitungan net flow dirangkum


1 dalam sebuah tabel di bawah :
E. ∅ +(a5) = (5−1)) ( 0,2857 + 0,4286 + 0,2857 + 0 +
Tabel 7. Hasil Net Flow
0 ) = 0,25
Hasil perhitungan leaving flow dirangkum dalam No. Alternatif Nama Nilai Net
sebuah tabel di bawah : Alternatif Flow
1 A5 Adi 0,2143
Tabel 5. Hasil Leaving Flow Wijayanto
a1 a2 a3 a4 a5 2 A4 Heny 0,2143
Rahmawati
0,1071 0,2857 0,0714 0,25 0,25
3 A2 Wahyu 0,036
Lestari
4 A1 Sri Sumarni 0,179
2. Entering Flow
1
5 A3 Paidi 0,214
A. ∅ − (A1) = ( 0 + 0,4286 + 0,1429 + 0 + 0) =
(5−1)

10 | H a l a m a n
JIP (Jurnal Informatika Polinema) ISSN: 2614-6371 E-ISSN: 2407-070X

Dari Tabel di atas dapat di lihat bahwa Adi


wijawanto dan Henry Rahmawati yang mendapat
poin paling tertinggi sehingga mendapat rangking 1
dan 2 dan di ikuti Wahyu Lestari rangking 3 dan ada
Sri Rumani dan paidi yg mendapat rangking 4 dan 5.

H a l a m a n | 11
Volume X, Edisi X, November XXXX

BAB III 3.2.2 Peralatan Penelitian


METODOLOGI PENELITIAN Peralatan penelitian ini berupa perangkat keras dan
perangkat lunak. Berikut spesifikasi dari perangkat

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian keras dan perangkat lunak yang digunakan dalam

Metodologi penelitian merupakan hal yang penting penelitian ini :

bagi seorang peneliti untuk mencapai sebuah tujuan, 1. Perjuangkat Keras

serta dapat menemukan jawaban dari masalah yang Perangkat keras yang digunakan untuk

ditujukan. membangun sistem ini, sebagai berikut :


a ASUS intel Intel(R) Core(TM)
3.1.1 Lokasi i5-8265U CPU @ 1.60GHz 1.80
Tempat penelitian pada KSP Kopdit Swasti Sari
GHz
jalan, Sumba No.3 Kelurahan Fatubesi, Kecamatan
b Memory 2048 MB GB RAM
Kota Lama Kota Kupang Nusa Tenggara Timur
c Flashdisk Toshiba 8 GB
Badan Hukum No.605/BH/XIV/1990.
d Printer Epson eco tank L3210
3.1.2 Waktu Penelitian 2. Perangkat Lunak
Waktu yang digunakan oleh peneliti untuk
Perangkat lunak yang digunakan untuk
penelitian ini dilaksanakan sejak tanggal
membangun sisitem ini, sebagai berikut :
dikeluarkannya ijin penelitian dalam kurun waktu
a Windows 11 Home Single
kurang lebih 2 (dua) bulan, 1 bulan pengumpulan
Language
data dan 1 bulan pengelolahan data yang meliputi
b Microsoft excel 2016
penyajian dalam bentuk skripsi dan proses
c Microsoft Word 2016
bimbingan berlangsung.
d Xampp

3.2 Bahan Dan Alat Penelitian e Visual studio code


Bahan penelitian ini berupa data jumlah anggota
koperasi dan syarat – syarat peminjaman di koperasi 3.3 Flowchart penelitian

yang meliputi pekerjaan, jaminan, penghasilan,


pengajuan, tanggungan yang digunakan sebagai
kriteria dalam pembuatan aplikasi.

3.2.1 Teknik pengumpulan data


Studi Literatur peneliti melakukan proses
pengumpulan data dari Kopdit Swasti Sari, jurnal, Gambar 7. Flowchart Penelitian
buku, serta skripsi yang berhubungan dengan
3.4 Studi Literatur
penentuan pemberian pinjaman, sisitem pendukung
Mencari bahan – bahan atau sumber materi yang
keputusan, dan metode promethee.
dapat digunakan sebagai referensi dari jurnal,
a Wawancara
internet, ataupun sumber – sumber lainnya.
Melakukan kegiatan tanya jawab
dengan badan kepegawaian untuk
menggali dan mendapatkan data.
3.4.1 Pengumpulan Data
Melakukan pengumpulan data yang dilakukan
dengan mengambil data yang berhubungan dengan :

12 | H a l a m a n
JIP (Jurnal Informatika Polinema) ISSN: 2614-6371 E-ISSN: 2407-070X

1. Syarat – syarat dalam melakukan 21.


Stanis Adi
peminjaman anggota yang meliputi : 22.
Adrianus Hendrawan Sani
− Jaminan 23.
Anastasia Nanggi
− Pekerjaan 24.
Ralison Rasa
− Pengajuan 25.
Wihelmina Ida
− penghasilan
− Tanggungan 3.4.2 Analisis Data
2. Anggota koperasi yg ingin melakukan Pada tahap ini dilakukan perhitungan dengan
peminjaman. menggunakan metode promethee yang ada pada data
dalam bentuk kriteria dan bentuk kriteria dan bobot
Tabel 8. Data Kriteria
dengan tujuan untuk mempermudah dalam
No. Data kriteria
mendapatkan hasil perangkingan.
1. Jaminan anggota peminjam
2. Pekerjaan anggota peminjam
3. Pengajuan peminjaman
4. Penghasilan anggota peminjam
5. Tanggungan anggota peminjam

Tabel 9. Data alternatif


No. Data alternatif
1. Gambar 7. Bagian Alir Proses Metode Promethee
Herliani Mamu
2.
Lipus Betu Pada tahap ini dilakukan analisa terhadap data – data
3. menggunakan metode Promethee berupa :
Kanis Mbilo
4. 1. Menentukan data kriteria
Roni Lusia Nenes
5. Tabel 10. Analisis kriteria
Yasinta Nawas
6. Kode Data kriteria
Rosalia Rieng
7. alternatif
Theresia Jenima
8. K1 Jaminan anggota peminjam
Royantiana Leji
9. K2 Pekerjaan anggota peminjam
Reni Erstina Anggraini
10. K3 Pengajuan peminjaman
Tobias Tanggal
11. K4 Penghasilan anggota peminjam
Benediktus Randu S. Seni
12. K5 Tanggungan anggota peminjam
Kristina Mohat
13.
Regina Molan
14.
Teatildis Jenaut
15.
Martina Sedia
16.
Marlina Sade
2. Menentukan data alternatif
17.
Maria Diana Jus
18. Tabel 11. Kode Alternatif
Stanislaus Iksan
Kode Data alternatif
19.
Yohanes Jimi Oyadi alternatif
20.
Mikael Ma
H a l a m a n | 13
Volume X, Edisi X, November XXXX

P1 Baik 3
Herliani Mamu
P2 Cukup baik 2
Lipus Betu
P3 Buruk 1
Kanis Mbilo
P4
Roni Lusia Nenes
P5 Tabel 14. Sub kriteria penilaian pengajuan
Yasinta Nawas
P6 peminjaman
Rosalia Rieng
P7 Bobot Nilai
Theresia Jenima
P8 Sangat baik 4
Royantiana Leji
P9 Baik 3
Reni Erstina Anggraini
P10 Cukup baik 2
Tobias Tanggal
P11 Buruk 1
Benediktus Randu S. Seni
P12
Kristina Mohat
P13 Tabel 15. Sub kriteria penilaian penghasilan anggota
Regina Molan
P14 peminjam
Teatildis Jenaut
P15 Bobot Nilai
Martina Sedia
P16 Sangat baik 4
Marlina Sade
P17 Baik 3
Maria Diana Jus
P18 Cukup baik 2
Stanislaus Iksan
P19 Buruk 1
Yohanes Jimi Oyadi
P20
Mikael Ma
P21 Tabel 16. Sub kriteria penilaian tanggungan anggota
Stanis Adi
P22 peminjam
Adrianus Hendrawan Sani
P23 Bobot Nilai
Anastasia Nanggi
P24 Sangat baik 4
Ralison Rasa
P25 Baik 3
Wihelmina Ida
Cukup baik 2
Buruk 1
3. Memberi nilai setiap kriteria
Tabel 12. Sub penilaian kriteria jaminan anggota
peminjam
Bobot Nilai
Sangat baik 4
Baik 3
Cukup baik 2
Buruk 1

Tabel 13. Sub kriteria penilaian pekerjaan anggota


4. Menghitung index prefensi multikriteria
peminjam
Tabel 17. Indeks prefensi multikriteria
Bobot Nilai P P P P P P P P P P1 . . P2
1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 5
Sangat baik 4
P1
0, 0, 0, 0, 0 0, 0, 0 0, 0,

14 | H a l a m a n
JIP (Jurnal Informatika Polinema) ISSN: 2614-6371 E-ISSN: 2407-070X

6 4 2 4 2 2 4 2
P2 0, 0, 0, 0,
P4 0,466666667
0 2 0 2 0 0 0 0 2 2 P5 0,133333333
P3 0, 0, 0, 0, 0, 0, 0, 0, 0,
4 8 2 4 4 2 0 4 4 2 P6 0,366666667
P4 0, 0, 0, 0, 0, 0, 0, 0, 0, 0,
8 8 6 8 6 4 2 4 4 4
P7 0,391666667
P5 0, 0, 0, 0, 0, 0, P8 0,583333333
4 8 0 0 2 2 0 2 2 0
P6 0, 0, 0, 0, 0, 0, 0, 0, 0, P9 0,5
4 8 6 2 6 4 2 0 4 2
P7 0, 0, 0, 0, 0, 0, 0, 0, 0, 0,
P10 0,325
4 8 4 6 6 4 2 4 6 4 P11 0,308333333
P8 0, 0, 0, 0, 0, 0, 0, 0, 0,
6 8 8 6 1 6 6 4 8 8 P12 0,158333333
P9 0, 0, 0, 0, 0, 0, 0, 0, 0, 0,
6 8 6 4 6 6 4 4 4 6 P13 0,591666667
P1 P14 0,183333333
0, 0, 0, 0, 0, 0, 0, 0, 0,
0
6 6 2 2 6 6 2 0 4 2 P15 0,641666667
.
P16 0,483333333
.
P17 0,3
P2
5
0, 0, 0, 0, 0, 0, 0, 0, P18 0,4
6 8 6 2 1 4 4 0 4 4
P19 0,358333333
P20 0,408333333
5. Promethee ranking P21 0,433333333
Tabel 18. Perhitungan Leaving flow P22 0,466666667
P23 0,641666667
Leaving flow Bobot P24 0,308333333
P1 0,25 P25 0,408333333
P2 0,083333333
P3 0,3 Tabel 20. Perhitungan Net flow
P4 0,466666667
P5 0,133333333 Net flow Bobot
P6 0,366666667 P1 -0,25
P7 0,391666667 P2 -0,658333333
P8 0,583333333
P3 -0,158333333
P9 0,5
P10 0,325 P4 0,15
P11 0,308333333 P5 -0,5
P12 0,158333333 P6 -0,041666667
P13 0,591666667
P14 0,183333333 P7 0,05
P15 0,641666667 P8 0,475
P16 0,483333333 P9 0,208333333
P17 0,3 P10 -0,141666667
P18 0,4
P19 0,358333333 P11 -0,15
P20 0,408333333 P12 -0,466666667
P21 0,433333333 P13 0,433333333
P22 0,466666667 P14 -0,375
P23 0,641666667
P24 0,308333333 P15 0,533333333
P25 0,408333333 P16 0,25
P17 -0,15
P18 0,041666667
P19 -0,033333333
P20 0,116666667
P21 0,108333333
Tabel 19. Perhitungan Entering flow
P22 0,166666667
Leaving flow Bobot P23 0,508333333
P1 0,25 P24 -0,158333333
P2 0,083333333 P25 0,041666667
P3 0,3
H a l a m a n | 15
Volume X, Edisi X, November XXXX

6. Hasil Seleksi
Tabel 21. Tabel Perangkingan dan pengambilan
keputusan
Net
flow Bobot Ranking Keterangan
P1 -0,25 21 DITOLAK
P2 -0,658333333 25 DITOLAK Gambar 8. Flowchart Sistem
P3 -0,158333333 20 DITOLAK 3.5.2 Diagram Konteks
P4 0,15 8 DITERIMA Berdasarkan sistem yang di rancang maka
diagram konteks dapat digambarkan sebagai berikut
P5 -0,5 24 DITOLAK
:
P6 -0,041666667 15 DITOLAK
P7 0,05 11 DITERIMA
P8 0,475 3 DITERIMA
P9 0,208333333 6 DITERIMA
P10 -0,141666667 16 DITOLAK
P11 -0,15 18 DITOLAK
P12 -0,466666667 23 DITOLAK
Gambar 9. Digram konteks
P13 0,433333333 4 DITERIMA
Pada gambar 10 terdapat dua entitas luar yang
P14 -0,375 22 DITOLAK berhubungan dengan sistem pendukung yaitu admin
P15 0,533333333 1 DITERIMA dan pimpinan koperasi. Dimana admin memasukan
P16 0,25 5 DITERIMA data nasabah, data penilaian dan akan menampilkan
kepada user info data penilaian dan info data
P17 -0,15 17 DITOLAK nasabah yang diterima atau ditolak dalam proses
P18 0,041666667 12 DITERIMA pengajuan peminjaman lalu pengambil keputusan
P19 -0,033333333 14 DITOLAK yaitu pimpinan koperasi yang akan mengambil
keputusan berupa data penilaian yang telah dihitung
P20 0,116666667 9 DITERIMA oleh admin.
P21 0,108333333 10 DITERIMA 3.5.3 Data Flow diagram (DFD)
P22 0,166666667 7 DITERIMA Data flow diagram (DFD) adalah suatu
P23 0,508333333 2 DITERIMA metode yang digunakan untuk menggambarkan
aliran data dalam suatu sistem informasi. DFD
P24 -0,158333333 19 DITOLAK menggambarkan bagaimana data diterima, diproses
P25 0,041666667 13 DITERIMA dan dikeluarkan oleh suatu sistem. DFD
menjelaskan bagaimana data bergerak dari
sumbernya ke tujuan ahir melalui proses – proses
3.5 Analisis dan Perancangan Sistem yang terlibat.
Perancangan sistem adalah proses
perancangan untuk merancang sistem atau
memperbaiki sistem yang telah ada sehingga sistem
menjadi lebih baik serta dapat mengerjakan
pekerjaan secara efektif dan efisien.
3.5.1 Flowchart Sistem
Flowchart berfungsi menelusuri alur dari
data yang ditulis melalui sistem, alur dokumen
perancangan sistem yang dibangun merupakan
sistem komputerisasi. Alur dokumen perancangan
sistem dapat digambarkan seperti pada gambar 9. Gambar 10. Data Flow Diagram (DFD)

16 | H a l a m a n
JIP (Jurnal Informatika Polinema) ISSN: 2614-6371 E-ISSN: 2407-070X

3.5.4 Entity Relationship Diagram (ERD)


Entity relationship diagram (ERD)
digunakan dalam proses pengembangan sistem basis
data untuk membantu pemahaman tentang struktur
data yang akan digunakan dalam sistem. ERD pada
perancangan sistem ini dapat dilihat pada gambar di
bawah ini :

Gambar 12. Use Case Diagram


Gambar 11. Entity Relationship Diagram (ERD)
3.5.5 Use Case Diagram 3.6 Perancangan User Interface
Use case adalah sebuah diagaram yang
digunakan dalam analisis sistem untuk Halaman Login
menggambarkan interaksi antara sistem dan aktor
yang berpartisipasi dalam sistem. Use case diagram
digunakan untuk menunjukan fungsi – fungsi sistem
yang dapat digunakan oleh aktor yang berbeda dan
hubungan antara aktor dengan fungsi – fungsi
tersebut. Use case diagram terdiri dari beberapa
elemen yaitu aktor, use case, dan garis yang
menghubungkan antara aktor dan use case. Use case
diagram digunakan dalam proses pengembangan
sistem untuk membantu pemahaman tentang
fungsionalitas

sistem dan interaksi antara sistem dengan aktor yang


berpartisipasi dalam sistem Seperti gambar use case
diagram di bawah ini :
Gambar 13. Halaman Login

Halaman Utama

Gambar 14. Halaman Utama

H a l a m a n | 17
Volume X, Edisi X, November XXXX

Halaman Data kriteria

Gambar 15. Halaman Data kriteria

Daftar Pustaka
EE): S. R. Handayani, and B. Noranita, "Penerapan
Metode Promethee Dalam Menentukan Prioritas
Penerima Kredit," JURNAL MASYARAKAT
INFORMATIKA, vol. 9, no. 2, pp. 1-9, Nov. 2018.
https://doi.org/10.14710/jmasif.9.2.31485

Trisno Trisno, Marnis Nasution , dan Ali Akbar


Ritonga “seleksi pinjaman kredit selama pandemic
rekomendasi metode promethee “ Vol 6 No. 1 :
Tahun 2021.
https://doi.org/10.54367/jtiust.v6i1.1281

Marbun, M., Sinaga, B., (2018). Buku Ajar Sistem


Pendukung Keputusan Penilaian Hasil Belajar
dengan Metode TOPSIS. Medan

Aminudin N. & Ayu Ida. (2015) Sistem Pendukung


Keputusan (DSS) Penerima bantuan Program
Keluarga Harapan (PKH) pada Desa Bangun Rejo
Kec. Punduh Pidada Pesawaran dengan
Menggunakan Metode Analytixal Hierarcy
Process(AHP). Jurnal Technology Acceptance
Model. Vol 5

Eka Sahputra & Sirdian Sahiri (2018) Sistem


Pendukung Keputusan penentuan pemberian
pinjaman uang pada koperasi simpan pinjam dengan
metode promethee “JTIS, Volume 1 Nomor 1,
Februari 2018”,
http://www.jurnal.umb.ac.id/index.php/JTIS

Hengkius Geke, Yampi R Kaesmetan, Dwi Prasetyo,


Mardhalia Saitakela (2022) “Identifikasi Penyakit
Pada Tanaman Kakao Menggunakan Promethee.
https:// www. Seminar. Iaai. Or. id

18 | H a l a m a n

Anda mungkin juga menyukai