Anda di halaman 1dari 4

FIMOSIS

No. Dokumen :
No. Revisi : 02
SOP Tanggal
: 18-08-2023
Terbit
Halaman : 1/3
UPT PUSKESMAS NOVAN H LISDIYANTO
TANAH TINGGI NIP. 197811242011011001
Fimosis adalah kondisi dimana preputium tidak dapat diretraksi melewati glans
penis. Fimosis dapat bersifat fisiologis ataupun patalogis. Umumnya fimosis
1.Pengertian fisiologis terdapat pada bayi dan anak-anak. Fimosis patologis terjadi akibat
peradangan atau cedera pada preputium yang menimbulkan parut kaku sehingga
menghalangi retraksi.
Sebagai acuan dalam penatalaksanakan fimosis dan mencegah terjadinya
2. Tujuan komplikasi untuk semua pasien yang menderita fimosis yang datang di Unit
Pelayanan Umum puskesmas Tanah Tinggi
Keputusan Kepala Puskesmas Nomor : 032/SK/TT/2023 Penyelenggaraan
3. Kebijakan
Pelayanan Klinis di UPT Puskesmas Tanah Tinggi
1. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 5 Tahun 2014 tentang Panduan Praktik
Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer.
4. Referensi 2. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/MENKES/1186/2022
tentang Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan Tingkat Pertama.
5. Langkah -langkah 1. Petugas Nurse station identifikasi dan pengukuran tanda-tanda vital
(TTV), berat badan dan tinggi badan dan memasukan hasil pemeriksaan
kedalam e-puskesmas
2. Petugas melakukan anamnesa terhadap pasien
a. Nyeri saat buang air kecil
b. Mengejan saat buang air kecil
c. Pancaran urin mengecil
d. Benjolan lunak di ujung penis akibat penumpukan smegma
3. Petugas melakukan pemeriksaan fisik dan penunjang sederhana
Pemeriksaan Fisik:
a. Preputium tidak dapat diretraksi keproksimal hingga ke korona glandis
b. Pancaran urin mengecil
c. Menggelembungnya ujung preputium saat berkemih
d. Eritema dan udem pada preputium dan glans penis
e. Pada fimosis fisiologis, preputium tidak memiliki skar dan tampak
sehat
f. Pada fimosis patalogis pada sekeliling preputium terdapat lingkaran
fibrotik
Timbunan smegma pada sakus preputium
Pemeriksaan Penunjang: tidak diperlukan
4. Petugas melakukan Penatalaksanaan terhadap pasien
- Pemberian salep kortikosteroid (0,05% betametason) 2 kali perhari

1/1
selama
2-8 minggu pada daerah preputium.
- Sirkumsisi
5. Petugas melakukan Konseling dan Edukasi
Pemberian penjelasan terhadap orang tua atau pasien agar tidak melakukan
penarikan preputium secara berlebihan ketika membersihkan penis karena
dapat menimbulkan parut
6. Petugas rujukan jika memenuhi kebijakan kriteria rujukan
7. Petugas medokumentasikan semua hasil pelayanan pada aplikasi e-
puskesmas
1. Pelayanan Pemeriksaan Umum
6. Unit Terkait
2. Pelayanan Manajemen Terpadu Balita Sakit ( MTBS )
1. Status pasien e-Rekam Medis
7. Dokumen Terkait
2. From Rujukan
Tanggal mulai
No Yang diubah Isi perubahan
diberlakukan
Nama Kepala NOVAN H LISDIYANTO
1 30-05- 2023
Puskesmas NIP. 197811242011011001
8. Rekaman Historis
Keputusan Kepala Puskesmas
perubahan
Nomor : 032/SK/TT/2023
2 Kebijakan Penyelenggaraan Pelayanan 18-08-2023
Klinis di UPT Puskesmas Tanah
Tinggi

1/1
FIMOSIS

No. Dokumen : 067/SOP-UKP/TT/2023


No. Revisi : 02
DAFTAR
Tanggal
TILIK : 18-08-2023
Terbit

NOVAN H LISDIYANTO
UPT PUSKESMAS
NIP.
TANAH TINGGI
197811242011011001

No Kegiatan Ya Tidak
1 Apakah Petugas Nurse station identifikasi dan pengukuran tanda-
tanda vital (TTV), berat badan dan tinggi badan dan
memasukan hasil pemeriksaan kedalam e-puskesmas ?
2 Apakah Petugas melakukan anamnesa terhadap pasien ?

3 Apakah Petugas melakukan pemeriksaan fisik dan penunjang


sederhana ?
4 Apakah Petugas memberikan Penatalaksanaan terhadap pasien?

5 Apakah Petugas melakukan konseling dan edukasi?

6 Apakah Petugas melakukan rujukan apabila memenuhi kriteria


rujukan?
7 Apakah Petugas mengisi semua hasil pelayanan pada rekam medis
pasien pada aplikasi e-puskesmas?

CR (Compliance Rate) : ……………………%


Tangerang, ...................................................
Pelaksana / Auditor

(....................................................................)

1/1
1/1

Anda mungkin juga menyukai